Glukokortikoid Kadar Kortisol, Triiodotironin (T3), dan Tiroksin (T4) Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) Selama Lima Belas Hari Pascatransportasi

mineralkortikoid, glukokortikoid, dan androgen. Korteks adrenal terdiri atas 3 lapisan yaitu: 1. Zona glomerulosa, mencakup 15 korteks adrenal dan satu-satunya sel yang dapat mensekresikan aldosteron karena mengandung enzim aldosterone synthase. 2. Zona fasciculata, mencakup 75 korteks adrenal dan mensekresikan kortisol dan kortikosteron, dan androgen serta estrogen dalam jumlah kecil. 3. Zona reticularis, lapis terdalam dan mensekresikan dehydro- epiandrosterone DHEA dan androstenedione dalam jumlah besar serta estrogen dan ACTH dalam jumlah kecil Guyton Hall 2007. Hormon Adrenokortikal Ada dua jenis hormon adrenokortikal yang utama, yakni glukokortikoid dan mineralkortikoid, yang disekresi oleh korteks adrenal. Hormon kortisol mencakup kira-kira 95 dari seluruh aktivitas glukokortikoid. Menurut Guyton dan Hall 2007, korteks adrenal mensekresi kelompok hormon kortikosteroid yang seluruhnya disintesis dari kolesterol steroid dan dijelaskan sebagai berikut:

a. Glukokortikoid

Kortisol dan kortikosteron adalah glukokortikoid utama yang di produksi dan disekresi oleh korteks adrenal. Kortisol dimetabolisme di hati, yang merupakan tempat utama katabolisme glukokortikoid. Bila hewan atau manusia mendapat berbagai rangsangan yang mengganggu atau berpotensi untuk mengganggu, maka akan terjadi peningkatan adrenokortikotropik ACTH, akibatnya terjadi peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah. Selama stres berat, jumlah ACTH yang disekresikan melebihi jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan pengeluaran glukokortikoid yang maksimal Ganong 2002. Pada manusia dewasa, pelepasan kortisol maksimal di pagi hari 8.00 pagi lalu menurun dan mencapai nilai minimun pada malam hari. Ritme ini dapat berubah akibat adanya asupan makanan pada siang hari yang menyebabkan peningkatan sekresi kortisol, namun tidak terganggu oleh asupan makanan pada malam hari serta perubahan waktu tidur. Pada hewan nokturnal seperti tikus ritmenya terbalik Norris 2010. Pola konsentrasi kortisol yang tidak konstans selama 24 jam dalam satu hari disebut sebagai ritme sirkadian Guyton Hall 2007. Ritme sirkadian harus diperhatikan dalam setiap pengukuran kadar hormon kortisol agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi hasil data. Pada hewan yang mengalami perjalanan jauh seringkali menjadi stres karena mengalami perubahan temperatur yang ekstrim, keletihan, kekurangan makanan dan minuman, serta ketakutan. Faktor - faktor penyebab stres tersebut dapat merangsang peningkatan sekresi glukokortikoid. Glukokortikoid bersifat imunosupresan sehingga hewan menjadi rentan terinfeksi, penyakit demikian dikenal sebagai “shipping fever” atau “transit fever” McDonald’s 2003. Sekresi hormon ACTH akan menyebabkan pembesaran korteks adrenal dan produksi kortisol. Peningkatan kadar kortisol dalam darah selama stres adalah hasil dari peningkatan aktivitas ACTH. ACTH terkadang diistilahkan sebagai hormon adaptasi terhadap kondisi yang tidak biasa khususnya disekresi selama masa adaptasi atau adaptasi sementara Williamms 1974.

b. Sekresi dan Aksi Hormon Kortisol