BAB II. INSTRUKSI KEPADA PESERTA IKP
A. Umum
IKP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, yang berisi instruksi
danatau informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawarannya.
Dalam IKP ini dipergunakan istilah dan singkatan sebagai berikut:
-
Jasa Konsultansi
: adalah jasa
layanan profesional
yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang
keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir brainware;
-
KAK
: Kerangka Acuan Kerja;
-
HPS
: Harga Perkiraan Sendiri;
-
Kemitraan
: adalah kerjasama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban
dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
-
Panitia Pengadaan : adalah tim yang diangkat oleh Pengguna
AnggaranKuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan jasa konsultansi di lingkungan unit
kerja sebelum dibentuknya ULP;
-
LDP
: Lembar Data Pemilihan
-
PPK
: Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
-
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia BarangJasa
-
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Panitia Pengadaan mengundang para peserta untuk menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan
jasa konsultansi yang tercantum dalam LDP. 1.2
Peserta yang
ditunjuk berkewajiban
untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai
Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai kontrak.
2. Sumber Dana
2.1 Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
yang tercantum dalam LDP.
3. Peserta Pemilihan
3.1 Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti
oleh semua penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek.
3.2. Peserta kemitraan dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama Operasikemitraan
4. Larangan Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme
KKN serta Penipuan
4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan
dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut: a. berusaha
mempengaruhi anggota
Panitia Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun,
untuk memenuhi keinginan
peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pemilihan,
danatau peraturan perundang-undangan; b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil pemilihan, sehingga mengurangi menghambat memperkecil,
meniadakan persaingan yang sehat danatau merugikan pihak lain;
c. membuat danatau menyampaikan dokumen danatau keterangan lain yang tidak benar untuk
memenuhi persyaratan
dalam Dokumen
Pemilihan. 4.2 Peserta
yang terbukti
melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam angka 4.1 di atas dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pemilihan, atau pembatalan penetapan
pemenang; b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; danatau d. pelaporan
secara pidana
kepada pihak
berwenang. 4.3 Pengenaan
sanksi dilaporkan
oleh Panitia
Pengadaan kepada PAKPA.
5. Larangan Pertentangan