Tujuan Perancangan Sistem Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan Perancangan Antar Muka

51

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan dalam melakukan perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun perangkat lunak yang mampu mengontrol persediaan barang serta menangani data dalam jumlah besar dan proses yang cepat. 2. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem yang masih menggunakan lembaran-lembaran kertas atau arsip kedalam sistem yang telah terkomputerisasi. 3. Menyediakan informasi dan pembuatan laporan yang tepat, cepat dan akurat.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Dalam tahap ini gambaran umum sistem yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan Sparepart serta servis yang terkomputerisasi. Usulan perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Merubah sistem informasi yang ada dan masih menggunakan lembaran kertas atau arsip menjadi terkomputerisasi. 2. Adapun gambaran umum sistem ini mencakup flowmap, diagram konteks, DFD, Tabel relasi dan ERD sistem yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

52 Prosedur yang yang berjalan pada sistem pembelian dan penjualan sparepart serta servis motor pada Bengkel Ajo Motor Bandung masih menggunakan sistem yang lama. Namun yang membedakan dari sistem yang lama dengan sistem yang diusulkan yaitu terletak dari pengolahan data yang manual dirubah menjadi terkomputerisasi serta dari lembaran-lembaran arsip diusulkan menjadi database yang telah terkomputerisasi. Berikut ini merupakan prosedur penjualan sparepart yang telah diusulkan: 1. Konsumenpelanggan datang kebagian administrasi untuk memberikan identitasnya dan memesan barang. 2. Administrasi memasukan data konsumen kedalam database dan mencari barang yang dipesan oleh konsumen didalam database. 3. Setelah barang yang dipesan oleh konsumen ada, lalu administrasi dan konsumen melakukan transaksi penjualan. 4. Setelah mendapatkan daftar barang yang akan dibeli oleh konsumen dan secara otomatis persediaan barang terupdate, maka admin membuat fakur penjualan untuk diberikan kapada konsumen. 5. Administrasi membuat laporan penjualan dari data penjualan yang terdapat dalam database dan diserahkan kepada pemilik bengkel. Berikut ini merupakan prosedur pembelian sparepart motor yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 53 1. Bagian administrasi melihat persediaan barang yang ada dalam database dan mencetak persediaan yang kurang atau sama dengan 10, lalu diberikan kepada pemilik bengkel. 2. Dari daftar persediaan barang yang diberikan oleh administrasi lalu pemilik bengkel membuat daftar barang yang akan dibeli pada supplier nanti. 3. Pemilik pergi kealamat supplier dan memberikan daftar pesanan barang, lalu supplier membuatkan faktur pembelian dan diberikan kepada pemilik bengkel. 4. Pemilik bengkel pergi kebengkel dan menyerahkan faktur pembelian barang kepada bagian adminstrasi untuk diinputkan pembelian barang dan supplier kedalam database. 5. Setelah pengimputan pembelian barang selesai lalu admin mencetak laporan pembelian dan diserahkan kepada pemilik bengkel. Berikut ini merupakan prosedur servis motor yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 1. Konsumen datang kebagian admin untuk menyerahkan nomor kendaraan dan identitas konsumen. 2. Administrasi memasukan identitas konsumen dan kendaraan kedalam database. 3. Dari data identitas konsumen dan kendaraan yang ada lalu admin membuat surat perintah servis SPS secara manual untuk mekanik. 54 4. Mekanik mengecek kendaraan konsumen dan membuatkan nota servis dan barang yang akan diganti lalu di berikan kepada konsumen. 5. Konsumen memvalidasi nota servis dan barang yang harus diganti dan diberikan kebagian administrasi. 6. Administrasi memberikan nota yang telah di setujui oleh konsumen kepada mekanik. Lalu administrasi membuat faktur servis dan secara otomatis persediaan barang terupdate kedalam database, lalu faktur tersebut diberikan kapada konsumen. 7. Dari data faktur servis yanga ada didalam database bagian admin membuat laporan servis dan penjualan barang untuk di serahkan kepada pemilik bengkel.

4.2.3.1. Flow Map

Berikut adalah flowmap penjualan sparepart motor yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 55 Flowmap Penjualan Sparepart Yang Di Usulkan Admininstrasi Konsumen Pemilik P h a se Konsumen Konsumen Masukan id konsumen cari barang DB Transaksi penjualan barang Buat faktur penjualan Update persediaan barang Buat lp. penjualan barang Lp.penjualan barang Faktur penjualan Dftr barang yg dijual Faktur penjualan Lp.penjualan barang Gambar 4.9 flowmap penjualan sparepart yang diusulkan Berikut adalah flowmap pembelian sparepart motor yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 56 Flowmap Pembelian Sparepart Yang Di Usulkan Pemilik Supplier Administrasi P h ase Df. Persediaan barang = 10 Df. Pesanan barang Buat faktur pembelian Fktr pembelian Input pembelian barang supplier Lihat Cetak df. Persediaan barang = 10 Df. Pesanan barang Fktr pembelian Buat lp. Pembelian DB df. Persediaan barang = 10 Validasi df. pesanan barang yang akan di beli Fktr pembelian Lp. pembelian Lp. pembelian Gambar 4.10 flowmap pembelian sparepart yang diusulkan Berikut adalah flowmap servis motor yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 57 Flowmap Servis Yang Diusulkan Administrasi Konsumen Mekanik Pemilik P h a se Konsumen Konsumen DB SPS SPS Buat nota servis barang yg di ganti Nota barang servis Buat fktr servis Update persediaan barang Buat lp. Servis barang lp. Servis barang Masukan ID konsumen No kendaraan Nota barang servis Validasi nota Nota disetujui Faktur servis barang Faktur servis barang lp. Servis barang Nota disetujui Nota disetujui Buat SPS Gambar 4.11 flowmap servis motor yang diusulkan

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan level paling tinggi dalam suatu diagram alir data yang hanya memiliki sebuah lingkaran proses yang memodelkan seluruh sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator diluar sistem. Diagram konteks yang diusulkan pada bengkel ajo motor bandung : 58 SI. Pembelian dan penjualan sparepart serta servis motor Konsumen Diagram Konteks Yang Diusulkan Di Bengkel Ajo Motor Dt.fkt penjualan Dt.nota servis barang Mekanik Dt.SPK Dt.Nota disetujui Dt.nota servis barang Pemilik Dt.Lp.Penjualan barang Dt.Lp servis barang Dt.Df. Persediaan barang =10 Dt.fkt.pembelian Dt.konsumen Dt.nota disetujui Supplier Dt. Df. Pesanan barang Dt.fktr pembelian Dt.Df. Pesanan barang Gambar 4.12 Diagram konteks yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram digunakan untuk melihat proses – proses apa saja yang ada dan terlihat dalam suatu sistem beserta aliran inforamasinya, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. a. DFD Level 0 Data flow diagram DFD menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram Level 0 untuk Sistem yang diusulkan adalah: 59 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian sparepart serta servis sepeda motor Konsumen 1.0 Penjualan 2.0 Pembelian Dt. konsumen Dt.Fkt penjualan Pemilik Dt.lp.penjualan barang F.Penjualan Dt.penjualan Dt.penjualan F.Barang Dt.Barang Dt.Barang 3.0 Servis Dt.Barang Supplier Dt.df.pesanan barang Dt.fkt.pembelian F.Supplier Dt.supplier Dt.supplier Mekanik Dt.SPS F.Servis Dt.lp. Pembelian Dt.Servis Dt. nota barang servis Dt.lp. Servis barang F.pembelian Dt. pembelian Dt. pembelian F.konsumen Dt.konsumen Dt.konsumen Gambar 4.13 Data Flow Diagram yang diusulkan 60 b . Data Flow Diagram DFD Level 1 untuk Proses 1.0 Penjualan: Data flow diagram DFD menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram Level 1 untuk proses 1.0 Penjualan untuk Sistem yang diusulkan adalah: Data Flow Diagram Level 1 proses 1.0 Penjualan Konsumen 1.1 Masukan id konsumen cari barang Dt.Konsumen 1.2 Transaksi penjualan barang Dt. barang 1.3 Buat faktur penjualan Update persediaan barang Dt.Df. barang yg dijual Dt.Faktur penjualan F. Barang Dt. Persediaan Barang Dt. Persediaan Barang Dt. Persediaan Barang 1.4 Buat lp. penjualan barang Dt.Ftr. Penjualan F. Faktur Penjualan Dt.Ftr. Penjualan F. Lp Penjualan Dt.Ftr. Penjualan Pemilik Dt.Lp.penjualan barang Gambar 4.14 Data Flow Diagram level 1 proses 1.0 Penjualan. 61 c . Data Flow Diagram DFD Level 2 Untuk Proses 2.0 Pembelian: Data flow diagram DFD menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram Level 2 untuk proses 2.0 Pembelian untuk Sistem yang diusulkan adalah: Data Flow Diagram Level 2 proses 2.0 Pembelian F. Barang 2.1 Lihat Cetak df. Persediaan barang = 10 Dt. Persediaan Barang Pemilik Dt.df. Persediaan barang = 10 2.2 Validasi df. pesanan barang yang akan di beli Dt.df. Persediaan barang = 10 Supplier Dt.Df. Pesanan barang 2.3 Buat faktur pembelian Dt.Df. Pesanan barang Dt.Fktr pembelian Dt.Fktr pembelian 2.4 Input pembelian barang supplier F.Supplier F.pembelian Dt.pembelian Dt.supplier Dt.pembelian 2.5 Buat lp. Pembelian Dt.pembelian Dt.Lp. pembelian Gambar 4.15 Data Flow Diagram level 2 proses 2.0 Pembelian 62 d . Data Flow Diagram DFD Level 3 Untuk Proses 3.0 Servis: Data flow diagram DFD menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram Level 3 untuk proses 3.0 Pembelian untuk Sistem yang diusulkan adalah: Data Flow Diagram Level 3 proses 3.0 Servis Konsumen 3.1 Masukan ID konsumen No kendaraan Dt.Konsumen 3.2 Buat SPS ID konsumen no kendaraan Mekanik F.konsumen Dt. Konsumen Dt. SPS 3.3 Buat nota servis barang yg di ganti Dt. SPS Dt.Nota barang servis 3.4 Persetujuan nota Dt.Nota barang servis 3.5 Buat fktr servis Update persediaan barang Dt.Nota disetujui Dt.Faktur servis barang Pemilik F.barang F.servis Dt.barang Dt.servis 3.6 Buat lp. Servis barang Dt.servis Dt.lp. Servis barang Gambar 4.16 Data Flow Diagram level 3 proses 3.0 Pembelian 63

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram. 1. Nama Arus Data : Data Konsumen Alias : - Aliran : Penjualan – proses 1.1, Servis –proses 3.1 Atribut : NoKonsumen, Nama, BK, NoKendaraan 2. Nama Arus Data : Data Barang sparepart Alias : data persediaan barang, dt. df. Persediaan barang =10 Aliran : penjualan F.Barang - proses 1.1, penujalan - proses 1.2, penjualan F.Barang - proses 1.3, pembelian F.Barang – 2.1, pembelian F.Barang - pemilik Atribut : tipe, jenis, nama, tgl, kode, hargabeli, harga, stok 3. Nama Arus Data : Data Supplier Alias : - Aliran : pembelianproses 2.4 – F.Supplier Atribut : kdsupllier, namasupplier, alamat, tlp 4. Nama Arus Data : Data faktur Pembelian 64 Alias : dt.pembelian, dt.Lp.pembelian Aliran : pembelian proses 2.3 – proses 2.4, proses 2.4 – F.Pembelian, F.Pembelian – proses 2.5, proses 2.5 – Pemilik, pemilik – F.Barang, F.Pembelian - F.Barang. Atribut : kdbeli, tglbeli, kdsupplier, subtotal. 5. Nama arus data : Data faktur Penjualan Alias : dt.Lp.Penjualan Aliran : Penjualan proses 1.3 – Konsumen, proses 1.3 – F.faktur penjualan, proses 1.3 – proses 1.4, proses 1.4 – F.Lp.Penjualan, F.Lp.Penjualan – pemilik. Atribut : NoPembeli, NoKonsumen, NIK, Tgl, Subtotal Perancangan Basis Data Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.

4.2.4.2. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi 65 adalah suatu teknik menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

1. Bentuk Tidak Normal Unnormal:

Pada tahap ini semua atribut yang ada di kamus data dikumpulkan dalam satu tabel skema, sehingga atribut bisa jadi mengalami redudansi berulang. Bentuk Unnormal = {NoPembeli, NoKonsumen, NIK, Tgl, Subtotal, NoPembeli. NoKonsumen, Kode, BKK, Qty, jmlh, servis, total, NoKonsumen, Nama, BKK, NoKendaraan, NIK, Password, Bagian, NamaPeg, JKelamin, Alamat, Status, tipe, jenis, namaBar, tgl, kode, harga, Stok,JenisSrv, hargabeli, Haraga, kdbeli, tglbeli, kdsuplier, subtotal, kdsuplier, namasuplier, alamat, tlp }

2. Bentuk Normal Pertama:

Pada tahap ini dilakukan penghilangan atribut yang berulang dari tabel yang belum normal. faktur = {NoPembeli, NoKonsumen, NIK, Tgl, Subtotal, KodeBarang, BKK, Qty, jmlh, servis, total, NoKonsumen, NamaPel, BKK, NoKendaraan, NIK, Password, Bagian, Nama, JKelamin, Alamat, Status, tipe, jenis, nama, tgl, kode, harga, Stok,JenisSrv,hargabeli, Harga, kdbeli, tglbeli, kdsuplier, subtotal, kdsuplier, namasuplier, alamat, tlp } 66

3. Bentuk Normal ke-2:

Pada tahap ini semua atribut bukan kunci harus bergantung sepenuhnya dependensi fungsional kepada atribut kunci, maka didapatkan tabel sebagai berikut: faktur = {NoPembeli, NoKonsumen, NIK, Tgl, Subtotal} pegawai = {NIK, Password, Bagian, Nama, JKelamin, Alamat, Status} konsumen = {NoKonsumen, Nama, Bk, NoKendaraan} sprepart = {tipe, jenis, nama, tgl, kodeSpr, hargabeli, harga, stok} pembelian = {kdbeli, tglbeli, kdsuplier, subtotal} supplier = {kdsuplier, namasuplier, alamat, tlp}

4. Bentuk Normal ke-3:

Membentuk normal ke-3 yaitu menghilangkan atribut yang dependensi transitif, yakni atribut bukan kunci harus tidak memiliki ketergantungan terhadap atribut bukan kunci yang lain, sehingga tabelnya menjadi sebagai berikut: faktur = {NoPembeli, NoKonsumen, NIK, Tgl, Subtotal} pegawai = {NIK, Password, Bagian, Nama, JKelamin, Alamat, Status} konsumen = {NoKonsumen, Nama, Bk, NoKendaraan} sprepart = {tipe, jenis, nama, tgl, kodeSpr, hargabeli, harga, Stok} detailjual = {NoPembeli,NoKonsumen, KodeSpr, Bk, Qty, jmlh, servis, total} pembelian = {kdbeli, tglbeli, kdsuplier, subtotal} 67 supplier = {kdsuplier, namasuplier, alamat, tlp} detailbeli = {kdbeli,kodeSpr,nama,harga,jmlbeli,total}

4.2.4.3. Relasi Tabel

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Berikut adalah table relasi yang digukan untuk bengkel ajo motor. Pembelian Kdbeli Tglbeli Kdsuplier subtotal suplier Kdsuplier namasuplier alamat tlp detailjual NoPembeli NoKonsumen KodeSpr BK Qty Jmlh Servis total detailbeli kdbeli KodeSpr NamaSpr harga Jmlbeli total faktur NoPembeli NoKonsumen NIK Tgl tglAmbil subtotal konsumen NoKonsumen Nama BK NoKendaraan pegawai NIK Password Bagian Nama Jkelamin Alamat Status sparepart KodeSpr Tipe Jenis nama Tgl Hargabeli Harga stok Gambar 4.17 Tabel Relasi pada Bengkel Ajo Motor 68

4.2.4.4. Entity Relationship Diagram

Pada desain sistem informasi pembelian dan penjualan sparepart serta servis motor yang dibuat menghasilkan hubungan antara entitas-entitas, dapat dilihat pada gambar ERD berikut: KodeSpr faktur NoPembeli sparepart KodeSpr Pembelian Kdbeli NoKonsumen NoPembeli detailjual detailbeli Kdbeli KodeSpr N N N N Supplier kdSuplier Bertransaksi KONSUMEN NoKonsumen Bertransaksi pegawai NIK mengambil kdSuplier N N 1 N 1 1 NIK Gambar 4.18 ERD pada Bengekel Ajo Motor

4.2.4.5. Struktur File

Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam tabel sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Sistem Informasi pembelian dan penjualan sparepart serta servis motor. 1. Tabel barang Nama File : sparepart Primary Key : kode 69 Jumlah Field : 8 Tabel 4.2 barang NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 Tipe Varchar 10 tipe barang 2 Jenis Varchar 12 Jenis barang 3 Nama Varchar 30 Nama barang 4 Tgl date Tanggal 5 kode Varchar 10 Kode barang 6 hargabeli Int 10 Harga beli 7 harga Int 10 Harga jual 8 Stok Int 10 Stok barang 2. Tabel servis Nama File : servis Primary Key : - Jumlah Field : 2 Tabel 4.3 servis NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 JenisSrv Varchar 15 Jenis servis 70 2 Harga Double Harga 3. Tabel pegawai Nama File : pegawai Primary Key : NIK Jumlah Field : 7 Tabel 4.4 pegawai NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 NIK Varchar 15 No induk karyawan 2 Password Varchar 20 Nama barang 3 Bagian Varchar 20 Tanggal 4 Nama Varchar 30 Kode barang 5 JKelamin Varchar 3 Harga beli 6 Alamat Varchar 30 Harga jual 7 Status Varchar 15 Stok barang 4. Tabel konsumen Nama File : konsumen Primary Key : NoKosumen 71 Jumlah Field : 4 Tabel 4.5 konsumen NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 NoKonsumen Varchar 15 No urut konsumen 2 Nama Varchar 30 Nama konsumen 3 BK Varchar 17 BengkelKonsumen 4 NoKendaraan Varchar 10 Nomor Kendaraan 5. Tabel Faktur Penjualan Nama File : faktur Primary Key : NoPembeli Jumlah Field : 5 Tabel 4.6 Faktur Penjualan NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 NoPembeli Varchar 15 No faktur penujalan 2 NoKonsumen Varchar 15 Nomor konsumen 3 NIK Varchar 15 No induk karyawan 4 Tgl Date Tanngal penjualan 72 5 Subtotal Varchar 15 Subtotal penjualan 6. Tabel detail jual Nama File : detailjual Primary Key : - Jumlah Field : 8 Tabel 4.7 detail jual NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 NoPembeli Varchar 15 kode faktur penjualan 2 NoKonsumen Varchar 15 kode konsumen 3 Kode Varchar 15 Kode barang 4 BK Varchar 15 BengkelKonsumen 5 Qty Varchar 15 Jumlah pembelian 6 Jmlh Double jumlah pembelian dikali harga barang 7 Servis Varchar 15 Harga sevis 8 Total Double Jmlh ditambah harga servis 73 7. Tabel supplier Nama File : supplier Primary Key : kdsuplier Jumlah Field : 4 Tabel 4.8 supplier NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 kdsuplier Varchar 10 Kode supplier 2 namasuplier Varchar 30 Nama supplier 3 Alamat Varchar 30 Alamat supplier 4 Tlp Varchar 14 Nomor telephon supplier 8. Tabel Faktur Pembelian Nama File : pembelian Primary Key : kdbeli Jumlah Field : 4 Tabel 4.9 Pembelian NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 kdbeli Varchar 10 Kode pembelian 2 Tglbeli Date Tanggal pembelian 74 3 Kdsuplier Varchar 10 kode supplier 4 Subtotal Varchar 14 Subtotal pembelian 9. Tabel Detail Pembelian Nama File : detailbeli Primary Key : kdbeli Jumlah Field : 4 Tabel 4.10 Detail Pembelian NO NAMA FIELD TYPE LEBAR KET. 1 kdbeli Varchar 10 Kode pembelian 2 Kode Varchar 20 Kode barang 3 namaSpr Varchar 30 Nama barang 4 Hargabeli Int 15 Harga beli barang 5 Jmlbeli Varchar 10 Jumlah pembelian 6 Total Int 15 Jmlbeli dikali haragabeli

4.2.4.6. Kodifikasi

Kodifikasi untuk digunakan untuk membedakan suatu atribut dengan atribut lainnya secara mengelompokan kode bersama atribut - atribut lain yang 75 sejenis. Kodifikasi digunakan untuk kode barang, kode supplier, kode pembelian, kode penjualan,kode konsumen dan kode pegawai. 1. Kode Penjualan Kodifikasi untuk kode penjualan didalam database ditulis dengan nama NoPembeli. Dengan Format sebagai berikut : F – 13 – 001 A B C A : Menunjukan Faktur B : Menunjukan Tahun C : Menunjukan Urutan 2. Kode konsumen Kodifikasi untuk kode konsumen didalam database ditulis dengan nama NoKonsumen. Dengan Format sebagai berikut : K – 13 – 001 A B C A : Menunjukan Konsumen B : Menunjukan Tahun C : Menunjukan Urutan 3. Kode Pegawai Kodifikasi untuk kode pegawai didalam database ditulis dengan nama NIK. Dengan Format sebagai berikut : P – 13 – 001 76 A B C A : Menunjukan Pegawai B : Menunjukan Tahun C : Menunjukan Urutan 4. Kode barangSparepart Kodifikasi untuk kode barang didalam database ditulis manual. Dengan contoh format sebagai berikut : BDI – ASD = ban dalam irc Rp 1800 A B Keterangan : A J O M T R X S P E D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 000 A : Menunjukan nama barang B : Menunjukan harga barang 5. Kode Pembelian Kodifikasi untuk kode pembelian didalam database ditulis dengan nama kdbeli. Dengan Format sebagai berikut : PB – 13 – 001 A B C A : Menunjukan Pembelian B : Menunjukan Tahun C : Menunjukan Urutan 77 6. Kode Supplier Kodifikasi untuk kode supplier didalam database ditulis dengan nama kdsuplier. Dengan Format sebagai berikut : S – 13 – 001 A B C A : Menunjukan Supplier B : Menunjukan Tahun C : Menunjukan Urutan

4.2.4. Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka merupakan perancangan yang dibuat untuk menjadikan gambaran sebelum aplikasi dibuat. Perancangan antarmuka terbagi menjadi dua yaitu perancangan struktur menu dan perancangan inputoutput. 4.2.5.1. Struktur Menu Struktur menu merupakan bentuk umum dari suatu perancangan program aplikasi yang dapat memudahkan untuk melihat dan memfungsikan sesuai dengan kebutuhannya. perancangan struktur program aplikasi tersebut merupakan perancangan program secara keseluruhan baik dari tampilan menu aplikasi. Menu inputan, dan menu laporan. maksud dari struktur menu adalah untuk memberikan suatu deskripsi tentang program yang sedang dibuat. Berikut adalah struktur menu yang penulis buat mengenai Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan sparepart serta Servis Sepeda Motor di bengkel Ajo Motor untuk bagian administrasi. 78 Gambar 4.18 Struktur Menu

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan Input ini bertujuan untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan sistem dan agar interface yang terbentuk bersifat komunikatif sehingga tujuan dari pembuatan sistem informasi ini tercapai. a. Perancangan Login Sebelum menggunakan aplikasi user harus melakukan login terlebih dahulu dengan menginputkan username dan password juga memilih bagian. 79 Bengkel Ajo Motor Username Password Gambar 4.19 perancangan input login b. Perancangan input ganti password Gambar 4.20 perancangan input ganti Password Perancangan form ganti password bertujuan untuk memudahkan admin agar dapat merubah password default-nya menjadi password yang diinginkan oleh admin tersebut. form ini berisikan buton Ok berfungsi untuk memasukan password lamanya, buton update password yang berfungsi untuk mengupdate password lama menjadi password yang baru. LOGIN CANCEL 80 c. Perancangan input pegawai User Gambar 4.21 perancangan input Pegawai Perancangan form perancangan form input pegawai merupakan gambaran dari form pegawai yang akan dibuat dalam program aplikasi. Form ini berisi field dari data pegawai serta dilengkapi dengan tombol-tombol yang berguna untuk pengolahan data pegawai, seperti tombol tambah untuk menambah data pegawai baru, tombol edit untuk merubah data pegawai yang telah tersimpan dan tombol- tombol lainnya. d. Perancangan input barang sparepart 81 Gambar 4.22 perancangan input Barang Rancangan form Input barang baru digunkan ketika perusahaan memiliki list barang baru yang akan dijual maupun dibeli dari supplier e. Perancangan input konsumen . Gambar

4.23 perancangan input Konsumen