USBN Upaya Menguatkan Kembali Peran Guru Guru sebagai Teladan dalam Kejujuran Ujian sebagai Bagian dari Pendidikan dan Mendorong Siswa Berpikir Kritis Jadikan Hasil Ujian atau Evaluasi sebagai “Cermin” dan Perbaikan

Implementasi Mandiri dan Bertahap Tahun 2017 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 9.830 sekolah Tahun 2018 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 90.000 sekolah Dukungan Daerah  Kota Malang  Kab. Banyuwangi  Kab. Siak  Kab. Lamongan  Kab. Bandung  Kab. Purwakarta  Kab. Pemalang  Kab. Bantaeng  Prov. NTB 6 Kabupaten Uji Coba Sekolah Rintisan Tahun 2016 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 542 Sekolah 2 1. Gerakan PPK sebagai Poros Pendidikan Terwujudnya Penguatan Pendidikan Karakter PPK sebagai fondasi utama dari pembangunan karakter bangsa dan merupakan transformasi dari penanaman nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan, utamanya melalui aspek keteladanan Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, dan seluruh figur penyelenggara pendidikan serta tokoh-tokoh masyarakat. 2. Pembangunan Karakter merupakan Kewajiban Bersama Terselenggaranya pembangunan karakter bangsa sebagai kewajiban seluruh Kementerian Lembaga, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Pelaku Bisnis dan masyarakat komunitas, agar segenap sumberdaya yang dimiliki dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan pendidikan karakter . 3. Dukungan Komitmen dan Regulasi Gerakan PPK Terwujudnya komitmen dan dukungan regulasi terkait dengan: a Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai Manager; b Revitalisasi kewajiban 8 jam guru di sekolah; c Implementasi Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah sebagai badan gotong royong dan partisipasi masyarakat; d Kegiatan pembelajaran 5 hari; e Penguatan dan perluasan kegiatan di sekolah dan luar sekolah seni budaya, keagamaan, ekstra dan kokurikuler, literasi. 4. Memperhatikan Keberagaman dan Tingkat Kesenjangan Tercapainya tahapan pelaksanaan PPK sesuai dengan keberagaman dan tingkat kesenjangan setiap satuan pendidikan yaitu di perkotaan, sub-perkotaan, sampai daerah 3T dengan mempertimbangkan keterbatasan prasarana dan sarana sekolah, serta aksesibilitas ke sekolah jalur lembah, hutan, sungai, dan laut. 19 Guru yang baik bagaikan petani. Mereka menyiapkan bahan dan lahan belajar di kelas, memelihara bibit penerus bangsa, menyirami mereka dengan ilmu, dan memupuk jiwa mereka dengan karakter yang luhur. Guru yang ikhlas adalah petani yang mencetak peradaban. Ahmad Fuadi, Sastrawan Terima Kasih Terima Kasih foto: anakbersinar.com Arie Budhiman arie.budhimankemdikbud.go.id Portal cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id Arie Budhiman arie.budhimankemdikbud.go.id Portal cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id SURAT ELEKTRONIK SURAT ELEKTRONIK

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL

Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual Tan OnnSeng, 2000. Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan barunyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills HOT’s, keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilanNorman and Schmidt.

2. Model pembelajaran Project Based Learning PjBL.

Merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah Barel, 2000 and Baron 2011. Tujuan Project Based Learning adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggitaksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 Cole Wasburn Moses, 2010.

3. Model Pembelajaran Penyingkapan penemuan dan pencarianpenelitian

Model pembelajaran penyingkapan Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan Budiningsih, 2005:43. Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and principles in the mind Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219. Tujuan PPK Implementasi nilai GNRM Isi Modul PPK  Olah raga  Olah pikir  Olah rasa  Olah hati Pengembangan kapasitas pelaku PPK 4 Dimensi pengembang an 1. Kebijakan Konsep Dasar PPK 2. Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah 3. PPK Berbasis Kelas 4. PPK Berbasis Budaya Sekolah 5. PPK Berbasis Masyarakat 6. Assesment, Monitor dan Evaluasi PPK 7. Desain Rencana Tindak Lanjut RTL  Pelatihan langsung on site  Pendampingan langsung  Penyediaan sumber-sumber pelatihan di dunia maya, modul pelatihan, video pembelajaran, dll dalam jaringandaring  Religius  Nasionalis  Mandiri  Gotong royong  Integritas  Kepala Sekolah  Guru  Komite Sekolah  Orang tua Metode Pelatihan Fasilitator Fasilitator