PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL 31. Pelelangan

dua hari kalender setelah semua sanggahan dijawab. 29.7 SPPBJ ditembuskan kepada unit pengawasan internal;

30. BAHP, Berita

Acara Lainnya, dan Kerahasiaan Proses 30.1 Pokja Tertentu menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia yang tidak dapat diakomodir. 30.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 35.1 diunggah upload oleh Pokja Tertentu melalui email. 30.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan BAHP oleh Pokja Tertentu bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang

H. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL 31. Pelelangan

Gagal dan Tindak Lanjut Pelelangan Gagal 31.1 Pokja Tertentu menyatakan Pelelangan gagal, apabila: a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; b. dalam evaluasi penawaran ditemukan buktiindikasi terjadi persaingan tidak sehat; c. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya serta Dokumen Pengadaan ternyata benar ; d. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau e. calon pemenang, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi danatau pembuktian kualifikasi. 31.2 Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta menyatakan Pelelangan Gagal, apabila: a. Proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya; b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja Tertentu ternyata benar; c. dugaan KKN danatau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang; d. sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Penyedia Barang ternyata benar; e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya; f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan; g. calon pemenang, mengundurkan diri; atau h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya. 31.3 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, apabila pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta dan Pokja Tertentu, ternyata benar. 31.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja Tertentu memberitahukan kepada seluruh peserta. 31.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja Tertentu meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan: a. evaluasi ulang; b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. pelelangan ulang; atau d. penghentian proses pelelangan. 31.6 Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta danatau Pokja Tertentu dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal. 31.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka dilakukan pelelengan ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Pengadaan.

I. PENANDATANGANAN KONTRAK 32. Penandatangana

n Kontrak 32.1 Setelah SPPBJ diterbitkan, Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut : Sebelum penandatanganan kontrak, PPK wajib memeriksa apakah pernyataan dalam Data Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut tidak terpenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan. 32.2 Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak, 32.3 Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak. 32.4 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut: a. adendum Surat Perjanjian; b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus Kontrak, syarat-syarat umum Kontrak; c. surat penawaran, beserta penawaran harga; d. spesifikasi teknis; e. gambar-gambar; dan f. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, BAHP. 32.5 Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu: a. sekurang-kurangnya 2 dua Kontrak asli, terdiri dari: 1 Kontrak asli pertama untuk Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan 2 Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Kepala BPPBJ Provinsi DKI Jakarta; b. rangkap Kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan. 32.6 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah Direktur Utama Pimpinan PerusahaanPengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 32.7 Pihak lain yang bukan Direktur UtamaPimpinan PerusahaanPengurus Koperasi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian Anggaran Dasar, dapat menanda-tangani kontrak, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus karyawan perusahaankaryawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur UtamaPimpinan PerusahaanPengurus Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta PendirianAnggaran Dasar untuk menanda- tangani kontrak. BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN LDP LEMBAR DATA PEMILIHAN LDP A. LINGKUP PEKERJAAN 1. Nama Pokja: Pokja Tertentu BPPBJ 2. Alamat Pokja Tertentu BPPBJ : Kantor BPPBJ DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih No. 18, Blok H, Lantai 20 – Jakarta Pusat Website : www.jakarta.go.id 3. Email : latuconsinajakarta.go.id 4. Nama paket pekerjaan : Pengadaan Beton Ready Mix Kontrak Payung 5. Uraian singkat pekerjaan: Pemilihan Penyedia dalam rangka Kontrak Payung Provinsi DKI Jakarta 6. Jangka waktu pekerjaan: 12 dua belas bulan kalender.

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD