Metode Penelitian Operasi Mandala Dalam Rangka Pembebasan Irian Barat : Pasang Surut Hubungan Indonesia - Belanda 1961-1962.

Herlambang Ipang Sudrajat, 2015 OPERASI MANDALA DALAM RANGKA PEMBEBASAN IRIAN BARAT : PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA - BELANDA 1961-1962 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya. Metode yang digunakan adalah metode historis. Penelitian historis historical reseach merupakan suatu usaha untuk menggali fakta- fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metode penelitian dalam penelitian sejarah.

3.1. Metode Penelitian

Metode historis merupakan suatu pengkajian, penjelasan dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau. Dengan kata lain, metode historis digunakan untuk mengkaji suatu peristiwa atau permasalahan pada masa lampau secara deskriptif dan analitis. Langkah-langkah dalam melakukan metode historis menurut Ismaun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Heuristik Yaitu berasal dari bahasa Yunani heruishein, yaitu upaya mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian Abdurahman, 2007, hlm. 64 . Sumber sejarah adalah “segala sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan kepada kita tentang sesuatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lalu past actuality ” Sjamsuddin, 2007, hlm. 95. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mengumpulkan sumber ini yakni dengan mencari sumber lisan maupun tulisan, browsing internet, dan sumber tertulis lainnya yang relevan untuk pengkajian permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian ini sumber yang digunakan oleh penulis, berupa sumber tulisan yang terdapat di buku- buku, arsip-arsip dan internet yang berhubungan dengan usaha-usaha perebutan Irian Barat dan buku yang berhubungan dengan sosok Suharto Herlambang Ipang Sudrajat, 2015 OPERASI MANDALA DALAM RANGKA PEMBEBASAN IRIAN BARAT : PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA - BELANDA 1961-1962 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kritik Yaitu suatu usaha menilai sumber-sumber sejarah Ismaun, 2005: 50. Fungsi dari proses ini adalah untuk mengetahui apakah sumber-sumber yang diperoleh itu relevan atau tidak dengan permasalahan yang dikaji. Kritik sumber terbagi menjadi dua macam, yaitu: a. Kritik ekstern atau kritik luar, yakni untuk menilai otentisitas sumber sejarah dari aspek-aspek di luar isinya. Kritik eksternal dilakukan dalam menguji integritas dan otentisitas sumber-sumber sejarah yang sifatnya bukan terhadap isi content dari sumber sejarah tersebut melainkan seperti bahan dan bentuk sumber, umur dan asal dokumen, kapan dibuat, dibuat oleh siapa, instansi apa, atau atas nama siapa, sumber itu asli atau salinan, masih utuh seluruhnya atau sudah berubah. b. Kritik intern atau kritik dalam, digunakan untuk menilai kredibilitas isi dari sumber sejarah yang digunakan dengan menelaah sejauh mana penyajian antara fakta dan interpretasi penulis terhadap sumber tersebut. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan kegiataan atau tahap penafsiran keterangan atau fakta- fakta yang terkumpul dengan cara mengolah fakta yang telah melalui tahapan kritik sumber sebelumnya. Pada tahap interpretasi, penulis berusaha memberikan penafsiran terhadap keterangan atau fakta-fakta yang diperoleh, dan yang telah dihubungkan dan di analisis sebelumnya. Interpretasi merupakan langkah selanjutnya setelah dilakukan kritik dan analisis sumber. Pada tahap interpretasi, penulis menafsirkan keterangan yang diperoleh dari sumber sejarah berupa fakta-fakta yang terkumpul dari sumber-sumber primer maupun sekunder dengan cara menghubungkan dan merangkaikannya sehingga tercipta suatu fakta sejarah yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam proses interpretasi, peneliti harus berusaha mencapai pengertian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa Abdurahman, 2007,hlm. 74. Herlambang Ipang Sudrajat, 2015 OPERASI MANDALA DALAM RANGKA PEMBEBASAN IRIAN BARAT : PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA - BELANDA 1961-1962 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap ini menuntut kehati-hatian dan integritas penulis untuk menghindari interpretasi yang subyektif terhadap fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, agar ditentukan kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah. 4. Historiografi Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang dilakukan. Layaknya laporan penelitian ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal fase perencanaan sampai dengan akhir penarikan kesimpulan. Pada tahapan historiografi terdapat tiga langkah yang harus dilakukan penulis, yaitu penafsiran, penjeasan, dan penyajian. Ketiga tahapan tersebut bukan merupakan kegiatan terpisah melainkan dilakukan secara bersaman Syamsudin,2007, hlm. 155-158. Dengan demikian, cukup jelas bahwa hal yang Dalam penelitian ini, seluruh kegiatan penulis secara garis besar dapat digolongkan dalam tiga tahap yaitu: persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

3.2. Persiapaan Penelitian