PENERAPAN METODE INQUIRY DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII DI SMPN 13 MALANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN METODE INQUIRY DISCOVERY LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN PAI ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
KELAS VII DI SMPN 13 MALANG

TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:
CATRIN NURIA SAFITRI
NIM. 201010010311002

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
2014
i


ii

iii

iv

v

MOTTO

     

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ...”
(Al-Baqarah : 286)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN


Rasa syukur atas kehadirat ALLAH SWT, Maha pemberi petunjuk, Penguasa atas
ruh dan jasadku. Hanya dengan rahmat dan karunia yang Engkau berikan, saya
mampu bertahan dan terus berjuang. Tiada do’a yang selalu aku mohon selain
semoga skripsi ini cepat selesai dengan hasil yang baik.
Skripsi ini saya persembahkan untuk,
Papa dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasi saya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih atas semua perjuangan Papa dan Ibu
hingga aku bisa seperti saat ini.
Keluarga besar saya khususnya Buat Mbak Nul, Mas Sholeh dan mbak Faiz, Mas
Faris dan Mbak Ifa, Mbak Novi dan Mas Rian dan adikku Shabrina terima kasih
atas cinta dan kasih sayangnya serta do’a dan dukungannya selama ini.
Sahabat-sahabatku Kiki, Nia, Ari, Syaiful, Lia, Titah kalian adalah sahabatsahabatku yang tidak akan pernah kulupakan, terima kasih atas do’a, dukungan
serta kebersamaan dan persahabatan kita selamaini.
Teman-teman Tarbiyah 2010 terkhusus teman-teman seperjuangan terima kasih
atas semuanya yang sudah kalian berikan selama bimbingan.

vii

ABSTRAK
Safitri, Catrin Nuria. 2014. Penerapan Metode Inquiry Discovery Learning dalam

Pembelajaran PAI Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam Kelas VII di
SMPN 13 Malang. Skripsi, Malang: Program, Fakultas Agama Islam,
2014. Pembimbing (I) Drs. Faridi, M.Si (II) Nur Afifah Khurin Maknin,
M.Kes
Kata kunci: PAI, Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam,Metode Inquiry Discovery
Learning
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan Penerapan Metode
Inquiry Discovery Learning dalam Pembelajaran PAI Aspek Sejarah dan
Kebudayaan Islam Kelas VII H dan VII I di SMPN 13 Malang, 2)
mendeskripsikan faktor penghambat dan faktor pendukung dalam Penerapan
Metode Inquiry Discovery Learning dalam Pembelajaran PAI Materi Sejarah dan
Kebudayaan Islam Kelas VII H dan VII I di SMPN 13 Malang, 3)
mendeskripsikan Skill yang perlu dimiliki guru dalam menerapkan Metode
Inquiry Discovery Learning.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan yaitu salah satu
strategi dalam mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan suatu
metode dan bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, peneliti ingin
memberikan kualitas skripsi yang baik dengan data-data dan hasil yang dapat
dijadikan pertimbangan, jadi penelitian ini lebih menekankan pada kualitas data
dan kualitas pembahasan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan Metode Inquiry Discovery Learning dalam Pembelajaran PAI
Materi Sejarah dan Kebudayaan Islam Kelas VII H dan VII I di SMPN 13 Malang
yaitu terdiri dari beberapa tahapan yaitu a) pemberian masalah b) mengumpulkan
data c) pemecahan masalah d) membuat kesimpulan e) evaluasi. Selain itu, faktor
pendukung dalam penerapan metode ini yaitu 1) guru 2) siswa 3) sarana dan
prasarana 4) materi pelajaran, sedangkan faktor penghambat ada pada alokasi
waktu. Pada saat guru ingin menerapkan metode tersebut perlu memperhatikan
Skill yang perlu dimiliki yaitu a) mampu mengajar secara kontekstual b) mampu
memberikan tugas yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan c) mampu
memberikan penilaian secara proses d) mampu merangsang terjadinya interaksi
antar siswa e) mampu memberikan motivasi untuk merangsang keaktifan siswa,
sehingga pembelajaran bisa lebih optimal dan sesuai dengan tujuan yang
dinginkan.

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Penerapan Metode Inquiry Discovery Learning dalam Pembelajaran PAI Aspek
Sejarah dan Kebudayaan Islam Kelas VII Di SMPN 13 Malang”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Agama Islam.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Rosulullah Muhammad SAW, serta para sahabat. Berkat bimbingan beliau-lah
yang telah mengantarkan umatnya kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Selama menyusun skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Drs. Faridi M.Si., selaku pembimbing I dan Dekan Fakultas Agama Islam
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan
bimbingan serta arahan yang sangat berharga bagi peneliti hingga
terselesaikannya skripsi ini.
2. Nur Afifah Khurin Maknin M.Kes., selaku pembimbing II dan Ketua
Jurusan Tarbiyah yang telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi,
memberikan bimbingan serta arahan yang sangat berharga bagi peneliti
hingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Tarbiyah yang senantiasa memberikan
bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh perkuliahan di
Jurusan Tarbiyah FAI UMM.
4. H.MukhammadSyaroni, S.Pd, M.Pd.,selaku kepala SMPN 13 Malang
yang telah memberikan izin penelitian.
5. DraMufidah, selaku guru

PAI SMPN 13 Malang yang telah banyak

membantu dan membimbing dalam penelitian.

ix

6. Rekan-rekan sejawat Tarbiyah 2010 yang telah banyak memberikan
dukungan dan sumbangan pikiran yang bermanfaat dalam penelitian
skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu kelancaran penyusunan karya ini.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Malang, 11 Oktober 2014

Peneliti

x

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Halaman PernyataanKeaslian .......................................................................... iv
Halaman Motto ................................................................................................ v
Halaman Persembahan ..................................................................................... vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................. viii
Daftar isi .......................................................................................................... x
BAB I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
E. Batasan Masalah ................................................................................ 9
F. Batasan Istilah ................................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran................................................................. 16
1. Pengertian Belajar ....................................................................... 16
2. Pengertian Pembelajaran ............................................................. 17
3. Hakikat Pembelajaran ................................................................. 18
B. Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning........................... 18
1. Metode Pembelajaran .................................................................. 18
2. Faktor-faktor Pemilihan Metode Pembelajaran ............................ 20
3. Metode Inquiry Discovery Learning ............................................ 20
a. Pengertian Metode Inquiry Discovery Learning ...................... 20
b. Tujuan Metode Inquiry Discovery Learning ........................... 23

c. Tingkatan-tingkatan Metode Inquiry Discovery Learning ....... 24
d. Peranan Guru dalam Penerapan Metode Inquiry Discovery
Learning ................................................................................. 27
e. Langkah-langkah Inti Metode Inquiry Discovery Learning ..... 28
f. Keunggulan dan Kelemahan Metode Inquiry Discovery
Learning ................................................................................. 30
4. Metode Inquiry Discovery Learning dalam PAI .......................... 33

xi

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........................................... 35
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ........................................... 35
2. Fungsi danTujuan Pendidikan Agama Islam ................................ 36
a. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................. 36
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................ 37
3. Materi Sejarah dan Kebudayaan Islam ....................................... 38
D. Pembelajaran PAI pada Anak Usia SMP .......................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 46
B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 47

C. Informan Penelitian ......................................................................... 47
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 48
1. Pengamatan (Observation) .......................................................... 48
2. Wawancara (Interview) .............................................................. 50
3. Dokumentasi............................................................................... 52
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data ................................................................................. 54
B. Pembahasan ..................................................................................... 67
1. Penerapan Metode Inquiry Discovery Learning........................... 67
2. Faktor Pendukung dan Penghambat pada Penerapan Metode
Inquiry Discovery Learning ........................................................ 73
3. Skill yang Harus dimiliki Guru dalam Menerapkan Metode Inquiry
Discovery Learning..................................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 90
B. Saran ............................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94
LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................. 96


xii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, Muhammad. (2007). Guru dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar
baru Algesindo.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Agama RI. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahnya Bandung: CV
Penerbit Diponegoro.
Drost, J. (1999). Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: PT
Gramedia.
Gulo, W. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.
Hadi, Sutrisno. (2001). Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi.
Jalaludin. (1999). Filsafat Pendidikan Islam : Konsep dan Perkembangan
Pemikirannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
K, Roestiyah N. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
K , Tri Rama. t.t. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Majid, Abdul. (2000). Pendidikan agama Islam. Bandung: Remaja Rosda karya.
Moleong, Lexy J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: CV Mizaka Galiza.
Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

xiii

Mustahdi dan Sumiyati. (2013). Buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif.
Mustahdi dan Sumiyati. (2013). Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Nurdin, Syafrudin. (2002). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.
Jakarta: PT Intermasa.
Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarata: Kalam Mulia.
Riyanto,Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shaleh, Abdul Rachman. t.t. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak
Bangsa. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sudjiono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprahatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Illahi, Mohammad Takdir. (2012). Pembelajaran Discovery strategy dan Mental
Vocational Skill. Jogjakarta:Diva Press
Toha, Chabib, dkk. (1999). Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan
oleh Rasulullah sebagai suri tauladan bagi umatNya. Semua yang dilakukan
oleh Rasul adalah contoh proses pendidikan Islam yang mengajarkan semua
aspek kehidupan menuju kearah perbaikan hidup di dunia dan akhirat. Tugas
manusia adalah menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar
melalui proses pendidikan (Islam) sebab dalam kegiatan tersebut mengandung
ajakan, perintah serata pemberian contoh yang dilakukan oleh seorang guru
kepada siswa, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sosial.
Sebagaimana dalam QS. An-Nahl (16) : 125



Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.1
Ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa manusia diperintahkan
untuk menyampaikan ajaran Islam melalui proses pendidikan dengan cara
kebaikan, yakni dengan mempertimbangkan karakteristik siswa. Hal ini
diharapkan agar dalam proses pembelajaran lebih mudah difahami dan
1

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2006), hal. 281.

1

2

dimengerti oleh siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan optimal.
Pendidikan Agama Islam pada umunya adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati,
mengimani, bertaqwa, berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari
sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.2Pembinaan
pendidikan agama Islam dikembangkan dengan menekankan keterpaduan
antara tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.Guru agama perlu mendorong dan memantau kegiatan pendidikan
Agama Islam yang dialami oleh siswa di dua lingkungan pendidikan lainnya
(keluarga dan masyarakat), sehingga terwujud keselarasan dan kesatuan tindak
dalam pembinaannya.3
Salah satu tujuan pendidikan agama Islam yaitu membina murid-murid
untuk beriman kepada Allah, mencintai, mentaatiNya dan berkepribadian yang
mulia. Karena anak didik, terutama pada tingkat dasar akan memiliki akhlak
mulia melalui pengalaman, sikap, dan kebiasaan-kebiasaan yang akan
membina kepribadiannya pada masa depan. Oleh karena itu, bidang studi
pendidikan agama merupakan soko guru yang paling potensial dalam
membina generasi muda yang baik, yang jiwanya diisi dengan cinta kebaikan
untuk diri dan masyarakatnya kelak.4

2

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarata: Kalam Mulia, 2005), hal.21.
Ibid, hal. 23.
4
Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hal. 15.
3

3

Adapun Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 13 Malang tergabung dalam satu paket pelajaran agama yaitu PAI
(Pendidikan Agama Islam) yang terdiri dari Akhlaq, Aqidah, Fiqh, Al-Qur’an
dan Hadist serta Sejarah dan Kebudayaan Islam. Kurikulum yang digunakan
yakni kurikulum 2013 yang untuk sekarang ini hanya diterapkan di kelas VII.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dirancang untuk
mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.Selain itu, siswa tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan
dan wawasannya, tapi juga meningkat kecakapan dan keterampilannya serta
semakin mulia karakter dan kepribadiannya atau yang berbudi pekerti
luhur.5Melihat dari tujuan kurikulum 2013 tersebut sudah jelas bahwa dalam
pembelajaransiswa tidak hanyadiharapkan bertambah pengetahuan dan
wawasannya, tetapi juga meningkat kecakapan dan keterampilan siswa, dari
sini dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang diinginkan dalam
kurikulum 2013 yakni menuntut siswa untuk aktif sehingga kecakapan dan
keterampilan yang dimiliki meningkat.
Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam
proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai
dengan apa yang diharapkan. Suatu pembelajaran perlu memperhatikan
kondisi individu siswa karena merekalah yang akan belajar. Siswa merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu jika pembelajaran

5

Mustahdi dan Sumiyati,Buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VII SMP/MTs,(Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013), hal. iv.

4

memperhatikan perbedaan-perbedaan individual siswa, maka pembelajaran
benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik
menjadi baik.Keadaan yang terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang
menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan
di kelas berlangsung.
Proses pembelajaran selain menyentuh ranah kognitif juga perlu
menyentuh ranah afektif dan psikomotorik siswa meskipun pada kenyataannya
saat ini tidak kurang guru yang hanya terfokus pada ranah kognitif siswa saja.
Pembelajaran yang berbasis siswa mungkin lebih efektif dimana siswa
melaksanakan praktek langsung dan juga perlu adanya pengalaman
kontekstual, jadi siswa tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi mereka juga
mendapatkan pengalaman dengan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu di
sekolah. Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 81A Tahun 2013 yang menyebutkan:
“Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen
kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:
(1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas
peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
(4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan
berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.6
Berdasarkan pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum 2013
seperti yang disampaikan diatas, metode pembelajaran Inquiry Discovery
learningdimana pembelajaran berpusat pada siswa

6

dan memberikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A Tahun 2013, hal. 33.

5

pengalaman kepada siswa dengan menemukan konsep sendiri dan mampu
melahirkan siswa yang kreatif dan inovatif.
Proses belajar mengajar juga memerlukan suatu metode pembelajaran
yang bervariasi, sehingga dengan metode pembelajaran tersebut siswa bisa
lebih aktif di dalam kelas dan nantinya dapat meningkatkan kualitas belajar
siswa. Seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator harus pandai memilih
metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa, seperti yang
dilaksanakan di SMPN 13 sesuai dengan observasi terdahulu guru PAI
menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan akan aspek
serta karakteristik siswa, sehingga peneliti memilih untuk meneliti di SMPN
13 yang juga bisa dikategorikan sebagai sekolah favorit dengan berbagai
penghargaan lomba yang pernah diraih, selain itu peneliti memilih kelas VII
karena hanya kelas tersebut yang menerapkan kurikulum 2013 yang mana
kurikulum tersebut masih terbilang baru.
Guru PAI di SMPN 13 kelas VII H dan VII I pada aspek Sejarah dan
Kebudayaan Islam menggunakan metode pembelajaran Inquiry Discovery
learningyangmerupakan metode pembelajaran berpusat pada siswa dan tugas
guru hanya membimbing dan mengarahkan siswa, melalui metode ini siswa
diharapkan berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri selain itu siswa juga bisa
memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar untuk mendapatkan konsep
melalui dirinya sendiri sehingga pembelajaran berpusat pada siswa dan guru
sehingga sama-sama berperan aktif dalam mengeluarkan gagasan-gagasan.

6

Sejarah merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama,
yang dimaksud dengan sejarah adalah studi tentang riwayat hidup Rasulullah
SAW, sahabat-sahabat, dan imam-imam pemberi petunjuk yang diberikan
kepada murid-murid sebagai contoh teladan yang utama dari tingkah laku
manusia ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial.7
Seperti pada umunya, aspek sejarah merupakan aspek yang banyak
menyajikan cerita-cerita tentang sejarah pada zaman dahulu yang biasanya
guru hanya menggunakan metode ceramah saat menyampaikan aspek ini,
padahal tujuan dari bidang studi sejarah itu sendiri menurut Muhammad
Abdul Qadir Ahmad bidang studi sejarah akan memberikan contoh teladan
yang sempurna kepada pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam
kehidupan pribadi dan sosial anak-anak, serta mendorong mereka untuk
mengikuti teladan yang baik yang diterima sebagai realitas yang hidup dari
sejarah (misal) Rasul, sehingga mereka akan bertingkah laku seperti akhlak
Rasul.

Sejarah

akan

menumbuhkan

cinta

kepada

kebesaran

dan

kecenderungan meneladaninya ketika dia mulai merasakan bahwa dia pun
adalah salah seorang pengikut nabi SAW.8
Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam di SMPN 13 Malang guru
menggunakan metode Inquiry Discovery learning, sehingga selain karena
telah mengguanakan kurikulum 2013 yang mana siswa tidak hanya
diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannyatetapi juga meningkat
kecakapan dan keterampilan siswa, untuk itu metode Inquiry Discovery

7
8

Muhammad Abdul Qadir Ahmad,Op,.cit, hal. 162
Ibid , hal. 170.

7

learning ini diharapkan sesuai dengan aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam
yang merupakan aspek yang bisa ditafsirkan tanpa dibatasi dengan kaidahkaidah fiqh seperti aspek-aspek al-Qur’an dan Hadist dan juga Aqidah, selain
itu aspek sejarah juga merupakan aspek yang implementatif dalam kehidupan
sosial dan juga bisa menjadi pendidikan karakter tersendiri bagi siswa karena
di dalamnya banyak menyajikan cerita-cerita yang bisa diambil pelajarannya,
mulai dari Rasul hingga sahabat-sahabat Rasul serta para tokoh-tokoh Islam
lainnya sehingga menjadikan siswa lebih terampil dan inovatif, dengan
demikian peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut.
Penelitian skripsi ini peneliti akan terfokus mengenai “PENERAPAN
METODE INQUIRY DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
PAI ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII DI
SMPN 13 MALANG”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana

penerapan

metode

Inquiry

Discovery

Learningdalam

pembelajaran PAI aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam siswa kelas VII
SMPN 13 Malang?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan metode
Inquiry Discovery Learning dalam pembelajaran PAI aspek Sejarah dan
Kebudayaan Islam kelas VII SMPN 13 Malang?

8

3. Apa saja skill yang harus dimiliki seorang guru dalam menerapkan metode
pembelajaran Inquiry Discovery Learning?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka dapat ditentukan tujuan dari
penelitian sebagai berikut:
1. Guna

mendiskripsikan

penerapan

metode

Inquiry

Discovery

Learningdalam pembelajaran PAI aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam
siswa kelas VII SMP 13 Malang.
2. Guna mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam
menerapkan metode Inquiry Discovery Learning dalam pembelajaran PAI
aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam kelas VII SMPN 13 Malang.
3. Guna mengidentifikasi skill yang harus dimiliki seorang guru dalam
menerapkan metode pembelajaran Inquiry Discovery Learning.
D. Manfaat Penelitian
Setiap kegiatan pasti mempunyai manfaat baik bagi peneliti maupun bagi
orang lain, adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai calon guru peneliti dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai
bekal agar kelak mampu menggunakan metode-metode yang baik dan
sesuai dengan materi dan kurikulum yang ada.
2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
perkembangan penyelengaraan Pendidikan
pendidikan Nasional pada umumnya.

Agama

Islam

maupun

9

3. Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan Agama Islam.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya terfokus di SMPN 13 Malang kelas VII H dan VII I pada
mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), karena kelas VII merupakan
kelas yang menggunakan kurikulum 2013 dan menggunakan metode
pembelajaran InquiryDiscovery Learning pada pembelajaran PAI aspek
Sejarah dan Kebudayaan Islam.
F. Batasan Istilah
Guna memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahpahaman dalam
menafsirkan judul, maka perlu adanya beberapa penegasan istilah yang
berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu:
1. Penerapan
“Penerapan” berasal dari kata “terap”. Menurut kamus bahasa
Indonesia “penerapan” diartikan sebagai pengenaan perihal yang
dipraktekkan.9 Penerapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
peneliti melihat dpan mengamati seorang guru PAI yang sedang
menerapkan atau mempraktekkan metode InquiryDiscovery Learning
dalam pembelajaran PAI aspekSejarah dan Kebudayaan Islam kelas VII H
dan VII I di SMPN 13 Malang yang berkaitan dengan proses maupun
tahapan-tahapan pada penerapan metode InquiryDiscovery Learningmulai

9

582.

Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung, t.th), hal.

10

dari problematika yang ada dalam menerapkan metode tersebut, hal-hal
yang harus diperhatikan guru saat menerapkan metode tersebut serta faktor
pendukung metode tersebut, guna mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
2. Metode InquiryDiscovery Learning
“Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry discovery learning,
berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu
proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami
informasi.”10
Muhammad Takdir Illahi (2012) mengemukakan enam tingkatan
metode Inquiry Discovery Learning, sebagai berikut:
a. Tingkat Discovery Penuh
Pada tingkatan ini siswa memiliki kebebasan penuh untuk
menentukan bahan atau bentuk kegiatan yang akan mereka
lakukan. Kemudian, guru memberikan persoalan dan siswa
mempunyai kebebasan untuk memilih persoalan mana dan dengan
cara apa mereka melakukan. Pada tingkatan ini siswa dapat
memecahkan

persoalan

sendiri

sedangkan

guru

sekedar

memberikan motivasi dan jalan alternatif atas persoalan guna
memastikan keterlibatan siswa benar-benar teraplikasikan dalam
proses pembelajaran.

10

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hal. 135

11

b. Pengarahan pada Tingkat Pemikiran Siswa
Dalam tingkatan pemikiran siswa guru mempunyai
kesempatan untuk memberikan pengarahan dan masukan tentang
suatu persoalan yang sesuai dengan tingkatan pemikiran siswa.
Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk mencari generalisasi
dan spesifikasi dengan harapan mereka mempunyai semangat
untuk mendapatkan pemecahan dari suatu persoalan dan pada
gilirannya mereka akan termotivasi untuk belajar dengan
ketekunan yang tinggi.
c. Pemberian Intruksi yang Pelaksanaannya diserahkan Kepada Siswa
Pada langkah ini guru memberikan intruksi tentang suatu
kondisi, tetapi pelaksanaannya diserahkan kepada para siswa. Guru
hanya menyuguhkan materi yang akan dipelajari, keterlibatan
siswa secara penuh dan akan mendukung peningkatan kreativitas
siswa.
d. Guru Memberi Sejumlah Persoalan
Tingkatan ini sangat besar pengaruhnya bagi kematangan
para siswa dalam menerima suatu persoalan yang ditawarkan oleh
guru, guru berusaha menyajikan beberapa pertanyaan kepada siswa
agar membantu siswa mencari generalisasi dan spesifikasi.
Pertanyaan bertujuan mengasah dan mencoba kemampuan siswa
sejauh mana dapat menangkap dan mengkaji persoalan sesuai
dengan kemampuan yang siswa miliki.

12

e. Guru Memberikan Suatu Persoalan Tentang Generalisasi dan
Spesifikasi
Para siswa diminta untuk mencari pemecahan masalah dari
persoalan yang sedang dihadapi, dalam proses pemecahan masalah
diharapkan mereka mampu membandingkan dengan materi yang
lain dengan tujuan memberikan wahana variasi dalam proses
pencarian pemecahan masalah.
f. Guru Memberikan Suatu Generalisasi
Penguraian, dan Contoh-Contoh

Tanpa

Penjelasan,

Hal ini dilakukan agar siswa mempunyai motivasi tinggi
untuk menerapkan aplikasi pembelajaran yang diterima di sekolah,
dengan

didukung

kemampuan

mereka

dalam

menghadapi

tantangan hidup di masa depan.11
Dari keenam tingakatan metode Inquiry Discovery Learning di
atas, yang digunakan guru PAI di SMPN 13 Malang pada aspek
Sejarah dan Kebudayaan Islam dan juga yang merupakan subjek yang
diteliti adalah Pengarahan pada tingkat pemikiran siswa.Hal ini
dikarenakan siswa masih tergolong tingkat rendah pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama sehingga siswa masih
membutuhkan bimbingan seorang guru untuk mengarahkan.12
Metode Inquiry Discovery Learning dalam penelitian ini adalah
suatu proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak
perlu menjelaskan seluruh informasi kepada siswa. Guru hanya perlu
11

Mohammad Takdir Illahi, Pembelajaran Discovery strategy dan Mental Vocational
Skill, (Jogjakarta:Diva Press, 2012) hal. 33-34
12
Wawancara dengan Ibu Dra. Mufidah, Selaku Guru PAI SMPN 13 Malang, Rabu 23
April 2014.

13

membimbing suasana belajar siswa, sehingga mencerminkan proses
penemuan bagi siswa tersebut dan siswa dapat menggali informasi
secara mandiri tetapi tetap dibawah bimbingan guru.
Melalui metode ini siswa diharapkan tidak hanya mendapat
ilmu dari guru, selain itu mereka juga diberi kebebasan untuk mencari
informasi lain dengan cara mereka sendiri dengan bimbingan guru,
dengan demikian guru berharap siswa tidak hanya mendapat dari sisi
kognitifnya saja melainkan juga afektif dan psikomotorik siswa.
3. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam menurut Chabib Toha adalah sebutan
yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh
siswa muslim dalam menyelesaikan pendidikannya dalam tingkat
tertentu.13
Adapun yang dimaksud Pendidikan Agama Islam dalam penelitian
ini adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus ditempuh oleh siswa
di SMPN 13 Malang. Pendidikan agama Islam disini adalah mata
pelajaran yang mencakup beberapa aspek seperti Al-Qur’an Hadist,
Aqidah, Akhlaq, Fiqh, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Sedangkan aspek
yang maksud dalam penelitian ini adalah Sejarah dan Kebudayaan Islam.
G. Sistematikan Penulisan
Agar terlihat gambaran yang jelas dan menyeluruh maka peneliti menjabarkan
sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:
13

Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1999), hal. 4.

14

Bab I: berisi pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan
sistematika penulisan.
Bab II: berisi landasan teori yang berisi tentang belajar dan pembelajaran,
pengertian belajar, pengertian pembelajaran, hakikat pembelajaran, metode
pembelajaran, faktor-faktor pemilihan metode pembelajaran, metode Inquiry
Discovery Learning, pengertian metode Inquiry Discovery Learning, tujuan
metodeInquiry Discovery Learning, tingkatan-tingkatan metode Inquiry
Discovery Learning, peranan guru dalam penerapan metode Inquiry Discovery
Learning,

langkah-langkahInti

keunggulandan

kelemahan

metode
metode

Inquiry
Inquiry

Discovery

Learning,

Discovery

Learning,

metodeInquiry Discovery Learning dalam PAI, pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, pengertian Pendidikan Agama Islam, fungsi dan tujuan
pendidikan agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan
Agama Islam, aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam, Pembelajaran PAI pada
anak usia SMP.
Bab III: berisi tentang metodologi penelitian yang membahas tentang,
metodologi penelitian yang menjabarkan jenis penelitian, lokasi penelitian,
informan penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV: membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
berkaitan dengan latar belakang objek penelitian, hasil penelitian yang
didapatkan selama proses penelitian berlangsung dan data-data yang ada.

15

Bab V: berisi penutup, kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
rangkuman dari hasil penelitian yang diuraikan di bab IV. Saran merupakan
masukan yang merujuk pada hasil temuan peneliti selama proses penelitian
berlangsung.
Daftar pustaka, Lampiran-lampiran.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan motivasi belajar PKN melalui strategi pembelajaran inquiry discovery learning di kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang

2 8 129

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA Penerapan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8 Implemantasi Metode Bercerita Dalam Pemblajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMP Muhammadiyah Kebasen Kelas 8 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyuma

0 2 13

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PAI Kelas 9. Bab 13. Sejarah Tradisi Islam Nusantara

22 224 18

PENERAPAN NILAI-NILAI KETELADANAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII (STUDI KASUS DI MTs NEGERI 2 SURAKARTA).

0 1 18

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII

0 1 12

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP MUJAHIDIN PONTIANAK

0 0 11

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) POKOK BAHASAN SHALAT DI KELAS VII SMPN 1 PALLANGGA KABUPATEN GOWA

0 0 88

BAB II METODE DISCOVERY LEARNING DAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) A. Deskripsi Pustaka 1. Implementasi - IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNINGPADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI MA ABADIYAH KURYOKALANGAN KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI T

1 1 45