1 – 2
kain BS atau kain furing masih dapat di jual kepada konsumen, namun dengan harga murah. Kesalahan yang terjadi ini tentunya menjadi kendala bagi
perusahaan dalam menjalankan produksinya dan menjaga kualitas produk yang dihasilkannya. Dengan adanya kendala ini, kecurigaan terhadap proses produksi
tentunya sangat beralasan, karena dalam proses produksi banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap timbulnya variasi.
Berdasarkan jumlah cacat yang didapatkan pada departemen dyeing, dapat dilihat pada diagram pareto dibawah ini yang menjadi penanganan cacat adalah
sebagai berikut : Tabel 1.1.
Jumlah Cacat Pada Proses Dyeing Jeniscacat Kode
cacat Jumlah
cacat Cacat Kum
cacat Kain melipat
KM 3756
62,746 62,746
Warna kain tidak rata WK
1557 26,011
88,757 Kain sobek
KS 673
11,243 100
Total 5986
100,000 Data yang diambil berdasarkan pencatatan operator departemen dyeing yang
dilakukan pada tanggal 26 September – 29 Oktober 2005. Contoh perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1.Tabel L1-1
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun Permasalahan yang terjadi pada perusahaan saat ini yang menyebabkan perusahaan mengalami kendala dalam menjalankan produksinya
dan menjaga kualitas produk yang dihasilkannya adalah : •
Penyebab yang menimbulkan variasi dalam proses tidak ditangani oleh pihak perusahaan, proses variasi dapat dilihat pada peta kendali lampiran 2.
Tabel L2-2. •
Tidak diambil tindakan prosedur untuk menangani cacat yang terus terulang •
Tidak ada bagian pengawasan yang dapat menanggulangi jika terjadi jumlah cacat yang meningkat
Bab 1 Pendahuluan Universitas Kristen Maranatha
1 – 3
• Persaingan dagang dengan industri tekstil lain mengakibatkan penghematan
disegala sumber daya manusia, mesin, dan bahan baku Dengan jumlah cacat yang meningkat dan tidak diketahui penyebab cacat
yang terjadi selama ini, menyebabkan cacat yang terjadi dapat terus terulang kembali dan jumlah cacat yang terjadi dapat terus bertambah. Dampak yang
dirasakan oleh perusahaan dari kendala-kendala ini adalah pemborosan terhadap sumber daya manusia, mesin, metoda, dan bahan baku
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi
Dalam penyusunan laporan ini, karena keterbatasan waktu dan supaya masalah tidak menyimpang, maka penulis membataskan masalah dalam skripsi ini
yaitu : 1.
Upaya mencari tahu penyebab dan mengatasi cacat pada departemen dyeing 2.
Penelitian departemen weaving tidak dapat dilakukan karena batasan ruang lingkup yang diberikan perusahaan hanya pada departemen dyeing
3. Proses perbaikan menggunakan metode DMAIC namun dilakukan sampai
pada tahap Define, Measure dan Analysis. Untuk tahap Improve dan Control dilakukan penelitian lebih lanjut.
1.4. Perumusan Masalah
Setelah diketahui identifikasi masalah tersebut maka kegiatan selanjutnya merumuskan masalah. Adapun rumusan masalah yang akan digunakan yaitu :
1. Bagaimana tingkat cacat untuk tiap jenis cacat yang terjadi di PT Asiantex?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat pada kain ?
3. Bagaimana usulan yang sebaiknya diberikan agar kesalahan yang menjadi
prioritas tidak akan terulang kembali pada proses produksi selanjutnya?
1.5. Tujuan Penelitian