Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
2
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
3
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
4
Judul Skripsi : Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan
Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga
(Mangifera indica L.)
Nama
: Roniawan Sinaga
NIM
: 050301036
Departemen : Budidaya Pertanian
Program Studi : Agronomi
Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing
Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP Ketua
Ir. Meiriani, MP Anggota
Mengetahui,
Prof. Edison Purba, Ph.D Ketua Departemen Budidaya Pertanian
Tanggal lulus:
Universitas Sumatera Utara
5
ABSTRAK
RONIAWAN SINAGA: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.), dibimbing oleh Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ir. Meiriani, MP.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jl. A H Nasution No. 8, Medan dengan ketinggian ± 27 m dpl pada Juli Oktober 2009 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm/tanaman) dan pupuk NPK (0, 500, 1000, 1500 ppm/tanaman).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 nyata mempercepat waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 6-12 Minggu Setelah Sambung (MSS), jumlah daun 8-12 MSS, panjang tunas 12 MSS, diameter tunas 12,14 MSS, dan persentase keberhasilan penyambungan. Pemberian pupuk NPK nyata meningkatkan waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 612 MSS, jumlah daun 8 MSS, diameter tunas 12 MSS. Interaksi antara kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Kata kunci : asam giberelat, pupuk NPK, mangga
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRACT
RONIAWAN SINAGA: Influence of giberelic acid (GA3) and NPK fertilizer on grafting of mango
crop, supervised by Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan
Ir. Meiriani, MP.
Research had been conducted at research field of Balai Benih Induk Hortikultura on
Jl. A H Nasution no. 8, Medan (± 27 m asl.) in july - october 2009 using factorial randomized
block design with two factors, i.e. giberelic acid (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm per plant) and NPK
fertilizer (0, 500, 1000, 1500 ppm per plant).
The Result showed that giberelic acid (GA3) significantly quicken the appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant 6-12 week
after grafting (WAG), number of leaves 8-12 WAG, sprout length 12 WAG, sprout diameter
12,14 WAG and presentage of succes grafting. NPK fertilizer significantly quicken the
appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant
6-12 WAG, number of leaves 8 WAG, sprout diameter 12 WAG. The interaction between
that two factors not significantly increase to all parameters.
Keywords : giberelic acid, NPK fertilizer, mango
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
7
Penulis dilahirkan di Sarimatondang pada tanggal 8 Oktober 1986 dari Ayah J. Sinaga dan Ibu R. Br. Damanik. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sidamanik, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun dan Tahun 2005 masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Penulis memilih program studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus di Majelis Mahasiswa Fakultas (MMF), di Himpunan Mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian (HIMADITA), Selain itu penulis juga aktif sebagai Wakil Ketua Organisasi dan Komunikasi di GMKI komisariat FP-USU.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTP. Nusantara III Kebun Rambutan Afdeling I Desa Payabagas Kecamatan Tebing Tinggi pada bulan Juni sampai dengan Juli 2008.
Universitas Sumatera Utara
8
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Zat
Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)".
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan pernyataan terima kasih sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan, memelihara dan
mendidik penulis selama ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ir.
Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ibu Ir. Meiriani, MP selaku ketua dan anggota komisi
pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dari mulai menetapkan judul, melakukan penelitan, sampai pada ujian akhir. Khusus
untuk Bapak Amrizal, SP dan seluruh Staff pegawai di Kebun Percobaan Balai Benih Induk
Hortikultura Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, penulis menyampaikan banyak
terima kasih atas bantuannya selama penulis melaksanakan dan mengumpulkan data
penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abangku
Jefi A Sinaga,
ST, Adikku Friska S Sinaga yang telah mendukung penulis dalam doa, daya, motivasi dari
awal penelitian sampai penyelesaian skripsi ini. Sahabat yang setia mendukung dan
mendoakan penulis, Rotambatua Nababan, Ria Sidauruk, Harta Purba, Esra Marpaung,
Cristina Hutasoid yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama penyusunan
skripsi ini. Serta teman-teman BDP stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu, Dermawan S Saragih, Adik-adik Jurusan BDP 2007 dan 2008, serta teman-
Universitas Sumatera Utara
9 teman yang ada di Marakas 12 (Indra, Nikson, Oka, Delfer, Berry, Nova), Segenap temanteman civitas GMKI komisariat FP-USU yang telah membantu baik pikiran, tenaga dari awal penelitian sampai selesainya skripsi ini.
Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian, serta semua rekan mahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Februari 2010 Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
10
Hal.
ABSTRAK ...................................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................................... RIWAYAT HIDUP........................................................................................................... KATA PENGANTAR........................................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................................................. DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. Tujuan Penelitian............................................................................................. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... Kegunaan Penelitian ........................................................................................
i ii iii iv viii ix x
1 3 3 3
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman............................................................................................... Syarat Tumbuh ................................................................................................ Iklim....................................................................................................... Tanah..................................................................................................... Perbanyakan Tanaman Secara Sambungan ...................................................... Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) .................................................... Pupuk NPK (15-15-15) .....................................................................................
4 5 5 5 6 9 10
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................... Bahan dan Alat ................................................................................................ Metode Penelitian ...........................................................................................
13 13 13
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lokasi Penelitian.............................................................................. Pembuatan Sungkup........................................................................................ Penyediaan Batang Bawah............................................................................... Penyediaan Batang Atas .................................................................................. Pelaksanaan Penyambungan............................................................................ Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh GA3................................................................... Pengikatan Sambungan ................................................................................... Penyungkupan Sambungan.............................................................................. Pembukaan Sungkup ....................................................................................... Aplikasi Pupuk NPK (15-15-15) ......................................................................... Pembukaan Tali Pengikat................................................................................. Pemeliharaan Bibit Sambungan .......................................................................
16 16 16 16 17 17 18 18 18 18 18 19
Universitas Sumatera Utara
11
Penyiraman............................................................................................ Penyiangan ............................................................................................ Pengendalian Hama dan Penyakit .......................................................... Pengamatan Parameter ................................................................................... Persentase Keberhasilan Penyambungan (%) ......................................... Waktu Keluarnya Tunas (hari) ................................................................ Waktu Keluarnya Daun (hari) ................................................................. Jumlah Tanaman Yang Bertunas............................................................. Jumlah Daun (helai)................................................................................ Panjang Tunas (cm) ................................................................................ Diameter Tunas (mm) ............................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ................................................................................................................ Pembahasan ....................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...................................................................................................... Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................................
19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20
21 36
42 43
44
46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
12
No. Hal.
1. Waktu keluarnya tunas (HSS) pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ..............22
2. Waktu keluarnya daun (HSS) pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) .......... . .............................................................................................................................. 24
3. Jumlah tanaman yang bertunas pada penyambungan tanaman mangga umur 6-14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-1515) ........................................................................................................................ .............................................................................................................................. 27
4. Jumlah daun pada penyambungan tanaman mangga umur 8-14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ........... .. .............................................................................................................................. 29
5. Panjang tunas pada penyambungan tanaman mangga umur 12 dan 14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) .......... .. .............................................................................................................................. 30
6. Diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga umur 12 dan 14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ........... .. .............................................................................................................................. 33
Universitas Sumatera Utara
13
DAFTAR GAMBAR
No. Hal. 1. Hubungan waktu keluarnya tunas pada penyambungan tanaman mangga
dengan pemberian berbagai dosis GA3 ............................................................ ........................................................................................................................ 23 2. Hubungan waktu keluarnya tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis NPK ........................................................................ ......................................................................................................................... 23 3. Hubungan waktu keluarnya daun pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 ............................................................ ........................................................................................................................ 25 4. Hubungan waktu keluarnya daun pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis pupuk NPK .............................................. ...................................................................................................................... 26 5. Hubungan panjang tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 pada umur 12 MSS........................................... ........................................................................................................................ 31 6. Hubungan diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 pada umur 12 dan 14 MSS ............................... ........................................................................................................................ 34 7. Hubungan diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis pupuk NPK pada umur 12 MSS................................. ......................................................................................................................... 34
Universitas Sumatera Utara
14
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal. 1. Data persentase keberhasilan penyambungan (%) ...............................................
............................................................................................................................ 46 2. Data waktu keluarnya tunas (HSS)........................................................................
............................................................................................................................ 47 3. Daftar sidik ragam waktu keluarnya tunas............................................................
............................................................................................................................ 47 4. Data waktu keluarnya daun (HSS) ........................................................................
............................................................................................................................ 48 5. Daftar sidik ragam waktu keluarnya tunas............................................................
............................................................................................................................ 48 6. Data jumlah tanaman yang bertunas 6 MSS ........................................................
...........................................................................................................................49 7. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 6 MSS ....................................
............................................................................................................................ 49
Universitas Sumatera Utara
15
8. Data jumlah tanaman yang bertunas 8 MSS ......................................................... ............................................................................................................................ 50
9. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 8 MSS .................................... ............................................................................................................................ 50
10. Data jumlah tanaman yang bertunas 10 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 51
11. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 10 MSS .................................. ............................................................................................................................ 51
12. Data jumlah tanaman yang bertunas 12 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 52
13. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 12 MSS .................................. ............................................................................................................................ 52
14. Data jumlah tanaman yang bertunas 14 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 53
15. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 14 MSS .................................. ............................................................................................................................ 53
16. Data jumlah daun 8 MSS (helai) ........................................................................... ............................................................................................................................ 54
17. Daftar sidik ragam jumlah daun 8 MSS ................................................................. ............................................................................................................................ 54
18. Data jumlah daun 10 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 55
Universitas Sumatera Utara
16
19. Daftar sidik ragam jumlah daun 10 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 55
20. Data jumlah daun 12 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 56
21. Daftar sidik ragam jumlah daun 12 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 56
22. Data jumlah daun 14 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 57
23. Daftar sidik ragam jumlah daun 14 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 57
24. Data panjang tunas 12 MSS (cm).......................................................................... ............................................................................................................................ 58
25. Daftar sidik ragam panjang tunas 12 MSS............................................................. ............................................................................................................................ 58
26. Data panjang tunas 14 MSS (cm).......................................................................... ............................................................................................................................ 59
27. Daftar sidik ragam panjang tunas 14 MSS............................................................. ............................................................................................................................ 59
28. Data diameter tunas 12 MSS (mm) ...................................................................... ............................................................................................................................ 60
29. Daftar sidik ragam diameter tunas 14 MSS........................................................... ............................................................................................................................ 60
Universitas Sumatera Utara
17
30. Data diameter tunas 12 MSS (mm) ...................................................................... ............................................................................................................................ 61
31. Daftar sidik ragam diameter tunas 14 MSS........................................................... ............................................................................................................................ 61
32. Deskripsi mangga kelong ..................................................................................... ............................................................................................................................ 62
33. Deskripsi mangga kuweni .................................................................................... ............................................................................................................................ 62
34. Bagan percobaan ................................................................................................. ............................................................................................................................ 66
35. Ukuran plot percobaan ........................................................................................ ............................................................................................................................ 67
36. Jadwal kegiatan penelitian................................................................................... ............................................................................................................................ 68
37. Lampiran rangkuman hasil penelitian................................................................... ............................................................................................................................ 69
38. Foto lahan penelitian ........................................................................................... ............................................................................................................................ 70
39. Foto mahasiswa dan ibu dosen pembimbing di lahan penelitian .......................... ............................................................................................................................ 70
40. Foto bibit kuweni (batang bawah)........................................................................ ............................................................................................................................ 71
Universitas Sumatera Utara
18
41. Foto mangga Kelong (batang atas) ....................................................................... ............................................................................................................................ 71
42. Foto sungkup ....................................................................................................... ............................................................................................................................ 71
43. Foto batang bawah dipotong secara membujur ................................................... ............................................................................................................................ 72
44. Foto batang bawah dipotong secara melintang.................................................... ............................................................................................................................ 72
45. Foto batang atas (entres) dipotong bagian kiri dan kanan .................................... ............................................................................................................................ 72
46. Foto batang bawah dan entress siap disatukan .................................................... ............................................................................................................................ 73
47. Foto entres disatukan dengan batang bawah ....................................................... ............................................................................................................................ 73
48. Foto bidang sambungan disemprot dengan asam giberelat.................................. ............................................................................................................................ 73
49. Foto pengikatan bidang sambungan .................................................................... ............................................................................................................................ 74
50. Foto mangga dalam sungkup ............................................................................... ............................................................................................................................ 74
51. Foto hasil penelitian............................................................................................. ............................................................................................................................ 75
Universitas Sumatera Utara
5
ABSTRAK
RONIAWAN SINAGA: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.), dibimbing oleh Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ir. Meiriani, MP.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jl. A H Nasution No. 8, Medan dengan ketinggian ± 27 m dpl pada Juli Oktober 2009 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm/tanaman) dan pupuk NPK (0, 500, 1000, 1500 ppm/tanaman).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 nyata mempercepat waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 6-12 Minggu Setelah Sambung (MSS), jumlah daun 8-12 MSS, panjang tunas 12 MSS, diameter tunas 12,14 MSS, dan persentase keberhasilan penyambungan. Pemberian pupuk NPK nyata meningkatkan waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 612 MSS, jumlah daun 8 MSS, diameter tunas 12 MSS. Interaksi antara kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Kata kunci : asam giberelat, pupuk NPK, mangga
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRACT
RONIAWAN SINAGA: Influence of giberelic acid (GA3) and NPK fertilizer on grafting of mango
crop, supervised by Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan
Ir. Meiriani, MP.
Research had been conducted at research field of Balai Benih Induk Hortikultura on
Jl. A H Nasution no. 8, Medan (± 27 m asl.) in july - october 2009 using factorial randomized
block design with two factors, i.e. giberelic acid (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm per plant) and NPK
fertilizer (0, 500, 1000, 1500 ppm per plant).
The Result showed that giberelic acid (GA3) significantly quicken the appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant 6-12 week
after grafting (WAG), number of leaves 8-12 WAG, sprout length 12 WAG, sprout diameter
12,14 WAG and presentage of succes grafting. NPK fertilizer significantly quicken the
appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant
6-12 WAG, number of leaves 8 WAG, sprout diameter 12 WAG. The interaction between
that two factors not significantly increase to all parameters.
Keywords : giberelic acid, NPK fertilizer, mango
Universitas Sumatera Utara
19
PENDAHULUAN
Latar Belakang Mangga merupakan salah satu buah-buahan yang telah banyak dikenal di Indonesia. Tanaman mangga sebenarnya asalnya dari luar negeri, yakni dari India. Tapi buah ini sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan juga di Asia, Eropa, dan Amerika, karena rasanya yang lezat, aroma yang harum, warna yang bagus dan nilai gizinya yang tinggi. Pemeliharaan tanaman mangga itu mungkin sama tuanya dengan peradapan India (Pracaya, 1989). Bagian tanaman mangga yang berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, kulit batang, buah muda dan buah masak. Buah mangga masak selain dikonsumsi segar dapat diolah menjadi makanan atau minuman seperti sale, dodol, sari buah mangga. Mengkonsumsi buah mangga masak memberikan energi pada tubuh, menambah nafsu makan, membantu pencernaan dan menyembuhkan sembelit (Rukmana, 1997). Umumnya pertanaman mangga di Indonesia dalam bentuk kebun rakyat yang dikelola secara subsisten sehingga penerapan teknologi budidaya belum dilakukan secara baik dan benar. Namun di beberapa tempat di wilayah sentra produksi, terdapat beberapa kebun yang dikelola dengan menggunakan teknologi budidaya modern. Pengelola perkebunan tersebut adalah perusahaan swasta yang telah berorientasi komersial. Luas perkebunan mangga modern tersebut dapat mencapai 1,5% dari luas total areal produksi nasional (http://horti-tech.blog spot.com, 2009). Salah satu kunci keberhasilan pengembangan buah-buahan sangat ditentukan oleh ketersediaan bibit yang bermutu. Oleh sebab itu pengembangan bibit yang berkualitas perlu diusahakan. Salah satu upaya untuk memperoleh bibit yang bermutu adalah dengan
Universitas Sumatera Utara
20
melakukan penyambungan. Penyambungan dilakukan baik dengan grafting maupun budding. Pada penyambungan yang biasa dilakukan adalah menggabungkan sifat unggul yang terdapat pada batang atas dengan sifat unggul yang terdapat pada batang bawah. Tujuannya adalah untuk memperoleh tanaman yang memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan tanaman asalnya (http://rudyct.com, 2007).
Keberhasilan penyambungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa diantaranya adalah hubungan kekerabatan antara batang atas dan batang bawah, spesies tanaman, cara penyambungan, faktor lingkungan dan serangan hama serta penyakit. Ketidakcocokan pada penyambungan dapat bersifat lokal, yaitu terjadi pada bagian yang disambung. Biasanya hal ini dapat diatasi dengan cara interstock (penggunaan batang sisipan yang mempunyai daya gabung yang baik dengan batang atas dan batang bawah). Ketidakcocokan lain yaitu yang bersifat translokasi, yaitu dapat berupa ketidakmampuan zat-zat untuk melintasi bagian penyambungan atau adanya aliran zat yang bersifat toksin dari salah satu bagian tanaman terhadap bagian lainnya (http://rudyct.com, 2007).
Zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan. Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit), dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Sedangkan yang dimaksud dengan giberelin adalah senyawa yang mengandung gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), pemanjangan sel atau keduanya (Abidin, 1983).
Pemupukan merupakan faktor penting yang mempengaruhi dapat tidaknya tanaman berkembang. Unsur hara yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
21
tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Ketiga unsur ini dikenal sebagai unsur hara makro yang esensial. Disebut esensial karena unsur tersebut sangat dibutuhkan dan tidak dapat digantikan oleh yang lain (Untung, 2008).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK pada penyambungan tanaman mangga (Mangifera indica L.)
Tujuan Penelitian Untuk menguji pengaruh zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK pada penyambungan tanaman mangga (Mangifera indica L.)
Hipotesis Penelitian Ada perbedaan pengaruh yang nyata pada penyambungan tanaman mangga akibat perbedaan dosis zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan dosis pupuk NPK serta interaksi kedua faktor tersebut.
Kegunaan Penelitian 1. Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar
tunggang tumbuh lurus kebawah (AAK, 1991).
Pohon mangga mempunyai batang tegak, bercabang agak kuat, daun lebat dan
membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval, atau memanjang. Pohon mangga yang
berasal dari biji pada umumnya tegak, kuat dan tinggi, sedang yang berasal dari sambungan
atau tempel lebih pendek dan cabangnya membentang
(Pracaya, 1997).
Mangga berdaun tunggal, tanpa anak daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi antara 1,25-12,50 cm. Panjang daun 8-40 cm, Lebar 2-12,5 cm. Jumlah tulang
daun 18-30 buah. Aturan letak daun pada batang (phillotaxy) biasanya 3/8, tetapi makin
mendekati ujung letaknya sangat berdekatan sehingga tampak seperti dalam lingkaran
(Pracaya, 2004).
Bunga tanaman mangga merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam
rangkaian tandan berbentuk kerucut (segitiga). Panjang tandan/malai antara 10-40 cm.
Bunga muncul dari ujung tunas, musim berbunga tidak serentak dalam satu pohon, akan
tetapi bunga muncul pada musim kemarau dan pada akhir musim hujan dengan musim
besar Maret-April, dan musim kecil November-Desember. Bentuk bunga seperti bintang,
berwarna kuning muda, tangkai berwarna kuning muda semburat merah, jumlah kelopak 5
helai, mahkota bunga 5 helai, benag sari 5 helai, warna kepala putik warna kuning
kemerahan. Sifat bunga menyerbuk sendiri, lamanya bunga muncul hingga panen antara
Universitas Sumatera Utara
23
3,5-4 bulan. Jumlah bunga yang menjadi buah dari setiap tandan 1-3 buah (Simatupang, dkk, 2009).
Syarat Tumbuh Iklim
Tanaman mangga dapat ditanam di dataran rendah sampai menengah dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut, rata-rata curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun, dan kecepatan angin tidak terlalu cepat. Mangga yang ditanam di dataran rendah dan menengah dapat menghasilkan buah yang lebih banyak dan lebih bermutu dari pada dataran tinggi (Ulifa, 2007).
Temperatur optimum untuk pertumbuhan tanaman mangga adalah 24-270, pada temperatur ini pertumbuhannya menjadi baik dan hasilnya bagus, Pada temperatur maksimum 42-440 C, tanaman masih dapat hidup, tetapi produksi tidak seperti yang diharapkan (Pracaya, 1997).
Pertumbuhan pohon mangga juga dapat terpengaruh oleh angin. Daerah yang mempunyai banyak angin kencang mengakibatkan penguapan air dari tanah lebih cepat, sehingga air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan optimum pohon mangga menjadi berkurang. Selain itu angin kencang juga dapat menyebabkan tanaman tumbang (Martulis, 1994). Tanah
Pohon mangga dapat tumbuh pada jenis dan struktur tanah yang berbeda. Pohon mangga dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran 1000 meter dari permukaan laut, tetapi tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 300 meter (Martulis, 1994).
Universitas Sumatera Utara
24
Mangga Kelong sesuai tumbuh di Lempung berpasir atau tanah lempung dan tidak bercadas, dengan pH 5,5-6,0 dengan topografi yang datar dan landai. Pada lahan yang terlalu miring tidak baik untuk bertanam mangga Kelong, oleh karena pada musim kemarau tanaman akan mudah kekeringan dan pada waktu musim penghujan akan terjadi erosi dan pada lahan cekung pada saat musim hujan akan terjadi genangan air yang berlebihan yang sukar untuk mengeringkannya. Oleh karena itu dianjurkan pemakaian lahan yang miring sebaiknya dibuat teras-teras sebelum penanaman dilakukan (Simatupang, dkk, 2009).
Perbanyakan Tanaman Secara Sambungan Penyambungan tanaman adalah proses penggabungan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan. Dan kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru (Widianto, 1994). Bibit sambungan diperoleh dengan menggabungkan dua tanaman menjadi satu. Cara yang dilakukan merupakan kombinasi antara perbanyakan secara generatif dan vegetatif, karena untuk memperoleh bibit sambungan ini kita harus menyediakan batang bawah yang diperoleh secara generatif yaitu dengan menyemaikan biji terlebih dahulu. Batang tersebut disebut dengan batang bawah, Sedang batang yang disambungkan disebut batang atas atau entres (Saptarini, 2006). Teknik penyambungan ini bisa kita terapkan untuk beberapa keperluan, yaitu membuat tanaman unggul, memperbaiki bagian-bagian pohon yang rusak dan juga untuk membantu pertumbuhan tanaman (Widianto, 1994). Teknik perbanyakan/penyambungan tanaman secara generatif-vegetatif biasa dilakukan oleh penangkar tanaman karena dari satu pohon induk dapat diambil ratusan, bahkan ribuan mata tunas atau pucuk tanaman yang akan dijadikan tanaman baru. Selain
Universitas Sumatera Utara
25
itu, teknik perbanyakan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai jual suatu tanaman (Agromedia, 2009).
Keunggulan teknik ini adalah tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat dan lebat serta menghasilkan buah yang serupa dengan pohon induknya sehingga sangat cocok diterapkan pada tanaman buah-buahan. Namun, teknik perbanyakan secara generatif-vegetatif juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu hanya dapat dilakukan pada tanaman-tanaman berkayu, memerlukan biaya yang cukup besar karena memerlukan banyak bibit biji dan sekaligus pohon induk untuk batang atasnya, serta membutuhkan keterampilan teknis yang baik untuk melakukannya agar tingkat keberhasilannya tinggi (Agromedia, 2009).
Syarat batang bawah yang digunakan adalah mempunyai pertumbuhan yang kekar, sehat, tahan terhadap penyakit akar, serta mempunyai sistem perakaran yang baik dan kuat (Pracaya 1997).
Keadaan serta sifat batang atas yang baik yang dimiliki oleh mangga Kelong sebagai batang atas (entres) antara lain :
1. Daya hasil/produksi 300-400 buah/pohon/tahun (umur tanaman 10-15 tahun)
2. Umur mulai berbuah 2,5-3,0 tahun 3. Warna daging buah matang kuning keemasan 4. Serat daging buah halus 5. Rasa daging buah matang manis sekali (Simatupang, dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara
26
Dalam pelaksanaannya yang harus diperhatikan adalah penyambungan harus cermat dan tepat, sehingga lapisan kambium pada kedua batang yang telah disayat harus langsung menempel satu dengan yang lain (http://Deptan.com/2009).
Selama proses penyambungan, penyiraman terus dilakukan, untuk menjaga supaya tidak terjadi kekeringan dan untuk mempercepat proses terjadinya penyatuan diantara kedua pohon tersebut (Martulis, 1994).
Menurut Rukmana (1997) syarat keberhasilan penyambungan adalah : 1. Kecocokan (kompatibilitas) batang bawah dan batang atas (entres) 2. Cabang entres tumbuh kekar dan tidak mengalami etiolase. 3. Lapisan kambium batang bawah dan batang atas harus bersentuhan (bertautan)
sempurna. 4. Waktu yang tepat.
Berhasil tidaknya sambungan pada tanaman mangga sudah dapat dilihat pada 3 minggu setelah penyambungan. Jika tetap berwarna hijau berarti penyambungan berhasil, tetapi bila penyambungannya coklat atau hitam, atau menjamur, berarti sambungan tersebut gagal (AAK, 1991).
Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik atau hormon yang mampu mendorong, mengatur dan menghambat proses fisiologis tanaman. Hormon yang bukan pupuk ini hanya diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemakaian ZPT. Faktor-faktor tersebut antara lain kedewasaan tanaman, lingkungan dan dosis. Penggunaan dosis yang tepat sangat penting. Kalau terlalu
Universitas Sumatera Utara
27
rendah pengaruhnya tak akan ada. Sebaliknya kalau berlebih, pertumbuhan tanaman justru terhambat atau bahkan mati sama sekali (Untung, 2008).
Kelompok zat pengatur tumbuh Giberelin terdiri atas kira-kira 60 macam senyawa, GA3 merupakan yang paling banyak jumpai didalam tanaman. Asam giberelat tidak tahan panas. Secara umum, peranan asam giberelat didalam tanaman adalah menginduksi pemanjangan ruas. Senyawa giberelin digunakan dalam media kultur untuk meningkatkan pemanjangan pucuk-pucuk yang sangat kecil dan merangsang pembentukan embrio dari kalus (Zulkarnain, 2009).
Giberelin juga mempunyai peran dalam mendukung perpanjangan sel, aktifitas kambium dan mendukung pembentukan RNA baru serta sintesa protein disamping ini giberelin juga mempunyai pengaruh pada aktifitas kambium, aktifitas sel dan pertumbuhan. (Abidin, 1983)
Penentuan zat pengatur tumbuh yang akan digunakan memerlukan pengetahuan tentang cara menghitung dosisnya. Hal ini sangat penting karena apabila perhitungannya keliru dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan jaringan. Zat pengatur tumbuh dengan dosis yang terlalu tinggi justru akan menghambat pertumbuhan kalus (Daisy dan Ari, 1994).
Pengaturan tumbuh tanaman oleh kombinasi kegiatan sejumlah zat tumbuh terutama banyak dilaporkan dari penelitian tentang tumbuh vegetatif pada stadiun ini perkembangan tumbuhan tergantung pada pembelahan sel pembesaran sel dan diferensiasi sel. Adapun pengaruh pemberian giberelin terhadap pembelahan sel yaitu terjadi pembelahan sel di daerah meristem batang, tumbuh kambium dan hilangnya dormansi. Pengaruh pemberian giberelin terhadap pembesaran sel yaitu tumbuh tunas lateral pada
Universitas Sumatera Utara
28
bagian tanaman, asam giberelat juga mampu meningkatkan besar daun beberapa jenis tumbuhan (Heddy, 1983).
Giberelin dapat memanjangkan tunas dan cabang tanaman juga mempunyai daya untuk mendorong pertumbuhan vegetatif dan generatif tumbuh-tumbuhan (Rismunandar, 1999).
Selain memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, peranan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang (Dahab and Salem, 1987).
Pupuk NPK (15-15-15) Keberhasilan bercocok tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pemupukan, baik cara, dosis maupun waktu pemberiannya. Hal-hal yang menyangkut pupuk tidak asing bagi petani atau masyarakat. Namun, yang mereka kerjakan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman sehingga usaha budidayanya tidak berhasil dengan baik. Dengan mengetahui kebutuhan tanaman akan unsur hara, maka diharapkan kita dapat melakukan pemupukan yang tepat. Jenis pupuk (unsur hara) yang diberikan dapat disesuaikan dengan unsur yang sedang dibutuhkan tanaman. Biasanya tanaman yang sedang tumbuh berbeda kebutuhannya dengan tanaman yang sedang berbunga. Dosis yang diberikan sesuai dengan takaran yang ada, umumnya disesuaikan dengan umur tanaman. Selain itu, cara pemberian pupuk pun perlu diperhatikan agar pupuk dapat diserap tanaman efisien. Demikian pula, waktu pemberian harus diperhatikan agar tidak banyak pupuk yang terbuang percuma (Prihmantoro, 1997).
Universitas Sumatera Utara
29
Pada masa vegetatif tanaman buah semusim sedang membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman yang sehat dan kuat sehingga ia menyerap nutrien atau makanan sebanyak-banyaknya. Pertumbuhan ukuran lingkar batang, panjang dan jumlah tunas batang baru berlangsung dengan cepat. Dalam masa pertumbuhan tanaman buah, sepeti juga pada manusia dan hewan, membutuhkan protein untuk membangun tubuhnya. Protein diambil dari unsur nitrogen. Contoh pupuk yang banyak dibutuhkan untuk masa vegetatif adalah urea, NPK (15-15-15), pupuk kandang dan humus (Prihmantoro, 1997).
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Pupuk majemuk diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan petani atau hobiis mendapatkan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Masing-masing pupuk tersebut memiliki fase dan kegunaan yang berbeda, Pupuk majemuk dipakai pada semua fase pertumbuhan tanaman. Adapun kelebihan dari pupuk majemuk adalah tersedianya kandungan hara cukup tinggi dan mudah diserap oleh tanaman (Agromedia, 2007).
Fungsi pupuk majemuk seimbang seperti pupuk NPK (15-15-15) dapat mempercepat perkembangan bibit dan dapat digunakan sebagai pupuk pada awal penanaman (Novizan, 2005)
Jika faktor utama A dan B kedua-duanya berpengaruh nyata, sedangkan interaksinya berpengaruh tidak nyata, maka hasil rekomendasi hasil percobaan adalah menyarankan agar faktor A dan B diterapkan secara terpisah atau salah satu saja. Hasil ini menunjukkan bahwa fungsi faktor asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK sama saja atau bersifat antagonis (saling menekan pengaruh masing-masing) sehingga akan merugikan jika diterapkan bersama-sama (Hanafiah, 2000).
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara Jl. A H Nasution No. 8 Medan. Lokasi penelitian berada pada ketinggian + 27 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Oktober 2009.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bibit kuweni sebagai batang bawah, batang atas (entres) yaitu tanaman mangga varietas Kelong (Logmay), Big Grow (mengandung asam giberelat/GA3 20%), Pupuk NPK (15-15-15), Deltametrin 25 g/l, Mankozeb 80 %, alkohol. Alat yang digunakan adalah pisau okulasi, selang, gunting, tali plastik, cangkul, gembor, jangka sorong, meteran, handsprayer, plastic transparan, karton label, kalkulator.
Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan 2 faktor perlakuan yaitu : Faktor I : Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) (G) dengan 4 taraf yaitu :
G0 = 0 ppm/tanaman G1 = 25 ppm/tanaman G2 = 50 ppm/tanaman G3 = 75 ppm/tanaman
Faktor II : Pupuk NPK (P) dengan 4 taraf perlakuan :
Universitas Sumatera Utara
P0 = 0 ppm/tanaman
P1 = 500 ppm/tanaman
P2 = 1000 ppm/tanaman
P3 = 1500 ppm/tanaman
Dengan demikian penelitian terdiri dari 16 kombinasi perlakuan yaitu ;
G0 P0
G1 P0
G2 P0
G3 P0
G0 P1
G1 P1
G2 P1
G3 P1
G0 P2
G1 P2
G2 P2
G3 P2
G0 P3
G1 P3
Jumlah ulangan
G2 P3 : 3 ulangan
G3 P3
Jumlah kombin
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
2
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
3
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN
MANGGA (Mangifera indica L.)
SKRIPSI Oleh :
RONIAWAN SINAGA 050301036/BDP-AGRONOMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 0 10
Universitas Sumatera Utara
4
Judul Skripsi : Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan
Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga
(Mangifera indica L.)
Nama
: Roniawan Sinaga
NIM
: 050301036
Departemen : Budidaya Pertanian
Program Studi : Agronomi
Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing
Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP Ketua
Ir. Meiriani, MP Anggota
Mengetahui,
Prof. Edison Purba, Ph.D Ketua Departemen Budidaya Pertanian
Tanggal lulus:
Universitas Sumatera Utara
5
ABSTRAK
RONIAWAN SINAGA: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.), dibimbing oleh Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ir. Meiriani, MP.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jl. A H Nasution No. 8, Medan dengan ketinggian ± 27 m dpl pada Juli Oktober 2009 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm/tanaman) dan pupuk NPK (0, 500, 1000, 1500 ppm/tanaman).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 nyata mempercepat waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 6-12 Minggu Setelah Sambung (MSS), jumlah daun 8-12 MSS, panjang tunas 12 MSS, diameter tunas 12,14 MSS, dan persentase keberhasilan penyambungan. Pemberian pupuk NPK nyata meningkatkan waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 612 MSS, jumlah daun 8 MSS, diameter tunas 12 MSS. Interaksi antara kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Kata kunci : asam giberelat, pupuk NPK, mangga
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRACT
RONIAWAN SINAGA: Influence of giberelic acid (GA3) and NPK fertilizer on grafting of mango
crop, supervised by Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan
Ir. Meiriani, MP.
Research had been conducted at research field of Balai Benih Induk Hortikultura on
Jl. A H Nasution no. 8, Medan (± 27 m asl.) in july - october 2009 using factorial randomized
block design with two factors, i.e. giberelic acid (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm per plant) and NPK
fertilizer (0, 500, 1000, 1500 ppm per plant).
The Result showed that giberelic acid (GA3) significantly quicken the appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant 6-12 week
after grafting (WAG), number of leaves 8-12 WAG, sprout length 12 WAG, sprout diameter
12,14 WAG and presentage of succes grafting. NPK fertilizer significantly quicken the
appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant
6-12 WAG, number of leaves 8 WAG, sprout diameter 12 WAG. The interaction between
that two factors not significantly increase to all parameters.
Keywords : giberelic acid, NPK fertilizer, mango
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
7
Penulis dilahirkan di Sarimatondang pada tanggal 8 Oktober 1986 dari Ayah J. Sinaga dan Ibu R. Br. Damanik. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sidamanik, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun dan Tahun 2005 masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Penulis memilih program studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus di Majelis Mahasiswa Fakultas (MMF), di Himpunan Mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian (HIMADITA), Selain itu penulis juga aktif sebagai Wakil Ketua Organisasi dan Komunikasi di GMKI komisariat FP-USU.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTP. Nusantara III Kebun Rambutan Afdeling I Desa Payabagas Kecamatan Tebing Tinggi pada bulan Juni sampai dengan Juli 2008.
Universitas Sumatera Utara
8
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Zat
Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)".
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan pernyataan terima kasih sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan, memelihara dan
mendidik penulis selama ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ir.
Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ibu Ir. Meiriani, MP selaku ketua dan anggota komisi
pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan berharga kepada
penulis dari mulai menetapkan judul, melakukan penelitan, sampai pada ujian akhir. Khusus
untuk Bapak Amrizal, SP dan seluruh Staff pegawai di Kebun Percobaan Balai Benih Induk
Hortikultura Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, penulis menyampaikan banyak
terima kasih atas bantuannya selama penulis melaksanakan dan mengumpulkan data
penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abangku
Jefi A Sinaga,
ST, Adikku Friska S Sinaga yang telah mendukung penulis dalam doa, daya, motivasi dari
awal penelitian sampai penyelesaian skripsi ini. Sahabat yang setia mendukung dan
mendoakan penulis, Rotambatua Nababan, Ria Sidauruk, Harta Purba, Esra Marpaung,
Cristina Hutasoid yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama penyusunan
skripsi ini. Serta teman-teman BDP stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu, Dermawan S Saragih, Adik-adik Jurusan BDP 2007 dan 2008, serta teman-
Universitas Sumatera Utara
9 teman yang ada di Marakas 12 (Indra, Nikson, Oka, Delfer, Berry, Nova), Segenap temanteman civitas GMKI komisariat FP-USU yang telah membantu baik pikiran, tenaga dari awal penelitian sampai selesainya skripsi ini.
Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian, serta semua rekan mahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Februari 2010 Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
10
Hal.
ABSTRAK ...................................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................................... RIWAYAT HIDUP........................................................................................................... KATA PENGANTAR........................................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................................................. DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. Tujuan Penelitian............................................................................................. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... Kegunaan Penelitian ........................................................................................
i ii iii iv viii ix x
1 3 3 3
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman............................................................................................... Syarat Tumbuh ................................................................................................ Iklim....................................................................................................... Tanah..................................................................................................... Perbanyakan Tanaman Secara Sambungan ...................................................... Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) .................................................... Pupuk NPK (15-15-15) .....................................................................................
4 5 5 5 6 9 10
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................... Bahan dan Alat ................................................................................................ Metode Penelitian ...........................................................................................
13 13 13
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lokasi Penelitian.............................................................................. Pembuatan Sungkup........................................................................................ Penyediaan Batang Bawah............................................................................... Penyediaan Batang Atas .................................................................................. Pelaksanaan Penyambungan............................................................................ Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh GA3................................................................... Pengikatan Sambungan ................................................................................... Penyungkupan Sambungan.............................................................................. Pembukaan Sungkup ....................................................................................... Aplikasi Pupuk NPK (15-15-15) ......................................................................... Pembukaan Tali Pengikat................................................................................. Pemeliharaan Bibit Sambungan .......................................................................
16 16 16 16 17 17 18 18 18 18 18 19
Universitas Sumatera Utara
11
Penyiraman............................................................................................ Penyiangan ............................................................................................ Pengendalian Hama dan Penyakit .......................................................... Pengamatan Parameter ................................................................................... Persentase Keberhasilan Penyambungan (%) ......................................... Waktu Keluarnya Tunas (hari) ................................................................ Waktu Keluarnya Daun (hari) ................................................................. Jumlah Tanaman Yang Bertunas............................................................. Jumlah Daun (helai)................................................................................ Panjang Tunas (cm) ................................................................................ Diameter Tunas (mm) ............................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ................................................................................................................ Pembahasan ....................................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...................................................................................................... Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................................
19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20
21 36
42 43
44
46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
12
No. Hal.
1. Waktu keluarnya tunas (HSS) pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ..............22
2. Waktu keluarnya daun (HSS) pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) .......... . .............................................................................................................................. 24
3. Jumlah tanaman yang bertunas pada penyambungan tanaman mangga umur 6-14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-1515) ........................................................................................................................ .............................................................................................................................. 27
4. Jumlah daun pada penyambungan tanaman mangga umur 8-14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ........... .. .............................................................................................................................. 29
5. Panjang tunas pada penyambungan tanaman mangga umur 12 dan 14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) .......... .. .............................................................................................................................. 30
6. Diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga umur 12 dan 14 MSS dengan pemberian berbagai dosis asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK (15-15-15) ........... .. .............................................................................................................................. 33
Universitas Sumatera Utara
13
DAFTAR GAMBAR
No. Hal. 1. Hubungan waktu keluarnya tunas pada penyambungan tanaman mangga
dengan pemberian berbagai dosis GA3 ............................................................ ........................................................................................................................ 23 2. Hubungan waktu keluarnya tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis NPK ........................................................................ ......................................................................................................................... 23 3. Hubungan waktu keluarnya daun pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 ............................................................ ........................................................................................................................ 25 4. Hubungan waktu keluarnya daun pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis pupuk NPK .............................................. ...................................................................................................................... 26 5. Hubungan panjang tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 pada umur 12 MSS........................................... ........................................................................................................................ 31 6. Hubungan diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis GA3 pada umur 12 dan 14 MSS ............................... ........................................................................................................................ 34 7. Hubungan diameter tunas pada penyambungan tanaman mangga dengan pemberian berbagai dosis pupuk NPK pada umur 12 MSS................................. ......................................................................................................................... 34
Universitas Sumatera Utara
14
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal. 1. Data persentase keberhasilan penyambungan (%) ...............................................
............................................................................................................................ 46 2. Data waktu keluarnya tunas (HSS)........................................................................
............................................................................................................................ 47 3. Daftar sidik ragam waktu keluarnya tunas............................................................
............................................................................................................................ 47 4. Data waktu keluarnya daun (HSS) ........................................................................
............................................................................................................................ 48 5. Daftar sidik ragam waktu keluarnya tunas............................................................
............................................................................................................................ 48 6. Data jumlah tanaman yang bertunas 6 MSS ........................................................
...........................................................................................................................49 7. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 6 MSS ....................................
............................................................................................................................ 49
Universitas Sumatera Utara
15
8. Data jumlah tanaman yang bertunas 8 MSS ......................................................... ............................................................................................................................ 50
9. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 8 MSS .................................... ............................................................................................................................ 50
10. Data jumlah tanaman yang bertunas 10 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 51
11. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 10 MSS .................................. ............................................................................................................................ 51
12. Data jumlah tanaman yang bertunas 12 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 52
13. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 12 MSS .................................. ............................................................................................................................ 52
14. Data jumlah tanaman yang bertunas 14 MSS ....................................................... ............................................................................................................................ 53
15. Daftar sidik ragam jumlah tanaman yang bertunas 14 MSS .................................. ............................................................................................................................ 53
16. Data jumlah daun 8 MSS (helai) ........................................................................... ............................................................................................................................ 54
17. Daftar sidik ragam jumlah daun 8 MSS ................................................................. ............................................................................................................................ 54
18. Data jumlah daun 10 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 55
Universitas Sumatera Utara
16
19. Daftar sidik ragam jumlah daun 10 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 55
20. Data jumlah daun 12 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 56
21. Daftar sidik ragam jumlah daun 12 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 56
22. Data jumlah daun 14 MSS (helai) ......................................................................... ............................................................................................................................ 57
23. Daftar sidik ragam jumlah daun 14 MSS ............................................................... ............................................................................................................................ 57
24. Data panjang tunas 12 MSS (cm).......................................................................... ............................................................................................................................ 58
25. Daftar sidik ragam panjang tunas 12 MSS............................................................. ............................................................................................................................ 58
26. Data panjang tunas 14 MSS (cm).......................................................................... ............................................................................................................................ 59
27. Daftar sidik ragam panjang tunas 14 MSS............................................................. ............................................................................................................................ 59
28. Data diameter tunas 12 MSS (mm) ...................................................................... ............................................................................................................................ 60
29. Daftar sidik ragam diameter tunas 14 MSS........................................................... ............................................................................................................................ 60
Universitas Sumatera Utara
17
30. Data diameter tunas 12 MSS (mm) ...................................................................... ............................................................................................................................ 61
31. Daftar sidik ragam diameter tunas 14 MSS........................................................... ............................................................................................................................ 61
32. Deskripsi mangga kelong ..................................................................................... ............................................................................................................................ 62
33. Deskripsi mangga kuweni .................................................................................... ............................................................................................................................ 62
34. Bagan percobaan ................................................................................................. ............................................................................................................................ 66
35. Ukuran plot percobaan ........................................................................................ ............................................................................................................................ 67
36. Jadwal kegiatan penelitian................................................................................... ............................................................................................................................ 68
37. Lampiran rangkuman hasil penelitian................................................................... ............................................................................................................................ 69
38. Foto lahan penelitian ........................................................................................... ............................................................................................................................ 70
39. Foto mahasiswa dan ibu dosen pembimbing di lahan penelitian .......................... ............................................................................................................................ 70
40. Foto bibit kuweni (batang bawah)........................................................................ ............................................................................................................................ 71
Universitas Sumatera Utara
18
41. Foto mangga Kelong (batang atas) ....................................................................... ............................................................................................................................ 71
42. Foto sungkup ....................................................................................................... ............................................................................................................................ 71
43. Foto batang bawah dipotong secara membujur ................................................... ............................................................................................................................ 72
44. Foto batang bawah dipotong secara melintang.................................................... ............................................................................................................................ 72
45. Foto batang atas (entres) dipotong bagian kiri dan kanan .................................... ............................................................................................................................ 72
46. Foto batang bawah dan entress siap disatukan .................................................... ............................................................................................................................ 73
47. Foto entres disatukan dengan batang bawah ....................................................... ............................................................................................................................ 73
48. Foto bidang sambungan disemprot dengan asam giberelat.................................. ............................................................................................................................ 73
49. Foto pengikatan bidang sambungan .................................................................... ............................................................................................................................ 74
50. Foto mangga dalam sungkup ............................................................................... ............................................................................................................................ 74
51. Foto hasil penelitian............................................................................................. ............................................................................................................................ 75
Universitas Sumatera Utara
5
ABSTRAK
RONIAWAN SINAGA: Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.), dibimbing oleh Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan Ir. Meiriani, MP.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jl. A H Nasution No. 8, Medan dengan ketinggian ± 27 m dpl pada Juli Oktober 2009 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm/tanaman) dan pupuk NPK (0, 500, 1000, 1500 ppm/tanaman).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 nyata mempercepat waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 6-12 Minggu Setelah Sambung (MSS), jumlah daun 8-12 MSS, panjang tunas 12 MSS, diameter tunas 12,14 MSS, dan persentase keberhasilan penyambungan. Pemberian pupuk NPK nyata meningkatkan waktu keluarnya tunas, waktu keluarnya daun dan juga nyata meningkatkan jumlah tanaman yang bertunas 612 MSS, jumlah daun 8 MSS, diameter tunas 12 MSS. Interaksi antara kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Kata kunci : asam giberelat, pupuk NPK, mangga
Universitas Sumatera Utara
6
ABSTRACT
RONIAWAN SINAGA: Influence of giberelic acid (GA3) and NPK fertilizer on grafting of mango
crop, supervised by Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP dan
Ir. Meiriani, MP.
Research had been conducted at research field of Balai Benih Induk Hortikultura on
Jl. A H Nasution no. 8, Medan (± 27 m asl.) in july - october 2009 using factorial randomized
block design with two factors, i.e. giberelic acid (GA3) (0, 25, 50, 75 ppm per plant) and NPK
fertilizer (0, 500, 1000, 1500 ppm per plant).
The Result showed that giberelic acid (GA3) significantly quicken the appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant 6-12 week
after grafting (WAG), number of leaves 8-12 WAG, sprout length 12 WAG, sprout diameter
12,14 WAG and presentage of succes grafting. NPK fertilizer significantly quicken the
appearance of sprout, the appearance of leaves, significantly increase number of marsplant
6-12 WAG, number of leaves 8 WAG, sprout diameter 12 WAG. The interaction between
that two factors not significantly increase to all parameters.
Keywords : giberelic acid, NPK fertilizer, mango
Universitas Sumatera Utara
19
PENDAHULUAN
Latar Belakang Mangga merupakan salah satu buah-buahan yang telah banyak dikenal di Indonesia. Tanaman mangga sebenarnya asalnya dari luar negeri, yakni dari India. Tapi buah ini sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan juga di Asia, Eropa, dan Amerika, karena rasanya yang lezat, aroma yang harum, warna yang bagus dan nilai gizinya yang tinggi. Pemeliharaan tanaman mangga itu mungkin sama tuanya dengan peradapan India (Pracaya, 1989). Bagian tanaman mangga yang berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, kulit batang, buah muda dan buah masak. Buah mangga masak selain dikonsumsi segar dapat diolah menjadi makanan atau minuman seperti sale, dodol, sari buah mangga. Mengkonsumsi buah mangga masak memberikan energi pada tubuh, menambah nafsu makan, membantu pencernaan dan menyembuhkan sembelit (Rukmana, 1997). Umumnya pertanaman mangga di Indonesia dalam bentuk kebun rakyat yang dikelola secara subsisten sehingga penerapan teknologi budidaya belum dilakukan secara baik dan benar. Namun di beberapa tempat di wilayah sentra produksi, terdapat beberapa kebun yang dikelola dengan menggunakan teknologi budidaya modern. Pengelola perkebunan tersebut adalah perusahaan swasta yang telah berorientasi komersial. Luas perkebunan mangga modern tersebut dapat mencapai 1,5% dari luas total areal produksi nasional (http://horti-tech.blog spot.com, 2009). Salah satu kunci keberhasilan pengembangan buah-buahan sangat ditentukan oleh ketersediaan bibit yang bermutu. Oleh sebab itu pengembangan bibit yang berkualitas perlu diusahakan. Salah satu upaya untuk memperoleh bibit yang bermutu adalah dengan
Universitas Sumatera Utara
20
melakukan penyambungan. Penyambungan dilakukan baik dengan grafting maupun budding. Pada penyambungan yang biasa dilakukan adalah menggabungkan sifat unggul yang terdapat pada batang atas dengan sifat unggul yang terdapat pada batang bawah. Tujuannya adalah untuk memperoleh tanaman yang memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan tanaman asalnya (http://rudyct.com, 2007).
Keberhasilan penyambungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa diantaranya adalah hubungan kekerabatan antara batang atas dan batang bawah, spesies tanaman, cara penyambungan, faktor lingkungan dan serangan hama serta penyakit. Ketidakcocokan pada penyambungan dapat bersifat lokal, yaitu terjadi pada bagian yang disambung. Biasanya hal ini dapat diatasi dengan cara interstock (penggunaan batang sisipan yang mempunyai daya gabung yang baik dengan batang atas dan batang bawah). Ketidakcocokan lain yaitu yang bersifat translokasi, yaitu dapat berupa ketidakmampuan zat-zat untuk melintasi bagian penyambungan atau adanya aliran zat yang bersifat toksin dari salah satu bagian tanaman terhadap bagian lainnya (http://rudyct.com, 2007).
Zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan. Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit), dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Sedangkan yang dimaksud dengan giberelin adalah senyawa yang mengandung gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), pemanjangan sel atau keduanya (Abidin, 1983).
Pemupukan merupakan faktor penting yang mempengaruhi dapat tidaknya tanaman berkembang. Unsur hara yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
21
tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Ketiga unsur ini dikenal sebagai unsur hara makro yang esensial. Disebut esensial karena unsur tersebut sangat dibutuhkan dan tidak dapat digantikan oleh yang lain (Untung, 2008).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK pada penyambungan tanaman mangga (Mangifera indica L.)
Tujuan Penelitian Untuk menguji pengaruh zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK pada penyambungan tanaman mangga (Mangifera indica L.)
Hipotesis Penelitian Ada perbedaan pengaruh yang nyata pada penyambungan tanaman mangga akibat perbedaan dosis zat pengatur tumbuh asam giberelat (GA3) dan dosis pupuk NPK serta interaksi kedua faktor tersebut.
Kegunaan Penelitian 1. Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar
tunggang tumbuh lurus kebawah (AAK, 1991).
Pohon mangga mempunyai batang tegak, bercabang agak kuat, daun lebat dan
membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval, atau memanjang. Pohon mangga yang
berasal dari biji pada umumnya tegak, kuat dan tinggi, sedang yang berasal dari sambungan
atau tempel lebih pendek dan cabangnya membentang
(Pracaya, 1997).
Mangga berdaun tunggal, tanpa anak daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi antara 1,25-12,50 cm. Panjang daun 8-40 cm, Lebar 2-12,5 cm. Jumlah tulang
daun 18-30 buah. Aturan letak daun pada batang (phillotaxy) biasanya 3/8, tetapi makin
mendekati ujung letaknya sangat berdekatan sehingga tampak seperti dalam lingkaran
(Pracaya, 2004).
Bunga tanaman mangga merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam
rangkaian tandan berbentuk kerucut (segitiga). Panjang tandan/malai antara 10-40 cm.
Bunga muncul dari ujung tunas, musim berbunga tidak serentak dalam satu pohon, akan
tetapi bunga muncul pada musim kemarau dan pada akhir musim hujan dengan musim
besar Maret-April, dan musim kecil November-Desember. Bentuk bunga seperti bintang,
berwarna kuning muda, tangkai berwarna kuning muda semburat merah, jumlah kelopak 5
helai, mahkota bunga 5 helai, benag sari 5 helai, warna kepala putik warna kuning
kemerahan. Sifat bunga menyerbuk sendiri, lamanya bunga muncul hingga panen antara
Universitas Sumatera Utara
23
3,5-4 bulan. Jumlah bunga yang menjadi buah dari setiap tandan 1-3 buah (Simatupang, dkk, 2009).
Syarat Tumbuh Iklim
Tanaman mangga dapat ditanam di dataran rendah sampai menengah dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut, rata-rata curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun, dan kecepatan angin tidak terlalu cepat. Mangga yang ditanam di dataran rendah dan menengah dapat menghasilkan buah yang lebih banyak dan lebih bermutu dari pada dataran tinggi (Ulifa, 2007).
Temperatur optimum untuk pertumbuhan tanaman mangga adalah 24-270, pada temperatur ini pertumbuhannya menjadi baik dan hasilnya bagus, Pada temperatur maksimum 42-440 C, tanaman masih dapat hidup, tetapi produksi tidak seperti yang diharapkan (Pracaya, 1997).
Pertumbuhan pohon mangga juga dapat terpengaruh oleh angin. Daerah yang mempunyai banyak angin kencang mengakibatkan penguapan air dari tanah lebih cepat, sehingga air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan optimum pohon mangga menjadi berkurang. Selain itu angin kencang juga dapat menyebabkan tanaman tumbang (Martulis, 1994). Tanah
Pohon mangga dapat tumbuh pada jenis dan struktur tanah yang berbeda. Pohon mangga dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran 1000 meter dari permukaan laut, tetapi tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 300 meter (Martulis, 1994).
Universitas Sumatera Utara
24
Mangga Kelong sesuai tumbuh di Lempung berpasir atau tanah lempung dan tidak bercadas, dengan pH 5,5-6,0 dengan topografi yang datar dan landai. Pada lahan yang terlalu miring tidak baik untuk bertanam mangga Kelong, oleh karena pada musim kemarau tanaman akan mudah kekeringan dan pada waktu musim penghujan akan terjadi erosi dan pada lahan cekung pada saat musim hujan akan terjadi genangan air yang berlebihan yang sukar untuk mengeringkannya. Oleh karena itu dianjurkan pemakaian lahan yang miring sebaiknya dibuat teras-teras sebelum penanaman dilakukan (Simatupang, dkk, 2009).
Perbanyakan Tanaman Secara Sambungan Penyambungan tanaman adalah proses penggabungan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan. Dan kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru (Widianto, 1994). Bibit sambungan diperoleh dengan menggabungkan dua tanaman menjadi satu. Cara yang dilakukan merupakan kombinasi antara perbanyakan secara generatif dan vegetatif, karena untuk memperoleh bibit sambungan ini kita harus menyediakan batang bawah yang diperoleh secara generatif yaitu dengan menyemaikan biji terlebih dahulu. Batang tersebut disebut dengan batang bawah, Sedang batang yang disambungkan disebut batang atas atau entres (Saptarini, 2006). Teknik penyambungan ini bisa kita terapkan untuk beberapa keperluan, yaitu membuat tanaman unggul, memperbaiki bagian-bagian pohon yang rusak dan juga untuk membantu pertumbuhan tanaman (Widianto, 1994). Teknik perbanyakan/penyambungan tanaman secara generatif-vegetatif biasa dilakukan oleh penangkar tanaman karena dari satu pohon induk dapat diambil ratusan, bahkan ribuan mata tunas atau pucuk tanaman yang akan dijadikan tanaman baru. Selain
Universitas Sumatera Utara
25
itu, teknik perbanyakan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai jual suatu tanaman (Agromedia, 2009).
Keunggulan teknik ini adalah tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat dan lebat serta menghasilkan buah yang serupa dengan pohon induknya sehingga sangat cocok diterapkan pada tanaman buah-buahan. Namun, teknik perbanyakan secara generatif-vegetatif juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu hanya dapat dilakukan pada tanaman-tanaman berkayu, memerlukan biaya yang cukup besar karena memerlukan banyak bibit biji dan sekaligus pohon induk untuk batang atasnya, serta membutuhkan keterampilan teknis yang baik untuk melakukannya agar tingkat keberhasilannya tinggi (Agromedia, 2009).
Syarat batang bawah yang digunakan adalah mempunyai pertumbuhan yang kekar, sehat, tahan terhadap penyakit akar, serta mempunyai sistem perakaran yang baik dan kuat (Pracaya 1997).
Keadaan serta sifat batang atas yang baik yang dimiliki oleh mangga Kelong sebagai batang atas (entres) antara lain :
1. Daya hasil/produksi 300-400 buah/pohon/tahun (umur tanaman 10-15 tahun)
2. Umur mulai berbuah 2,5-3,0 tahun 3. Warna daging buah matang kuning keemasan 4. Serat daging buah halus 5. Rasa daging buah matang manis sekali (Simatupang, dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara
26
Dalam pelaksanaannya yang harus diperhatikan adalah penyambungan harus cermat dan tepat, sehingga lapisan kambium pada kedua batang yang telah disayat harus langsung menempel satu dengan yang lain (http://Deptan.com/2009).
Selama proses penyambungan, penyiraman terus dilakukan, untuk menjaga supaya tidak terjadi kekeringan dan untuk mempercepat proses terjadinya penyatuan diantara kedua pohon tersebut (Martulis, 1994).
Menurut Rukmana (1997) syarat keberhasilan penyambungan adalah : 1. Kecocokan (kompatibilitas) batang bawah dan batang atas (entres) 2. Cabang entres tumbuh kekar dan tidak mengalami etiolase. 3. Lapisan kambium batang bawah dan batang atas harus bersentuhan (bertautan)
sempurna. 4. Waktu yang tepat.
Berhasil tidaknya sambungan pada tanaman mangga sudah dapat dilihat pada 3 minggu setelah penyambungan. Jika tetap berwarna hijau berarti penyambungan berhasil, tetapi bila penyambungannya coklat atau hitam, atau menjamur, berarti sambungan tersebut gagal (AAK, 1991).
Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik atau hormon yang mampu mendorong, mengatur dan menghambat proses fisiologis tanaman. Hormon yang bukan pupuk ini hanya diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemakaian ZPT. Faktor-faktor tersebut antara lain kedewasaan tanaman, lingkungan dan dosis. Penggunaan dosis yang tepat sangat penting. Kalau terlalu
Universitas Sumatera Utara
27
rendah pengaruhnya tak akan ada. Sebaliknya kalau berlebih, pertumbuhan tanaman justru terhambat atau bahkan mati sama sekali (Untung, 2008).
Kelompok zat pengatur tumbuh Giberelin terdiri atas kira-kira 60 macam senyawa, GA3 merupakan yang paling banyak jumpai didalam tanaman. Asam giberelat tidak tahan panas. Secara umum, peranan asam giberelat didalam tanaman adalah menginduksi pemanjangan ruas. Senyawa giberelin digunakan dalam media kultur untuk meningkatkan pemanjangan pucuk-pucuk yang sangat kecil dan merangsang pembentukan embrio dari kalus (Zulkarnain, 2009).
Giberelin juga mempunyai peran dalam mendukung perpanjangan sel, aktifitas kambium dan mendukung pembentukan RNA baru serta sintesa protein disamping ini giberelin juga mempunyai pengaruh pada aktifitas kambium, aktifitas sel dan pertumbuhan. (Abidin, 1983)
Penentuan zat pengatur tumbuh yang akan digunakan memerlukan pengetahuan tentang cara menghitung dosisnya. Hal ini sangat penting karena apabila perhitungannya keliru dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan jaringan. Zat pengatur tumbuh dengan dosis yang terlalu tinggi justru akan menghambat pertumbuhan kalus (Daisy dan Ari, 1994).
Pengaturan tumbuh tanaman oleh kombinasi kegiatan sejumlah zat tumbuh terutama banyak dilaporkan dari penelitian tentang tumbuh vegetatif pada stadiun ini perkembangan tumbuhan tergantung pada pembelahan sel pembesaran sel dan diferensiasi sel. Adapun pengaruh pemberian giberelin terhadap pembelahan sel yaitu terjadi pembelahan sel di daerah meristem batang, tumbuh kambium dan hilangnya dormansi. Pengaruh pemberian giberelin terhadap pembesaran sel yaitu tumbuh tunas lateral pada
Universitas Sumatera Utara
28
bagian tanaman, asam giberelat juga mampu meningkatkan besar daun beberapa jenis tumbuhan (Heddy, 1983).
Giberelin dapat memanjangkan tunas dan cabang tanaman juga mempunyai daya untuk mendorong pertumbuhan vegetatif dan generatif tumbuh-tumbuhan (Rismunandar, 1999).
Selain memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, peranan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang (Dahab and Salem, 1987).
Pupuk NPK (15-15-15) Keberhasilan bercocok tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pemupukan, baik cara, dosis maupun waktu pemberiannya. Hal-hal yang menyangkut pupuk tidak asing bagi petani atau masyarakat. Namun, yang mereka kerjakan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman sehingga usaha budidayanya tidak berhasil dengan baik. Dengan mengetahui kebutuhan tanaman akan unsur hara, maka diharapkan kita dapat melakukan pemupukan yang tepat. Jenis pupuk (unsur hara) yang diberikan dapat disesuaikan dengan unsur yang sedang dibutuhkan tanaman. Biasanya tanaman yang sedang tumbuh berbeda kebutuhannya dengan tanaman yang sedang berbunga. Dosis yang diberikan sesuai dengan takaran yang ada, umumnya disesuaikan dengan umur tanaman. Selain itu, cara pemberian pupuk pun perlu diperhatikan agar pupuk dapat diserap tanaman efisien. Demikian pula, waktu pemberian harus diperhatikan agar tidak banyak pupuk yang terbuang percuma (Prihmantoro, 1997).
Universitas Sumatera Utara
29
Pada masa vegetatif tanaman buah semusim sedang membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman yang sehat dan kuat sehingga ia menyerap nutrien atau makanan sebanyak-banyaknya. Pertumbuhan ukuran lingkar batang, panjang dan jumlah tunas batang baru berlangsung dengan cepat. Dalam masa pertumbuhan tanaman buah, sepeti juga pada manusia dan hewan, membutuhkan protein untuk membangun tubuhnya. Protein diambil dari unsur nitrogen. Contoh pupuk yang banyak dibutuhkan untuk masa vegetatif adalah urea, NPK (15-15-15), pupuk kandang dan humus (Prihmantoro, 1997).
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Pupuk majemuk diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan petani atau hobiis mendapatkan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Masing-masing pupuk tersebut memiliki fase dan kegunaan yang berbeda, Pupuk majemuk dipakai pada semua fase pertumbuhan tanaman. Adapun kelebihan dari pupuk majemuk adalah tersedianya kandungan hara cukup tinggi dan mudah diserap oleh tanaman (Agromedia, 2007).
Fungsi pupuk majemuk seimbang seperti pupuk NPK (15-15-15) dapat mempercepat perkembangan bibit dan dapat digunakan sebagai pupuk pada awal penanaman (Novizan, 2005)
Jika faktor utama A dan B kedua-duanya berpengaruh nyata, sedangkan interaksinya berpengaruh tidak nyata, maka hasil rekomendasi hasil percobaan adalah menyarankan agar faktor A dan B diterapkan secara terpisah atau salah satu saja. Hasil ini menunjukkan bahwa fungsi faktor asam giberelat (GA3) dan pupuk NPK sama saja atau bersifat antagonis (saling menekan pengaruh masing-masing) sehingga akan merugikan jika diterapkan bersama-sama (Hanafiah, 2000).
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara Jl. A H Nasution No. 8 Medan. Lokasi penelitian berada pada ketinggian + 27 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Oktober 2009.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bibit kuweni sebagai batang bawah, batang atas (entres) yaitu tanaman mangga varietas Kelong (Logmay), Big Grow (mengandung asam giberelat/GA3 20%), Pupuk NPK (15-15-15), Deltametrin 25 g/l, Mankozeb 80 %, alkohol. Alat yang digunakan adalah pisau okulasi, selang, gunting, tali plastik, cangkul, gembor, jangka sorong, meteran, handsprayer, plastic transparan, karton label, kalkulator.
Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan 2 faktor perlakuan yaitu : Faktor I : Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) (G) dengan 4 taraf yaitu :
G0 = 0 ppm/tanaman G1 = 25 ppm/tanaman G2 = 50 ppm/tanaman G3 = 75 ppm/tanaman
Faktor II : Pupuk NPK (P) dengan 4 taraf perlakuan :
Universitas Sumatera Utara
P0 = 0 ppm/tanaman
P1 = 500 ppm/tanaman
P2 = 1000 ppm/tanaman
P3 = 1500 ppm/tanaman
Dengan demikian penelitian terdiri dari 16 kombinasi perlakuan yaitu ;
G0 P0
G1 P0
G2 P0
G3 P0
G0 P1
G1 P1
G2 P1
G3 P1
G0 P2
G1 P2
G2 P2
G3 P2
G0 P3
G1 P3
Jumlah ulangan
G2 P3 : 3 ulangan
G3 P3
Jumlah kombin