Pengaruh Ekstrak Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap Proliferasi Alur Sel Kanker K-562 dan Hela

EDNA ANANTA. F02496105. PENGARUH EKSTRAK CINCAU HUAU (Cyclea
barbata L. Miers) TERHADAP PROLIFERASI ALUR SEL K-562 DAN HELA. Di
bawah birnbingan Dr.Ir. Fransisea R. Zakaria, MSc dan Ir. Endang Prangdirnurti,
Msi.

Gel cincau hijau telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu,
baik sebagai tanaman obat maupun sebagai bahan makanan. Bahan makanan yang
terbuat dari gel cincau hijau merupakan bahan pangan yang dapat dikategorikan "healthy
desert" sehingga adanya perbaikan nilai biologis dan data ilmiah tentang khasiat
tanaman tersebut akan sangat menambah nilai produk ini. Khasiat dari tanaman cincau
hijau (Cyclea barbata L. Miers) yang telah diketahui adalah sebagai antipiretik,
antimalaria , menyembuhkan radang lambung. Seiain itu adanya penelitian yang
menyebutkan pada cincau hijau terdapat senyawa alkaloid tertentu yang mempunyai
sifat sitotoksik. Sifat sitotoksis ini dapat berpotensi sebagai antikanker.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman cincau
hijau terhadap aktivitas penghambatan proliferasi sel kanker. Selain itu untuk
menentukan dosis efektif dari cincau hijau yang dapat dikonsumsi untuk pencegahan
penyakit kanker.
Pada penelitian ini, bagian tanaman cincau hjau yang digunakan meliputi akar,
batang dan daun yang diekstrak dengan pelarut air, etanol dan hexan. Ekstrak-ekstrak
tersebut adalah ekstrak air dam (Aid), ekstrak etanol daun (Etd), ekstrak hexan daun

(Hed), ekstrak air batang (Aib), ekstrak etanol batang (Etb), ekstrak hexan batang (Heb),
ekstrak air akar (Aia), ekstrak etanol akar (Eta) dan ekstrak hexan akar (Hea). Kesembilan ekstrak tersebut dibuat menjadi larutan ekstrak dengan menggunakan RPMI1640 disesuaikan dengan kemungkinan konsumsi gel cincau hijau per hari yang masuk
ke dalam 6 liter darah. Konsentrasi tersebut adalah (C2). Dari konsentrasi tersebut
kemudian akan dibuat 4 konsentrasi lainnya, yaitu C1 (setengah kali C2 ), C3 (dua kali
C2 ), C4 (empat kali C2) dan C5 (delapan kali C2).
Ekstrak cincau hijau dikultur bersama-sama dengan sel kanker Leukemia K-562
(sel suspensi) dan sel kanker cerviks Hela (Sel monolayer) selama 72 jam. Untuk
mengukur aktivitas penghambatan prolifermi sel K-562 digunakan metoda pewarnaan
Tryphan Blue dan metoda pewarnaan dengan MTT (3-[4,5-Dimethylthiazol-2-yl]-2,5diphenyl tetrazolium). Sedangkan untuk sel Hela, karena bersifat monolayer maka
aktivitas penghambatan proliferasi sel diukur menggunakan metoda pewarnaan MTT.
Dari h a i l analisis proksimat, didapatkan kadar air terbesar yaitu dari bagian
dam sebesar 200,3% (bk). Untuk analisis kadar protein, didapatkan bahwa ekstrak air
akar (Aia) memiliki kadar protein yang tinggi, yaitu sebesar 1,l % (bk). Sedangkan
untuk analisis total fenol, komponen fenol tertinggi terdapat pada ekstrak air akar ,yaitu
sebesar 1,64% (bk).
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa semua jenis ekstrak pada lima tingkat
konsentrasi (kecuali Hea C3) yang dihitung dengan pewarnaan Tryphan Blue,

menimbulkan peningkatan efek penghambatan proliferasi sel K-562 yang berbeda nyata
dengan kontrolnya pada p