Dampak Usaha Perikanan laut terhadap Perekonomian Wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep

DAMPAK USAHA PERIKANAN

-

- ..-I ---..
- -'
iau
I tnn&uAr rtntnumurnlnn
L...LL..C..,III...

WILAYAH ItEGAMATAN PASONGSONGAN
KABUPATEN SUMENEP

Oleh
SASONGKO
NRP : 83138

FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1 9 8 6


I.,

RINGKASAN
SASONGKO. Dampak Usaha Perikanan Laut Terhadap Perekonomian

Wilayah Kecamatan Pasongsongan

Kabupaten

Sumenep

(Di bawah bimbingan ISANG GONARSYAH, sebagai ketua AFFENDI ANWAR dan PARJADI HADIKOESWORO sebagai anggota).
Sumenep merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura Propinsi Jawa Timur memiliki potensi perikanan laut
cukup besar.

Wilayah

ini


pada tahun 1984 menghasilkan

17 764,6.ton ikan segar dengan nilai Rp 5,3 milyar.

Sub

. .
. .

sektor perikanan laut di daerah ini pada tahun 1984 memberikan sumbangan pada nilai

tambah bruto Kabupaten Su-

menep sebesar 3 , 4 % . Sedangkan penyerapan tenaga kerja da-

. .:

:

ri sub sektor perikanan laut pada.tahun

1983 meliputi se. ,
kitar 12,5% dari total tenaga kerja yang ada.
Dalam usaha mewujudkan tujuan pembangunan sub
tor perikanan maka berbagai

sek-

kegiatan pembangunan di Su-

menep telah banyak dilakukan terutama oleh instansi sek-

.

.

toral, antara lain pendirian Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
Pasongsongan, yang

merupakan


pantai utara Pulau Madura.
diperkirakan
untuk

salah

satu PPI utama di

Sampai dengan tahun 1984/85

investasi pemerintah pada lokasi

pengadaan berbagai

produksi, pemasaran

tersebut

sarana dan prasarana sgperti


dan lain-lain telah mencapai Rp 140

juta. Lebih jauh untuk meningkatkan sub sektor perikanan

di daerah ini, telah

dijajagi kemungkinannya untuk

.

.

.

.

lokasi pernbangunan desa model bagi masyarakat nelayan di
Madura .
Permasalahan yang ingin diungkapkan melalui penelitian ini adalah sejauh mana kegiatan usaha perikanan laut telah memberikan dampak terhadap pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat di Pasongsongan, setelah berbagai
kegiatan investasi pemerintah pada


sub sektor perikanan

laut dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukkan usaha perikanan laut sebagai

sektor basis di Kecarnatan Pasongsongan menyumbang

sebesar 13,8% atau Rp 751 927 586,- terhadap pendapatan
wilayah

kecamatan berdasarkan harga berlaku tahun 1985.

Dengan menggunakan analisis basis ekonomi diperoleh angka pengganda

pendapatan wilayah untuk jangka pendek dan

jangka panjang masing-masing sebesar 7,24 dan 7,40. Hal
ini


dapat diartikan bahwa

dari pendapatan
songan

jika

ekspor

setiap Rp 1,- yang diperoleh

komoditi perikanan laut Pasong-

dibelanjakan kembali pada wilayah tersebut

melalui efek pengganda pendapatan
akan

dalam


jangka

pendek

menghasilkan Rp 7,24. Sedangkan dalam jangka pan-

jang setiap Rp

1,- tersebut bila diinvestasikan kembali

ke wilayah bersangkutan melalui efek

pengganda pendapat-

an akan menjadi Rp 7,40.
Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dan penyerapan tenaga kerja pada usaha penangkapan ikan berupa
pengadaan biaya operasi terutama untuk

penyediaan bahan


bakar.

Eagi

usaha pengolahan ikan pindang faktor

yang

berpengaruh adalah tingginya harga bahan baku ikan segar
Sedangkan bagi usaha

pengeringan ikan, faktor yang

pengaruh yaitu pengadaan bahan baku ikan segar
sedianya tidak teratur.
da tingkat pasar

Dalam pemasaran ikan

produsen


ber-

yang tersegar pa-

yang melalui TPI dan di luar

TPI proses pembentukan harga belum terjadi secara wajar.
Peranan bakul ikan/pedagang ikan segar
harga

dalam

penentuan

di luar TPI sangat kuat, karena mereka pada

ikan

urnumnya bertindak sebagai monopsonis.

Pengembangan kegiatan di luar sektor basis dapat dilakukan dengan tujuan-tujuan mengatasi penganguran sementara

atau

musiman

produktivitas

dalam usaha perikan laut, penurunan

pada kegiatan penangkapan ikan, menghin-

dari terjadinya pengurasan sumberdaya perikanan pada masa yang akan datang.

Jenis kegiatan atau usaha yang da-

pat dikembangkan di luar sub sektor perikanan laut meliputi tanaman

pangan,

perkebunan rakyat dan peternakan.

Untuk keperluan ini harus didahului dengan upaya peningkatan kwalitas lahan melalui penghijauan, pemupukan, irigasi

yang lebih

baik dan sebagainya.

DAMPAK USAHA PERIKANAN LAUT TERHADAP PEREKONOMIAN
WILAYAH KECAMATAN PASONGSONGAN
KABUPATEN SUMENEP

.Oleh
SASONGKO
NRP: 83138

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Bogor
1986

Judul Tesis

:

DAMPAK USABA PERIKANAN LAUT TERHADAP
PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN
PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP
A S 0N G K 0

Nama Mahasiswa

: $

Nomor Pokok

:

83138

Jurusan

:

Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan

Menyetujui
1. Komisi Penasehat

(Dr Ir Isang Gonarsyah)
Ketua

-----

(Prof. Dr Ir Affendi Anwar) (Ir Harjadi Hadikoesworo MSc. MA)
Anggota
Anggota

2. Ketua Bidang Keahlian
Perencanaan Pembangunan
Wilayah Pedesaan

Dekan Fakultas

Dr Ir Edi Guhardja)

Tanggal Lulus

:

17 Nopember 1986

DAMPAK USAHA PERIKANAN

-

- ..-I ---..
- -'
iau
I tnn&uAr rtntnumurnlnn
L...LL..C..,III...

WILAYAH ItEGAMATAN PASONGSONGAN
KABUPATEN SUMENEP

Oleh
SASONGKO
NRP : 83138

FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1 9 8 6

I.,

RINGKASAN
SASONGKO. Dampak Usaha Perikanan Laut Terhadap Perekonomian

Wilayah Kecamatan Pasongsongan

Kabupaten

Sumenep

(Di bawah bimbingan ISANG GONARSYAH, sebagai ketua AFFENDI ANWAR dan PARJADI HADIKOESWORO sebagai anggota).
Sumenep merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura Propinsi Jawa Timur memiliki potensi perikanan laut
cukup besar.

Wilayah

ini

pada tahun 1984 menghasilkan

17 764,6.ton ikan segar dengan nilai Rp 5,3 milyar.

Sub

. .
. .

sektor perikanan laut di daerah ini pada tahun 1984 memberikan sumbangan pada nilai

tambah bruto Kabupaten Su-

menep sebesar 3 , 4 % . Sedangkan penyerapan tenaga kerja da-

. .:

:

ri sub sektor perikanan laut pada.tahun
1983 meliputi se. ,
kitar 12,5% dari total tenaga kerja yang ada.
Dalam usaha mewujudkan tujuan pembangunan sub
tor perikanan maka berbagai

sek-

kegiatan pembangunan di Su-

menep telah banyak dilakukan terutama oleh instansi sek-

.

.

toral, antara lain pendirian Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
Pasongsongan, yang

merupakan

pantai utara Pulau Madura.
diperkirakan
untuk

salah

satu PPI utama di

Sampai dengan tahun 1984/85

investasi pemerintah pada lokasi

pengadaan berbagai

produksi, pemasaran

tersebut

sarana dan prasarana sgperti

dan lain-lain telah mencapai Rp 140

juta. Lebih jauh untuk meningkatkan sub sektor perikanan

di daerah ini, telah

dijajagi kemungkinannya untuk

.

.

.

.

lokasi pernbangunan desa model bagi masyarakat nelayan di
Madura .
Permasalahan yang ingin diungkapkan melalui penelitian ini adalah sejauh mana kegiatan usaha perikanan laut telah memberikan dampak terhadap pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat di Pasongsongan, setelah berbagai
kegiatan investasi pemerintah pada

sub sektor perikanan

laut dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukkan usaha perikanan laut sebagai

sektor basis di Kecarnatan Pasongsongan menyumbang

sebesar 13,8% atau Rp 751 927 586,- terhadap pendapatan
wilayah

kecamatan berdasarkan harga berlaku tahun 1985.

Dengan menggunakan analisis basis ekonomi diperoleh angka pengganda

pendapatan wilayah untuk jangka pendek dan

jangka panjang masing-masing sebesar 7,24 dan 7,40. Hal
ini

dapat diartikan bahwa

dari pendapatan
songan

jika

ekspor

setiap Rp 1,- yang diperoleh

komoditi perikanan laut Pasong-

dibelanjakan kembali pada wilayah tersebut

melalui efek pengganda pendapatan
akan

dalam

jangka

pendek

menghasilkan Rp 7,24. Sedangkan dalam jangka pan-

jang setiap Rp

1,- tersebut bila diinvestasikan kembali

ke wilayah bersangkutan melalui efek

pengganda pendapat-

an akan menjadi Rp 7,40.
Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dan penyerapan tenaga kerja pada usaha penangkapan ikan berupa
pengadaan biaya operasi terutama untuk

penyediaan bahan

bakar.

Eagi

usaha pengolahan ikan pindang faktor

yang

berpengaruh adalah tingginya harga bahan baku ikan segar
Sedangkan bagi usaha

pengeringan ikan, faktor yang

pengaruh yaitu pengadaan bahan baku ikan segar
sedianya tidak teratur.
da tingkat pasar

Dalam pemasaran ikan

produsen

ber-

yang tersegar pa-

yang melalui TPI dan di luar

TPI proses pembentukan harga belum terjadi secara wajar.
Peranan bakul ikan/pedagang ikan segar
harga

dalam

penentuan

di luar TPI sangat kuat, karena mereka pada

ikan

urnumnya bertindak sebagai monopsonis.
Pengembangan kegiatan di luar sektor basis dapat dilakukan dengan tujuan-tujuan mengatasi penganguran sementara

atau

musiman

produktivitas

dalam usaha perikan laut, penurunan

pada kegiatan penangkapan ikan, menghin-

dari terjadinya pengurasan sumberdaya perikanan pada masa yang akan datang.

Jenis kegiatan atau usaha yang da-

pat dikembangkan di luar sub sektor perikanan laut meliputi tanaman

pangan,

perkebunan rakyat dan peternakan.

Untuk keperluan ini harus didahului dengan upaya peningkatan kwalitas lahan melalui penghijauan, pemupukan, irigasi

yang lebih

baik dan sebagainya.

DAMPAK USAHA PERIKANAN LAUT TERHADAP PEREKONOMIAN
WILAYAH KECAMATAN PASONGSONGAN
KABUPATEN SUMENEP

.Oleh
SASONGKO
NRP: 83138

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Bogor
1986

Judul Tesis

:

DAMPAK USABA PERIKANAN LAUT TERHADAP
PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN
PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP
A S 0N G K 0

Nama Mahasiswa

: $

Nomor Pokok

:

83138

Jurusan

:

Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan

Menyetujui
1. Komisi Penasehat

(Dr Ir Isang Gonarsyah)
Ketua

-----

(Prof. Dr Ir Affendi Anwar) (Ir Harjadi Hadikoesworo MSc. MA)
Anggota
Anggota

2. Ketua Bidang Keahlian
Perencanaan Pembangunan
Wilayah Pedesaan

Dekan Fakultas

Dr Ir Edi Guhardja)

Tanggal Lulus

:

17 Nopember 1986