Sistem Informasi Laundry Studi kasus: ngabelast Laundry Cirebon

(1)

ii

require, so developing of system necessary. This proper because a system on certain time must be renewed following period and company requirement. Information require especially based on computer is very required for fluency on the company perform. Computer optimalized is necessary for developing information system performance on laundry service.

Writer using system approach method on designing system is structural developing method. Also using prototyping research method, beginning from user identification, operational system coding, operational system trial, determine operational system wheter accepted or not, and using operational system. Analyzing tools and design used by writer are Flow Map, Contact Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Data Dictionary, Normalize, Chart Realtion.

Conclusion of research result is: Using laundry information system so data processing can detailer, Laundry information system implementation can doing with makes a laundry application software for company. Software trial with black box on the company, the result is reasonable for applied on the company.


(2)

i

Latar belakang dari penelitian ini adalah seiring berjalannya waktu dan kebutuhan penyajian informasi yang lebih cepat dan akurat, maka pengembangan sistem pun perlu dilakukan. Hal ini sangat wajar terjadi, karena sebuah sistem tentu dalam kurun waktu tertentu harus diperbaharui sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, kebutuhan informasi khususnya yang berbasis komputer sangan diperlukan, salah satunya untuk kelancaran dalam menjalankan usaha khususnya dalam hal pencucian. Optimalisasi kerja komputer sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi di bagian pencucian saat ini.

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pengembangan terstruktur. Penulis juga menggunakan metode penelitian prototyping yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan pemakai, mengembangkan prototyping, menentukan apakah prototype dapat diterima, mengkodekan sistem operasional, menguji sistem operasional, menentukan jika sistem operasional dapat diterima, dan menggunakan sistem operasional. Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah Flow Map, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, dan Relasi Tabel.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: Dengan menggunakan sistem informasi laundry yang penulis rancang maka diharapkan proses pendataan dapat lebih terperinci, Implementasi sistem informasi laundry dapat dilakukan dengan membuat sebuah software aplikasi laundry untuk perusahaan, Berdasarkan pengujian software yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box pada perusahaan, hasilnya cukup baik untuk diterapkan pada perusahaan tersebut.


(3)

(4)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sering terdengar ungkapan bahwa dunia dewasa ini berada dalam era informasi. Kebutuhan informasi semakin mendesak sejalan dengan arus globalisasi yang terjadi di seluruh dunia. Keberhasilan informasi sangat tergantung pada sarana dan prasarananya. Pandangan demikian memang betul karena salah satu fenomena yang dewasa ini sudah mendunia dan berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai terobosan di bidang teknologi informasi.

Sistem komputerisasi memegang peranan penting dalam berbagai bidang pekerjaan seperti pendidikan, perdagangan, kedokteran, jasa, dan lain-lain. Dalam sebuah perusahaan keberadaan sistem komputerisasi sangatlah diperlukan. Dengan sistem komputerisasi dapat mempercepat pengolahan data dan dapat menghasilkan informasi yang diperlukan. Informasi yang digunakan sangat beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Untuk menghindari kesalahan dalam informasi maka diperlukan suatu sistem informasi yang membantu kelancaran dan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan.

Salah satu pengaruh dari pesatnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi adalah dengan berubahnya gaya dan pola hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin sempitnya waktu luang yang mereka miliki dikarenakan mobilitas dan kesibukan dari masing-masing individu yang sangat tinggi. Sehingga


(5)

kadang-kadang untuk urusan yang sifatnya sepele seperti mencuci pakaian pun mereka tidak punya waktu. Alternatifnya adalah mereka mencari tempat penyedia jasa pencucian pakaian atau yang biasa disebut laundry.

Tidak hanya perseorangan atau individu saja yang memiliki masalah seperti ini. Sebuah perusahaan atau instansi pun ternyata ada juga yang membutuhkan penyedia jasa pencucian. Sebut saja hotel, banyak hotel-hotel yang membutuhkan penyedia jasa pencucian dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya efisiensi pekerjaan.

Ngebelast Laundry adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian. Sasaran utama konsumennya adalah hotel, karena Ngebelast Laundry memfokuskan usahanya pada outsourcing jasa pencucian. Hal ini menuntut Ngebelast Laundry untuk memberikan pelayanan yang memuaskan untuk customer.

Setiap harinya Ngebelast Laundry mengelola data pelanggan, data keuangan, data bahan baku yang digunakan. Tentunya, untuk mengelola data-data tersebut akan memerlukan energi yang cukup banyak disertai waktu yang lumayan lama.

Dengan kondisi tersebut di atas, seiring berjalannya waktu dan kebutuhan penyajian informasi yang lebih cepat dan akurat, maka pengembangan sistem pun perlu dilakukan. Hal ini sangat wajar terjadi, karena sebuah sistem tentu dalam kurun waktu tertentu harus diperbaharui sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan perusahaan.


(6)

Dengan demikian, kebutuhan informasi khususnya yang berbasis komputer sangat diperlukan, salah satunya untuk kelancaran dalam menjalankan usaha khususnya dalam hal pencucian. Optimalisasi kerja komputer sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi di Bagian Pencucian saat ini. Komputer tidak hanya dipakai sebagai media penyimpanan data saja, tetapi harus bisa membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan cepat dan akurat. Karena dengan akurasi dan kecepatan dalam memproses data, maka akan mempermudah pihak owner untuk melakukan kontrol di Bagian Pencucian tersebut, karena sistem yang berjalan saat ini masih bersifat single user khususnya dalam sistem informasi pencucian. Oleh karena itu dibutuhkan program aplikasi yang barsifat multi user untuk pengolahan data dan proses pencucian.

Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon dan menjadikannya sebagai objek penelitian untuk Tugas Akhir yang dilaksanakan oleh penulis. Adapun judul yang diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut: “SISTEM INFORMASI LAUNDRY (Studi Kasus : Ngebelast Laundry Cirebon)”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang terjadi di perusahaan laundry adalah sebagai berikut :

a. Stok bahan baku yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan tertundanya proses pencucian.


(7)

b. Pemberian kode untuk jenis cucian masih belum terperinci mengakibatkan kode jenis cucian tercampur antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain.

c. Belum adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, laporan persediaan bahan baku mengakibatkan tidak adanya dasar pertimbangan untuk memprediksi laporan-laporan tersebut pada periode yang akan datang.

Rumusan masalah ini dilakukan agar dalam pengolahan sistem dapat lebih terarah. Dari permasalahan yang timbul, penulis membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana Sistem Informasi Laundry yang sedang berjalan pada Ngebelast Laundry.

b. Bagaimana merancang Sistem Informasi Laundry yang meliputi proses pendataan pelanggan menjadi lebih terperinci.

c. Bagaimana mengimplementasikan hasil perancangan Sistem Informasi Laundry yang sudah dibuat ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Sistem Informasi Laundry sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada di dalam sistem informasi tersebut.

b. Untuk merancang Sistem Informasi Laundry pada Ngebelast Laundry yang dapat mempermudah proses pendataan pelanggan.


(8)

c. Untuk mengimplementasikan hasil perancangan Sistem Informasi Laundry ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sehingga mempermudah dalam menjalankan sistem informasi tersebut.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya:

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Ngebelast Laundry, Cirebon.


(9)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Diharapkan peneliti dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pembuatan Sistem Informasi sehingga dapat membantu kinerja perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry, Cirebon.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam Tugas Akhir perlu dilakukan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan. Adapun batasan-batasan masalah dalam pengolahan data laundry di Ngebelast Laundry Cirebon antara lain :

a. Calon pelanggan akan menjadi pelanggan jika sudah menyetujui proposal yang diajukan dari Ngebelast Laundry dan sudah menandatangani surat perjanjian.

b. Adanya retur pembelian bahan baku apabila bahan baku yang dibeli ke pemasok ada kerusakan pada kemasannya sehingga kemungkinan terjadi pengurangan berat bersih.

c. Karena adanya retur pembelian maka perusahaan meminta diskon 3% untuk pembayarannya dari pemasok.

d. Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dengan cara mentransfer ke rekening owner.


(10)

1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis yaitu, Ngebelast Laundry Jln. Pilangsari Endah No. F – 12 Cirebon. Estimasi waktu pelaksanaan penelitian terdapat pada tabel 1.2.

Tabel 1.1. Estimasi Waktu Penelitian

No.

Kegiatan

Maret 2010 April 2010 Mei 2010

Minggu Ke -

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mengidentifikasi kebutuhan

pemakai

a. Kajian dokumen b. Observasi c. Wawancara

2. Mengembangkan prototype

3. Menentukan diterima atau

tidaknya prototype

4. Mengkodekan sistem

operasional

5. Menguji sistem operasional

6. Menentukan diterima atau

tidaknya sistem operasional

7. Menggunakan sistem

operasional


(11)

8 2.1. Pengertian Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Jogiyanto Hartono (2000 : 683), “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (proses) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jogiyanto (2000 : 684)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

b. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.


(12)

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


(13)

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2000 : 687), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut Human-Machine System atau ada yang menyebut dengan Man-Machine.


(14)

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Davis pada Abdul Kadir (2003 : 31), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Sedangakan menurut McFadden pada Abdul Kadir (2003 : 31), “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data.


(15)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Alter pada Abdul Kadir (2003 : 11), “Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood pada Abdul Kadir (2003 : 11), “Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu proses sistem manusia dan mesin terintegrasi secara harmonis untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh user untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam organisasi, baik secara manual maupun dengan kemampuan teknologi informatika.


(16)

13

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Ngebelast Laundry didirikan pertama kali di Bandung pada bulan Juli 2006 yang beralamat di Jln. Sukanegara No. 4, Antapani, Bandung. Bermula dari usaha penyedia jasa pencucian untuk perumahan / perorangan dan perkantoran dengan sistem kiloan. Dan untuk mengembangkan usahanya, pada bulan Februari 2008 Ngebelast Laundry melakukan ekspansi dengan membuka cabang baru di kota Cirebon yang beralamat di Jln. Pilang Sari Endah No. F-12, Cirebon. Fokus utama customer di cabang Cirebon adalah untuk hotel.

Latar belakang dibukanya cabang Cirebon karena maraknya sistem outsourcing kebutuhan hotel khususnya jasa laundry perlengkapan hotel seperti bed sheet, towels dan banquet. Selain itu belum adanya laundry khusus yang dapat memenuhi kebutuhan hotel di kota Cirebon. Saat ini, Ngebelast Laundry mempekerjakan 15 orang karyawan dengan sebaran 7 orang di Bandung dan 8 orang di Cirebon.

Seiring dengan semakin banyaknya penyedia jasa yang sejenis maka atmosfer persaingan diantara penyedia jasa yang sama pun menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, kepuasan customer mejadi proritas utama tujuan Ngebelast Laundry. Memberikan solusi dalam masalah pencucian serta


(17)

memberikan hasil yang maksimal merupakan nilai lebih yang ditawarkan oleh NgeBeLast Laundry kepada customer dan merupakan salah satu dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Memberikan solusi dalam masalah pencucian serta memberikan hasil yang maksimal kepada pelanggan. Misi : Menjadi penyedia jasa pencucian yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah gambaran atau bagan dari suatu bentuk organisasi yang disusun secara terperinci sehingga dengan adanya bagan tersebut kita mengetahui tugas dan wewenang, tanggung jawab yang diberikan pimpinan kepada bawahannya, serta kerjasama antar bagian untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah struktur organisasi di Ngebelast Laundry Cirebon :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Ngebelast Laundry (Sumber : Data Karyawan Ngebelast Laundry)

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR/ KABAG MARKETING

KABAG PRODUKSI ADMINISTRASIKABAG KABAG TEKNISI


(18)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka deskripsi tugas, pada bagian-bagiannya antara lain :

a. Direktur

Tugas pokok yaitu sebagai pimpinan dan yang memberikan keputusan serta menentukan arah kebijakan perusahaan.

b. Wakil Direktur

Tugas pokok yaitu membantu pimpinan dalam membuat kebijakan perusahaan dan mengawasi operasional perusahaan sehari-hari.

c. Bagian Marketing

Tugas pokok yaitu memasarkan dan mengenalkan produk jasa perusahaan.

d. Bagian Produksi

Tugas pokok yaitu bertanggung jawab atas sistem operasional pengerjaan dan proses produksi serta melakukan pengawasan kualitas pekerjaan.

e. Bagian Administrasi

Tugas pokok yaitu bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perusahaan

f. Bagian Teknisi

Tugas pokok yaitu bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan operasional mesin-mesin produksi.


(19)

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Rancangan Penelitian

Saat penulis melakukan aktifitas penemuan fakta, maka perlu mendokumentasi informasi yang telah dikumpulkan dengan terorganisir, dapat dipahami, dan bermanfaat. Dokumentasi awal ini akan menberi arah bagi teknik-teknik pemodelan yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis persyaratan untuk menentukan persyaratan yang benar bagi proyek.

Saat mempelajari sebuah sistem yang sudah ada, penulis mengembangkan naluri yang baik terhadap sistem yang dihadapinya dengan mempelajari dokumen dan file yang ada. Penulis yang baik selalu tahu untuk mendapatkan fakta terlebih dahulu dari dokumen yang ada ketimbang mendengar dari orang lain.

Semua dokumentasi yang terkumpul itu harus dianalisis apakah informasinya terkini atau tidak. Dokumentasi yang sudah usang tidak boleh dibuang, bagaimanapun penulis harus ingat bahwa penemuan fakta tambahan akan diperlukan untuk menguji atau memperbaharui fakta-fakta yang sudah di kumpulkan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer

Cara pengumpulan data primer yaitu dengan wawancara dan observasi dengan beberapa orang yang berkaitan dengan


(20)

penelitian yang dilakukan. Wawancara dan observasi dapat membantu pengumpulan data yang diperlukan karena kita dapat mnegajukan pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan untuk membantu proses penelitian serta mendapatkan informasi yang dibutuhakn dari bagian-bagian yang bersangakutan dengan penelitian.

1. Observasi

Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Wawancara

Melakukan wawancara yaitu mengadakan pertemuan dan melakukan dialog tanya jawab secara langsung dengan pimpinan di Ngebelast Laundry. Penulis pun melakukan wawancara bukan hanya pada pimpinannya saja tetapi penulis melakukan wawancara dengan karyawan pada bagian produksi. Dalam wawancara ini penulis memfokuskan pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan.

3.2.2.2. Data Sekunder

Cara pengumpulan data sekunder yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, lalu mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari berbagai dokumen yang telah diteliti, serta menarik


(21)

kesimpulan tentang permasalahan tersebut dan memberikan solusi dari hasil menganalisis dokumen-dokumen tersebut.

Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dari beberapa dokumen, diantaranya : dokumen struktur organisasi, sejarah perusahaan, uraian kerja, dan dokumen-dokumen mengenai prosedur pelayanan jasa pencucian di Ngebelast Laundry.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pengembangan terstruktur.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir mengenai perancangan Sistem Informasi Pencucian, penulis menggunakan metode penelitian prototyping yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan pemakai, mengembangkan prototype, menentukan apakah prototype dapat diterima, mengkodekan sistem operasional, menguji sistem operasional, menentukan jika sistem operasional dapat diterima, dan menggunakan sistem operasional.


(22)

Pendekatan prototype diperlihatkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Mekanisme

Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber : Raymond McLeod, Jr. [2001 : 206])

Dari gambar di atas proses prototype ini terdiri dari proses :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Penulis melakukan observasi dan wawancara.

2. Mengembangkan prototype. Penulis mengembangkan sebuah prototype bekerjasama dengan beberapa orang yang ahli dalam pengembangan prototype.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. Penulis memberi kesempatan kepada pemakai untuk menggunakan prototype dan membiasakan diri dengan sistem.

Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Mengembangkan Prototype Mengkodekan Sistem Operasional

Prototype Dapat Diterima ? Menguji Sistem Operasional Menggunakan Sistem Operasional Sistem Dapat Diterima ? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak Ya Ya Tidak


(23)

4. Mengkodekan sistem operasional. Penulis menggunakan prototype untuk pengkodean (coding) sistem operasional.

5. Menguji sistem operasional. Penulis melakukan pengujian sistem.

6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Penulis menerima masukan dari pemakai bahwa sistem dapat diterima. 7. Menggunakan sistem operasional.

Keuntungan dengan menggunakan metode penelitian prototyping adalah dapat menghemat biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pemakai dengan sistem yang dihasilkan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Flow Map

Flow map merupakan bagan yang menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai dalam suatu sistem dan bagaimana dokumen tersebut diperlakukan, serta dapat meningkatkan pemahaman terhadap analisis fungsional.

2) Diagram Kontek

Diagram Kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan level tertinggi dari data flow diagram yang


(24)

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem juga memberikan gambaran tentang seluruh sistem.

3) Data Flow Diagram

Diagram alir data atau data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satunya keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dijelaskan.

4) Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. 5) Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses dekomposisi tabel agar terbentuk tabel normal.

b. Relasi Tabel

Relationship dalam database menunjukkan relasi antara tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel


(25)

dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form/report.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel. Biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah metode pengujian Black-Box. Metode ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.


(26)

23

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem dapat diartikan sebagai penguraian sistem terhadap bagian-bagian sistem. Dalam pengertian luasnya analisis sistem yang sedang berjalan merupakan suatu pendekatan sistematis kepada sistem yang berada di tempat penelitian yang dilakukan. Tahap dari kegiatan sistem ini merupakan satu tahap yang penting, karena jika pada tahap ini terjadi kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap desain sistem.

4.1.1. Analisis Dokumen

Untuk lebih memahami sistem yang sedang berjalan, dilakukan analisis terhadap dokuman-dokuman yang digunakan untuk pencucian. Dokumen-dokuman yang terkait dalam pencucian adalah sebagai berikut :

1. Invoice

Fungsi : Sebagai salinan semua catatan selama tujuh hari yang terdapat pada nota harian

Elemen data : No_Invoice, Date, Customer_Id, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered, No_Bill, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total


(27)

Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data order dari Pelanggan

2. Nota harian

Fungsi : Sebagai salinan semua catatan yang terdapat pada delivery order menjadi lebih rapi dan terpeinci Elemen data : No_Bill, Date, Code, Item, Price, Qty, Subtotal,

Total, Customer_Id, Customer_Name, Address Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data order dari

Pelanggan

3. Bahan Baku

Fungsi : Sebagai bukti persediaan bahan baku yang masih tersedia

Elemen data : Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock

Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data persediaan bahan baku

4. Price List

Fungsi : Untuk mengetahui harga per jenis cucian Elemen data : Code, Item, Price


(28)

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Prosedur Pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat proposal untuk diajukan kepada calon pelanggan.

2. Pelanggan mengirimkan proposal verifikasi kepada bagian marketing di Ngebelast Laundry.

3. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat surat perjanjian untuk kedua belah pihak.

4. Pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry menandatangani surat perjanjian.

5. Pelanggan melakukan delivery order dan bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan membuat nota harian.

6. Bagian administrasi membuat invoice lalu memberikan invoice tersebut kepada pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry.

7. Pelanggan membuat kontra bon.

8. Pelanggan membuat billyet giro untuk diberikan kepada bagian administrasi di Ngebelast Laundry.

9. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry menukarkan billyet giro ke bank, lalu transkrip uangnya diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.

10.Bagian administrasi di Ngebelast Laundry mengecek persediaan bahan baku.


(29)

11.Apabila bahan baku habis, bagian administrasi akan melakukan order bahan baku kepada supplier.

12.Supplier mengirimkan bahan baku.

13.Bagian adminstrasi di Ngebelast Laundry akan mengecek bahan baku kiriman.

14.Apabila bahan baku kiriman ada yang rusak maka akan ada retur dari supplier.

15.Supplier membuat kwitansi sebagai bukti pembayaran dari Ngebelast Laundry.

16.Bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan mencatat bahan baku.

4.1.2.1. Flow Map

Sebuah sistem memerlukan adanya flow map untuk menggambarkan jalannya proses yang terjadi.

Pada sub bab ini akan ditampilkan flow map Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang dapat dilihat pada gambar 4.1.


(30)

Gambar 4.1. Flow Map yang Sedang Berjalan

A = Arsip bahan baku B = Arsip order C = Arsip nota harian

D = Arsip invoice E = Arsip kontra bon F = Arsip surat perjanjin

Flow Map yang Sedang Berjalan

Supplier Administrasi Marketing Direktur

Pelanggan Proposal Proposal Konfirmasi Proposal Verifikasi Proposal Verifikasi Membuat Surat Perjanjian 2 1 Surat Perjanjian 2 1 Surat Perjanjian Tanda Tangan 2 1 Surat Perjanjian 2 1 Surat Perjanjian Tanda Tangan 2 1 Surat Perjanjian F 1 Surat Perjanjian Bahan Baku A Cek Persediaa n Bahan Baku Bahan Baku Habis Melaku kan Order 2 1 Order B 1 Order Pengiriman Bahan Baku Faktur Bahan Baku Faktur Bahan Baku Order

Cek Bahan Baku Kiriman Bahan Baku Kiriman Cek Bahan Baku Rusak/ Tidak Retur Bahan Baku Rusak Retur Bahan Baku Rusak Pembuatan Kwitansi 2 1 Kwitansi 1 Kwitansi Catat Bahan Baku Bahan Baku Delivery Order Delivery Order Buat Nota Harian 2 1 Nota Harian C Buat Invoice 2 1 Invoice D 1 Invoice 2 Invoice Kontra Bon Buat Kontra Bon Buat Billyet Giro Billyet Giro Kontra Bon E Billyet Giro Pencairan Uang di Bank Transkrip Uang Transkrip Uang


(31)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks digambarkan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Adapun gambar diagram konteks dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Diagram Konteks yang Sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur dan jelas. Lebih lanjut juga DFD merupakan dokumen dari sistem yang baik. Untuk lebih jelas Data Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.3.

Sistem Informasi Pelayanan Jasa

Pencucian Pelanggan

Data Proposal Data Pembayaran Data Surat Perjanjian

Data Surat Perjanjian Data Pengiriman Data Pembayaran

Supplier Data Pemesanan Bahan Baku

Data Pembayaran Bahan Baku

Data Pemesanan Bahan Baku Data Pengembalian Bahan Baku Rusak

Direktur Data Surat Perjanjian


(32)

Gambar 4.3. DFD yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem

Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan, kegiatan pencucian di Ngebelast Laundry ini dinilai kurang efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Pelanggan Marketing

1.0

Konfirmasi Proposal

Proposal

Proposal Verifikasi

2.0 Membuat Surat Perjanjian Proposal Verifikasi Surat Perjanjian 3.0 Menandatangani Surat Perjanjian Direktur Surat Perjanjian Surat Perjanjian 4.0 Menandatangani Surat Perjanjian Surat Perjanjian Surat Perjanjian Administrasi 5.0 Membuat Nota Harian Delivery Order F. Nota Harian 6.0 Membuat Invoice Nota Harian F. Invoice Invoice 7.0 Membuat Kontra Bon Invoice

F. Kontra Bon

8.0 Membuat Billyet Giro Kontra Bon Billyet Giro 9.0 Mencairkan Uang Billyet Giro Transkrip Uang 10.0 Mengecek Persediaan Bahan Baku 11.0 Order Bahan Baku Bahan Baku Habis

Supplier Order F. Order 12.0 Mengirim Bahan Baku Order 13.0 Mengecek Bahan Baku Kiriman Order

Faktur Bahan Baku 14.0

Mengecek Bahan Baku Rusak /

Tidak

Bahan Baku Kiriman

Retur Bahan Baku Rusak

15.0 Membuat Kwitansi

Retur Bahan Baku Rusak

Kwitansi 16.0

Mencatat Bahan Baku

Kwitansi F. Bahan Baku

Bahan Baku

Bahan Baku

F. Surat Perjanjian


(33)

Tabel 4.1. Evaluasi Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry

Permasalahan Rencana Solusi

1. Stok bahan baku dikontrol hanya pada saat sedang ada produksi saja, hal ini mengakibatkan tertundanya produksi dikarenakan bahan baku yang akan digunakan ternyata tidak tersedia atau habis.

1. Pengontrolan stok bahan baku harus dilakukan setiap harinya walaupun tidak ada produksi. Pengecekan bahan baku akan dicatat ke dalam laporan persediaan bahan baku.

2. Pemberian kode untuk jenis cucian antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya masih dicatat dalam satu kode.

2. Kode untuk jenis cucian antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya harus dibedakan supaya apabila ada data yang berbeda dapat terlihat dengan jelas perbedaannya. 3. Adanya keterlambatan dalam

melakukan pembayaran dari pihak pelanggan karena pencetakkan invoice yang dilakukan oleh perusahaan terlalu lama yaitu tujuh hari.

3. Pencetakkan invoice yang dilakukan oleh perusahaan sebaiknya dilakukan setiap hari agar pihak pelanggan dapat melakukan pembayaran pada hari itu juga atau pada saat produksi selesai.

4. Tidak adanya tolak ukur bagi perusahaan yang disebabkan karena belum adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku.

4. Perusahaan harus membuat laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku agar data-data tersebut dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan.


(34)

4.2. Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan belum terkomputerisasi sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih ditentukan pada pengolahan data secara terkomputerisasi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang sedang berjalan. Namun pada teknis operasionalnya penulis mengusulkan dibuatnya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Adapun prosedur Pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat proposal untuk diajukan kepada calon pelanggan.

2. Pelanggan mengirimkan proposal verifikasi kepada bagian marketing di Ngebelast Laundry.

3. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat surat perjanjian untuk kedua belah pihak.


(35)

4. Pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry menandatangani surat perjanjian.

5. Pelanggan melakukan delivery order.

6. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry membuat nota harian yang isinya berasal dari catatan delivery order.

7. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry mengecek persediaan bahan baku.

8. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry membuat laporan persediaan bahan baku yang nantinya akan diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.

9. Dari laporan tersebut bagian administrasi akan memesan bahan baku apa saja yang sudah habis ke supplier.

10.Supplier akan mengirim bahan baku yang dipesan oleh pihak Ngebelast Laundry.

11.Bagian adminstrasi di Ngebelast Laundry akan mengecek bahan baku kiriman.

12.Dari dokumen bahan baku kiriman, bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan membuat laporan pengeluaran yang nantinya akan diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.

13.Setelah produksi selesai dikerjakan, bagian administrasi akan membuat invoice.


(36)

15.Dari invoice tersebut akan dibuatkan laporan pendapatan yang nantinya diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.

Dalam perancangan proses ini meliputi Flow Map yang diusulkan, Diagram Konteks yang diusulkan, DFD yang diusulkan, dan Kamus Data. Proses tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan program.

4.2.3.1. Flow Map

Berdasarkan prosedur yang telah diuraikan di atas, maka Flow Map Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.4.


(37)

Gambar 4.4. Flow Map yang Diusulkan

Flow Map yang Diusulkan

Supplier Administrasi Marketing Direktur Pelanggan Proposal Proposal Konfirmasi Proposal Verifikasi Proposal Verifikasi Membuat Surat Perjanjian Data Base Cetak Surat Perjanjian 2 1 Surat Perjanjian Tanda Tangan 2 1 Surat Perjanjian 2 1 Surat Perjanjian Tanda Tangan 2 1 Surat Perjanjian 1 Surat Perjanjian Melakukan Order Delivery Order Delivery Order Input Data Delivery Order Cetak Nota Harian 2 1 Nota Harian Cek Persediaan Bahan Baku Bahan Baku Membuat Laporan Persediaan Bahan Baku 2 1 Laporan Persediaan Bahan Baku 2 Laporan Persediaan Bahan Baku Melakukan Order Bahan Baku 2 Order Bahan Baku Pengiriman Bahan Baku Faktur Bahan Baku Faktur Bahan Baku 1 Order Bahan Baku Cek Bahan Baku Kiriman Bahan Baku Kiriman Membuat Laporan Pengeluaran 2 1 Laporan Pengeluaran 2 Laporan Pengeluaran Update Bahan Baku

Input Data Nota Harian Cetak Invoice 2 1 Invoice 2 Invoice Membuat Laporan Pendapatan 2 1 Laporan Pendapatan 2 Laporan Pendapatan


(38)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Pada diagram konteks Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang diusulkan di bawah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan diagram konteks pada sistem yang sedang berjalan. Sedikit perubahan yang terjadi pada diagram konteks sistem yang diusulkan ini adalah dengan adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku yang masuk ke dalam Sistem Informasi Laundry.

Adapun gambar diagram konteks dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Diagram Konteks yang Diusulkan

Sistem Informasi Pelayanan Jasa

Pencucian Pelanggan

Data Proposal Data Pembayaran Data Surat Perjanjian

Data Surat Perjanjian Data Bahan Baku Data Pembayaran

Supplier Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

Direktur Data Surat Perjanjian

Data Pembayaran Data Laporan


(39)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang diusulkan adalah :

- DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan

Untuk memberikan gambaran lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pencucian maka proses-proses kegiatan dapat di jelaskan pada 4.6. berikut Pada level 1 ini terdapat tiga entitas serta tiga proses yaitu kerjasama, pengadaan, dan laporan bahan baku.

Gambar 4.6. DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan

1.0 Kerjasama 2.0 Pengadaan 3.0 Laporan Bahan Baku Pelanggan Supplier Direktur File Surat Perjanjian Data Surat Perjanjian Data Laporan Bahan Baku

Data Bahan Baku Data Proposal Data Proposal Data Surat Perjanjian Data Surat Perjanjian Data Surat Perjanjian

Data Bahan Baku Data Bahan Baku


(40)

-DFD Level 1 Proses 1.0 (Kerjasama) Sistem yang Diusulkan Pada gambar Gambar 4.7. DFD level 1 proses 1 (kerjasama) dapat dilihat pada proses kerjasama terdapat beberapa proses lain separti konfirmasi, membuat surat perjanjian , cetak surat perjanjian, menandatangani surat perjanjian.

Gambar 4.7. DFD Level 1 Proses 1.0 (Kerjasama) Sistem yang Diusulkan

- DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengadaan) Sistem yang Diusulkan Pada gambar Gambar 4.8. DFD level 1 proses 2 (pengadaan) dapat dilihat pada proses pengadaan terdapat beberapa proses lain separti melakukan order, cetak nota harian, membuat invoice, membuat laporan pendapatan.

1.1 Konfirmasi Pelanggan Data Proposal

Data Proposal Verifikasi

1.2 Membuat Surat

Perjanjian

Data Surat Perjanjian

Data Surat Perjanjian

Direktur

Data Surat Perjanjian

1.4

Menandatangani Surat Perjanjian

Data Surat Perjanjian

Data Surat Perjanjian

File Surat Perjanjian

1.3 Cetak Surat

Perjanjian


(41)

Gambar 4.8. DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengadaan) Sistem yang Diusulkan

-DFD Level 1 Proses 3.0 (Laporan Bahan Baku) Sistem yang Diusulkan

Pada gambar Gambar 4.9. DFD level 1 proses 3 (laporan bahan baku) dapat dilihat pada proses laporan bahan baku terdapat beberapa proses lain separti mengecek persediaan bahan baku, membuat laporan persediaan bahan baku, melakukan order bahan baku, mengirim bahan baku, mengecek bahan baku kiriman, membuat laporan pengeluaran, mengupdate bahan baku.

Pelanggan

2.1 Melakukan

Order

Data Delivery Order

2.2 Cetak Nota Harian File Nota Harian Data Delivery Order 2.3 Membuat Invoice Data Pembayaran Data Pembayaran File Invoice 2.4 Membuat Laporan Pendapatan Data Pembayaran Direktur Data Laporan Pendapatan File Nota Harian Data Delivery Order

Data Delivery Order

Data Pembayaran


(42)

Gambar 4.9. DFD Level 1 Proses 3.0 (Laporan Bahan Baku) Sistem yang Diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Adapun kamus data pada Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry adalah sebagai berikut :

3.1 Mengecek Persediaan Bahan Baku 3.2 Membuat Laporan Persediaan Bahan

Baku Data Bahan Baku

3.3 Melakukan Order Bahan Baku

Data Laporan Persediaan Bahan Baku

Supplier Data Pemesanan Bahan Baku File Bahan Baku Data Pemesanan Bahan Baku 3.4 Mengirim Bahan Baku Data Pemesanan

Bahan Baku 3.5

Mengecek Bahan Baku Kiriman Data Pemesanan Bahan Baku Data Bahan Baku Kiriman 3.6 Membuat Laporan Pengeluaran Direktur Data Laporan Pengeluaran 3.7 Mengupdate Bahan Baku Data Laporan Pengeluaran File Bahan Baku Data Bahan Baku Data Bahan Baku Data Bahan Baku Kiriman File Bahan Baku Data Pemesanan Bahan Baku Data Pemesanan Bahan Baku


(43)

1. Nama arus data : Data Surat Perjanjian

Alias : -

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 1.2 – Pelanggan, Pelanggan – Proses 1.3, Proses 1.3 – Pelanggan, Pelanggan – Proses 1.4, Proses 1.4 – Pelanggan

Struktur data : No_Surat, Tanggal_Surat, Customer_Id

2. Nama arus data : Data Pembayaran

Alias : -

Bentuk data : File dan Dokumen

Arus data : File Nota Harian – Proses 2.3, Proses 2.3 – Pelanggan, Pelanggan – File Invoice, File Invoice – Proses 2.4

Struktur data : No_Invoice, Date, Customer_Id, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered, No_Bill, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total

3. Nama arus data : Data Bahan Baku Alias : Data Delivery Order Bentuk data : File dan Dokumen


(44)

Arus data : Proses 3.1 – Proses 3.2, Proses 3.2 – Proses 3.3, Proses 3.3 – Supplier, Supplier – Proses 3.4, Proses 3.4 – Proses 3.5, Proses 3.5 – Proses 3.6, Proses 3.6 – Supplier, Supplier – Proses 3.7

Struktur data : Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price,

Chemical_Use, Code, Item, Price

4. Nama arus data : Data Laporan

Alias : -

Bentuk data : Dokumen

Arus data : Proses 3.2 – Proses 3.3,

Proses 3.3 – Supplier, Supplier –

Proses 3.4, Proses 3.4 – Proses 3.5, Proses 3.5 – Supplier, Supplier – Proses 3.6, Proses 3.6 – Proses 3.7

Struktur data : Chemical_Code, No_Bill, Date_Use, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price, Chemical_Use,

No_Invoice, No_Bill, Customer_Id, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total,


(45)

4.2.1. Perancangan Basis Data

Pada perancangan basis data ini akan diuraikan mengenai Normalisasi, Relasi Tabel, Entity Relationship Diagram, Struktur File dan Kodifikasi dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry Cirebon.

4.2.1.1. Normalisasi

Bentuk Unnormal merupakan gabungan dari seluruh elemen data yang ada di dalam kamus data.

a. Bentuk Unnormal

{No_Surat, Tanggal_Surat, Customer_Id, No_Invoice, Date, Customer_Id, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered, No_Bill, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total, Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock,

Chemical_Price, Code, Item, Price, Chemical_Code, No_Bill, Date_Use, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Status,

Chemical_Price, No_Invoice, No_Bill, Customer_Id, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total}

b. Normal I

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa atribut yang berulang.

{No_Surat, Tanggal_Surat, Customer_Id, No_Invoice, Date, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered,


(46)

No_Bill, Status, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total, Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price, Date_Use}

c. Normal II

Pada tahap ini semua atribut bukan kunci memiliki dependensi (ketergantungan) sepenuhnya terhadap atribut kunci.

1. T_Surat = {*No_Surat, Tanggal_Surat, **Customer_Id} 2. T_Customer = {*Customer_Id, Customer_Name, Address} 3. T_Invoice = {*No_Invoice, **Customer_Id}

4. T_Nota = {*No_Bill, Tanggal, **Customer_Id, Total, Grand_Total, Status}

5. T_Price = {*Code, Item, Price}

6. T_Material = {*Chemical_Code, Chemical, First_Stock}

d. Normal III

Pada tahap ini dipisahkan atribut-atribut yang memiliki dependensi (ketergantungan) transitif, yakni atribut bukan kunci harus tidak memiliki ketergantungan terhadap atribut bukan kunci yang lain.


(47)

1. T_Surat = {*No_Surat, Tanggal_Surat, **Customer_Id} 2. T_Customer = {*Customer_Id, Customer_Name, Address} 3. T_Invoice = {*No_Invoice, **Customer_Id, Pick_Up,

Delivered}

4. T_Nota = {*No_Bill, Tanggal, **Customer_Id, Total, Grand_Total}

5. T_Price = {*Code, Item, Price}

6. T_Material = {*Chemical_Code, Chemical,

First_Stock, Last_Stock, Chemical_Use} 7. T_Detail_Invoice = {**No_Invoice, **No_Bill}

8. T_Detail_Nota = {**No_Bill, **Code, Qty, Subtotal} 9. T_Material_Use = {**Chemical_Code, Date_Use,

**No_Bill}

4.2.1.2. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram pada Sistem Informasi Pencucian dapat dilihat pada gambar 4.8.


(48)

Gambar 4.10. Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.1.3. Relasi Tabel

Adapun relasi tabel pada Sistem Informasi Pencucian dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.11. Relasi Tabel

T_Customer Customer_Id* Customer_Name Address T_Price Code* Item Price Nota Memiliki 1 Price Material Invoice Memiliki Pelanggan Memiliki N N 1 Memiliki 1 1 Surat 1 1 N Memiliki 1 T_Surat No_Surat* Tanggal_Surat Customer_Id** T_Detail_Nota No_Bill** Code** Qty Subtotal T_Invoice No_Invoice* Customer_Id** Pick_Up Delivered T_Detail_Invoice No_Invoice** No_Bill** T_Material_Use Chemical_Code** Date_Use No_Bill** T_Material Chemical_Code* Chemical First_Stock Material_Price Last_Stock Chemical_Use T_Nota No_Bill* Tanggal Customer_Id** Total Grand_Total Status


(49)

4.2.1.4. Struktur File

a. Nama_file : Surat

Primary key : No_Surat Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.2. File Surat

b. Nama file : Invoice Primary key : No_Invoice Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.3. File Invoice

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Surat Varchar 5 No surat

2 Tanggal_Surat Datetime 8 Tanggal pembuatan surat 3 Customer_Id Varchar 7 Kode

pelanggan

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Invoice Varchar 20 No invoice

2 Customer_Id Varchar 7 Kode pelanggan 3 Pick_Up Datetime 8 Tanggal

pengambilan cucian 4 Delivered Datetime 8 Tanggal

pengiriman cucian


(50)

c. Nama file : Nota Primary key : No_Bill Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.4. File Nota

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Bill Varchar 20 No bill

nota harian

2 Tanggal Datetime 8 Tanggal

pembuatan nota harian

3 Customer_Id Varchar 7 Kode

pelanggan

4 Total Float 8 Jumlah

tagihan

5 Status Varchar 15 Status

Tagihan

d. Nama file : Material Primary key : Material_Code Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.5. File Material

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 Chemical_Code Varchar 5 Kode bahan baku

2 Chemical Varchar 20 Nama

bahan baku 3 Chemical_Price Float 8 Harga

bahan baku 4 First_Stock Varchar 15 Stok awal 5 Last_Stock Varchar 15 Stok akhir


(51)

e. Nama file : Price Primary key : Code Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.6. File Price List

f. Nama file : Customer Primary key : Customer_Id Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.7. File Customer

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 Customer_Id Varchar 7 Kode

pelanggan

2 Customer_Name Char 20 Nama

pelanggan

3 Address Varchar 30 Alamat

pelanggan

g. Nama file : Material_Use Primary key : -

Media penyimpanan : Harddisk

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 Code Varchar 5 Kode jenis

cucian

2 Item Varchar 30 Jenis

cucian

3 Price Float 8 Harga

untuk 1 jenis cucian


(52)

Tabel 4.8. File Material Use

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 Chemical_Code Varchar 5 Kode bahan baku

2 Date_Use Datetime 8 Tanggal penggunaan bahan baku

3 No_Bill Varchar 20 No bill nota

harian

h. Nama file : Detail_Nota Primary key : -

Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.9. File Detail Nota

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Bill Varchar 20 No bill

nota harian

2 Code Varchar 5 Kode jenis

cucian

3 Qty Int 4 Banyaknya

cucian

4 Subtotal Float 8 Jumlah

tagihan

i. Nama file : Detail_Invoice Primary key : -

Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.10. File Detail Invoice

No. Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Invoice Varchar 20 No_Invoice

2 No_Bill Varchar 20 No bill


(53)

4.2.1.5. Kodifikasi a. Customer Id

C xxx

No. Urut Customer

Contoh : C 001

Keterangan : C = Customer 001 = No. Urut

b. Material Code CM xxx

No. Urut Material

Contoh : CM 001

Keterangan : CM = Material 001 = No. Urut

c. Code P xxx

No. urut Price


(54)

Contoh : P 001

Keterangan : P = Price 001 = No. Urut

d. No Bill

xxxxxx NH xxx

No. Urut Nota Harian

Tanggal, Bulan, Tahun

Contoh : 051110NH001

Keterangan : 051110 = Tanggal, Bulan, Tahun

NH = Nota Harian 001 = No. Urut

e. No Invoice xxxxxx I xxx

No. Urut Nota Harian


(55)

Contoh : 051110I001

Keterangan : 051110 = Tanggal, Bulan, Tahun

I = Invoice 001 = No. Urut

f. No Surat S xxx

No. urut Surat

Contoh : S 001

Keterangan : S = Surat 001 = No. Urut

4.2.2. Perancangan Antar Muka 4.2.2.1. Struktur Menu

Struktur menu merupakan bentuk umum dalam suatu perancangan program aplikasi yang dapat memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem yang dibangun. Struktur menu yang dibuat dalam sistem ini terdiri dari menu-menu dan sub menunya yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :


(56)

Gambar 4.12. Struktur Menu

4.2.2.2. Perancangan Input a. Form Login

Form Login ini digunakan untuk membedakan hak akses pengguna, melalui Form Login ini pengguna yang boleh memasuki sistem adalah pengguna yang mengetahui user name dan password sistem.

Gambar 4.13. Form Login

User Name

Password

LOGIN

MASTER TRANSAKSI LAPORAN

LOGIN

Customer Price Material

Nota Harian Material Use Invoice

Laporan Persediaan Bahan Baku Laporan Pengeluaran Laporan Pendapatan


(57)

Tabel 4.11. Fungsi Komponen Form Login

Komponen Fungsi

User Name Untuk mengisi nama pengguna yang akan menggunakan aplikasi pencucian

Password Untuk mengisi kata kunci untuk masuk ke dalam aplikasi pencucian LOGIN Untuk menyetujui data

yang telah diisikan

b. Form Surat

Form surat digunakan untuk mencetak surat perjanjian.

Gambar 4.14. Form Surat

No Surat Date of Letter Customer Id

Add Edit Save Delete


(58)

Table 4.12. Fungsi Komponen Form Surat T a b e l 4 . 1 0 . L

c. Form Customer

Form customer digunakan untuk melakukan input program data-data pelanggan.

Komponen Fungsi

No Surat Untuk

mengisi no surat

Date of Letter Untuk

mengisi tanggal pembuatan surat

Customer Id Untuk

mengisi kode pelanggan

Add Untuk

menambahkan data baru

Edit Untuk

mengubah data

Save Untuk

menyimpan data yang sudah diisikan

Delete Untuk

menghapus data yang sudah diisikan

Close Untuk

kembali ke menu utama


(59)

Gambar 4.15. Form Customer

Tabel 4.13. Fungsi Komponen Form Customer

Komponen Fungsi

Customer Id Untuk

mengisi kode pelanggan

Customer Name Untuk

mengisi nama pelanggan

Address Untuk

mengisi alamat pelanggan

Add Untuk

menambahkan data baru

Edit Untuk

mengubah data

Save Untuk

menyimpan data baru yang sudah diisikan

Customer Id Customer Name Address

Add Edit Save Delete


(60)

Tabel 4.13.

Lanjutan Fungsi Komponen Form Customer

Komponen Fungsi

Delete Untuk menghapus data

Close Untuk kembali ke menu

utama

d. Form Price List

Form price list digunakan untuk melakukan input program daftar harga dari perusahaan.

Gambar 4.16. Form Price List

Tabel 4.14. Fungsi Komponen Form Price List

Komponen Fungsi

Code Untuk mengisi kode

jenis cucian

Item Untuk mengisi jenis

cucian

Price Untuk mengisi harga satu jenis cucian

Code Item Price

Add Edit Save Delete


(61)

Tabel 4.14.

Lanjutan Fungsi Komponen Form Price List

Komponen Fungsi

Add Untuk menambahkan data

baru

Edit Untuk mengubah data

Save Untuk menyimpan data

baru yang sudah diisikan

Delete Untuk menghapus data

Close Untuk kembali ke menu

utama

e. Form Material

Form material digunakan untuk melakukan input program data-data bahan baku.

Gambar 4.17. Form Material

Chemical Code Chemical First Stock

Add Edit Save Delete

Close Chemical Price


(62)

Tabel 4.15. Fungsi Komponen Form Material

Komponen Fungsi

Chemical Code Untuk mengisi kode bahan baku

Chemical Untuk mengisi nama bahan baku

Stock Untuk mengisi

persediaan bahan baku sebelum digunakan

Add Untuk menambahkan

data baru

Edit Untuk mengubah data

Save Untuk menyimpan data

baru yang sudah diisikan

Delete Untuk menghapus data

Close Untuk kembali ke menu

utama

f. Form Nota Harian

Form nota harian digunakan untuk melakukan input program data-data order dari pelanggan.

Gambar 4.18. Form Nota Harian

No Bill Date Pick Up

Add Edit Save Delete

Close

Customer Id Code

Qty Price


(63)

Tabel 4.16. Fungsi Komponen Form Nota Harian

Komponen Fungsi

No Bill Untuk mengisi no bill

yang terdapat pada nota harian

Date Untuk mengisi tanggal

pembuatan nota harian Pick Up Untuk mengisi tanggal

pengambilan order cucian

Customer Id Untuk mengisi kode pelanggan

Code Untuk mengisi kode

jenis cucian

Price Untuk mengisi harga

satu jenis cucian

Qty Untuk mengisi

banyaknya cucian

Subtotal Untuk mengisi jumlah

tagihan untuk satu bill nota harian

Add Untuk menambahkan

data baru

Edit Untuk mengubah data

Save Untuk menyimpan data

baru yang sudah diisikan

Delete Untuk menghapus data

Close Untuk kembali ke menu

utama

g. Form Material Use

Form material use digunakan untuk melakukan input program data-data bahan baku yang digunakan.


(64)

Gambar 4.19. Form Material Use

Tabel 4.17. Fungsi Komponen Form Material Use

Komponen Fungsi

Chemical Code Untuk mengisi kode bahan baku

No Bill Untuk mengisi no bill

yang terdapat pada nota harian

Date Use Untuk mengisi tanggal penggunaan bahan baku Chemical Untuk mengisi nama

bahan baku

First Stock Untuk mengisi stok awal dari persediaan bahan baku

Chemical Use Untuk mengisi nama bahan baku yang digunakan

Last Stock Untuk mengisi stok akhir dari persediaan bahan baku

Add Untuk menambahkan

data baru

Edit Untuk mengubah data

Chemical Code No Bill Date Use

Add Edit Save Delete

Close

Chemical First Stock

Last Stock Chemical Use


(65)

Tabel 4.17.

Lanjutan Fungsi Komponen Form Material Use

Komponen Fungsi

Save Untuk menyimpan

data baru yang sudah diisikan

Delete Untuk menghapus data

close Untuk kembali ke

menu awal

h. Form Invoice

Form invoice digunakan untuk melakukan input program data-data order dari pelanggan tetapi lebih lengkap dibandingkan dengan form nota harian.

Gambar 4.20. Form Invoice

No Invoice No Bill Pick Up

Add Edit Save Delete

Close

Delivered Customer Id Price Code Qty Subtotal Total


(66)

Tabel 4.18. Fungsi Komponen Form Invoice

Komponen Fungsi

No Invoice Untuk mengisi no

invoice

No_Bill Untuk mengisi no bill

yang terdapat pada nota harian

Pick Up Untuk mengisi tanggal pengambilan order cucian

Delivered Untuk mengisi tanggal pengiriman order cucian Customer Id Untuk mengisi kode

pelanggan

Code Untuk mengisi kode

jenis cucian

Price Untuk mengisi harga

satu jenis cucian

Qty Untuk mengisi

banyaknya cucian

Subtotal Untuk mengisi jumlah

tagihan untuk satu bill nota harian

Total Untuk mengisi jumlah

tagihan dari semua nota harian

Add Untuk menambahkan

data baru

Edit Untuk mengubah data

Save Untuk menyimpan data

baru yang sudah diisikan

Delete Untuk menghapus data

Close Untuk kembali ke menu

utama


(67)

4.2.2.3. Perancangan Output

a. Laporan Persediaan Bahan Baku

Gambar 4.21. Rancangan Form Laporan Persediaan Bahan Baku

Laporan ini merupakan laporan yang berisi data-data persediaan bahan baku yang tersedia di Ngebelast Laundry. Dalam rancangannya ditampilkan informasi-informasi apa saja yang akan ditampilkan oleh program aplikasi yang akan dibangun.


(68)

b. Laporan Pengeluaran

Gambar 4.22. Rancangan Form Laporan

Pengeluaran

Laporan ini merupakan laporan yang berisi data-data pengeluaran yang dikeluarkan oleh Ngebelast Laundry. Dalam rancangannya ditampilkan informasi-informasi apa saja yang akan ditampilkan oleh program aplikasi yang akan dibangun.


(69)

c. Laporan Pendapatan

Gambar 4.23. Rancangan Form Laporan

Pendapatan

Laporan ini merupakan laporan yang berisi data-data pendapatan yang diterima oleh Ngebelast Laundry. Dalam rancangannya ditampilkan informasi-informasi apa saja yang akan ditampilkan oleh program aplikasi yang akan dibangun.

4.2.3. Perancangan Arsitektur Jaringan

Untuk mengimplementasikan sistem yang telah Penulis rancang, maka perlu ditentukan pula tentang bagaimana perancangan arsitektur jaringan yang diperlukan. Dalam perancangan arsitektur jaringan ini, Penulis memilih model hubungan Standalone.


(70)

69

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengujian

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian sistem informasi laundry menggunakan data uji berupa sebuah data dan masukan dari pengguna.

Tabel 5.1.

Rencana Pengujian Sistem Informasi Laundry

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Pengujian Pengujian Login

Pengguna

Pengecekan pengguna

yang telah terdaftar Sistem Black Box

Pengujian Pengisian Data

Pengisian Data Surat

Perjanjian Modul Black Box

Pengisian Data

Pembayaran Modul Black Box

Pengisian Data Bahan

Baku Modul Black Box

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian a. Pengujian Login

Pengujian login yang dilakukan hanya untuk pengecekan pengguna yang telah terdaftar.


(71)

Tabel 5.2. Pengujian Login 1

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan password

terdaftar

Pengguna : admin Password : ngebelast

Tercantum pada textbox pengguna dan textbox password Dapat mengisi login pengguna sesuai yang diharapkan [√] diterima [ ] ditolak

Klik LOGIN

Dapat masuk ke form utama untuk pengguna yang terdaftar Tombol LOGIN dapat berfungsi sesuai yang diharapkan [√] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.3. Pengujian Login 2

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna tidak

terdaftar.

Pengguna : irma Password : 061089

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan.

pengguna tidak dapat login dan menampilkan pesan ”Nama pengguna salah, silahkan ulangi”

[√] diterima [ ] ditolak

Klik ”LOGIN” Pengguna dengan password salah Pengguna : irma Password : xxx

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan

Pengguna tidak dapat login dan menampilkan pesan ”Password salah. Silahkan ulangi” [√] diterima [ ] ditolak


(72)

b. Pengujian Pengisian Data

Pengujian pengisian data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Pengujian Pengisian Data Surat Perjanjian

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data surat perjanjian : Tabel 5.4.

Pengujian Pengisian Data Surat Perjanjian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiap field.

Klik “Simpan”

Data tersimpan di data surat perjanjian. Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”

dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol

“Hapus”

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox

jumlah dengan selain angka

Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka

Tekxtbox

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak


(73)

2. Pengujian Pengisian Data Pembayaran

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data pembayaran :

Tabel 5.5.

Pengujian Pengisian Data Pembayaran Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiap field.

Klik “Simpan”

Data tersimpan di data surat perjanjian. Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”

dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol

“Hapus”

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox

jumlah dengan selain angka

Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka

Tekxtbox

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak


(74)

3. Pengujian Pengisian Data Bahan Baku

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data bahan baku :

Tabel 5.6.

Pengujian Pengisian Data Bahan Baku Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiap field.

Klik “Simpan”

Data tersimpan di data surat perjanjian. Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”

dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol

“Hapus”

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox

jumlah dengan selain angka

Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka

Tekxtbox

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima [ ] ditolak


(75)

5.1.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus dan hasil uji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengisian data pada setiap form dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang diharapkan.

5.2. Implementasi

Dalam rencana penerapan sistem yang terkoputerisasi yakni agar sistem siap dioperasikan, maka perlu diadakan kegiatan-kegiatan dari penerapannya. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menerapkan sistem tersebut adalah pembuatan program, testing program, pelatihan serta terima dokumentasi, akan tetapi dalam penulisan tugas akhir ini implementasi sistem yang dilakukan hanya sampai pada tahap pembuatan program.

5.2.1. Implementasi Perangkat Lunak

Untuk mendukung kelancaran sistem informasi yang dirancang, maka sistem ini memerlukan perangkat lunak. Perangkat lunak digunakan untuk mendukung kinerja sistem operasi dan aplikasi database. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Sistem operasi minimum Windows 98

b. Program compiler Microsoft Visual Basic 6.0


(76)

5.2.2. Implementasi Perangkat Keras

Selain membutuhkan perangkat lunak sistem ini juga memerlukan perangkat keras. Adapun perangkat keras yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Harddisk minimum 10 GB b. RAM 128 MB

c. Processor minimum Pentium III d. CD RW

e. Monitor f. Mouse g. Printer

5.2.3. Implementasi Basis Data (sintaks SQL)

Pembangunan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemrograman yang digunakan adalah SQL Server 2000. Implementasi basis datanya adalah sebagai berikut :

CREATE TABLE Surat (

No_Surat varchar (5) default '0',

Tanggal_Surat datetime (8) default '0',


(77)

CREATE TABLE Invoice (

No_Invoice varchar (20) default '0',

Customer_Id varchar(7) default '0')

CREATE TABLE Nota (

No_Bill varchar (20) default '0',

Tanggal datetime (8) default '0',

Customer_Id varchar(7) default '0',

Total float (8) default '0')

CREATE TABLE Material (

Chemical_Code varchar (5) default '0',

Chemical varchar (20) default '0',

First_Stock varchar (15) default '0',


(78)

CREATE TABLE Price (

Code varchar (5) default '0',

Item varchar (30) default '0',

Price float (8) default '0')

CREATE TABLE Customer (

Customer_Id varchar (7) default '0',

Customer_Name char (20) default '0',

Address varchar (30) default '0')

CREATE TABLE Material_Use (

Chemical_Code varchar (5) default '0',

Date_Use datetime (8) default '0',

First_Stock varchar(15) default '0',

Last_Stock float (15) default '0',

No_Bill varchar (20) default '0',


(79)

CREATE TABLE Detail Nota (

No_Bill varchar (20) default '0',

Code varchar (5) default '0',

Qty int (4) default '0',

Subtotal float (8) default ‘0’)

CREATE TABLE Detail Invoice (

No_Invoice varchar (20) default '0',

No_Bill varchar (20) default '0',

Pick_Up datetime (8) default '0',

Delivered datetime (8) default ‘0’)

5.2.4. Implementasi Antar Muka

Pada tahapan ini akan diterangkan secara singkat penggunaan program sistem informasi laundry di Ngebelast Laundry beserta cara penggunaannya sebagai berikut :


(80)

a. Form Login

Gambar 5.1. Form Login

Form login ini berfungsi sebagai penentu bagi pengguna program aplikasi, sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses program ini. Pada form login ini terdapat satu tombol, yaitu tombol ”LOGIN” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan berikutnya.

b. Form Menu Master


(81)

Form menu master ini berfungsi untuk menampilkan menu-menu apa saja yang terdapat pada tabel master. Pada form menu master ini terdapat tiga tombol, yaitu tombol ”Customer” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form customer, tombol “Price List” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form price list, dan tombol “Material” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form material.

c. Form Customer

Gambar 5.3. Form Customer

Form customer merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data customer di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.

Pada form customer tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :


(82)

Tabel 5.7.

Fungsi Tombol-Tombol Form Customer

NO TOMBOL KETERANGAN

1 Add Untuk menambah data baru

2 Edit Untuk mengubah data

3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan

4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data customer

6 Close Untuk keluar dari form

d. Form Price List

Gambar 5.4. Form Price List

Form price list merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data harga jenis cucian di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.

Pada form price list tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :


(83)

Tabel 5.8.

Fungsi Tombol-Tombol Form Price List

NO TOMBOL KETERANGAN

1 Add Untuk menambah data baru

2 Edit Untuk mengubah data

3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan

4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data harga jenis cucian 6 Close Untuk keluar dari form

e. Form Material

Gambar 5.5. Form Material

Form material merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data bahan baku cucian di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.


(84)

Pada form material tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :

Tabel 5.9.

Fungsi Tombol-Tombol Form Material

NO TOMBOL KETERANGAN

1 Add Untuk menambah data baru

2 Edit Untuk mengubah data

3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan

4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data bahan baku cucian 6 Close Untuk keluar dari form

f. Form Menu Transaction

Gambar 5.6. Form Menu Transaction

Form menu transaction ini berfungsi untuk menampilkan menu-menu apa saja yang terdapat pada tabel transaksi. Pada form menu transaction ini terdapat tiga tombol, yaitu tombol ”Nota Harian” yang


(85)

berfungsi untuk masuk ke tampilan form nota harian, tombol “Invoice” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form invoice, dan tombol “Material Use” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form material use.

g. Form Nota Harian

Gambar 5.7. Form Nota Harian

Form nota harian merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data pembayaran di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.

Pada form nota harian tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :


(86)

Tabel 5.10.

Fungsi Tombol-Tombol Form Nota Harian

NO TOMBOL KETERANGAN

1 Add Untuk menambah data baru

2 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan

4 Print Untuk mencetak data pembayaran 5 Close Untuk keluar dari form

h. Form Invoice

Gambar 5.8. Form Invoice

Form invoice merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data pembayaran di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.

Pada form invoice tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :


(87)

Tabel 5.11.

Fungsi Tombol-Tombol Form Invoice

NO TOMBOL KETERANGAN

1 Add Untuk menambah data baru

2 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan

4 Print Untuk mencetak data pembayaran 5 Close Untuk keluar dari form

i. Form Material Use

Gambar 5.9. Form Material Use

Form material use merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data penggunaan bahan baku di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.


(1)

ix

4.2.4.2. Entity Relationship Diagram ... 46

4.2.4.3. Relasi Tabel ... 47

4.2.4.4. Struktur File ... 48

4.2.4.5. Kodifikasi ... 52

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 54

4.2.5.1. Struktur Menu ... 54

4.2.5.2. Perancangan Input ... 55

4.2.5.3. Perancangan Output ... 66

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 68

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian ... 69

5.1.1. Rencana Pengujian ... 69

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 69

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 74

5.2. Implementasi ... 74

5.2.1. Implementasi Perangkat Lunak ... 74


(2)

x

5.2.3. Implementasi Basis Data ... 75

5.2.4. Implementasi Antar Muka ... 78

5.2.5. Implementasi Instalasi Program ... 88

5.2.6. Penggunaan Program ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 93

6.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama Irma Oktaviani. Beragama Islam dan memiliki hobby membaca. Pendidikan awal mulai TK Raudatul Atfal Islahul Ummah di Bandung (1995), SD Negeri Rancabentang I di Bandung (2001), SMP Negeri 25 di Bandung (2004), SMA Negeri 13 di Bandung (2007). Penulis melanjutkan kuliah di Universitas Komputer Indonesia Bandung Program Diploma III Program Studi Manajemen Informatika sejak tahun 2007.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, kasih sayang dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Tugas

Akhir dengan judul ”SISTEM INFORMASI LAUNDRY (Studi Kasus :

Ngebelast Laundry Cirebon)”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian kelulusan pada program Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika.

Dalam melaksanakan penelitian dan pemyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik pada saat mengadakan penelitian maupun saat menyusun Tugas Akhir ini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kapada : 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia

2. Dr. Arry Akhmad Arman., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Informatika Universitas Komputer Indonesia. 4. Citra Noviyasari, S.Si., MT. selaku Dosen Wali.

5. Diana Effendi,S.T,.MT selaku Dosen pembimbing yang telah banyak

membantu dalam menyusun tugas akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya.


(5)

iv

6. Seluruh Dosen Pengajar, Staff, dan Karyawan Universitas Komputer

Indonesia terutama Dosen pengajar Manajemen Informatika.

Semoga Allah SWT membalas semua kabaikan dan mendapatkan limpahan yang berlipat, Amin.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2011


(6)