Buang Jauh-jauh Mental “Jalan Pintas”

Buang Jauh-jauh Mental Jalan Pintas
Sunday, 17 October 2010 00:00 -

Kunjungan PP Muhammadiyah, Haedar Nasir>>

Bertempat di Blok A Rusunawa UMM, puluhan peserta Program Pembentukan Kepribadian
dan Kepemimpinan (P2KK) angkatan 8 secara antusias menyimak ceramah yang disampaikan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir (16/10).

Dalam kesempatan tersebut, Haedar yang didampingi Pembantu Rektor (PR) II dan III UMM,
Mursidi dan Joko Widodo, mengajak mahasiswa untuk melatih jiwa kedisiplinan, meski
menurutnya itu sulit dilakukan khususnya oleh masyarakat Indonesia. Orang Indonesia susah
u
ntuk disiplin, misalnya berlalu lintas. Anda sebagai mahasiswa mempunyai kesempatan
yang sangat besar untuk merubah kebiasaan kurang baik bangsa ini, paparnya.

Ia menambahkan, selain sukar berdisiplin, masyarakat Indonesia juga sangat suka dengan
jalan pintas sehingga banyak pihak yang dirugikan akibat perbuatan tersebut. Ia
mencontohkan budaya korupsi di kalangan pejabat, yang membawa Indonesia menjadi negara
terkorup ketiga di dunia setelah Somalia dan Nigeria. Meski demikian,
hal itu masih saja terjadi sampai saat ini

, lanjutnya
.

Karenanya, Haedar berpesan kepada para peserta P2KK agar tidak bermental jalan pintas , m

1/2

Buang Jauh-jauh Mental Jalan Pintas
Sunday, 17 October 2010 00:00 -

elainkan
harus bisa membentuk karakter diri untuk mencapai kesuksesan.
Jangan b
ergantung pada kesuksesan orang tua, tapi bentuklah karakter selama mengenyam pendidikan
di
perguruan tinggi. Bentuklah karakter diri dari sekarang supaya benar-benar sukses dan kaya,
bukan dengan membanggakan harta dan kedudukan orang tua,
pesan
nya.


Ia menambahkan, setiap orang memang telah memiliki naluri berprestasi, sehingga harus
dioptimalkan sebaik mungkin. Naluri ingin sukses dan berprestasi ada dalam tiap-tiap jiwa
manusia. Inilah yang menjadikan orang berpacu untuk selalu menjadi yang terbaik, ucapnya.

Menutup ceramahnya, Haedar membagikan solusi mengenai berbagai permasalahan bangsa I
ndonesia
. Mulailah untuk mempersiapkan diri menjadi agen perubahan yang cerdas, bertanggung jawab
dan amanah, pungkasnya.
p_awi

2/2