PENGARUH PH TERHADAP ADSORPSI ION TEMBAGA (II) MENGGUNAKAN ADSORBEN SELULOSA LIMBAH KULITKOPI TERAKTIVASI ASAM NITRAT.

PENGARUH pH TERHADAP ADSORPSI ION TEMBAGA (II)
MENGGUNAKAN ADSORBEN SELULOSA LIMBAH
KULIT KOPI TERAKTIVASI ASAM NITRAT

Oleh:
Sulya Fitri
NIM 4101210009
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pendere Saril, Kecamatan Bebesen kabupaten Aceh
Tengah Provinsi Aceh pada pada tanggal 27 Maret 1993. Penulis merupakan anak
pertama dari empat bersaudara dari pasangan Munir dan Sumiati. Pendidikan
penulis dimulai dari tahun 1997 di Taman Kanak – kanak Ruhama Takengon
Aceh Tengah, lulus tahun 1998. Tahun 1998, pendidikan dilanjutkan di MIN 1 Sp
Kelaping, Takengon dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, pendidikan
dilanjutkan di MTsN 1 Takengon dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2007
pendidikan dilanjutkan di MAN 1 Takengon, dan lulus tahun 2010. Tahun 2010
diterima sebagai mahasiswi di Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Kegiatan Intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti
oleh penulis antara lain adalah studi lapangan ke PDAM Tirtanadi Sunggal pada
tahun 2012, PT. Adolina pada tahun 2013, dan melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Badan Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Medan.
Penulis juga pernah mengikuti Seminar Nasional Kimia, dan Seminar
International Conference 2010. Terakhir, penulis lulus sidang meja hijau (ujian

mempertahankan skripsi) pada tanggal 25 Februari 2015.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada
penulis sehingga mulai dari penyusunan proposal penelitian, penelitian dan
penyusunan

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang

direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh pH Pada Adsorpsi Tembaga (II) Terhadap
Limbah Kulit Kopi Teraktivasi Asam Nitrat” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Sain Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai selesainya skripsi ini antara lain, kepada Ibu
Dra. Anna Juniar, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penagjuan

proposal penelitian dan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga samapaikan penulis
kepada Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan ibu Junifa
L. Sihombing S.Si, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani M.Si
selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, Bapak Drs.
Jasmidi M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, Bapak dan Ibu Dosen yang telah
mendidik penulis selama melakukan studi di kampus Unimed dan juga staf Pegawai
Jurusan Kimia FMIPA Unimed, Bang Nizam, Bang Helmi, Kak Tia, Kak Minda, Kak
Sherry, Bang Daniel serta kepada Pegawai Lab Instrument BARISTAND Bapak
Matias dan Ibu Marissa Naufa yang sudah membantu penulis.
Secara khusus, penulis menyampaikan terimakasih dan penghormatan yang
setinggi-tingginya kepada orang tua terkasih dan tersayang, Ayahanda, Munir dan
Ibunda, Sumiati, juga kepada adik-adikku,Eko Ramadhan, Kahfi Gustamil, dan

v

ii


PENGARUH pH TERHADAP ADSORPSI ION TEMBAGA (II)
MENGGUNAKAN ADSORBEN SELULOSA LIMBAH KULIT
KOPI TERAKTIVASI ASAM NITRAT

Sulya Fitri (4101210009)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh pH Terhadap Adsorpsi Ion
Tembaga (II) Menggunakan Adsorben Selulosa Limbah Kulit Kopi Teraktivasi
Asam Nitrat. Keberadaan selulosa banyak terdapat di alam salah satunya pada
kulit kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan kapasitas
adsorpsi selulosa kulit kopi yang teraktivasi asam nitrat 1 M terhadap ion Cu (II)
dari limbah pabrik logam dengan proses adsorpsi yang dilakukan pada variasi pH
3, 4, 5,dan 6. Analisis kandungan tembaga (II) tersebut dengan menggunakan alat
Spektroskopi Serapan Atom (SSA) dan karakterisasi selulosa dengan
menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared). Hasil analisis
limbah Cu (II) dengan variasi pH 3, 4, 5 dan 6 tersebut menunjukkan bahwa
kapasitas adsorpsi selulosa kulit kopi teraktivasi asam nitrat 1 M terhadap ion Cu
(II) berturut-turut adalah sebesar 0,0799 mg/g, 0,1257 mg/g, 0,2587 mg/g dan
0,6066 mg/g.
Kata kunci: Adsorpsi, Tembaga (II), Kulit Kopi, FTIR, SSA


vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x

BAB I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
1
3
3
4
4

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kulit Kopi
2.2.Selulosa

2.3. Logam Berat
2.4. Tembaga (Cu)
2.5. Adsorpsi
2.6. Analisa kualitatif dan kuantitatif
2.7. Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy)
2.8.Spektroskopi Serapan Atom

5
5
7
9
9
10
13
13
15

BAB III.METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.

Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Pembuatan Reagensia
3.3.1. Pembuatan Larutan Cu2+ 1000 ppm
3.3.2. Pembuatan Larutan Cu2+ 100 ppm

18
18
18
18
17
18
18
19

vii

3.3.3. Pembuatan NaOH 5 M
3.3.4. Pembuatan HNO3 1M


19
19

3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Preparasi Limbah Kulit Kopi
3.4.2. Aktivasi Adsorben Dengan HNO3
3.4.3. Preparasi limbah cair
3.4.4. Kurva Kalibrasi Standar Cu
3.4.6 Penentuan pH Optimum Adsorpsi Cu (II)

19
19
20
20
20
21

3.4. Bagan Alir Penelitian
3.4.1. Preparasi Limbah Kulit Kopi

3.4.2. Aktivasi Adsorben Dengan HNO3
3.4.3. Preparasi limbah cair
3.4.4. Kurva Kalibrasi Standar Cu
3.4.5. Pembuatan Blanko
3.4.6 Penentuan pH Optimum Adsorpsi Cu (II)

22
22
23
24
25
25
26

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN
4.1. Uji Kualitatif Terhadap Sampel logam Cu
4.2. Aktivasi Kulit Kopi
4.3. Identifikasi Gugus Fungsi Adsorben
4.4. Kurva Kalibrasi
4.2. Penentuan pH Maksimum Adsorpsi Tembaga (II)


27
27
27
30
32
33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

36
36
36

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

37
41

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Komposisi Fisik, Kandungan Nutrisi, Kecernaan
Protein Kulit Biji dan Kulit Buah Kopi.

Tabel 4.1.

Hasil Identifikasi gugus Fungsi

Halaman
6

31

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Bagian-bagian dari kulit kopi

6

Gambar 2.2.

Struktur Selulosa

7

Gambar 2.3.

Mekanisme Pertukaran Ion

7

Gambar 2.4.

Spektroskopi FTIR

14

Gambar 2.5.

Skema proses penyerapan dan pemancaran energi

15

Gambar 2.6.

Kurva Kalibrasi

16

Gambar 3.1.

Preparasi sampel limbah kulit kopi

22

Gambar 3.2

.Aktivasi adsorben dengan HNO3

23

Gambar 3.3.

Preparasi sampel limbah cair

24

Gambar 3.4.

Kurva Kalibrasi Standard Cu

25

Gambar 3.5.

Penentuan pH optimum adsorpsi Cu (II)

26

Gambar 4.1.

Mekanisme pemutusan ikatan antara lignin dan selulosa
menggunakan NaOH

28

Gambar 4.2.

Hasil spektroskopi FTIR pada kulit kopi (a) sebelum dan 30
(b) sesudah dicampurkan dengan limbah Tembaga (II)

Gambar 4.3. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Cu2+

32

Gambar 4.4.

Pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi ion logam Cu
34
oleh adsorben kulit kopi yang teraktivasi asam nitrat 1 M.

Gambar 4.5

Reaksi antara ion logam dengan selulosa.

34

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Perhitungan Pembuatan Larutan

41

Lampiran 2.

Perhitungan Kapasitas Adsorpsi

41

Lampiran 3.

Spektrum FTIR Kulit kopi

44

Lampiran 4

Dokumentasi Penelitian

46

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan Industri kimia di dunia saat ini telah mengalami
perkembangan pesat begitu juga industri kimia yang berada di Indonesia. Hal ini
ditandai dengan banyaknya kawasan – kawasan perindustrian yang ada, misalnya
di daerah Sumatera Utara terletak di kawasan Kim I dan Kim II. Tetapi
perkembangan industri kimia tersebut tidak sejalan dengan penanganan masalah
limbah yang dihasilkan oleh pabrik. Limbah yang dihasilkan oleh industri kimia
biasanya banyak mengandung logam berat yang berbahaya bagi lingkungan dan
mahluk hidup disekitar kawasan industri tersebut.
Logam berat merupakan senyawa kimia yang berupa logam dengan berat
molekul yang tinggi dan memiliki sifat beracun. Keberadaan logam berat dengan
konsentrasi melebihi ambang batas dapat memberikan dampak negatif bagi
lingkungan hidup. Dampak negatif yang langsung dirasakan oleh manusia antara
lain gangguan kesehatan dan keracunan seperti gangguan fungsi syaraf,
perubahan komposisi darah, kelainan pada jantung, paru-paru dan sebagainya.
Logam berbeda dengan polutan berbahaya lainnya karena logam bersifat tidak
terdegradasi, dapat terakumulasi pada jaringan hidup, dan terkonsentrasi pada
rantai makanan (Krismastuti, 2008).
Tembaga (Cu) merupakan logam essensial dibutuhkan oleh organisme
untuk metabolisme tubuh dan memiliki daya toksik yang tinggi (Yulianto, 2006).
Keracunan logam Cu biasanya berasal dari senyawa logam CuSO4 yang dapat
menyebabkan sakit perut, muntah, diare, dan bahkan dapat menimbulkan gagal
ginjal dan kematian dan banyak terjadi pada anak–anak (Astawan, 2008).
Seiring dengan berjalannya waktu, upaya untuk mengurangi pencemaran
logam berat terus dilakukan. Berbagai metoda telah dikembangkan untuk
memisahkan logam berat antara lain meliputi metoda pengendapan kimia, filtrasi
mekanik, penukar ion, elektrodeposisi, oksidasi reduksi, sistem membran, dan
adsorpsi fisik (Herwanto, 2006).
1

2

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode adsorpsi.
Adsorpsi merupakan proses yang muncul saat solut yang berupa gas atau cairan
tertarik ke permukaan (adsorben) dan membentuk lapisan atomik atau molekular
(adsorbat) (Hartati, 2011). Metode adsorpsi umumnya didasarkan pada
pertukaran ion logam dengan gugus fungsional yang ada pada permukaan
adsorben melalui interaksi pembentukan kompleks yang biasanya terjadi pada
permukaan padatan yang kaya akan gugus gugus fungsional seperti –OH, -NH, CH dan -COOH (Stum dan Morgan, 1996). Dalam proses adsorpsi mencakup
dua hal penting yaitu kinetika adsorpsi dan termodinamika adsorpsi. Kinetika
adsorpsi meninjau proses adsorpsi berdasarkan laju adsopsi sedangkan pada
termodinamika adsorpsi ditinjau tentang kapasitas adsorpsi dan energi adsorpsi
yang terlibat dalam proses adsorpsi (Purwaningsih, 2009).
Proses adsorpsi saat ini banyak dikembangkan dengan memanfaatkan
limbah atau bahan yang dapat didegradasi dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
Limbah tersebut seperti kulit kopi, kulit coklat, jerami padi, sekam padi dan lain lain. Pemanfaatan kulit kopi sebagai adsorben saat ini belum optimal digunakan
sedangkan potensi ketersediaan kulit kopi sangat melimpah di daerah penghasil
kopi.
Pada tahun 2012, Indonesia memiliki lahan kopi sebesar 1.233.698 ha
dengan produksi sebanyak 691.163 ton dan diekspor sebanyak 510.000 ton
(Deptan, 2013). Jadi dengan banyaknya produksi kopi maka dapat dilihat sampah
kulit kopi yang di hasilkan sekitar 330.000 ton kulit kopi pertahun. Di wilayah
Indonesia salah satu penghasil kopi yakni daerah Aceh Tengah dengan luas lahan
kopi seluas 48.300 ha dan produksi kopi sebesar 25.370 ton/tahun
(BPSAcehtengah, 2013). Maka potensi ketersediaan limbah kulit kopi yang
belum dimanfaatkan cukup besar dengan rasio perbandingan 48 : 52 (Pane,
2012). Kulit kopi yang digunakan pada penelitian ini berasal dari desa Bies
kecamatan Bies Mulie, Kabupaten Aceh tengah.
Limbah kulit kopi dapat digunakan sebagai adsorben karena di dalam kulit
kopi terdapat selulosa sebanyak 45 % yang berguna untuk menyerap logam berat
(Pane, 2012). Selulosa memiliki gugus fungsi yang dapat mengikat ion logam

3

tersebut. Gugus fungsi tersebut adalah gugus karboksil dan hidroksil (Herwanto,
2006). Penelitian ini didasari oleh penelitian Lelifajri (2011) yang menunjukkan
adsorpsi ion logam Cu menggunakan lignin dari limbah serbuk kayu gergaji
dengan variasi waktu (10, 20, 30, 40 dan 50 menit) dan pH larutan (3, 4, 5, 6 dan
7). Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa daya serap adsorpsi maksimum
ion Cu pada pH 6 dan waktu 15 menit. Safrianti (2012) menunjukkan bahwa
selulosa dari jerami padi termodifikasi asam Nitrat mampu menyerap logam Pb
(II) yang di pengaruhi oleh derajat keasaman /pH (3,4,5,6, dan 7) dan waktu
kontak (30,60,90 dan 120 menit), proses adsorpsi menunjukkan bahwa kapasitas
terbesar pada adsorben yang diaktivasi dengan asam nitrat dengan konsentrasi 1
M, pada pH 7 dan waktu kontak 90 menit. serta dalam penelitian Erni Misran
(2009) menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi dari kulit kopi dengan
kemampuan pengaduk untuk menyerap logam timbal yakni 0,0795 mg/g
adsorben untuk menyerap logam timbal.
Berdasarkan

dari

beberapa

penelitian

tersebut,

peneliti

tertarik

menggunakan adsorben dari selulosa kulit kopi yang di modifikasi asam Nitrat
terhadap kapasitas daya serap logam Cu dengan memvariasikan pH asam nitrat,
dan perlakuan berbeda terhadap adsorben kulit kopi.

1.2.Batasan Masalah
Dalam penelitian ini limbah kulit kopi berasal dari Bies kecamatan Bies Mulie
kabupaten Aceh tengah, penelitian ini dibatasi pada adsorpsi tembaga
menggunakan kulit kopi teraktivasi dengan beberapa variasi konsentrasi asam
nitrat 1 M. Kemudian dilakukan variasi pH 3, 4, 5, dan 6.

1.3.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh preparasi selulosa kulit kopi yang di aktivasi dengan
asam nitrat terhadap logam Cu?
2. Apakah gugus fungsi yang terdapat pada kulit kopi?
3. Bagaimana pengaruh pH maksimum dalam menyerap ion logam Cu?

4

1.4.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Mempreparasi dan mengkarakterisasi selulosa kulit kopi sebagai adsorben
logam Cu
2. Mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam kulit kopi
3. Mengetahui pH maksimum yang dapat menyerap logam Cu

1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1.

Mengurangi dampak limbah logam Cu (II) pada limbah industri dan
pemanfaatan secara maksimum limbah kulit kopi

2.

Memberikan informasi tentang pembuatan adsorben kulit kopi yang
teraktivasi untuk adsorpsi logam Cu (II) yang maksimum

3.

Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya dalam menganalisis berbagai ion
logam berat yang lain dengan menggunakan selulosa kulit kopi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan yang
diuraikan diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses adsorpsi logam tembaga (II) menggunakan selulosa yang berasal
dari kulit kopi yang kemudian diaktivasi dengan menggunakan asam nitrat
(HNO3) 1 M.
2. Identifikasi gugus fungsi menunjukkan adanya gugus –OH pada vibrasi
3571,00 cm-1 yang merupakan gugus utama pada selulosa.
3. Adsorpsi maksimum pada kulit kopi teraktivasi asam nitrat 1 M dengan
menngunakan sampel pabrik limbah Cu (II) yakni pada pH 6 dengan
menghasilkan kapasitas adsorpsi sebesar 0,6066 mg/g.

5.2. Saran
Dari hasil penelitian penulis menyarankan :
1. Pada pengukuran pH sebaiknya variasi pH perlu ditambahkan agar
kapasitas adsorpsi maksimum dapat terlihat dengan jelas dan dapat
ditambahkan dengan mengukur waktu kontak pada proses adsorpsi
2. Perlu dilakukan pengembangan terhadap adsorben selulosa tanaman
lain serta menngunakan sampel ion logam lain, seperti Arsen,
kromium, merkuri dan lain-lain.

36

41

DAFTAR PUSTAKA
Adreliana, Christi. (2011). Pemanfaatan kulit daging buah kopi yang diamonasi
pada pakan domba terhadap populasi mikroba konsentrasi VFA dan NH3
domba lokal jantan lepas sapih. Skripsi, FMIPA USU, Sumatera Utara
Alberty, Robert A. (1987), Kimia Fisis dan Teoritis, Erlangga, Jakarta
Andaka, (2008). Penurunan Kadar Tembaga Pada Limbah Cair Industri
Kerajinan Perak Dengan Presipitasi Menggunakan Natrium Hidroksida,
Jurnal Teknologi, Vol 1 No 2, 127-134. Fakultas teknologi Industri, Insitut
Sains & teknologi AKPRIND, Yogyakarta
Anshori, Jamaluddin Al. (2005), Spektroskopi Serapan Atom,

Laboratorium

Kimia FMIPA, UNPAD, Yogyakarta
Astawan,

Made.

(2008),

Bahaya

Logam

Berat

Dalam

makanan,

http://health.kompas.com/read/2008/09/21/11254074/Bahaya.Logam.Berat.
dalam.Makanan di Akses Februari 2014
Dinas

Perkebunan

(2013),

Luas

Areal

dan

produksi

tanaman

kopi,

http://ditjenbun.pertanian.go.id di akses mei 2014
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tengah, (2013), Luas Areal
dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kab. Aceh Tengah 2012 (765 Hits),
http://acehtengahkab.bps.go.id/?r=artikel/view&id=48 di akses Mei 2014
Fatoni, A. Hindrawaty, N. & Sari,N, (2010), Pengaruh pH terhadap Adsorpsi Ion
Logam Kadnium (II) Oleh Adsorben Jerami Padi, Jurnal Kimia
Mulawarman Vol 7 No. 5 ISSN 1693-5616, Kimia FMIPa Unmul ,
Samarinda
Febrinaldo, (2008), Optimasi Pemecahan Emulsi Air Dalam Pelumas Bekas
Menggunakan Campuran Larutan NaCl-Etanol, Skripsi, Departemen of
Chemestry, ITB, Bandung

42

Fessenden, (1986), Kimia Organik Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta
Hart. Harold, (2003), Kimia Organik Edisi 11, Erlangga, Jakarta
37
Hartati,I. Riwayawati, I.& Kurniasari., (2011), Potensi Xanthate Pulpa Kopi
Sebagai Adsorben Pada Pemisahan Ion Timbal Dari Limbah Industri Batik,
Momentum Vol 7, No. 2, 25-30, FT, Universitas Wahid Hasyim, Semarang
Herwanto, B. dan Santoso. E., (2006), Adsorpsi Ion Logam Pb(II) Pada Membran
Selulosa-Khitosan Terikat Silang, jurnal Akta Kimindo Vol. 2 No. 1 : 9-24,
FMIPA . ITS, Surabaya
Khopkar, S. M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas
Indonesia (UI-PRESS), Jakarta
Krismastuti,F.S.H, Budiman.Harry, & Setiawan. A.H., (2008), Adsorpsi Ion
Logam Cadmium Dengan Silika Modifikasi, Penelitian Kimia, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia , Tangerang
Kristianingrum, Susila., (2004), Spektroskopi Serapan Atom dan Penggunaannya
, FMIPA UNY. Yogyakarta
Kusumawati D. Ramadhani, (2010), Spektroskopi Serapan Atom, UGM,
Yogyakarta
Lelifajri, (2010), Adsorpsi Ion Logam Cu(II) Menggunakan Lignin dari Limbah
Serbuk Kayu Gergaji, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol 7, No 3
hal 126-129, ISSN 1426-5064., FMIPA, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh
Misran,Erni, (2009), Pemanfaatan kulit coklat dan kulit kopi sebagai adsorben
ion Pb dalam larutan, Sigma : jurnal sains dan teknologi. vol 12 No 1 2329, Universitas Sanata Dharma
Murray. R.K, Granner,K.D, & Rodwell V,W., (2006). Biokimia Harper Edisi 27,
EGC, Jakarta

43

Panjaitan, G.Y, (2009), Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb)
Pada Pohon Avicennia marina di Hutan Mangrove, Skripsi, Fakultas
Pertanian , USU, Medan
Pane. Imron, (2012), Perbandingan Aktivator EM4 Dan Stardec Dalam
Pembuatan Kompos Limbah Kulit Kopi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purwaningsih. Dyah., (2009), Adsorpsi Multi Logam Ag(I), Pb(II), Cr(III), Cu(II)
Dan Ni(II) Pada Hibrida Etilendiamino-Silika Dari Abu Sekam Padi, Jurnal
Penelitian Saintek, Vol.14, No.1 59-76. FMIPA, UNY, Yogyakarta
Rachmawati, A. dan Santoso, S.J., (2012) , Studi Adsorpsi Logam Pb(II) Dan
Cd(II) Pada Asam Humat Dalam Medium Air, Vol 2 No. 1 hal 46-57
Alchemy , FMIPA, Universitas Negeri Surakarta
Safrianti,iin; Wahyuni,Nelly & Zaharah., (2012), Adsorpsi Timbal (II) Oleh
Selulosa Limbah Jerami Padi Teraktivasi Asam Nitrat: Pengaruh pH Dan
Waktu

Kontak.

JKK

1(1)

:

2303-1077.

FMIPA,

Universitas

Tanjungpura.Pontianak
Samiardjo, Y. Warsito, (2008), Preparasi dan Penentuan Logam Berat Cu, Cr,
dan Mn Dalam Cuplikan Limbah Percetakan Dengan Metode Spektrometri
Serapan

Atom,

PROSIDING

SEMINAR

PENELITIAN

DAN

PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR, Pusat Teknologi Akselerator Dan
Proses Bahan.,Yogyakarta
Sukardjo, (1990), Kimia Fisika, PT Rineka Cipta, Jakarta
Sukarta. I Nyoman., (2011), Adsorpsi Ion Cr3+ Oleh Serbuk Gergaji Kayu Albizia
(Albizia faltaka) : studi Pengembangan Bahan alternative penyerap Limbah
Logam Berat, Laporan Penelitian., Institut Pertanian Bogor
Svehla.G. (1985). Vogel : Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan
semimikro, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta

44

Syauqiah, I. Amalia,M. Kartini, H.A. (2011), Analisis Variasi Waktu Dan
Kecepatan Pengaduk Pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat Dengan
Arang Aktif, Jurnal Info Teknik Vol 12 No 1. FMIPA, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin
Underwood., (1998), Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Widjayanti, E. Laksono, AK prodjosantoso, (2010), Efek pH Terhadap
Kemampuan adsorpsi Kitosan Dengan Logam, FMIPA UNY, Yogyakarta
Yulianto.B, Ario, R. dan Triono. A. (2006), Daya Serap Rumput Laut (Gracilaria
sp) Terhadap Logam Berat Tembaga (Cu) Sebagai Biofilter, jurnal Ilmu
Kelautan Vol 11(2) : 72-78, ISSN 0853-7291. FPIK, Universitas
Diponegoro, Semarang
Http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/pengertian-polisakarida-strukturcontoh-kegunaan-fungsi.html di akses 18 Februari 2014
Http://siskaapriyoannita.wordpress.com/2012/03/03/analisis_kualitatif_dankuantit
atif.html di akses Februari 2015
Http ://id.wiki_tembaga.org diakses Februari 2014