Konfigurasi Schlumberger Tempat dan Waktu Penelitian Alat yang Digunakan Diagram Alir Penelitian

Gambar 2.7 Arus Listrik Dilewatkan pada Elektroda Arus AB dan Elektroda Potensial MN Karena potensial adalah besaran skalar maka potensial disebarang titik oleh elektroda arus ganda akan merupakan jumlahan potensial oleh 2 elektroda arus tunggal. Oleh karena itu, dengan menggunakan Persamaan 2.8, potensial di titik M oleh arus yang melewati elektroda A dan B pada Gambar 2.4 adalah : � 2 − 2.10 Potensial di titik N adalah : � 2 − 2.11 Dengan demikian beda potensial antara titik M dan N adalah : ∆� � − � 2 { − − − } 2.12

2.7 Konfigurasi Schlumberger

Konfigurasi Schlumberger dapat dilihat pada Gambar 2.8 sebagai berikut. A M N B r2 r4 r3 r1 Gambar 2.8 Skema Konfigurasi Schlumberger Pada gambar diatas menunjukkan bahwa MN digunakan sebagai elektroda potensial dan AB sebagai elektroda arus Siregar, 2006. Faktor geometri untuk konfigurasi ini diberikan oleh : r 1 = s – b, r 2 = s + b, r 3 = s + b, dan r 4 = s – b persamaan 2.12 menjadi ∆� � � { − � − + � − + � − − �} ∆� 2 4� −� 2.13 dengan s = AB2 dan b = MN2. Bila b 2 s 2 , maka Persamaan 2.13 dapat dituliskan sebagai ∆� � � � 2 maka resistivitas semu untuk konfigurasi Schlumberger adalah : 2� ∆ 2.14 Persamaan 2.14 memberikan hubungan antara ρ dengan ΔV I. Faktor yang menghubungkan atara keduanya mempunyai harga yang hanya tergantung A M O N B b b s s dari konfigurasi atau geometri dari elektroda-elektroda arus dan tegangan. Oleh karena itu faktor tersebut disebut faktor geometri. Faktor geometri untuk konfigurasi Schlumberger adalah : � 2� 2.14 19 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di daerah Kelurahan Klego, Kec. Pekalongan Timur, Kota Pekalongan pada bulan Juni tahun 2014.

3.2 Alat yang Digunakan

Peralatan yang diperlukan dalam pengambilan data penelitian adalah Geolistrik Multichannel S-Field yang mempunyai komponen standar meliputi : 1 Resistivimeter S-Field, 2 16 buah elektroda, 3 kabel arus dan potensial 80 meter, 4 2 buah accumulator aki 12 Volt, 5 software akuisisi S-Field, 6 1 unit laptop untuk akuisisi data, 7 2 buah meteran masing-masing 100 meter dan 8 tool-kit seperti palu, pencapit buaya dan plester.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Tahap Persiapan

Adapun Beberapa persiapan yang mendukung kelancaran pengukuran antara lain : 1 studi literatur, yaitu mempelajari literatur atau teori yang berhubungan dengan penelitian tentang geolistrik, 2 menyerahkan surat ijin penelitian ke lembaga pemerintahan dan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian, dan 3 menyiapkan alat dan melakukan uji coba pada alat yang akan digunakan apakah alat dapat bekerja dengan baik atau tidak.

3.3.2 Tahap Pengukuran

Tahap pengukuran dilakukan tiga tahap, yaitu survei pendahuluan, penentuan lintasan pengukuran dan pengambilan data lapangan.

3.3.2.1 Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan ini mencari informasi dari literatur-literatur atau penelitian terdahulu mengenai kualitas air tanah baik dari sumur warga maupun dari sumur bor. Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Widada pada tahun 2007 telah memetakan sebaran air tanah dangkal di kota Pekalongan, seperti pada Gambar 3.1. Berdasarkan peta tersebut, maka dapat dilakukan pengukuran di perbatasan antara wilayah air tanah agak payau dan air tanah tawar. Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian

3.3.2.2 Penentuan Titik dan Lintasan Pengukuran

Pengukuran dilakukan di Kelurahan Klego dengan mengambil 4 titik. Masing-masing titik berada pada koordinat: 1 6°51’47” S dan 109°41’12” E untuk titik 1, 2 6°52’58” S dan 109°41’16” E untuk titik 2, 3 6°52’55” S dan 109°41’18” E untuk titik 3 dan, 4 6°53’05” S dan 109°41’13” E untuk titik 4. Titik 1 merupakan titik referensi untuk menentukan nilai resistivitas air laut. Sedangkan titik 2, 3 dan 4 adalah titik penelitian yang akan dicari persebaran intrusi air laut. Lokasi untuk tiap-tiap titik seperti yang terlihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Lokasi Titik Penelitian 109°40’0”E 109°41’0”E 109°42’0”E 6° 53 ’0 ”S 6° 52 ’0 ”S Legenda Airtanah tawar Airtanah agak payau N Titik Penelitian Titik 4 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Batas desa 6° 51 ’0 ”S 6° 54 ’0 ”S Untuk menentukan lintasan, titik 1 dilakukan satu lintasan saja karena hanya menentukan nilai resistivitas air laut saja. Selanjutnya, titik 2, 3 dan 4 masing-masing dilakukan pengukuran dua lintasan sejajar. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.2, lintasan titik 1 sejajar dengan garis pantai. Titik 2 berada di antara titik 3 dan titik 4 . Titik 3 berada di sebelah utara titik 2. Titik 4 berada di sebelah selatan titik 2. Penentuan lintasan titik 1 seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Penentuan Lintasan Titik 1 Pada gambar diatas menunjukkan lintasan di titik 1. Lokasi pengukuran titik 1 terletak di kelurahan Panjang Wetan berada dekat pantai dengan jarak ± 500 meter. Panjang lintasan sama untuk setiap titik sebesar 160 meter. Untuk titik 2, titik 3 dan titik 4 terletak di kelurahan Klego dengan jarak dengan pantai sebesar ± 6° 51 ’3 0” S 109°41’10” S 109°41’23” S 6° 51 ’5 0” S 2 km. Penentuan lintasan titik 2, titik 3 dan titik 4 seperti yang terlihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Penentuan Lintasan Titik 2, Titik 3 dan Titik 4

3.3.2.3 Akuisisi Data Lapangan

Dalam pengambilan data lapangan, dilakukan dengan menggunakan alat Geolistrik Multichannel S-Field konfigurasi Schlumberger. Alatnya seperti yang terlihat pada Gambar 3.5. Dilakukan penelitian di 4 titik. Tiap titik memiliki panjang lintasan sebesar 160 meter dengan jarak antar elektroda sebesar 10 meter. Skema susunan peralatan untuk akuisisi data menggunakan alat Geolistrik Multichannel S-Field ditunjukkan pada Gambar 3.5. 6° 52 ’5 0” S 6° 53 ’1 0” S 109°41’8” S 109°41’21” S Gambar 3.5 Geolistrik Multichanel S-Field Gambar 3.6 Skema Susunan Akuisisi Data Pengambilan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengukur panjang lintasan penelitian. 2. Menancapkan 16 buah elektroda dengan jarak antar elektroda sebesar 10 meter. 3. Memasang kabel pada masing-masing elektroda. 4. Menyusun alat seperti pada Gambar 3.6 5. Melakukan kontrol lapangan menggunakan software akuisisi. 6. Melakukan langkah yang sama untuk lintasan selanjutnya.

3.3.3 Pengolahan Data

Dalam melakukan pengolahan data dilakukan dengan komputerlaptop menggunakan software Res2dinv. Software Res2dinv ini merupakan program yang dibuat untuk menghitung serta menggambarkan nilai resistivitas dari hasil perhitungan di lapangan dalam bentuk 2 dimensi.

3.3.4 Interpretasi Data

Pada tahapan ini hasil output yang dihasilkan oleh software Res2Dinv akan menampilkan gambar penampang 2D. Hasil olahan data 2D mengandung informasi nilai resistivitas batuan bawa permukaan dengan pencitraan warna. Pencitraan warna tersebut kemudian diinterpretasikan nilai resistivitas suatu batuanmaterial sesuai dengan geologi daerah penelitian.

3.4 Diagram Alir Penelitian

Alir penelitian adalah mencari studi literatur dan latar belakang yang mendukung untuk dilakukan penelitian, kemudian menentukan lokasi penelitian dan lintasan pengukuran. Lokasi penelitian berada di kelurahan Klego, kota Pekalongan. Penelitian dilakukan di 4 empat titik pengukuran. Titik 1 berada di kelurahan Panjang Baru sebagai titik referensi dalam menentukan nilai resistivitas air laut, sedangkan titik yang lain berada di kelurahan Klego sebagai titik penelitian. Tiap titik dilakukan dua lintasan sejajar, kecuali untuk titik 1 hanya satu lintasan saja. Pengambilan data lapangan dilakukan dalam dua hari dengan cuaca cerah agar pengambilan data tidak terganggu. Setelah dilakukan pengambilan data, selanjutnya adalah pengolahan data menggunakan software Res2Dinv untuk menampilkan penampang lintang 2D. Alir penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian seperti gambar 3.7 sebagai berikut. Gambar 3.7 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penentuan Lokasi Pengukuran Cek Kabel dan 16 Buah Elektroda Pengolahan Data Dengan Software Res2Dinv Selesai S-Field Dapat Bekerja Akuisisi Data Tidak Ya Interpretasi Data Hasil Olahan Menarik Kesimpulan 27 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian