4 masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah
untuk tidak melakukan aborsi. Dengan iklan layanan masyarakat yang tepat sasaran dan ditunjang dengan komunikasi visual yang tepat, penulis meng-
harapkan dapat membuat masyarakat khususnya remaja putri sadar akan bahaya aborsi sehingga mereka tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan
kehamilan karena janin yang dikandung memiliki hak untuk hidup.
1.2 Pembatasan Masalah
Seks bebas telah menghilangkan sakralitas seksualitas
1
manusia dan menga- burkan nilai luhurnya sehingga kegiatan seksual dipandang sebagai kebutuhan
biologis. Akibatnya, aborsi juga sering dianggap sebagai bagian dari kebutuh- an, sebab kehamilan bukan lagi dipandang sebagai berkat, tetapi sebagai
penghalang mencapai hidup enak, kesenangan dan gaya hidup. Tingkat aborsi pengguguran kandungan di kalangan remaja di tanah
air hingga kini masih cukup tinggi yakni mencapai 30. Tingginya tingkat aborsi di kalangan remaja ini cukup mengkhawatirkan karena membahayakan
bagi keselamatannya, kata Direktur remaja dan perlindungan hak-hak
reproduksi BKKBN Pusat, Eddy Hasmi.
Perilaku aborsi yang akhir-akhir ini banyak terkuak menyebabkan masalah ini menarik untuk diangkat mengingat bahwa tidak semua remaja
wanita memiliki pengetahuan tentang aborsi. Azwar dalam Kompas, 2000
menyebutkan bahwa aborsi merupakan permasalahan yang kini sedang mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Kalau hanya membuat larangan
aborsi, tidak akan memecahkan masalah secara tuntas. Harus dicari jalan keluar yang lebih untuk memecahkan masalah aborsi ini.
1 Seksualitas itu indah sebab menjadi ungkapan cinta kasih seutuhnya antara laki-laki dan perempuan yang
memiliki komitmen untuk hidup bersama dalam perkawinan, menyatukan seluruh hidup, jiwa dan raganya. Seksualitas adalah suci, sebab Tuhan menciptakan manusia secara keseluruhan, mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki, termasuk organ-organ seks manusia. Sehingga kita harus menjaganya dengan baik dan benar. Jika sampai seksualitas ini menjadi sumber dosa, maka ini menyimpang dengan rencana Tuhan dan manusialah yang
bertanggung jawab.
5 Pada rencana perancangan ini, penulis merencanakan untuk membuat
iklan layanan masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah untuk tidak melakukan aborsi. Iklan layanan masyarakat ini akan
dibagi ke dalam 5 versi, antara lain : -
2 versi conditioning
Untuk 2 versi ini, masing-masing memiliki tujuan yang sama yakni agar remaja putri yang hamil di luar nikah tidak melakukan aborsi. Di sini,
penulis mengemasnya ke dalam 2 versi, yakni :
Versi 1 : memberikan gambaran bagaimana perasaan dan pengalaman
horror wanita yang pernah melakukan aborsi sehingga setelah menonton ini, para remaja putri dapat berpikir matang untuk
tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan kehamilannya.
Versi 2 : memberikan gambaran bahwa dari banyaknya kasus kehamilan
di luar nikah, tidak semuanya berakhir dengan aborsi. Sebagian wanita dalam situasi serupa ada yang memilih untuk menerus-
kan kehamilannya tanpa menikah dan ia ternyata mampu untuk membesarkan dan merawat anaknya sendiri.
- 2 versi informing
bersifat memberikan informasi mengenai aborsi sekaligus penghimbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah untuk tidak melakukan
aborsi. Dikemas ke dalam 2 versi, yakni :
Versi 1 : memberitahukan kepada remaja mengenai data-data tingginya
tingkat aborsi di kalangan remaja, bayi yang dibuang akibat aborsi. Di sini penulis mencoba untuk memberikan gambaran
bahwa aborsi yang dilakukan remaja wanita di Indonesia sudah cukup mencemaskan, apalagi separuhnya akibat pergaulan
bebas yang terjadi di antara remaja yang belum menikah.
6
Versi 2 : memberikan pesan-pesan lewat testimonial dari perwakilan
masyarakat mengingat faktor eksternal dari remaja sangat di- pengaruhi. Diupayakan agar masyarakat khususnya remaja
sadar akan bahaya aborsi sehingga mereka tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan kehamilan.
- 1 versi remanding
Bersifat mengingatkan kembali tujuan dari iklan layanan masyarakat dengan pernyataan, “boleh atau tidak, setuju atau tidak pikirkan berkali-
kali sebelum mengambil keputusan”, dengan pertanyaan boleh atau tidak setuju atau tidak aborsi kepada beberapa perwakilan remaja.
1.3 Rumusan Masalah