140
Kelas VIII SMPMTs Semester 2
3. Kulit Singkong Umbi
Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar kedua di dunia. Singkong
merupakan salah satu tanaman yang murah dan banyak terdapat di pedesaan. Seperti kita
ketahui seluruh bagian singkong banyak sekali manfaatnya, seluruh bagian dari umbi singkong
dapat dimanfaatkan tanpa ada yang terbuang. Bagian tanaman singkong yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan
pangan yaitu umbi dan daun singkong. Adapun, hasil samping dari tanaman singkong yaitu kulit singkong, bagian dalam yang
berwarna putih-merah muda. Masyarakat kita belum banyak yang memanfaatkan kulit singkong sebagai olahan pangan, namun sekarang
kulit singkong yang termasuk limbah organik mulai dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Hal ini dikarenakan kulit singkong memiliki
kandungan karbohidrat yang tinggi. Persentasi jumlah limbah kulit singkong bagian dalam sebesar 8 - 15 dari berat total singkong,
dan mengandung 74 nutrisi dan serat kasar 15. Kulit singkong memiliki peluang pasar sebagai makanan camilan yang memiliki nilai
jual yang tinggi.
4. Daun Ubi Jalar Umbi
Ubi jalar atau biasa disebut ketela rambat banyak tumbuh subur di daerah pedesaan.
Di Indonesia, ubi jalar memiliki banyak varietas berdasarkan warna kulit umbi yaitu
kekuningan, putih, violet, dan ungu.Tanaman ubi jalar hasil utama yang dimanfaatkan
adalah umbinya, sedangkan kulit ubi dan daun ubi sebagai hasil sampingnya. Seperti pada kentang, kulit umbi
biasa dimakan adalah dengan cara mencuci kulitnya dengan sangat bersih dan dimasak bersama kulitnya. Sedangkan untuk daun ubi atau
Sumber: dok Kemdikbud Gambar 5.4 Kulit Singkong
Sumber: dok Kemdikbud Gambar 5.5 Daun Ubi Jalar
141
Prakarya glandir dalam bahasa Jawa tidak banyak yang tahu jika daun ubi
berkhasiat dan bisa dimakan, sehingga belum dimanfaatkan dengan baik.
Kulit umbi memiliki kandungan protein maupun serat yang tinggi dan banyak mengandung air. Adapun, daun ubi mengandung
karbohidrat, serat, protein, kalsium, dan zat besi. Selain itu, daun ubi juga mengandung beta-karoten dan lutein yang berguna bagi
kesehatan mata. Kandungan vitaminnya pun sangat banyak yaitu memiliki kadar vitamin E, vitamin C, dan vitamin B1, B2, dan B6 yang
cukup tinggi. Vitamin B6 pada daun ubi jalar bisa menjadi suplemen untuk menaikkan trombosit sel darah merah. Juga mengandung
polifenol yang dapat mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, serta dapat mengobati
diare, sakit perut, mual, dan demam. Kandungan vitamin B6 pada daun ubi jalar bisa disejajarkan dengan sayuran brokoli, wortel, dan
kembang kol, serta buah alpukat dan pisang. Dalam pengolahan pangan daun ubi belum banyak ragamnya.
Biasanya dibuat sebagai sayuran lalapan dengan sambal terasi, dimasak plecing seperti plecing kangkung yang dimakan bersama
sambal asam, atau sop bening daun ubi dan ubi jalar. Dalam mengolah daun ubi hendaknya memilih daun ubi jalar yang masih muda dan
segar. Dalam memasak daun ubi jalar tidak boleh terlalu lama karena daunnya menjadi lunak dan banyak lendirnya. Karena daun ubi jalar
setelah dimasak teksturnya mirip kangkung tetapi agak berlendir.
c. Teknik Pengolahan
Dalam mengolah hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi suatu produk pangan diperlukan pengetahuan teknologi
pengolahan pangan yang memadai. Dalam mengolah hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang memiliki berbagai macam
karakteristik diperlukan berbagai teknik pengolahan yaitu teknik pengolahan dasar dan teknik pengolahan pengawetan. Kedua teknik
142
Kelas VIII SMPMTs Semester 2
pengolahan tersebut telah kamu pelajari di kelas VII dan juga di kelas VIII semester 1.
Untuk mengingat kembali teknik-teknik pengolahan tersebut, maka akan diuraikan kembali secara singkat, sebagai berikut.
Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik
pengolahan panas kering dry heat cooking.
1. Teknik Pengolahan makanan Panas Basah Moist Heat