Bahan Ajar dan RPP STMIK Adhi Guna, Zainal Arifin,M.Kom
45
7.3 Elemen Perancangan Bus
Saat ini terdapat banyak implementasi sistem bus, tetapi parameter dasar perancangan bus dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dedicated dan mulitiplexed, metode arbitrasi
tersentralisasi dan terdistribusi, timing sinkron dan tak sinkron, lebar bus lebar address dan lebar data dan jenis transfer datanyaread, write, read-modify-write, read-alter-write,
block. Tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan adalah bagaimana bus dapat cepat menghantarkan data dan efisiensinya tinggi. Intinya karakteristik pertukaran data danmodul
yang terkait merupakan pertimbangan utama dalam perancangan bus.
Jenis Bus
Berdasar jenis busnya, bus dibedakan menjadi bus yang khusus menyalurkan data tertentu,
misalnya paket data saja, atau alamat saja, jenis ini disebut dedicated bus. Namun apabila busdilalukan informasi yang berbeda baik data, alamat maupun sinyal kontrol
denganmetodemulipleks data maka bus ini disebut multiplexed bus.Keuntungan mulitiplexed bus adalah hanya memerlukan saluran sedikit sehingga dapatmenghemat
tempat, namun kerugiannya adalah kecepatan transfer data menurun dan diperlukanmekanisme yang komplek untuk mengurai data yang telah dimulitipleks.Saat ini
yang umum, bus didedikasikan untuk tiga macam, yaitu bus data, bus alamat dan bus kontrol.
Metode Arbitrasi
Terdapat dua macam metode arbitrasi, yaitu tersentral dan terdistribusi. Pada metodetersentral diperlukan pengontrol bus sentral atau arbiter yang bertugas mengatur
penggunaan busoleh modul. Arbiter bisa suatu modul atau bagian fungsi CPU. Sedangkan dalam metodeterdistribusi, setiap modul memiliki logika pengontrol akses access control
logic yang berfungsimengatur pertukaran data melalui bus. Kedua metode arbitrasi intinya menugaskan suatuperangkat bisa modul IO ataupun CPU bertindak sebagai master kontrol
pertukaran.
Timing
Metode pewaktuan sinkron terjadinya event pada bus ditentukan oleh sebuah pewaktuclock. Sebuah transmisi 1 – 0 disebut siklus waktu atau siklus bus dan
menentukan besarnya slot waktu. Semua perangkat modul pada bus dapat membaca atau pengetahui siklus clock. Biasanyasatu siklus untuk satu event. Model ini mudah
diimplementasikan dan cepat namun kurangfleksibel menangani peralatan yang beda kecepatan operasinya. Biasanya digunakan untuk modul– modul tertentu yang sudah jelas
karakteristiknya. Contoh pewaktuan sinkron disajikan pada Dalam pewaktuan asinkron memungkinkan kerja modul yang tidak serempak kecepatannya. Dalam pewaktuan
asinkron, event yang terjadi pada bus tergantung event sebelumnya sehingga diperlukan sinyal – sinyal validasi untuk mengidentifikasi data yang ditransfer. Sistem ini mampu
menggabungkan kerja modul – modul yang berbeda kecepatan maupun teknologinya, asalkan aturan transfernya sama. Gambar 7.6 memperlihatkan pewaktuan
asinkron.
Lebar Bus
Lebar bus sangat mempengaruhi kinerja sistem komputer. Semakin lebar bus maka semakin besar data yang dapat ditransfer sekali waktu. Semakin besar bus alamat, akan
semakinbanyak range lokasi yang dapat direfensikan.
Bahan Ajar dan RPP STMIK Adhi Guna, Zainal Arifin,M.Kom
46
Jenis Transfer Data
Dalam sistem komputer, operasi transfer data adalah pertukaran data antar modul sebagai tindak lanjut atau pendukung operasi yang sedang dilakukan. Saat operasi baca read,
terjadipengambilan data dari memori ke CPU, begitu juga sebaliknya pada operasi penulisan maupunoperasi – operasi kombinasi. Bus harus mampu menyediakan layanan
saluran bagi semua operasikomputer. 87
7.4 Contoh Bus