Pengarh Aktivitas Ekstrak Tanaman Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Darah Tepi Manusia secara In Vitro

SKRIPSI
PENGARUH AKTIVITAS EKSTRAK TANAMAN CINCAU HIJAU
(Cyclen bnrbntn L. Miers) TERHADAP PROLIFERASI SEL LlMFOSlT

DARAH TEPI MANUSIA SECARA IN WTRO

Oleh :
ALBERTUS S E N 0 PANDOYO
F02496035

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

PENGARUH A K T I W A S EKSTRAK TANAMAN CINCAU HIJAU

(Cyclea barbata L. Miers) TEREUDAP PROLIFERASI SEL LIMFOSIT
DARAH TEPI MANUSIA SECARA IN VZTRO

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian

Oleh:
Albertus Seno Pandoyo
F02496035

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN
LNSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
lNSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGARUH AKTIVITAS EKSTRAK TANAMAN CINCAU HIJAU

(Cyclen barbntn L. Miers) TERHADAP PROLIFERASI SEL LIMFOSIT
DARAH TEPl MANUSIA SECARA IN WTXO


Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melnperoleh Gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakuttas Teknologi Pertanian

Oleh:
Albertus Seno Pandoyo
Fa2496035

Dilahirkan di Bogor tanggal 25 Oktober 1978
Tanggal lulus 25 November 2000

ALBERTUS S E N 0 PANDOYO. F02496035. Pengaruh Aktivitas Ekstrak
Tanaman Cincau Hijau (Cyclen bnrbntn L. Miers) terhadap Proliferasi Sel
Limfosit Darah Tepi Manusia Secara In !4lro. Di bawah bimbingan Dr. Ir.
Fransisca R. Zattaria, Msc.- dan.Ir. Endang Prangdimurti, Msi.
-

-


Cincau hijau (Cyclen bnrbatn L. Miers) merupakan suatu tanaman yang
termasuk dalam daftar plasma nutfah dan merupakan tanaman obat yang menjadi
koleksi di kebun percobaan Balitro (Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat). Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai obat penurun panas
(antipiretic), obat radang lambung, rasa mual, dan penurun tekanan darah tinggi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa ekstrak alkaloid
dari akar cincau hijau mempunyai aktivitas sitotoksik.
yaitu bisbe~~zylisoquinoline
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara in vilro komponen
imunostimulan dari ekstrak cincau hijzu khususnya terhadap proliferasi sel
limfosit. Selain itu, ingin diketahui pula dosis konsumsi efektif dari tanaman
cincau hijau yang potcnsial untuk menstimulasi proliferasi sel limfosit manusia
sebagai unit dasar respon imun spesifik.
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap penelitian. Tahap pertama yaitu
ekstraksi menggunakan air, hexan dan etanol dari bagian tanaman cincau hijau
meliputi akar, batang dan daun sehingga dihasilkan 9 macam ekstrak yaitu ekstrak
air daun (Aid), air batang (Aib), air akar (Aia), etanol daun (Etd), etanol batang
(Etb) dan etanol akar (Eta). Ekstrak tersebut kemudian dibagi menjadi 5 taraf
konsentrasi (C1, C2, Cj, Cd dan Cs) dengan C2 sebagai konsentrasi yang mendekati

dosis konsumsi perhari. C2 dihitung berdasarkan kemungkinan ekstrak cincau
hijau yang terdistribusi dalam 6 liter darah manusia, sedangkan 4 taraf konsentrasi
lainnya adalah C1 (1/2xC2), C3 (2xC2), C4 (4xC2) dan C5 (8xC2) Terhadap ke-9
ekstrak tersebut dilakukan analisis proksimat meliputi kadar air, kadar protein,
total fen01 dan kadar alkaloid.
Pada tahap berikutnya dilakukan isolasi terhadap sel limfosit manusia,
kemudian dikultur dengan kesembilan ekstrak tersebut dan diinkubasi pada suhu
37°C dengan kondisi atmosfer yang mengandung C02 5 %, 0 2 95 % dan R H 96
% selama 36 jam. Untuk kontrol standar, sumur hanya berisi media dan sel,
sedangltan untulc kontrol positif ditambahkan larutan mitogen Con A 10 pglml
sehingga konsentrasi alchir dalam kultur adalah 2.63 pglml. Khusus untulc ekstrak
hexan akar (Hea) digunakan kontrol residu etil asetat 2% karena terdapat etil
asetat dalam elcstrak untuk membantu kelarutannya dalam media.
Pengujian proliferasi sel limfosit dilalcukan dengan menggunakan dua
metode yaitu dengan perhitungan jumlah sel hidup menggunakan pewarnaan
trypan blue, dan pengukuran absorbansi terhadap fornmznn hasil konversi MTT
[3-(4,5-dimethyithiazol-2-y1)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide] oleh enziin
sr~lrsinnldehid/.ogelmnse dari sel limfosit menggunakan spektrofotometer, Pada
pengujian inengynakan metode MTT hanya dipnalcan tiga taraf konsentrasi
ekstrak yaitu C1, C3 dan C5. Penentuan proliferasi sel dilakukal-1 deilgan


menghitung nilai Indeks Stimulasi (1.S) dari sel limfosit yang dikultur dengan
ekstrak cincau hijau dibandingkan dengan kontrol.
Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa kadar air terbesar dari sampel
segar terdapat pada bagian daun sebesar 200.50 % (b.k), sedangkan kadar protein
untuk hasil ekstrak diperoleh nilai terbesar pada keseluruhan ekstrak
menggunakan pelamt air, khususnya pada ekstrak air akar (Aia) sebesar 1.10 %
(b.k). Hasil analisis kadar fen01 juga menunjukkan konsentrasi tertinggi pada
ekstrak dengan pelamt air, khususnya ekstrak Aia yaitu 1.640 % (b.k). Kadar
alkaloid diukur dengan dua standar yang paling mendekati yaitu scopolamin HBr
dan tropic acid. Ekstrak Aid memiliki kandungan alkalcid mendekati tropic acid
tertinggi mencapai 3.85 % (b.k), sedangkan ekstrak Aib memiliki kadar alkaloid
mendelcati scopolamin HBr tertinggi yaitu sebesar 1.84 % (b.k).
Berdasarkan hasil penelitian utama dengan pengujian menggunakan metode
trypan blue, dapat diketahui bahwa kemampuan stimulasi ekstrak cincau dicapai
pada konsentrasi rendah yaitu C1 dan C3. Ekstrak Etd C1 (0.01922 mg/ml), Aib
C1 (0.09082 mg/ml) dan C3 (0.36328 rng/ml), Heb C l (0.00456 mdml) serta Aia
C l (0.13655 mg/ml) dan C3 ((0.5462 mg/ml) secara nyata mampu meningkatkan
jumlah sel limfosit pada selang kepercayaan 95%. Dengan demikian dapat
diketahui adanya komponen bioaktif yang bersifat imunostimulan pada bagian

daun, batang maupun zkar cincau hijau yang lamt dalam pelamt organik yang
sesuai.
Hasil uji proliferasi sel limfosit dengan metode MTT menunjukkan
kemampuan imunostimulan secara nyata (p