Metode Penentuan Objek Penelitian Variabel Penelitian Prosedur Penelitian Cara Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penentuan Objek Penelitian

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah VCO yang dibuat dengan cara pengadukan tanpa pemancingan dan cara pengandukan dengan pemancingan. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah VCO yang dibuat dengan cara pengadukan tanpa pemancingan dan cara pengandukan dengan pemancingan.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah cara pembuatan VCO, yaitu VCO yang dibuat dengan cara pengadukan tanpa pemancingan dan cara pengandukan dengan pemancingan. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas kadar air, indeks bias, angka asam, angka penyabunan, angka iod, angka peroksida dan komposisi VCO. 3. Variabel Terkendali Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah asal, jenis dan umur kelapa.

C. Prosedur Penelitian

1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. neraca digital b. oven c. labu Erlenmeyer 250 mL d. labu Erlenmeyer 250 mL yang dilengkapi dengan tutup e. pendingin tegak f. pipet volume 1 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL, 25 mL, 50 mL g. botol timbang h. buret mikro 10 mL i. labu ukur 100 mL, 250 mL, 500 mL, 1000 mL j. statif dan klem k. penangas air l. corong buchner m. desikator n. pengaduk magnetic o. refaktometer Bausch Lomb Abbe p. GC 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. VCO yang dibuat dengan cara pengadukan tanpa pemancingan dan cara pengadukan dengan pemancingan. b. alkohol netral 96 c. asam asetat CH 3 COOH glasial d. kloroform CHCl 3 e. karbon tetraklorida CCl 4 f. larutan KOH 0,5 N dalam alkohol g. larutan KOH 0,1 N h. larutan HCl 0,5 N i. reagen hanus IBr j. larutan KI jenuh k. KI 15 l. larutan N 2 S 2 O 3 0,1 N m. larutan N 2 S 2 O 3 0,01 N n. amilum o. indikator pp p. aquades q. boron triflorida BF 3 – methanol CH 3 OH r. n-heksana CH 3 CH 2 CH 3

D. Cara Kerja

1. Pembuatan sampel virgin coconut oil VCO 1.1. Pembuatan sampel virgin coconut oil VCO dengan metode pengadukan tanpa pemancingan a. Menyediakan dua daging kelapa yang sudah tua, kemudian parut dan timbang lalu buat santan, tiap satu butir kelapa ditambah dengan 300 mL aquades. b. Membiarkan santan selama 2 jam dalam corong pisah atau botol aqua sampai terpisah antara air dan santan kanil. c. Memisahkan santan kanil dengan membuang air menggunakan selang. d. Mengaduk santan kanil dengan mixer dengan waktu pengadukan selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. e. Memindahkan santan kanil yang telah dimixer ke dalam corong pisah atau botol aqua dan didiamkan selama 6-7 jam sampai terbentuk tiga lapisan, yaitu minyak pada lapisan atas, blondo pada lapisan tengah dan air pada lapisan bawah. f. Memisahkan dan menyaring minyak kelapa murni dengan kertas saring Whatman 42. g. Menyaring kembali dengan bentonit. Haryani, 2006 1.2. Pembuatan sampel virgin coconut oil VCO dengan metode pengadukan dengan pemancingan a. Menyediakan dua daging kelapa yang sudah tua, kemudian parut dan timbang lalu buat santan, tiap satu butir kelapa ditambah dengan 300 mL aquades. b. Membiarkan santan selama 2 jam dalam corong pisah atau botol aqua sampai terpisah antara air dan santan kanil. c. Memisahkan santan kanil dengan membuang air menggunakan selang. d. Memindahkan santan kanil ke dalam corong pisah atau botol aqua kemudian tambahkan VCO yang sudah jadi dengan perbandingan santan kanil:VCO adalah 800 mL:800 mL, 800 mL:400 mL, 800 mL:267 mL, 800 mL:200 mL dan 800 mL:160 mL. Setelah itu diaduk dengan waktu optimum 15 menit pada VCO yang dibuat dengan cara pengadukan tanpa pemancingan. e. Campuran kanil dengan minyak pemancing didiamkan selama 6-7 jam. Secara perlahan-lahan, campuran kanil dengan minyak pemancing akan terpisah menjadi tiga lapisan, yaitu minyak pada lapisan atas, blondo pada lapisan tengah dan air pada lapisan bawah. f. Memisahkan dan menyaring minyak kelapa murni dengan kertas saring Whatman 42. g. Menyaring kembali dengan bentonit. Andi, 2005

2. Uji Kualitas Virgin Coconut Oil VCO

2.1. Kadar air a. Menimbang sampel ± 10 g dengan botol timbang. b. Memanaskan dengan oven pada suhu 105 o C selama 1 jam. c. Mendinginkan dalam desikator selama 30 menit. d. Menimbang botol timbang tersebut e. Mengulangi pemanasan dan penimbangan sampai diperoleh berat f. konstan. Berat awal – berat akhir Kadar air = x 100 Berat sampel g Sudarmadji dkk, 1997 2.2. Indeks bias Indeks bias ditetapkan menggunakan alat Refaktometer Abbe pada suhu 40 o C a. Mengalirkan air melalui refraktometer sampai 40 o C dan dipertahankan dengan toleransi ± 0,2 o C. b. Memasukkan sampel ke dalam refraktometer suhu sampel sama dengan suhu refraktometer. Sudarmadji dkk, 1997 2.3. Penentuan angka asam a. Memasukkan sampel sebanyak10-20 g dalam Erlenmeyer 250 mL. b. Menambahkan 50 mL alkohol netral 95 kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk dan ditutup dengan pendingin balik. c. Setelah didinginkan kemudian sampel ditambah indikator pp kemudian menitrasi dengan KOH 0,1 N sampai tepat berwarna merah jambu. ml KOH x N KOH x 56,1 Angka asam = Berat sampel g Sudarmadji dkk, 1997 2.4. Penentuan angka penyabunan a. Menimbang 5 g sampel dalam botol timbang kemudian dipindahkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL. b. Menambahkan dengan perlahan 50 mL KOH 0,5 N dalam alkohol dengan pipet dan menambah beberapa butir batu didih. c. Menghubungkan dengan pendingin balik dan mendidihkan dengan hati- hati sampai minyak tersabunkan secara sempurna yang ditandai dengan tidak adanya butir-butir minyak dalam larutan. d. Setelah dingin tambahkan beberapa tetes indikator pp dan menitrasi kelebihan KOH dengan larutan 0,5 N HCl sampai tidak berwarna. e. Melakukan hal yang sama terhadap blanko tanpa sampel. 56,1 x N HCl x titrasi blanko – titrasi sampel Angka Penyabunan = Berat sampel g Sudarmadji dkk, 1997 2.5. Penentuan angka iod a. Menimbang 0,1-0,5 g sampel dalam botol timbang, kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer bertutup. b. Menambahkan 10 mL kloroform untuk melarutkan minyak. c. Menambahkan dengan tepat 25 mL reagen Hanus larutan iodin bromida dalam asam asetat glacial dan diamkan selama 30 menit di tempat gelap yang kadang-kadang digojog. d. Menambahkan 10 mL larutan KI 15 dan 50-100 mL aquades yang telah dididihkan, tutup dengan segara kemudian kocok. Setelah itu menitrasi dengan larutan standar Na 2 S 2 O 3 0,1 N, lalu menambahkan larutan amilum 3 tetes hingga warna biru dan titrasi lagi hingga warna biru hilang. e. Melakukan hal yang sama pada blanko tanpa menggunakan sampel. mL titrasi blanko-sampel Angka iod = x N Na 2 S 2 O 3 x 12, 691 Berat sampel g Ketaren, 1997 2.6. Penentuan angka peroksida a. Menimbang 5 g sampel dan memasukkannya ke dalam erlenmeyer 300 mL. b. Menambahkan 30 mL campuran pelarut terdiri dari 40 kloroform dan 60 asam asetat glasial melarutkan sampel dengan cara menggoyang- goyang erlenmeyer dengan kuat c. Menambahkan 0,5 mL KI jenuh, tutup dan kocok. d. Menambahkan 30 mL aquades dan mengocoknya dengan kuat. e. Kelebihan iod dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,01 N dengan larutan amilum sebagai indikator. f. Melakukan hal yang sama pada blanko tanpa menggunakan sampel. mL titrasi sampel – blanko Angka Peroksida = x N Na 2 S 2 O 3 x 1000 Berat sampel g Ketaren, 1997 2.7. Analisis komposisi virgin coconut oil VCO a. Mengambil sampel 0,1 – 0,2 g untuk ditransesterifikasi dengan BF3- metanol dan panaskan pada suhu 45-50 o C kemudian mendinginkan dan melarutkan dalam n-heksana. b. Mengambil 2 µL kemudian menyuntikkan injeksi ke dalam injektor GC. c. Menghitung relatif komponen-komponen dalam sampel. Luas puncak A dalam sampel Relatif A = x 100 Total luas puncak komponen dari sampel IUPAC, 1979 dalam Winarni, 2001

E. Metode Pengambilan Data