PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP AGRESIVITAS REMAJA DALAM MENGHADAPI KONFLIK SEBAYA DAN PEMAKNAAN GENDER

Latar Belakang

Konflik antar teman sebaya (peer conflict) sering terjadi pada hubungan teman
sebaya ( peer relasional) ( Yager, Trzesniewski, Tirri, Nokelainen, & Dweck, 2011).
Konflik tersebut dapat terjadi karena kompetisi, provokasi dan salah paham antar
mereka (Berkowitz, 1993 ; Johnson, Coie, Gremaud, Lochman, & Terry, (1999)
sehingga menimbulkan kemarahan dan permusuhan ( Lawrence, C., 2006; Orpinas, P.,
Frankowski, R., 2001) sebagai upaya pertahanan dari stimulus

yang dianggap

mengancam ( Dodge, Lochman, Harnish, Bates, & Pettit, 1997).
Berdasarkan studi awal pada siswa SMKN 11 Malang pada bulan Februari 2012
menunjukkan 80% dari 136 siswa pernah mengalami konflik dan 45% siswa sedang
mengalami konflik. Konflik yang dialami oleh siswa antara lain konflik dengan teman
sebaya, pacar, orang tua dan guru. Sebagian besar siswa mengatakan sering konflik
dengan teman sebaya biasanya disebabkan karena salah paham, bercanda dan
persaingan atau kompetisi. Konflik antar teman sebaya terjadi pada siswa laki-laki dan
perempuan. Penyelesaian konflik antar teman sebaya mengarah pada menghindari
teman, bicara keras dan perkelahian.
Studi awal tersebut juga menemukan bukti bahwa siswa laki-laki lebih mudah

terpancing emosi sehingga sering berkelahi dengan teman sebaya. Sedangkan siswa
perempuan sering menceritakan masalahnya kepada teman atau orang yang dipercaya
untuk menyampaikan masalahnya. Meskipun ada juga perempuan yang mereaksi
masalah mereka dengan perkelahian.
Penanganan masalah siswa di SMKN 11 Malang dilakukan berdasarkan jenis
permasalahan yang dihadapi dan dikaitkan dengan point sangsi pelanggaran yang ada
dalam peraturan sekolah. Penanganan permasalahan siswa pada TA 2011/2012
menunjukkan siswa laki-laki memiliki prosentase yang lebih tinggi dibandingkan
perempuan pada kategori permasalahan agresivitas. Sedangkan pada permasalahan
konflik sebaya menunjukkan siswa perempuan memiliki prosentase yang lebih tinggi
dibandingkan siswa laki-laki.
Emosi yang masih labil menyebabkan remaja kurang matang dalam
menyelesaikan masalah dengan teman-teman sebayanya ( Fitzpatrick, & Bussey, 2011;
Allison, & Schultz, 2004). Kurangnya kemampuan kontrol diri untuk mengendalikan

1

emosi marah pada remaja menyebabkan munculnya perilaku melawan ( Orpinas, &
Frankowski, 2001) dan persepsi ancaman yang mereka rasakan menimbulkan rasa
dendam dan dorongan untuk membalasnya dengan perilaku yang agresif (Dodge,

Lochman, Harnish, Bates, & Pettit, 1997 ; Yager, Trzesniewski, Tirri, Nokelainen, &

Dweck, 2011).
Agresivitas yang dilakukan remaja sering terjadi dalam bentuk serangan verbal
atau serangan fisik ( Marsee, et al, 2011 ; Csibi & Csibi, 2011) bahkan berupa perilaku
kekerasan seperti perkelahian fisik atau perkelahian dengan senjata tajam yang dapat
menimbulkan cidera (Lawrence, 2006; Orpinas, & Frankowski, 2001) atau berakibat
ada korban bagi pihak lain (Dodge, Lochman, Harnish, Bates, & Pettit, 1997). Agresivitas
pada remaja tersebut ternyata tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di pedesaan
dan tidak hanya terjadi di daerah dengan status sosial ekonomi yang tinggi tetapi juga
terjadi di daerah dengan status sosial ekonomi rendah ( Kim, Orpins, Randy, Kamphaus,
& Kelder, 2011). Oleh karena itu wajar jika perilaku antisosial yang dilakukan remaja,
yaitu menyimpang dari standar atau aturan yang ada menyebabkan semakin
meningkatkan tindak pidana di kalangan remaja. (Alexis, 2001; Cui, Durtschi,
Donnellan, Lorenz, & Conger, 2010).
Laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi konflik
sebaya, laki-laki cenderung menghadapinya dengan memberikan hinaan, mengejek,
bersaing dengan dominasi fisik dan ejekan verbal dengan cara-cara yang kasar dan
perkelahian sedangkan perempuan menghadapi konflik dengan menggosip, mengejek
secara halus dan diam sampai beberapa hari ( Orpinas, Frankowski, 2001). Agresivitas

remaja terjadi tidak hanya di luar sekolah tetapi juga terjadi di sekolah ( Alexis, 2001)
sehingga perlu upaya pencegahan dan kewaspadaan terutama di lingkungan sekolah
terhadap kemungkinan terjadinya agresivitas.
Konflik antar teman sebaya dipengaruhi oleh perilaku, kepribadian dan kognisi
sosial ( Dodge, Lochman, Harnish, Bates, & Pettit, 1997) juga dipengaruhi adanya
penolakan sosial pada kelompok sebaya dan permasalahan hubungan interpersonal (
Dodge, Lochman, Harnish, Bates, & Pettit, 1997). Perilaku agresif terkait dengan konflik

sebaya dimungkinkan berhubungan dengan kontrol diri remaja. Pada suatu penelitian
diketahui bahwa laki-laki memiliki kontrol diri yang lebih rendah daripada perempuan
sehingga laki-laki cenderung berperilaku agresif dibandingkan perempuan ( Gibson,

2

Ward, Wright, Beaver, Delisi, 2010 ; Kim, Kim, Kamphaus, 2010). Kontrol diri yang
rendah memiliki resiko terjadinya agresivitas dan perilaku kriminal ( Marsee, et al.,
2011).
Permasalahan mengenai agresivitas dan kontrol diri pada remaja yang
mengalami konflik sebaya perlu upaya pencegahan dengan menghindari faktor-faktor
yang menyebabkan agresivitas dan kontrol diri yang rendah. Kontrol diri yang baik

sangat diperlukan remaja untuk mengendalikan emosi dalam mengatur perilakunya agar
tidak berperilaku agresif. Memahami dan mengetahui ukuran agresivitas serta
kemampuan kontrol diri pada remaja laki-laki dan perempuan merupakan hal penting
agar dapat memberikan penanganan yang tepat, terutama mengenai masalah agresivitas
dan kemampuan kontrol diri juga perlu memahami adanya pemaknaan gender pada
permasalahan remaja laki-laki dan perempuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontrol diri terhadap
agresivitas remaja yang menghadapi konflik sebaya , mengetahui perbedaan kontrol diri
dan agresivitas pada remaja laki-laki dan perempuan dalam menghadapi konflik sebaya
serta mengetahui pemaknaan gender dengan menggunakan analisis Harvard melalui
aspek akses, manfaat, aktivitas, kontrol dan faktor yang berpengaruh.
Manfaat penelitian ini untuk memperkaya konsep atau teori perkembangan
tentang tugas-tugas perkembangan remaja, sebagai sumber informasi dalam kegiatan
parenting perkembangan anak usia remaja, sebagai bahan acuan dalam proses layanan
bimbingan dan konseling tentang tugas-tugas perkembangan remaja di sekolah, sebagai
sumber informasi bagi remaja tentang kemampuan kontrol diri pada remaja dalam
menghadapi konflik sebaya dan digunakan sebagai sumber informasi dalam penanganan
masalah siswa yang berkaitan dengan gender atau gender dalam pendidikan.

3


PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP AGRESIVITAS REMAJA
DALAM MENGHADAPI KONFLIK SEBAYA DAN PEMAKNAAN GENDER

TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Magister Sains Psikologi

Diajukan Oleh:
Santi Praptiani
NIM 201010440211011

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

ii

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP AGRESIVITAS REMAJA
DALAM MENGHADAPI KONFLIK SEBAYA DAN PEMAKNAAN GENDER


TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Magister Sains Psikologi

Diajukan Oleh:
Santi Praptiani
NIM 201010440211011

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

iii

TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh :

Santi Praptiani
Nim : 201010440211011


Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal,
13 Agustus 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua

:

Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si

Sekretaris :

Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.si.Psi

Penguji I

Dr. Latipun, M.Kes


:

iv

Penguji II :

Dra. Trisakti Handayani, MM

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 13 Agustus, 2012

Peneliti

Santi Praptiani

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul
“Pengaruh kontrol diri terhadap agresivitas remaja dalam menghadapi konflik
sebaya dan pemaknaan gender “
Penyusunan Tesis ini diajukan untuk memenuhi syarat akademis dalam rangka
menyelesaikan Studi S2 Program Studi Sains Psikologi di Program Pasca Sarjana
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.

Dr. Latipun, Selaku Direktur Pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.


2.

Dr. Arif Budi Wuryanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan ikhlas
telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk memberikan pengarahan,
petunjuk, serta saran demi terselesainya penyusunan tesis ini.

3.

Dr. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si.Psi, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
sabar memberikan pengarahan dan petunjuk kepada penulis..

4.

SMK Negeri 11 Malang yang telah memfasilitasi tempat dalam penelitian ini..

5.

Untuk kedua orang tuaku, yang telah memberikan doa dan dukungannya.


6.

Buat Suamiku tercinta Endryadi Dharma yang dengan ikhlas, setia,
mengorbankan waktu dan tenaga untuk memberikan dukungannya dalam
menyusun tesis ini.

7.

Buat Anakku Apsari Sandrya Cahyarini dan Aswin Sandrya Hersaputra, semoga
dengan gelar S2 ini memacu semangatmu dalam meraih prestasi.

8.

Untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyelesaian tesis ini saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dan dukungannya.

Malang, 13 Agustus, 2012
Penulis

Santi Praptiani

vii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................

Hal.
i

Lembar pengesahan .........................................................................................

ii

Lembar penguji ................................................................................................

iii

Lembar pernyataan ...........................................................................................

iv

Kata pengantar ..................................................................................................

v

Daftar isi ...........................................................................................................

vi

Daftar tabel .......................................................................................................

vii

Daftar lampiran .................................................................................................

viii

Abstrak .............................................................................................................

2

……………………………………………….......

3

……………………………………………………….......

5

...………………………………………………............……........

9

Latar Belakang Masalah
Literatur review
Hipotesis

……………………………………………………….......

10

Desain penelitian

……………………………………………….......

10

Subyek penelitian

……………………………………………….......

10

Instrumen penelitian ….......................……………………………........

10

……………………………………………………….......

11

………………………………………………..……….....

11

…………………………………………...

11

Analisis uji hipotesis …………………………………………………....

12

Hasil analisa kualitatif……………………………………..…………....

13

………………………………………………......

15

………………………………………......

19

Implikasi hasil penelitian

…………………………………………………..

22

Daftar pustaka

…………………………………………………..

24

Metode penelitian

Analisa data
Hasil Penelitian

Deskripsi data kuantitatif

Analisa Harvard

Pembahasan hasil penelitian

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Blue Print dan instrument penelitian

Lampiran 2

: Pedoman wawancara

Lampiran 3

: Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen

Lampiran 4

: Tabulasi hasil instrument

Lampiran 5

: Data responden

Lampiran 6

: Hasil perhitungan instrumen per aspektual

Lampiran 7

: Hasil Anova kontrol diri dan agresivitas laki-laki dan perempuan

Lampiran 8

: Hasil analisa Regresi kontrol diri dan agresivitas

Lampiran 9

: Verbatim masalah kontrol diri dan agresivitas remaja dalam
menghadapi konflik sebaya

Lampiran 10 : Pengelompokan data kualitatif
Lampiran 11 : Permohonan ijin penelitian
Lampiran 12 : Surat pernyataan partisipan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Distribusi Mean standart deviasi dan prosentase data penelitian

Tabel 2

: Hasil Regresi control diri dan agresivitas

Tabel 3

: Hasil Anova

Tabel 4

: Analisis Harvard pada masalah konflik sebaya

Tabel 5

: Analisis Harvard pada masalah konflik sebaya

Tabel 6

: Analisis Harvard pada masalah kontrol diri

x

Daftar Pustaka

Anderson, C.A., & Bushman, B.J. (2002). Human aggression. Journal Annu. Rev.
Psychol. 53, 27-51. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login, 4 Mei
2012
Alexis, S.H.(2001) A thesis content and complexity: Investigating adaptiveness and
aggression the narratives of young adolescents: Calgary, Alberta : Canada
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian : Suatu pedekatan. Penerbit Rineka Cipta. Edisi
Revisi V. Jakarta.
Baumeister, R.F.,Vohs, K.D., & Tice, D.M. (2007). The strength model of self control.
Current Directions in Psychological Science. 16(6), 351-355. Diakses
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 31 Januari 2012
Barber, L.K., Grawitch, M.J., & Munz, D.C. ( 2012). Disengaging from a task lower
self-control or adaptive self-regulation. Journal of Individual Differences 33(2),
76–82.
Doi:10.1027/1614-0001/a000064.
Diakses
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 1 Mei 2012.
Berkowitz, L.(1993). Aggression : Its causes, cosequences, and control. Aggressive
Behavior
New
York,
McGraw-Hill.
Diakses
dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 29 April 2012.
Boeree, C. (2005). Personality theories. Ar-Ruzz Media : Yogyakarta
Cui. M., Durtschi. J.A., Donnellan.M.B., Lorenz. F.O., & Conger.R.D.(2010).
Intergenerational transmission of relationship aggression: A prospective
longitudinal study. Journal of Family Psychology. 24(6), 688–697. Doi:
10.1037/a0021675. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret
2012.
Crick, N.R. (1996). The Role of overt aggression, relational aggression, and prosocial
behavior in the prediction of children's future social adjustment. Journal of
Child Development. Diakses http://fulla.augustana.edu:2048/login, 29 April
2012.
Csibi. S., & Csibi. M. ( 2011). Study of aggression related to coping, self-appreciation
and social support among adolescents. Journal Nordic., 63(4), 35-55. Diakses
dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012.
Cui, M., Durtschi, J.A., Donnellan, M.B., Lorenz, F.O., & Conger, R.D.( 2010).
Intergenerational transmission of relationship aggression: A prospective
longitudinal study. Journal of Family Psychology, 24 (6), 688–697. Doi:

xi

10.1037/a0021675. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret
2012.
Delisi, M., & Vaughn, M.G.(2008). The Gottfredson–Hirschi critiques revisited
reconciling self-control theory, criminal careers, and career criminals.
International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminolog,. 52(5),
520-537. http://ijo.sagepub.com. 28 Maret 2012.
Dodge, K.A., & Coie, J.D. ( 1987). Social-information-processing factors in reactive
and proactive aggression in children's peer groups. Journal of Personality and
Social
Psychology,
53(6),
1146-1158.
Diakses
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 1 Mei 2012.
Dodge, K.A., Lochman, J.E., Harnish, J.D., Bates,J.E., & Pettit, G.S.(1997). Reactive and
proactive aggression in school children and psychiatrically impaired chronically
assaultive youth. Journal of Abnormal Psycholog,106(1), 37-51. Diakses dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 11 April 2012.

Feist, J. Gregory. (2008). Theories of personality. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Fitzpatrick, S., & Bussey, K. (2011). The development of the social bullying
involvement scales. Journal Aggressive Behavior, 37, 177-192. Diakses dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012
Friedman, H.S.,&Schustack,M.W.(2006). Kepribadian teori dan riset modern, Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Geen, R.G. (2001). Human Aggression, Second Edition. Open University Press. Diakses
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 4 Mei 2012.
Gibson, C.L., Ward, J.T., Wright, J.P., Beaver, K.M., & Delisi, M. (2010). Where does
gender fit in the measurement of self control. Journal Criminal Justice and
Behavior,
37(8).
Doi:10.1177/0093854810369082.
Diakses
dari
http://ijo.sagepub.com. 7 Mei 2012.
Gottfredson , M.R., & Hirschi, T. ( 1990). A general theory of crime. Stanford,
California. pp. 117
Handayani, T., & Sugiarti. (2008). Konsep dan teknik penelitian gender (1 ed.). Malang:
UMM Press.
Higgins, G.E. ( 2007). Examining the original Grasmick scale. A Rasch model
approach. Journal Criminal Justice and Behavior, 34(2), 157-178. Doi:
10.1177/0093854806290071.Diakses cjb.sagepub.com at Augustana College
Library, 11 Mei 2012.

xii

John, S. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2006). Metodologi penelitian
psikologi (7 ed.). (H. P. Soetjipto, & S. M. Soetjipto, Trans.). Penerbit Pustaka
Pelajar.
Johnson, S.M.,Coie,J.D.,Gremaud, A.M.,Lochman, J.,& Terry, R (1999). Relationship
childhood peer rejection and agrression and adolescent delingquency severity
and among type African and American youth. Journal of Emotional and
Behavioral
Disorders,7(7),
137-146.
Diakses
dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 9 April 2012.
Kendall, P.C. ( 1979). Self-control rating scale instrument. Department of Psychology
Elliott Hall, University of Minnesota.
.
Kim, S.,Kim, S.H., & Kamphaus, R.W. (2010). Is aggression the same for boys and
girls? Assessing measurement invariance with confirmatory factor analysis and
item response theory. Journal School Psychology Quarterly, 25(1), 45–61. Doi :
10.1037/a0018768. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret
2012.
Kim. S, Orpins. P., Randy, Kamphaus.R., & Kelder. S.H. (2011). A multiple risk
factors model of the development of aggression among early adolescents from
urban disadvantaged neighborhoods. Journal School Psychology Quarterly, 26
(3),
215–230.
Doi:
10.1037/a0024116.
Diakses
dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012.
Kim, S.,Kim, S.H., & Kamphaus, R.W. (2010). Is aggression the same for boys and
girls? Assessing measurement invariance with confirmatory factor analysis and
item response theory. Journal school psychology quarterly, 25(1), 45–61. Doi :
10.1037/a0018768. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret
2012.
Lawrence, C. ( 2006). Measuring individual responses to aggression triggering events:
development of the situational triggers of aggressive responses (STAR) scala.
Journal
Aggressive
behavior,
32,
241-252.
Diakses
dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012.
Marsee, M.A., Barry, C.T., Childs, K.K., & Frick, P.J., Kimonis, E.R., Mun˜oz, L.C.,
Aucoin, K.J., Fassnacht, G.M., Kunimatsu,M.M., & Lau, K.S.L. ( 2011)
Assessing the forms and functions of aggression using self-report: Factor
structure and invariance of the peer conflict scale in youths. Journal
Psychological Assessment, 23(3),792–804.Doi:10.1037/a0023369.Diakses dari
http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012.
Marsee, M.A., & Frick, P.J. (2007). Exploring the cognitive and emotional correlates to
proactive and reactive aggression in a sample of detained girls. Journal of
Abnormal Child Psychology, 35, 969-981.

xiii

McMullen. J.C, Shoemaker, D.J., Chair, Bailey. C.A., &Wolf, P.D. (1999). A Test of
self-control theory using general patterns of deviance. Dissertation the Faculty
of the Virginia Polytechnic Institute and State University Blacksburg, Virginia.
Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 15 Februari 2012.
Muñoz, L.C., Frick, P.J., Kimonis, E.R., & Aucoin, K.J. ( 2008).Types of aggression,
responsiveness to provocation, and callous-unemotional traits in detained
adolescents. Journal
Abnormal Child Psychology, 36, 15–28. Doi
:10.1007/s10802-007-9137. Diakses http://fulla.augustana.edu:2048/login, 1
Mei 2012
Orpinas, P., & Frankowski, R. (2001). The Aggression scale: A self-report measure of
aggressive behavior for young adolescents. Journal of Early Adolescence, 21,
150-67 Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login. 24 Maret 2012.
Ove, K. R., Myrseth, & Fishbach, A. (2009). Self control A function of knowing when and

how to exercise restraint. Journal Association for Psychological Science, 18 (4).
Santrock. (1996). Adolescence an introduction. Times Mirror Education Group Inc:
America.
Santrock, J. W. (2007). Remaja (11 ed, N. I. Sallama, Ed., & B. Widyasinta, Trans.).
Penerbit Erlangga.
Schulz, S. ( 2004). Problems with the versatility construct of Gottfredson and Hirschi’s
general theory of crime European. Journal of Crime, Criminal Law and Criminal
Justice, 12(1), 61–82. Diakses dari http://fulla.augustana.edu:2048/login, 29
April 2012.
Skoe, E.,& Lippe, A.V. (1998). Personality development adolescence. London and New
York.
Smith, R.L., Rose, A.J.,& Schwartz, R.A. (2009). Relational and overt aggression in
childhood and adolescence: Clarifying mean-level gender differences and
associations with peer acceptance. Journal Social Development. Doi:
10.1111/j.1467-9507.2009.00541.x.Diakses
http://fulla.augustana.edu:2048/login, 29 April 2012.
Supranto, J. (2001). Statistik teori dan aplikasi. Penerbit Erlangga. Edisi Keenam.
Jakarta.
Yeager, D.S., Trzesniewski, K.H., Tirri,.K., Nokelainen, P.,& Dweck,C.S. (2011).
Adolescents’ implicit theories predict desire for vengeance after peer conflicts:
Correlational and Experimental Evidence. Journal Developmental Psychology.
American
Psychological
Association.
47(4),
1090–1107,
Doi:
10.1037/a0023769. Diakses http://fulla.augustana.edu:2048/login, 4 Mei 2012.

xiv

xv