Pembangunan Data Warehouse Pada Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

(1)

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE

PADA INSTITUSI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

PERTANIAN (BPTP) JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

HENGKY SAPUTRA

10110649

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2015


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

Pembangunan Data Warehouse Pada Institusi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (Bptp) Jawa Barat

” dapat diselesaikan dengan bai

k. Serta shalawat dan

salam tak lupa kita semoga senantiasa terlimpah dan dicurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan kepada seluruh umat hingga

akhir zaman. Amin.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

jenjang strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini bukanlah dari hasil

kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh

karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Kedua orang tua, kakak, dan seluruh keluarga. yang telah membesarkan dan

mendidik penulis dengan penuh kasih sayang telah mengajarkan arti dari

perjuangan dan pengorbanan serta menanamkan arti dari kehidupan kepada

penulis.

2.

Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing

dan penguji 2 yang telah banyak meluangkan waktu dan membimbing

penulis serta memberikan petunjuk, saran, dan kemudahan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

3.

Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku dosen reviewer dan penguji 1

yang memberikan petunjuk, saran, dan kemudahan kepada penulis.

4.

Galih Hermawan, S.Kom, M.T. selaku dosen penguji 3 yang memberikan

arahan dan kemudahan kepada penulis.

5.

Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.


(3)

iv

6.

Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staff pegawai Program Studi Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu

untuk menyelesaikan skripsi ini serta telah banyak membantu kepada

penulis.

7.

Kepala Balai dan seluruh staff BPTP Jawa barat yang telah bersedia

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di BPTP Jawa barat

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8.

Andrew Tooy, Tiara Anggraini putri dan Desti Tammimy yang telah

memberikan semangat, nasihat, bantuan dan motivasi kepada penulis.

9.

Semua Teman Seperjuangan Ricky Azhari, Handy Dannu, Ikhsan Mukhlis

dan Hamdan yang selalu membantu, memberikan dorongan dan motivasi

kepada penulis.

10.

Teman

Teman IF 15 2010 yang senantiasa selalu berbagi semangat serta

waktu nya selama ini.

11.

Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini

yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan, sebagai amal soleh senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT. Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandung, 01 Agustus 2015


(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Rumusan Masalah ... 2

1.3

Maksud Dan Tujuan ... 2

1.4

Batasan Masalah... 3

1.5

Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1

Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2

Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.5.3

Metode Pembangunan Data Warehouse ... 6

1.6

Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2

LANDASAN TEORI ... 9

2.1

Profil BPTP Jawa Barat ... 9

2.1.1

Visi dan Misi BPTP Jawa Barat ... 9

2.1.2

Logo BPTP Jawa Barat ... 10

2.1.3

Tugas Pokok dan Fungsi ... 11


(5)

vi

2.1.5

Struktur Organisasi di BPTP Jawa Barat ... 12

2.2

Landasan Teori ... 13

2.2.1

Konsep Basis Data ... 13

2.2.2

Data Warehouse ... 14

2.2.3

Object-Oriented Analysis & Design (OOAD) ... 29

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE ... 31

3.1

Analisis Data Warehouse ... 31

3.1.1

Analisis Masalah ... 31

3.1.2

Analisis Sumber Data ... 32

3.1.3

Skema Relasi ... 35

3.1.4

Analisis Kebutuhan Informasi Strategis ... 40

3.1.5

Analisis Dimensi dan Fakta Bisnis ... 41

3.1.6

Analisis Data Staging ... 55

3.1.7

Analisis OLAP & Reporting Tools ... 67

3.1.8

Analisis OLAP (On-Line Analytical Processing) ... 67

3.1.9

Analisis Reporting Tools ... 67

3.1.10

Analisis Kebutuhan ... 67

3.1.11

Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 68

3.1.12

Analisis Kebutuhan Fungsional ... 72

3.2

Perancangan Perangkat Lunak ... 93

3.2.1

Perancangan AntarMuka ... 93

3.2.2

Perancangan Pesan ... 100

3.2.3

Perancangan Method ... 103

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN DATA WAREHOUSE ... 105

4.1

Implementasi Data Warehouse ... 105

4.1.1

Implementasi Lingkungan ... 105

4.1.2

Implementasi Data ... 106

4.1.3

Implementasi Antar Muka... 112


(6)

vii

4.2.1

Rencana Pengujian ... 113

4.2.2

Skenario Pengujian... 114

4.2.3

Hasil Pengujian ... 118

4.2.4

Evaluasi Hasil Pengujian... 143

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN ... 145

5.1

Kesimpulan ... 145

5.2

Saran ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... xii

LAMPIRAN A IMPLEMENTASI ANTARMUKA ... 0

LAMPIRAN B LISTING PROGRAM ... 5

LAMPIRAN C HASIL WAWANCARA ... 35

LAMPIRAN D DATA PENELITIAN ... 26

LAMPIRAN E SURAT PENELITIAN ... 3

LAMPIRAN F SURAT HAK EKSKLUSIF ... 2


(7)

xii

DAFTAR PUSTAKA

[1] W. Inmon, Building the Data Warehouse, Canada: John Wiley & Sons, Inc.,

2002.

[2] I. Sommerville, Software Engineering 9th Edition, Addison Wesley, 2010.

[3] R. Kimball, The Data Warehouse Toolkit Third Edition, John Wiley & Sons,

Inc., 2013.

[4] M. S. Joseph M. Hellersterin, Architecture of a Database System,

Washington: NOW the essence of knowledge, 2007.

[5] Ralph Kimball and Margy Ross, The Data Warehouse Toolkit, Redmond:

Willey, 2002.

[6] P. Lane, Oracle9i Data Warehousing Guide Release 2 (9.2), Redwood: Oracle

Corporation, 2002.

[7] D. Browning and J. Mundy, "Data Warehouse Design Considerations,"

MicrosoftSQL2000 TechnicalArticles - MSDN.com, 2001.

[8] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi

Yogyakarta, 2003.

[9] M. Y. Pusadan, Rancang Bangun Data Warehouse, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013.

[10] P. Ponniah, Data Warehousing Fundamentals. A Comprehensif Guide For IT

Professionals, John Wiley & Sons, Inc., 2001.

[11] M. Golfarelli and S. Rizzi, Data Warehouse Design: Modern Principles and

Methodologies, The McGraw-Hill Companies, 2009.

[12] W. H. Inmon, Building the Data Warehouse Third Edition, Canada: John

Wiley & Sons, Inc., 2002.

[13] S. Benett, S. McRobb and R. Farmer, Object-Oriented Systems Analysis And

Design Using UML, McGraw Hill Higher Education, 2005.


(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merupakan unit pelaksana

teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang secara struktural

berada di bawah supervisi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian (BBP2TP) Bogor dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Jawa Barat.

Dalam rangka pencapaian tujuan menuju pembangunan pertanian yang berpijak

pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam

menghadapi era globalisasi perdagangan, maka BPTP Jawa Barat ini perlu untuk

mengidentifikasi komoditas unggulan di Provinsi Jawa Barat.

Data pertanian yang digunakan oleh BPTP Jawa Barat berasal dari dua

sumber data sekunder. Sumber sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)

dan Program Penyuluhan Pertanian (Programa) Tingkat Kabupaten Se-Jawa Barat.

Data yang diperoleh biasanya berupa dokumen pdf, excel, word. Data pertanian

serta peternakan tersebut BPTP Jawa Barat masih harus diolah dan dianalisis satu

persatu untuk mengidentifikasi hewan peternakan yang unggul, luas lahan yang

memiliki produktifitas pertanian yang unggul, jenis lahan dan perbandingan luas

lahan tanam dengan panen dari masing-masing kecamatan di Provinsi Jawa Barat.

Masalah yang terjadi di BPTP saat ini adalah belum tersedianya desain data

yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan laporan. Karena data yang selama ini

tercatat terdiri berbagai jenis tipe data dan data yang ada tidak tersusun sesuai

periodic atau historical. Hal ini berdampak pada kegiatan petugas di BPTP dalam

hal pencarian data yang dibutuhkan untuk membuat laporan atau pun melakukan

analisis dari informasi yang ada agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan

identifikasi produktifitas hasil pertanian, perkebunan atau peternakan. Saat ini

jumlah data pertanian di berbagai daerah terus bertambah dan berubah setiap kurun

waktu, hal ini berimbas pada waktu kerja karena membutuhkan waktu yang lebih

lama dalam pengolahan data yang akan digunakan analisis lokasi yang memiliki

komoditas yang sangat menguntungkan atau yang memerlukan perhatian lebih


(9)

2

untuk membantu kemajuan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan di suatu

daerah. Selain itu juga, karena belum ada nya pengelolaan data yang baik maka

akan beresiko terhadap kehilangan data. Faktor penyebab lainnya terletak pada

tidak adanya tools penunjang yang bisa digunakan untuk pembuatan laporannya.

Oleh karena itu, solusi yang diberikan kepada BPTP untuk membangun

aplikasi yang membantu dalam mengubah arsip data yang terdiri dari berbagai

format menjadi sumber daya pengetahuan dengan informasi yang terintegrasi satu

dengan yang lain. Sumber daya pengetahuan dapat diakses dengan mudah dan cepat

dapat membantu meningkatkan performa dan kinerja dalam melakukan analisa

data di BPTP untuk penelitian pengembangan pertanian di Jawa Barat. Tempat

penyimpanan data berupa data

warehouse serta Aplikasi yang dapat menunjang

optimasi ETL dalam proses mengintegrasikan data yang ada menjadi informasi

baru, dan juga bisa dijadikan salah satu solusi yang dapat mempercepat proses

pengumpulan data serta penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas

sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat oleh

top

management dalam menganalisis proses bisnisnya.

Data

warehouse sendiri adalah koleksi data yang mempunyai sifat

berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data

dalam mendukung proses pengambilan keputusan management [1].

Data

warehouse

memungkinkan integrasi berbagai macam jenis data dari berbagai

macam aplikasi atau sistem. Hal ini menjamin mekanisme akses “satu pintu bagi

manajemen untuk memperoleh informasi, dan menganalisisnya untuk pengambilan

keputusan.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalahnya adalah

bagaimana membangun data warehouse di Institusi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

1.3

Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun data

warehouse.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


(10)

1.

Memberikan kemudahan dalam pengaksesan informasi yang diperlukan

oleh pihak di BPTP, dan juga dapat mengabungkan data dalam data

warehouse dengan berbagai cara. Sehingga dapat menampilkan informasi

yang tepat dan cepat.

2.

Menyediakan informasi yang terintegrasi dan berisi informasi-informasi

yang relevan untuk kebutuhan pihak BPTP dalam pengambil suatu

keputusan.

3.

Membantu dalam mempercepat proses pengumpulan data serta penyajian

informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan

kualitas keputusan yang dibuat oleh top management.

1.4

Batasan Masalah

Berikut ini adalah batasan masalah dalam pembangunan data warehouse di

Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat:.

1.

Aplikasi data warehouse yang dibangun adalah berbasis desktop.

2.

Pemodel analisis dan perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah

Object Oriented Analysis & Desain (OOAD).

3.

Aplikasi dapat membantu menyimpan report ke dalam file excel.

1.5

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian

deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk membuat gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan perilaku dari objek

penelitian serta menjadi dasar pengambilan keputusan.


(11)

4

1.5.1

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.

Studi Literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

literatur, jurnal, dan bacaan-bacaan lainnya yang berkaitan dengan topik

data warehouse.

2.

Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya

jawab secara langsung dengan pihak Institusi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Jawa Barat tentang masalah yang ada.

3.

Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan yang ada

di Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

4.

Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh pihak

Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

1.5.2

Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Pada pembangunan perangkat lunak, di gunakan Metode

waterfall

Sommerville. Metode

waterfall

Sommerville melakukan pendekatan pada

pengembangan perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial. Metode waterfall

Sommerville terdiri dari beberapa tahap seperti berikut:

1.

Requirement Definition

Pada tahap ini dilakukan analisa seluruh kebutuhan yang dibutuhkan user

dalam pembangunan perangkat lunak.

2.

System and Software Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dan program yang akan

dibangun.


(12)

3.

Implementation and Unit Testing

Pada tahap ini dilakukannya

implementasi dan uji coba program di BPTP

Jawa Barat

4.

Integration and System Testing

Pada tahap ini dilakukan integrasi program dengan sistem yang ada

sebelumnya di BPTP Jawa Barat.

5.

Operation and Maintenance

Tahap ini adalah tahap pengoperasian dan pemeliharaam sistem yang sudah

dibangun.

Gambar 1.1 Metode Waterfall Sommerville Pembangunan Perangkat

Lunak

[2]


(13)

6

1.5.3

Metode Pembangunan Data Warehouse

Metode pembangunan data warehouse pada di Institusi Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat terdiri dari beberapa tahap yaitu [3]:

1.

Business Requirement Definition

Tahap ini merupakan tahap analisis proses bisnis dan seluruh kebutuhan

sektor pertanian yang ada di BPTP Jawa barat dalam pembuatan data

warehouse.

2.

Dimensional Modeling

Tahap ini merupakan tahap pemodelan data menjadi data multidimensi

berdasarkan hasil yang di dapat dari business requirement defintion.

3.

Physical Design

Tahap ini merupakan tahap perancangan fisik data warehouse. Seperti

hardware dan software yang dibutuhkan, banyaknya memory yang

diperlukan, pembentukan partisi jika diperlukan, dan lain-lain.

4.

Data Staging Design

Perancangan data staging terdiri dari 3 tahap utama atau biasa disebut

dengan ETL (

Extract,

Transform, dan

Load) yang merupakan proses

pengubahan data dari OLTP database menjadi data warehouse.

5.

OLAP & Reporting Tools

Tahap ini merupakan tahap untuk mengatur data yang ada dalam data

warehouse menjadi kubus multidimensi berdasarkan dimensional model

yang akan ditampilkan kepada user untuk pengambilan keputusan.

6.

Deployment

Tahap ini merupakan tahap pengoperasian data warehouse serta reporting

tools yang sudah jadi.


(14)

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut :

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang dasar-dasar teori dan sumber pustaka dan

referensi yang menjadi landasan dasar dalam perancangan analisis

kebutuhan sampai dengan implementasi dan pengujian sistem.

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA

WAREHOUSE

Pada bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membangun

aplikasi ini yang sesuai dengan metode pembangunan yang

digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk

aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini berisi tahap implementasi dan perancangan sistem yang

kemudian akan dilakukan pengujian aplikasi yang telah dibuat.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang didapat

dan pembahasan dari aplikasi yang telah dibuat.


(15)

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1

Profil BPTP Jawa Barat

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat berdiri pada

tanggal 1 April 1994 didasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:

798/Kpts/OT.210/12/94. BPTP Jawa Barat sebelumnya bernama BPTP Lembang

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian yang secara struktural berada di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 350/Kpts/OT.

210/6/2001 nama BPTP Lembang kemudian diubah menjadi BPTP Jawa Barat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor: 16/Pemerintah/OT.140/3/ 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, BPTP Jawa Barat

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar

Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Jawa Barat dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).

Pembentukan BPTP bertujuan untuk mempercepat alih teknologi pertanian,

mendukung pembangunan pertanian dan optialisasi pemanfaatan sumberdaya

pertanian wilayah, melalui:

1. Akselerasi adopsi teknologi

2. Mendekatkan pelayanan pengkajian kepada masyarakat

3. Menjaga kesinambungan penelitian pengkajian, dan penyuluhan.

2.1.1

Visi dan Misi BPTP Jawa Barat

Visi dan misi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

adalah sebagai berikut:

1.

Visi

Visi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat saat

ini adalah:


(16)

“Menjadi lembaga

pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi yang

terkemuka di Indonesia pada tahun 2015”.

2.

Misi

Misi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan teknologi unggul berbasis sumberdaya lokal

2. Mempercepat dan memperluas penyebaran dan adopsi teknologi

spesifik lokasi

3. Memberikan pelayanan prima informasi dan advokasi teknologi

spesifik lokasi secara cepat, tepat, mudah, dan murah

4. Mengembangkan kelembagaan produksi pola manajemen industri.

2.1.2

Logo BPTP Jawa Barat

Logo dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat dapat

dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1

Logo BPTP Jawa Barat

Arti logo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat seperti

berikut :

1. Tunas, menggambarkan pengertian biologis daripada seluruh kegiatan

yang dikelola oleh Departemen Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda

hidup. Warna hijau muda melambangkan pengertian kehidupan.


(17)

11

11

3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan

pengertian daripada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok Departemen

Pertanian).

4. Warna dasar baik untuk Panji maupun Vendel serta bentuk lainnya adalah

“KUNING EMAS” sebagai lambang kemegahan.

5. Air berwarna biru muda, mempunyai pengertian sebagai lambang

keagungan.

2.1.3

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :16/Pemerintah/OT.140/3/

2006 , BPTP Jawa Barat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan

tugas BPTP menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan inventarisasi dan indentifikasi kebutuhan teknologi tepat

guna spesifik lokasi;

2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi;

3. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian

serta perakitan materi penyuluhan;

4. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi dan penyebarluasan serta

pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi

pertanian tepat guna spesifik lokasi;

5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; dan

6. Pelaksanaan urusan administrasi dan tata usaha balai.

2.1.4

Organisasi

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, BPTP Jawa Barat dipimpin oleh

seorang Kepala dengan jabatan struktural eselon IIIa. Dalam pelaksanaan tugas

struktural sehari-hari Kepala Balai dibantu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan

Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dengan jabatan stuktural Iva.


(18)

2.1.5

Struktur Organisasi di BPTP Jawa Barat

Susunan organisasi BPTP Jawa Barat berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor : 16/Pemerintah/OT.140/3/2006 terdiri dari: (a) Subbagian Tata

Usaha; (b) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian; dan (c) Kelompok Jabatan

Fungsional. Sususan organisasi BPTP Jawa Barat dapat dilihat pada gambar

Gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi BPTP Jawa Barat

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta rumah tangga.

Sedangkan Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan,

dan evaluasi serta laporan, dan penyiapan bahan kerja sama, informasi,

dokumentasi, dan penyebarluasan dan pendayagunaan hasil, serta pelayanan sarana

pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi.


(19)

13

13

2.2

Landasan Teori

2.2.1

Konsep Basis Data

2.2.1.1

Data

Menurut Joseph M., data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk jamak dari datum,

berasal dari bahasa Latin yang ber

arti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan

sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya [4].

Sedangkan menurut Margy Ross, data merupakan bahasa, simbol-simbol

pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia,

peristiwa, aktivitas, konsep. Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa

adanya [5].

Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal

yang penting dalam organisasi [4].

Sehingga kesimpulannya data merupakan rekaman mengenai fenomena

yang ada dan yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada.

2.2.1.2

Basis Data

Basis data secara universal disebutkan sebagai sebuah kumpulan data yang

disimpan dalam satu tempat yang sama. S. Attre mengatakan bahwa

Database

adalah

koleksi

data-data

yang

saling

berhubungan

mengenai

suatu

organisasi/enterprise

dengan macam-macam pemakaiannya [4]. Dalam referensi

lainnya, Database atau basis data

adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan

dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. Dan jika dijabarkan basis

data dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni :

1.

Data input adalah data yang masuk dari luar sistem.

2.

Data output adalah data yang dihasilkan sistem.

3.

Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem

Menurut Toni Fabbri:

Database

adalah sebuah sistem

file-file

yang

terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.

Menurut Gordon C. Everest: Database

adalah koleksi atau kumpulan data

yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada

organisasi.


(20)

2.2.2

Data Warehouse

Data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data yang lengkap dan

konsisten dimana data yang disimpan itu saling berelasi dan dirancang berdasarkan

query dan analisis daripada proses transaksinya [6]. Data tersebut

ditransformasikan menjadi sebuah informasi yang dapat diakses kapan saja dan

selalu

up to date. Informasi ini kemudian akan digunakan untuk dianalisis untuk

menghasilkan informasi baru.

Data

warehouse juga bisa dikatakan sebagai kumpulan data yang

berorientasi subjek, terintegrasi, tidak dapat di

update, memiliki dimensi waktu

yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan

kecerdasan bisnis. Berdasarkan definisi tersebut, maka data

warehouse memiliki

karakteristik [6] sebagai berikut :

1.

Subject oriented (berorientasi subjek)

Data

warehouse dirancang untuk membantu user dalam pengambilan

keputusan. Contohnya untuk mengetahui tentang data penjualan

perusahaan. Kita bisa membangun data warehouse yang berfokus pada

penjualan. Dengan menggunakan data warehouse, kita bisa menjawab

pertanyaan seperti “Siapa pembeli terbaik untuk barang ini tahun lalu?”.

Kemampuan untuk mendefinisikan sebuah data

warehouse

sebagai

sebuah subjek, dalam hal ini penjualan, membuat data

warehouse

subject oriented.

2.

Integrated (terintegrasi)

Data

warehouse dikonstruksikan dengan cara mengintegrasikan

sejumlah sumber data yang berbeda. Data yang terintegrasi

menyebabkan data tersebut lebih konsisten, sehingga lebih mudah

dipahami oleh para pembuat keputusan.

3.

Time-variant

Data warehouse harus bisa menghasilkan informasi dari sudut pandang

historical (misalnya informasi 5-10 tahun yang lalu atau bahkan lebih).

Atau bisa dikatakan bahwa data warehouse

berfokus pada perubahan

setiap waktunya.


(21)

15

15

4.

Non-volatile

Data yang ada dalam data

warehouse

tidak bisa edit ataupun

di-update.

Data

warehouse dibuat untuk melayani

user (analyst dan pengambil

keputusan). Sehingga data warehouse wajib dirancang sesuai dengan persyaratan

[7] berikut :

1.

Harus bisa memberikan kepuasan kepada setiap user.

2.

Memiliki function sendiri tanpa mengganggu OLTP systems.

3.

Menyediakan pusat tempat penyimpanan data yang konsisten.

4.

Menjawab setiap complex queries dengan cepat.

5.

Menyediakan berbagai analisis

tools yang kuat, seperti OLAP dan data

mining.

Sebagian besar data warehouse

yang sukses selain memenuhi persyaratan

di atas juga memiliki beberapa karakteristik [7] seperti :

1.

Berdasarkan model dimensional.

2.

Mengandung historical data.

3.

Terdiri dari detailed dan summarized data.

4.

Tetap mempertahankan konsistensi data walaupun berasal dari sumber yang

berbeda.

5.

Fokus dalam single subject, seperti penjualan, keuangan, atau inventarisasi.

Data warehouse bisa dikatakan sebagai suatu salinan dari OLTP (On-Line

Transaction Processing) yang terstruktur yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan analisis,

reporting, maupun data

mining

[8]. OLTP sendiri adalah

sebuah proses yang menitikberatkan pada transaksinya, seperti input data dan

lain-lain. Pada Tabel 2.1 akan memperlihatkan perbedaan OLTP systems dan data

warehouse.


(22)

Tabel 2.1 Perbedaan OLTP dan Data

Warehouse

[9]

OLTP Data Warehouse

Dirancang untuk operasi real-time bisnis Dirancang untuk analisis dari suatu bisnis berdasarkan atribut dan kategori

Menangani data saat ini Menangani data saat ini dan data masa lalu Data disimpan pada beberapa platform Data disimpan pada satu platform saja Data diorganisir berdasarkan fungsi atau

operasinya Data diorganisir berdasarkan subjek

Prosesnya bersifat berulang (loop) Prosesnya dilakukan setiap saat dan harus berorientasikan waktu (historical)

Untuk operasional Untuk managerial Berorientasi pada transaksi Berorientasi pada analisis

2.2.2.1

Tujuan Data Warehouse

Tujuan dari data warehouse adalah sebagai berikut [9] :

1.

Memberikan kemudahan untuk mengakses informasi yang ada.

Kemudahan disini berbicara tentang efisiensi. Data warehouse harus efisien

sehingga dengan mudah dipahami oleh

user bukan hanya oleh

devoleper

saja. Selain itu, pengguna juga dapat mengkombinasikan data dalam data

warehouse dengan berbagai cara (slicing and dicing). Untuk mengakses

data

warehouse disarankan sebaiknya dapat dilakukan dengan sederhana

dan mudah dioperasikan.

2.

Menyediakan informasi yang konsisten.

Data

warehouse hanya berisi informasi-informasi yang relevan bagi

kebutuhan

user untuk pengambil keputusan. Oleh karena itu, kredibilitas

data yang terdapat dalam data

warehouse harus dapat dipertanggung

jawabkan.

3.

Mampu beradaptasi dan tahan terhadap perubahan.

Perubahan-perubahan yang terjadi harus dapat diatasi oleh data warehouse.

Dengan kata lain, data warehouse harus dirancang agar mampu menghadapi


(23)

17

17

setiap perubahan dengan terencana. Hal ini berarti perubahan yang terjadi

tidak boleh merusak atau mengganggu data dan aplikasi yang telah ada

sebelumnya.

4.

Mampu mengamankan informasi.

Informasi yang tersimpan dalam data

warehouse harus tersimpan dengan

aman. Dengan kata lain, informasi tersebut tidak boleh sampai jatuh ke

tangan yang salah. Oleh karena itu, data

warehouse harus mampu

mengendalikan setiap akses dari informasi yang ada.

5.

Mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

Ini merupakan tujuan yang paling penting dan harus ada dalam setiap

pembuatan data

warehouse. Data warehouse bisa digambarkan sebagai

kumpulan teknologi pendukung keputusan, dimaksudkan agar setiap

pekerjaan yang berhubungan dengan informasi, dapat membuat keputusan

dengan cepat dan tepat.

6.

User friendly.

Seperti pada tujuan data

warehouse pertama, data

warehouse

harus

dirancang agar dapat dioperasikan dengan mudah oleh user. Tidak seperti

sistem operasional dimana seringkali user tidak memiliki pilihan yang lain

kecuali menggunakan sistem baru, akan tetapi

user data

warehouse

biasanya merupakan pilihan. Oleh karena itu, proses penentuan

user

data

warehouse merupakan faktor yang sangat penting.


(24)

2.2.2.2

Arsitektur Data Warehouse

Arsitektur pada data

warehouse dikelompokkan menjadi 5 bagian seperti

Gambar 2.3 [10] :

Gambar 2.3

Arsitektur Data

Warehouse

[10]

1.

Source Data

Merupakan sumber data, atau bisa dibilang bahwa darimana data itu berasal.

Untuk membangun data warehouse Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Jawa Barat maka source data berasal dari operasional system atau

OLTP database.

2.

Data Staging

Merupakan sebuah proses yang diperlukan sebelum data source masuk ke

dalam data

warehouse. Proses ini dinamakan proses ETL (Extracting,

Transformation, Loading).


(25)

19

3.

Data Warehouse

Merupakan tempat penyimpanan data yang multidimensi, dimana data yg

tersimpan berupa metadata, summary data dan raw data.

4.

Data Marts

Merupakan bagian dari data warehouse. Seluruh data mart jika digabungkan

akan menjadi satu data warehouse.

5.

Users

Merupakan pengguna yang akan menggunakan data warehouse. Users bisa

memiliki tugas yang berbeda-beda, ada yang untuk analisis, ada yg untuk

reporting, dan ada yang untuk membentuk data

mining. Intinya informasi

yang berasal dari data

warehouse

akan diolah menjadi “sesuatu”

menggunakan

tools yang ada yang bisa berguna untuk pengambilan

keputusan.

2.2.2.3

Dimensional Data Warehouse

Kebutuhan

user dan realitas data yang menjadi faktor penentu untuk

merancang dimensional model data

warehouse, seperti bisnis apa yang paling

diperlukan, detailnya seperti apa dan dimensi-dimensi serta fakta-fakta apa yang

harus diikutkan [6].

Maka dimensional model harus disesuai dengan kebutuhan dari user. Model

juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat bertahan dan dapat beradaptasi

dari segala perubahan yang akan terjadi. Desain modelnya yang dihasilkan dibentuk

menjadi

database relasional yang mendukung OLAP

cubes untuk menyediakan

secara “instant” hasil

query untuk analis.

1.

Tabel Dimensi (Dimension Tables)

Tabel dimensi menjelaskan tentang entitas bisnis dari suatu enterprise

[6]. Tabel dimensi umumnya berisi data keterangan, dimana data

tersebut jarang sekali mengalami perubahan.


(26)

2.

Tabel Fakta (Fact Tables)

Tabel fakta merupakan sebuah tabel yang menjelaskan tentang

transaksi bisnis dari suatu enterprise biasanya disebut tabel detail [6].

Tabel fakta umumnya berisi data yang berkaitan langsung dengan

proses bisnisnya.

3.

Skema Dimensional Model

Berikut ini adalah beberapa skema yang biasa digunakan untuk

merancang suatu data warehouse :

a)

Skema star

Suatu skema disebut skema

star jika seluruh tabel dimensi dihubungkan

secara langsung ke tabel fakta dan satu tabel fakta wajib memiliki relasi

minimal dengan satu tabel dimensi [6]. Gambar 2.4 dari skema star.

Gambar 2.4 Skema

Star

[7]

b)

Skema snowflake

Suatu skema disebut skema snowflake jika satu atau lebih tabel dimensi

tidak berhubungan langsung dengan tabel fakta tetapi harus

berhubungan melalui tabel dimensi lain [6]. Gambar 2.5 dari skema

snowflake.


(27)

21

Gambar 2.5 Skema

Snowflake

[7]

c)

Skema constellation

Suatu skema dikatakan sebagai skema constellation jika ada satu tabel

dimensi yang dipakai bersamaan oleh satu atau lebih tabel fakta [11].

Gambar 2.6 dari skema constellation.


(28)

2.2.2.4

Hirarki (Hierarchies)

Hirarki merepresentasikan

relationships antar tiap entitas ataupun tiap

anggota entitasnya. Hirarki bisa juga dikatakan sebagai parent-child relationships

karena hirarki memandang sesuatu melalui berbagai sudut pandang. Hirarki dibagi

menjadi:

1.

Derived Hierarchies, merupakan suatu hirarki yang memiliki relationships

antar entitas, sebagai contoh entitas kategori berhubungan dengan entitas

produk, maka ada suatu cara untuk membangun

derived relationships

berdasarkan nilai dari atributnya. Contoh lainnya bisa dilihat pada Gambar

2.7 berikut.

Gambar 2.7

Derived Hierarchies


(29)

23

2.

Explicit Hierarchies, merupakan suatu hirarki yang merepresentasikan

relationships antar tiap member dalam sebuah entitas. Biar lebih jelas untuk

explicit hierarchies bisa dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8

Explicit Hierarchies

2.2.2.5

Proses ETL Data Warehouse

Proses ETL atau biasa disebut

Extract,

Transform, dan

Load merupakan

proses pengubahan data dari OLTP database menjadi data warehouse. Jika dilihat

dari arstitektur data

warehouse, proses ETL ini merupakan proses yang berada di

data staging.

Proses ETL merupakan proses untuk mengubah, memformat ulang serta

mengintegrasikan data yang berasal dari satu atau beberapa OLTP systems [12].

1.

Extraction

Extraction merupakan sebuah proses dimana proses tersebut mencari

sumber data kemudian dengan menggunakan beberapa kriteria yang sudah

diberikan untuk memilah data dan juga untuk mencari data yang berkualitas,

kemudian data tersebut diangkut ke file lain atau database [12].

2.

Transformation

Data

transformation

merupakan suatu fase yang terjadi ketika data sudah

menjadi

raw data (hasil

extraction) diubah menjadi bentuk yang sudah

ditetapkan dimana bentuk tersebut harus bisa digunakan dalam data

warehouse

[10]. Berikut ini adalah beberapa proses dasar yang harus ada

dalam data transformation :


(30)

a)

Selection

Memilih atau memilah data hasil dari extraction.

b)

Splitting/Joining

Splitting/joining meliputi tipe-tipe manipulasi data yang perlu

dilakukan pada proses selection.

c)

Conversion

Proses ini merupakan tahapan paling penting. Pada tahap

conversion, data hasil

selection kemudian akan diubah menjadi

data yang layak digunakan pada data warehouse.

d)

Summarization

Tahap ini merupakan tahap pembentukan model yang akan

ditampilkan kepada user.

e)

Enrichment

Tahap ini merupakan tahap pembentukan kembali serta

penyederhanaan field yang ada untuk membuat field tersebut lebih

berguna pada data warehouse.

3.

Loading

Loading adalah suatu proses pemindahan data secara fisik dari OLTP

systems ke dalam data warehouse. Operasi loading terdiri dari memasukkan

record ke dalam bermacam-macam dimensi dan

fact

tabel dari data

warehouse [9].


(31)

25

2.2.2.6

Data Warehouse Tools

Berikut ini adalah

tools yang digunakan

user setelah data

warehouse

terbentuk dengan tujuan yang berbeda-beda [7] :

1. OLAP (On-Line Analytical Processing)

OLAP merupakan salah satu data

warehouse tools untuk melakukan

analisis data. OLAP sendiri adalah suatu teknologi yang dirancang untuk

memberikan kinerja yang unggul untuk

ad hoc business intelligence

queries [7]. OLAP dirancang untuk beroperasi secara efisien dengan data

yang terorganisir sesuai dengan model dimensi umum yang biasa

digunakan dalam data warehouse.

Tidak ada data

warehouse modern yang selesai dengan sempurna tanpa

fungsionalitas OLAP. Tanpa OLAP, kita tidak dapat memberikan

users seluruh

kemampuan untuk melakukan analisis multidimensional, untuk melihat informasi

dari segala sudut pandang, dan untuk membuat keputusan yang bersifat kritikal.

Oleh karena itu, OLAP sangat krusial [10]. Berikut ini adalah karakteristik paling

mendasar dalam OLAP systems [10] :

a)

Memberikan para pelaku bisnis pandangan logis yang multidimensi dari

data yang ada dalam data warehouse.

b)

Memfasilitasi query interaktif dan kompleks analisis kepada users.

c)

Memungkinkan

user untuk

drill-down atau

roll-up data yang ada baik

untuk single dimension maupun untuk multi dimension.

d)

Memberikan

kemampuan

untuk

melakukan

perhitungan

dan

perbandingan yang rumit.

e)

Hasilnya bisa dipresentasikan dalam bentuk yang lebih berarti, seperti

grafik atau tabel.

Kegunaan OLAP [10] antara lain:

a)

Meningkatkan produktivitas dari bisnis manajer, eksekutif dan analis.

b)

Memanfaatkan OLAP dengan baik bisa membuat

users bisa dengan

percaya diri membuat analisis mereka sendiri tanpa bantuan IT

assistance.


(32)

c)

Keuntungan untuk IT

developers yaitu penggunaan OLAP bisa sangat

membantu mempercepat kinerja dari aplikasinya sendiri.

d)

Meningkatkan efisiensi kerja.

OLAP dapat digunakan untuk melakukan hal-hal seperti [9]:

a)

Consolidation (roll-up)

Konsolidasi melibatkan pengelompokkan data untuk melihat data secara

global atau rangkuman (summary).

b)

Drill-down

Suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari konsolidasi, untuk

mendapatkan lebih detail tentang suatu dimensi serta bisa dikatakan

sebagai suatu navigasi dari tingkat yang lebih umum ke tingkat yang

lebih spesifik. Untuk lebih jelasnya roll-up dan drill-down dapat dilihat

pada Gambar 2.9.

c)

Slicing and dicing

Slicing dan dicing adalah operasi untuk melihat data sebagai visualisasi

dari kubus. Dengan slicing dan dicing pengguna dapat melihat data dari

beberapa perspektif. Pengguna dapat mengekstrak bagian dari data

agregrated dan dapat memeriksa dengan detail berdasarkan

dimensi-dimensi yang diinginkan. Data Agregrated merupakan data

praperhitungan (precalculated) dalam bentuk rangkuman data (data

summarized) sehingga query pada kubus (cube) lebih cepat. Slicing

memotong kubus sehingga dapat memfokuskan pada perspektif yang

spesifik (pada suatu dimensi). Sedangkan dicing memberikan

kemampuan untuk melihat pemilihan data pada dua dimensi atau lebih.

Yaitu dengan merotasi cube pada perspektif yang lain sehingga pengguna

dapat melihat lebih spesifik terhadap data yang dianalisis. Untuk lebih

jelasnya slicing and dicing bisa dilihat pada Gambar 2.10


(33)

27

Gambar 2.9

Roll-up

dan

Drill-down

Gambar 2.10

Slicing and Dicing

d)

Pivot

Menampilkan nilai-nilai ukuran dalam tata letak tabel yang berbeda dan

juga bisa mengatur kembali dimensi dalam OLAP

cube. Untuk lebih

jelasnya pivot bisa dilihat pada Gambar 2.11


(34)

Gambar 2.11

Pivot

Untuk memodelkan OLAP kepada users, kita gunakan OLAP cube. OLAP

cube adalah bagian utama dari OLAP yang berisi kumpulan data yang

banyak dan disatukan (agregasi) untuk mempercepat hasil query [9]. OLAP

cube contohnya seperti pada dan

2. Reporting

Reporting tools merupakan tools yang digunakan untuk mempermudah user

memperoleh data yang sudah lama ataupun data sekarang dan melakukan

beberapa standard analisis statistik [10]. Data yang dihasilkan dari reporting

tools bisa berupa bentuk laporan biasa dan juga bisa berupa grafik.

3. Data mining

Data

mining merupakan teknologi yang mengaplikasikan algoritma yang

canggih dan kompleks untuk menganalisis data dan mencari informasi yang

menarik dari kumpulan data tersebut. Perbedaan mendasar antara OLAP

dan data mining yaitu terletak pada apa yang akan dianlisisnya. Pada OLAP,

yang dianalisis adalah modelnya, tetapi pada data

mining yang dianalisis

adalah datanya (harus berjumlah besar) [7].


(35)

29

2.2.3

Object-Oriented Analysis & Design (OOAD)

Object-Oriented Analysis & Design (OOAD) merupakan salah bentuk

pendekatan analisis dan desain yang menekankan solusi berbasis objek [13]. OOAD

bukan dipilih berdasarkan bahasa pemrograman yang digunakan melainkan cara

pikir kita dalam menyelesaikan masalah dengan menitikberatkan kepada

perekayasaan objek beserta relasinya.

Alat bantu yang biasa digunakan untuk membantu pemodelan OOAD

adalah UML (Unified Modeling Languages). Berikut ini adalah diagram-diagram

yang biasa digunakan UML :

1.

Use Case Diagram

Menggambarkan sistem berdasarkan hasil

requirement gathering. Setiap

use case melambangkan satu fungsional sistem.

2.

Activity Diagram

Menggambarkan secara jelas alur kegiatan dari use case.

3.

Sequence Diagram

Menggambarkan hubungan antar class atau bisa dibilang aktivitas apa yang

berlangsung sejak objek pertama kali dibuat sampai memenuhi tugas dari

objeknya.

4.

Class Diagram

Menunjukkan atau memperjelas class apa saja yang berada dalam domain

permasalahan beserta relasinya.

5.

Statechart Diagram


(36)

(37)

145

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data

warehouse

maka dapat

disimpulkan bahwa:

1.

Penerapan Data

Warehouse memberikan kemudahan dalam pengaksesan

informasi yang diperlukan oleh pihak di BPTP, dan juga dapat

mengabungkan data dalam data warehouse dengan berbagai cara. Sehingga

dapat menampilkan informasi yang tepat dan cepat.

2.

Penerapan Data Warehouse menyediakan informasi yang terintegrasi dan

berisi informasi-informasi yang relevan untuk kebutuhan pihak BPTP

dalam pengambil suatu keputusan.

3.

Penerapan Data Warehouse membantu dalam mempercepat proses

pengumpulan data serta penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas

sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat oleh

top

management.

5.2

Saran

Berikut ini adalah saran yang diberikan untuk pengembangan sistem

selanjutnya, yaitu:

1.

Perlu nya penambahan beberapa menu item yang dapat membantu untuk

mengolah data lain yang masih di butuhkan.


(38)

Nama

: Hengky Saputra

NIM

: 10110649

Tempat/Tanggal Lahir : Kedaton/18 Desember 1991

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Haur Mekar Gang 1 No. 32 RT05 RW02

Kec. Sadang Serang Kel. Coblong

Bandung, 40132

No. Telp

: 0853671010493

e-mail

:

[email protected]

2.

Riwayat Pendidikan

1998

2001

: SD Negeri 2 Kedaton

2001

2004

: SD Negeri 16 OKU Baturaja

2004

2007

: SMP Negeri 7 OKU Baturaja

2007

2010

: SMA N 4 OKU Baturaja

2010

2015

: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar tanpa paksaan.

Bandung, Agustus 2015


(39)

(40)

(BPTP) JAWA BARAT

Hengky Saputra

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Email : [email protected]

ABSTRAK

Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang secara struktural berada di bawah supervisi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Bogor dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Jawa Barat. Saat ini pada BPTP Jawa Barat belum tersedianya tools penunjang yang bisa digunakan untuk pembuatan laporannya yang dimana dalam pembuatan laporan ini menggunakan data terdiri berbagai jenis tipe data yang periodic atau

historical. Data yang digunakan di analisis dari informasi bisnis strategis dimana dimanfaatkan untuk kebutuhan identifikasi produktifitas hasil pertanian, perkebunan atau peternakan. Namun belum tersedianya pengelolaan data yang baik hal ini beresiko terhadap kehilangan data serta keamanan data yang ada.

Oleh karena itu dibutuhkan tempat penyimpanan data yang bisa merancang data yang kompleks serta bisa membuat laporan yang cocok untuk keperluan analisis data dan pengambilan keputusan adalah dengan membangun data warehouse. Data warehouse

memiliki banyak sekali kelebihan. Data yang tersimpan hanya dalam bentuk metadata sehingga data yang ada tidak bisa diubah. Sifat data warehouse

lain yaitu datanya terintegrasi dan data tersebut bersifat historis. Ditambah tools seperti OLAP dan

reporting tools. Tools ini memberikan kemudahan buat para pengguna untuk dapat merancang data yang kompleks, mengakses data dengan cepat, analisis data dan pembuatan laporan serta pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan, Data Warehouse dapat memberikan kemudahan dalam pengaksesan informasi dan dapat mengabungkan data dalam data warehouse dengan berbagai cara. Sehingga dapat menampilkan informasi yang tepat dan cepat. Informasi yang terintegrasi dan berisi informasi-informasi yang relevan untuk pengambil suatu keputusan dan memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat oleh

top management di BPTP.

Kata kunci : Data Warehouse, Warehousing, ETL, OLAP, reporting tools.

1.

PENDAHULUAN

Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang secara struktural berada di bawah supervisi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Bogor dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Jawa Barat. Dalam rangka pencapaian tujuan menuju pembangunan pertanian yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi era globalisasi perdagangan, maka BPTP Jawa Barat ini perlu untuk mengidentifikasi komoditas unggulan di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan hasil observasi, belum tersedianya desain data yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan laporan. Data yang selama ini terdiri dari berbagai jenis tipe data dan data yang ada tidak tersusun sesuai periodic atau historical. hal ini berimbas pada waktu kerja karena membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengolahan data yang akan digunakan untuk menganalisa informasi yang ada. Selain itu juga, karena belum ada nya pengelolaan data yang baik maka akan beresiko terhadap kehilangan data. Faktor penyebab lainnya terletak pada tidak adanya tools penunjang yang bisa digunakan untuk pembuatan laporannya

Oleh karena itu, solusi yang diberikan kepada BPTP untuk membangun aplikasi yang membantu dalam mengubah arsip data yang terdiri dari berbagai format menjadi sumber daya pengetahuan dengan informasi yang terintegrasi satu dengan yang lain. Sumber daya pengetahuan dapat diakses dengan mudah dan cepat dapat membantu meningkatkan performa dan kinerja dalam melakukan analisa data di BPTP untuk penelitian pengembangan pertanian di Jawa Barat. Tempat penyimpanan data berupa data

warehouse serta Aplikasi yang dapat menunjang optimasi ETL dalam proses mengintegrasikan data yang ada menjadi informasi baru, dan juga bisa dijadikan salah satu solusi yang dapat mempercepat proses pengumpulan data serta penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat.


(41)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

2

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Data warehouse sendiri adalah koleksi data yang

mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management [1]. . Dalam pembuatan suatu data

warehouse terdapat suatu fase transformasi data dimana fase ini bertujuan untuk mengintegrasikan data dari sumber data ke dalam data warehouse. Data yang dihasilkan dalam fase transformasi ini nantinya akan dipakai OLAP tools untuk menganalisis data serta reporting tools untuk menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak BPTP.

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Memberikan kemudahan dalam pengaksesan informasi yang diperlukan oleh pihak di BPTP, dan juga dapat mengabungkan data dalam data warehouse dengan berbagai cara. Sehingga dapat menampilkan informasi yang tepat dan cepat.

2.Menyediakan informasi yang terintegrasi dan berisi informasi-informasi yang relevan untuk kebutuhan pihak BPTP dalam pengambil suatu keputusan

3.Membantu dalam mempercepat proses pengumpulan data serta penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat oleh top management.

1.1 Data Warehouse

Data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data yang lengkap dan konsisten dimana data yang disimpan itu saling berelasi dan dirancang berdasarkan query dan analisis daripada proses transaksinya [6]. Data tersebut ditransformasikan menjadi sebuah informasi yang dapat diakses kapan saja dan selalu up to date. Informasi ini kemudian akan digunakan untuk dianalisis untuk menghasilkan informasi baru.

Data warehouse juga bisa dikatakan sebagai kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, tidak dapat di update, memiliki dimensi waktu yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan kecerdasan bisnis. Berdasarkan definisi tersebut, maka data warehouse

memiliki karakteristik [6] sebagai berikut : a. Subject oriented (berorientasi subjek) b.Integrated (terintegrasi)

c. Time-variant

d.Non-volatile

1.2 Tujuan Data Warehouse

Tujuan dari data warehouse adalah sebagai berikut [9] :

1. Memberikan kemudahan untuk mengakses informasi yang ada.

2. Menyediakan informasi yang konsisten.

3. Mampu beradaptasi dan tahan terhadap perubahan.

4. Mampu mengamankan informasi.

5. Mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

6. User friendly.

1.3 Arsitektur Data Warehouse

Arsitektur pada data warehouse dikelompokkan menjadi 5 bagian seperti Gambar 1.1 [10] :

Gambar 1.1Arsitektur Data Warehouse [10]

1.4 Dimensional Data Warehouse

Kebutuhan user dan realitas data yang menjadi faktor penentu untuk merancang dimensional model data warehouse, seperti bisnis apa yang paling diperlukan, detailnya seperti apa dan dimensi-dimensi serta fakta-fakta apa yang harus diikutkan [6].

Maka dimensional model harus disesuai dengan kebutuhan dari user. Model juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat bertahan dan dapat beradaptasi dari segala perubahan yang akan terjadi. Desain modelnya yang dihasilkan dibentuk menjadi database relasional yang mendukung OLAP cubes untuk menyediakan secara “instant” hasil query untuk analis.

1.Tabel Dimensi (Dimension Tables)

Tabel dimensi menjelaskan tentang entitas bisnis dari suatu enterprise [6]. Tabel dimensi umumnya berisi data keterangan, dimana data tersebut jarang sekali mengalami perubahan.

2.Tabel Fakta (Fact Tables)

Tabel fakta merupakan sebuah tabel yang menjelaskan tentang transaksi bisnis dari suatu enterprise biasanya disebut tabel detail [6]. Tabel fakta umumnya berisi data yang berkaitan langsung dengan proses bisnisnya.

3.Skema Dimensional Model

Berikut ini adalah beberapa skema yang biasa digunakan untuk merancang suatu data warehouse :

a)Skema star

Suatu skema disebut skema star jika seluruh tabel dimensi dihubungkan secara langsung ke tabel fakta dan satu tabel fakta wajib memiliki


(42)

Gambar 1.2 Skema Star [7]

b)Skema snowflake

Suatu skema disebut skema snowflake jika satu atau lebih tabel dimensi tidak berhubungan langsung dengan tabel fakta tetapi harus berhubungan melalui tabel dimensi lain [6]. Gambar 1.3 dari skema

snowflake.

Gambar 1.3 Skema Snowflake [7]

c)Skema constellation

Suatu skema dikatakan sebagai skema

constellation jika ada satu tabel dimensi yang dipakai bersamaan oleh satu atau lebih tabel fakta [11]. Gambar 1.4 dari skema

constellation.

Gambar 1.4 Skema Constellation [11]

OLTP database menjadi data warehouse. Jika dilihat dari arstitektur data warehouse, proses ETL ini merupakan proses yang berada di data staging.

Proses ETL merupakan proses untuk mengubah, memformat ulang serta mengintegrasikan data yang berasal dari satu atau beberapa OLTP systems [12].

1. Extraction

Extraction merupakan sebuah proses dimana proses tersebut mencari sumber data kemudian dengan menggunakan beberapa kriteria yang sudah diberikan untuk memilah data dan juga untuk mencari data yang berkualitas, kemudian data tersebut diangkut ke file lain atau database [12].

2. Transformation

Data transformation merupakan suatu fase yang terjadi ketika data sudah menjadi raw data (hasil extraction) diubah menjadi bentuk yang sudah ditetapkan dimana bentuk tersebut harus bisa digunakan dalam data warehouse [10]. Berikut ini adalah beberapa proses dasar yang harus ada dalam data transformation :

a. Selection b. Splitting/Joining c. Conversion d. Summarization e. Enrichment 3. Loading

Loading adalah suatu proses pemindahan data secara fisik dari OLTP systems ke dalam data warehouse. Operasi loading

terdiri dari memasukkan record ke dalam bermacam-macam dimensi dan fact tabel dari data warehouse.

1.6 Data Warehousetools

Berikut ini adalah tools yang digunakan user

setelah data warehouse terbentuk dengan tujuan yang berbeda-beda [7] :

1. OLAP (On-Line Analytical Processing)

OLAP merupakan salah satu data warehouse tools untuk melakukan analisis data. OLAP sendiri adalah suatu teknologi yang dirancang untuk memberikan kinerja yang unggul untuk ad hoc business intelligence queries [7]. OLAP dirancang untuk beroperasi secara efisien dengan data yang terorganisir sesuai dengan model dimensi umum yang biasa digunakan dalam data warehouse.

Kegunaan OLAP [10] antara lain:

a)Meningkatkan produktivitas dari bisnis manajer, eksekutif dan analis.

b)Memanfaatkan OLAP dengan baik bisa membuat users bisa dengan percaya diri membuat analisis mereka sendiri tanpa bantuan IT assistance.


(43)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

4

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

c)Keuntungan untuk IT developers yaitu

penggunaan OLAP bisa sangat membantu mempercepat kinerja dari aplikasinya sendiri.

d)Meningkatkan efisiensi kerja.

OLAP dapat digunakan untuk melakukan hal-hal seperti [9]:

a)Consolidation (roll-up)

Konsolidasi melibatkan pengelompokkan data untuk melihat data secara global atau rangkuman (summary).

b)Drill-down

Suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari konsolidasi, untuk mendapatkan lebih detail tentang suatu dimensi serta bisa dikatakan sebagai suatu navigasi dari tingkat yang lebih umum ke tingkat yang lebih spesifik. Untuk lebih jelasnya roll-up dan drill-down dapat dilihat pada Gambar 1.5

Gambar 1.5 Roll-up dan Drill-down

c)Slicing and dicing

Slicing dan dicing adalah operasi untuk melihat data sebagai visualisasi dari kubus. Dengan slicing dan dicing pengguna dapat melihat data dari beberapa perspektif. Pengguna dapat mengekstrak bagian dari data agregrated dan dapat memeriksa dengan detail berdasarkan dimensi-dimensi yang diinginkan. Data Agregrated merupakan data praperhitungan (precalculated) dalam bentuk rangkuman data (data summarized) sehingga query pada kubus (cube) lebih cepat. Slicing memotong kubus sehingga dapat memfokuskan pada perspektif yang spesifik (pada suatu dimensi). Sedangkan dicing memberikan kemampuan untuk melihat pemilihan data pada dua dimensi atau lebih. Yaitu dengan merotasi cube pada perspektif yang lain sehingga pengguna dapat melihat lebih spesifik terhadap data yang dianalisis. Untuk lebih jelasnya slicing and dicing bisa dilihat pada Gambar 1.6

Gambar 1.6 Slicing and Dicing

d)Pivot

Menampilkan nilai-nilai ukuran dalam tata letak tabel yang berbeda dan juga bisa mengatur kembali dimensi dalam OLAP cube. Untuk lebih jelasnya pivot bisa dilihat pada Gambar 1.7

Gambar 1.7 Pivot

2. Reporting

Reporting tools merupakan tools yang digunakan untuk mempermudah user memperoleh data yang sudah lama ataupun data sekarang dan melakukan beberapa standard analisis statistik [10]. Data yang dihasilkan dari reporting tools bisa berupa bentuk laporan biasa dan juga bisa berupa grafik.

3. Data mining

Data mining merupakan teknologi yang mengaplikasikan algoritma yang canggih dan kompleks untuk menganalisis data dan mencari informasi yang menarik dari kumpulan data tersebut. Perbedaan mendasar antara OLAP dan data mining yaitu terletak pada apa yang akan dianlisisnya. Pada OLAP, yang dianalisis adalah modelnya, tetapi pada data mining yang dianalisis adalah datanya (harus berjumlah besar) [7].

3.

ISI PENELITIAN


(44)

[3]:

1.Business Requirement Definition

Tahap ini merupakan tahap analisis proses bisnis dan seluruh kebutuhan sektor pertanian yang ada di BPTP Jawa barat dalam pembuatan data warehouse.

2.Dimensional Modeling

Tahap ini merupakan tahap pemodelan data menjadi data multidimensi berdasarkan hasil yang di dapat dari business requirement defintion.

3.Physical Design

Tahap ini merupakan tahap perancangan fisik data warehouse. Seperti hardware dan software yang dibutuhkan, banyaknya memory yang diperlukan, pembentukan partisi jika diperlukan, dan lain-lain.

4.Data Staging Design

Perancangan data staging terdiri dari 3 tahap utama atau biasa disebut dengan ETL (

Extract, Transform, dan Load) yang merupakan proses pengubahan data dari OLTP database menjadi data warehouse.

5.OLAP & Reporting Tools

Tahap ini merupakan tahap untuk mengatur data yang ada dalam data warehouse menjadi kubus multidimensi berdasarkan dimensional model yang akan ditampilkan kepada user untuk pengambilan keputusan.

6.Deployment

Tahap ini merupakan tahap pengoperasian data warehouse serta reporting tools yang sudah jadi

3.2 Sumber Data

Analisis sumber data merupakan proses menganalisa sumber data yang ada di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. Sumber data ini terdiri dari beberapa flat file.

3.3 Kebutuhan Informasi Strategis

Berdasarkan hasil wawancara di BPTP jawa Barat didapatkan informasi strategis bisnis seperti berikut: 1. Informasi luas hasil panen terhadap luas lahan setiap komoditas di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun.

2. Informasi luas hasil panen berbanding luas lahan setiap komoditas di setiap wilayah setiap tahun setiap bulan.

3. Informasi jumlah kerusakan berdasarkan jenis seranganan hama berserta total kerusakan di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun.

4. Informasi jumlah kerusakan berdasarkan jenis seranganan hama berserta total

di setiap kecamatan setiap bulan tahun nya. 6. Informasi jumlah sayuran yang paling

unggul di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun nya.

7. Informasi jumlah buah yang paling unggul di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun nya.

8. Informasi jumlah ternak yang paling unggul di setiap kecamatan setiap tahun nya. 9. Informasi jumlah hasil pangan yang paling

unggul di setiap kabupaten setiap bulan setiap tahun nya.

10. Informasi jumlah hasil buah yang paling unggul di setiap kabupaten setiap bulan per tahun nya.

11. Informasi jumlah hasil sayur yang paling unggul di setiap kabupaten setiap bulan setiap tahun nya.

12. Informasi jumlah hasil ternak yang paling unggul di setiap bulan setiap kabupaten tahun nya.

13. Informasi jumlah hasil pangan di setiap kabupaten setiap bulan setiap tahun nya. 14. Informasi jumlah hasil sayuran di setiap

kabupaten setiap bulan setiap tahun nya. 15. Informasi jumlah hasil buah di setiap

kabupaten setiap bulan per tahun nya. 16. Informasi jumlah hasil ternak di setiap

kabupaten setiap bulan setiap tahun nya. 17. Informasi LQ pangan di setiap kabupaten

setiap tahun.

18. Informasi LQ ternak di setiap kabupaten setiap tahun.

19. Informasi LQ sayuran di setiap kabupaten di setiap tahun.

20. Informasi LQ buah di setiap kabupaten setiap tahun nya.

21. Informasi jumlah jenis lahan di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun. 22. Informasi jumlah jenis lahan di setiap

kabupaten setiap bulan setiap tahun.

3.4 Dimensi Dan Fakta Bisnis

Dilihat dari kebutuhan informasi strategis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, dapat kita buat model dimensi bisnisnya.

Berikut ini adalah tabel dimensi berdasarkan kebutuhan informasi strategisnya:

a. Tabel dim_waktu b.Tabel dim_wilayah c. Tabel dim_komoditas d.Tabel dim_hama e. Tabel dim_tanam_panen f. Tabel dim_lahan

Berikut ini adalah tabel fakta berdasarkan kebutuhan informasi strategisnya:


(1)

A form that is the opposite of consolidation , to get more details about a dimension and it can be as a navigation from the more common to the more specific. For more explained roll-up and drill-down can be seen in Figure 1.5

Figure 1.5 Roll-up dan Drill-down c)Slicing and dicing

Slicing and dicing operations are to see data as visualizing cube. By slicing and dicing of users can see the data from some perspective. Users can extract part of the data agregrated and can check with detail based on the dimensions of desired. Data agregrated is precalculated data in the form of a summary of data so that query on cube cube more quickly . Slicing cut cube so that it can be focused on specific perspective (at a dimensions). While dicing give the ability to see the election of data in two dimensions or more .Namely by swap perspective cube on another so users could see more specific against that analyzed data. To further explained slicing and dicing can be seen in Figure 1.6

Figure 1.6 Slicing and Dicing d)Pivot

Showing values size in the layout table different dimensions and can also set back in olap cube. To further explained slicing and dicing can be seen in Figure 1.7

Figure 1.7 Pivot 2. Reporting

Reporting tools are tools that are used to facilitate users obtain the data that is old or present the data and perform some standard statistical analysis [10]. The data generated from the reporting tools can be a form of regular reports and graphs can also be.

3. Data mining

Data mining is a technology that applies sophisticated and complex algorithms to analyze the data and look for interesting information from the data set. The fundamental difference between OLAP and data mining that is located in what would be analyzed. In OLAP, the model is analyzed, but the analysis of data mining is the data (must be a large amount). [7].

3.

CONTENTS RESEARCH

2.1 Method Of Data Warehouse Development Method of development on data warehouse at an Institution for agricultural technology (BPTP) west java consisting of several stages namely [3]:

1.Business Requirement Definition

This stage is the analysis of business process and all the needs of the agricultural sector that is at an Institution for agricultural technology (BPTP) west java in building data warehouse. 2.Dimensional Modeling

This stage is the stage of modeling the data into multidimensional data based on the results of the business requirements defintion. 3.Physical Design

Tahap ini merupakan tahap perancangan fisik data warehouse. Seperti hardware dan software yang dibutuhkan, banyaknya memory yang diperlukan, pembentukan partisi jika diperlukan, dan lain-lain.

4.Data Staging Design

This stage is the stage of the physical design of the data warehouse. As the hardware and software needed, the amount of memory required, the formation of the partition if necessary, and others.


(2)

5.OLAP & Reporting Tools

This stage is the stage to set the existing data in the data warehouse into a multidimensional cube based dimensional model that will be displayed to the user for decision-making. 6.Deployment

This stage is the stage of the operation of data warehouse also reporting tools has been finished.

3.2 Data Source

An analysis of a source of data is the process of analyzing a source of existing data at an Institution for agricultural technology (BPTP) west java. Data sources it consists of several flat file.

3.3 Strategic Information Needs

According to the interviews at an Institution for agricultural technology (BPTP) west java. Obtain information for strategic business as follows:

1. Extensive information on crop yields of cultivated land area for any commodity in each district every month every year. 2. Extensive information crop yields compared

to an area of land of various products in every region each year every month. 3. The number of damaged information on the

basis of an attack an some pest in total damage in every sub-district every month every year.

4. Information the amount in damages based on the type of attack an some pest in total damage in each district every month each year.

5. The number of food information most excellent in each district any his month of the year.

6. The number of vegetables information most excellent in each district any his month of the year.

7. The number of fruits information most excellent in each district any his month of the year.

8. The number of livestock information most excellent in each district any his month of the year..

9. The number of food information most excellent in each region any his month of the year.

10. The number of vegetables information most excellent in each region any his month of the year.

11. The number of fruits information most excellent in each region any his month of the year.

12. The number of livestock information most excellent in each region any his month of the year.

13. The results of the information the amount of food in each district every month each year. 14. The results of the information the amount of fruits in each district every month each year. 15. The results of the information the amount of vegetables in each district every month each year.

16. The results of the information the amount of livestock in each district every month each year.

17. Information lq food in each district every year.

18. Information lq fruits in each district every year.

19. Information lq vegetables in each district every year.

20. Information lq livestock in each district every year.

21. The total number of land information in each district every month every year .

22. The total number of land information in each region every month every year

3.4 Dimension and Fact Business

Seen from the strategic information needs of Institution for agricultural technology (BPTP) west java, we can make the dimensions of its business model.

The following is based on dimension fact needs its strategic information:

a. Table dim_waktu b.Table dim_wilayah c. Table dim_komoditas d.Table dim_hama e. Table dim_tanam_panen f. Table dim_lahan

The following is based on fact table needs its strategic information:

a. Table fact_luas_hasil_panen b. Table fact_jumlah_kerusakan c. Table fact_ prod_unggul d. Table fact_ lq

e. Table fact_jumlah_jenis_lahan f. Table fact_jumlah_jenis_ternak

3.5 Data Staging

At this stage processes will be implemented etl or commonly called Extract, Transform, and Load. ETL process for each dimension table and fact table at an Institution for agricultural technology (BPTP) west java. For details on the process of etl can be seen on Figure 2.1


(3)

Figure 2.1 Proses ETL

At Figure 2.1 Is control flow of any process etl his. Any figure above icons on having the function of own. Are presented in the name of an icon Figure 2.2

Figure 2.2 Ikon proses etl

On the data flow of a task serves to mengfigurekan a groove of existing dataWhile execute sql task serves to do execution query sql his usual laid the first time before call data flow of a task. Here is the explanation for some task existing etl of every process existing in Figure 2.1

1. Preparing SQL

This is a task execute sql task. An order that in use in this task is a drop and create all the table, view, and function, procedure which will be in use in database data warehouse

2. Dim Waktu

This task flow represents data task. Any flow data to details that were on this task can be in look at Figure 2.3

Figure 2.3 data flow dim_waktu

3. Fact_jumlah_kerusakan

This task flow represents data task. Any flow data to details that were on this task can be in look at Figure 2.4

Figure 2.4 Fact Jumlah kerusakan

3.6 OLAP & Reporting Tools

OLAP represent the data with a cube multi-dimensional that easily understandable. OLAP also provide an answer to queries analytic to the data multidimensional. In this research, OLAP method used is a pivoting method. This method allows users to rotate the cube into a form of new or the size of values can say that it can display different in the layout table. It is very needed parties bptp west java to help existing data analysis .

OLAP following the result of application of data warehouse made:


(4)

Figure 2.6 Olap Jumlah Kerusakan berdasarkan serangan hama

Figure 2.7 Olap Jumlah produksi unggul pangan, ternak, buah sayur

Figure 2.8 Olap Jumlah Hasil pangan, buah sayur

Figure 2.9 Olap Jumlah Hasil Ternak

Figure 2.10 Olap LQ pangan, ternak, buah sayur

Figure 2.11 Olap Jumlah Jenis lahan

4.

CONCLUSION

Based on the analysis and testing of the data warehouse, it can be concluded that:

1. The application of Data Warehouse provides ease of access to the information needed and can


(5)

compress the data in the data warehouse in different ways so that it displays the appropriate information and fast.

2. Provides information integrated and contains bits on information relevant to the needs of parties bptp in a decision with decision makers.

3. The application of data warehouse help speed up the process that data collection and multi dimensional and concise presentation of information so as to maximize the quality of the decision made by top management.

Advice given to the development of a system of next, such as;

1. Need the addition of some of his menu items that can help to cultivate other data that is still in need 2. Added a unit of each in their own items of information that there are.

REFERENCES

[1] W. Inmon, Building the Data Warehouse, Canada: John Wiley & Sons, Inc., 2002. [2] I. Sommerville, Software Engineering 9th

Edition, Addison Wesley, 2010.

[3] R. Kimball, The Data Warehouse Toolkit Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., 2013. [4] M. S. Joseph M. Hellersterin, Architecture of a

Database System, Washington: NOW the essence of knowledge, 2007.

[5] Ralph Kimball and Margy Ross, The Data Warehouse Toolkit, Redmond: Willey, 2002. [6] P. Lane, Oracle9i Data Warehousing Guide

Release 2 (9.2), Redwood: Oracle Corporation, 2002.

[7] D. Browning and J. Mundy, "Data Warehouse Design Considerations," MicrosoftSQL2000 TechnicalArticles - MSDN.com, 2001. [8] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi,

Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2003. [9] M. Y. Pusadan, Rancang Bangun Data

Warehouse, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. [10] P. Ponniah, Data Warehousing Fundamentals.

A Comprehensif Guide For IT Professionals, John Wiley & Sons, Inc., 2001.

[11] M. Golfarelli and S. Rizzi, Data Warehouse Design: Modern Principles and Methodologies, The McGraw-Hill Companies, 2009.

[12] W. H. Inmon, Building the Data Warehouse Third Edition, Canada: John Wiley & Sons, Inc., 2002.

[13] S. Benett, S. McRobb and R. Farmer, Object-Oriented Systems Analysis And Design Using UML, McGraw Hill Higher Education, 2005.


(6)