HUBUNGAN ANTARA ANGKA KEJADIAN RETINOPATI HIPERTENSI DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT SYAIFUL ANWAR MALANG

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA ANGKA KEJADIAN RETINOPATI

HIPERTENSI DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI RUMAH

SAKIT SYAIFUL ANWAR MALANG

Oleh: ARDE EVATTA

07020028

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

ii

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA ANGKA KEJADIAN RETINOPATI

HIPERTENSI DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI RUMAH

SAKIT SYAIFUL ANWAR MALANG

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh : Arde Evatta

07020028

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS AKHIR

Telah Disetujui Sebagai Karya Tulis Akhir

untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 Desember 2010

Pembimbing I

dr. Alfa Sylvestris, SpM

Pembimbing II

dr. Dian Yuliartha

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya tulis akhir oleh Arde Evatta ini

telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 11 Desember 2010

Tim penguji

dr. Alfa Sylvestris, SpM Ketua

dr. Dian Yuliartha Anggota


(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul “Hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang”.

Ketertarikan penulis akan topik ini didasari pada fakta bahwa hipertensi saat ini telah menjadi masalah global dengan prevalensi yang terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup. Hipertensi juga menimbulkan banyak komplikasi yang salah satunya adalah retinopati hipertensi. Untuk itulah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. dr. Alfa Sylvestris, SpM selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.

2. dr. Dian Yuliartha selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.

3. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes selaku dosen penguji sekaligus pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kemajuan karya tulis akhir ini.


(6)

vi

4. dr. Irma Suswati, MKes selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Seluruh staf tata usaha Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas semua bantuan dan dukungannya.

6. Direktur Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Seluruh staf Rumah Sakit Syaiful Anwar atas kerjasama dan bantuannya mengeluarkan rekam medik sesuai kebutuhan penulis. 8. Keluarga penulis atas dorongan, bantuan dan kasih sayangnya.

9. dr. Meddy Setiawan, SpPD atas bimbingan dan nasehatnya dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyesaikan karya tulis akhir ini dan telah mendoakan demi suksesnya karya tulis akhir ini. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.

Wassalamualaikum wr. wb.

Malang, 11 Desember 2010


(7)

vii ABSTRAK

Evatta, Arde. 2010. Hubungan Antara Angka Kejadian Retinopati Hipertensi Dengan Derajat Hipertensi Di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang, Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Alfa Sylvestris (II) Dian Yuliartha.

Latar Belakang: Hipertensi mengakibatkan komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu komplikasinya adalah retinopati hipertensi. Retinopati hipertensi dapat menyebabkan kebutaan dan mempengaruhi produktivitas penderitanya.

Tujuan: Membuktikan adanya hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.

Metodologi: Deskriptif analitik dengan pendekatan secara cross sectional.

Pengambilan data secara total sampling, besar sampel 100 orang diambil dari data rekam medic pasien di RSSA Malang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa data kategori χ² test (Chi-Square-Test) dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil Penelitian: Hasil analisa data kategori χ² test (Chi-Square-Test) menunjukkan bahwa antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi memiliki hubungan yang signifikan (p = 0,000; <0,05). Diketahui dari hasil bahwa pasien dengan riwayat hipertensi stadium pra-hipertensi memiliki hubungan yang nyata dan signifikan dengan kondisi retinopati hipertensi stadium I. Hal yang sama juga berlaku pada pasien dengan riwayat hipertensi stadium 2 dengan kondisi retinopati hipertensi stadium I.

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.


(8)

viii ABSTRACT

Evatta, Arde. 2010. The Correlation Between Genesis Figures Retinopathy Hypertension With Hypertension Degrees at Syaiful Anwar Hospital Malang, Final Essay, Faculty of Medicine. Muhammadiyah University of Malang. Supervisors: (I) Alfa Sylvestris (II) Dian Yuliartha.

Background: Hypertension complications resulted in both short and long term. One of the complications is the hypertensive retinopathy..Hypertemsive retinopathy can cause blindness and affects the productivity of sufferers.

Objective: To demonstrate and to prove the relationship between the incidence of hypertensive retinopathy with the degree of hypertension. Method: Descriptive analytical cross sectional approach. Intake of total sampling data, a large sample of 100 people taken from the patient record data medic at RSSA Malang. Data analysis using categorical data analysis, χ ² test (Chi -Square-Test) with 95% confidence level.

Results: The analysis of categorical data χ ² test (Chi-Square-Test) showed that between the incidence of hypertensive retinopathy with the degree of hypertension have a significant relationship (p = 0.000; <0.05). It is known from the results that patients with a history of pre-hypertensive stage of hypertension has a real and significant relationship with stage I. The conditions of hypertensive retinopathy. The same condition is also found in patients with a history of hypertension stage 2 with stage I hypertensive retinopathy condition. Conclusion: There was a significant correlation between the incidence of hypertensive retinopathy with the degree of hypertension. Keywords: Retinopathy Hypertension, Hypertension Degrees


(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KARYA TULIS AKHIR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Klinis ... 3

1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat... 4


(10)

x BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Klasifikasi ... 5

2.1.3 Epidemiologi ... 6

2.1.4 Etiologi dan Faktor Resiko ... 7

2.1.5 Patofisiologi ... 9

2.1.6 Penatalaksanaan ... 12

2.1.7 Komplikasi Hipertensi (HT) ... 14

2.1.7.1 Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah ... 14

2.1.7.2 Penyakit Hipertensi Serebrovaskular ... 15

2.1.7.3 Ensefalopati Hipertensi ... 15

2.1.7.4 Penyakit Mata ... 15

2.2 Retinopati Hipertensi (RH) ... 16

2.2.1 Definisi ... 16

2.2.2 Klasifikasi ... 18

2.2.3 Epidemiologi ... 20

2.2.4 Patofisiologi ... 21

2.2.5 Penegakkan Diagnosa ... 22

2.2.6 Penatalaksanaan ... 25

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA 3.1 Kerangka Konsep ... 27


(11)

xi BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ... 29

4.2 Lokasi ... 29

4.3 Populasi dan Sampel ... 29

4.3.1 Populasi ... 29

4.3.2 Sampel ... 29

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 29

4.3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 29

4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 29

4.3.4.2 Kriteria Eksklusi ... 30

4.4 Variabel Penelitian ... 30

4.4.1 Variabel Bebas ... 30

4.4.2 Variabel Tergantung ... 30

4.5 Definisi Operasional ... 30

4.6 Instrumen Penelitian ... 32

4.7 Teknik Pengumpulan Data ... 32

4.8 Analisa Data ... 32

4.9 Alur Penelitian ... 33

4.10 Jadwal Penelitan ... 34

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Deskripsi Karakteristik Pasien Sampel Penelitian ... 35

5.1.1 Usia Pasien Sampel Penelitian ... 35

5.1.2 Jenis Kelamin Pasien Sampel Penelitian ... 36


(12)

xii

5.1.4 Derajat Hipertensi Pasien Sampel Penelitian ... 38

5.1.5 Derajat Retinopati Hipertensi Pasien Sampel Penelitian ... 39

5.1.6 Derajat RH Pada Pasien di Setiap Stadium Hipertensi ... 40

5.1.7 Penyakit Penyerta Pada Pasien Sampel Penelitian ... 42

5.2 Analisa Data Penelitian ... 43

5.2.1 Tabulasi Silang Antara Angka Kejadian RH Dengan Derajat HT... 43

5.2.2 Hubungan Antara Angka Kejadian RH dan Derajat HT ... 44

BAB 6 PEMBAHASAN ... 47

BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 53

7.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 6

Tabel 2.2 Golongan Obat pada Penatalaksanaan Hipertensi ... 13

Tabel 2.3 Klasifikasi Retinopati Hipertensi Berdasarkan Scheie ... 18

Tabel 2.4 Modifikasi klasifikasi Scheie ... 18

Tabel 4.1 Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII ... 31

Tabel 4.2 Tabel distribusi frekuensi dan diagram ... 32

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Pasien ... 35

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien ... 36

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pasien ... 37

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Derajat Hipertensi Pasien ... 38

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Derajat Retinopati Hipertensi Pasien ... 40

Tabel 5.6 Derajat RH Pasien Hipertensi Stadium Pra-Hipertensi ... 41

Tabel 5.7 Derajat RH Pasien Hipertensi Stadium 1 ... 41

Tabel 5.8 Derajat RH Pasien Hipertensi Stadium 2 ... 41

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Penyakit Penyerta Pasien ... 42

Tabel 5.10 Tabulasi Silang Antara Angka Kejadian RH Dengan Derajat HT 43 Tabel 5.11 Hasil Penelitian Awal (nij) ... 44


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patofisiologi Terjadinya Hipertensi ... 11

Gambar 2.2 Mild Hypertensive Retinopathy ... 19

Gambar 2.3 Moderate Hypertensive Retinopathy ... 19

Gambar 2.4 Severe Hypertensive Retinopathy Multiple ... 20

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Pasien ... 36

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien ... 36

Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pasien ... 37

Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Derajat Hipertensi Pasien ... 39

Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Derajat Retinopati Hipertensi Pasien ... 40

Gambar 5.6 Derajat RH Pasien Tiap Stadium HT ... 41


(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACE : Angiotensin I Converting Enzyme

ADH : Antidiuretic Hormone

ARB : Angiotensin-Reseptor Blocker BRVO : Branch Retinal Vein Occlusion

HCT : Hidroclorotiazid HT : Hipertensi


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Rekam Medis Penelitian ... 57 Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MINITAB 14 ... 60


(17)

55

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Riwan dkk, 2007, Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian

Epidemiologi, Karya ilmiah, Bagian Epidemiologi FKM Universitas

Hasanuddin, Hal : BAB I, http://ridwanamiruddin.wordpress.com , diakses : 16 Januari 2010.

Anggraini, Ade Dian dkk, 2009, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

kejadian Hipertensi pada pasien yang Berobat di poliklinik dewasa

Puskesmas bangkinang Periode januari sampai juni 2008, Fakultas

Kedokteran Universitas Riau, Hal : BAB I, BAB II, http://yayanakhyar.files. wordpress.com, diakses 13 Maret 2010.

Gumanti, Tagor, 1999, Hipertensi Esensial, Buku Ajar Kardiologi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Terjemahan oleh Irawati Setiawan, EGC, Jakarta.

Hughes BM, Moinfar N, Pakainis VA, Law SK, Charles S, Brown LL et al, editor, Hypertension, http://www.emedicine.com/oph/topic488.htm , diakses 15 Januari 2010.

Lang GK, dalam: Ophtalmology a short textbook: retina, edisi 1, New York, Thieme Stuttgart Germany; 2000, Hal: 299-314, 323-5

McIntosh R, Hypertensive retinopathy signs as risk indicators of cardiovascular morbidity and mortality, British Medical Bulletin 2005;73 and 74;57-70, http://bmb.oxforsjournals.org/cgi/reprint/73-74/1/57, diakses 15 Januari 2010.

Mitchell P, Current concept hypertensive retinopathy, The New England Journal of Medicine 2004, (2004 November 25) 351:2310-7, http://www.nejm.org/cgi/reprint/351/22/2310.pdf, diakses 4 Februari 2010. Nafrialdi, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi V, Departemen Farmakologi dan

Terapeutik FKUI, Jakarta, Hal :.341-360.

Riodan-Eva P. In: Vaughan DG, Asbury T, Riodan-Eva P, editors. Oftalmologi umum: anatomi dan embriologi mata. 14th ed. Jakarta. Penerbit Widya Merdeka; 1996. p. 7-9

Roesma, Jose, 1990, Penyulit Jangka Panjang Hipertensi, Cermin Dunia

Kedokteran No.57,hal: 3-4 http://www.digilib.ui.ac.id, diakses 5 Desember 2009.


(18)

56

Roesma, Jose, 1991, Upaya Penanggulangan Hipertensi Primer di Indonesia Kini

dan Hari Esok, Karya Tulis, Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia,

http://www.digilib.ui.ac.id, diakses 13 Maret 2010.

Soesanto, A. M. dkk, 2001, Reaktivitas Kardiovaskuler Individu Normotensi Dari

Orang Tua Hipertensi Primer, Jurnal Kardiologi Indonesia, XXV (4) hal:

166 ± 167.

Susalit E. Dkk, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi III, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), 2003,

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, pp. 8-12, http://nhlbi.nih.gov, diakses 21 Januari 2010.

Wade, A Hwheir, D N Cameron, A, 2003, Using a Problem Detection Study

(PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views

of Antihypertensive therapy, Journal of Human Hypertension, Jun Vol 17

Issue 6, p397.

Yitnosumarto, Suntoyo, 1990, Dasar-Dasar Statistika Dengan Penekanan

Terapan Dalam Bidang Agrokompleks, Teknologi, Dan Sosial, Rajawali

Press Jakarta, Jakarta.

Yogiantoro, Mohammad, 2006, Hipertensi Primer, In : Sudoyo A, Setiyohadi B, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi IV, Pusat Penerbitan FKUI, Jakarta, Hal : 610-614.


(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup. Menurut The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment

of High Blood Pressure (JNC) hipertensi adalah suatu sindrom atau

kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti ras, umur, obesitas, asupan garam yang tinggi, dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. (Susalit, 2001)

Menurut JNC VII prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan mencapai 1 milyar jiwa dan hampir 7,1 juta kematian per tahun berhubungan dengan hipertensi. Data dari The National Health and

Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukkan bahwa 50 juta

atau lebih warga Amerika menderita hipertensi. (JNC VII, 2003)

Jumlah penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 juta orang, tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi hipertensi 6-15% pada orang dewasa, 50% di antaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi


(20)

2

hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya. (Amiruddin, 2007)

Hipertensi menimbulkan berbagai komplikasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Komplikasi jangka pendek disebabkan oleh kenaikan yang cepat dari tekanan darah sehingga terjadi nekrosis pada dinding pembuluh darah. Komplikasi jangka panjang disebabkan oleh lamanya tekanan darah tinggi tersebut mempengaruhi dinding pembuluh darah. Berdasarkan teori vaskular, dinding pembuluh darah bukanlah suatu pembuluh yang statis/kaku yang menanggung akibat tekanan tinggi, melainkan suatu struktur yang dapat menghasilkan zat-zat vasoaktif bila terangsang oleh tekanan tinggi. Sebagai hasil akhir, ditemukan adanya pengapuran dinding pembuluh darah arteri. (Roesma, 1991)

Salah satu komplikasi dari hipertensi adalah retinopati hipertensi. Menurut kamus kedokteran Dorland retinopati hipertensi adalah retinopati yang berkaitan dengan hipertensi esensial atau maligna. Perubahan yang dapat terjadi meliputi penyempitan arteriola retina yang tidak teratur, perdarahan pada lapisan serat saraf dan lapisan pleksiform luar, eksudat dan bercak cotton-wool, lipid star dalam macula, perubahan arteriosklerotik, dan pada hipertensi maligna, papiledema. Retinopati hipertensi dapat menyerang berbagai usia. Dari usia muda hingga usia lanjut. Retinopati hipertensi dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya. Apabila penderita mengalami kebutaan, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas penderita tersebut. (Mitchell, 2004)


(21)

3

Berdasarkan data di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara derajat hipertensi dengan prevalensi kejadian retinopati hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah terdapat hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi. 1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prevalensi pasien retinopati hipertensi di RSSA Malang periode Januari - Desember 2009.

2. Mengetahui profil penderita retinopati hipertensi di RSSA Malang. 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

1. Manfaat klinis yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai masukan kepada instansi kesehatan tentang pencegahan terjadinya retinopati hipertensi dengan cara menanggulangi hipertensi.

2. Manfaat yang lainnya yaitu diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut.


(22)

4

1.4.2 Manfaat untuk masyarakat

Manfaat untuk masyarakat dengan adanya penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang komplikasi hipertensi.

2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.

1.4.3 Manfaat untuk peneliti

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh peneliti yaitu menambah pengetahuan tentang hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Riwan dkk, 2007, Hipertensi dan Faktor Risikonya Dalam Kajian Epidemiologi, Karya ilmiah, Bagian Epidemiologi FKM Universitas Hasanuddin, Hal : BAB I, http://ridwanamiruddin.wordpress.com , diakses : 16 Januari 2010.

Anggraini, Ade Dian dkk, 2009, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kejadian Hipertensi pada pasien yang Berobat di poliklinik dewasa Puskesmas bangkinang Periode januari sampai juni 2008, Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Hal : BAB I, BAB II, http://yayanakhyar.files. wordpress.com, diakses 13 Maret 2010.

Gumanti, Tagor, 1999, Hipertensi Esensial, Buku Ajar Kardiologi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Terjemahan oleh Irawati Setiawan, EGC, Jakarta.

Hughes BM, Moinfar N, Pakainis VA, Law SK, Charles S, Brown LL et al, editor, Hypertension, http://www.emedicine.com/oph/topic488.htm , diakses 15 Januari 2010.

Lang GK, dalam: Ophtalmology a short textbook: retina, edisi 1, New York, Thieme Stuttgart Germany; 2000, Hal: 299-314, 323-5

McIntosh R, Hypertensive retinopathy signs as risk indicators of cardiovascular morbidity and mortality, British Medical Bulletin 2005;73 and 74;57-70, http://bmb.oxforsjournals.org/cgi/reprint/73-74/1/57, diakses 15 Januari 2010.

Mitchell P, Current concept hypertensive retinopathy, The New England Journal of Medicine 2004, (2004 November 25) 351:2310-7, http://www.nejm.org/cgi/reprint/351/22/2310.pdf, diakses 4 Februari 2010. Nafrialdi, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi V, Departemen Farmakologi dan

Terapeutik FKUI, Jakarta, Hal :.341-360.

Riodan-Eva P. In: Vaughan DG, Asbury T, Riodan-Eva P, editors. Oftalmologi umum: anatomi dan embriologi mata. 14th ed. Jakarta. Penerbit Widya Merdeka; 1996. p. 7-9

Roesma, Jose, 1990, Penyulit Jangka Panjang Hipertensi, Cermin Dunia Kedokteran No.57,hal: 3-4 http://www.digilib.ui.ac.id, diakses 5 Desember 2009.


(2)

Roesma, Jose, 1991, Upaya Penanggulangan Hipertensi Primer di Indonesia Kini dan Hari Esok, Karya Tulis, Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, http://www.digilib.ui.ac.id, diakses 13 Maret 2010.

Soesanto, A. M. dkk, 2001, Reaktivitas Kardiovaskuler Individu Normotensi Dari Orang Tua Hipertensi Primer, Jurnal Kardiologi Indonesia, XXV (4) hal: 166 ± 167.

Susalit E. Dkk, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi III, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), 2003, Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, pp. 8-12, http://nhlbi.nih.gov, diakses 21 Januari 2010.

Wade, A Hwheir, D N Cameron, A, 2003, Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Antihypertensive therapy, Journal of Human Hypertension, Jun Vol 17 Issue 6, p397.

Yitnosumarto, Suntoyo, 1990, Dasar-Dasar Statistika Dengan Penekanan Terapan Dalam Bidang Agrokompleks, Teknologi, Dan Sosial, Rajawali Press Jakarta, Jakarta.

Yogiantoro, Mohammad, 2006, Hipertensi Primer, In : Sudoyo A, Setiyohadi B, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi IV, Pusat Penerbitan FKUI, Jakarta, Hal : 610-614.


(3)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup. Menurut The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC) hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti ras, umur, obesitas, asupan garam yang tinggi, dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. (Susalit, 2001)

Menurut JNC VII prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan mencapai 1 milyar jiwa dan hampir 7,1 juta kematian per tahun berhubungan dengan hipertensi. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukkan bahwa 50 juta atau lebih warga Amerika menderita hipertensi. (JNC VII, 2003)

Jumlah penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 juta orang, tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi hipertensi 6-15% pada orang dewasa, 50% di antaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi


(4)

hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya. (Amiruddin, 2007)

Hipertensi menimbulkan berbagai komplikasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Komplikasi jangka pendek disebabkan oleh kenaikan yang cepat dari tekanan darah sehingga terjadi nekrosis pada dinding pembuluh darah. Komplikasi jangka panjang disebabkan oleh lamanya tekanan darah tinggi tersebut mempengaruhi dinding pembuluh darah. Berdasarkan teori vaskular, dinding pembuluh darah bukanlah suatu pembuluh yang statis/kaku yang menanggung akibat tekanan tinggi, melainkan suatu struktur yang dapat menghasilkan zat-zat vasoaktif bila terangsang oleh tekanan tinggi. Sebagai hasil akhir, ditemukan adanya pengapuran dinding pembuluh darah arteri. (Roesma, 1991)

Salah satu komplikasi dari hipertensi adalah retinopati hipertensi. Menurut kamus kedokteran Dorland retinopati hipertensi adalah retinopati yang berkaitan dengan hipertensi esensial atau maligna. Perubahan yang dapat terjadi meliputi penyempitan arteriola retina yang tidak teratur, perdarahan pada lapisan serat saraf dan lapisan pleksiform luar, eksudat

dan bercak cotton-wool, lipid star dalam macula, perubahan

arteriosklerotik, dan pada hipertensi maligna, papiledema. Retinopati hipertensi dapat menyerang berbagai usia. Dari usia muda hingga usia lanjut. Retinopati hipertensi dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya. Apabila penderita mengalami kebutaan, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas penderita tersebut. (Mitchell, 2004)


(5)

Berdasarkan data di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara derajat hipertensi dengan prevalensi kejadian retinopati hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah terdapat hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi. 1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prevalensi pasien retinopati hipertensi di RSSA Malang periode Januari - Desember 2009.

2. Mengetahui profil penderita retinopati hipertensi di RSSA Malang. 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

1. Manfaat klinis yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai masukan kepada instansi kesehatan tentang pencegahan terjadinya retinopati hipertensi dengan cara menanggulangi hipertensi.

2. Manfaat yang lainnya yaitu diharapkan penelitian ini dapat


(6)

1.4.2 Manfaat untuk masyarakat

Manfaat untuk masyarakat dengan adanya penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang komplikasi

hipertensi.

2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.

1.4.3 Manfaat untuk peneliti

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh peneliti yaitu menambah pengetahuan tentang hubungan antara angka kejadian retinopati hipertensi dengan derajat hipertensi.


Dokumen yang terkait

Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H. Adam Malik Medan

2 57 70

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN UMUR TERHADAP ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI KABUPATEN MALANG

0 5 24

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT HIPERTENSI DENGAN DERAJAT RETINOPATI HIPERTENSI DI RS MATA UNDAAN SURABAYA

1 19 24

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA HIPERTENSI DENGAN ANGKA KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL DI RSUD Hubungan Antara Lama Hipertensi Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Terminal di RSUD Dr. Moewardi surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA LAMA HIPERTENSI DENGAN ANGKA KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL DI RSUD Hubungan Antara Lama Hipertensi Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Terminal di RSUD Dr. Moewardi surakarta.

0 4 15

Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi Dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H Adam Malik Medan

1 3 16

Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi Dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H Adam Malik Medan

0 0 2

Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi Dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H Adam Malik Medan

0 0 4