Beberapa kalimat atau teks panjang sebagai cipherteks. Menggunakan beberapa karakter huruf sebagai key atau sama Posisikan key pada kolom paling kiri, kemudian cari huruf

43

3.2 Dekripsi pada Vigenere Cipher

Untuk melakukan dekripsi pada Vigenere Cipher, digunakan kebalikan dari fungsi enkripsinya. Dekripsi pada Vigenere Cipher hanya mengubah invers dari proses invers dari proses enkripsi, sehingga key yang digunakan pun simetrik atau sama dengan proses enkripsi.

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Hasil enkripsi dapat dikembalikan menjadi plainteks, proses ini yaitu dekripsi. Untuk melakukan dekripsi pada Vigenere Cipher, digunakan kebalikan dari fungsi enkripsinya. Dekripsi pada Vigenere Cipher hanya mengubah invers dari proses invers dari proses enkripsi, sehingga key yang digunakan pun simetrik atau sama dengan proses enkripsi. Cipherteks yang menjadi plainteks kembali tersebut.

3.2.2 Kebutuhan Input

1. Beberapa kalimat atau teks panjang sebagai cipherteks.

2. Menggunakan beberapa karakter huruf sebagai key atau sama

dengan yang digunakan untuk enkripsi. 3.2.3 Kebutuhan Proses 1. Proses dekripsi sebuah cipheterks dengan key hampir sama denga enkripsi, hanya melakukan kebalikan dari enkripsi.

2. Posisikan key pada kolom paling kiri, kemudian cari huruf

cipherteks yang sejajar dengan key ke dalam tabel, tarik ke atas 44 hingga menghasilkan huruf pada baris teratas yang merupakan plainteks hasil dekripsi. 3. Kemudian sesuaikan setiap hurufnya pada cipherteks dengan huruf yang menjadi key hingga menjadi plainteks yang utuh.

3.2.4 Kebutuhan Output

Hasil pertemuan dari huruf pada plainteks dengan huruf pada key merupakan output dari dekripsi cipher vigenere yang menjadi plainteks kembali. 45 3.3 Kriptanalisis pada Vigenere Cipher Untuk melakukan kriptanalisis pada vigenere cipher dapat dilakukan dengan cara metode teknik analisis frekuensi menggunakan index of coincidence dan metode kasiski test. Dengan teknik ini kita dapat mencari probabilitas panjang kunci maupun kunci yang digunakan dalam proses enkripsi-dekripsi yang kemudian baru didekripsi menjadi plainteks.

3.3.1 Teknik Analisis Frekuensi

3.3.1.1 Kebutuhan Input 1. Beberapa kalimat atau kalimat panjang dalam bentuk paragraf yang sudah dienkripsi menjadi cipherteks. 3.3.1.2 Kebutuhan Proses 1. Proses kriptanalisis menggunakan metode teknik analisis frekuensi dengan dikelompokkan menjadi beberapa baris sebanyak kemungkinan panjang kunci yang berisi karakter pada cipherteks. 2. Isi setiap baris adalah karakter cipherteks yang dijabarkan dalam kolom. Jumlah baris disini merupakan probabilitas panjang kunci yang digunakan untuk memecahkan cipherteks. 3. Hitung frekuensi jumlah karakter pada setiap string baris. 4. Hitung Index Coincidence dari setiap kelompok kolom. 5. Hitung rata-rata IC dari seluruh kolom. 46 3.3.1.3 Kebutuhan Output 1. Hasil rata-rata Index Coincidence yang terbesar merupakan probabilitas panjang kunci yang digunakan untuk mendekripsi cipherteks. 47

3.3.2 Teknik Analisis Kasiski test

3.3.2.1 Kebutuhan Input 1. Beberapa kalimat atau paragraf yang sudah dienkripsi sebagai cipherteks. 3.3.2.2 Kebutuhan Proses 1. Temukan semua kriptogram yang berulang di dalam cipherteks dengan tools dalam bentuk bigram atau trigram.

2. Hitung jarak antara kriptogram berulang satu dengan yang