PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN KAYU INFORMASI

PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN KAYU:

  INFORMASI & PETUNJUK TEKNIS Untuk Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD - Nias

PUSAT PENGENDALIAN LI NGKUNGAN DAN KONSERVASI

  BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD –NIAS

  The views expressed herein are those of the consultant and therefore not necessarily reflect the official opinion of the BRR, Provincial Government of NAD, and UNDP Disiapkan dan Ditulis Oleh Saodah Lubis (BRR) & Stepi Hakim (UNDP/BRR)

  © 2007 oleh BRR & Pemerintah Propinsi NAD All rights reserved. Publikasi tahun 2007

  RINGKASAN

Sejak 1 Januari 2007 implementasi dari Peraturan Menteri Kehutanan tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang baru telah efektif dilaksanakan. Terbitnya

Peraturan ini mempunyai dampak terhadap pengadaan kayu untuk kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi di Propinsi NAD dan Pulau Nias.

Sebagian besar kayu yang digunakan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi adalah

kayu olahan, dimana dalam peraturan baru tersebut dokumen kayu yang

diperlukan berdasarkan tipe produk kayu yang akan dibeli.

Jika lembaga non Pemerintah (LSM) atau perusahaan kontraktor berkeinginan

untuk membeli dan membawa produk kayu dalam bentuk barang setengah jadi

misalnya kayu gergajian, veneer, serpih, kayu lapis, dan laminated veneer

lumber (LVL) dari industri penggergajian, maka diperlukan dokumen FA-KO.

Dokumen FA-KO ini diterbitkan oleh industri penggergajian bersangkutan yang

telah terdaftar oleh instansi berwenang. Nomor dalam dokumen FA-KO diberikan

oleh Dinas Kehutanan setempat.

Jika lembaga non Pemerintah (LSM) atau perusahaan kontraktor berkeinginan

untuk membeli dan membawa produk kayu dalam bentuk barang sudah jadi

misalnya moulding, dowel, pintu, rangka jendela, furniture dan barang jadi

lainnya (misalnya finger joint untuk lantai atau dinding) dari industri lanjutan,

maka dokumen kayu yang diperlukan hanya berbentuk nota. Nota tersebut

diterbitkan oleh industri bersangkutan dan nomor pada nota tidak perlu

didaftarkan kepada Dinas Kehutanan setempat.

Jika lembaga non Pemerintah (LSM) atau perusahaan kontraktor berkeinginan

untuk membeli dan membawa produk kayu bulat dari perusahaan konsesi hutan,

maka dokumen kayu yang diperlukan adalah SKSKB (untuk kayu bulat yang

berasal dari kawasan hutan Negara pada hutan alam), dan FA-KB (untuk kayu

bulat yang berasal dari kawasan hutan Negara pada hutan tanaman), atau SKAU

(untuk kayu bulat atau kayu olahan yang berasal dari hutan hak). Untuk informasi

lebih lanjut tentang ini, maka disarankan untuk membaca petunjuk teknis ini lebih

mendalam.

Dalam petunjuk teknis ini juga menyajikan informasi-informasi seperti daftar

perusahaan suplai kayu domestik, berbagai jenis kayu serta ketahanan dan

kekuatan kayu untuk kepentingan rekonstruksi bangunan.

  Apa itu Penatausahaan Hasil Hutan? Tata Usaha Kayu atau Administrasi Hasil hutan kayu biasa disebut dengan Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH). Kebijakan terhadap penatausahaan hasil hutan diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.63/Menhut-II/2006 untuk Hutan Negara, dan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.51/Menhut-II/2006 jo Peraturan Menteri Kehutanan No. P.62/Menhut-II/2006 untuk Hutan Hak. Implementasi kebijakan tersebut telah efektif berlaku sejak 1st Januari 2007. Kebijakan terdahulu (Keputusan Menteri Kehutanan No. 126/Kpts-II/2003 jo P.18/Menhut-II/2005) hanya berlaku sampai dengan akhir tahun 2006. Penatausahaan Hasil Hutan ini dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia (termasuk Propinsi NAD dan Propinsi Sumatra Utara berserta kabupaten/kota). Penatausahaan Hasil Hutan didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang meliputi penatausahaan tentang perencanaan produksi, pemanenan atau penebangan, pengukuran dan pengujian, pengangkutan/peredaran dan penimbunan, pengolahan dan pelaporan.

HUTAN NEGARA

  Ada empat tipe hasil hutan kayu yang ditebang dari kawasan hutan Negara yang diatur dalam kebijakan Penatausahaan Hasil Hutan, yaitu kayu bulat, kayu bulat kecil, kayu olahan, dan hasil hutan non-kayu. Kayu Bulat (KB) adalah bagian dari pohon yang ditebang dan dipotong menjadi batang dengan ukuran diameter 30 cm atau lebih.

  Kayu Bulat Kecil (KBK) adalah pengelompokan kayu yang terdiri dari kayu dengan diameter kurang dari 30 cm, berupa cerucuk, tiang jermal, tiang pancang, galangan rel, cabang, kayu baker, bahan arang, dan kayu bulat dengan diameter 30 cm atau lebih berupa kayu sisa pembagian batang (panjang kurang dari 1,30 meter), tonggak atau kayu yang direduksi karena mengalami cacat/rusak bagian gerowong lebih dari 40%.

  Hasil hutan kayu yang dikategorikan kayu olahan adalah produk hasil pengolahan hasil hutan kayu misalnya kayu gergajian, veneer, serpih, kayu lapis, dan laminated veneer lumber (LVL). Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan selain kayu yang dipungut dari dalam hutan lindung dan atau hutan produksi antara lain berupa rotan,

HUTAN HAK

  A da dua tipe hasil hutan kayu yang ditebang dari hutan hak yaitu kayu bulat

dan kayu olahan. Kayu bulat kecil dikategorikan menjadi kayu bulat.

  Pada saat ini ada hanya tiga jenis species pohon yang berlaku secara nasional yang dapat ditebang dari hutan hak yaitu (1) Sengon (Paraserianthes falcataria), (2) karet (Hevea braziliensis), dan (3) Kelapa (Cocos nucifera). Untuk jenis-jenis species lain dapat diusulkan melalui Dinas Kehutanan Propinsi kepada Departemen Kehutanan untuk mendapatkan persetujuan.

  Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara melalui Peraturan Menteri No. P.5/Menhut-II/2007 telah mendapatkan persetujuan untuk menambah jenis-jenis species lain sebanyak 10 jenis species yang dapat ditebang dari hutan hak di wilayah Sumatera Utara, yaitu (1) Dadap (Erytrina sp.), (2) Durian (Durio ziberthinus), (3) Ingul/Suren (Toona sureni), (4) Jati (Tectona grandis), (5) Jati Putih (Gmelina arborea), (6) Kemiri (Aluerites molucana), (7) Makadamia (Makadamia ternifolia), (8) Mahoni (Swietenia mahagoni), (9) Mangga (Mangifera indicus), dan (10) Rambutan (Nephelium lappaceum).

  

Dokumen Pengangkutan Kayu apa saja yang diperlukan?

HUTAN NEGARA

  Pengangkutan Kayu bulat (Log) memerlukan dokumen SKSKB (Surat Keterangan Sah Kayu Bulat). SKSKB adalah dokumen angkutan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang, dipergunakan dalam pengangkutan, penguasaan atau pemilikan hasil hutan berupa kayu bulat yang diangkut secara langsung dari areal ijin yang sah pada hutan alam negara dan telah melalui proses verifikasi legalitas, termasuk telah melunasi Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan atau Dana Reboisasi (DR).

  Dokumen ini digunakan untuk mengindikasikan legalitas kayu bulat tersebut yang ditebang dari hutan alam Negara. Dokumen SKSKB harus melampirkan DKB (Dokumen Kayu Bulat). SKSKB digunakan pengangkutan dari Tempat Penimbunan Kayu dalam kawasan hutan Negara ke Tempat Penimbunan Kayu di luar kawasan hutan Negara atau Tempat Penimbunan Kayu di Pelabuhan, atau Tempat Penimbunan Kayu di Industri yang berada di luar kawasan hutan Negara. SKSKB diterbitkan oleh Pejabat yang Berwenang (Pejabat Kehutanan) apabila

  Kayu bulat yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu di luar kawasan hutan Negara atau Tempat Penimbunan Kayu di Pelabuhan di luar kawasan hutan Negara ke tempat pengolahan industri, pengangkutannya tidak perlu menggunakan dokumen SKSKB, akan tetapi menggunakan FA-KB (Faktur Angkutan Kayu Bulat). Dokumen FA-KB ini diterbitkan oleh karyawan perusahaan pemilik kayu bulat yang bergerak di bidang kehutanan yang mempunyai kualifikasi sebagai Penguji Hasil Hutan yang diangkat dan diberi wewenang untuk menerbitkan Faktur.

  LOG YARD Tempat Penimbunan Kayu Hutan Negara FA-KB

SKSKB

LOG POND DI INDUSTRY

  Tempat SKSKB

Penimbunan Kayu Tempat

Penimbunan Kayu

  

SKSKB

Kayu Bulat PELABUHAN FA-KB (Log) Tempat Penimbunan Kayu

  Pengangkutan untuk Kayu Bulat Kecil (KBK) tidak menggunakan dokumen SKSKB tetapi cukup menggunakan dokumen FA-KB (Faktur Angkutan Kayu Bulat Kecil) untuk mengindikasikan kayu tersebut legal ditebang dari hutan negara. FA-KB digunakan untuk pengangkutan dari Tempat Penimbunan Kayu dalam kawasan hutan Negara ke Tempat Penimbunan Kayu luar kawasan Negara, Tempat Penimbunan Kayu di Pelabuhan luar kawasan hutan Negara, atau Tempat Penimbunan Kayu di tempat pengolahan industri luar kawasan hutan Negara. FA-KB diterbitkan oleh karyawan perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan yang telah memiliki ijin yang sah dari Pemerintah. Karyawan tersebut telah mempunyai kualifikasi sebagai Penguji Hasil Hutan yang diangkat dan diberi wewenang untuk menerbitkan Faktur.

  LOG POND Tempat Penimbunan Kayu Hutan Negara FA-KB FA-KB LOG POND DI Tempat

INDUSTRY FA-KB

  

Penimbunan Kayu Tempat

Penimbunan Kayu Kayu Bulat FA-KB Kecil (KBK) PELABUHAN FA-KB Tempat Penimbunan Kayu

  Pengangkutan Kayu Olahan (kayu gergajian, veneer, serpih, kayu lapis, dan

  

laminated veneer lumber (LVL)) tidak memerlukan dokumen SKSKB, akan

  tetapi memerlukan dokumen FA-KO (Faktur Angkutan Kayu Olahan) untuk mengindikasikan legalitas kayu bersangkutan yang berasal dari Hutan Negara. Setiap pengangkutan kayu olahan yang diangkut dari dan ke industri kayu wajib dilengkapi FA-KO (Faktur Angkutan Kayu Olahan). Dokumen FA- KO diterbitkan oleh industri bersangkutan yang mengolah kayu tersebut dan telah mendapatkan ijin sah dari Pemerintah.

  Pengangkutan kayu olahan (kayu gergajian, veneer, serpih, kayu lapis, dan

  

laminated veneer lumber (LVL)) dari tempat penampungan ke tempat lain

  selain ke industri kayu, cukup menggunakan Nota Perusahaan. Nota ini diterbitkan oleh industri pengolahan kayu bersangkutan yang telah mendapatkan ijin sah dari Pemerintah. Pengangkutan kayu olahan yang berupa barang jadi misalnya moulding, dowel, pintu, rangka jendela, furniture dan barang kayu jadi lainnya (misalnya

  

finger joint untuk lantai atau dinding) tidak memerlukan dokumen FA-KO.

  

Nota Perusahaan dari perusahaan bersangkutan sudah cukup menjadi

dokumen pengangkutan kayu.

INDUSTRI LANJUTAN*

  INDUSTRI Kayu gergajian , FA-KO PRIMER NOTA veneer, serpih, kayu lapis, dan NOTA laminated veneer lumber (LVL) GUDANG PENYIMPANAN FA-KO NOTA FA-KO KONSUMEN AKHIR

  INDUSTRI LANJUTAN* Moulding, dowel, NOTA pintu, rangka jendela, furniture NOTA dan barang kayu jadi lainnya

  INDUSTRI (misalnya finger LANJUTAN* NOTA joint untuk lantai atau dinding) KONSUMEN AKHIR catatan: * Industri Lanjutan adalah industri pengolahan kayu yang menghasilkan barang kayu jadi misalnya moulding, dowel, pintu, rangka jendela, furniture, pulp dan kertas, dan barang kayu jadi lainnya.

HUTAN HAK

  Kayu Bulat dan Kayu Olahan yang ditebang dari Hutan Hak wajib menggunakan SKAU (Surat Keterangan Asal Usul) sebagai bukti legalitas kayu. Dokumen SKAU diedarkan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh Kepala Desa atau pejabat yang setara dengan Kepala Desa yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota berdasarkan usulan Kepala Dinas Kehutanan setempat. Hasil hutan kayu yang berasal dari hutan hak adalah kayu dari hasil tanaman oleh masyarakat atau pemilik perkebunan. Jenis-jenis species kayu lain (selain dari jenis Sengon

  (Paraserianthes falcataria), karet (Hevea braziliensis), dan Kayu Kelapa (Cocos nucifera) ditambah 10 jenis species yang berlaku di Sumatera

  Utara) wajib menggunakan SKSKB dengan menambahkan cap “KR” (Kayu Rakyat) pada balngkonya. Dokumen SKAU hanya berlaku untuk hasil hutan kayu yang diangkut dari kawasan Hutan Hak berupa kayu bulat atau kayu olahan ke tempat industri pengolahan kayu. Pengangkutan kayu tersebut dari kawasan hutan hak menuju tempat industri pengolahan kayu termasuk panglong memerlukan dokumen SKAU. Akan tetapi, pengangkutan kayu olahan dari industri pengolahan kayu

  yang berada di luar kawasan hutan hak ke tempat industri kayu

  olahan lainnya atau ke panglong diperlukan dokumen FA-KO yang diterbitkan oleh industri pengolahan kayu asal/pengirim. Pengangkutan kayu olahan yang berupa barang jadi misalnya moulding, dowel, pintu, rangka jendela, furniture dan barang kayu jadi lainnya (misalnya finger joint untuk lantai atau dinding) tidak

  INDUSTRI Hutan Hak LANJUTAN FA-KO NOTA

  

INDUSTRI

Blok Penebangan

  

PRIMER

SKAU Kayu Bulat atau

  GUDANG NOTA Kayu Olahan SKAU FA-KO FA-KO PENGYIMAPAN SKAU/ KONSUMEN

INDUSTRI/ NOTA AKHIR

  

PANGLONG

Bagaimana saya yakin bahwa dokumen pengangukutan itu sah/legal? Dokumen SKSKB diterbitkan oleh Pejabat Kehutanan Setempat.

  Tips : Jika anda ingin membeli kayu bulat atau kayu bulat kecil yang berasal

  dari hutan Negara dari perusahaan konsesi hutan, maka anda dianjurkan untuk menanyakan kepada penjual kayu tersebut dokumen SKSKB untuk produk kayu bersangkutan. Anda memerlukan dokumen SKSKB sebagai bukti legalitas kayu untuk membawa produk tersebut ke tempat industri primer pengolahan kayu.

  Dokumen FA-KB diterbitkan oleh perusahaan di bidang kehutanan yang telah mendapatkan ijin sah dari Pemerintah Dokumen FA-KO diterbitkan oleh perusahaan industri pengolahan kayu yang telah terdaftar oleh Pemerintah.

  Tips : Jika anda ingin membeli kayu olahan berupa kayu gergajian, veneer,

  serpih, kayu lapis, atau laminated veneer lumber (LVL) dari industri primer pengolahan kayu, maka anda dianjurkan untuk menanyakan kepada penjual kayu tersebut dokumen FA-KO untuk produk kayu bersangkutan. Anda memerlukan dokumen FA-KO sebagai bukti legalitas kayu untuk membawa produk tersebut ke tempat penampugan anda. Akan tetapi, jika anda ingin membeli barang kayu jadi berupa moulding, dowel, pintu, rangka jendela, furniture, finger joint untuk lantai atau dinding, maka anda hanya memerlukan nota dari perusahaan bersangkutan sebagai dokumen pengangkutan barang kayu jadi anda.

  Akan tetapi, dokumen FA-KO lanjutan perlu dibuat apabila produk kayu gergajian yang sama diangkut dengan menggunakan alat angkut berbeda yang dalam contoh ini adalah truk dari Belawan, Sumatra Utara ke Bireun, Propinsi NAD. Dokumen FA-KO lanjutan diterbitkan oleh perwakilan penjual/perusahaan industri kayu bersangkutan yang berada di Belawan. Apabila perusahaan bersangkutan tidak memiliki perwakilan di Belawan, maka sebelum melakukan pengangkutan kayu olahan dari Kalimantan Barat menuju Belawan Sumatra Utara, dokumen asal FA-KO wajib mencantumkan Bireun sebagai tempat tujuan akhir dan menambahkan keterangan bahwa selain kapal untuk pengiriman kayu lewat laut maka truk juga digunakan sebagai alat angkut untuk pengiriman kayu lewat darat. Dengan demikian FA-KO lanjutan tidak perlu dibuat.

  Bagaimana cara membeli kayu?

  Suatu keharusan agar pembeli mengerti dan mengetahui definisi legalitas produk kayu. Legal kayu disini didefinisikan sebagai produk kayu yang berasal/ditebang dari pemilik sah konsesi hutan yang telah memenuhi peraturan perundangan nasional. Pemilik sah konsesi hutan yang berbentuk perusahaan adalah perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan yang telah memiliki ijin usaha pemanfaatan hasil hutan yang diberikan oleh Departemen Kehutanan. Pembeli dapat membeli produk kayu secara langsung kepada perusahaan konsesi atau pada industri pengolahan kayu. Akan tetapi, pembeli harus mengetahui bahwa kayu bersangkutan berasal/ditebang dari tempat penebangan yang sah menurut peraturan perundangan yang berlaku. Yang perlu diingat adalah pengadaan kayu tidak dapat disamakan dengan pengadaan bahan baku material lainnya untuk keperluan pembangunan rumah. Disarankan kepada pembeli sebelum memutuskan untuk pengadaan kayu, pembeli mempersiapkan daftar spesifikasi teknis terhadap kayu bersangkutan seperti hal berikut:

  a. Tipe Produk Kayu (kayu gergajian/kayu lapis/pintu/rangka atap/dll.) b. Kelas daya tahan kayu dan Perlakuan terhadap kayu yang diperlukan c. Perkiraan total jumlah dan volume kayu per bulan yang diperlukan berdasarkan kelas, dimensi kayu, dan lokasi pengiriman.

  d. Metode Pembayaran dan Pengangkutan (FOB / CIF).

  Dokumen SKAU diterbitkan oleh Kepala Desa atau Pejabat yang setara dengan Kepala Desa yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota berdasarkan usulan Kepala Dinas Kehutanan setempat. Blangko SKAU diedarkan oleh Pemerintah Propinsi.

  Tips : Jika anda ingin membeli kayu bulat atau kayu olahan yang berasal

  langsung dari Hutan Hak atau dari Industri Primer Pengolahan Kayu, maka anda dianjurkan untuk menanyakan kepada penjual dokumen SKAU atau

  FA-KO untuk produk kayu bersangkutan. Anda memerlukan dokumen SKAU atau FA-KO untuk membawa produk kayu anda ke tempat

  penampungan. Akan tetapi, jika anda ingin membeli produk kayu berupa barang jadi langsung dari industri kayu lanjutan, maka anda hanya memerlukan nota perusahaan bersangkutan sebagai dokumen pengangkutan.

  Bagaimana cara saya mengirim kayu dan bentuk dokumen angkutan apa yang diperlukan?

  Kayu dapat diangkut melalui darat, sungai, atau laut. Dokumen SKSKB, FA- KB, FA-KO, dan SKAU adalah dokumen sah kayu untuk pengangkutan. Penggunaan dokumen-dokumen tersebut hanya berlaku untuk: 1. 1 (satu) kali penggunaan.

  2. 1 (satu) pemilik. 3. 1 (satu) jenis komoditas hasil hutan. 4. 1 (satu) alat angkut; dan 5. 1 (satu) tujuan pengangkutan.

  Akan tetapi, setiap jenis alat angkut dapat digunakan untuk mengangkut hasil hutan dengan lebih dari satu dokumen angkutan. Misalnya, satu kapal dapat memuat beberapa kontainer. Tiap kontainer harus melampirkan satu (1) dokumen FA-KO (untuk kayu olahan).

  Contoh lain adalah sebagai berikut, tujuan akhir dari pengiriman kayu

  gergajian yang berasal dari Propinsi Kalimantan Barat adalah Biruen di Propinsi NAD. Pengiriman dilakukan tidak secara langsung ke tempat tujuan dengan satu jenis alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan kapal dan truk. Pengiriman kayu gergajian diangkut dari pelabuhan Kalimantan Barat ke pelabuhan Belawan, Sumatra Utara dengan menggunakan alat angkut kapal. Kemudian pengangkutan kayu gergajian dari Belawan ke Biruen menggunakan alat angkut truk. Karena pengangkutan ini adalah pengangkutan kayu olahan dengan menggunakan kapal, maka dokumen pengangkutan kayu yang diperlukan adalah Setelah perjanjian/kontrak pengadaan kayu telah disetujui dan ditandatangani bersama antara pembeli dan penjual, maka pengiriman kayu akan memakan waktu sekitar 2 - 3 minggu tergantung jarak tempuh tujuan pengiriman. Disarankan kepada lembaga-lembaga besar yang memiliki program rekonstruksi jangka panjang untuk membuat jangka waktu kontrak pengadaan kayu yang lebih lama sehingga proses pengadaan dan pengiriman kayu dapat berjalan lancar.

  Bagaimana dengan daya ketahanan kayu?

  Sangat Lama Tahan Beberapa Tahun Cepat

  assessment. Beberapa perusahaan telah mendapatkan standar

  Suplai kayu yang legal disini berartu kayu yang disuplai/dijual berasal/ditebang dari pemilik konsesi hutan yang sah dan telah memenuhi peraturan perundangan nasional, yaitu perusahaan- perusahaan kayu yang telah lulus mandatory assessment atau voluntary

  Bagaimana saya menemukan suplai kayu yang legal?

  Cepat Sumber: OEY DJOEN SENG (1951)

  Tidak Tidak Berarti Sangat

  Cepat Sangat Cepat Pembusukan Kering Tidak Tidak Hampir

  Tidak terbatas 20 tahun 20 tahun Diserang rayap dari tanah Tidak Jarang Cepat Sangat

  Tidak terbatas Tidak terbatas

  Rusak Sama seperti di atas, tetapi ada pemeliharaan dan secara regular di cat

  Tidak terbatas Tidak terbatas

  Daya tahan kayu adalah tingkat kekuatan dan ketahanan kayu terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Sistem klasifikasi pemilihan kayu berdasarkan daya tahan kayu diperlihatkan pada table di bawah (adopsi dari FAO Timber User Guideline, 2006).

  Rusak Dibawah atap, tidak menyetuh tanah dan berventilasi udara

  15 tahun 10 tahun <10 tahun Sangat Cepat

  20 tahun

  Cepat Rusak Selalu menyentuh dengan tanah

  8 tahun 5 tahun 3 tahun Sangat Cepat Rusak Sangat

  IV V Terbuka pada cuaca, tatapi disimpan pada tempat kering dan berventilasi udara

  III

  I II

  Kelas Daya Tahan Kondisi Lingkungan

  International untuk Pengelolaan Hutan secara Lestari dan atau Lacak Balak kayu dari lembaga-lembaga sertifikasi nasional maupun

  

Perusahaan-perusahaan Indonesia yang telah memperoleh

Forest Stewardship Certificates (FSC):

  Aurora Group FSC TT-COC -1651 code: Country: Indonesia Continent: Asia Address: JI Tegelsari 6Weru -Cirebon

  Contact Arief Priabudi person: Tel.: +62 231 321653 Fax: +62 231321362 Email: Internet:

  Issue

07.02.02 Expiry

  07.02.07 date: date: Pro ducts:

  Garden furniture,Flooring,Profile mouldings

PD Sinar Agung FSC SGS-COC-1358

code:

  Country: Indonesia Continent: Asia Address: PD Sinar Agung, JL Manis Raya No 30, Km 8.5, Kawasan Industri Manis, Tangerang, Indonesia.

  Contact Mr Soep rapman person: Tel.: 6221-5918 734 Fax: 6221-5918 735 Email: s_agung@rad.net.id Internet:

  Issue

04.04.03 Expiry

  04.04.08 date: date:

  Products: laminated timber products

  No Nama Perusahaan / instansi Contact Person Alamat No. Telp Fax Email Address Products Production Capacity/ month Industry Type Verified by Remarks

  Wood Panel Industry Internet

  Wood Working Industry Phone Domestic and Export Oriented

  Sawn Timber; Dry Klin; Window Frame; housing components; truss; Furniture; Moulding/Dowel 9000 m3

  No. 28 Makassar 90244 0411-510015 0411-510014 irmasulindo @yahoo.com

  5 PT. Irmasulindo Johny Thowasi; Rasyidin Jl. Prof. Ir. Soetami

  Plywood Industry Phone Export Oriented

  021-5708558; 0561 739777 Container Flooring; Fancy Wood for Veener; Polyster; Plywood

  Lyman Group Wing Lantai 8 Jakarta; JL. ADI SUCIPTO KM.4,5 Pontianak

  4 PT. Erna Djuliawati Steven Wongso; Soeparto Wisma BNI 46 Kav I

  0811445488 0411-4720746 ceria @indosat.net.id producing larger scale of solid floors and solid doors of Merbau and Meranti, as well as engineered doors and floors of Meranti and Kumea products.

  1 PT. Ahlindo Perkasa Alam David & anna; Handrisanto; Handoko Jl. Dr. Sutomo

  Jl. Kimia 12 Kav. N-1a. Makassar Industrial Estate Makassar 90245 0411-4720747

  Samoatoding; Nn. Sari Ekawathy Syam.

  3 Ceria Nugraha Indotama/ Kayu Meridian Indotama Atto Sakmiwata

  Agus_Pratomo @app.co.id E-mail

  Pekanbaru 62 761- 91086/91030 62 761-91475

  2 PT. Arara Abadi Soebardjo; Agus Pratomo Jl. Teuku Umar 51 A

  Furniture Industry Phone Export Oriented

  Finger joint board; Furniture (Table, Chairs, Wooden Bed)

  No.109/289, Medan; (Factory: Jl. Raya Tebing Tinggi- Pagurawan Km.87 No.185, Ds. Panggalangan, Sumut) 061-4154524 061-527031

  P er usahaan-per usahaan k a yu y ang dir ek omendasik an oleh De par temen K ehutanan

  

Jenis kayu apa saja yang dapat digunakan untuk

konstruksi rumah?

  Sekitar ratusan jenis species pohon di Indonesia yang dapat digunakan untuk konstruksi rumah, namun hanya kurang dari 100 jenis species umum yang telah dikelompokan dapat dipakai oleh Industri Pengolahan Kayu untuk kepentingan pasar. Ada perbedaan yang penting pada penamaan jenis pohon pada tiap daerah. Penamaan umum pada jenis pohon sangat bervariasi walaupun masih dalam kawasan satu Propinsi. Nama yang banyak digunakan pada beberapa propinsi adalah pada jenis Meranti dan Keruing. Tabel di bawah adalah daftar jenis-jenis kayu yang dapat digunakan untuk konstruksi rumah dan kapal (adopsi dari FAO Timber Used Guideline, 2006). Lihat Table di bawah.

  Kontak Penghubung Untuk keperluan-keperluan untuk membawa kayu impor berupa donasi/

bantuan yang berasal dari luar Indonesia, silahkan untuk menghubungi BRR

Tim Terpadu.

Untuk keperluan-keperluan mengenai hal pengadaan kayu nasional, silahkan

untuk menghubungi Ibu Saodah Lubis, Pusat Pengendalian Lingkungan dan

Konservasi, BRR NAD-Nias Banda Aceh.