perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik. Konsultan harus berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan prinsip-
prinsip disiplin tertinggi dalam tatalaku yang beretika.
I. Kode Etik Hukum yang Fundamental
Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya, Konsultan akan: 1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan publik. 2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara yang obyektif dan benar.
4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan terpercaya.
5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu. 6. Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan
mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai Konsultan.
II. Peraturan Praktek
1. Konsultan akan memegang teguh keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
publik. a. Bila pertimbangan konsultan dikalahkan oleh situasi yang akan
membahayakan jiwa atau harta benda, dia harus memberi tahu pemberi kerja atau kliennya dan otoritas lain yang dianggap perlu.
b. Seorang konsultan hanya akan menandatangani dokumen-dokumen konsultansi yang diperlukan yang cocok dengan standar kualitas
yang berlaku. c. Konsultan tidak akan membuka fakta-fakta, data, atau informasi
tanpa izin klien atau pemberi kerja kecuali jika diberi otoritas atau dikehendaki oleh hukum atau oleh Kode Etik ini.
d. Konsultan tidak akan mengizinkan penggunaan namanya atau berasosiasi dalam bisnis dengan orang atau perusahaan yang dia
percaya terlibat dengan praktek bisnis yang menipu atau tidak jujur.
e. Konsultan tidak akan membantu atau mendukung praktek konsultansi yang melanggar hukum oleh perorangan maupun
perusahaan. f. Konsultan yang memiliki pengetahuan atas dugaan pelanggaran
atas Kode Etik ini harus melaporkan segera pada badan profesi yang terkait, INTAKINDO, dan jika relevan, juga pada otoritas
publik, dan bekerja sama dengan otoritas terkait memberikan informasi atau bantuan jika diperlukan.
2. Konsultan akan melaksanakan layanannya dalam bidang yang dikuasainya. a. Konsultan akan melaksanakan tugasnya hanya jika dia memiliki
kualifikasi berdasarkan pendidikan atau pengalamannya dalam bidang teknis yang spesifik yang terlibat.
b. Konsultan tidak akan membubuhkan tanda tangannya pada rencana atau dokumen yang terkait dengan bahan-bahan di mana dia tidak
memiliki keahlian, atau pada rencana atau dokumen yang tidak disiapkan di bawah arahan dan pengawasannya.
c. Konsultan boleh menerima tugas dan menganggap tanggung jawab sebagai tugas koordinasi atas seluruh proyek dan menandatangani
dan mensegel dokumen teknis untuk seluruh proyek, jika setiap bagian teknis proyek tersebut ditandatangani dan disegel oleh
konsultan yang berkualitas yang mempersiapkan bagian tersebut. 3.
Konsultan hanya akan mengeluarkan pernyataan publik dengan cara yang obyektif dan terpercaya.
a. Konsultan harus obyektif dan terpercaya dalam laporan, pernyataan, atau
kesaksian profesionalnya. Dia akan menyertakan semua informasi yang relevan dan konsisten dalam setiap laporan, pernyataan, atau kesaksian,
dan harus mencantumkan tanggal yang menunjukkan kapan hal tersebut terjadi.
b. Konsultan boleh mengekspresikan pendapat teknisnya kepada publik
yang didasarkan pada pengetahuan akan fakta dan kompetensi dalam hal tersebut.
c. Konsultan tidak akan mengeluarkan pernyataan, kritik, atau argumentasi
atas hal-hal teknis yang diinspirasi atau dibayar oleh pihak-pihak yang berkepentingan, kucuali dia telah memperkenalkan komentarnya secara
ekspilisit dan menyatakan pihak-pihak yang berkepentingan yang mengatasnamakan pernyataannya, dan dengan memberitahukan
kemungkinan hadirnya kepentingan dalam persoalan ini. 4.
Konsultan akan bertindak untuk setiap pemberi kerja atau kliennya sebagai agen yang setia atau dapat dipercaya.
a. Konsultan akan membuka semua konflik kepentingan yang diketahui
atau potensi konflik kepentingan yang dapat mempegaruhi atau timbul untuk mempengaruhi pertimbangannya atau kualitas layanannya.
b. Konsultan tidak akan menerima kompensasi, berbentuk finansial ataupun
lainnya, dari lebih dari satu pihak untuk layanan proyek yang sama, atau untuk layanan yang terkait dengan proyek yang sama, kecuali situasinya
terbuka penuh dan disetujui oleh semua pihak yang terkait. c.
Konsultan tidak akan meminta atau menerima uang atau barang berharga lain, langsung atau tidak langsung, dari pihak luar yang terkait dengan
pekerjaan di mana dia bertanggung jawab. d.
Konsultan sebagai anggota, penasehat, atau pegawai dari sebuah layanan publik seperti pemerintah atau badan setengah pemerintah atau
departemen tidak akan berpartisipasi dalam penentuan atas layanan yang diberikan atau disediakan olehnya atau organisasinya dalam praktek
swasta atau praktek konsultansi publik. e.
Konsultan tidak akan meminta atau menerima kontrak dari badan pemerintah di mana prinsipal atau pejabat organisasinya adalah sebagai
anggota. 5.
Konsultan akan menghindari tindakan yang menipu.
a. Konsultan tidak akan memalsukan kualifikasinya atau mengizinkan salah
penafsiran atas kualifikasi dirinya atau rekannya. Konsultan tidak akan mengesankan atau membesar-besarkan tanggungjawabnya dalam atau
untuk suatu hal sebelum penugasan. Brosur atau presentasi lain yang secara kebetulan ada dalam permohonan pekerjaan tidak akan dijadikan
sebagai fakta yang terkait dengan pemberi kerja, pegawai, asosiat, kerja sama, atau tugas-tugas masa lalu.
b. Konsultan tidak akan menawarkan, memberi, meminta, atau menerima,
baik secara langsung maupun tidak langsung, segala bentuk sumbangan untuk mempengaruhi pemberian kontrak oleh otoritas publik, atau yang
mungkin beralasan untuk dikesankan oleh publik sebagai memiliki efek atau maksud untuk mempengaruhi pemberian sebuah kontrak. Konsultan
tidak akan menawarkan hadiah atau pertimbangan berharga lainnya untuk mengamankan sebuah pekerjaan. Konsultan tidak akan membayar
komisi, presentasi, atau upah pialang untuk mengamankan pekerjaan, kecuali pada pegawai yang bonafid atau agen komersil atau marketing
yang bonafid yang dimaksudkan oleh para Konsultan.
II. Kewajiban Profesional