9 enam detik metode pernapasan napas dilakukan 30 kali setiap saat servik
uterus yang membesar 3-4cm dan 5-6cm, bahwa : skor kecemasan kelompok kasus ditemukan lebih rendah daripada kelompok kontrol .
25,26,27
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh teknik pernapasan diafragma terhadap tingkat
kecemasan pada ibu hamil trimester III.
B. Perumusan Masalah
Berbagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi telah banyak dilakukan, salah satu diantaranya melalui pelayanan antenatal ANC.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar diharapkan dapat memantau kondisi kehamilan ibu sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan, serta
mendeteksi secara dini faktor-faktor risiko yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas, agar dapat menetapkan berbagai langkah
antisipatif yang diperlukan sesuai dengan kondisi ibu.
1
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi. Pada kehamilan terjadi
perubahan fisiologis dan psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan terutama pada trimester III. Faktor- faktor yang meningkatkan kecemasan
pada ibu hamil diantaranya pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, kekerasan selama kehamilan, kekhawatiran yang berkaitan dengan kesehatan
janin, takut melahirkan bayi cacat, kehamilan pertama, kehamilan yang tidak direncanakan, dan riwayat keguguran sebelumnya merupakan faktor risiko
10 yang mempengaruhi intensitas kekhawatiran ibu hamil.
Prevalensi kecemasan ibu hamil antara 18-70.
3-9
Kecemasan pada kehamilan perlu ditangani dengan serius karena dapat memicu hasil yang merugikan pada ibu dan bayi seperti: peningkatan
kejadian BBLR, depresi postpartum, masalah perilaku pada masa neonatus dan balita, peningkatan kortisol saliva pada masa neonatus.
18-21
Penataksanaan kecemasan pada ibu hamil melalui pendidikan kesehatan yang terangkum dalam program kelas ibu dan balita masih belum dirasakan
manfaatnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya AKI tahun 2012. Sementara itu, ada beberapa hasil penelitian yang membuktikan bahwa
tingkat kecemasan dapat diturunkan melalui teknik pernapasan diafragma. Diyakini bahwa dengan melakukan pernapasan diafragma mampu
meningkatkan RSA melalui peningkatan pengaruh parasimpatis,
22
merilis prolaktin, vasopressin, dan oksitosin melalui aferen vagal ke hipotalamus dan
hipofisis anterior.
23
membantu mengangkut oksida nitrat, membatu paru-paru untuk meningkatkan kejenuhan oksigen sampai 100 dari 98, dan mampu
melepaskan ketegangan dengan peningkatan penyaluran sistem limfa yang mengeluarkan racun dari tubuh.
24
Sehingga terapi teknik pernapasan diafragma terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III sangat tepat
dilakukan.
11
C. Pertanyaan Penelitian