ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2006 - 2010

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN
ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN JEPARA
TAHUN 2006 - 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh :
GAWAT FARIZ KOMARDIANTO
08630005

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

i

ii


PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 30 Januari 2013
Mahasiswa

Gawat Fariz Komardianto
08630005

iii

iv


v

vi

KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis sampaikan yang sedalam-dalamnya atas
karunia, rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS PERTUMBUHAN
EKONOMI

DAN

KESENJANGAN

ANTAR

KECAMATAN


DI

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2006 - 2010”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini berkat ketekunan dan usaha yang tak
kenal lelah dan tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dorongan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak

Dr.

H.

Muhajir

Efendi,


MAP

selaku

Rektor

Universitas

Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Ida Nuraini, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Dra. Arfida Boedi R. M. S selaku pembimbing I yang dengan ikhlas
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai
terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Zainal Arifin, SE, M.Si selaku pembimbing II yang dengan sabar
membimbing dan memberikan arahan dan saran sampai terselesaikannya
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Dwi Eko Waluyo, M.Si selaku Wali Kelas A IESP 2008 yang

telah memberikan bantuan dan nasehat selama menempuh perkuliahan.
7. Bapak/ Ibu Dosen IESP yang telah memberikan pengetahuan selama masa
perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

vii

8. Bapak dan Ibu di Jepara yang selalu memberikan dukungan baik secara moral
maupun materi serta do’anya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Istriku, Farah Aditya Zabriani yang telah memberiku do’a, dukungan,
motivasi dan semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Adekku tersayang Galih dan Ganggas

yang memberiku semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-temanku IESP 2008 (A&B), dan semuanya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu yang telah bersedia menemani dan memotivasi penulis saat
senang maupun susah, hingga skripsi ini bisa terselesaikan.
12. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu sehinga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang,

Penulis

viii

DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
LEMBAR ORISINALITAS ................................................................... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ........................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii
ABSTRAK ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
I.

PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 9
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

II.

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Landasan Penelitian Terdahulu ............................................... 11
B. Pembangunan Ekonomi Daerah .............................................. 12
C. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 13

D. Teori Perumbuhan Daerah ...................................................... 13
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ... 15
F. Faktor-Faktor Ekstern Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Daerah .................................................................................... 17
G. Pengertian Dan Pembagian Sektor Ekonomi ........................... 18
H. Produk Domestik Regional Bruto ............................................ 19
I. Konsep Kesenjangan Ekonomi ............................................... 20

III.

METODE PENELITIAN ...............................................................
A. Lokasi Penelitian .................................................................... 22
B. Jenis Penelitian ....................................................................... 22
C. Jenis Data dan Sumber Data..................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 23
E. Definisi Operasional ............................................................... 23
F. Teknik/Tahapan Analisa Data ................................................. 24

ix


IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ..............................
A. Tinjauan Umum Obyek Penelitian ........................................... 31
1. Keadaan Geografis Kabupaten Jepara ................................ 31
2. Kondisi Perekonomian Antar Kecamatan Di Kabupaten
Jepara ................................................................................ 32
B. Hasil Dan Pembahasan ........................................................... 32
1. Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Kecamatan Di
Kabupaten Jepara ............................................................... 33
2. Pola Pertumbuhan Ekonomi Antar kecamatan Di
Kabupaten Jepara ............................................................... 40
3. Analisis Sektor Unggulan Pada Tingkat kecamatan Di
kabupaten Jepara ............................................................... 43
4. Kesenjangan Ekonomi Antar Kecamatan Di Kabupaten
Jepara ................................................................................ 76

V.

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

A. Kesimpulan ............................................................................. 82
B. Saran ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

No
1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Judul

Halaman

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Propinsi Jawa Tengah Tahun
2006 - 2010 ............................................................................................
Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto kabupaten Jepara
Dirinci Per Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
2006 – 2010 (Juta Rupiah) ....................................................................
Tabel 4.1 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Di
Kabupaten Jepara Dalam (%) ................................................................
Tabel 4.2 Pendapatan PerkapitaKecamatan Di Kabupaten Jepara
Tahun 2006 – 2010 (Dalam Juta) ..........................................................
Tabel 4.3 Hasil Analisis Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan Tipologi Klassen ...............................................................
Tabel 4.4a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan Kedung
Tahun 2006-2010 ..................................................................................
Tabel 4.4b Sektor Unggulan Kecamatan Kedung Tahun 20062010 ......................................................................................................
Tabel 4.5a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Pecangaan Tahun 2006-2010 .................................................................
Tabel 4.5b Sektor Unggulan Kecamatan Pecangaan Tahun 20062010 ......................................................................................................
Tabel 4.6a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Kalinyamatan Tahun 2006-2010 ...........................................................
Tabel 4.6b Sektor Unggulan Kecamatan Kalinyamatan Tahun
2006-2010 .............................................................................................
Tabel 4.7a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Welahan Tahun 2006-2010 ....................................................................
Tabel 4.7b Sektor Unggulan Kecamatan Welahan Tahun 20062010 .......................................................................................................
Tabel 4.8a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Mayong Tahun 2006-2010 .....................................................................
Tabel 4.8b Sektor Unggulan Kecamatan Mayong Tahun 20062010 .......................................................................................................
Tabel 4.9a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Nalumsari Tahun 2006-2010 ..................................................................
Tabel 4.9b Sektor Unggulan Kecamatan Nalumsari Tahun 20062010 .......................................................................................................

xi

6

8
33
40
41
43
43
44
44
45
46
47
47
48
49
50
50

18. Tabel 4.10a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Batealit Tahun 2006-2010 ......................................................................
19. Tabel 4.10b Sektor Unggulan Kecamatan Batealit Tahun 20062010 .......................................................................................................
20. Tabel 4.11a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Tahunan Tahun 2006-2010.....................................................................
21. Tabel 4.11b Sektor Unggulan Kecamatan Tahunan Tahun 20062010 ......................................................................................................
22. Tabel 4.12a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan Jepara
Tahun 2006-2010 ..................................................................................
23. Tabel 4.12b Sektor Unggulan Kecamatan Jepara Tahun 20062010 ......................................................................................................
24. Tabel 4.13a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Mlonggo Tahun 2006-2010 ...................................................................
25. Tabel 4.13b Sektor Unggulan Kecamatan Mlonggo Tahun 20062010 ......................................................................................................
26. Tabel 4.14a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Pakis Aji
Kecamatan Tahunan Tahun 2006-2010 .................................................
27. Tabel 4.14b Sektor Unggulan Kecamatan Pakis Aji Tahun 20062010 ......................................................................................................
28. Tabel 4.15a Idenditifasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Bangsri Tahun 2006-2010 .....................................................................
29. Tabel 4.15b Sektor Unggulan Kecamatan Bangsri Tahun 20062010 ......................................................................................................
30. Tabel 4.16a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Kembang Tahun 2006-2010 ..................................................................
31. Tabel 4.16b Sektor Unggulan Kecamatan Kembang Tahun 20062010 ......................................................................................................
32. Tabel 4.17a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan Keling
Tahun 2006-2010 ..................................................................................
33. Tabel 4.17b Sektor Unggulan Kecamatan Keling Tahun 20062010 ......................................................................................................
34. Tabel 4.18a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Donorojo Tahun 2006-2010 ..................................................................
35. Tabel 4.18b Sektor Unggulan Kecamatan Donorojo Tahun 20062010 ......................................................................................................
36. Tabel 4.19a Identifikasi Sektor Unggulan Pada Kecamatan
Karimun Jawa Tahun 2006-2010 ...........................................................
37. Tabel 4.19b Sektor Unggulan Kecamatan Karimun Jawa Tahun
2006-2010 .............................................................................................

xii

51
52
53
53
54
55
56
56
57
58
59
59
60
61
62
62
63
64
65
65

38. Tabel 4.20 Jumlah Sektor Pada masing – Masing Kecamatan ................ 75
39. Tabel 4.21 Indeks Williamson Antar Kecamatan Di Kabupaten
Jepara Atas Dasar harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 ..................... 76

xiii

DAFTAR GAMBAR

No

Judul

1.
2.
3.

Halaman

Gambar 4.1 Peta Tipologi Klassen Kabupaten Jepara ........................ 42
Gambar 4.2 Peta Unggulan Sektor Pertanian Di Kabupaten Jepara ..... 67
Gambar 4.3 Peta Unggulan Sektor Pertambangan Dan Penggalian
Di Kabupaten Jepara .......................................................................... 67
4. Gambar 4.4 Peta Unggulan Sektor Industri Pengolahan Di
Kabupaten Jepara .............................................................................. 68
5. Gambar 4.5 Peta Unggulan Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih Di
Kabupaten Jepara ............................................................................... 69
6. Gambar 4.6 Peta Unggulan Sektor Bangunan Di Kabupaten
Jepara................................................................................................. 70
7. Gambar 4.7 Peta Unggulan Sektor Perdagangan, Hotel Dan
Restoran Di Kabupaten Jepara............................................................ 71
8. Gambar 4.8 Peta Unggulan Sektor Pengangkutan Dan
Komunikasi Di Kabupaten Jepara ...................................................... 72
9. Gambar 4.9 Peta Unggulan Sektor Keuangan, Persewaan Dan
Jasa Perusahaan Di Kabupaten Jepara ................................................ 73
10. Gambar 4.10 Peta Unggulan Sektor Jasa-Jasa Di Kabupaten
Jepara................................................................................................. 74

xiv

ABSTRAKSI
Penelitian mengambil judul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan
Kesenjangan Antar Kecamatan Di Kabupaten Jepara Tahun 2006 - 2010”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pola
pertumbuhan ekonomi, sektor unggulan dan non unggulan pada tiap – tiap
kecamatan, dan kesenjangan antar kecamatan di Kabupaten Jepara. Penelitian
menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Alat analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen
Location Quotient (LQ), dan Indek Williamson. Tipologi Klasen digunakan untuk
mengetahui pola pertumbuhan ekonomi, Location Quotient (LQ) digunakan
untuk mengetahui sektor unggulan dan non unggulan, sedangkan Indek
Williamson digunakan untuk mengetahui tingkat kesenjangan antar kecamatan di
Kabupaten Jepara.
Berdasarkan Tipologi Klassen di ketahui ada empat (4) klasifikasi yaitu
Daerah yang “cepat maju dan tumbuh” adalah Kecamatan Jepara, Daerah “muju
tapi tertekan” adalah Kecamatan Tahunan dan Keling, Daerah ” berkembang
cepat” adalah Kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Welahan, Nalumsari,
Batealit, Pakis Aji, Kembang, Donorojo, Karimun Jawa, dan Daerah “relatif
tertinggal “ adalah Kecamatan Kedung, Mayong, Mlonggo Bangsri.
Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa Kabupaten Jepara
terdapat tiga (3) kecamatan yang memiliki enam (6) sektor unggulan terbanyak
dibanding kecamatan lain. Yaitu Kecamatan Kedung, Kecamatan Kalinyamatan,
dan Kecamatan Bangsri
Indek Williamson menunjukkan nilai rata – rata tingkat kesenjangan antar
kecamatan di Kabupaten Jepara tahun 2006 – 2010 dari distribusi pendapatan
ekonominya semakin kecil / merata.
Menurut hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Jepara selama kurun waktu dari
tahun 2006 s/d 2010 pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi dan pola
pertumbuhan ekonomi yang harus di perhatikan di Kecamatan Kedung, Mayong,
Bangsri, Mlonggo karena termasuk dalam kreteria relatif tertinggal, sedangkan
untuk sektor unggulan perlu ditingkatkan kembali agar menjadi lebih maju. Nilai
rata – rata tingkat kesenjangan ekonomi di enam belas (16) kecamatan tersebut
relatif merata, tetapi nilainya perlu lebih di perhatikan karena tiap tahun terus
mengalami peningkatan.
Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan, Kesenjangan.

xv

ABSTRACT
the research titled: “Analysis of Economy Development and Gap Among
Sub-Districts in Jepara Regency Year 2006-2010”. The research purpose is
finding out about economy, economy development pattern, featured sector and
non-featured in each sub-district and gap among sub-districts in Jepara Regency.
The research uses descriptive quantitative method.
Analytical tool used in this research is Klassen Location Quotient (LQ)
typology, and Williamson Index. Klasen typology is used to find out economy
development pattern, Location Quotient (LQ) is used to find out featured system
and non featured system while Williamson Index is finding out to find out gap
level among sub-districts in Jepara Regency.
According to Klassen Typology, there are four classifications, they are
Region which “quickly developed and progressed”, such as Jepara sub-district,
“Developed but pressed” such as Tahunan and Keling sub-district, “fast
developing” region such as Pecangaan, Kalinyamatan, Welahan, Nalumsari,
Batealit, Pakis Aji, Kembang, Donorojo, Karimun Jawa sub-districts, and “left
behind“ region such as Kedung, Mayong, and Mlonggo Bangsri sub-districts.
Location Quotient (LQ) analysis shows that Jepara regency has three subdistricts which has more 6 other featured sectors than other sub-districts, they are
Kedung, Kalinyamatan, and Bangsri sub-districts.
Williamsons index shows the average gap level among sub-districts in
Jepara Regency year 2006 – 2010 from their economic development which
smaller and distributed.
According to the analysis done, it is concluded that each sub-district in
Jepara Regency along times since 2006 to 2010, economy development has
fluctuated and economic pattern to be paid attention in Kedung, Mayong, Bangsri,
and Mlonggo subdistricts since they “left-behind relative”, while for featured
sector need to be development to progress forward. The average of economic gaps
in sixteen sub-districts are relative distributed, but the point should be paid
attention since ach year, there’s a development.
Keywords: Economic development, featured sectors, gaps.

xvi

DAFTAR PUSTAKA
.Biro Pusat Statistik, PDRB Kabupaten Jepara Atas Dasar harga Konstan 2000,
2006 - 2010, Jepara
Hery, Tryanto, 2012. Analisis pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan
Ekonomi antar Kabupaten/kota di Propinsi DIY, Malang
Susanto, Dedi, 2011. Analisis Pertumbuhan, sektor Unggulan dan Kesenjangan
Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura, Malang
Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah, Jakarta : Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad.2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi; Erlangga,
Jakarta
Lincolin Arsyad, 1997, Ekonomi Pembangunan, Edisi Ketiga, Penerbit: STIE
YKPN: Yogyakarta
Todaro, M.P. 2000. Economic Development; Seventh Edition, Addition Wesley
Longman,Inc, New York.
Undulifolia, C. 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Ketimpangan
Antar Kecamatan di Kabupaten Kudus.
Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah
Indonesia Bagian Barat; Prisma, LP3ES No.3 Tahun XXVI, Jakarta.
Boediono. 1981. Teori Pertumbuhan Ekonomi; PB Fakultas Ekonomi UGM,
Yogyakarta
Riadi, RM. 2007. Pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Riau. (Peneliti Pusat Pengkajian Koperasi dan

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pendidikan Ekonomi-FKIP Unri.
Dipublikasikan)
Yuki, A. 2010. Analisis Ketimpangan Wilayah Di Propinsi DKI Jakarta Tahun
1995 – 2008, Semarang
Crossandra, U. 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Ketimpangan
Antar Kecamatan Di Kabupaten Kudus Tahun 2005 – 2009, Semarang

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia
dan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan pada
kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi dan serta harus memperhatikan tantangan perkembangan
global. Pelaksanaannya mengaju pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang
universal ditunjukkan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berdaulat,
keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya.
Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi
sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling
penting dalam keberhasilan perekonomian suatu negara untuk jangka panjang.
Proses ini dilihat dari aspek dinamis suatu perekonomian yaitu bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Suatu ekonomi
dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang berkembang apabila tingkat
kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang. Menurut Todaro (2000) terdapat tiga faktor atau komponen
utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, ketiganya adalah:
Akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya manusia,

2

Pertumbuhan penduduk beberapa tahun selanjutnya yang akan memperbanyak
jumlah akumulasi kapital, kemajuan teknologi.
Terkait dengan fenomena tersebut maka tingkat kemampuan daerah dengan
pemanfaatan sumber daya dimiliki merupakan syarat wajib yang harus digali dan
dimanfaatkan secara maksimal. Kenyataan tersebut akibat adanya pandangan
secara umum yang lebih disandarkan pada asumsi dengan besarnya pendapatan
asli daerah yang telah dimiliki suatu daerah. Kenyataan menunjukkan bahwa di
Indonesia saat ini banyak terdapat kesenjangan atau ketimpangan pembangunan
antar suatu daerah, hal tersebut dapat diketahui pada tingkat pembangunan antara
kawasan barat Indonesia dan kawasan timur Indonesia. Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa pembangunan kawasan barat Indonesia menjadi pusat-pusat
pertumbuhan atau pengembangan pembangunan, sehingga yang terjadi yaitu
adanya perbedaan yang sangat mencolok dari kedua wilayah tersebut.
Suatu ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan yang berkembang
apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada
masa sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per
kapita dalan jangka panjang. Menurut Lincolin Arsyd (1999) Pembanguna
Ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh
komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pemerintah
daerah berusaha untuk memperdayakan tingkat kemampuan ekonomi masing-

3

masing sektor. Hal tersebut mengingat kemampuan masing-masing daerah untuk
menciptakan pendapatan asli daerah mempunyai korelasi yang positif terhadap
eksis dan tidaknya kemampuan yang telah dimiliki. Tolok ukur ini menjadi sangat
penting dan menjadi pilihan fundamental untuk digunakan dalam rangka
menyikapi perubahan yang begitu cepat itu betul-betul terjadi. Seiring dengan
prinsip demokrasi, iklim perubahan akan memberikan kontribusi dalam
memberikan ruang dan peran serta masyarakat secara terbuka.
Pembangunan dalam lingkup negara secara spasial tidak selalu merata.
Kesenjangan antar daerah seringkali menjadi permasalahan yang serius. Beberapa
daerah dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan, sementara beberapa daerah
lainnya mengalami pertumbuhan yang lambat. Daerah-daerah yang tidak
mengalami yang sama disebabkan karena kurangnya sumber-sumber yang
dimiliki, adanya kecenderungan pemilik modal memilih daerah perkotaan atau
daerah yang memiliki fasilitas seperti prasarana perhubungan, jaringan listrik,
jaringan telekomunikasi perbankan, juga tenaga terampil. Disamping itu juga
adanya ketimpangan redistribusi pembagian pendapatan dari pemerintah pusat
atau propinsi kepada daerah seperti provinsi atau kecamatan (Mudrajad Kuncoro,
2004).
Salah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diidentifikasikan dengan
laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena itu semua wilayah
mencanangkan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagai salah satu tujuan
pembangunan wilayahnya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

4

internal dapat berupa kemampuan wilayah dalam menggerakkan sektor-sektor
andalannya dalam menopang kegiatan perekonomian. Faktor eksternal lebih
diakibatkan oleh perdagangan antar wilayah atau luar negeri, pertumbuhan
ekonomi sekitarnya, dan kebijakan pemerintah pusat.
Kemampuan setiap daerah untuk membangun daerahnya masing-masing
berbeda, karena dipengaruhi oleh adanya perbedaan potensi sumber daya yang
dimilikinya seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya
buatanserta sumber daya sosial. Dalam proses pembangunan ada daerah yang
melimpah sumber daya alam tetapi kurang dalam sumber daya manusia, namun
ada daerah yang sebaliknya kurang dalam hal sumber daya alam tapi melimpah
dalam sumber daya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas. Keadaan ini
selanjutnya menyebabkan perbedaan dalam perkembangan pembangunan yang
mengakibatkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan kesejahteraan di
masing-masing daerah.
Mengingat pentingnya pertumbuhan ekonomi regional, maka setiap daerah
dituntut mampu mengembangkan potensinya agar dapat menciptakan keunggulan
sektoral atau komoditi daerahnya, ini diharapkan agar sektor yang memiliki
keunggulan

tersebut

akan membawa

prospek

yang

lebih

baik untuk

dikembangkan, sehingga akan berdampak pada sektor-sektor lain untuk
berkembang serta berdampak positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) baik secara sektoral maupun perkapita.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan pertumbuhan
ekonomi yang meningkatkan dan distribusikan pendapatan yang merata.

5

Pertumbuhan ekonomi ini diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan laju pertumbuhannya atas dasar harga konstan (Masli, 2008).
Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan menimbulkan kesenjangan distribusi
pendapatan hal ini dikarenakan tidak memperhatikan apakah pertumbuhan
tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau
perubahan struktur ekonomi.
Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh masing – masing
orang, daerah satu dengan daerah lainnya maupun negara satu dengan negara
lainnya. Penting bagi kita untuk dapat memiliki definisi yang sama dalam
mengartikan pembangunan. Secara tradisional pembangunan memiliki arti
peningkatan yang terus menerus pada Gross Domestik Produk (GDP) atau Produk
Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan yang
tradisional difokuskan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu
provinsi, kabupaten dan kota.
Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten yang maju karena sektor
Industri Pengolahan. Selain itu Kabupaten Jepara juga memiliki berbagai potensi,
antara lain Investasi, Perdagangan, Koperasi, Ketahanan Pangan, Kehutanan dan
Perkebunan, Perikanan dan Kelautan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Akan
tetapi masyarakat masih belum puas dengan pembangunan yang dilakukan
pemerintah terhadap masing-masing daerah. Salah satu indikator keberhasilan
pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat diukur dengan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).

6

Tabel 1.1
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Propinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2010
2007
2008
2009
2010
Kabupaten/Kota
Kab. Cilacap
2,64
12,11
4,63
4,42
5,30
5,36
3,24
3,14
Kab. Banyumas
Kab. Purbalingga
6,19
4,14
3,25
3,14
Kab. Banjarnegara
5,01
2,84
2,69
2,62
Kab. Kebumen
4,52
3,24
2,49
2,43
Kab. Purworejo
6,08
5,30
3,57
3,45
Kab. Wonosobo
3,58
3,12
2,25
2,20
Kab. Magelang
5,21
5,42
3,40
3,28
4,08
6,39
3,26
3,16
Kab. Boyolali
Kab. Klaten
3,31
8,10
3,35
3,24
Kab. Sukoharjo
5,11
5,23
3,27
3,16
5,07
4,20
3,00
2,91
Kab. Wonogiri
Kab. Karanganyar
5,74
8,03
4,16
3,99
Kab. Sragen
5,73
5,23
3,55
3,43
Kab. Grobogan
4,37
5,84
3,24
3,14
4,46
4,60
2,98
2,90
Kab. Blora
Kab. Rembang
3,81
5,56
3,21
3,11
Kab. Pati
5,19
1,25
2,40
2,34
3,23
10,94
4,03
3,88
Kab. Kudus
4,74
5,72
3,26
3,16
Kab. Jepara
Kab. Demak
4,15
4,54
2,85
2,77
Kab. Semarang
4,72
5,17
2,91
2,83
Kab. Temanggung
4,03
5,61
3,00
2,91
Kab. Kendal
4,28
4,11
2,60
2,54
Kab. Batang
3,49
3,46
2,17
2,12
4,59
5,14
3,12
3,02
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
4,47
5,20
3,04
2,95
Kab. Tegal
5,51
7,27
3,90
3,76
Kab. Brebes
4,79
7,64
3,80
3,66
Kota Magelang
5,17
5,15
3,00
2,91
Kota Surakarta
5,82
7,69
4,11
3,95
Kota Salatiga
5,39
6,38
3,50
3,39
5,98
5,58
3,69
3,56
Kota Semarang
Kota Pekalongan
3,80
5,89
2,98
2,89
Kota Tegal
5,21
8,46
4,11
3,95
Sumber : Data diolah, BPS Jawa Tengah

7

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan PDRB di beberapa
Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, rata – rata laju pertumbuhan PDRB
yang terjadi di beberapa Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah mengalami
peningkatan tetapi tidak konsisten. Sama halnya dengan laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Jepara, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara mengalami fluktuasi
pada tahun 2007-2008 yaitu 4,74% menjadi 5,72%. Tetapi pada tahun 2009-2010
mengalami penurunan menjadi 3,26% pada tahun 2010 menjadi 3,16%.

8

Tabel 1.2
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jepara Dirinci Per Kecamatan
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)
KECAMATAN

2006

2007

2008

2009

2010

1. Kedung

143.770,16

149.516,13

151.263,77

158.570,93

159.177,97

2. Pecangaan

189.094,51

201.186,85

198.773,89

217.616,86

230.092,72

3. Kalinyamatan

128.561,66

142.105,13

146.736,10

168.131,20

170.267,10

4. Welahan

204.897,15

209.163,18

213.831,35

219.394,78

242.397,43

5. Mayong

206.405,91

199.347,95

198.149,55

208.447,30

221.693,79

6. Nalumsari

108.849,74

116.833,71

122.705,07

152.655,37

159.255,98

7. Batealit

259.996,50

292.941,41

330.093,08

387.639,77

369.073,33

8. Tahunan

601.763,36

626.138,80

636.630,79

666.495,85

705.209,14

9. Jepara

512.094,27

547.288,25

618.572,72

599.275,65

643.215,23

10. Mlonggo

318.794,66

346.878,60

197.902,78

219.577,91

228.174,94

160.458,93

172.389,99

183.541,40

11. Pakis Aji
12. Bangsri

245.249,68

272.220,67

271.315,08

273.852,30

276.379,37

13. Kembang

145.338,14

160.695,20

157.181,17

156.130,43

173.398,28

14. Keling

455.894,63

422.210,80

15. Donorojo
16. Karimun Jawa

33.340,75

36.151,15

PDRB
3.554.051,12 3.722.677,83
Sumber : BPS, Tinjauan PDRB Kab. Jepara 2010

309.443,27

282.342,10

290.527,73

142.229,72

167.919,34

177.393,20

34.701,59

34.996,58

40.459,29

3.889.988,85

4.085.438,36

4.270.256,90

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti mengambil inisiatif untuk
meneliti

posisi pertumbuhan perekonomian masing-masing kecamatan di

Kabupaten Jepara berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) per kapita, sektor unggulan serta untuk mengetahui
tingkat kesenjangan antar kecamatan di Kabupaten Jepara. Berdasarkan dari latar
belakang diatas, maka secara khusus akan dibahas mengenai kondisi tersebut
melalui penelitian dengan judul “ Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat
Kesenjangan Antar Kecamatan Di Kabupaten Jepara Tahun 2006 - 2010”.

9

B. PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
yang perlu diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi pada tingkat kecamatan di Kabupaten
Jepara?

2.

Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten
Jepara?

3.

Apa saja yang dapat dijadikan sektor unggulan pada tingkat kecamatan di
Kabupaten Jepara?

4.

Bagaimana kesenjangan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Jepara?

C. BatasanMasalah
Penelitian ini dititik beratkan pada pertumbuhan ekonomi, pola pertumbuhan
ekonomi, sektor unggulan, dan kesenjangan antar kecamatan di Kabupaten Jepara
periode tahun 2006-2010.
D. TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten
Jepara
2. Untuk

menganalisa

atau

mengkaji pola

pertumbuhan ekonomi

yangterjadi di Kabupaten Jepara
3. Untuk mengetahui sektor unggulan yang ada pada tingkat kecamatan di
Kabupaten Jepara
4. Untuk mengetahui kesenjangan antar kecamatan di Kabupaten Jepara

10

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Kabupaten
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi
dalam melakukan perbaikan-perbaikan dan kebijakan-kebijakan yang akan
diambil oleh pemerintah dalam mengembangkan dan menggali potensi
sektoral ekonomi di tiap-tiap wilayah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan
dan menambah referensi untuk melakukan penelitian yang sama pada
masa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2006-2011

0 7 22

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2006-2010

0 3 16

ANALISIS STRUKTUR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN PENDAPATAN DI KABUPATEN JEMBER 2007-2010

0 2 20

ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH BERDASARKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2007-2010

0 2 22

ANALISIS STRUKTUR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006 2009

2 12 124

PENGEMBANGAN POTESI EKONOMI LOKAL DAERAH UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN PERTUMBUHAN ANTAR Pengembangan Potesi Ekonomi Lokal Daerah Untuk Mengurangi Kesenjangan Pertumbuhan Antar Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2015.

0 2 15

PENGEMBANGAN POTESI EKONOMI LOKAL DAERAH UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN PERTUMBUHAN ANTAR Pengembangan Potesi Ekonomi Lokal Daerah Untuk Mengurangi Kesenjangan Pertumbuhan Antar Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2015.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengembangan Potesi Ekonomi Lokal Daerah Untuk Mengurangi Kesenjangan Pertumbuhan Antar Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2015.

0 3 7

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 3 15

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 5 15