Apotik Hidup di Pekarangan Rumah

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

APOTIK HIDUP DI PEKARANGAN RUMAH

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013 - 2014

Oleh :

Muhamad Sidiq Kamarulah 51909156

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhamad Sidiq Kamarulah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 8 Maret 1991 Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Islam

Telepon : 081910561472

Email : badul121@gmail.com

Pendidikan

1994-1995 : TK Al’Quran MUHAMMADIYAH

1997-2003 : SD MUHAMMADIYAH

2003-2006 : MTS MTHLA’UL HUDA

2006-2009 : SMA PASUNDAN 1 BANDUNG


(5)

Software

 Adobe Photoshop  Adobe Ilustrator  Adobe InDesign  Adobe Premier  Adobe Dreamweaver  3Ds Max

Pengalaman Kerja

 Kepala Divisi Bagian Design di Anonymous La Familia  Menjadi Tim Pembuatan Website resmi PT. RICE  Menjadi Tim Pembuatan Website resmi PT.INTI


(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Identifikasi Masalah... 2

I.3 Rumusan Masalah... ... 3

I.4 Batasan Masalah... ... 3

I.5 Tujuan Perancangan... 4

BAB II TINJAUAN APOTIK HIDUP DAN MEDIA KAMPANYE DI KOTA BANDUNG ... 5

II.1 Pengertian Apotik Hidup ... 5

II.1.2 Tanaman Obat ... 6

II.1.3 Jenis Tanaman Obat... 7


(7)

vii

II.2 Kampanye ... 20

II.3 Perilaku Masyarakat Di Kota Bandung ... 20

II.3.1 Pengertian Masyarakat ... 20

II.3.2 Pola Hidup Masyarakat di Kota Bandung ... 21

II.4 Analisa Apotik Hidup Dipekarangan Rumah ... 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 24

III.1 Pendekatan Komunikasi ... 24

III.1.2 Tujuan Komunikasi ... 24

III.1.3 Pesan Utama Komunikasi ... 24

III.1.4 Target Kampanye ... 25

III.1.5 Strategi Kreatif ... 25

III.1.6 Strategi Media ... 26

III.1.6.1 Media Utama ... 26

III.1.6.2 Media Pendukung... 27

III.1.7 Strategi Distribusi... 29

III.2 Konsep Visual ... 30

III.2.1 Format Desain ... 30

III.2.2 Layout ... 30

III.2.3Tipografi ... 33

III.2.4 Ilustrasi ... 34


(8)

viii

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 37

IV.I Media Utama ... 36

IV.I.I Buku IV.II Media Pendukung ... 38

IV.II.I Poster ... 38

IV.II.II Flyer ... 39

IV.II.III T-Shirt ... 40

IV.II.IV MUG ... 41

IV.II.V Pin dan Gantungan Kunci ... 42

IV.II.VI Sticker ... 43

IV.II.VII X Banner ... 43

IV.II.VIII Sertifikat ... 44

IV.II.IV Lumpang ... 45


(9)

47 DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. (2005). Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Penerbit Puspa Swara.

Departemen Kesehatan. (2004). Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan Keluarga.

Hariana, A. (2005). Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Kusrianto, A. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suhamihardja, Suhandi. (2003). Pola Hidup Masyarakat Indonesia. Bandung: Penerbit Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran


(10)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat Karunia-Nya, juga dengan memberikan kesehatan hingga hari ini, dan nantiasa membiarkan menikmati keindahan yang dititipkan-Nya Sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini yang berjudul “Apotik Hidup Dipekarangan Rumah”. Meskipun dalam proses penyusunannya terdapat hambatan dan kekurangan, namun penulis berharap laporan ini bermanfaat khususnya bagi yang membacanya. Adapun penyusunan laporan pelitian ini untuk mencapai kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir di pogram Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberi masukan baik berupa moril maupun materil kepada penulis. Juga semua pihak yang telah memberikan motivasinya kepada penulis, terima kasih telah menjadi motivator yang baik dan selalu bersabar menyemangati penulis, sehingga akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan.

Dengan sistem penyusunan yang masih jauh dari kata sempurna, penulis menyadari banyak hal yang harus diperbaiki. Dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk sekarang dan di masa depan. Akhir kata penulis berharap ada beberapa pihak yang dapat memberikan saran atau kritik membangun agar tentunya dapat memperbaiki kesalahan yang ada, dan supaya mendapat hasil yang optimal.

Bandung, 16 Agustus 2014


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam suatu kehidupan, makhluk hidup senantiasa berinteraksi satu dengan lainnya. demikian juga manusia yang disebut sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu samalainnya dan menjalani hidup dalam sebuah lingkungan. Dalam interaksinya dengan makhluk hidup dan lingkungan sekitar, seringkali manusia dihadapkan dengan suatu kondisi yang dapat menimbulkan suatu penyakit baik disebabkan virus, cuaca, ataupun daya tahan tubuh yang lemah. Sehingga manusia melakukan berbagai usaha untuk mencegah ataupun mengobati penyakit yang diderita baik dari lingkungan sekitar ataupun yang disebabkan oleh virus atau bakteri supaya tetap sehat.

Menurut UU No.23 tahun 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, berbagai metode pengobatan banyak ditemukan dan dikembangkan. Salah satunya adalah pengobatan menggunakan tanaman obat atau herbal. Metode pengobatan secara alami marak dibudidayakan karena memiliki berbagai keuntungan salah satunya efek samping yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan obat kimia. Disamping itu, proses pengolahannya dapat dilakukan kapan saja bahkan disaat tidak memungkinkan untuk membeli obat diluar rumah. Jenis tanamannya pun bervariasi. Mulai dari tanaman yang berukuran kecil seperti lidah buaya, jahe, kunyit, kencur, hingga yang lebih besar seperti daun salam, jambu biji dan jeruk bali.

Pekarangan rumah merupakan lingkungan yang paling dekat dengan kehidupan kita. Pemanfaatan sedikit lahan dipekarangan rumah merupakan salahsatu cara efektif untuk membudidayakan tanaman obat. Dimulai dari jenis tanaman obat berukuran kecil hingga berukuran sedang seperti temulawak. Pemanfaatan lahannyapun tidak dibatasi terhadap ukuran lahan yang dimiliki, karena sebagian tanaman obat bisa ditanam dengan menggunakan media pot dan


(12)

2 beberapa jenis media buatan sejenisnya. Sehingga siapapun dapat menanam tanaman obat atau herbal.

Halaman rumah merupakan salah satu tempat yang dekat dengan kegiatan kita sehari-hari. Tetapi seiring dengan perkembangan jumlah penduduk yang meningkat, maka penempatan pekarangan rumah semakin terkikis oleh padatnya penduduk. Di kota Bandung tepatnya di Kecamatan Margahayu kabupaten Bandung sebagian besar dari masyarakatnya mempunyai pekarangan rumah. Namun hal ini tidak disertai kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam apotik hidup dipekarangan rumah. Salahsatu penyebab kurangnya kesadaran masyarakat akan menanam apotik hidup adalah kurangnya media informasi yang beredar sehingga mempengaruhi minat masyarakat akan pembudidayaan apotik hidup. Disamping itu, kurangnya media informasi juga mempengaruhi pola pikir masyarakat akan cara mengolah tanaman obat yang baik dan benar sehingga khasiat yang dihasilkan tidak maksimal.

Dengan demikian perlu adanya upaya untuk menyelenggarakan kembali program Apotik Hidup dipekarangan rumah sebagai media pengobatan secara alami sebagai mana telah ditegaskan di Peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2005 pasal 14 ayat 2 yang menegaskan bahwa masyarakat wajib menanam pohon pelindung atau pohon produktif, tanaman hias, dan tanaman apotik hidup dipekarangan rumahnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perancangan media penyuluhan tentang ajakan dan cara mengolah tanaman obat yang baik melalui sebuah acara kampanye yang dirancang secara konseptual agar tujuan dari kampanye ini tersampaikan dengan tepat dan benar pada kalangan masyarakat tertentu.

I.2 Identifikasi Masalah

Apotik hidup merupakan kegiatan yang positif yang mampu menjadi solusi untuk hidup lebih sehat di lingkungan sekitar kita. Namun pada penerapan mengenai apotik hidup ini terdapat beberapa identifikasi masalah yang telah dipaparkan di dalam latar belakang antara lain :


(13)

3  Kurangnya minat masyarakat terhadap kegiatan menanam apotik hidup di

pekarangan rumah.

 Pemahaman masyarakat yang masih sedikit akan informasi tentang cara mengolah tanaman apotik hidup sehingga dapat bermanfaat secara baik dan tepat.

 Kurangnya distribusi media informasi yang beredar di masyarakat tentang apotik hidup di pekarangan rumah.

I.3 Rumusan Masalah

Dari pemaparan masalah tersebut maka terdapat masalah pokok mengenai pembahasan apotik hidup dipekarangan rumah adalah minimnya informasi dan media informasi yang beredar di masyarakat sehingga fokus masalah pada apotik hidup dipekarangan rumah antara lain:

 Bagaimana cara memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemberdayaan dan pengolahan apotik hidup dipekarangan rumah.

 Bagaimana mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman apotik hidup.

I.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitiannya hanya pada masyarakat Bandung Selatan di kecamatan Margahayu. Kab. Bandung dengan target kalangan menengah kebawah. Dan pada jenis penyakit ringan yang dapat ditangani sendiri. Sehingga proses survey dan pengaplikasiannya dapat lebih fokus terhadap masyarakat kalangan tertentu.


(14)

4 I.5 Tujuan Perancangan

 Untuk mengenalkan apotik hidup kepada masyarakat kalangan tertentu.

 Untuk menyampaikan informasi akan manfaat apotik hidup dipekarangan rumah.

 Untuk membudidayakan cara pengelolaan tanaman obat-obatan yang baik dan benar.


(15)

5 BAB II

TINJAUAN APOTIK HIDUP DAN MEDIA KAMPANYE DI KOTA BANDUNG

II.1 Pengertian Apotik Hidup

Apotik hidup adalah memanfaatkan sebagian bidang tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari. Budaya tradisional yang masih melekat di masyarakat umum tentunya memberikan dampak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Obat tradisional umumnya lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obatan kimia. itulah faktor yang menjadikan sebagian orang lebih senang mengkonsumsi obat-obatan alami. Sehingga memicu masyarakat akan kesadaran menanam tanaman obat pada halaman rumah mereka.

Banyak keunggulan apotik hidup untuk kehidupan masyarakat kalangan tertentu. Bayangkan apabila salah satu anggota keluarga sedang sakit, anda bisa mengambil tanaman obat kapan saja bahkan dalam cuaca yang tidak memungkinkan untuk pergi ke dokter. Disamping itu kelebihan apotik hidup adalah biayanya yang sangat murah dan keterjaminan kealamian obatnyapun terjaga karena kita memetiknya sendiri.

Disamping fungsinya sebagai obat, tanaman obat juga marak digunakan untuk menghiasi halaman rumah. Selain memiliki fungsi yang penting, tanaman obat juga mampu menghadapi berbagai penyakit tanaman karena memiliki kandungan zat alami untuk mengatasinya. Oleh sebab itu perawatannyapun cenderung sangat mudah dan sederhana.

Tentunya perawatan dan keanekaragaman tanaman obat tidak selalu menjamin akan khasiat yang dihasilkannya. Karena tanaman obat yang akan digunakan tidak akan bekerja secara maksimal apabila proses pengolahannya


(16)

6 salah. Oleh sebab itu langkah selanjutnya adalah mempelajari proses pengolahan tanaman obat yang baik dan benar supaya khasiat yang dihasilkan maksimal.

II.1.2 Tanaman Obat

Tanaman obat adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan atapun mencegah berbagai penyakit. Khasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tetapi memiliki kandungan efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.

Penggunaan tanaman obat sangat beragam. Terdapat berbagai cara dalam proses penggunaannya seperti diminum, ditempel, ataupun dihirup. Tentunya semua proses itu mengalami tahap pengolahan dengan baik dan benar sebelum dapat digunakan. Dengan peroses pengolahan yang baik dan benar, maka khasiat yang dihasilkan akan lebih tepat dan maksimal.

Hingga saat ini, tanaman obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat herbal. Bagian yang digunakan dari tanaman obat cenderung beragam seperti daun, batang, getah dan akar. Hal itu dikarenakan zat yang dibutuhkan untuk melawan penyakit berbeda tergantung dari penyakitnya. Proses pengolahannyapun beragam. Mulai dari proses pengeringan, hingga ditumbuk atau yang disebut juga dengan proses ekstraksi.

Pengetahuan masyarakat akan khasiat dari tanaman obat tertentu merupakan hasil dari proses mencoba dan belajar dari kesalahan (trial and error). Hal ini dilakukan manusia sejak lama dan telah menjadi ilmu yang diturunkan dimana khasiatnya diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian sendiri oleh masyarakat.


(17)

7 II.1.3 Jenis Tanaman Obat

Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa berusaha sendiri untuk mencoba menanam tanaman tersebut dipekarangan rumah. Contohnya seperti jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan yang bisa secara langsung berguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Ketika membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka membuat apotik hidup dapat dikembangkan pada lahan-lahan dipekarangan rumah atau dalam sebidang tanah yang khusus disediakan. Tidak lupa tanaman ini perlu pengelolaan yang baik supaya memberikan hasil yang baik pula, baik untuk digunakan sendiri ataupun masyarakat sekitar.

Ada tiga jenis tanaman obat yang biasa digunakan dalam keseharian di masyarakat antara lain:

 Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai jamu.

 Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula atau bahan baku.

 Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstra tanaman tersebut digunakan sebagai obat.

Bagian tanaman yang digunakan oleh masyarakat untuk diramu antara lain daun, bunga, buah, akar, dan kulit sesuai dengan jenis tanaman dan jenis penyakitnya. Bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuai dengan kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai obat tradisional. adapun pengelompokannya sebagai berikut:

 Tanaman Buah, yaitu tanaman penghasil buah dan biasanya zat yang dibutuhkan untuk pengobatan terdapat pada bagian buahnya.


(18)

8  Tanaman sayuran, yaitu bahan makanan sebagai sumber vitamin dan mineral

serta memiliki khasiat menyehatkan.

 Tanaman rempah-rempah, yaitu tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur dan memiliki khasiat menyehatkan.

 Tanaman hias, aitu tanaman yang biasa digunakan sebagai unsur dekorafis didalam maupun diluar ruangan namun memiliki khasiat obat.

 lain-lain, yaitu tanaman yang berkhasiat obat selain dari tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman rempah-rempah dan tanaman hias.

Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasian dan manfaat dari tumbuhan yang digunakan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan yang berkhasiat obat namun diabaikan atau tidak dimanfaatkan. Sehingga khasiat dari tanaman obat tersebut menjadi tidak tepat atau tidak maksimal. Dalam kasus seperti ini penyebabnya adalah minimnya pengetahuan masyarakat akan cara meramu dan mengolah tanaman tersebut dengan baik.

II.1.4 Manfaat Tanaman Obat

Tanaman obat telah digunakan manusia sejak jaman prasejarah. Faktor lingkungan, cuaca, alam, ataupun berinteraksi sesama makhluk hidup telah menjadi faktor utama dimana manusia mengalami fase sakit baik terinveksi virus ataupun bakteri. Keadaan tersebut telah memaksa manusia untuk berfikir dan melakukan berbagai percobaan untuk mengolah tanaman obat-obatan sehingga menjadi obat yang tepat untuk suatu penyakit tertentu.

Dengan kemajuan jaman, maka obat-obatanpun telah berkembang dengan berbagai metode yang beragam. Pengolahannyapun telah berkembang pesat dengan menggunakan mesin dan campuran bahan kimia. sehingga kebiasaan menkonsumsi obat-obatan alami telah tergeser dengan obat-obatan kimia yang lebih praktis dan instan. Walau faktanya ada beberapa obat olahan industri yang berbahaya dan memiliki efek samping yang keras.


(19)

9 Dengan semakin berkembangnya pemikiran manusia, maka kebiasaan menkonsumsi obat-obatan tradisional tetap dijaga. Karena obat tradisional ternyata memiliki berbagai kelebihan antara lain:

1. Tidak Menimbulkan Efek Samping

Obat herbal atau tanaman obat merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini dilakukan secara alami, tradisional dan tanpa campuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itu, dapat dipastikan obat-obatan alami tidak memiliki efek samping yang berbahaya dan sangat aman untuk dikonsmsi.

2. Mudah Diproduksi

Obat herbal atau tanaman obat merupakan hasil dari pengolahan sederhana beberapa bagian tumbuhan seperti akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu, serta bagian tumbuhan lain. Prosesnya yang sederhana membuat pengolahan obat herbal tidak membutuhkan teknologi canggih maupun modal penelitian yang besar.

3. Bebas Racun

Obat-obatan hasil industri pabrik bersifat dasar racun. Sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarang. Lain halnya dengan obat hasil olahan alami yang bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapapun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun didalam tubuh atau disebut juga dengan istilah detoksifikasi.

Dengan demikian, obat-obatan alami memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan obat hasil dari olahan pabrik. Dengan sifatnya yang aman, pengolahan yang sederhana, dan biayanyapun rendah, maka obat tradisional patut dibudidayakan dan dikembangkan oleh masyarakat. Adapun contoh dari tanaman herbal yang biasa ditemukan dipekarangan rumah antara lain:


(20)

10 1. Temulawak

(Gambar II.1. "Tanaman herbal Temulawak" sumber 1.bp.blogspot.com)

Temulawak merupakan tanaman obat yang sangat populer di kalangan masyarakat indonesia khususnya masyarakat jawa. Temulawak memiliki khasiat yang lengkap. Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak-anak untuk menambah nafsu makan. selain itu juga mempunyai khasiat antara lain :

1. Menghilangkan flek-flek hitam pada wajah dan kandungan minyak pada muka.

2. Memperlancar ASI pada wanita yang menyusui. 3. Mengobati penyakit hati atau penyakit liver. 4. menurunkan kadar kolesterol dalam darah.


(21)

11 2. Jahe

(Gambar II 2. "Tanaman herbal Jahe" sumber 1.bp.blogspot.com)

Jahe merupakan salahsatu tanaman yang sering kita temui dalam lingkungan sehari-hari. kandungannyapun banyak digunakan dalam obat-obatan olahan pabrik khususnya produksi obat di indonesia. hal ini dikarenakan iklim di indonesia yang tropis sehingga cocok utuk dikonsumsi. adapun khasiat lainnya antara lain:

1. Mengatasi penyakit Impoten/lemah syahwat. 2. Mengobati batuk dan sakit tenggorokan. 3. Mencegah serta mengobati pegal dan linu. 4. Mengobati masuk angin.


(22)

12 3. Kunyit

(Gambar II 3. "Tanaman herbal Kunyit" sumber 4.bp.blogspot.com)

Kunyit merupakan tanaman obat yang juga sering kita temui dalam lingkungan sehari-hari. kunyit dijual sebagai rempah-rempahan untuk bahan baku memasak. disamping itu kunyit sangat berkhasiat untuk mengobati haid tidak lancar. dan seringkali diolah menjadi jamu. Manfaat lain dari kunyit antara lain:

1. Memperlancar ASI.

2. Mengobati diabetes mellitus. 3. Mengobati Tifus atau demam. 4. Meringankan sakit Amandel.


(23)

13 4. Kencur

(Gambar II.4. "Tanaman herbal" sumber 1.bp.blogspot.com )

Kencur (kaempferia galangga) merupakan jenis tanaman yang memiliki batang semu yang sangat pendek. Bentuknya cenderung mirip dengan kunyit atau kunir. selain digunakan sebagai bumbu dapur, masyarakat sunda juga sering menkonsumsi sebagai lalapan mentah

1. Merupakan obat alami untuk influenza dan batuk bagi bayi. 2. Menurunkan berat badan dan melangsingkan tubuh.

3. Sebagai obat sakit kepala

4. Mengobati diare yang tidak akut.


(24)

14 5. Daun Salam

(Gambar II.5. "Tanaman herbal Daun Salam" sumber 1.bp.blogspot.com )

Daun salam ternyata mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan kita. Bukan hanya untuk menambah sedap masakan kita tetapi daun salam juga ampuh untuk mengobati berbagai penyakit yang dapat diderita oleh semua orang tentunya. Dalam olahan obat alami seringkali kita menemukan racikan yang menggunakan daun salam. berikut ini beberapa manfaat daun salam :

1. Mengobati penyakit diare

2. Mengobati penyakit Diabetes Melitus 3. Mengobati penyakit Maag

4. Mengobati penyakit asam urat

5. Membantu untuk menurunkan kolesterol tinggi 6. Membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi


(25)

15 6. Jambu Biji

(Gambar II.6. "Tanaman herbal Jambu Biji" sumber 1.bp.blogspot.com )

Jambu biji juga memiliki khasiat yang cukup penting. Daunnya dapat digunakan untuk mengatasi penyakit buang air atau diare. Fungsi daunnya mampu membuat keras feses sehingga mengurangi buang air besar. jus buahnya juga baik untuk kesehatan karena sangat banyak mengandung vitamin C serta baik untuk penderita demam seperti Demam Berdarah. manfaat lainnya antara lain:

1. Mengurangi kadar gula dalam tubuh untuk penyakit Diabetes Mellitus 2. Mengurangi penyakit Maag

3. Sakit perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui 4. Beser atau sering kencing berlebihan

5. Mengobati luka pada bagian luar tubuh. 6. Mengobati sariawan


(26)

16 7. Kumis Kucing

(Gambar II.7. "Tanaman herbal Kumis Kucing" sumber Kolomkita.detik.com) Kumis kucing adalah tumbuhan berbatang basah dan memiliki tinggi 1,5m. Daunnya berbentuk bulat telur dan bunganya berwarna putih seperti kumis kucing. tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh ditepian sungai dan ditempat-tempat basah. Seluruh bagian pada tanaman ini dapat digunakan untuk proses pengobatan. berikut adalah beberapa manfaat dari tanaman ini:

1. Mengatasi susah untuk buang air kencing. 2. Meringankan penyakit batu ginjal

3. Mengobati penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus 4. Meringankan sakit pinggang dan pegal-pegal.


(27)

17 8. Lidah Buaya

(Gambar II.8. "Tanaman herbal Lidah Buaya" sumber www.wordpress.com ) Lidah buaya merupakan tumbuhan herbal yang kaya akan manfaat dan sangat sering digunakan dalam dunia kesehatan. lidah buaya seringkali dimanfaatkan sebagai obat herbal alami, selain itu lidah buaya juga bermanfaat untuk mengatasi masalah pada jerawat, kulit, menyembuhkan luka dan melebatkan rambut. berikut adalah manfaat lain dari lidah buaya:

1. Detoksifikasi atau meluruhkan kandungan racun 2. Gangguan pencernaan pada usus

3. Menjaga kesehatan mulut 4. Merawat kulit kering

5. Sebagai obat pada luka bakar 6. membantu sistem kekebalan tubuh


(28)

18 9. Jeruk Bali

(Gambar II.9. "Tanaman herbal Jeruk Bali" sumber 4.bp.blogspot.com )

Jeruk yang berukuran besar atau disebut juga jeruk bali ini merupakan buah yang kaya akan manfaat dan banyak kandungan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Bukan hanya pada buahnya saja melainkan pada bunga dan kayunya juga bisa bermanfaat. seperti di vietnam yang menjadikan bunga dari jeruk bali untuk di ekstraksi dan dijadikan parfum aroma terapi. berikut manfaat dari jeruk bali:

1. Menjaga kesehatan jantung dan Anemia 2. Menyembuhkan luka dilambung

3. Kesehatan gusi dan sariawan 4. Mencegah kanker

5. Membantu mencegah Flu dan Batuk 6. Menjaga tekanan darah


(29)

19 10. Alang alang

(Gambar II.10. "Tanaman herbal Alang-alang" sumber www.budipedia.com ) Alang-alang atau ilalang dikenal sebagai tumbuhan gulma atau tumbuhan pengganggu. Alang-alang sering dijumpai hingga ketinggian 2700 Meter diatas permukaan air laut. dan biasanya tumbuh dilahan terbuka atau setengah tertutup. Tumbuhan pengganggu ini bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Khasiat kandungan obatnya terdapat pada bagian akarnya yang di ekstrak dan dikonsumsi. berikut adalah beberapa manfaatnya:

1. Sebagai obat untuk radang ginjal akut 2. Sebagai obat untuk muntah darah 3. Sebagai obat untuk kencing nanah 4. Sebagai obat untuk mimisan


(30)

20 II.2 Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan yang dapat dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok demi tercapainya satu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Rogers dan Storey (1987) mengatakan bahwa kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Adapun berbagai jenis kampanye dapat ditentukan melalui motivasi dan tujuan dari kampanye itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Charles U. Larson (Venus, 2007:11)yang mengatakan bahwa terdapat beberapa jenis kampanye berdasarkan dan tujuannya, yaitu:

1. Product-oriented campaigns yaitu kampanye yang berorientasi pada produk dan umumnya terjadi pada lingkungan bisnis.

2. Candidate-oriented campaigns yaitu kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. 3. Ideologically or cause-oriented campaigns yaitu jenis kampanye yang

berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial.

II.3 Perilaku Masyarakat Di Kota Bandung II.3.1 Pengertian Masyarakat

Dalam pengertian sosiologi, masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu-incividu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan anggota-anggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan sistem kemasyarakatan. Emile Durkheim (1951) menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang objektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.


(31)

21 Pola sikap perilaku dalam kehidupan masyarakat perkotaan tentunya akan berkaitan dengan pembahasan merealisasikan apotik hidup. Karna melalui pola sikap perilaku masyarakat, akan menjadi sebuah indikator untuk mempelajari psikografis pola hidup di masyarakat.

II.3.2 Pola Hidup Masyarakat di Kota Bandung

Masyarakat yang hidup dikota berkembang cenderung bersifat heterogen, yaitu manusia yang jenis dari sifat dan latar belakangnya berbeda-beda sehingga tingkat sosialnya tinggi dan saling membutuhkan satu samalainnya. Hal ini diperkuat dengan adanya arus urbanisasi yaitu berpindahnya masyarakat dari desa ke kota. Sekelompok manusia itu akan membuat sekelompok manusia yang saling membutuhkan dan menyepakati aturan bersama sehingga disebut sebagai masyarakat.

Pengelompokan masyarakat tidak berhenti sampai di pola hidupnya saja. Seperti yang dikemukakan oleh Soedjono yang menyebutnya sebagai masyarakat majemuk, yaitu masyarakat kompleks yang mempunyai ciri yang berkaitan dengan luasnya hubungan, baik dari aspek ekonomi, budaya dan politik. Ciri-ciri diatas tentunya terdapat pada pola masyarakat perkotaan antara lain:

1. Warga masyarakat kota relatif lebih besar dari penduduk masyarakat desa 2. Komunikasi intim kurang atau telah banyak memudar. Banyak diterapkan

komunikasi dan teknologi elektronikasi dan sarana komunikasi lain untuk mengatasi kurang intimnya pergaulan yang dilakukan melalui lembaga-lembaga atau institusi seperti lembaga-lembaga RT. RW.

3. Interest kepada materi telah mewarnai watak warga kota yang relatif individualistis dan materialistis.

4. Diferensiasi kerja dan profesi relatif jauh lebih banyak dan bervariasi lebih luas.

5. Profesi dan mata pencaharian beraneka ragam, industri maupun ciri menonjol yang tidak ditemukan pada masyarakat pedesaan.


(32)

22 6. Kota merupakan pusat pemerintahan dan lembaga pendidikan tinggi serta pusat transformasi serta memberi warna budaya dan pe rubahan sosial yang relatif cepat.

Gambar 11 Data Penduduk di RT.02 RW.08 Sayati Hilir Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara salahsatu RW. di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, terdapat 15 RT. Dalam 1 RW. Yang dimana setiap RT. Dihuni rata-rata oleh 70 Kepala Keluarga yang mempunyai rumah sendiri. Dan dari 70 rumah, 50 rumah memiliki pekarangan di halaman rumahnya. Dan dari 50 rumah yang mempunyai pekarangan, sedikit diantaranya menanam tanaman obat di pekarangan rumahnya.

II.4 Analisa Apotik Hidup Di Pekarangan Rumah

Berdasarkan pola hidup masyarakat yang hidup dikota berkembang seperti kota Bandung, sosialisasi pelestarian tanaman obat dipekarangan rumah sangat didukung oleh pemerintah setempat. Dengan hadirnya program-program pemerintah yang mendukung serta lingkungan dan alam yang memungkinkan

Data Penduduk di RT.02 RW.08

Mempunyai Halaman Rumah Tidak Mempunyai Halaman Rumah

Mempunyai Halaman dan terdapat tanaman obat mempunyai halaman tidak terdapat tanaman obat


(33)

23 masyarakat untuk menanam tanaman obat dipekarangan rumah maka sosialisasi dan pelestarian mulai berjalan di lembaga-lembaga RT dan RW di setiap kecamatan. Namun sosialisasi ini tidak didukung dengan media informasi yang cukup. Serta minimnya kegiatan sosialisasi apotik hidup dipekarangan rumah di lembaga tersebut yang nyaris tidak pernah ada. Menurut data yang diperoleh dari kecamatan margahayu pada 2013, menyatakan bahwa tidak ada satupun kegiatan yang mensosialisasikan apotik hidup dipekarangan rumah pada masyarakat. Lain halnya dengan data yang diperoleh dari departemen kesehatan yang menyatakan bahwa peningkatan penggunaan obat tradisional mungkin berkaitan juga dengan peningkatan jumlah industri obat tradisional dan industri kecil obat tradisional selama lima tahun terakhir. Departemen Kesehatan (2010).

Berdasarkan fakta-fakta diatas jika diaplikasikan terhadap program kampanye apotik hidup yang di realisasikan di kota Bandung, maka penerapannya akan terletak pada lembaga-lembaga atau institusi RT. RW. Sebagai fokus kampanye. Hal ini dinilai tepat karena institusi atau lembaga yang berada paling dekat dengan masyarakat dimulai dari RT. Dan RW. Dimana lingkungan dari institusi tersebut berada paling dekat dengan lingkungan masyarakat secara langsung. Seperti yang tertera pada peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2005 pasal 14 ayat 2 yang menegaskan bahwa masyarakat wajib menanam pohon pelindung atau pohon produktif, tanaman hias, dan tanaman apotik hidup dipekarangan rumahnya.


(34)

24 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan konsep yang dirancang dan tertata untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Strategi yang digunakan dalam menyampaikan apotik hidup dipekarangan rumah adalah persuasif yaitu cara menyampaikan suatu rancangan komunikasi yang bersifat mempengaruhi persepsi atau tindakan target komunikan terhadap objek yang disampaikan. Strategi persuasif disampaikan dengan memaparkan kelebihan serta keuntungan yang akan diperoleh dengan membudidayakan apotik hidup dipekarangan rumah.

III.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan dari komunikasi ini adalah tercapainya pemahaman yang menyeluruh tentang manfaat dan pentingnya apotik hidup di pekarangan rumah sebagai upaya menjaga kesehatan badan dan penanggulangan penyakit ringan secara alami.

III.1.3 Pesan Utama Komunikasi

Pesan utama yang akan disampaikan adalah memberikan pemahaman serta informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menanam tanaman obat dipekarangan rumah untuk dapat digunakan sebagai pengobatan alami untuk keluarga dan lingkungan sekitar sebagai penanggulangan dini terhadap penyakit ringan dengan cara yang alami.


(35)

25 III.1.4 Target Kampanye

Dalam sebuah proses komunikasi, terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi tersampaikan atau tidaknya pesan yang akan dikomunikasikan. Salah satu faktornya adalah target sasaran yang tepat. Maka kampanye sosial tentang apotik hidup di pekarangan rumah ini ditargetkan pada masyarakat antaralain:

 Demografis

Masyarakat Kota Bandung berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang telah berumah tangga dan berkeluarga. Dengan kelompok umur 30-35 tahun. Mempunyai status ekonomi sebagai golongan menengah kebawah dan mempunyai pekerjaan swasta/karyawan. Pekerjaan tersebut menggambarkan latar belakang pendidikan dari target sasaran kampanye.

 Psikologis

Psikologis merupakan suatu kondisi kejiwaan masyarakat yang jika dikaitkan dengan kampanye ini adalah masyarakat yang memiliki motivasi hidup bersih dan sehat. Serta memiliki ketertarikan akan suatu hal yang sedang terjadi di lingkungan sekitarnya.

 Geografis

Kawasan penduduk dengan pemukiman cenderung tidak padat dan mempunyai lahan pekarangan rumah. Dengan lahan yang cukup, maka sosialisasi apotik hidup di pekarangan rumah ini dapat terwujud sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

III.1.5 Strategi Kreatif

Agar semua informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran, oleh karena itu strategi pertama adalah menyesuaikan serta menghubungkan ketertarikan masyarakat terhadap


(36)

26 media informasi yang akan digunakan. Antaralain menerapkan gaya visual yang sederhana dan mudah dicerna, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, dan membuat sarana komunikasi baik di media cetak maupun media elektronik, seperti poster, situs khusus tentang info tanaman apotik hidup, dengan demikian seluruh informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat.

III.1.6 Strategi Media

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi agar pesan yang disampaikan dapat dicerna dengan baik dan benar. Strategi media yang akan digunakan dalam Kampanye Apotik Hidup Dipekarangan Rumah terbagi menjadi dua jenis media yaitu Media utama dan Media pendukung.

III.1.6.1 Media Utama

Media utama dalam kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya proses menyampaikan seluruh informasi yang akan disampaikan secara kepada masyarakat. Dilihat dari konten yang disampaikan akan cukup beragam, maka media utama ini akan berupa buku yang dikemas secara menarik dan mudah untuk dibaca sehingga dapat menjadi bacaan ringan bagi masyarakat. Dengan pemilihan warna dan tata letak yang tepat, diharapkan buku yang berukuran kecil dan menggunakan bahasa sederhana ini dapat menjadi bacaan yang ringan dan mudah dimengerti oleh masyarakat.  Buku

Textbook mempunyai arti kata buku pelajaran (Echols & Sadily, 2006: 584). Selanjutnya textbook dijelaskan sebagai “a book giving instruction in a subject used” (Crowther, 1995: 1234) yang dapat diterjemahkan bahwa buku teks adalah buku yang memberikan petunjuk dalam sebuah materi.


(37)

27 Jika diurutkan secara fungsi, maka terdapat beberapa jenis buku seperti buku pelajaran atau textbook, ada buku bergambar, buku mewarnai, serta buku bacaan ringan yang berisikan sebuah pokok bahasan yang cenderung lebih sedikit dibandingkan buku lain. Buku bacaan ringan atau sering disebut juga buku saku berisikan sebuah bahasan singkat mengenai objek yang dibahas. Buku ini memiliki ukuran lebih kecil dari buku pada umumnya, sehingga sangat tepat jika digunakan untuk menyampaikan informasi dalam skala kecil dan memiliki pembahasan yang tidak mendalam.

III.1.6.2 Media Pendukung

Media pendukung adalah media yang menunjang terhadap Media utama agar isi dari kampanye dapat tersampaikan jauh lebih baik. Adapun media pendukung yang digunakan antara lain:

 Poster

Poster merupakan salahsatu media yang ampuh dalam menyampaikan informasi terhadap masyarakat luas. Posisinya yang mudah ditemui serta bentuknya yang dapat flexible disimpan diberbagai tempat menjadikan media ini salahsatu media kampanye yang ampuh.

 Pot Tanaman

Pot Tanaman adalah salahsatu media yang tepat digunakan dalam kampanye ini. Pembagian pot saat kampanye berlangsung dinilai tepat karena masyarakat dapat mengaplikasikan langsung penanaman tanaman obat di media pot yang diserahkan saat event berlangsung.

 Flyer

Flyer merupakan media informasi yang dapat disebar langsung terhadap individu-individu yang menjadi target dari kampanye. Media pendukung ini dapat menjadi media yang ampuh jika digunakan saat event atau kegiatan yang bersangkutan dengan kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini.


(38)

28 Media kaos berfungsi sebagai media pendukung yang dapat menjadi reminder untuk masyarakat. Media ini marak digunakan saat event kampanye karena merupakan media yang dapat bertahan cukup lama dan berfungsi sebagai reminder.

 Sticker

Sticker dapat menjadi salahsatu media pendukung yang menarik. Masyarakat dapat dengan leluasa menempel media kampanye ini diberbagai tempat yang strategis dan berfungsi sebagai reminder.

 Pin

Pin dapat digunakan sebagai cendramata atau asesoris untuk sebuah event. Media ini juga bersifat reminder untuk masyarakatnya.

 X-Banner

X-Banner adalah banner yang berukuran lebih kecil . Dapat ditempatkan bersebelahan dengan meja, pintu masuk, ataupun titik pusat event berlangsung.  Mug

Mug adalah media pendukung yang berfungsi sebagai Reminder atas proses kampanye ini. Mug diperuntukan sebagai Souvenir yang dapat dibeli pada saat event ini berlangsung.

 Sertifikat

Sertifikat merupakan bentuk penghargaan yang umum digunakan. Dalam kampanye ini sertifikat juga digunakan sebagai penghargaan atas salah satu masyarakat yang berpotensi dan terpilih karena kegigihannya serta keinginan yang kuat untuk melestarikan kegiatan menanam tanaman apotik hidup dipekarangan rumahnya. Sehingga dapat menjadi panutan bagi masyarakat lainnya.


(39)

29 Lumpang merupakan alat yang identik digunakan dalam mengolah tanaman obat tradisional. Sehingga alat ini dapat menjadi ikon untuk obat tradisional. Hal ini dimanfaatkan saat kampanye untuk menjadikan alat ini sebagai simbol penghargaan terhadap warga yang terpilih sebagai masyarakat teladan dan berpotensi mengembangkan tanaman apotik hidup dipekarangan rumahnya.

III.1.7 Strategi Distribusi

Pemilihan susunan waktu yang tepat untuk kampanye Apotik Hidup Dipekarangan rumah akan banyak mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan langsung dengan lembaga yang berhubungandengan kampanye tersebut. Seperti jadwal kegiatan kerja bakti di setiap RT/RW. Kegiatan rutinitas kader ibu-ibu PKK, dan kegiatan kegiatan sosial lainnya yang terjadi di masyarakat. Setelah dilakukannya pertimbangan media yang digunakan dengan target kampanye maka terbentuk susunan kampanye berdasarkan minggu yaitu:

No. Media September Oktober

1 2 3 4

1 Buku 2 Poster 3 Pot Tanaman 4 Flyer

5 Kaos 6 Sticker 7 Pin 8 X-Banner 9 Sertifikat 10 Lumpang 11 MUG


(40)

30 III.2 Konsep Visual

Konsep visual pada proses kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini merupakan rancangan menyeluruh dari media utama maupun media pendukung yang akan dipublikasikan kepada target kampanye. Untuk merealisasikan informasinya, maka sebagian besar dari isi kampanye rancangan ini di realisasikan dengan fotografi yang dikolaborasikan dengan penggunaan huruf yang mudah untuk dibaca serta tata letak yang ringan sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan bersifat asimetris, dimana letak dari unsur-unsur visual yang digunakan pada setiap medianya berbeda-beda. Baik dalam penggunaan headline ataupun teks yang letaknya akan disesuaikan pada setiap media yang akan digunakan. Sedangkan untuk orientasinya adalah portrait dimana format desain yang dipakai mempunyai ukuran yang lebih panjang pada satu sisinya. Bentuk portrait ini mempunyai nilai estetika untuk menarik perhatian jika dibandingkan orientasi bujur sangkar yang ke 4 sisinya sama.

III.2.2 Layout

Dilihat dari target kampanye ini adalah masyarakat kalangan menengah dengan segmentasi demografis yang merupakan warga dengan usia 30-35 tahun. Maka perancangan konsep visual pada kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini cenderung menggunakan tata letak yang sederhana, tegas, dan mudah untuk dicerna. Dengan konsep perancangan yang sederhana, diharapkan masyarakat dapat mengolah informasi didalamnya dengan cepat dan tepat.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam tata letak perancangan konsep media kampanye ini adalah sebagai berikut:


(41)

31  Proporsi (Proportion)

Proporsi disini menjelaskan kesesuaian antara ukuran halaman dengan konten didalamnya baik tulisan ataupun gambar.

 Kesatuan

Kesatuan adalah terhubungnya elemen-elemen desain yang berbeda dan mempunyai karakter tersendiri, menjadi sebuah kesatuan baru yang menghasilkan fungsi baru yang utuh

 Kontras

Kontar adalah menonjolkan suatu fokus objek dalam sebuah media sehingga objek tersebut menjadi fokus perhatian dalam sebuah media utuh.  Keseimbangan

Keseimbangan dalam tata letak sebuah media terletak pada penempatan elemen-elemen yang terdapat dalam media tersebut. Seperti header, body text, foto, dan footer. Selain elemen-elemen tersebut, keseimbangan juga terjadi dalam pemberian ukuran pada masing-masing elemen dalam sebuah media.

 Irama (rhythm)

Irama merupakan sebuah makna dari kata pengulangan. Dalam sebuah tata letak, ritme sangat diperhatikan agar terjadinya kesinambungan antara halaman, media, dan kesan yang terlihat dalam bentuk utuh.


(42)

32 3.2Layout Cover Buku


(43)

33 III.2.3 Tipografi

Pemilihan jenis huruf adalah salah satu faktor penting dalam media kampanye. Untuk dapat menyampaikan pesan kampanye dengan baik, maka pemilihan furuf harus sesuai dengan target kampanye itu tersendiri. Sehingga isi dari pesan yang disampaikan dalam medianya dapat menciptakan kesan yang sesuai dengan konsep rancangannya. Adapun jenis huruf yang digunakan dalam media ini adalah:

 Berlin Sans FB

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890-=\!@#$%^&*()_+,./<>?

Jenis huruf ini merupakan jenis huruf yang banyak digunakan dalam media cetak. Faktor keterbacaan yang tinggi dan bentuk yang tidak terlalu kaku menjadikan huruf ini cocok untuk menarik minat baca masyarakat dalam headline ataupun body text.

 Arial

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890-=\!@#$%^&*()_+,./<>?

Huruf arial merupakan huruf yang sangat banyak dipakai. Baik dalam kepentingan formal maupun non formal. Huruf ini mempunyai karakter yang tegas dan memiliki faktor keterbacaan yang tinggi. Sehingga huruf ini sangat layak digunakan dalam media kampanye.


(44)

34 III.2.4 Illustrasi

Ilustrasi adalah seni gambar yang dipakai untuk memberikan penjelasan atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual (Kusrianto, 2007:140). Masih menurut Kusrianto (2007:154), illustrasi sangat dekat sekali kaitannya dengan komik, bedanya ilustrasi hanya berdiri dari beberapa gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita. Dilihat dari fungsinya, illustrasi bersifat memperjelas dan mempertegas dari pesan yang ingin disampaikan dalam media.

Pada kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini, ilustrasinya merupakan stilasi atau penyederhaan bentuk dari sebuah daun yang merupakan icon dari tumbuhan obat. Hal ini dilakukan karena kegiatan apotik hidup dipekarangan rumah banyak melibatkan daun dalam proses pemeliharaan maupun proses pengolahan. Selain daun, terdapat pula ilustrasi lumpang yang terdapat pada halaman depan buku. Lumpang merupakan alat penumbuk daun yang banyak digunakan dalam proses pengolahan tanaman obat.


(45)

35 3.5 Aplikasi ilustrasi daun pada huruf

III.2.5 Warna

Warna merupakan salah satu elemen desain yang dapat membangun penyampaian pesan dalam suatu kampanye. Warna akan mempengaruhi dari emosi setiap individu. Demi membangun kesan yang telah dirancang, warna yang cocok dalam kampanye apotik hidup dipekarangan rumah ini mengambil dari warna warna hangat tumbuhan. Adapun daftar warna tersebut adalah :

 Hujau

Warna hijau merupakan dominasi dari seluruh warna. Hal ini akan memperkuat kesan alami dan segar.

 Putih

Putih merupakan warna netral yang akan menciptakan kesan bersih. Sehingga jika di aplikasikan kepada media, maka media tersebut akan terkesan bersih dan esklusif.

 Hitam

Hitam merupakan warna solid yang tegas. Hal ini salah satu aplikasi kontras dalam sebuah media. Warna hitam biasanya digunakan pada bodytext dan headline.


(46)

36 3.6 Skema Warna


(47)

37 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Media Utama

IV.I.I BUKU

Media informasi utama yang digunakan dalam kampanye ini adalah sebuah buku bacaan ringan yang berisikan informasi dari setiap tanaman apotik hidup yang di jelaskan di kampanye ini. Buku bacaan ini dikemas dengan sesederhana mungkin agar dapat menjadi buku yang dapat dibaca di waktu-waktu luang. Konten didalam buku tersebut berisikan data dan informasi singkat yang akurat dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan mudah dimengerti oleh semua kalangan masyarakat.

Ilustrasi gambar yang digunakanpun terlihat sangat jelas dengan gambar latar dan gambar objek yang kontras. Sehingga pembaca dapat mengetahui bentuk dari setiap objek yang dijelaskan dalam informasi tersebut.

Spesifikasi Media ini antara lain:

Ukuran : A5 (21cm x 14,6cm)

Bahan Sampul buku : Artpaper Tebal 260 Gram dengan Laminasi Dingin doff Bahan Isi Buku : HVS 100 Gram / Artpaper 110 Gram

Tehnik Produksi : Cetak Offset


(48)

38 4.1 Tampilan Layour Cover

4.2 Tampilan Layout Dalam

IV.II Media Pendukung IV.II.I POSTER

Poster merupakan salah satu media yang cukup berperan dalam event ini. Poster berfungsi untuk tahap awal memberikan informasi yang akurat. dapat ditempelkan pada berbagai media yang terdapat pada lingkungan umum seperti


(49)

39 media informasi, papan pengumuman, ataupun Toko dan tembok dimana banyak orang lalulalang.

Ukuran Poster : A3 (29cm x 42cm) Bahan Poster : Art Paper 260gr

Tehnik Produksi : Menggunakan Cetak Offset

Tehnik Distribusi : Ditempel pada tempat media informasi di lembaga yang terkait

1.3 Tampilan Media Pendukung Poster

IV.II.II FLYER

Untuk mendukung media utama, Flyer sebagai media pendukung sangat menunjang tersampainya pesan kepada target kampanye. Flyer ini berisikan tentang sekilas info-info penting yang menjadi inti dari informasi yang akan disampaikan.

Tata letak yang digunakan cenderung padat, mengingat ukuran yang digunakan adalah A5, dan flyer ini harus memuat beberapa materi didalamnya, sehingga penekanan pada ruang kosong sangat di persempit.

Ukuran Flyer : A5 (21cm x 14,6cm) Bahan Flyer : Art Paper Tipis 110 gram Tehnik Produksi : Menggunakan Cetak Offset


(50)

40 4.4 Tampilan Media Pendukung Flyer

IV.II.III T-SHIRT

Iklan ambient media kampanye bersifat personal kepada target audience dengan menimbang segi fungsi dan kegunaan dari setiap target kampanye menurut kegiatan sehari-hari dan berhubungan dengan potensi yang dimiliki oleh para remaja, ambient media ini menggunakan media Kaos.

Untuk desain yang digunakan dalam media kaos ini merupakan ilustrasi dari gerakan angin yang dikolaborasikan dengan warna daun. Kemudian terdapat Headline Text di bagian tengah dessain nya.


(51)

41 Bahan Kaos : Combad 30s

Sablon : Cat jenis SW Press / Discharge

Jenis Distribusi : Menjadi Hadiah saat event berlangsung

1.4 Tampilan Media Pendukung Kaos

IV.II.IV MUG

MUG adalah salah satu media pendukung pilihan. dilihat dari fungsinya, MUG dapat sangat efektif dalam segi fungsi reminder atau mengingatkan kembali.

Design yang digunakan adalah ilustrasi dari gerakan angin yang dipadukan dengan hijau daun. dan terdapat Headline di tengah nya menjadikan MUG ini terlihat sederhana namun bersifat reminder.


(52)

42 1.6 Tampilan Media Pendukung Mug

IV.II.V PIN DAN GANTUNGAN KUNCI

Pin adalah salah satu media pendukung yang akan dibagikan dalam event ini. Pin dan gantungan kunci cukup efektif berperan sebagai reminder karna berfungsi untuk dibawa setiap harinya.


(53)

43 IV.II.VI STICKER

Sticker akan digunakan untuk ditempelkan pada berbagai media seperti Penempekan pada tong sampah, POT, pada Papan pengumuman, Jendela rumah dan lain-lain. Sehingga menjadi reminder yang kuat dan dalam jangka waktu yang lama.

Jenis Bahan : Vinyl / Chromo Tehnik Produksi : Printing

Tehnik Distribusi : Dibagikan Saat Event Berlangsung

4.8 Tampilan Media Pendukung Stiker

IV.II.VII X BANNER

X banner merupakan media yang digunakan saat event berlangsung. berisikan tentang poin poin penting dari informasi yang akan disampaikan.

Jenis Bahan : Jerman / Korea Tehnik Produksi : Printing Highress


(54)

44 1.9 Tampilan Media Pendukung X Banner

IV.II.VIII SERTIFIKAT

Sertifikat umumnya tidak diproduksi secara masal. Ukuran yang digunakanpun relatif menggunakan ukuran A4 atau A5 tergantung pada banyak nya konten prestasi atau pihak yang terlibat didalamnya.

Bahan Sertifikat : Kertas Concort Ukuran Sertifikat : A4 (29,7cm x 21cm) Tehnik Produksi : Print Laser


(55)

45 4.10 Gambar Media Pendukung Sertifikat

IV.II.IV LUMPANG

Lumpang atau alat penumbuk yang biasa digunakan untuk menumbuk daun atau rempah-rempah merupakan salahsatu perkakas dapur yang terbuat dari kayu. Bentuknya yang beragam menjadikan lumpang tidak mempunyai bentuk tetap. Berikut Spesifikasi lumpang yang digunakan dalam event ini:

Bahan : Kayu

Tehnik Produksi : Ukir dengan tahap penyelesaian Pernish Tehnik Distribusi : Menjadi Penghargaan dalam kompetisi


(56)

46 4.11 Tampilan Media Pendukung Lumpang


(1)

41 Bahan Kaos : Combad 30s

Sablon : Cat jenis SW Press / Discharge

Jenis Distribusi : Menjadi Hadiah saat event berlangsung

1.4 Tampilan Media Pendukung Kaos

IV.II.IV MUG

MUG adalah salah satu media pendukung pilihan. dilihat dari fungsinya, MUG dapat sangat efektif dalam segi fungsi reminder atau mengingatkan kembali.

Design yang digunakan adalah ilustrasi dari gerakan angin yang dipadukan dengan hijau daun. dan terdapat Headline di tengah nya menjadikan MUG ini terlihat sederhana namun bersifat reminder.


(2)

42 1.6 Tampilan Media Pendukung Mug

IV.II.V PIN DAN GANTUNGAN KUNCI

Pin adalah salah satu media pendukung yang akan dibagikan dalam event ini. Pin dan gantungan kunci cukup efektif berperan sebagai reminder karna berfungsi untuk dibawa setiap harinya.


(3)

43 IV.II.VI STICKER

Sticker akan digunakan untuk ditempelkan pada berbagai media seperti Penempekan pada tong sampah, POT, pada Papan pengumuman, Jendela rumah dan lain-lain. Sehingga menjadi reminder yang kuat dan dalam jangka waktu yang lama.

Jenis Bahan : Vinyl / Chromo Tehnik Produksi : Printing

Tehnik Distribusi : Dibagikan Saat Event Berlangsung

4.8 Tampilan Media Pendukung Stiker

IV.II.VII X BANNER

X banner merupakan media yang digunakan saat event berlangsung. berisikan tentang poin poin penting dari informasi yang akan disampaikan.

Jenis Bahan : Jerman / Korea Tehnik Produksi : Printing Highress


(4)

44 1.9 Tampilan Media Pendukung X Banner

IV.II.VIII SERTIFIKAT

Sertifikat umumnya tidak diproduksi secara masal. Ukuran yang digunakanpun relatif menggunakan ukuran A4 atau A5 tergantung pada banyak nya konten prestasi atau pihak yang terlibat didalamnya.

Bahan Sertifikat : Kertas Concort Ukuran Sertifikat : A4 (29,7cm x 21cm) Tehnik Produksi : Print Laser


(5)

45 4.10 Gambar Media Pendukung Sertifikat

IV.II.IV LUMPANG

Lumpang atau alat penumbuk yang biasa digunakan untuk menumbuk daun atau rempah-rempah merupakan salahsatu perkakas dapur yang terbuat dari kayu. Bentuknya yang beragam menjadikan lumpang tidak mempunyai bentuk tetap. Berikut Spesifikasi lumpang yang digunakan dalam event ini:

Bahan : Kayu

Tehnik Produksi : Ukir dengan tahap penyelesaian Pernish Tehnik Distribusi : Menjadi Penghargaan dalam kompetisi


(6)

46 4.11 Tampilan Media Pendukung Lumpang