16
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kelembaban udara
Ketika udara banyak mengandung banyak uap air maka dapat dikatakan kelembaban udara adalah tinggi. Kelembaban udara adalah besaran yang
menunjukan kandungan uap air didalam udara. Uap air masuk ke atmosfer karena penguapan air dari lautan, sungai, danau, es, salju, tanah yang basah, dan tumbuh-
tumbuhan. Pada suhu tertentu udara hanya dapat mengandung uap air dalam jumlah tertentu. Jumlah uap air maksimum yang dikandung oleh udara dinamakan
udara jenuh. Jumlah uap air yang dapat ditampung oleh udara dipengaruhi oleh temperatur udara. Pada temperatur yang rendah, uap air yang dibutuhkan untuk
menjenuhkan udara sangat sedikit, sehingga dapat dikatakan udara mulai jenuh. Sedangkan pada temperatur tinggi, uap air yang dibutuhkan udara sangat banyak,
sehingga dapat dikatakan udara belum mulai jenuh. Kandungan uap air udara jenuh pada suhu yang berbeda dapat dilihat pada tabel 2.1.
Kanginan Marthen, 2000
Tabel 2.1. kandungan Uap Air Udara Jenuh
Suhu udara
o
C Kandungan uap air maksimum di
udara grm
3
-8 2,74
-4 3,66
4,84 4
6, 33 8
8,21 12
10, 57 16
13, 50 20
17,12 24
21,54 28
26,93 32
33,45 36
41,82
17
Pada tabel 2.1 terlihat bahwa pada suhu udara 32
o
C, udara jenuh mengandung maksimum 33,45 grm
3
, dan pada suhu 20 C, udara jenuh
mengandung maksimum 17,12 grm
3
. jadi pada suhu rendah, kandungan uap air maksimum diudara lebih sedikit. Sedangkan pada suhu tinggi, kandungan uap air
maksimum diudara lebih banyak. Kelembaban humidity ada dua macam yaitu kelembaban mutlak dan
kelembaban relatif atau nisbi. Kelembaban mutlak adalah bilangan menyatakan massa uap air dalam gram yang terkandung dalam 1 m
3
udara. Sebagai contoh, jika 1 m
3
udara mengandung 5 gram uap air, maka kelembaban mutlak udara adalah 5 grm
3
. Kelembaban relatif adalah bilangan persen yang menunjukan perbandingan antara massa uap air yang ada di udara dan massa uap air yang
dikandung udara jenuh pada tekanan dan suhu yang sama.
Kelembaban relatif udara berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan cuaca di suatu tempat, dan juga banyak uap air yang diserap udara ditempat itu. Pada
suhu tinggi dimana udara mengandung sedikit uap air, maka kelembaban relatifnya rendah. Sedangkan pada suhu rendah dimana udara mengandung sedikit
uap air, maka kelembaban relatifnya tinggi. Jadi pada suhu tinggi, udara memerlukan banyak uap air mencapai kelembaban relatif yang tinggi. Sedangkan
pada suhu rendah, tidak memerlukan banyak uap air untuk mencapai kelembaban relatif yang tinggi. Oleh karena itu pada siang hari, kelembaban relatifnya lebih
rendah dibandingkan pada pagi hari. Kelembaban relatif pada cuaca cerah lebih rendah dibandingkan pada cuaca mendung atau hujan. Udara akan terasa nyaman
jika kelembaban relatifnya 50, dan sangat tidak nyaman jika kelembabanya 99. Pengontrolan kadar air dalam udara sangat penting untuk kenyamanan
manusia dan dan berpengaruh dalam proses produksi tertentu. Kanginan Marthen, 2000
18
2.2 Mikrokontroller AT89S51