Peranan Lembaga Jaminan Surety Bond Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pemborongan Bangunan

Peranan Lembaga Jaminan Surety Bond Dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Pemborongan Bangunan
(Studi Pada PT.Bumiputeramuda 1967 Cabang Padang)
Fedy Kesaria
Program Studi Magister Kenotariatan
Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Negara kesatuan Republik Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, sedang
giatnya melaksanakan pembangunan disegala sektor, baik fisik maupun non fisik. Dalam
kaitannya dengan pembangunan bangunan khususnya dalam rangka meningkatkan pembangunan
fisik, mengembangkan dan memperluas aktifitas kchidupan masyarakat, perlu dilakukan
pcngendalian dan pcngamanan tcrhadap pembangunan bangunan yang terutama apabila
pembiayaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau dari bantuan luar negeri. Salah satu bentuk
lembaga jaminan dalam perjanjian pemborongan bangunan adalah Surety Bond, yang
dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya pekerjaan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat
pihak-pihak yang bersangkutan. Dalam suatu transaksi atau perjanjian yang terjadi pada saat ini
tidak mengherankan, apabila obligee akan meminta surat jaminan dari principal, untuk
melindunginya dan mengantisipasi terjadinya wanprestasi yang bisa saja terjadi pada principal.

Surat jaminan tersebut biasanya berisi tentang pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan perjanjian yang dituangkan di dalam kontrak atau surat perjanjian.
Apabila jika pihak terjamin/principal melakukan wanprestasi/tidak menepati janji sesuai dengan
yang disyaratkan, maka pihak penjamin (surety company) harus memberikan ganti rugi kepada
obligee sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan jenis penelitian hukum normatif disamping
melakukan pendekatan secara empiris. Sementara sifat penelitiannya sendiri adalah deskriptif,
dengan memberikan penjelasan tentang suatu keadaan, suasana dan kondisi dari objek penelitian
yang dilakukan. Data-data diperoleh disamping dari literatur kepustakaan juga dari bahan yang
diberikan oleh informan di dalam lingkungan PT.Bumiputermuda 1967 cabang padang, dimana
penelitian ini penulis lakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan yang mudahmudahan lebih menyeluruh terhadap pelaksanaan Surety Bond datum perjanjian pemborongan
bangunan dan apakah setiap klaim yang diajukan atau dialakukan oleh obligee akibat terjadinya
wanprestasi dapat dipenuhi oleh perusahaan penjamin serta untuk melihat hambatan-hambatan
yang mungkin timbul dan bagaimana solusinya, dalam praktek Surety Bond ini, khususnya pada
PT.Bumiputeramuda 1967. Cabang Padang.
Hendaknya semua pihak yang terlibat dalam perjanjian pemborongan bangunan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang pentingnya lembaga jaminan yang melekat pada perjanjian
pemborongan bangunan tersebut, demikian pula sebaiknya perusahaan penjaminan dapat
memberikan penjelasan yang lengkap kepada pemborong (principal) dan pemberi pekerjaan

(obligee) tentang segala sesuatu yang menyangkut perjanjian jaminan Surety Bond ini, agar
masing-masing pihak mengerti hak dan kewajibannya. Sehingga tercapai keseimbangan dalam
pelaksanaannya. Pihak perusahaan penjamin diharapkan juga meningkatkan sumber daya
manusianya terutama kemampuan tehnik, untuk menghadapi kemungkinan tcrburuk jika tcrjadi
wanprestasi. Pihak pcrusahaan pcnjamin dan principal, dalam mercalisasikan kesepakatannya
dalam suatu bcntuk perjanjian tertulis, dimasa yang akan datang diharapkan lebih

1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

mengoptimalkan peranan notaris, sebagai pejabat yang ditunjuk oleh negara, untuk lebih
memberikan kekuatan hukum yang tegas apabila terjadi wanprestasi nantinya.

Kata Kunci:

-

Surety Bond
Pekerjaan Pemborongan
Bangunan


2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara