24
J. Benda Fungsional
Penciptaan karya kriya harus mempertimbangkan aspek fungsi, baik itu fungsi praktis, hias dan ekonomis. Kriya pada prinsipnya diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan akan fungsi praktis sehari-hari dan kebutuhan ekonomi bagi penciptanya. Estetika ergonomi terletak pada keamanan, kenyamanan dan
kesehatan yang akhirnya berorientasi pada keamanan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Sachari, 1989: 80.
K. Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan maenjadi lebih
baik Tarwaka, 2008: 7. Benda fungsional harus diterapkan ilmu ergonomi, karena benda tersebut
berhubungan langsung dengan manusia. Terlebih benda fungsional dengan material logam, karena logam merupakan material yang solid dan mempunyai
tepian yang tajam. Penentuan ukuran benda yang dibuat juga harus diperhatikan. Ukuran cincin
dibuat dengan ukuran rata-rata jari wanita Indonesia yang berkisar antara 10 sampai 12 mm. Penentuan berat anting antara 3 sampai 6 gram agar tidak terlalu
berat saat digunakan. Permukaan dan tepian yang halus juga harus diperhatikan agar tidak melukai penggunanya. Selain itu pemilihan bentuk,warna dan finishing
benda dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memperindah penggunanya.
25
BAB III METODE PENCIPTAAN
Metode berasal dari kata methodos yang berarti cara atau jalan, cara kerja untuk dapat memperoleh sebanyak mungkin gejala atau untuk memahami suatu
objek penelitian. Dalam proses penciptaan karya tugas akhir diperlukan pula kegiatan penelitian masalah terhadap fokus masalah yang dikaji. Meskipun
penelitian tersebut tidak telalu mendalam, langkah tersebut akan membantu untuk lebih memahami terhadap karya yang diciptakan.
Menurut Gustami 2007: 329 melahirkan sebuah karya seni khususnya karya seni kriya secara metodologis melalui tiga tahapan utama, yaitu eksplorasi
pencarian sumber ide, konsep, dan landasan penciptaan, perancangan perancagan desain karya dan perwujudan pembuatan karya.
A. Tahap Eksplorasi
Menurut Putra 2011: 10 “eksplorasi yaitu metode untuk memproses desain
yang diperlukan untuk menciptakan prod uk baru….”. Kegiatan eksplorasi ini
dilakukan dengan mencari informasi mengenai subjek penciptaan, yang kemudian akan dijadikan desain untuk membuat karya perhiasan dengan mengambil bentuk
dari subjek tersebut tersebut. Adapun kegiatan eksplorasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan tentang bentuk, gerak tubuh dan aktifitas angsa secara langsung
di kebun binatang dan lingkungan di sekitar rumah secara menyeluruh sehingga dapat menjadi acuan dalam pembuatan desain.