xxxvii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari hasil observasi di lapangan mengenai proses produksi dan lingkungan kerja ditemui berbagai potensi dan faktor bahaya yang dapat mengakibatkan suatu
resiko terjadinya kerugian baik itu kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu tindakan pencegahan sedini mungkin untuk
mendeteksi adanya bahaya dan dapat dengan segera melakukan tindakan perbaikan dan pengendalian sehingga dapat meminimalkan ataupun mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta dapat mencapai zero accident. Salah satu usaha yang dilakukan tersebut adalah dengan melaksanakan inspeksi
keselamatan dan kesehatan kerja. Berdasarkan hasil observasi dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan dan wawancara dengan staff serta data-data yang diperoleh penulis, PT. Coca-cola Bottling Indonesia telah melaksanakan kegiatan inspeksi keselamatan
dan kesehatan kerja secara teratur dan terjadwal oleh bagian Occupational Health and Safety OHS.
Inspeksi yang dilakukan oleh PT. Coca-cola Bottling Indonesia bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan penyimpangan Keselamatan dan Kesehatan
kerja K3 di lapangan, menemukan dan menentukan lokasi bahaya potensial yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan inspeksi ini
27
xxxviii diharapkan dapat dilakukan upaya-upaya pengendalian agar kecelakaan kerja
tidak terjadi atau terulang lagi. Sasaran atau target dari pelaksanaan inspeksi keselamatan dan kesehatan
kerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mencapai zero accident
2. Meminimalkan atau mengurangi angka kecelakaan. 3. Meminimalkan atau mengurangi penyakit akibat kerja.
4. Meminimalkan atau mengurangi tindakan dan kondisi tidak aman. 5. Mencegah agar kecelakaan yang sama terulang kembali.
6. Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang lalu. Agar dapat mencapai sasaran atau target tersebut di atas diperlukan
kerjasama yang baik antara pihak perusahaan, departemen HR dan staff karyawan. 1. Inspeksi Umum
Di PT. Coca-cola Bottling Indonesia ada 3 macam inspeksi umum berdasarkan frekuensi pelaksanaan, yaitu:
a. Inspeksi Harian Daily Inspection Inspeksi harian di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah:
1. Pengambilan sampel makanan kantin Inspeksi ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi keracunan pada
karyawan PT. Coca-cola Bottling Indonesia. Inspeksi ini dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab dengan cara mengambil sampel makanan dari kantin
setiap hari sebelum jam makan atau istirahat + jam 11.30 WIB. Petugas menyerahkan tempat atau plastik bersih dan kosong sesuai dengan jumlah jenis
xxxix makanan yang disediakan + 6 buah plastik. Sampel tersebut akan disiapkan oleh
petugas kantin. Setelah sampel tersedia + jam 13.00 WIB, petugas mengambilnya dan memberikan label pada setiap plastik dengan mencantumkan nomor sampel,
nama makanan, tanggal dan waktu pengambilan, nama perusahaan kantin catering dan tanda tangan petugas pengambil. Kemudian dicatat pada lembar
laporan dengan menyertakan tanda tangan petugas pengambil, petugas kantin dan petugas paramedis. Sampel-sampel tersebut kemudian disimpan pada almari
pendingin selama 1 hari dan pada hari berikutnya sampel yang lama diambil dan dibuang ke tempat sampah organik serta sampel yang baru disimpan. Hasil
inspeksi dicatat pada buku laporan dan disertakan analisa. Hal ini dilakukan agar dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi
keracunan pada karyawan, perusahaan dapat mencari penyebabnya melalui pengecekan atau pengetesan sampel makanan kantin yang dilakukan oleh
laboratorium yang berwenang, penyebab keracunan dapat diketahui apakah karena suatu zat toksik yang terkandung dalam makanan kantin tersebut.
2. Inspeksi House Keeping Inspeksi house keeping adalah program inspeksi keselamatan kerja yang
dilakukan setiap hari. Di PT. CCBI pelaksanaan inspeksi bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tetap bersih sehingga tenaga kerja terbebas dari
penyakit akibat kerja dan penyakit umum. Pelaksanaanya dilakukan oleh pihak ketiga di mana PT. CCBI bekerjasama dengan PT. ISS.
xl Dalam hal ini PT. ISS melakukan kegiatan terutama untuk menjaga
kerbersihan, keindahan, kenyamanan terutama lingkungan kerja di luar ruang produksi. Tindakan yang dilakukan antara lain:
a. Pembersihan toilet b. Pengambilan sampah,
c. Gardening, d. Glass cleaning,
e. Wall cleaning and washing, f. Pembersihlan lantai dan furniture,
g. Pembersihan selokan. b. Inspeksi Bulanan Monthly Inspection
Inspeksi ini merupakan salah satu program departemen OHS yang melibatkan partisipasi karyawan dalam lingkungan perusahaan dan dilaksanakan
tiap satu bulan sekali. Inspeksi bulanan yang dilaksanakan di PT. CCBI adalah: 1. Inspeksi Fasilitas Pemadam Kebakaran Fire System
Untuk mengatasi adanya potensi bahaya kebakaran, PT. Coca-Cola Bottling Indonesia telah melakukan inspeksi terhadap fasilitas pemadam
kebakaran yang berupa: a. Alat Pemadam Api Ringan APAR
Inspeksi APAR dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Hal-hal yang diinspeksi pada peralatan ini adalah:
1. Data APAR, meliputi merk, tipe, jenis isi, berat Kg, berat total Kg.
xli 2. Perlengkapan APAR, yang termasuk dalam perlengkapan APAR adalah kotak
atau rantai, kaca, hammer, nomor urut atau kode dan petunjuk. 3. Kondisi tabung,yang meliputi pen, selang, segel dan tekanan.
4. Tanggal expired atau tanggal kadaluarsa. Jumlah tabung APAR yang ada di PT. CCBI jenis Powder 61 buah, CO
2
12 buah, halotron 1 buah dan foam 12 buah. Jarak pemasangan + 20 meter tiap titik serta + 1,2 meter dari lantai.
b. Instalasi Hydrant Hydrant dengan jumlah 12 titik. Box hydrant yang berada di luar ruangan
Out door sejumlah 11 buah dan box hydrant di dalam ruangan In door sejumlah 1 buah.
c. Pemeriksaan Emergency Lamp Emergency lamp berfungsi sebagai penerangan darurat. Pemeriksaan
emergency lamp ini merupakan pemeriksaan kelayakan nyala lampu darurat yang berjumlah 29 unit di lokasi PT. CCBI.
2. Inspeksi Emergency System a. Pemeriksaan insect killer lamp
b. Pemeriksaan shower eye wash emergency Pemeriksaan insect killer lamp, shower eye wash emergency di PT.
CCBI dilaksanakan satu kali dalam sebulan. Untuk insect killer lamp berjumlah 26 titik, Shower emergency ada 6 titik dan eye wash emergency ada 5 titik.
xlii 3. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Inspeksi ini meliputi pemeriksaan material, pekerja dan cara kerja, mesin serta lingkungan kerja.
a. Pemeriksaan Material Dalam hal ini, pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi dan label wadah
penyimpanan bahan, kebersihan tempat penyimpanan bahan, penyimpanan dan posisi tabung gas, keberadaan MSDS di ruangan, ketersediaan bahan penyerap
tumpahan, APD dan kotak P3K. b. Pemeriksaan Pekerja dan Cara Kerja
Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap pengunaan APD oleh pekerja, kesesuaian cara kerja dan penggunaan peralatan terhadap ketetapan dan
persyaratan, adanya rambu-rambu peringatan dan pembatasan ijin masuk daerah beresiko tinggi, pelatihan terhadap karyawan.
c. Pemeriksaan Mesin Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap pemasangan alat pengaman
mesin, kondisi mesin, kondisi sekitar mesin, penandaan LOTO pada perbaikan, fungsi tombol darurat, instruksi pengoperasian mesin.
d. Pemeriksaan Lingkungan Kerja Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan terhadap keadaan lantai, jalur bebas
halangan, penempatan barang, penerangan di ruangan, ventilasi udara, APAR, jalur evakuasi.
xliii 4. Inspeksi APD
Inspeksi APD yang dilakukan di PT. CCBI meliputi pemeriksaan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD di tempat kerja atau ruang kerja pada
saat bekerja dan pemakaian helm pada saat berkendaraan. 5. Inspeksi Kotak P3K
Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi kotak P3K serta untuk mengetahui rekapan daftar pemakai dan penggunanya. Setelah dilakukan
inspeksi, petugas mengisi kembali barang yang sudah habis. c. Inspeksi Tahunan Yearly Inspection
Inspeksi ini dilakukan setiap tahun atau dua kali dalam setahun. Pemeriksaan yang dilakukan di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah:
1. Inspeksi Personil Inspeksi personil ini khususnya pemeriksaan kesehatan karyawan.
Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan setahun sekali yang berupa general check up yang meliputi pemeriksaan seluruh badan. Pemeriksaan ini dilakukan di
rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan yaitu di RS dr. Karyadi Semarang. Pemeriksaan ini diikuti oleh seluruh karyawan. Selain general check up juga
dilakukan pemantauan kesehatan mata dan THT khusus bagi inspector. 2. Inspeksi Lingkungan
Inspeksi dilakukan oleh pihak ketiga PT. Sucofindo setiap 6 bulan sekali. a. Pemeriksaan kebisingan
b. Pemeriksaan kadar gas dan debu c. Pemeriksaan ISBB
xliv d. Pemeriksaan air limbah
3. Inspeksi Mesin Inspeksi ini dilakukan setiap dua tahun sekali oleh pihak ketiga PT.
Sucofindo untuk motor diesel, bejana tekan dan ketel uap. Sedangkan pesawat angkut forklift dan pesawat angkat lift dilakukan satu tahun sekali. Inspeksi
tersebut bertujuan untuk memeriksa kelayakan mesin. Adapun tindakan dan kondisi tidak aman yang ditemukan di PT. Coca-
Cola Bottling Indonesia Central Java pada bulan maret 2008 adalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat banyak pekerja yang kurang disiplin dalam pemakaian APD pada saat bekerja, misalnya di ruang filling pekerja ada yang tidak
menggunakan ear plug serta sarung tangan 2. Masih ada pekerja yang menggerinda di ruang workshop hanya menggunakan
gogles dari plastik dan tidak memakai masker atau tameng muka dan sarung tangan.
3. Garis batas untuk forklift dan pejalan kaki ada yang sudah tidak jelas. 4. Forklift dioperasikan dengan kecepatan yang tinggi dan masih terdapat
pengemudi yang tidak memakai APD sesuai dengan ketentuan, misalnya tidak menggunakan topi, helmet dan ear plug.
5. Di ruang bengkel forklift terdapat pekerja yang tidak menggunakan sepatu safety pada saat bekerja.
xlv 2. Pelaksana Inspeksi
Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Coca-cola Bottling Indonesia dilakukan oleh petugas dari bagian OHS dan merupakan pelaksana
intern perusahaan. Untuk inspeksi lingkungan dilakukan oleh pihak ketiga. Adapun tugas dari pelaksana inspeksi adalah:
a. Melaksanakan inspeksi secara obyektif ke tempat atau unit kerja. b. Mencari temuan-temuan yang ada di lapangan.
c. Mencatat temuan hasil inspeksi kepada departemen terkait. d. Memberikan saran tindak lanjut.
3. Pelaksanaan Inspeksi Secara umum pelaksanaan inspeksi di PT. Coca-cola Bottling Indonesia
adalah sama. Kegiatan inspeksi dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan
1. Pembuatan form check list. 2. Dilakukan breffing oleh departemen terkait.
b. Tahap Pelaksanaan 1. Petugas melakukan visit ke bagian-bagian tertentu sesuai jadwal atau urutan
yang ditentukan. 2. Melihat keadaan di lapangan secara seksama sesuai dengan standar.
3. Mencatat temuan-temuan di lapangan dan disertai saran untuk tindak lanjutnya.
c. Tahap Pelaporan
xlvi 1. Petugas membuat laporan berdasarkan hasil inspeksi beserta temuan-temuan
di lapangan. 2. Laporan diserahkan kepada OHS departemen untuk evaluasi awal dan
kemudian ditanda tangani OHS officer, OHS supervisor dan OHS crew. 3. Laporan dijadikan dokumen serta akan dijadikan topik rapat rutin P2K3.
4. Petugas akan melaporkan temuan hasil inspeksi kepada manajemen perusahaan dan kemudian diteruskan dan disosialisasikan ke departemen
terkait untuk segera ditindak lanjuti. 4. Tindak Lanjut Inspeksi
Dari laporan hasil inspeksi yang berupa temuan-temuan di lapangan beserta tindak lanjut yang disarankan oleh petugas tersebut akan diteruskan
kepada OHS yang akan dibuat dalam bentuk CAP Corrective Action Plan. CAP merupakan suatu rencana yang dibuat bersama dimana secara
standart memuat unsur-unsur sebagai berikut: a. Issue atau pokok masalah
b. Rencana perbaikan atau action plan c. Orang atau personil yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya
d. Waktu pelaksanaan CAP
tersebut kemudian
didistribusikan kepada
masing-masing departemen untuk segera ditindak lanjuti oleh petugas yang bertanggung jawab
dari departemen yang bersangkutan diinspeksi. Petugas yang bertanggung jawab dari masing-masing departemen
melaporkan hasil tindakan perbaikan disertai kendala, komentar serta saran
xlvii kepada manajemen sebagai laporan penyelesaian hasil inspeksi. Laporan ini
kemudian disampaikan di rapat P2K3 sebagai informasi status terakhir tindak lanjut temuan.
B. Pembahasan