2.12. Quota Sampling
Teknik quota sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan
sampel dari populasi khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas, kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal
memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut. [24] Pada quota sampling banyaknya sampel yang ditetapkan itu hanya sekedar
perkiraan akan relatif memadai untuk mendapatkan data yang diperlukan yang diperkirakan dapat mencerminkan populasinya, tidak bisa diperhitungkan secara
tegas proporsinya dari populasi, karena jumlah anggota populasi tidak diketahui secara pasti tadi.
2.13. Uji Kuesioner
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selajutnya adalah
melakukan tabulasi, yaitu memberikan nialai Scorring sesuai dengan sistem yang diterapkan. Scorring dilakukan dengan menggunakan skala Likert 5-4-3-2-1.
2.13.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian suatu alat untuk menentukan kecermatan alat ukur tersebut dalam melakukan fungsi ukurnya. Maksudnya pengujian ini
adalah untuk menguji apakah tiap pertanyaan kuesioner benar-benar mengungkapkan factor-faktor yang ingin dianalisis. Uji validitas berguna untuk
mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyataan pada kuesioner yang harus diganti atau dibuang karena dianggap tidak relevan [25].
Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika nilai pada total korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan mempunyai tingkat signifikasi
diatas 0,30 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid. pengujian validitas
tiap butir menggunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.