Test komunikasi wireless nrf24l01

Analisa Pembuatan Client : Pada pembuatan client baru bisa sebatas memancarkan sinyal dari ESP 8266, dan dibaca menggunakan handphone. Untuk komunikasi wifi antara ESP 8266 dengan ESP 8266 masih banyak menemukan kendala pada pemograman kedua ESP dan arduino sebagai servernya. Dan komunikasi wireless menggunakan modul ESP 8266 hanya komunikasi point to point komunikasi tunggal, bukan komunikasi multipoint. Sehingga dipilih jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan modul komunikasi wireless lain yaitu NRF24l01 sebagai modul komunikasi wireless yang akan dipakai dan dapat dilihat paa gambar 4.29. Modul NRF24l01 ini merupakan sebuah modul komunikasi jarak jauh yang memanfaatkan pita gelombang RF2.4 GHz. Untuk lebih jelasnya mengenai NRF24l01 dapat dilihat pada data sheet yang terdapat pada lampiran L1 sampai L4. Gambar 4.29. Modul wireless nrf24l01

4.2.2. Komunikasi wireless NRF24l01

4.2.2.1. Test komunikasi wireless nrf24l01

Sebelum melakukan komunikasi menggunakan nrf24L01 maka alangkah baiknya di lakukan percobaan terlebih dahulu menggunakan program, untuk mengetahui jarak maksimal penggunakan gunakan modul nrf24l01 yang masih bisa terhubung satu dengan yang lain. Dengan melakukan pengkabelan pada client yang menggunakan modul wireless yang dapat dilihat pada gambar 4.30, dan hubungan pengkabelan dapat dilihat pada tabel 4.6., sedangkan untuk untuk pemogramanannya dapat dilihat pada gambar 4.31. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.30. Pengkabelan pada client pengirim sinyal Tabel 4.6. Koneksi NRF24l01 ke Arduino NRF24l01 Pin Arduino Pin GND GND VCC 3.3 V CE 9 CSN 10 SCK 13 MOSI 11 MISO 12 Gambar 4.31. Program pengiriman sinyal Program pengirim sinyal ini akan mengirimkan sinyal ke penerima dengan dan membuat lampu di sinyal penerima mati 1 detik kemudian nyala 1 detik apabila pengirim dan penerima masih dalam jangkauan komunikasi wireless, tetapi apabila jarak penerima dan pengirim melebihi jangkauan maka led indikator pada penerima akan mati, sehingga dapat diketahui seberapa jauh jarak yang bisa dijangkau oleh kedua modul ini. Rangkaian penerima dapat dilihat pada gambar 4.32.,dan program pada arduino penerima bisa dilihat pada gambar 4.33. Gambar 4.32. Penerima sinyal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.33. Program penerima data Setelah mengunggah program ke kedua arduino, setelah selesai semua dan nrf24l01 juga sudah dipasang, maka dilakukan langkah percobaan untuk mengukur jarak yang bisa ditempuh komunikasi nrf24l01, dan memiliki data pada tabel 4.7. Untuk mengetahui data yang dikirim dan yang diterima, maka dilakukan pengujian data yang dikirim dan yang diterima. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencatat data yang dikirim pada client dengan memantau pada serial monitor di program pengiriman di software arduino dan mencatat data yang diterima pada Labview. Pengujian dengan pengirim data client A dengan masukan data analog, program yang digunakan pada pengirim dapat dilihat pada gambar 4.34. sementara untuk rangkaian hardware pada pengirim dapat dilihat pada gambar 4.35. dan untuk penerima menggunakan rangkaian server yang dapat dilihat pada gambar 4.36. Tabel 4.7. Data Pengaruh jarak terhadap komunikasi 2 client Jarak Kondisi Led 5 m Kedip 10 m Kedip 15 m Kedip 20 m Kedip 25 m Kedip 30 m Kedip 45 m Kedip 50 m Kedip 55 m Kedip 60 m Kedip 65 m Kedip 70 m Kedip 75 m Kedip 80 m Kedip 85 m Kedip 90 m Mati 95 m Mati 100 m Mati Terlihat pada data ditabel 4.7. ketika client dan server dijauhkan dan menginjak jarak 90 m maka komunikasi wireless akan terganggu dan bahkan akan terputus komunikasinya, dengan dilihat nyala lampu indikator pada server. Sehingga bisa dikatakan bahwa komunikasi wireless menggunakan nrf24l01 jenis ini hanya mampu bekerja maksimal dalam jarak 85 m, apabila lebih dari 90 m komunikasi tidak terhubung. Gambar 4.34. Program pengiriman data Gambar 4.35. Rangkaian hardware pengirim Pada hardware pengiriman, data analog yang dikirim merupakan masukan dari potensio. Penggunakan potensio untuk mengatur masukan data analog supaya bisa diatur menjadi beberapa tahapan tegangan. Sementara untuk rangkaian penerima dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilihat pada gambar 4.36. dan program yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.37. Untuk tampilan data yang dikirim dapat dilihat pada gambar 4.38. dan untuk data yang diterima dapat dilihat pada gambar 4.39. Dan untuk data keseleruhan dapat dilihat pada tabel 4.8. sementara untuk tampilan grafik dapat dilihat pada gambar 4.40. Gambar 4.36. Rangkaian hardware penerima Gambar 4.37. Program penerima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.39 Data Diterima Gambar 4.38. Data dikirim Tabel 4.8. Perbandingan data dikirim dan diterima No Data Kelembaban Dikirim Data Kelembaban Diterima Ket A B C A B C 1 4.09 9.55 1.34 4 9 1 2 4.24 9.70 1.49 4 9 1 3 3.33 0.45 14.58 3 14 4 10.91 1.04 36.01 10 1 36 5 11.06 18.81 36.16 11 18 36 6 19.39 18.96 48.36 19 18 48 7 25.91 19.25 55.06 25 19 55 8 26.06 39.40 55.66 26 39 55 9 45.61 39.55 55.80 45 39 55 10 45.76 39.70 82.14 45 39 82 11 62.16 51.49 82.10 62 51 82 12 77.88 74.33 94.64 77 74 94 13 98.64 74.48 99.50 98 74 99 14 99.24 95.67 99.85 99 95 99 15 100.00 100.00 100.00 100 100 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis : Dari beberapa hasil data percobaan pada Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa data yang dikirim oleh server apabila mempunyai pecahan akan mengalami pembulatan kebawah saat diterima oleh client. Sementara untuk data yang tidak memiliki pecahan tidak mengalami pembulatan kebawah tetap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dikirim dari masing masing client ke server mengalami pembulatan ke bawah. Untuk keseluruhan percobaan dapat dilihat pada Lampiran L5 sampai L31 Gambar 4.40. Grafik tampilan Labview

4.2.2.2. Komunikasi multipoin menggunakan nrf24l01