Pengembangan Aplikasi E-Learning Mata Pelajaran Fisika Kelas I Berbasis Web Di SMAN 1 Cisaat
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Giri MuriaShaleh
10110531
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
(2)
iii
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan mengambil judul “PENGEMBANGAN APLIKASI E-LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI BERBASIS WEB DI SMAN 1 CISAAT”. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi starata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT.
2. Kedua orang tua, adik-adik, saudara dan nenek saya, terimakasih atas doa dan dukungan yang tidak pernah ada hentinya, baik secara moril dan materil. 3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc. selaku rektor di UNIKOM. 4. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku dekan fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer UNIKOM.
5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua program studi Teknik Informatika UNIKOM.
6. Alif Finandhita S.Kom selaku dosen wali IF12 Angkatan 2010.
7. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan dalam proses penyusunan tugas akhir.
8. Bapak Erick Wijaya, S.Kom. selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan inspirasi dan membimbing dengan sangat teliti dalam proses penyusunan tugas akhir.
9. Bapak Erik Wahyudin, NanangNajmudin, MM.Pd., Seluruh Staf dan siswa SMA Negeri 1 Cisaat yang telah membimbing dan membantu saya selama tugas akhir.
10.Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. selaku dosen penguji 3 yang telah membantu dalam tahap sidang skripsi tugas akhir.
11.Teman-teman mahasiswa seperjuangan dari semester awal hingga akhir yaitu Margadena Cahya Putra, Moch Tevin Adiman, Haditya Catur Dwi Perkasa, Bambang Imam Hermawan, Arif Firmansyah, Fatahudin Aziz, Muhammad Septiana, Taufik Mardan Dwi Putra, Amir Ibrahim Hasan, Wahyu Zack, Septiyana Hendiyana, Anandar Indrayana, Muhammad Iqbal, Muhammad Reza Fahlevi, Ahmad Syarif, Luthfi Aziz, Muhammad Eko Haryanto, Aidil
(3)
iv
13.Teman-teman anak satu bimbingan yaitu Margadena Cahya Putra, Nandi Syukri, Hegi, Hendri dan yang lainnya.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dengan segala kekurangan yang dimiliki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat.
Bandung, 18 Agustus 2015
(4)
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud Dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metode Penelitian ... 4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
(5)
vi
2.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Cisaat ... 9
2.1.2 Logo SMAN 1 Cisaat ... 10
2.1.3 Visi dan Misi ... 11
2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 11
2.1.5 Deskripsi Tugas ... 12
2.2 Landasan Teori ... 13
2.2.1 Database Management System (DBMS) ... 14
2.2.2 Internet ... 15
2.2.3 Basis Data ... 16
2.2.4 E-Learning ... 16
2.2.5 UML ... 17
2.2.5.1 Use-case ... 18
2.2.5.2 Class Diagram ... 19
2.2.5.3 Sequence diagram ... 19
2.2.5.4 Activity diagram ... 20
2.2.6 Analisis Butir Soal ... 21
2.2.7 Software Pembangun System ... 23
2.2.7.1 Adobe Dreamweaver ... 23
2.2.7.2 Adobe Flash ... 24
2.2.7.3 MySQL ... 25
2.2.8 Bahasa Pemrograman ... 27
(6)
vii
2.2.8.2 Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP) ... 28
2.2.8.3 Cascading Style Sheet (CSS) ... 29
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
3.1 Analisis Sistem ... 31
3.1.1 Analisis Masalah ... 31
3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 31
3.1.2.1 Prosedur pemberian materi di SMAN 1 Cisaat ... 31
3.1.2.2 Prosedur Pembuatan soal ... 34
3.1.2.3 Diagram Konteks LMS SMAN 1 Cisaat yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.2.4 Use Case E-learning SMAN 1 Cisaat Sebelumnya yang Berjalan ... 38
3.1.3 Pengembangan E-Learning ... 38
3.1.3.1 Simulasi Animasi Fisika ... 40
3.1.3.2 Analisis Butir Soal ... 40
3.1.3.2.1 Analisis Tingkat Kesukaran Soal... 40
3.1.3.2.2 Analisis Daya Pembeda ... 43
3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 49
3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 49
3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 50
3.3 Analisis Pengguna ... 51
3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 52
3.5 Model Use Case ... 53
(7)
viii
3.6.1 Model Use Case ... 54
3.7 Definisi Aktor ... 55
3.8 Definisi Use Case ... 55
3.9 Skenario Use Case ... 59
3.10 Model Analisis dan Perancangan ... 67
3.10.1 Realisasi Use Case Tahap Analisis ... 67
3.10.2 Diagram Activity ... 67
3.10.2.1 Activity Diagram Login Guru ... 68
3.10.2.2 Activity Diagram Buat Daftar Kelas ... 69
3.10.2.3 Activity Diagram Buat E-learning Fisika ... 70
3.10.2.4 Activity Diagram Buat Soal ... 71
3.10.2.5 Activity Diagram Buat Ujian Online Fisika ... 72
3.10.2.6 Activity Diagram Lihat Nilai ... 73
3.10.2.7 Activity Diagram Cek Analisis Butir Soal ... 74
3.10.2.8 Activity Diagram Mengubah Pengelolaan ... 75
3.10.2.9 Activity Diagram Login Siswa ... 76
3.10.2.10 Activity Diagram Cari Kelas ... 77
3.10.2.11 Activity Diagram Mengikuti E-learning Fisika ... 78
3.10.2.12 Activity Diagram Mengikuti Ujian Online Fisika ... 79
3.10.3 Diagram Kelas ... 80
3.10.4 Sequence Diagram ... 81
(8)
ix
3.10.4.2 Sequence Diagram Buat Daftar Kelas ... 82
3.10.4.3 Sequence Diagram Buat E-learning Fisika ... 83
3.10.4.4 Sequence Diagram Buat Soal ... 84
3.10.4.5 Sequence Diagram Buat Ujian Online Fisika ... 85
3.10.4.6 Sequence Diagram Lihat Nilai... 86
3.10.4.7 Sequence Diagram Cek Analisis Butir Soal ... 87
3.10.4.8 Sequence Diagram Mengubah Pengelolaan ... 88
3.10.4.9 Sequence Diagram Login Siswa ... 89
3.10.4.10 Sequence Diagram Cari Kelas ... 90
3.10.4.11 Sequence Diagram Mengikuti E-learning Fisika ... 91
3.10.4.12 Sequence Diagram Mengikuti Ujian Online Fisika ... 92
3.11 Pedoman Perancangan ... 93
3.12 Model Perancangan ... 93
3.12.1 Realisasi Use Case Tahap Perancangan ... 93
3.12.2 Perancangan Sistem ... 93
3.12.3 Perancangan Data ... 94
3.13 Skema Model Relasi Antar Class... 94
3.14 Struktur Tabel ... 95
3.14.1 Tabel Analisis ... 95
3.14.2 Tabel Kelas ... 96
3.14.3 Tabel Guru ... 96
(9)
x
3.14.5 Tabel Soal ... 97
3.14.6 Tabel Nilai ... 98
3.14.7 Tabel Kelas Ajar ... 99
3.14.8 Tabel Ujian... 99
3.14.9 Tabel Learning ... 100
3.14.10 Tabel Mata Pelajaran ... 100
3.14.11 Tabel Tahun Ajaran ... 100
3.15 Tracebility Use Case ... 101
3.16 Perancangan Struktur Menu ... 102
3.16.1 Perancangan Struktur Menu Guru ... 102
3.16.2 Perancangan Struktur Menu Siswa ... 103
3.17 Perancangan Antarmuka ... 104
3.17.1 Perancangan Antarmuka Login [T01] ... 105
3.17.2 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Guru [G01] ... 106
3.17.3 Perancangan Antarmuka Daftar Kelas [G02] ... 107
3.17.4 Perancangan Antarmuka E-learning [G03] ... 108
3.17.5 Perancangan Antarmuka Soal [G04] ... 109
3.17.6 Perancangan Antarmuka Ujian Online [G05] ... 110
3.17.7 Perancangan Antarmuka Nilai [G06]... 111
3.17.8 Perancangan Antarmuka Analisis Butir Soal [G07] ... 112
3.17.9 Perancangan Antarmuka Pengolahan [G08] ... 113
(10)
xi
3.17.11 Perancangan Antarmuka List Guru [S02]... 115
3.17.12 Perancangan Antarmuka Cari Kelas [S03] ... 116
3.17.13 Perancangan Antarmuka Kelas Saya [S04] ... 117
3.17.14 Perancangan Antarmuka Nilai [S05] ... 118
3.17.15 Perancangan Antarmuka Profil [S06] ... 119
3.17.16 Perancangan Antarmuka Ubah Password [S07] ... 120
3.17.17 Perancangan Antarmuka Kelas Ajar [S08] ... 121
3.18 Perancangan Pesan ... 122
3.19 Jaringan Semantik ... 123
3.19.1 Jaringan Semantik Guru ... 124
3.19.2 Jaringan Semantik Siswa ... 125
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 127
4.1 Implementasi Sistem ... 127
4.1.1 Implementasi Kebutuhan Perangkat Keras ... 127
4.1.2 Implementasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 128
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 128
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 132
4.1.4.1 Implementasi Antarmuka Guru Yang Dikembangkan ... 132
4.1.4.2 Implementasi Antarmuka Siswa Yang Dikembangkan ... 132
4.2 Pengujian ... 133
4.2.1 Pengujian Black Box ... 133
(11)
xii
4.3 Kesimpulan Pengujian Beta... 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 147
5.1 Kesimpulan ... 147
(12)
137
[3]. Pressman, Roger S;. (2010). Software Engineering A Practitioner Approach. 888.
[4]. (n.d.). Web Programming : PHP 1. Bengkel Internet Pens ITS.
[5]., H. (2011). Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe. 10.
[6]. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: 311.
[7]. Lufi, Y. (2013). Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Site Plan Property Berbasis Website. 157.
[8]. (n.d.). HTML (Hypertext Markup Language). Bengkel Internet Pens ITS.
[9]. Fariza, Arna;. (2013). Unified Modeling Language. 77.
[10]. Hidayat, Ali. (2013). Pengaruh Penggunaan E-Learning Terhadap Motivasi Dan Efektivitas belajar fisika bagi siswa sma. E-learning, 13.
[11] Nursari, Sri Rezeki Candra;. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak. 48.
[12]. Hadiputra, Faisal Ibrahim; Ramadhan, Rido; Iswari, Ni Made Satvika; (2009). SistemInformasiAkademik - Perwalian. Dokumen Pembangun Perangkat Lunak. 69.
[13] Hosaragih. (n.d.). Soal-Soal Fisika Pilihan Ganda. Soal-Soal Fisika Pilihan Ganda, 18.
[14] , Usmeldi;. (2012). Efektivitas Macromedia Flash Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Teknik. Seminar Nasional Fisika, 5.
[15] , Sodikin; Noersasongko, Edi; Pramudi, Y. Tias Catur. (2009). Jurnal Penyesuaian Dengan Modus Pembelajaran Untuk Siswa SMK Kelas X. Jurnal Teknologi Informasi, 15.
[16] Kanginan, Marthen;. (2006). Fisika Untuk SMA Kelas XI Kurikulum 2006. Jakarta: Erlangga.
[17] Sugiyono. (2012).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
[18]Rouf Abdul;. (n.d.). Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box dan Black Box. Sistem Informasi – STMIK HIMSYA Semarang,1-7.
(13)
[20]Widhiarso Wahyu. Skala Likert. FakultasPsikologi UGM.
[21] Wibisono Waskitho; Baskoro Fajar;. (2002). Pengujian Perangkat Lunak dengan Menggunakan Model Behaviour UML. Teknik Informatika ITS, 1-8.
(14)
1
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cisaat merupakan salah satu SMA Negeri yang berada di kota Sukabumi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan di sukabumi yang memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran dengan menggunakan e-learning, khususnya di bidang mata pelajaran Fisika. E-learning ini akan diolah di dalam LMS (Learning manajemen system) di SMAN 1 Cisaat. LMS yang sedang berjalan di sekolah ini memiliki fitur utama yaitu, pengolahan data siswa, pengolahan data guru, pengolahan data materi, upload dan download materi dan juga terdapat fitur latihan soal fisika yang digunakan sebagai latihan bagi siswa sebelum melakukan ujian.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika Isep Budiman, M.Pd. (2009 - Sekarang) di SMAN 1 Cisaat,fisika merupakan mata pelajaran eksak yang menyuguhkan materi pembelajaran secara teori maupun praktek, sehingga fisika banyak menggunakan alat praktikum dalam proses pembelajaran, agar dapat menunjang belajar bagi siswa. Namun, dari hasil observasi di lab fisika tidak jarang ditemukan keterbatasan alat peraga, sehingga menghambat proses belajar-mengajar dan dari e-learning yang sebelumnya hanya menampilkan materi berupa text yang di inputkan oleh guru, sehingga siswa kurang memahami dalam setiap materi pembelajarannya.
Dari setiap soal materi yang diujikan, guru sulit untuk melakukan evaluasi soal ujian dan latihan pembelajaran, evaluasi dilakukan masih berdasarkan kemampuan guru dalam memberikan soal, sehingga analisis soal masih sukar digunakan dalam digunakan dalam ujian, sehingga tidak diketahui tingkat kesulitannya. Selain karena dari banyaknya jumlah soal siswa yang harus diperikasa oleh guru dan kualitas soal yang digunakan belum efektif, sehingga guru membutuhkan waktu yang lama untuk meninjau kembali soal-soal yang diujikan agar dapat mengetahui kelemahan pada siswa dan kualitas soal yang
(15)
diujikan. Selain itu, jumlah soal pada setiap mata pelajaran yang diujikan yaitu ditentukan oleh guru terkait dengan materi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan waktu tambahan untuk dapat menganalisis lebih spesifik tentang kelemahan siswa terhadap suatu materi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka untuk mengantisipasi keterbatasan tersebut dilakukan pengembangan E-Learning Mata
Pelajaran Fisika Berbasis Web dengan menambahkan fitur simulasi alat
praktikum, simulasi materi dan data evaluasi butir soal untuk menganalisis hasil ujian siswa berdasarkan nilai dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
1.2Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa masalah yang muncul sebelumnya. Maka dapat dirumuskan masalah yang mendasari penyusunan tugas akhir ini adalah bagaimana mengembangkan E-learning Mata Pelajaran Fisika di SMAN 1 Cisaat dengan fitur tambahan berupa simulasi fisika kelas XI dan analisis butir soal yang akan digunakan dalam penyajian soal tes, ujian dan latihan untuk mengukur kualitas butir soal fisika.
1.3Maksud Dan Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah, maksud dan tujuan masalah yang telah diuraikan dari penelitian ini untuk mengembangkan e-learning fisika di SMAN 1 Cisaat yaitu sebagai berikut :
1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah diuraikan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan e-learning fisika di SMAN 1 Cisaat.
(16)
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu siswa dalam proses belajar-mengajar untuk lebih memahami materi fisika.
2. Untuk membantu guru dengan mempermudah dalam mengukur analisis butir soal fisika yang diujikan saat proses belajar-mengajar berlangsung.
1.4Batasan Masalah
Adapun batasan masalah untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi berbasis web yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
1. Fitur yang dikembangkan di e-learning SMAN 1 Cisaat yaitu analisis butir soal dari bank soal dan simulasi fisika untuk materi kelas XI.
2. Pengembangan aplikasi e-learning di SMAN 1 Cisaat dilakukan oleh 2 pengguna yaitu Guru dan Siswa.
3. Analisis soal yang dilakukan yaitu tingkat kesukaran dan daya pembeda. 4. Bank soal hanya berupa pilihan ganda untuk setiap tes yang dilakukan oleh
siswa.
5. Bank soal digunakan untuk tes, ujian dan latihan.
6. Sumber soal diambil dari buku fisika SMA kelas XI oleh Marthen Kanginan. 7. Konsep pengambilan soal yaitu berupa penyajian jumlah soal yang di inputkan
tergantung oleh guru sebagai pembuat soal baik berupa tes, ujian maupun latihan soal.
8. Pembeda dari aplikasi e-learning fisika ini yaitu siswa dapat menggunakan simulasi fisika yang digunakan dalam pembahasan tiap materi selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, seperti simulasi gerak bentuk parabola, simulasi usaha dan gaya dan hukum newton.
9. System sebelumnya E-learning yang diolah dalam LMS SMAN 1 Cisaat yaitu berupa halaman utama, daftar kelas, soal, ujian online, dan nilai.
10.Keluaran berupa informasi hasil nilai dari kemampuan siswa yang telah mengikuti ujian .
(17)
11.Software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini yaitu: Adobe Dream
weaver dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML5, Adobe Flash cs6
untuk simulasi fisika, MySQL sebagai DBMS (Database Management System), WAMPP sebagai internal server yang digunakan untuk ujicoba dan Internet browser untuk web browsernya.
12.Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan yaitu tools pemodelan menggunakan model Objek Oriented Programming (OOP), Flow Map, Use Case, Diagram Kelas, Diagram Activity, dan Sequence Diagram.
1.5Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif. Metode deskriftip adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur.
Studi literatur dilakukan dengan cara melakukan pencarian dan pengumpulan data pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut berupa buku, artikel, jurnal, dan laporan akhir yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
2. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke SMA Negeri 1 Cisaat terhadap permasalahan yang diambil. 3. Wawancara.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak berwenang di SMAN 1 Cisaat yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. ([3])
(18)
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode analisis data dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan paradigma pembangunan perangkat lunak Waterfall, yang meliputi beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
Gambar 1.1 Model Waterfall([3])
1. Communication
Pada tahap ini dilakukan suatu analisis terhadap kebutuhan software, langkah ini melakukan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak terkait yaitu kepala sekolah dan guru fisika di SMAN 1 Cisaat, dan mengumpulkan data-data tambahan baik dari jurnal, artikel maupun internet.
2. Planning
Proses tahap ini dilakukan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini dilakukan untuk memproses dokumen pengembangan Communicati
Planning
Modelling
Construction
(19)
e-learning SMAN 1 Cisaat dan rencana pengembangan aplikasi e-learning kedepannya.
3. Modelling
Proses tahap ini user akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan dan pengembangan e-learning yang dapat dilakukan saat membuat koding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur e-learning, dan representasi interface.
4. Construction
Proses tahap ini dilakukan proses untuk membuat kode pengembangan e-learning. Tahapan ini dilakukan tahapan secara nyata dalam mengerjakan pengembangan, sehingga aplikasi e-learning sesuai dengan perancangan atau modelling. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap e-learning SMAN 1 Cisaat
5. Deployment
Proses tahap ini yaitu final dalam pembuatan sebuah pengembangan aplikasi e-learning mata pelajaran fisika atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian aplikasi yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang akan dijalankan. Dan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu :
(20)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas organisasi, konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis dalam pengembangan sistem yaitu gambaran umum sistem, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat disertai dengan hasil pengujian sistem yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cisaat. Sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai hal-hal penting yang telah dibahas dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil implementasi dan pengujian lalu kemudian dibuat kesimpulan. Bab ini juga berisi saran-saran yang diberikan untuk pengembang selanjutnya.
(21)
(22)
9 2.1 Tinjauan Sekolah
Merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penilitian sekolah yaitu di SMAN 1 Cisaat, diantaranya sejarah singkat sekolah, visi misi sekolah dan struktur organisasi sekolah.
2.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Cisaat
SMAN 1 Cisaat mulai berdiri tanggal 16 Juli 1979. Pada awal berdirinya proses belajar mengajar dilaksanakan di SMP Negeri Cisaat. Pada tanggal 10 Juni 1981 gedung SMAN 1 Cisaat diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr.Daud Yusuf, berlokasi di Jl. Veteran Km.3 Desa Cibolang Kecamatan Cisaat.
Seiring dengan adanya pemekaran wilayah di Kecamatan Cisaat, sejak tahun 2000 SMAN 1 Cisaat termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi. Namun nama sekolah tetap SMAN 1 Cisaat. Berikut Periodesasi Kepemimpinan di SMAN 1 Cisaat :
Tabel 2.1 Periodesasi kepemimpinan di SMA Negeri 1 Cisaat
NO KEPEMIMPINAN PERIODE
1. DRS. H. SAREH SUMITAMIHARJA 1981-1982
2. DRS. MOCH. SOBANDI 1982-1987
3. A. SUARDI, B.A 1987-1994
4. DRS. H. MOMO TRISNAWISESA (PJS) 1994
5. H. FORKOT SIREGAR, S.H (PJS) 1995
6. DRS. H. MUJIONO 1995-1998
7. DRS. ADI SUPARMAN 1998-2000
8. DRS. H. RADEN GANDIKUSUMAH, M.Pd. 2000-2005
(23)
NO KEPEMIMPINAN PERIODE
10. DRS. WAWAN MUWARDI 2007-2009
10. DRA. NURHIDAYATIEN, M.PD. 2009-2010
10. CUCUP SUPANDI,S.PD.,M.PD. 2010-Sekarang
2.1.2 Logo SMAN 1 Cisaat
Berikut Merupakan logo dari SMAN 1 Cisaat :
Gambar 2.1 Logo SMAN 1 Cisaat
Arti Logo SMAN 1 Cisaat 1. Arti Gambar Pada Logo
Sayap
merupakan gambar petikan dari tut wuri handayani dari simbol pendidikan nasional yang Melambangkan tekad mulia siswa dan siswi SMAN 1 Cisaat dapat meraih cita - cita dan pendidikansetinggi - tingginya yang bisa memberikan kewibawaan dan kebanggaan.
bintang emas
mengutamakan ketaqwaan dan keimanan berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
3 lingkaran bersatu
melambangkan ikatan kekeluargaan seluruh siswa dan siswi SMAN 1 Cisaat dan menunjukkan kebulatan tekad dalam menggapai cita – cita.
(24)
buku
melambangkan sumber ilmu pengetahuan. 2. Arti Warna Pada Logo SMAN 1 Cisaat
Merah pada sayap, melambangkan semangat juang.
Kuning, melambangkan kesejahteraan, agung dan luhur.
Orange, melambangkan kewibawaan.
Hitam, melambangkan ketegasan dan kekuatan.
2.1.3 Visi dan Misi a. Visi
Terwujudnya Sekolah Mandiri Yang Menghasilkan Lulusan Yang Cerdas ( Cermat, Religius, Dinamis, Dan Sehat) Serta Menguasai Iptek.
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui peningkatan profesionalisme tenaga pendidik.
2. Meningkatkan lulusan yang berkualitas, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
3. Mengembangkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler.
4. Membina kemandirian peserta didik dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi.
5. Mengembangkan kemandirian peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan.
2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi yang ada di SMAN 1 Cisaat dipimpin oleh kepala sekolah yang dibantu oleh organisasi di bawahnya meliputi, kepala TU, wakil humas, wakil sarana, wakil kurikulum, wakil kesiswaan, coordinator BK dan wali kelas tiap masing – masing kelas.
(25)
Gambar 2.2Struktur Organisasi SMAN 1 Cisaat 2.1.5 Deskripsi Tugas
Berikut ini merupakan deskripsi tugas bagian dari struktur organisasi di SMAN 1 Cisaat :
a. Kepala Sekolah, bertugas memimpin dan mengkoordinasikan semua pelaksanaan rencana kerja harian, mingguan, bulanan semester dan tahunan serta memonitoring guru dan siswa. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan pejabat-pejabat resmi setempat dalam usaha pembinaan sekolah.
b. Tata Usaha, bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan administrasi sekolah, meliputi penyusunan program tahunan, kepegawaian, keuangan, pelaporan, inventaris dan kesiswaan.
c. WK Humas, bertugas mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah, membina hubungan antara sekolah dengan wali siswa, membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, lembaga sosial lainnya, membuat dan menyusun
(26)
program semua kebutuhan sekolah, koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah, menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah.
d. WK Sarana, bertugas mengkoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang-barang inventaris/non inventaris baik fisik maupun non-fisik milik sekolah.
e. WK Kurikulum, bertugas membuat perencanaan dan mengkoordinasikan pembagian tugas guru-guru per caturwulan, merekap daya serap dan target pencapaian kurikulum per-tahun pelajaran, serta segala kegiatan yang berhubungan dengan urusan kurikulum dan pengajaran bidang intra-kurikuler.
f. Wakasek Kesiswaan, bertugas membuat perencanaan penerimaan siswa baru kelasX, mutasi siswa kelas XI dan XII dan pendaftaran ulang siswa. Membina dan membimbing OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan mengkoordinasikan semua yang berkaitan dengan kegiatan siswa di bidang ekstra-kurikuler.
g. Koordinator BP/BK, bertugas memahami individu dengan segala karakteristiknya, fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative yang dapat menghambat perkembangannya, fungsi pengentasan, yakni memberi bantuan dalam mengentasankan permasalahannya, serta fungsi pemeliharaandan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kumpulan teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai referensi.Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. ([4])
(27)
2.2.1 Database Management System (DBMS)
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat.
Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain Sebagai Berikut :
a. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy b. Menjaga konsistensi dan integritas data
c. Meningkatkan keamanan data
d. Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data Kelemahan DBMS antara lain sebagai berikut :
a. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal.
b. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
c. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal.
d. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi. ([2])
Alasan menggunakan DBMS yaitu menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses, karena setiap pengguna di e-learning SMAN 1 Cisaat penggunaan hak akses dibatasi.
(28)
2.2.2 Internet
Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan local yang ada pada suatu daerah,kota,atau bahkan pada sebuah negara. Secara sederhana internet juga dapat diartikan kumpulan dari beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optic, satelit atau melalui sambungan telepon.
Keuntungan menggunakan internet sebagai berikut :
a. komunikasi :
Sasaran utama dari internet selalu komunikasi.Inovasi yang terjadi agar lebih cepat, lebih dapat diandalkan.
b. Informasi :
Informasi mungkin internet menawarkan keuntungan terbesar. Internet adalah harta karun virtual informasi.
c. Hiburan :
media internet telah menjadi sangat sukses dalam perangkap segi faktor hiburan. Men-download permainan, Ada banyak permainan yang dapat didownload dari internet secara gratis.
Kekurangan menggunakan internet sebagai berikut :
a. Pencurian informasi pribadi :
Jika Anda menggunakan Internet, Anda mungkin akan menghadapi bahaya besar sebagai informasi pribadi Anda seperti nama, alamat, nomor kartu kredit dll dapat diakses oleh penjahat lainnya untuk membuat suatu permasalahan Anda lebih parah.
b. Spamming:
Spamming mengacu pada mengirim e-mail yang tidak diinginkan dalam jumlah besar, yang memberikan ada tujuan dan sia-sia menghambat seluruh sistem.
(29)
c. Pornografi:
Ini mungkin merupakan ancaman terbesar yang berhubungan dengan hidup sehat mental anak-anak Anda.([1])
Alasan penggunaan internet yaitu sebagai media informasi untuk melakukan kegiatan pelajaran di e-learning SMAN 1 Cisaat.
2.2.3 Basis Data
Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah atau kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Keuntungan mengganakan sistem basis data antara lain: a. Terkontrolnya kerangkapan data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
b. Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
c. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.([1])
Alasan menggunakan basis data yaitu pengambilan informasi lebih mudah, cepat digunakan dan murah. Digunakan sebagai proses pengambilan dan penyimpanan data di e-learning SMAN 1 Cisaat.
2.2.4 E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah “maya”. Definisi lain dari e-learning adalah proses intruksi yang melibatkan penggunaan
(30)
peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimananpun. E-learning adalah pengiriman informasi online untuk tujuan pendidikan, pelatihan, atau manejemen pengetahuan. ([10])
2.2.5 UML
Suatu paradigma yang menggunakan objek dengan identitas yang membungkus properties dan operasi, melewatkan pesan, dan inheritance untuk menyelesaikan domain permasalahan.UML ini menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
a. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
b. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
c. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) d. antar objek.
e. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objek. f. State Diagram untuk memodelkan perilaku objek di dalam sistem.
g. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku userdan objek di dalam sistem.
h. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas. i. Objek Diagram untuk memodelkan struktur objek.
j. Component Diagram untuk memodelkan komponen objek. k. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.
Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi objek, yaitu use case diagram, sequence diagram, Activity diagram, dan class diagram. ([9])
(31)
2.2.5.1Use-case
Merupakan pemodelan struktural yang mencerminkan fungsionalitas system. Model use case juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh system.
Deskripsi use case berisi:
a. Nama use case yaitu penamaan use case yang menggunakan kata kerja b. Deskripsi yaitu penjelasan mengenai tujuan use case dan nilai yang akan
didapatkan oleh aktor
c. Kondisi sebelum (pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada sebelum use case dilakukan.
d. Kondisi sesudah (post-condition) yaitu kondisi-kondisi yang sudah dipenuhi ketika uses case sudah dilaksanakan
e. Alur dasar (basic flow) yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi yang dilakukan adalah benar atau proses yang harusnya terjadi
f. Alur alternatif (alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi alternatif, yang berbeda dari alur dasar.
Alasan menggunakan use case di pengembangan e-learning SMAN 1 Cisaat yaitu aplikasi menggunakan objek. ([11])
(32)
2.2.5.2Class Diagram
sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dll. ([11])
Alasan yaitu karena mengikuti alur dari perancangan aplikasi dengan di awali dari use case.
Gambar 2.4 Gambar Class Diagram([9])
2.2.5.3Sequence diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek – obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu.sequence diagram memperlihatkan objek dan actor yang ambil bagian dalam kolaborasi di bagian atas dari garis putus-putus.Alasan menggunakan
(33)
sequence diagram sama dengan class diagram yaitu karena mengikuti alur dari perancangan aplikasi dengan di awali dari use case. ([11])
Gambar 2.5 Gambar Sequence Diagram([11])
2.2.5.4Activity diagram
Merupakan versi UML untuk sebuah flowchart. Activity diagram digunakan untuk menganalisa proses. activity diagram bukan sebuah tool yang sempurna untuk menganalisis masalah dari sistem. Sebagai tool untuk menganalisis, pemrogram tidak ingin untuk mulai memecahkan masalah dilevel teknis dengan membuat class, tetapi dengan menggunakan activity diagram untuk mengerti masalah dan menyaring proses yang terdapat dalam sistem.activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.Merepresentasikan alur dari aktivitas yang terjadi pada sebuah use case. ([11])
Alasan menggunakan activity diagram yaitu untuk membuat sebuah flowchart dalam versi UML, digunakan untuk perancangan aplikasi e-learning SMAN 1 Cisaat .
(34)
Gambar 2.6 Gambar Simbol Activity Diagram([11])
2.2.6 Analisis Butir Soal
Teknik korelasi merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut Erat, Lemah ataupun Tidak Erat sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear Positif ataupun Linear Negatif. Berikut beberapa alasan mengapa diperlukan analisis terhadap butir soal :([6])
a. agar dapat mengetahui kelemahan yang terkandung dalam setiap butir tes, seperti butir yang mudah atau sukar dan dapat menguji kemampuan butir tes untuk membedakan siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Hal inibila diketahui dengan segera akan memungkin bagi guru untuk mengambil keputusan apakah butir tes yang bermasalah harus dibuang, diperbaiki, atau tetap dipertahankan guna mengukur hasil belajar siswa. b. Untuk memberikan informasi tentang spesifikasi butir tes secara lengkap,
(35)
tes untuk memenuhi kebutuhan pengujian dalam bidang dan tingkat tertentu. ([6])
1. Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah mengukur seberapa besar derajat kesukaran suatu soal.Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. ([6])
� =
B N
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal betul N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menafsirkan tngkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
a. Soal dengan P ≥ 0,00 dan P < 0,30 adalah sukar b. Soal dengan P ≥ 0,30danP <0,70 adalah soal sedang c. Soal dengan P ≥ 0,70 sampai P 1,00 adalah soal mudah
2. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus berikut :([6])
(36)
��=
WL−WH
n
DP = daya pembeda
WL = jumlah siswa yang gagal di kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal di kelompok atas n = 27% x N
2.2.7 Software Pembangun System
Struktur perancangan yang telah dibangun akan diwujudkan dalamkode program dalam perangkat lunak pendukung. Beberapa software yang akan digunakan dalam pengembangan e-learning ini yaitu :
2.2.7.1Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok adobe yang banyak digunakan untuk mendesain situs Web.Adapun adobe dreamweaver itu sendiri adalah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengolah situs atau halaman Web. Dreamweaver memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan dalam pengembangan aplikasi berbasis web untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain maupun dalam jendela kodedreamweaver didukung dengan cara pemakaian yang praktis dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan HTML, CSS3, XML, dan RSS, dan kemudahan lain yang diperlukan. ([7])
Alasan penggunaan adobe dreamweaver yaitu lebih mudah digunakan karena tidak perlu menghafal syntaq dari bahasa pemrograman, sehingga sudah otomatis menggenerate.
(37)
Gambar 2.7Adobe Dreamweaver 2.2.7.2Adobe Flash
Adobe flash CS (dahulu bernama macromedia flash) adalah hasil akuisi dilakukan oleh Adobe oleh macromedia yang salah satu perangkat lunak system yang merupakan produk unggulan adobe systems. Adobe flash memiliki kemampuan untuk membuat animasi mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Adobe flash dapat menggabungkan gambar, suara, dan video ke dalam animasi yang dibuat. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .fla. file ini kemudian dapat dipublikasikan sehingga dihasilkan file .swf. file .swf inilah yang menjadi file final berisi animasi. File .swf harus dimainkan menggunakan softwere khusus, salah satunya flash player yang sudah terintegrasi pada saat instalasi program adobe flash CS6.([5])
Alasan penggunaan adobe flash yaitu menawarkan dengan fitur yang sederhana dalam pembuatan media interaktif sehingga mudah di pelajari, digunakan untuk pembuatan simulasi media pembelajaran fisika.
(38)
Gambar 2.8Adobe Flash CS6
2.2.7.3MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user, juga database yang paling digemari dikalangan programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data.Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language )yang merupakan bahasa standar pemrograman database.Di perintah SQL terdapat syntax yang digunakan untuk membuat, mengulang, mengubah, menghapus.([1])
Alasan penggunaan mysql yaituprogram yang cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data, MySQL digunakan untuk penyimpanan data pada aplikasi pengembangan e-learning SMAN 1 Cisaat.
(39)
1. Memasukkan data(Insert)
INSERT INTO tbl_siswa VALUES ('9370944010','Lusi Adinda'
,'perempuan',
'9370944010','-','unknown.png','siswa','9');
Gambar 2.9Masukkan Data
2. Mengubah data (Update) UPDATE tbl_siswa SET
nama_siswa = 'Indah Permata' WHERE
NIS = '9370944010';
Gambar 2.10Ubah Data
3. Menghapus Data (Delete)
DELETE FROM tbl_siswa WHERE
NIS = '9370944010';
Gambar 2.11Hapus Data
4. Menampilkan Data
SELECT nis, nama_siswa
FROM tbl_siswaWHERE
NIS = '9370944010';
(40)
2.2.8 Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman Merupakan prosedur/tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintaks dan semantik.Fungsi Bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan computer.([9])
2.2.8.1Hypertext Markup Language (HTML)
Hypertext Markup Language merupkan standard bahasa yang di gunakan untuk menampilkan document web, yang bisa anda lakukan dengan HTML ([8]) yaitu:
a. Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.
b. Mempublikasikan document secara online sehingga bisa di akses dari seluruh dunia.
c. Membuat online form yang bisa di gunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi secara online.
d. Menambahkan object-object seperti image, audio, video dan juga java applet dalam document HTML.
Alasan penggunaan HTML yaitu bahasanya lebih mudah dipahami walaupun masih terdapat kekurangan dibandingkan XHTML. Digunakan untuk menempatkan proses pengunaan bahasa lainnya.
Berikut contoh syntak dari HTML :
(41)
2.2.8.2Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP merupakan akronim dari Hypertext Presprocessor.PHP merupakan bahasa script yang biasa digunakan untuk web development yang dapat diselipkan dalam HTML.Berbeda dengan script-script lainnya seperti Java Script atau VB script, PHP dieksekusi di lingkungan server, client hanya menerima hasil dari script yang telah dieksekusi, tanpa bisa mengetahui kode yang digunakan.
PHP difokuskan pada scripting server-side, jadi dengan menggunakan PHP dapat melakukan apa yang bisa dilakukan CGI seperti mengambil data inputan form, menggenerate konten halaman dinamis, mengirim dan menerima cookies dan masih banyak lagi. Kemampuan dan supportnya untuk database juga dapat diandalkan. PHP bekerja di lingkungan Linux, karena merupakan turunan bahasa PEARL yang merupakan bahasa pemrograman native di lingkungan Linux dan Unix, namun seiring perkembangan dan kebutuhan maka PHP dibuat secara cross platform, PHP dapat bekerja di lingkungan Windows maupun Linux. PHP mengeksekusi server script lebih cepat dari server script manapun, PHP menepati ranking pertama dalam hal kecepatan eksekusi, diikuti oleh ASP dan JSP.Dalam PHP, penulisan variabel diawali dengan karakter „$‟, kemudian diikuti dengan huruf sebagai karakter pertama.Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan kombinasi hurup dan angka.Variable tidak boleh mengandung spasi maupun tanda baca di dalamnya, kecuali underscore „-‟.Variabel dalam PHP bersifat “case sensitif”, yang berarti anda harus memperhatikan penulisan huruf kecil dan huruf besar. ([4])
Alasan penggunaan PHP bersifat user-friendly maksudnya PHP benar-benar mudah untuk di pahami dibandingkan bahasa lainnya dan juga dynamic dalam setiap pengembangan website.Digunakan untuk pemrograman script pada pengembangan aplikasi e-learning SMAN 1 Cisaat.
(42)
Berikut contoh kode PHP :
Gambar 2.14Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP)
2.2.8.3Cascading Style Sheet (CSS)
CSS (Cascading Style Sheet) adalah standard pembuatan dan pemakaian style untuk dokumen terstruktur , CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML seperti font,color,text, dan tabel menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan. ([8])
Keuntungan menggunakan CSS
a. Memisahkan presentastion sebuah dokumen dari content document itu sendiri.
b. Mempermudah dan Mempersingkat pembuatan dan pemeliharaan dokumen web.
Alasan penggunaan CSS mempercepat untuk proses pembacaan dokumen HTML. Digunakan untuk desain antarmuka pada pengembangan aplikasi e-learning SMAN 1 Cisaat.
(43)
(44)
31
Pada bagian bab ini akan dilakukan analisis system yang sedang berjalan. Hasilnya akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah yang terdapat pada sistem yang dimiliki di SMAN 1 Cisaat. Hasil proses analisis ini akan menghasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang sudah ada dan dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan E-Learning yang akan dikembangkan.
3.1.1 Analisis Masalah
Beberapa masalah di SMAN 1 Cisaat yang telah teranalisis dan berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar diantaranya:
a. Proses komunikasi dan penyampaian informasi antara guru dan siswa hanya dapat dilakukan di dalam lingkungan sekolah saja sehingga diperlukannya penambahan media pembelajaran berupa simulasi fisika dalam membantu perkembangan dan pemahaman siswa.
b. Belum adanya analisis butir soal untuk mengevaluasi setiap soal fisika yang diujikan saat proses belajar-mengajar berlangsung yang menyebabkan guru kesulitan mengetahui kualitas soal yang dipilih Untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan oleh guru.
3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah dilakukan pengamatan dari data-data yang terkumpul, terdapat tiga prosedur proses yang dilakukan dalam system yang sedang berjalan yaitu prosedur pemberian materi, prosedur pembuatan soal, prosedur analisis butir soal. Proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
(45)
3.1.2.1Prosedur pemberian materi di SMAN 1 Cisaat
Proses pemberian materi dilakukan oleh guru secara subjektif dengan ketentuan dari LKS (Lembar Kerja Siswa) dari sekolah.
1. Guru membuat ringkasan isi materi pembelajaran 2. Materi pembelajaran disimpan ke dalam arsip 3. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa 4. Siswa mencatat materi yang di sampaikan guru 5. Catatan materi disimpan sebagai arsip
(46)
(47)
3.1.2.2Prosedur Pembuatan soal
Proses pembuatan soal dilakukan oleh guru secara subjektif dengan ketentuan bobot soal sesuai pada buku dinas kabupaten Sukabumi. Proses akan dirinci lebih jelas sebagai berikut :
1. Guru membuat pertanyaan beserta kunci jawaban berdasarkan materi pada buku-buku pembelajaran yang selama ini disampikan kepada siswa dalam kertas.
2. Soal kemudian dicek homogenitasnya apakah ada soal yang memiliki maksud pertanyaan yg sama, apabila ada maka dicoret dan diganti. 3. Kemudian soal-soal yg dibuat dalam satu ujian di cek dengan bobot
soal 20% sulit, 30% sedang dan 50% mudah secara subjektif. Apabila ternyata soal-soal yang ada tidak memenuhi bobot soal maka akan ditambahkan atau dikurangi agar sesuai dengan bobot soal.
4. Kemudian soal akan disimpan ke computer dengan ektension word. Soal yang tadinya di kertas kemudian akan di simpan oleh guru.
5. Soal-soal ini kemudian dicetak menjadi soal ujian dan disimpan oleh guru untuk nanti akan dibagikan pada saat ujian latihan.
(48)
(49)
(50)
3.1.2.3Diagram Konteks LMS SMAN 1 Cisaat yang Sedang Berjalan
Diagram konteks merupakan pola penggambaran dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam sistem tersebut.Pada gambar 3.4 merupakan gambar diagram konteks Learning
Management System yang ada di SMA Negeri 1 Cisaat.
Gambar 3.4 Diagram Konteks Learning Management System (LMS) SMAN 1 Cisaat
(51)
3.1.2.4Use Case E-learning SMAN 1 Cisaat Sebelumnya yang Berjalan Gambar 3.5 Merupakan use case diagrampada system e-learning sebelumnya yang digunakan di SMAN 1 Cisaat.
Gambar 3.5Use Case Diagram E-Learning SMAN 1 Cisaat
3.1.3 Pengembangan E-Learning
E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,interaksi,atau bimbingan dan E-Learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Ada pula yang menafsirkan E-Learning sebagai kegiatan belajar melalui perangkat
(52)
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.([5]) Berikut tahap yang e-learning yang dikembangkan :
a. Materi dan Teori : bagian ini merupakan inti dari seluruh isi materi pembelajaran, yang mana dapat diarahkan dalam bentuk e-book yang akan memudahkan peserta dalam pembelajaran untuk mencari topik-topik yang tidak dimengerti dengan lebih cepat dan mudah. Disamping itu dapat disertakan dalam bagian ini slide-slide yang digunakan ketika proses tatap muka di kelas, sehingga persiapan dari peserta dapat lebih baik.
b. Simulasi Fisika: salah satu keunggulan dari E-learning adalah memungkinkannya simulasi materi teori fisika dan memberi pengalaman pemahaman yang berbeda dengan penjelasan di kelas. Dengan adanya simulasi teori atau perumusan materi yang cukup kompleks dapat dijelaskan dengan menarik sehingga dapat lebih terserap oleh peserta didik, dengan model simulasi yang dapat diubah parameter-parameter dasar, maka aplikasi dari teori yang diberikan dapat dijelaskan lengkap. Banyak perangkat lunak pengembang untuk membuat simulasi dan visualisasi tanpa memerlukan pengetahuan program yang mendalam, sebagai contoh adalah perangkat lunak Adobe Flash, yang banyak digunakan dalam sistem operasi Microsoft Windows.
c. Latihan Soal : mencakup didalamnya soal-soal yang dapat berkembang setiap saat sesuai dengan persiapan dari dosen/ tenaga pengajar, secara perlahan akan terus berkembang dan suatu saat akan dapat menjadi suatu bank soal sesuai dengan cakupan materi yang diberikan.
d. Analisis Butir Soal : seperti dalam latihan soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu soal, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari soal tersebut. Pada prinsipnya analisis untuk soal juga melihat setiap soal atau item atas dasar tingkat kesukaran dan daya pembeda.
(53)
3.1.3.1 Simulasi Animasi Fisika
materi fisika disajikan dengan menggunakan flash animasi berupa extensi .swf disesuaikan dengan bahan ajaran di SMAN 1 Cisaat untuk kelas XI MIA. Simulasi ini sudah mencakup berupa materi seperti gerak parabola, daya dan usaha, dan hokum newton II. Pada materi yang di ajarkan guru akan melakukan tes latihan kepada siswanya dan memberikan tes berupa soal – soal pilihan ganda yang diambil dari buku ataupun modul sebagai bahan referensinya.
3.1.3.2 Analisis Butir Soal
Analisis kualitas butir soal merupakan analisis untuk melihat bagaimana kualitas soal-soal yang dibuat oleh guru.Hasil dari analisis ini juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan metode pengajaran yang dilakukan oleh guru.Analisis yang dilakukan adalah analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda. ([9])
3.1.3.2.1Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal.Jika soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Untuk mencari tingkat kesukaran digunakan rumus : ([6])
�= ∑ B N
P = Tingkat Kesukaran
∑B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menafsirkan tngkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
(54)
Contoh kasus :
Ada 40 orang dengan nama siswa berikut yang mengajarkan tes terdiri dari 10 soal jawaban tesnya di analisis dan jawaban tertera seperti berikut ini.
T � �.�� � �� � � ���� �� �
No
Nama
No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Aziz Jaelani a d a a c c d d a a
2 Tya Juwita Rahayu d a a a c c d d a a
3 Megi Stela Tirta
Rastiningsih a b a b c c d d a a
4 Rizky Fadillah a d a a a c d d a a
5 Ai Nurjanah a d a b c c d b a a
6 Dito Fujianto a c a b a c d d a a
7 Galuh Prita K.P a c c d c c d d a a
8 Zia Rahmawati b a a d c a d d a b
9 Aida Nurul Safitri b b a b c a d c d a
10 Alga Shafira Juniar a a c a c a c c c a
11 Hani Fahmawati b a a d b c d d c d
12 Nabila Nur Fauziah c c a b a c d c a c
13 Nita Amalia Kartika b a a b c a a b a b
14 Shifa Khumaira Safitri a b d c c d d d b c
15 Siti Elsa Khoirunnisa b b a b c d a d b a
16 Rizal Firdaus a a b c a c d d d b
17 Alief Aulia Maulina d d a b a c c d c c
18 Alma Aarij Vania V d d a b b d d d c c
19 Amira Rahmani Afandi c d a a d c d a d b
20 An Najmi Maulida a a a a c d a a b b
21 Anisah Siti Rahmah b d c b d c c d b b
22 Bagas Anugrah Waluyo b b d b a c c d b d
23 Muhammad Ali Dakir b c a b d b c d c c
(55)
No
Nama
No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 Marshantia Agustiani b b a b b d b c a b
26 Nadya Humaira c d a b b d d d d c
27 Nazar Rohmawati d a a d c a c b a d
28 Witri Nurpitasari a b a b c a c d a d
29 Yasinta Nurul Ain b c a a c c b d b d
30 Syahdarone Isnie
Syafaraul Fauziah b a a c d b d b b c
31 Romi Gumelar a d d b d d b d c c
32 Cindiani Lestari d b a c b a d c c c
33 Dede Riani c d a d b c b b c c
34 Desi Masriah c c d b c d b b c c
35 Desta Riany c c a c c b c b d b
36 Devi Ayu Fitriani a c d b a d b b d b
37 Gumilang Ramadhan S c a a b b b c b b d
38 Heryzal Amrin d a d a c a a c b c
39 Lisza Alya Rachmat a d a a b a a b c c
40 M.Abdi Octavianus b d a a c c c a b b
Banyak Siswa Jawab Benar 14 11 30 21 20 16 18 20 13 10 Tingkat Kesukaran 0,35 0,27 0,75 0,52 0,50 0,40 0,45 0,50 0,32 0,25
Dari tabel yang disajikan tersebut, dapat ditafsirkan bahwa :
a. Soal nomor 2 dan 10 mempunyai taraf kesukaran karena kurang dari 0,30
b. Soal nomor 4 adalah soal yang sedang karena soal mencapai 0,52 c. Soal nomor 3 adalah yang paling mudah karena 40 siswa peserta tes
dapat menjawabnya dengan tingkat kesukaran 0,75
Menurut ketentuan yang sering di ikuti, tingkat kesukaran sering di klasifikasikan sebagai berikut :
(56)
a. Soal dengan P ≥ 0,00 dan P < 0,30 adalah sukar b. Soal dengan P ≥ 0,30 dan P <0,70 adalah soal sedang c. Soal dengan P ≥ 0,70 sampai P 1,00 adalah soal mudah
Perlu diketahui bahwa soal-soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar, lalu tidak berarti tidak boleh digunakan.Hal ini tergantung dari penggunaanya.([6])
3.1.3.2.2Analisis Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang telah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi.daya pembeda untuk menghitung butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut : ([6])
��=
WL−WH
n
DP = daya pembeda
WL = jumlah siswa yang gagal di kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal di kelompok atas n = 27% x N
Contoh Kasus :
40 siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Cisaat, Kota Sukabumi mengikuti ulangan harian mata pelajaran fisika.Daftar skor yang didapatkan oleh siswa.Berdasarkan hasil ujian tersebut kemudian disusun skor siswa dari yang mendapat skor tertinggi sampai dengan skor terendah, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
(57)
Tabel 3.2 Tabel Daftar Nilai Siswa
No Nama No Soal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Aziz Jaelani a d a a c c d d a a 80
2 Tya Juwita Rahayu d a a a c c d d a a 80
3 Megi Stela Tirta
Rastiningsih a b d b c c d d a a 80
4 Rizky Fadillah a d a b a c d d a a 80
5 Ai Nurjanah a d d b c c d b a a 80
6 Dito Fujianto a c d b a c d d a a 80
7 Galuh Prita K.P a c c d c c d d a a 70
8 Zia Rahmawati b a d b c a d d a b 60
9 Aida Nurul Safitri b b a b c a d c d a 50
10 Alga Shafira Juniar a a c a c a c c c a 40
11 Hani Fahmawati b a b d b c d d c d 40
12 Nabila Nur Fauziah c c d b a c d c a c 40
13 Nita Amalia Kartika b a c b c a a b a b 40
14 Shifa Khumaira Safitri a b d c c d d d b c 40 15 Siti Elsa Khoirunnisa b b d b c d a d b a 40
16 Rizal Firdaus a a b c a c d d d b 40
17 Alief Aulia Maulina d d b b a c c d c c 30
18 Alma Aarij Vania V d d b b b d d d c c 30
19 Amira Rahmani Afandi c d a a d c d a d b 30
20 An Najmi Maulida a a d a c d a a b b 30
21 Anisah Siti Rahmah b d c b d c c d b b 30
22 Bagas Anugrah Waluyo b b d b a c c d b d 30
23 Muhammad Ali Dakir b c a b d b c d c c 30
24 Multika Sari b c a d c c c c c b 30
25 Marshantia Agustiani b b a b b d b c a b 30
26 Nadya Humaira c d a b b d d d d c 30
27 Nazar Rohmawati d a c d c a c b a d 30
(58)
No Nama No Soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
29 Yasinta Nurul Ain b c a a c c b d b d 30
30 Syahdarone Isnie Syafaraul
Fauziah b a a c d b d b b c 30
31 Romi Gumelar a d d b d d b d c c 30
32 Cindiani Lestari d b a c b a d c c c 20
33 Dede Riani c d a d b c b b c c 20
34 Desi Masriah c c d b c d b b c c 20
35 Desta Riany c c a c c b c b d b 20
36 Devi Ayu Fitriani a c d b a d b b d b 20
37 Gumilang Ramadhan S c a b b b b c b b d 20
38 Heryzal Amrin d a d a c a a c b c 20
39 Lisza Alya Rachmat a d a a b a a b c c 20
40 M.Abdi Octavianus b d c a c c c a b b 20
Kunci Jawaban a a a b c c d d a a
Tabel 3.3 Tabel Daftar Nilai Siswa Yang Terurut
No Nama No Soal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Aziz Jaelani a d a a c c d d a a 80
2 Tya Juwita Rahayu d a a a c c d d a a 80
3 Megi Stela Tirta
Rastiningsih a b d b c c d d a a 80
4 Rizky Fadillah a d a b a c d d a a 80
5 Ai Nurjanah a d d b c c d b a a 80
6 Dito Fujianto a c d b a c d d a a 80
7 Galuh Prita K.P a c c d c c d d a a 70
8 Zia Rahmawati b a d b c a d d a b 60
9 Aida Nurul Safitri b b a b c a d c d a 50
10 Alga Shafira Juniar a a c a c a c c c a 40
(59)
No Nama No Soal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 Nabila Nur Fauziah c c d b a c d c a c 40
13 Nita Amalia Kartika b a c b c a a b a b 40
14 Shifa Khumaira Safitri a b d c c d d d b c 40
15 Siti Elsa Khoirunnisa b b d b c d a d b a 40
16 Rizal Firdaus a a b c a c d d d b 40
17 Alief Aulia Maulina d d b b a c c d c c 30
18 Alma Aarij Vania V d d b b b d d d c c 30
19 Amira Rahmani Afandi c d a a d c d a d b 30
20 An Najmi Maulida a a d a c d a a b b 30
21 Anisah Siti Rahmah b d c b d c c d b b 30
22 Bagas Anugrah Waluyo b b d b a c c d b d 30
23 Muhammad Ali Dakir b c a b d b c d c c 30
24 Multika Sari b c a d c c c c c b 30
25 Marshantia Agustiani b b a b b d b c a b 30
26 Nadya Humaira c d a b b d d d d c 30
27 Nazar Rohmawati d a c d c a c b a d 30
28 Witri Nurpitasari a b b b c a c d a d 30
29 Yasinta Nurul Ain b c a a c c b d b d 30
30 Syahdarone Isnie Syafaraul
Fauziah b a a c d b d b b c 30
31 Romi Gumelar a d d b d d b d c c 30
32 Cindiani Lestari d b a c b a d c c c 20
33 Dede Riani c d a d b c b b c c 20
34 Desi Masriah c c d b c d b b c c 20
35 Desta Riany c c a c c b c b d b 20
36 Devi Ayu Fitriani a c d b a d b b d b 20
37 Gumilang Ramadhan S c a b b b b c b b d 20
38 Heryzal Amrin d a d a c a a c b c 20
(60)
No Nama No Soal Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
40 M.Abdi Octavianus b d c a c c c a b b 20
Kunci Jawaban a a a b c c d d a a
Kemudian diambil dari skor yang tertinggi yaitu 27% x 40 siswa = 10.8 dibulatkan (11), Kemudian diambil dari skor yang terendah yaitu 27% x 40 siswa = 10.8 dibulatkan (11). Selanjutnya dibuat tabel untuk jawaban benar yang diberi tanda “+” dan jawaban yang salah di beri tanda “-“.
Tabel 3.4 Tabel Skor Siswa Kelompok atas
No Nama No Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Aziz Jaelani + - + - + + + + + + 80
2 Tya Juwita Rahayu - + + - + + + + + + 80
3 Megi Stela Tirta
Rastiningsih + - - + + + + + + + 80
4 Rizky Fadillah + - + + - + + + + + 80
5 Ai Nurjanah + - + + + + + - + + 80
6 Dito Fujianto + - + + - + + + + + 80
7 Galuh Prita K.P + - - - + + + + + + 70
8 Zia Rahmawati - + - + + - + + + - 60
9 Aida Nurul Safitri - - + + + - + - - + 50
10 Alga Shafira Juniar + + - - + - - - - + 40
(61)
Tabel 3.5 Tabel Skor Siswa Kelompok bawah
No Nama No Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 Syahdarone Isnie Syafaraul
Fauziah - + + - - - + - - - 30
31 Romi Gumelar + - - + - - - + - - 30
32 Cindiani Lestari - - + - - - + - - - 20
33 Dede Riani - - + - - + - - - - 20
34 Desi Masriah - - - + + - - - 20
35 Desta Riany - - + - + - - - 20
36 Devi Ayu Fitriani + - - + - - - 20
37 Gumilang Ramadhan S - + - + - - - 20
38 Heryzal Amrin - + - - + - - - 20
39 Lisza Alya Rachmat + - + - - - 20
40 M.Abdi Octavianus - - - - + + - - - - 20
Berdasarkan tabel diatas dapat dihitung bahwa pada soal no.1 dari kelompok bawah tidak ada siswa yang menjawab salah sehingga WL=8, pada soal no.2 dari kelompok atas ada 3 siswa yang menjawab salah sehingga WH=4, begitupun dengan no soal selanjutnya lakukan perhitungan seperti sebelumnya.
Tabel 3.6 Tabel Perhitungan Daya Pembeda No
Soal WL WH WL - WH WL – WH/n
1 8 4 4 0,36
2 8 7 1 0,09
3 6 5 1 0,09
4 7 5 2 0,18
5 7 3 4 0,36
6 9 3 6 0,54
(62)
No
Soal WL WH WL - WH WL – WH/n
8 10 3 7 0,63
9 11 3 8 0,72
10 11 2 9 0,81
Pada contoh soal no.1 di buktikan dari suatu daya pembeda yang telah direpresentasikan anatara kelompok atas yang menjawab salah dan kelompok bawah yang menjawab salah yaitu 8-4 / 11 = 0.36, untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh tabel sebagai berikut : ([6])
a. Daya pembeda dengan 0.40 keatas sangat baik b. Daya pembeda dengan 0.30 – 0.39 baik
c. Daya pembeda dengan 0.20 – 0.29 cukup, dengan subjek tambahan d. Daya pembeda dengan 0.19 sangat buruk harus ada pergantian soal
3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem.Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen yang dibutuhkan oleh sistem untuk dibangun sampai dengan sistem tersebut dapat diimplementasikan untuk pengembangan aplikasi e-learning. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukkan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem, dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukkan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. ([7])
3.2.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Analisis perangkat keras E-learning di SMAN 1 Cisaat dan Analisis Perangkat Keras Usulan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(63)
Tabel 3.7Tabel Analisis perangkat keras di SMAN 1 Cisaat No Perangkat Spesifikasi
1. Processor Dengan kecepatan 2.93 GHz
2. RAM 2 GB
3. Hard Disk 500GB
4. Monitor Resolusi 1280 x 768
5. Koneksi 256 kbps
6. Perangkat lainnya Router, Hub, Keyboard, mouse dan printer
Tabel 3.8 Tabel Analisis perangkat keras usulan No Perangkat Spesifikasi
1. Processor Dengan kecepatan2.93 GHz
2. RAM 1 GB
3. Hard Disk 250 GB
4. Monitor Resolusi 1024 x 768
5. Koneksi 256 kbps
6. Perangkat lainnya Router, Hub, Keyboard, mouse dan printer
Dari ke dua tabel analisis perangkat keras, dapat dilihat bahwa spesifikasi perangkat keras di SMAN 1 Cisaat sudah sangat memenuhi dari spesifikasi yang diusulkan.
3.2.2Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Beberapa perangkat lunak pendukung dari pihak SMAN 1 Cisaat serta Perangkat Lunak Usulan dapat dilihat pada tabel seperti berikut:
(64)
Tabel 3.9 Tabel Analisis perangkat lunak di SMAN 1 Cisaat No Perangkat Spesifikasi
1. Sistem Operasi Windows 7
2. Web browser Google Chrome, Mozilla Firefox dan Internet Explorer
Tabel 3.10 Tabel Analisis perangkat lunak usulan No Perangkat Spesifikasi
1. Sistem Operasi Windows XP dan Windows 7
2. Web browser Google Chrome atau Mozilla Firefox
Dari ke dua tabel analisis perangkat keras, dapat dilihat bahwa spesifikasi perangkat keras di SMAN 1 Cisaat sudah sangat memenuhi dari spesifikasi yang diusulkan.
3.3 Analisis Pengguna
Analisis kemampuan pengguna dari pihak SMAN 1 Cisaat serta usulan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.11 Tabel Analisis Pengguna di SMAN 1 Cisaat No Pengguna Tinkat
Pendidikan
Tingkat Keterampilan Pengalaman Pengguna 1. Guru S1 Sederajat Menguasai dan memahami
tentang pengelolaan data dalam web serta mengetahui
tentang internet
Pernah menjadi admin yang mengelola sebuah
web
2. Siswa SMA
Sederajat
Menguasai dan memahami tentang web
Pernah mengakses sebuah web
(65)
Tabel 3.12 Tabel Analisis Pengguna Usulan No Pengguna Tinkat
Pendidikan
Tingkat Keterampilan Pengalaman Pengguna
1. Guru D3
Sederajat
Menguasai dan memahami tentang pengelolaan data dalam
web serta mengetahui tentang internet
Pernah menjadi admin yang mengelola
sebuah web
2. Siswa SMA
Sederajat
Menguasai dan memahami tentang web
Pernah mengakses sebuah web
3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Analisis kebutuhan fungsional dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam ke satuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut pengkonfigurasian dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah dilakukan instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancangan pembangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambar sistem secara umum yang akan dibangun yaitu menggunakanUML. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.
Berikut adalah kebutuhan fungsional untuk pengembangan e-learning di SMAN 1 Cisaat :
(66)
Tabel 3.13 Tabel Kebutuhan Fungsional 1. PEL-SMA Negeri 1
Cisaat-F-001
Guru dapat melakukan login guru
2. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-002
Guru dapat entri daftar kelas ajar
3. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-003
Guru dapat entri e-learning
4. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-004
Guru dapat entry soal
5. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-005
Guru dapat entry ujian online
6. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-006
Guru dapat lihat nilai
7. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-007
Guru dapat mengecek analisis butir soal
8. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-008
Guru dapat mengubah status pengolahan e-learning
9. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-009
Siswa dapat melakukan login siswa
10. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-010
Siswa dapat mengikuti masuk kelas
11. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-011
Siswa dapat mengikuti e-learning
12. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-012
Siswa dapat mengikuti ujian online
3.5 Model Use Case
Model use case merupakan pemodelan struktural yang mencerminkan fungsionalitas sistem. Model use case juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh sistem. ([11])
(67)
3.6 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat oleh system, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan system. ([11])
3.6.1 Model Use Case
Model use case diagram disini menjelaskankan bahwa pengguna dapat melakukan akses pada aplikasi dengan memilih menu yang ada,seperti login kedalam system sebagai guru dan admin yang didalamnya terdapat pilihan yang berbeda sesuai pada hak akses pengguna.
(68)
3.7 Definisi Aktor
Definisi aktor dibuat untuk menggambarkan aktor yang terlibat pada berjalannya sistem pengembangan e-learning fisika dan deskripsi role untuk aktor tersebut.Deskripsi role menjelaskan wewenang yang dapat dilakukan oleh aktor dalam aplikasi.([12])Berikut adalah tabel definisi aktor :
Tabel 3.14Tabel Definisi Aktor
No Actor Deskripsi
1 Guru Guru mengelola seluruh kebutuhan pengembangan
e-learning
2 Siswa Siswa Mengikuti dan seluruh kegiatan
pengembangan e-learning
3.8 Definisi Use Case
Definisi use case yaitu mendefinisikan setiap kegiatan dari suatu use case untuk saling berimplementasi. ([12])
Tabel 3.15Tabel Definisi Use Case
No Use Case Deskripsi
1 Login guru Kode Use Case :UC-01
Deskripsi Singkat :guru melakukan validasi login untuk
mengolah data guru.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “login”
Prekondisi : Aktor telah masuk ke data guru dan memilih
data yang akan di olah
(69)
No Use Case Deskripsi
2 Buat daftar kelas Kode Use Case :UC-02
Deskripsi Singkat :guru mengolah dan mengisi form daftar
kelas.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “daftar kelas”
Prekondisi :Aktor telah masuk ke daftar kelas dan
mengentri data yang akan diolah.
Pascakondisi : System menyimpan daftar kelas yang telah
dibuat
3 Buat e-learning
fisika
Kode Use Case :UC-03
Deskripsi Singkat :guru mengolah dan mengisi form
e-learning.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “daftar kelas”
Prekondisi :Aktor telah masuk ke e-learning dan mengentri
data yang akan diolah.
Pascakondisi : System menyimpan e-learning yang telah
dibuat
4 Buat soal Kode Use Case :UC-04
Deskripsi Singkat :guru mengolah dan mengisi form entri
soal.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “soal”
Prekondisi :Aktor telah masuk ke soal dan mengentri data
(70)
No Use Case Deskripsi
Pascakondisi : System menyimpan soal yang telah dibuat
5 Buat ujian online
fisika
Kode Use Case :UC-05
Deskripsi Singkat :guru mengolah dan mengisi form entri
ujian online.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “ujian online”
Prekondisi :Aktor telah masuk ke ujian online dan
mengentri data yang akan diolah.
Pascakondisi : System menyimpan ujian online yang telah
dibuat
6 Lihat nilai Kode Use Case :UC-06
Deskripsi Singkat :guru melihat nilai siswa yang telah
melakukan ujian.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “nilai”
Prekondisi :Aktor telah berada pada form nilai untuk
melihat nilai siswa.
Pascakondisi :Aktor telah melihat nilai siswa yang akan di
data.
7 Mengecek analisis
butir soal
Kode Use Case :UC-07
Deskripsi Singkat : system menerima perintah untuk
menganalisis tiap soal yang diberikan kepada siswa
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “analisis butir soal”
(71)
No Use Case Deskripsi
apakah soal teranalisis
Pascakondisi :soal teranalisis.
8 Mengubah status
pengolahan
Kode Use Case :UC-08
Deskripsi Singkat :guru merubah status pengolahan dari
“tidak aktif” ke “aktif”.
Aktor : Guru
Trigger : Aktor memilih menu “Pengolahan”
Prekondisi :halaman pengolaha untuk mengubah status
pengolahan data untuk bias digunakan.
Pascakondisi :status pengolahan telah diupdate ke “aktif”.
9 Login siswa Kode Use Case :UC-09
Deskripsi Singkat :siswa melakukan validasi login untuk
masuk ke kelas fisika.
Aktor : Siswa
Trigger : Siswa memilih menu “login”
Prekondisi : Siswa telah masuk ke data siswa dan memilih
kelas yang akan diikuti
Pascakondisi : Siswa dapat mengikuti kelas
10 Cari Kelas Kode Use Case :UC-10
Deskripsi Singkat :siswa memilih menu “masuk kelas”
untuk mengikuti kelas fisika.
Aktor : siswa
Trigger : Siswa memilih menu “Cari Kelas”
(72)
No Use Case Deskripsi
Pascakondisi :siswa telah mengikuti kelas yang diikuti.
11 Mengikuti
E-learning fisika
Kode Use Case :UC-11
Deskripsi Singkat :Siswa mengikuti e-learning fisika.
Aktor : Siswa
Trigger : Siswa memilih menu “E-learning”
Prekondisi :Siswa mengikuti pelajaran fisika dengan
simulasi dalam materinya.
Pascakondisi :Siswa mengikuti pelajaran berupa materi
fisika.
12 Mengikuti ujian
online fisika
Kode Use Case :UC-12
Deskripsi Singkat : Siswa mengikuti ujian online fisika
Aktor : Siswa
Trigger : Siswa memilih menu “Ujian online”
Prekondisi :Siswa mengikuti ujian online fisika.
Pascakondisi : Nilai ujian online fisika tersimpan
3.9 Skenario Use Case
Skenario Use Case merupakan flow of event untuk use case utama yang dapat menggambarkan urutan interaksi aktor dengan use case tersebut dimulai dari awal aktor berinteraksi hingga selesai.([12]) Berikut adalah scenario use case dari pengembangan e-learningyang terbentuk :
(1)
147
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian dari perancangan perangkat lunak yang telah dibangun. Selain itu, bab ini menjelaskan saran untuk perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan tahap analisis, perancangan, implementasi dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan aplikasi E-Learning Fisika Kelas XI ini dapat dilakukan gambaran simulasi fisika berupa materi dan praktek yang dapat membantu siswa dalam proses belajar-mengajar untuk lebih memahami pelajaran fisika. 2. Pengembangan aplikasi E-Learning Fisika Kelas XI ini memberikan soal-soal
tes fisika yang dapat membantu guru dengan mempermudah dalam mengukur kemampuan siswa dan analisis butir soal fisika yang diujikan saat proses belajar-mengajar berlangsung.
(2)
148
5.2Saran
Penulis menyadari aplikasi yang telah dikembangkan ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran untuk pengembangan aplikasi E-Learning Fisika Kelas XI ini untuk kedepannya, beberapa saran yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melengkapi tampilan antarmuka aplikasi menjadi semakin interaktif.
2. Penambahan fasilitas dengan jejaring social atau forum diskusi, sehingga siswa dapat berdiskusi dan berkomunikasi tentang materi yang telah di pelajari di sekolah yang belum dipahami.
3. Penambahan fitur simulasi fisika kelas XI dari setiap materi dan praktek oleh guru untuk melengkapi materi yang akan di ajarkan kepada siswa.
(3)
BIODATA PRIBADI
1. DATA PRIBADI
Nama : Giri Muria Shaleh
Jenis Kelamin : Laki Laki
Tempat, Tanggal Lahir :Sukabumi, 19 Oktober 1992
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Anak ke : 1 dari 6 bersaudara
Alamat : Jalan Kadudampit Kamp.Cikaroya Desa.Gunung Jaya RT 23/04 Kecamatan Cisaat, Kab.Sukabumi.
No. Telepon : 08567400552
Email : [email protected]
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SDN Gunung Jaya
Tahun Ajaran (1998-2004) 2. Sekolah Menengah Pertama : SMPN Kadudampit
Tahun Ajaran (2004-2007) 3. Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Cisaat
Tahun Ajaran (2007-2010)
4. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Unikom Bandung Tahun Ajaran (2010-…)
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Sukabumi,
(4)
(5)
(6)