Penerapan Prinsip Dalam Operasional Perbankan Islam

Penerapan Prinsip Dalam Operasional Perbankan Islam
(Studi Pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan Dan BPRS Paduarta Insani)
Azwar
Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
Abstrak Sistem perbankan Islam telah membuktikan bahwa bukan hanya sekedar wacana
ilmiah dan teoritis, akan tetapi sudah membuktikan menjadi sebuah praktik yang secara empiris mampu memperlihatkan sebagai aturan yang kongrit. Kehadiran Perbankan Islam sudah tidak dianggap barang baru, dengan diberlakukannya Dual Banking System, meskipun perbankkan syariah di Indonesia baru tercetus pada tahun 1990. Bahwa perkembangan perbankan Islam lebih cepat dari yang diperkirakan, hal tersebut tidak terlepas dari keunggulan dari sistem perbankan Islam. Akan tetapi masih sangat diragukan oleh kalangan masyarakat Islam karena hanya menganggap sekedar stempel terhadap bank konvensional. Untuk itu bank Islam tersebut bukan hanya sekedar bagi hasil, kebebasan berkontrak dan dengan label-label Islam, karena dalam penerapan Prinsip Syariah tersebut sebagaimana dalam surat Al-Baqarah : 85 dinyatakan, yang artinya:". . . Apakah kamu beriman kepada sebagian Al-Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tidaklah balasan kebaikan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat... ". Dari latar belakang tersebut dapat dikemukakan permasalahan yang terkandung didalamnya adalah sebagai berikut: 1) Prinsip-prinsip Syariah apa saja yang diterapkan dalam pelaksanaan operasional Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah dan BPRS Puduarta Insani ? 2) Bagaimana penerapan prinsip-prinsip Syariah dalam pelaksanaan operasional di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah dan BPRS Puduarta Insani? 3) Apa yang menjadi kendala dan pendukung dalam penerapan prinsip-prinsip Syariah di Bank Negara Indonesia (ENI) Syariah dan BPRS Puduarta Insani?
Untuk mengkaji dan menjawab permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian di BNI Syariah Cabang Medan dan BPRS Puduarta Insani. Dimana data-data yang didapat dilakukan dengan pendekatan yuridis empiris dan bersifat penelitian deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang dilaksanakan tersebut tergantung kepada sumber daya manusia, dan belum ada aturan yang mengatur yaitu dapat dilihat dari produk-produk, manajemen, sistem pencatatan atau akuntansi. Penerapan terhadap prinsip Syariah tersebut belum terlaksananya secara Kaffah karena dilatarbelakangi oleh faktor sumber daya manusia, kesadaran untuk menjalankan syariah dan belum adanya aturan yang jelas dan mengikat, seperti tidak memenuhi syarat sahnya jual beli, yaitu barang dalam prinsip Murabahah, adanya akad pengakuan hutang dalam Mudharabah dan penggunaan dana zakat untuk pinjaman lunak atau Qardh Hasan dan masih berpedoman kepada PSAK No.59 yang masih diperdebatkan oleh para pakar Islam. Kendala dalam penerapan prinsip Syariah adalah disebabkan oleh faktor intern dan

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

1

ekstern. Pendukung penerapan prinsip syariah adalah adanya pangsa pasar yang jelas, bank Islam sudah mampu memperlihatkan kestabilan dalam menghadapi krisis dan adanya dua pengawasan yaitu oleh Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia.
Pihak perbankan Islam disarankan agar meningkatkan pemahaman dan sumber daya manusianya, agar menghindari tindakan yang menyimpang seperti terhadap prinsip Murabahah yang tidak memenuhi syarat jual beli dan bersifat ganda dalam penerapan suatu prinsip seperti prinsip Mudharabah dengan melakukan akad pengakuan hutang, agar mau menjalankan prinsip Syariah, tanpa memikirkan keuntungan sepihak. Dan Bagi Dewan Pengawas Syariah (DPS) agar melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional secara berkala dan bagi Bank Indonesia (BI) dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia untuk menciptakan pengawasan dalam satu atap.
Kunci : Penerapan Prinsip Syariah Operasional Perbankan Islam

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

2