Sistem Informasi Absensi dan Proses Penggajian Pegawai di Perusahaan Konveksi Detty Collection

(1)

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer ANGGA NUR AKBAR

1.05.10.499

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunanaan Penelitian ... 4

1.4.1 Kegunanaan Praktis ... 4


(3)

vii

1.6.2 Waktu Penelitian ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Elemen Sistem ... 10

2.1.3 Karakteristik Sistem ... 12

2.1.4 Klasifikasi Sistem ... 13

2.2 Pengertian Informasi ... 16

2.2.1 kualitas Informasi ... 17

2.2.2 Siklus Informasi ... 18

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi ... 22

2.4 Pengertian Absen ... 23

2.4.1 Jenis-Jenis Absensi ... 23

2.4.2 Penyebab Absensi ... 24

2.5 Pengertian Gaji ... 25

2.5.1 Peranan Gaji ... 25


(4)

viii

2.7 Internet ... 29

2.7.1 Website ... 30

2.7.2 HTML ... 30

2.7.3 Pengertian PHP ... 31

2.7.4 Database ... 32

2.8 Metode dan Perancangan Terstruktur ... 34

2.8.1 Diagram Konteks ... 34

2.8.2 Data Flow Diagram ... 35

2.8.3 Kamus Data ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 37

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 37

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 40

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40


(5)

ix

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

1. Flowmap ... 43

2. Diagram Konteks ... 44

3. Data Flow Diagram ... 44

4. Kamus Data ... 46

5. Perancangan Basis Data ... 46

a. Normalisasi ... 46

b. Tabel Relasi ... 48

3.2.4 Pengujian Software ... 49

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 49

3.3.1 Analisis Dokumen ... 50

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 51

3.3.2.1 Flowmap Yang Berjalan ... 53

3.3.2.2 Diagram Konteks ... 54

3.3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 55

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Perancangan Sistem ... 59

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 59


(6)

x

4.1.3.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 62

4.1.3.2.1 DFD Level 0 yang diusulkan ... 62

4.1.3.2.2 DFD Level 1 yang diusulkan ... 63

4.1.3.4 Kamus Data ... 64

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 65

4.1.4.1 Normalisasi ... 65

4.1.4.2 Tabel Relasi ... 67

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram ... 68

4.1.4.4 Struktur File ... 69

4.1.4.5 Kodifikasi ... 71

4.2 Perancangan Antar Muka ... 71

4.2.1 Struktur Menu ... 72

4.2.2 Perancangan Input ... 73

a. Login Admin ... 73

b. Halaman Awal Admin ... 73

c. Halaman Input Jabatan ... 74

d. Halaman input pegawai ... 74

e. Absen Masuk ... 75

f. Absen Keluar ... 75


(7)

xi

i. Slip Gaji ... 77

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 78

4.4 Implementasi ... 78

4.4.1 Batasan Implementasi ... 78

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 79

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 80

4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 80

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 83

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 84

4.4.7 Penggunaan Program ... 85

4.5 Pengujian ... 91

4.5.1 Rencana Pengujian ... 91

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA


(8)

(9)

DAFTAR PUSTAKA

AL-Bahra Bin Ladjamudin, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. GRAHA ILMU, Yogyakarta.

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi & Aplikasinya. Gava Media.Yogyakarta.

Edhy Sutanta. 2003. Komputer Jaringan.GRAHA ILMU, Yogyakarta.

Hartono. 2005. Analisis dan desain sistem informasi pendekatan terstruktur teori.

Andi, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Andy OFFSET. Yogyakarta. Panggabean, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia. Bogor. Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. PT. Rineka Citra. Jakarta.

.

Online :

1. http://www.duniailkom.com/7/5/2014 2. http://blog.bosscript.com/ 3/5/2014 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Java 2/5/2014

4. http://misstriad.wordpress.com/2006/10/04/jaringan-komputer-1/ 1/5/2014 5. http://didiindra.wordpress.com/ 3/5/2014

6. http://dunianianovitasari.blogspot.com 30/3/2012 7. http://multiplycontent.com 2/5/2014


(10)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa pikiran, tenaga dan segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Absensi dan Proses Penggajian pada Perusahaan Konveksi Detty Collection.”, yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan baik berupa moril maupum materil dan bimbingan pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, yang sangat membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini sehingga pada akhirnya memberikan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini


(11)

iv penulis.

2. Bpk Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor UNIKOM.

3. Bpk Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Bpk Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

5. Ibu Sintya Sukarta, S.T, MT, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing. 6. Dosen-dosen di Program Studi Sistem Informasi.

7. Ibu Detty Khoerunissa Selaku pemilik perusahaan Detty Collection Bandung. 8. Keluarga Tercinta, terutama Ayah, Ibu, Idham, dan Saffa yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil, serta doa yang tak pernah henti-hentinya diberikan kepada Penulis.

9. Rekan–rekan Mahasiswa Sistem Informasi 2010, Terima kasih atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk teman-teman di kelas SI-12. 10.Dea armelia yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis. 11.Bapak encang dan ibu ida yang telah memberi semangat yang tiada

henti-hentinya.

12.Nenek dan saudara-saudara keluarga besar soreang yang melecut semangat untuk penulisan skripsi ini.

13.Keluarga besar limbangan yang telah mendukung selama penulisan skripsi. 14. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan


(12)

v Amin.

Bandung, Juni 2014

Angga Nur Akbar NIM : 10509429


(13)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan perangkat lunak aplikasi manajemen berbasis website. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, didapat manfaat berupa kemudahan menyimpan, mengorganisasi dan melakukan pengambilan (retrieval) terhadap berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak itu sendiri dan konfigurasi perangkat keras yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri. Kadang manusia pun tidak memandang waktu dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari, mereka membutuhkan sesuatu yang instan. Umumnya kejadian yang sering terjadi di perusahaan konveksi Detty Collection adalah masalah absensi dan penerimaan gaji terhadap karyawannya, maka diperlukanlah software untuk mempermudah alur kerja di perusahaan konveksi Detty Collection.

Detty Collection merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang konveksi pakaian berupa kaos, jaket, celana. Dimana barang diproduksi dibuat sendiri dan dipasarkan langsung kepada konsumen sehingga konsumen bisa


(14)

memesan barang sesuai dengan keingannya dengan desain dan variasi sesuai kebutuhan.

Detty collection memiliki banyak bagian seperti bagian keuangan, bagian persediaan, bagian pengiriman, marketing, bagian teknisi mesin dan bagian produksi. Bagian produksi sendiri terbagi atas beberapa bagian diantaranya bagian pemotongan, bagian sablon, bagian obras dan jahit, bagian packing.

Dalam proses kerjanya, pada saat ini proses sistem informasi absensi masih secara manual yaitu dengan cara menanda tangani absen harian lalu harus merekapnya kembali sehingga sering terjadi kesalahan, dan proses sistem informasi penggajian juga masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara menuliskannya pada buku kemudian dicatat kembali dalam sebuah form laporan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Media penyimpananpun masih berupa arsip sehingga masih terjadi kesulitan dan sering terjadi kesalahan serta memperlambat proses penggajian. Dilihat dari proses kerjanya penulis tertarik akan membuat sebuah aplikasi untuk absensi dan penggajian untuk semua karyawan sehingga semuanya sudah terkomputerisasi.

Berdasarkan permasalahan tersebut yang telah penulis uraikan di atas, penulis tertarik membuat skripsi dengan judul “Sistem Informasi Absensi dan Proses Penggajian pada Perusahaan Konveksi Detty Collection.


(15)

1.2Identifikasi dan RumusanMasalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi pada aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian keuangan merekap absen secara manual, sehingga memungkinkan

terjadi kesalahan.

2. Sistem informasi penggajian masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara menuliskannya pada buku kemudian dicatat kembali dalam sebuah form laporan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Media penyimpanan masih berupa arsip sehingga masih sering terjadi kesalahan dan memperlambat proses penggajian.

4. Kesulitan mengumpulkan data dan menghitung gaji karena penyimpanan data berupa arsip guna membuat laporan penggajian.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi absensi yang berjalan di Detty Collection.

2. Bagaimana sistem informasi proses penggajian yang berjalan di Detty Collection.

3. Bagaimana perancangan sistem informasi yang dapat membantu mempercepat penghitungan gaji yang sedang berjalan.

4. Bagaimana pengujian aplikasi program sistem informasi absen dan penggajian di Detty Collection.


(16)

5. Bagaimana implementasi dari rancangan sistem informasi penggajian pegawai yang sedang berjalan

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilaksanakan penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi absensi dan gaji guna membantu dalam proses pengolahan data pada Detty Collection

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui permasalahan bagaimana proses absensi dan gaji pada Detty Collection.

2. Untuk merancang sistem informasi menggunakan database guna mempermudah dalam penghitungan gaji pada Detty Collection.

3. Umtuk menguji rancangan aplikasi program guna mengetahui kesalahan dan kekurangan di sistem informasi penggajian pada Detty Collection.

4. Untuk mengimplementasi rancangan aplikasi program sistem informasi pada Detty Collection.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Dengan adanya sistem yang dibuat ini diharapkan dapat dipergunakan secara optimal dan berguna bagi kelangsungan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dan dapat memberikan solusi yang terbaik guna


(17)

menghadapi berbagai masalah dan kekurangan dalam sistem absensi dan penggajian

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan penelitian dalam bidang akademis adalah sebagai berikut: 1. Bagi pengembangan ilmu.

Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi absen dan proses penggajian pada perusahaan konveksi Detty Collection.

2. Bagi penulis

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang teknologi umumnya, tentang absensi dan penggajian khususnya.

b. Untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan berjalan.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok masalah, maka yang dilakukan adalah mengambil langkah dengan membatasi pembahasan permasalahan sebagai berikut:

1. Pembahasan dalam proses penggajian meliputi proses input data gaji dan absensi kehadiran tidak termasuk cuti.

2. Gaji karyawan dihitung berdasarkan kehadiran ditambah uang makan, upah lembur tidak termasuk cuti.


(18)

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian skripsi dilaksanakan di Detty Collection di Bandung yang beralamatkan di jalan Bojong Mekar RT 06 RW 15 Awiligar Bandung. Bagian yang diteliti penulis untuk memperoleh informasi di seluruh bagian perusahaan Detty Collection.

1.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian skripsi di laksanakan satu bulan yang dimulai pada tanggal 15 Maret 2014 sampai dengan waktu yang ditentukan, dengan ketentuan 6 hari kerja untuk para pegawai dari hari Senin s/d minggu. Waktu hari kerja di mulai pukul 08.30 – 16.30 WIB.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan

Waktu

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1. identifikasi kebutuhan

sistem

2. Analisis kebutuhan

prototype

3. Perancangan prototype

4. Membuat prototype

5. Menguji Prototype

6. Memperbaiki Prototype

7. Mengembangkan versi


(19)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan laporan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademi, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang konsep sistem informasi, analisa dan perancangan sistem berorientasi terstruktur, dan teori pendukung lainnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode penelitian, dan analisis sistem yang berjalan, identifikasi kebutuhan sistem, membuat prototype.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, menguji prototype,memperbaiki prototype, implementasi prototype.


(20)

BAB V KESIMPULAN & SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab - bab sebelumnya dan juga saran - saran dari penulis.


(21)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai system informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

2.1.1 Pengertian Sistem

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :

Menurut Jogiyanto (2005 :1). “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama– sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(22)

Sedangkan Menurut Al Bahra Bin Lajmudin (2005: 1) Mendefinisikan sistem dengan pendekatan prosedur,yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat didentifikasikan. Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data.Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

a. Orang

Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator komputer, analisis sistem,

programmer, personil data entry dan manajer sistem informasi b. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai,instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. Perangkat keras bagi


(23)

suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data dan terminal masukan/keluaran. c. Perangkat Lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam tiga jenis utama:

1. Sistem perangkat umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

3. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

d. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik, seperti diskette,harddisk, magnetic tape dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film dan lain sebagainya.

e. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.


(24)

f. Komunikasi Data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, menurut Jogiyanto (2005 : 1) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi antara lain sebagai berikut :

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai: a. Komponen.(Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)


(25)

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukan sistem (input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal (signal input).

f. Keluaran sistem (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran atau Tujuan Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenal sasaran atau tujuannya karena sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran sistem yang dihasilkan.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandangan, menurut Andri Kristanto (2008:5) diantaranya adalah sebagai berikut :


(26)

1 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machinesystem atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.Sistem tak tentu adalah


(27)

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut sistem terbuka.Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan panas atau dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan


(28)

lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem tertutup hanya terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,juga informasi sangat penting dalam pengambilan keputusan didalam suatu organisasi. Selain itu informasi juga penting bagi sistem, karena apabila suatu sistem tidak mempunyai informasi maka akan menjadi suatu sistem yang susah berkembang. Ada pula yang menyebutkan bahwa Pengertian informasi adalah data yang diolah dan dibentuk menjadi lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan. Maka dengan demikian sumber informasi adalah data. Data adalah kesatuan yang menggambarkan suatu kejadian atau kesatuan nyata. Informasi didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Jogiyanto (2005:8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Adapun pengertian informasi menurut Edhy Sutanta (2003:10) yaitu “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan


(29)

keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

Sedangkan system informasi menurut (Hartono, 2005:11) dalam sifa fauziah adalah sustu system dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manejarial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

Dari definisi informasi diatas maka penyusun mengambil kesimpulan sebagai berikut, Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi penerima dan dapat bermanfaat untuk mengambil keputusan.

2.2.1. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).

John Burch dan Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya.


(30)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempnyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar-benar berguna dan dibutuhkan. 2.2.2. Siklus Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.


(31)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber: Irawan Budhi. 2005.)

2.3. Pegertian Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Jogiyanto (2005: 11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(32)

system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.

Suatu sistem informasi yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yangtepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(33)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk manghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data


(34)

perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan untuk mengefisiensikan kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan prangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Manajemen System).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotese dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Input (input), menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses.

2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.


(35)

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data . 5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.4. Pengertian absensi

Absensi adalah pola kebiasaan ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban. Secara tradisional, ketidakhadiran telah dilihat sebagai indikator kinerja individu yang malas, serta pelanggaran kontrak implisit antara karyawan dan majikan, melainkan dilihat sebagai masalah manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi

Menurut Panggabean (2002:6) Pengertian absensi adalah pencatatan kehadiran sering dikenal dengan istilah absensi. Ketidakhadiran (absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja

2.4.1. Jenis-Jenis Absensi

Menurut Panggabean (2002:8) ada beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya.

Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Absensi manual


(36)

menggunakan pena (tanda tangan). 2. Absensi non manual

(dengan menggunakan alat) Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nip dan sebagainya.

2.4.2 Penyebab Absensi

Penyebab-penyebab karyawan melakukan absensi :

1. Menurut Nelson (2008:4) Orang yang sering melakukan absensi dikarenakan ia tidak puas dengan pekerjaan sehingga mereka sering melakukan absensi. 2. Model psikologis yang membahas ini adalah "penarikan model",

menganggapketidakhadiran disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak memuaskan.

3. Konflik antar pegawai yang terjadi di tempat kerja

4. Bentuk protes karyawan terhadap gaji yang tidak sesuai atau tidak adanya hal- hal yang memotivasi

5. Tingkat stress yang tinggi

6. Lingkungan kerja yang sebagian besar mempengaruhi individu 7. Kesehatan pegawai


(37)

2.5 Pengertian Gaji

Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli,namun pada dasarnya gaji bukan merupakan kata atau istilah yang baru untuk mempermudah kita dalam melakukan sebuah pekerjaan. Berikut ini penulis kemukakan definisi dari system menurut beberapa ahli asalah sebagai berikut:

Menurut Soemarso S.R. (2005: 307) Untuk menjalankan kegiatan, suatu perusahaan harus memperkerjakan orang-orang yang disebut karyawan. Setiap karyawan memberikan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan akan menuntut timbal balik yang berupa gaji.

2.5.1 Peranan Gaji

Menurut Johan arifin (2007:39) peranan gaji bisa diartikan sebagai suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya.

Peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu : a) Aspek pemberi kerja (majikan)

adalah manager gaji merupakan unsur pokok dalam menghit ung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan


(38)

perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja b) Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu - satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.

2.5.2 Fungsi Penggajian

Fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu :

1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi 2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi

3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang 2.5.3 Tujuan Penggajian

Menurut Hasibuan (2002:32) tujuan penggajian, antara lain: a. Ikatan kerja sama

Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai


(39)

dengan perjanjian yang disepakati. b. Kepuasan kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan efektif

Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

d. motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

e. Stabilitas karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

f. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang berlaku.


(40)

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

h. Pengaruh pemerintah

Jika program gaji sesuai dengan undang - undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.5.4 Prinsip Pemberian Gaji

Menurut Hasibuan (2002:36) prinsip penggajian, antara lain:

1. Gaji yang diberikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya, dengan kata lain besarnya gaji harus memenuhi kebtuhan pokok minimum 2. Pemberian gaji harus adil artinya besar kecilnya tergantung pada berat

ringannya kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai yang bersangkutan.

3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya, gaji yang terlambat dapat mengakibatkan kemarahan dan rasa tidak puas pegawai pada akhirnya. 4. Besar kecilnya gaji harus mengikuti perkembangan pasar . hal ini perlu

diperhatikan karena yang penting bagi para pegawai adalah banyak uang yang diterima sesuai dengan jasa atau produktifitas pegawai.

5. Sistem pembayaran gaji harus mudah dipahami atau dilaksanakan, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan relative singkat.


(41)

2.6 Pengertian Pegawai

Pegawai menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah : “Orang atau seseorang yang bekerja pada suatu lembaga (perusahaan/ kantor) dan mendapatkan gaji sesuai dengan tingkatan pekerjaannya”.

Menurut UU tenaga kerja tahun 2003 defenisi tenaga kerja atau pegawai adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri atau kebutuhan masyarakat.

Menurut Mardiasmo (2009:4) pegawai tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja yang menerima atau memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung.

2.7 Internet

Internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu komputerisasi maupun telekomunikasi.


(42)

Jadi dengan internet bisa menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita maupun informasi dengan akses internet online ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya. Internet bisa diibaratkan seperti komputer yang saling berbicara satu sama lain dan juga bisa bertukar data secara langsung setelah komputer terhubung pada jaringan internet menggunakan TCP/IP

2.7.1 Website

World Wide Web (www) atau biasa disebut dengan web, merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web di distribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokumen yang diakses pun dapat tersebar di berbagai Negara.

Perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program kecuali jika memang diharuskan adanya perubahan dari sintaknya atau kode programnya.

2.7.2 HTML

HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen.HTML


(43)

sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.

Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :

1. Hypertext

Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.

2. Markup

Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan di tampilkan pada World Wide Web.

3. Language

Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen.


(44)

2.7.3 Pengertian PHP

PHP Merupakan kepanjangan dari PHP Hypertext Preprocessor yang merupakan suatu bahasa pemograman yang berjalan pada sisi server (server side scripting). PHP membutuhkan web server untuk dapat menjalankannya. PHP menyatu dengan kode HTML untuk membuat suatu web yang dinamis.kode HTML berfungsi untuk membuat kerangka atau membangun web, sedangkan kode PHP berfungsi untuk menciptakan operasi dinamis. Maksud dari dinamis bisa berupa perhitungan logika , tambah data, tampil hingga hapus data.

PHP merupakan software bersifat open source (gratis) dan mampu lintas flatform, yaitu dapat digunakan dengan system operasi dan web server apapun. PHP mampu berjalan di windows dan beberapa versi linux . PHP dapat dijalankan melalui dua cara, yaitu sebagai modul apache di web server dan sebagai binary di CGI

2.7.4 Database

Database adalah bagian penting dari pemrograman modern, sehingga keseluruhan bahasa program menyediakan fungsi untuk mengakses data. Standar utama untuk bahasa database adalah Structured Query Language (SQL). SQL distandardisasi sebagai bahasa untuk menciptakan database, menyimpan informasi kedalam database, dan mendapatkan kembali informasi darinya. Program ini menggunakan database MySQL. Mysql merupakan perangkat lunak yang juga bersifat open source . sesuai namanya bahasa yang digunakan adalah SQL. SQL


(45)

singkatan dari Stucture Query Language, yang merupakan bahasa standar untuk pengolahan database.

Pada umumnya, perintah yang sering digunakan dalam MySQL ini adalah perintah SELECT yang berfungsi untuk menampilkan data dari database. Selain itu pula SQL menyediakan perintah untuk membuat database , field ataupun index untuk menambah atau menghapus data. MySQL bekerja menggunakan bahasa basis data atau yang sering kita dengar dengan sebutan DBMS (Database Management System). MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan data sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah dasar SQL (

Structured Query Language ).

MySQL terbagi ke dalam dua bentuk lisensi, yaitu Freeware dan shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL freeware yang berada di bawah lisensi GNU/GPL ( General Public Lecense ). MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas meggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain

database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses suatu

database MySQL yang berpossisi sebagai server, yang berarti program kita berposisi sebagai client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai


(46)

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk

database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL (Structured Query Language).

2.8Metode Analisis Dan Perancangan Terstruktur

Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemograman terstruktur . metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata. Perancangan ini bertujuan untuk membuat model solusi terhadap problem yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur.

2.8.1 Diagram Konteks.

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan sistem secara umum. Diagram konteks merupakan alat bantu perancangan yang merupakan bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang memperlihatkan bagian-bagian atau entitas-entitas yang terlibat di dalam sistem dan bagaimana entitas-entitas tersebut berhubungan. Diagram konteks juga merupakan suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem umum, dan keluaran.Diagram ini memperlihatkan pengalihan data di dalam sistem dan melebarkan konseptualitas sistem yang memungkinkan. Diagram ini adalah tingkatan tertinggi dalam aliran data dan hanya memuat satu proses secara keseluruhan


(47)

2.8.2 Data Flow Diagram

Teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran data yang digunakan pada metodologi pengembangan terstruktur. Diagram arus data ini diberi simbol suatu panah yang mengalir diantara proses dan simpanan data. Arus data dapat berupa masukan sari suatu sistem atau dari proses sistem.

2.8.3 Kamus Data

Kamus data atau disebut juga dengan istilah data dictionary dari suatu sistem informasi. Kamus data mengidentifikasikan :

a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan aliran baru. e. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang menjadikan titik perhatian dalam ERD.


(48)

36

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dibidang konveksi, perusahaan konveksi Detty Collection yang sudah mahir membuat bahan mentah menjadi bahan siap pakai dengan kapasitas menerima partai besar didaerah Awiligar Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan konveksi Detty Collection pertama didirikan pada tahun 2001 oleh pemiliknya sendiri yang bernama Detty Khoerunissa. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam kaos oblong, kemeja, partai ataupun seragam dan kaos olah raga dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Detty Collection pertama kali merajut asanya melalui keahlian seorang pemilik yang sering mendesain, membuat dan memakai barang hasil buatannya sendiri. Perusahaan ini beralamatkan di Bojong Mekar RT 06 RW 15 Awiligar Bandung.


(49)

VISI

Memberikan kualitas yang terbaik kepada para konsumen.

MISI

Memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada konsumen atas kualitas Detty Collection agar Detty Collection dapat menjadi perusahaan konveksi yang dapat bertahan untuk waktu yang lama.

3.1.3 Struktur Organisasi

Pembentukan organisasi dalam suatu perusahaan merupakan dasar dari pelaksanaan manajemen. Pada prinsipnya organisasi dimaksudkan sebagai 74 sarana untuk tercapainya tujuan perusahaan, yaitu melalui kerjasama dan koordinasi yang baik diantara unsur-unsurnya. Oleh karena itu pentingnya organisasi bagi perusahaan sering dianalogikan dengan mekanisme sebuah arloji, dimana roda-roda gigi yang terkecil sekalipun mempunyai fungsi yang vital dan dapat menjadi fatal untuk keseluruhan, bila tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau lain daripada yang telah ditentukan sebelumnya. Agar suatu organisasi berjalan dengan baik diperlukan struktur organisasi. Berikut struktur organisasi perusahaan konveksi Detty Coleection:


(50)

WAKIL PEMILIK

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PERSEDIAAN

BAGIAN PRODUKSI

BAGIAN PENGIRIMAN

BAGIAN MARKETING

BAGIAN TEKNISI MESIN PRODUKSI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Detty Collection

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dalam tataran praktisnya, masing-masing bidang memiliki job description yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut :

1. Pemilik perusahaan: Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktifitas di Detty Collection untuk mengawasi, mengontrol aktifitas sehari-hari, mengkoordinasi bagian-bagian yang berada di Detty Collection, serta menerima laporan bulanan. 2. Wakil pemilik perusahaan: Bertanggung jawab dalam kelancaran aktifitas untuk

mengawasi, mengontrol dan mengkoordinasi dari bagian keuangan, bagian persediaan, bagian produksi, bagian pengiriman, bagian marketing, dan bagian service mesin produksi.


(51)

4. Bagian Persediaan: Yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam persediaan barang di gudang.

5. Bagian Produksi: Yang mempunyai wewenang mengawasi dan mengontrol pengerjaan produksi barang.

6. Bagian pengiriman: Yang mempunyai tugas dan wewenang serta bertanggung jawab dalam pengiriman barang.

7. Bagian marketing: Bertugas memasarkan hasil barang produksi kepada konsumen. 8. Bagian service mesin produksi: Bertugas mengawasi atau mengecek mesin produksi.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan.

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.


(52)

sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar, diperlukan metode pendekatan untuk menyelesaikan suatu penelitian. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu metode dengan mengumpulkan, menjelaskan, menganalisis data yang diperoleh dan menggali permasalahan yang mungkin ditemukan dengan harapan memperoleh pengetahuan baru. Dimana dalam penelitian ini dapat memperoleh gambaran kinerja program yang direncanakan dan diimplementasikan kepada pengguna pada perusahaan ini.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh data-data, adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain :

a. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara melakukan tanya jawab lansung dengan pemilik perusahaan konveksi Detty Collection.


(53)

terhadap Perusahaan konveksi Detty Collection. Untuk melihat perilaku dari objek yang diteliti secara langsung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan objek penelitian yang ada di tempat dilakukannya penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyimpan berbagai bentuk dokumen. Adapun metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode literatur yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, catatan-catatan dan literatur lain yang dapat dijadikan referensi yang berhubungan dengan data-data yang berupa laporan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA, Akt. (2010:53) dalam bukunya analisis dan desain, menjelaskan bahwa pendekatan terstruktur ini dimulai dari awal tahun 1970.


(54)

didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:59) dalam bukunya Analisis & Desain, menjelaskan bahwa: “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan akan digunakan untuk mengembangkan suatu system informasi. Pengembangan sistem didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan Model air terjun (waterfall). Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.

Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem. 2. Analisis Kebutuhan Prototype

Menganalisis kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan pemakai.


(55)

kepada penyajian pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 4. Membuat Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.

5. Menguji Prototype

Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, dilakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

6. Memperbaiki Prototype

Pada tahap ini pengembangan sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai masukan dan saran dari pemakai

7. Mengembangkan Versi Produk

Pada tahap ini pengembangan menyelesaikan sistem yang telah dibuat sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map

Diagram alir dokumen (Flowmap) merupakan diagram yang memberikan gambaran luar keseluruhan operasi tanpa penguraian semua langkah input spesifik, pengolahan dan output yang akan dilaksanakan. Hal yang penting adalah untuk menampilkan gambaran total tanpa khawatir akan tiap detail yang kecil. Setiap alur


(56)

1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.

2. Proses pengolahan data

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi). 3. Database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu alat atau metode penggambaran suatu Sistem Informasi secara global, baik Sistem Informasi yang berbasis komputer atau tidak berbasis komputer. Diagram konteks terdiri dari sebuah simbol proses yang mewakili keseluruhan proses dalam sistem dan minimal sebuah external entity (entitas luar) yang merupakan sumber atau tujuan data dari sistem tersebut dan aliran data yang menggambarkan aliran suatu masukan ataupun keluaran dari sistem tersebut.

3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data


(57)

memahami sistem secara logika. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD: a. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (Batas Sistem)

Setiap system mempunyai batas sistem (Boundary) yang memisahkan suatu system lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input-input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau system lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Data Flow (arus data)

Arus data menunjukan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data di DFD diberi simbol suatu panah.

c. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil dari suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses data dianjurkan dengan simbol lingkaran.

d. Data Store (simpanan data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di sistem komputer. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.


(58)

dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan tepat. Kamus data dibagi dua yaitu: 1. Kamus Data Elementer

Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer dalam sistem dan disusun berdasarkan abjad. Isi dari kamus data elementer meliputi nama atribut,

type, length dan constraint.

2. Kamus Data Komposit

Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang terdiri dari dua atau lebih data elementer.

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan terhadap banyak ‘user’ dimana masing-masing akan menggunakan sesuai dengan tugas dan fungsi. Dari Semua operasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan basis data harus menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS), dengan kata lain (DBMS) sebagai penghubung atas aplikasi dengan basis data itu sendiri. Basis data merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi karna merupakan dasar dalam penyediaan informasi bagi penggunanya.

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidakmemiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek


(59)

(normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukkan normalisasi yaitu: a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi.

b. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.

e. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nila relasi telah memenuhi criteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika setiap determinan adalah suatu candidate key.


(60)

relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report. Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)

Relasi satu ke banyak merupakan bentuk relasi yang paling banyak ditemui. Pada relasi satu ke banyak, data pada tabel A dapat memiliki banyak record yang sama pada tabel B, tetapi data pada tabel B hanya memiliki satu record yang sama pada tabel A

2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)

Pada relasi banyak ke banyak, satu record pada tabel A dapat memiliki banyak record

yang sama pada tabel B, dan satu record pada tabel B dapat juga memiliki banyak

record yang sama pada tabel A. Jenis relasi ini hanya dimungkinkan untuk membentuk tabel ketiga yang disebut junction tabel, dimana yang menjadi primary key pada tabel ketiga ini merupakan gabungan dua field yang merupakan foreign key

dari tabel A dan tabel B.

3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)

Relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bias memiliki satu record yang sama pada tabel B, dan begitu pula sebaliknya. Jenis relasi ini tidak umum, karena kebanyakan informasi yang memiliki hubungan seperti ini berada dalam satu tabel.


(61)

adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasiperangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan Interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

3.3Analisis Sistem Yang Berjalan

Penggunaan Sistem Informasi absen dan proses penggajian pada Detty Collection sekarang ini belum berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan sistem yang ada masih menggunakan status manual sehingga banyak terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu lama mendapatkan informasi absen ataupun informasi gaji. Hal ini mengakibatkan penghambatan proses kerja pada Detty Collection.


(62)

dokumen yang ada pada sebuah sistem khususnya detail absen dan informasi selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap perancangan atau pengembangan sistem. Berikut adalah dokumen dokumen yang ada pada prosedur absensi dan penggajian pada perusahaan Detty Collection:

1. Nama Dokumen : DataPegawai

Fungsi : Sebagai bukti pegawai

Sumber : Pegawai

Distribusi : Bagian Keuangan

Rangkap : 2

Periode : Sekali 2 Minggu

Struktur Data :NIP, nama, jenis_kelamin, status, pendidikan, kd_jabatan, tempat_lahir, tgl_lahir, agama.

2. Nama Dokumen : Data Absensi

Fungsi : Sebagai bukti kehadiran

Sumber : Pegawai

Distribusi : Bagian Keuangan

Rangkap : 1

Periode : Sekali 2 Minggu


(63)

Sumber : Bagian Keuangan Distribusi : Bagian Keuangan

Rangkap : 2

Periode : Sekali 2 Minggu

Struktur Data :periode_gaji, NIP, gaji_pokok, uang_makan, lembur, potongan_terlambat, potongan_tdk_hadir, asuransi, gaji_total. 4. Nama Dokumen : Laporan Penggajian

Fungsi : Sebagai bukti kepada pimpinan Sumber : Bagian Keuangan

Distribusi : Bagian Keuangan

Rangkap : 2

Periode : Sekali 2 Minggu

Struktur Data : NIP, nama_pegawai, tempat_lahir, tgl_lahir, jenis_kelamin, Jabatan, gaji_pokok, uang_makan, lembur, potongan_terlambat, potongan_tdk_hadir, asuransi, gaji_total.

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Prosedur merupakan langkah-langkah yang di lakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Di bawah ini adalah prosedur sistem yang sedang berjalan yang di sajikan dalam bentuk FlowMap, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram).


(64)

3. Lalu bagian keuangan membuat rekap data sebanyak 2 rangkap pegawai berdasarkan dokumen data yang sudah diserahkan pegawai

4. Satu rangkap data pegawai diarsipkan dibagian keuangan dan yang satunya lagi diberikan kepada bagian produksi

5. Bagian keaungan menerima laporan data produksi dan merekap menjadi bagian data produksi oleh bagian keuangan

6. Lalu bagian keuangan melakukan penghitungan gaji pegawai berdasarkan banyak kehadiran serta ditambah tunjangan dan upah lembur apabila ada

7. Kemudian bagian keuangan membuat daftar gaji pagawai yang disimpan dalam bagian keuangan

8. Daftar gaji tenaga kerja dibuatkan slip gaji untuk diberikan kepada pegawai

9. Kemudian bagian keuangan membuat laporan penggajian pegawai yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.


(65)

Gambar 3.2 FlowMap Olah Absen Data Pegawai yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Flowmap Penggajian yang Sedang Berjalan Ket : A= Arsip Absen B= Arsip Gaji


(66)

Diagram konteks merupakan suatu diagram alir yang menggambarkan arus data pada suatu sistem yang bertujuan untuk menggambarkan arus data pada suatu sistem yang bertujuan untuk menggambarkan sistem pengolahan data secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks ini dirancang untuk mengetahui masukan yang dibutuhkan oleh sistem, serta menggambarkan hubungan antara sistem dan entitas yang terlibat.

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PERUSAHAAN KONVEKSI

DETTY COLLECTION

PEGAWAI PIMPINAN

Absen terisi Data pegawai

Slip Gaji

Laporan penggajian


(67)

lambing tertentu. Dengan adanya DFD maka penulisan suatu program akan menjadi lebih mudah dalam pelaksanaannya, karena menggunakan lambing-lambang yang bersifat standar yang ditetapkan secara umum dalam penulisan desain.

Pegawai 5 Buat Slip Gaji 4 Hitung gaji 3 Rekap absen 6 Membuat laporan 2 Buat absen 1 Rekap data pegawai Pimpinan Data pegawai

Data pegawai acc Data absen pegawai

Data laporan Data absen terisi

Data absen acc

Slip Gaji

Data absensi

Data absen acc

Data laporan penggajian Laporan gaji

Daftar gaji List gaji

Data daftar gaji Data pegawai

Data pegawai

Data gaji


(68)

pegawai 1.1 Isi data pegawai Bag. keuangan 1.2 Mencatat data pegawai Data peg acc

Data pegawai Data pegawai

Data pegawai

Acc data pegawai Data Pegawai acc

Gambar 3.6 DFD level 2 proses 1

b. DFD level 2 proses 3 Absen

pegawai

Bag. keuangan 3.1

Mengisi absen

3.2 Catat data absen Data absen

Data absen terisi

Data absen pegawai

Laporan absen


(69)

Bag. keuangan 4.1 Hitung jumlah tidak hadir 4.3 Hitung total gaji pegawai Hitung potongan keterlamba tan Rekap absen

Potongan tidak hadir Potongan terlambat

Daftar gaji pegawai

Gambar 3.8 DFD level 2 proses 4

d. DFD level 2 proses 5 Laporan Gaji

Bag. keuangan pegawai

Pemilik 6.2

Buat laporan penggajian

6.1 Acc slip gaji

Slip gaji Slip gaji acc

Laporan penggajian Laporan penggajian

Slip gaji acc


(70)

No Masalah Solusi

1 Sistem informasi absensi masih secara manual 1. Membuat sistem informasi absensi yaitu dengan cara menanda tangani absen harian.

2 Sistem informasi penggajian masih secara manual 2. Membuat sistem informasi penggajian yaitu dengan cara menuliskannya dibuku besar.

3 Media penyimpnan masih berupa arsip sehingga 3. menggunakan media database yang memudahkan sering kehilangan data dan terjadi kesalahan untuk proses pencarian data

4 Kesulitan mengumpulkan data dan menghitung gaji 4. membuat sistem informasi absensi dan penggajian

yang terintegrasi database


(71)

59

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk mempercepat pengolahan data dan informasi terutama dalam pembuatan laporan secara efektif, sehingga data yang ada akan tersimpan dengan baik dan jika ada data yang tidak diperlukan bisa

dihilangkan, sehingga terdapat pengumpulan data yang tersusun rapid an seragam. Sistem yang baik harus memiliki arah data yang masuk dan keluar yang jelas serta dapat dimengerti oleh pengguna mengenai fungsi dari sistem tersebut. Oleh sebeb itu harus diketahui bagaimana bentuk dan diagram datanya mengarah kea pa saja. Selain itu merancang perangkat lunak yang mendukung sistem haruslah terdapat desain awal input, output, dan yang terpenting hasil program aplikasi yang dihasilkan harus mudah digunakan.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi absen dan proses gaji karyawan agar dapat memudahkan dalam proses pengolahan absen dan gaji pada Detty Collection.

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi detail absen dan informasi gaji memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan prosedur sistem penggajian lainnya, karena sistem ini terdapat detail absensi pegawai, dan pembuatan laporan-laporan yang sebelumnya


(72)

dengan sistem informasi yang telah terkomputerisasi. Penyimpanan data akan lebih aman dan terintegrasi dengan adanya database penggajian.

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi penggajian tenaga kerja pada Detty Collection akan dituangkan dalam bentuk Diagram konteks, data flow diagram dan kamus data.

4.1.3.1Flow Map yang Diusulkan

keuangan pimpinan pegawai Input data absen masuk/ keluar Rekap absen Hitung gaji

Cetak slip gaji

Slip gaji

Acc slip gaji

Slip gaji acc Slip gaji acc

Cetak laporan absen

Laporan absen Laporan absen

Cetak laporan gaji

Laporan gaji Laporan gaji

Gambar 4.1 Flow Map yang diusulkan


(73)

hubungan keterkaitan antara sistem dengan pihak-pihak diluar lingkungan sistem. Hubungan keterkaitannya digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam sistem dan keluar sistem.

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PERUSAHAAN KONVEKSI

DETTY COLLECTION

PEGAWAI Bag. keuangan

Absen terisi Slip gaji

Cetak slip Slip gaji acc

Data laporan Input data absen

Data pengelolaan


(74)

Data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Berikut adalah gambar DFD yang diusulkan.

a. DFD Level 0 yang Diusulkan

pegawai 0.1 Input data absen masuk/ keluar 0.3 Hitung gaji 0.4 Cetak slip gaji 0.6 Membuat laporan Data pegawai Pegawai Validasi data pegawai

Data tidak valid

Slip gaji Absensi jabatan Data absensi Gaji pimpinan Data laporan Data jabatan Data absensi Data pegawai valid 0.2

Rekap absen

Data absen

Total gaji

Slip gaji Data gaji

0.5 Acc slip gaji


(75)

a. DFD Level 1 Proses 1 1.1 Input ussername & password 1.2 Validasi data pegawai

Data login admin Validasi data

Data tidak valid

valid

Gambar 4.4 DFD yang diusulkan level 1

b. Level 1 Proses 0.3 Absensi

3.1 Input absen 3.2 Hitung jumlah absen masuk, status Absensi jabatan Data pegawai Data absen Data jabatan Data absensi gaji Data gaji


(76)

informasi dari suatu sistem informasi dengan lengkap. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data suatu arus data di DFD secara lebih terperinci dapat dilihat di kamus data.

1. Nama arus : Data pegawai Aliran data :

Atribut : {NIP, nama_pegawai, jenis_kelamin, tgl_lahir, alamat, jabatan}

2. Nama arus : Data Absensi Aliran data :

Atribut : {id_absen, NIP, tgl_absen, jumlah_kehadiran, keterlambatan}

3. Nama arus : Data gaji Aliran Data :

Atribut : {id_gaji, NIP, gaji_pokok, uang_makan, id_lembur, potongan_terlambat, potongan_tidakmasuk, gaji_total} 4. Nama arus : Laporan penggajian

Aliran Data :

Atribut : {id_gaji, NIP, tanggal, gaji_pokok, uang_makan, id_lembur, potongan_terlambat, potongan_tidakmasuk, gaji_total}


(77)

Perancangan basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap dengan jenis record yang mempunyai spesifikasi yang sama, sedang yang dimaksud dengan record adalah kumpulan data yang berisikan field-field berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas. Berikut ini tahapan-tahapan dari perancangan basis data :

1. Normalisasi 2. Relasi tabel

3. Entity Relationship Diagram (ERD) 4. Struktur file

5. Kodefikasi

4.1.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel – tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi – kondisi tertentu..

Berikut langkah-langkah normalisasi : 1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Berikut ini bentuk data tidak normal :


(78)

{absen_id, nip, tanggal, jam_datang, jam_pulang, keterangan, nip, nama, jenis_kel, alamat, status, pendidikan, kd_jab, nip, gapok, potongan, uang_makan, no_slip, tgl_slip, gatot, id_rekap, kd_jab, nama_jab, gapok, id_rekap, periode_gaji, bulan, tahun, id_peg, jml_alfa, jml_sakit, jml_ijin}

2. Bentuk normal

{id_peg, nip, nama, jenis_kel, alamat, status, pendidikan, kd_jab, jabatan, kd_jab, nama_jab, gapok, gaji, id_peg, nip, gapok, potongan, uang_makan, gatot, no_slip, tanggal_slip, id_rekap, periode_gaji, bulan, tahun. Nip, jml_alfa, jml_sakit, jml_ijin, keterangan, terlambat}

3. Bentuk normal 2 (2-NF)

Pegawai: { id_peg*, nama, jenis_kel, alamat, status, pendidikan, kd_jab} Jabatan: {kd_jab*, nama_jab, gapok}

Gaji: {id_peg*, gapok, potongan, uang_makan, no_slip, tgl_slip, gatot, id_rekap, asuransi, lembur}

Rekapitulasi: {id_rekap, periode_gaji, bulan, tahun, id_peg, nip, jml_alfa, jml_sakit, jml_ijin, terlambat}


(79)

4.1.4.2Relasi Tabel

Relasi antar tabel adalah suatu proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang. Proses relasi antar table merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya. Berfungsi mengakses data dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi. Adapun bentuk relasi antar tabel dari sistem informasi yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(80)

Komponen utama ERD adalah entitas, atribut dan relasi. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dapat dibedakan dari yang lain. Relasi merupakan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari entitas yang berbeda. Entity Relationship Diagram pada aplikasi sistem informasi penjualan ini yaitu sebagai berikut :


(1)

93

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Pada tahap ini, kelas dan butir uji yang sudah ditentukan pada tahap rencana pengujian akan digunakan sebagai acuan dari kasus-kasus pengujian yang akan dilaksanakansehingga didapat hasil pengujian dari setiap kasus-kasus tersebut.

1. Pengujian login

Kelas Uji Butir Uji

Login Pegawai

Login Berhasil: data pegawai (username, password) yang dimasukan data normal atau terdaftar di database.

Login Gagal: data pegawai (username, password) yang dimasukan data salah atau tidak terdaftar di database.

Absensi

Proses input data absensi Proses lihat data absensi

Rekap absensi

Tabel 4.5 Rencana Pengujian Untuk Pegawai

Kelas Uji Butir Uji

Login Bag. Keuangan

Login Berhasil: data (username, password) yang dimasukan data normal atau terdaftar di database.

Login Gagal: data (username, password) yang dimasukan data salah atau tidak terdaftark di database


(2)

Kasus dan hasil pengujian

Pada tahap ini, kelas dan butir uji yang sudah ditentukan pada tahap rencana

pengujian akan digunakan sebagai acuan dari kasus-kasus pengujian yang akan

dilaksanakan, sehingga didapat hasil pengujian dari setiap kasus-kasus tersebut.

1. Pengujian login

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin

Masuk ke halaman utama

Berhasil login [x] diterima [ ] ditolak

Password : admin

Klik tombol Login

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin1

Tidak masuk halaman utama

Tidak bisa masuk halaman utama

[x] diterima [ ] ditolak

Password : 1234567xyz

Klik tombol Login


(3)

95

2. Inputan admin

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Id jabatan : 20140001

Masuk database dan tersimpan

Terlihat halaman database tersimpan

[x] diterima [ ] ditolak

Jabatan : pemilik Gaji Pokok : 2000000

Klik tombol kirim

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Id jabatan <Kosong>

Pemberitahuan harus input form kosong

Tidak bisa lanjut halaman berikutnya

[x] diterima [ ] ditolak

Jabatan <Kosong> Gaji Pokok

Klik tombol kirim


(4)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan di Detty Collection

Bandung, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya program aplikasi pengolahan data absensi dan penggajian ini maka

diharapkan dapat mempermudah sistem absensi di Detty Collection.

2. Dengan adanya program aplikasi pengolahan data absensi dan penggajian maka

diharapkan perhitungan gaji pegawai di Detty Collection akan lebih akurat dan

pencarian data gajinya jauh lebih cepat.

3. Dengan program aplikasi pengolahan data absensi dan penggajian, diharapkan

dapat mempermudah dalam proses penyimpanan data dan meminimallisir

kesalahan karena sudah terintegrasi database.

4. Dengan program aplikasi pengolahan data absensi dan penggajian, diharapkan

dapat mempermudah dalam proses pencarian data dan meminimallisir kesalahan


(5)

98

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dari perancangan sistem informasi

pengolahan data absensi dan penggajian di Detty Collection , penulis

memberikan saran – saran sebagai berikut :

1. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang dalam

pemakaian aplikasi sistem informasi absensi dan penggajian pegawai ini, seperti

adanya fasilitas yang menunjang pemakaian aplikasi absensi dan penggajian

pegawai ini serta pengarahan kepada setiap bagian dalam penggunaan aplikasi,

agar penggunaan aplikasi ini akan dirasakan lebih optimal.

2. Untuk Pengamanan dalam penyimpanan database pegawai, Absensi dan

penggajian pegawai terhadap virus ataupun kerusakan hardware sebaiknya


(6)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132

KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132

KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132

KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10510499

Nama : Angga Nur Akbar

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1992-06-11 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Bojong Mekar RT 06 RW 15 No 19 Kode pos : 40191 Alamat Bandung : Bojong Mekar RT 06 RW 15 No 19 Kode pos : 40191 E-Mail : angganurakbar@yahoo.com

No. Telepon : 085624682552 DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Aep AKH Junaedi

Nama Ibu : Nunung Maemunah

Alamat Orang Tua : Bojong Mekar RT 06 RW 15 No 19 Kode pos : 40191 No. Telpon Orang Tua : 081320638331

Pekerjaan Orang Tua : Pegawai Negeri Sipil

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,