64
BAB IV ANALISA DATA
4.1 Tinjauan Umum
Gagasan untuk mewujudkan suatu bangunan harus didahului dengan survey
dan investigasi untuk mendapatkan data yang sesuai guna mendukung terealisasinya sisi pelaksanaan fisik suatu bangunan. Survey dan investigasi
merupakan salah satu tahapan perencanaan yang crucial, agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana Budieny, 2007. Dengan melaksanakan
survey dan identifikasi yang menyeluruh, maka akan memberikan hasil yang
sesuai sasaran dan akurat untuk digunakan dalam perencanaan. Hasil dari survey dan investigasi yang dilakukan akan disajikan dalam
bentuk data. Data yang diperlukan dalam sebuah perencanaan bangunan terutama bangunan air, biasanya terdiri dari data topografi, data geologi, data
tanah, data hidrologi, data morfologi sungai, dan data ekologi Budieny, 2007. Untuk memiliki semua informasi tersebut dalam jangka waktu
tertentu, merupakan hal yang amat sulit, apalagi bila dibatasi oleh aspek biaya. Oleh karena itu, dalam suatu perencanaan diperbolehkan untuk
menggunakan data sekunder atau data yang didapatkan secara tidak langsungtidak melalui observasi sendiri.
Pada bab ini, penulis menggunakan sebagian besar data yang bersifat sekunder. Walaupun demikian, hal ini tentu saja tidak mengurangi keakuratan
data-data tersebut.
4.2 Data Geologi dan Mekanika Tanah
Data geologi dan mekanika tanah yang didapat penyusun merupakan data sekunder yang didapat dari Laporan Akhir Detail Desain Bangunan
Pengendali Sedimen di Wilayah Sungai Serayu-Bogowonto 2004. Data geologi berguna untuk menunjukkan jenis-jenis tanah dan lapisan-lapisan
tanah di calon lokasi bangunan. Sedangkan data mekanika tanah diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai sifat-sifat fisik dan mekanis tanah.
65
4.2.1 Data Geologi
Lokasi rencana bangunan pengendali sedimen Sungai Serayu terletak di Dusun Jlamprang, Kecamatan Leksono, Kabupaten
Wonosobo. Menurut Laporan Akhir Detail Desain Bangunan Pengendali Sedimen di Wilayah Sungai Serayu-Bogowonto 2004,
secara fisiografis terletak pada Zona Pegunungan Serayu Utara dengan litologi didominasi oleh endapan Flysh berupa perlapisan batu lempung,
batu pasir, dan breksi dengan rincian sebagai berikut : a.
Sisi timur dan barat sungai merupakan daerah persawahan dengan litologi berupa soil dalam ukuran lanau lempungan.
b. Pada tebing dan dasar sungai tersusun oleh litologi breksi dengan
fragmen berukuran 5-30 cm, berbentuk meruncing hingga agak membulat, kemas terbuka, dan matriksnya berupa pasir sedang-
halus. c.
Sisipan batu pasir kompak dan keras terdapat pada sebagian tebing. d.
Dasar sungai berupa breksi sebagian ditutupi gravel, bongkah dan berakal.
e. Pada bagian atas tebing yang membentuk terasering ditemukan
endapan bongkah dan berakal andesit dalam kondisi lepas, dan di sela-selanya berupa lempung lanauan.
4.2.2 Data Mekanika Tanah
Data tanah diuji di laboratorium dengan mengambil sampel tanah secara tak terganggu undisturbed sample pada dua titik di lokasi.
Menurut Laporan Akhir Detail Desain Bangunan Pengendali Sedimen di Wilayah Sungai Serayu-Bogowonto 2004, data tanah pada lokasi
rencana diketahui sebagai berikut :
Tabel 4-1 Data Tanah Pada Lokasi Rencana BPS di Dusun Jlamprang Laporan Akhir Detail Desain Bangunan Pengendali Sedimen di Wilayah Sungai Serayu-
Bogowonto, 2004 No.
Sifat FisikTeknis Titik bor 1
Titik bor 2
1. Kedalaman sampel m
-1,0 s.d. -1,50 -1,0 s.d. -2,0
2. Water content
26,00 27,50
3. Specific Gravity
2,7090 2,7100 4.
Unit weight grcm
3
1,6866 1,6959
66
5. Dry unit weight
grcm
3
1,3386 1,3301
6. Porosity
50,59 50,92
7. Void ratio
e 1,0238
1,0374 8.
Grain size Pasir kerikilan
Pasir kerikilan 9. Kohesi
kgcm
2
0,09 0,07
10. Internal angle of friction
degree 28 32
4.3 Penggunaan Lahan