vi
Buku Guru kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
2. Rekayasa
Rekayasa dikaitkan dengan kemampuan teknologi dalam merancang, merekonstruksi, dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah. Rekayasa adalah upaya proses konstruksi penyambungan kayu, tali, plastik, kertas, dan lainnya untuk
menghasilkan produk yang kuat baik secara mekanik maupun elektronika harus dilakukan dengan prinsip ketepatan, dan ergonomik agar aman dan nyaman
digunakan.
3. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup
agar lebih besartumbuh, dan berkembang biakbertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan daya pikir dan perasaan seolah dirinya pembudidaya dan berpikir
sistematis berdasarkan teknologi dan potensi kearifan lokal.
4. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, mengolah bahan dasar menjadi produk olahan jadi, yang mempunyai nilai tambah hiegienis, rasa, estetis, dan ekonomis
melalui teknik pengolahan seperti: mengawetkan, memodiikasi, pengemasan, dan penyajian agar dapat dimanfaatkan, serta didasari dengan kinerja pikir teknologis.
Ketentuan pelaksanaan pembelajaran prakarya dapat dilakukan dengan cara satuan pendidikan diberikan kebebasan memilih aspek mata pelajaran Prakarya
disesuaikan kemampuan sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
Prakarya
vii
Pertama, Satuan pendidikan diwajibkan untuk membelajarkan minimal 2 dua aspek dengan mempertimbangkan ketersediaan kompetensi tenaga pendidik
di satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh jika kelas VII semester 1 mengambil kerajinan, maka kelas VII semester 1 dan kelas IX semester 1 harus
mengambil kerajinan. Demikian juga kelas VII semester 2 jika mengambil pengolahan, maka pada kelas VIII semester 2 dan kelas IX semester 2 harus mengambil pengolahan
agar peserta didik menguasai ketuntasan kompetensi secara utuh sesuai kurikulum. Kedua, Satuan pendidikan diwajibkan untuk membelajarkan minimal 2 dua
aspek dengan mempertimbangkan ketersediaan kompetensi tenaga pendidik di satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, jika kelas VII semester 1
mengambil kerajinan, kelas VII semester 2 mengambil pengolahan, kelas VIII semester 1 mengambil budidaya, dan semester 2 mengambil rekayaya, dan pada kelas IX
semester 1 dan semester 2 mengambil 2 aspek yang lain dengan mempertimbangkan prinsip pemerataan aspek dan ketuntasan kompetensi sesuai kurikulum.
Ketiga, jika satuan pendidikan berkeinginan untuk membelajarkan 4 empat aspek prakarya diperkenankan selama mampu menyediakan jam tambahan, fasilitas
belajar, dan tenaga pendidik. Berapapun aspek prakarya yang diajarkan di satuan pendidikan, nilai akhirnya tetap satu nilai. Ditinjau dari aspek kompetensi atau
materi prakarya yang cukup banyak sedangkan waktu yang tersedia sedikit tidak memungkinkan semua materi dalam kurikulum diberikan semua, maka dari itu,
satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk memilih dan memadatkan materi yang esensial dengan mempertimbangkan kondisi sekolah, sumber daya, dan
memperhatikan kearifan lokal daerah setempat.