Studi peningkatkan kinerja manajemen rantai pasok sayuran dataran tinggi terpilih di Jawa Barat:

STUD1 PENINGKATAN IUNERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK
SAYURAN DATARAN TINGGI TERPILIH DI JAWA BARAT

ALIM SETIAWAN S

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Studi Peningkatan
Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi Terpilih di Jawa Barat
adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing akademik dan belum
pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun, kecuali
yang jelas disebutkan rujukannya.
Bogor,

Juni 2009

Alim Setiawan S

NRP F351060021

ABSTRACT
ALIM SETIAWAN S. Study on the Performance Improvement for the Supply
Chain Management for Selected of Highland Vegetables in West Java. Supervised
by MARIMIN, YANDRA ARKEMAN, and FAQIH UDIN.
A performance measurement model is a necessary tool for highland vegetables
supply chain network optimization in West Java. The performance measurement
is conducted to support an objectives planning, the perfonnance evaluation, and
determination of the future steps in strategic, tactical and operational levels. The
methods used in this study were the Exponential Comparison Method (ECM) for
the selection of superior products; the combination of the SCOR Model with the
Fuzzy AHP to design performance metrics; the Data Envelopment Analysis for
performance measurement; and the TOWS analysis to formulate the strategy to
increase the supply chain performance. The result of the ECM showed three
commodities with the highest value i.e. Pepper, Lettuce Head and Broccoli. The
combined SCOR - Fuzzy AHP analysis produced the performance metric values
as follows: delivery performance (0.1 1l), compliance to quality standards (0.299),
order fulfillment performance (0.182), order leadtime (0.068), order fulfillment
cycle time (0.080), supply chain flexibility (0.052), the cost of SCM (0.086), cashto-cash cycle time (0.080), and the daily stock (0.048). The supply chain

performance measurement for lettuce head with the DEA approach indicated that
the farmers had not been 100% efficient. While at the company level, the supply
chain performance measurement of lettuce head crop and fresh cut show the
efficiency performance of 100% which is better than the benchmark. Eventually,
the TOWS strategy analysis on the lettuce head lead to the following
recommendations to improve the performance:l) use hydrophonic cultivation
technology and reduce excessive pesticides, 2) optimize the planting and
harvesting schedules considering the climate; 3) increase the responsiveness and
the flexibility in meeting consumer orders, and 4) implement the required
standard quality assurance and management systems to ensure the consistency of
the product quality and acceptability by the global consuniers.
Keywords: highland vegetables, performance measurement, supply chain and
strategy improvement.

RINGKASAN
ALIM SETIAWAN S. Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok
Sayuran Dataran Tinggi Terpilih Di Jawa Barat. Dibimbing oleh MARIMIN,
YANDRA ARKEMAN, dan FAQIH UDIN.
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi penghasil hortikultura terbesar
di Indonesia. Dataran tinggi Jawa Barat (Bandung, Garut, Bogor, Cianjur dan

Tasikmalaya) terletak pada daerah agroklimat basah dengan rata-rata bulan basah
8-10 bulan dengan curah hujan rata-rata tahunannya lebih dari 2000 mm, sehingga
kawasan ini cocok untuk pertumbuhan dan produksi sayuran dataran tinggi antara
lain Paprika, Brokoli, Lettuce, Sawi, Kentang, Wortel, Kubis, dan lain-lain (Dinas
Pertanian Jabar, 2006). Sistem pengukuran kinerja (performance rneasurentent
sysrem) sangat diperlukan sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi
jaringan rantai pasok sayuran dataran tinggi. Pengukuran kinerja bertujuan untuk
mendukung perancangan tujuan, evaluasi kinerja, dan menentukan langkahlangkah ke depan baik pada level strategi, taktik dan operasional (Van der Vorst,
2006). Penelitian ini berusaha untuk menjawab beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan perancangan model pengukuran kinerja manajemen rantai pasok
sayuran dataran tinggi yaitu: 1) Jenis produk sayuran dataran tinggi yang
berpotensi untuk ditingkatkan kinerja rantai pasoknya; 2) Gambaran struktur
rantai pasokan dan analisis rantai nilai tambah produk sayuran dataran terpilih; 3)
Rancangan model pengukuran kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi terpilih
dan implementasinya; serta 4) Strategi peningkatan kinerja rantai pasok sayuran
dataran tinggi terpilih.
Observasi terhadap rantai pasok sayuran dataran tinggi dilakukan untuk
mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang sering muncul dalam manajemen
rantai pasok dan nilai tambah pada masing-masing pelaku dalam rantai pasok
produk sayuran dataran tinggi. Kegiatan manajemen rantai pasok merupakan

bagian kegiatan dari rantai nilai (valzie chain) sehingga perbaikan manajemen
rantai pasok akan berimplikasi positif pada rantai nilai tambah. Rantai nilai yang
efektif akan memicu keunggulan nilai (value advantage) dan keunggulan produksi
(productivity advantage) yang apada akhimya meningkatkan keunggulan
kompetitif. Pengukuran kinerja manajemen rantai pasok menggunakan
pendekatan Data Envelopvzent Analysis (DEA). Metrik yang digunakan dalam
penelitian ini ditentukan dengan pendekatan fuzzy AHP yang mengadaptasi
metode pengukuran SCOR model.
Penelitian dilakukan di berbagai sentra produk pertanian segar seperti
sayuran di Garut, Bandung dan CianjurIBogor. Penelitian dilakukan mulai bulan
April 2008 - November 2008. Pengumpulan data primer dilakukan melalui
beberapa cara, sebagai berikut : I) Observasi lapangan, yakni melihat secara
langsung kegiatan-kegiatan dalam supply chain dari produsen (petani), prosesor,
distributor, hingga konsumen; 2) Wawancara mendalam; dan 3) Opini Pakar
(expert opinion). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) untuk pemilihan sayuran unggulan,
analisis deskriptif untuk kondisi rantai pasok, fuzzy AHP dan SCOR Model untuk
penentuan metrik kinerja, pengukuran kinerja dengan DEA dan analisis SWOT
untuk merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok.


Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sayuran dataran tinggi yang
berpotensi untuk ditingkatkan kineja rantai pasoknya yaitu ketersediaan bibit,
ketersediaan sarana produksi, kualitas produk, kontinyuitas pasokan, ketersediaan
produk, potensi pasar domestik dan ekspor, margin keuntungan, risiko dan
kemitraan. Berdasarkan analisis ekspor dan impor untuk menentukan sayuran
unggulan diperoleh alternative sayuran dataran tinggi unggulan yaitu Brokoli,
Kentang, Jamur Kuping, Kacang-kacangan, Paprika, Tomat dan Lettuce. Hasil
analisis menggunakan metode MPE menghasilkan tiga komoditas sayuran terpilih
yang mempunyai nilai tertinggi dibandingkan sayuran lainnya yaitu Paprika,
Selada bulat (lettuce head) dan Brokoli.
Anggota strulctur rantai pasok sayuran dataran tinggi umumnya terdiri dari
petaniikelompok t a d koperasi, pedagangibandarlusaha dagang, prosesor, dan
konsumen institusi (hotel, restauran, eksportir, dan retailer). Secara umum, sistem
transaksi dan pemilihan mitra hanya berdasarkan pada kepercayaan, belum
menggunakan kriteria standar dan sistem kontraktual tertulis. Hasil analisis nilai
tambah pada para pelaku rantai pasok menunjukkan persentase nilai tambah pada
petani masih lebih kecil dibandingkan pelaku yang lain. Persentase nilai tambah
akan lebih besar didapat petani jika terjadi pengalihan sebagian aktifitas
pengolahan dari prosesor kepada petani.
Hasil perancangan model pengukuran kinerja rantai pasok sayuran tinggi

menggunakan pendekatan Fuzzy AHP dengan mengadaptasi model evaluasi
SCOR menghasilkan metrik pengukuran kinerja dengan bobot masing-masing
yaitu: kinerja pengiriman (0,ll I), kesesuaian dengan standar mutu (kualitas)
(0,299), kinerja pemenuhan pesanan (0,182), lead time pemenuhan pesanan
(0,068), siklus waktu pemenuhan pesanan (0,080), fleksibilitas rantai pasok
(0,052), biaya SCM (0,086), cash-to-cash cycle time (0,080) dan persediaan
harian (0,048). Pengukuran kineja rantai pasok sayuran Lettuce head dengan
pendekatan DEA menunjukkan efisiensi relatif masing-masing petani dan
potential improvement yang harus dilakukan untuk mencapai efisiensi relatif
100%. Sementara pada tingkat perusahaan, pengukuran kinerja rantai pasok jenis
produk Lettuce head crop danfresh cut menunjukkan kinerja efisiensi 100% dan
lebih baik dari benchmark.
Berdasarkan hasil perhitungan matriks internal dan eksternal dalam analisa
SWOT, posisi para pelaku rantai pasok sayuran lettuce head berada pada kuadran
antara Kekuatan (Strenghts) dan Ancaman (Threats). Dengan demikian strategi
peningkatan kinerja rantai pasok sayuran lettuce head yang dapat dirumuskan
adalah : (1) Optimalisasi sistem penjadwalan (baik dalam penanaman dan
pemanenan) dengan memperhitungkan aspek cuaca, (2) Peningkatan kinerja
responsifitas dan fleksibilitas untuk pemenuhan pesanan, (3) Perlunya
implementasi system manajemen mutu dan lingkungan (IS0 9000 & 14000),

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), Good Handling Practices, dan
Good Agricultural Practice (GAP).
Kata kunci : sayuran dataran tinggi, pengukuran kinerja, rantai pasok dan strategi
peningkatan kinerja

g d U!Z!
~ wduwr undwdw ynruaq uiwlwp !u! s!gnl w&wy ynrnlas
nwjw uw!3wqas ywduwqraduatu uwp uwytuntun3uatu Zuwrwpa -Z
861.IW[WM
Zuwd uwZu!quaday uwy.@n.Iatuywp!y uudzzn8uad .q
~ywgwswunrwns uwnw[u!g nwlw y!y!.q uws!gnuad
'uwrodw~uws~~nuad
'yw!tul! wdrq uws!puad 'uw!r!qauad
'uqp!puad uw3u~guaday ynrun wduwy uwd2f&uad a
Aaquns umpqaiuau nwrw uqunruw3uatu wduwj
!u! s!lnr chwy ynrnlas nwrw uw!Zwqas dt~n3uatuZuwrwl!a
Suepun-Suepnn !Sunpu![!p rr~d!ayeH
6002 unqel'8dI Y!l!m Vd!3 T H O

STUD1 PENINGKATAN KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK

SAYURAN DATARAN TINGGI TERPILIH DI JAWA BARAT

ALIM SETIAWAN S

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009

Judul Tesis

: Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran

Dataran Tinggi Terpilih di Jawa Barat
Nama


: Alim Setiawan S

NRP

: F351060021

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Marimin. MSc
Ketua

Dr. ~ r y ~ a n dArkeman,
ra
MEng
Anggota

Ir. Faqih Udin. MSc
Anggota


Diketahui
Ketua Program Studi
Teknologi Industri Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irawadi Jamaran

Tanggal Ujian : 3 Juni 2009

Tanggal Lulus :

2 3 JUL 2009

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan
Tesis: STUD1 PENINGKATAN KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK
SAYURAN DATARAN TINGGI TERPILIH DI JAWA BARAT. Tesis ini
disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
Program Magister di Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian dan tesis ini dapat terlaksana dan terwujud melalui proses
arahan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Komisi
Pembimbing selalu memberikan dorongan, arahan, dan saran selama proses
penelitian dan penyusunan tesis ini berlangsung. Berbagai pihak juga telah banyak
membantu mulai dari saat proses penelitian berlangsung hingga tersusunnya tesis
ini. Dengan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc, selaku Ketua Komisi Pembimbing akademik atas
bimbingan, arahan, dan nasehat kepada penulis sejak perkuliahan di TIP,
penelitian dan selama penyusunan tesis.
2. Dr. Ir. Yandra Arkeman, MEng dan Ir. Faqih Udin, MSc sebagai anggota

Komisi Pembimbing atas bimbingan dan arahannya sehingga penulis dapat
menyelesaiakan tesis ini.
3. Dr. Ir. Sutrisno, MAgr, sebagai penguji luar komisi atas saran dan

masukannya dalam penyempumaan tesis ini pada ujian sidang.
4. Prof. Dr. Irawadi Jamaran dan Dr. Ir. Ani Suryani, DEA sebagai Ketua dan
Sekretaris Program Studi TIP yang dengan penuh perhatian dan dedikasi
tinggi senantiasa mendorong para mahasiswa TIP untuk dapat menyelesaikan
studi dengan baik.
5. Prof. Dr. Ir. Heny Suhardiyanto, MSc dan Dr. lr. Anas Miftah Fauzi, MEng
atas bantuan, bimbingan dan dorongan moral yang diberikan sehingga penulis
memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana
IPB. Beliau berdua seolah menjadi orang tua penulis di Bogor yang disela-sela

kesibukannya senantiasa meluangkan waktu untuk berdiskusi dan memberi
nasehat-nasehat yang berharga.
6. Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc dan teman-teman staf pengajarlpegawai di
Departemen Manajemen, FEM, IPB yang senantiasa memberi perhatian dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan studi dengan baik.
7. Saudara Ferry Setyawan, Zikra Arsil, dan Lulud Adi Subarkah yang telah

banyak membantu penulis mengumpulkan dan mengolah data dan informasi
yang dibutuhkan dalam penyusunan tesis ini.

8. Pak Rika Ampuh H, Mbak Retno Astuti, Pak Sjarif, Pak Makmur, Pak Harjito,
Mas Hedi, Mbak Banun, Mbak Tini, Mbak Tuti, Sari, Upik, Yusuf, Dwi,
Mbak Nisa, Pak Nurdin, Puji Rahma, Mas Adetya dan teman-teman TIP (S2
dan S3) 2005/2006/2007, terimakasih atas inspirasi, kisah, dan semangatnya
kepada penulis. Penulis yakin bahwa kesuksesan menyertai kalian semua.

9. Kepada para petani lettuce di Garut, petani Paprika di Pasir Langu, petani
Brokoli di Cipanas, para karyawan di FT. Saung Minvan, pengurus Koperasi
Mitra Sukamaju, dan para pihak yang telah membantu penelitian ini.
Kepada Ibunda (almarhumab) Riwayati dan ayahanda Suhadi penulis
persembahkan rasa hormat dan cinta yang mendalam. Kakak-kakakku Eko
Nugriyanto, MKom dan Kus Dwi lndriyati, SPd atas segala perhatian dan
motivasinya.

Istriku tercinta Suci Nur Aini Zaida, SP dan anakku Ayesha

Humaira Majid, sungguh merupakan inspirator penulis dan pendorong bagi
selesainya tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak yang harus disempurnakan dalam tesis
ini. Untuk itu, penulis menerima semua kritik dan saran yang membangun dalam
penyempumaannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi
perkembangan pengetahuan rantai pasokan sayuran dataran tinggi.
Bogor, Juni 2009
Penulis

Alim Setiawan S

RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari orang tua tercinta
Bapak Suhadi dan Almarhumah Ibu Riwayati. Penu!is dilahirkan pada tanggal 27
Februari 1982 di Desa Bolo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa
Tengah.
Pada tahun 1994, penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri
Bolo 3 Demak. Pada tahun 1997 menamatkan pendidikan menengah di S M P
Negeri 2 Demak dan pada tahun 2000 lulus dari SMU Negeri 1 Demak. Melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), penulis diterima untuk melanjutkan
pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2000 dan belajar di
Fakultas Teknologi Pertanian, jurusan Teknologi Industri Pertanian hingga lulus
pada tahun 2005. Selanjutnya penulis pada tahun 2006, penuiis melanjutkan
program master di program studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sampai saat ini penulis masih bertugas
sebagai asisten dosen di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menikah dengan Suci Nur Aini Zaida, SP pada tanggal 6 Juli 2008
dan telah dikaruniai seorang putri bemama Ayesha Humaira Majid yang lahir
pada tanggal 2 April 2009.

DAFTAR IS1
KATA PENGANTAR .............................................................................................i

...
..
DAFTAR TABEL .................................................................................................
VII
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi
...
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ XIII
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.I. Latar belakang .................................................................................................. 1
..
1.2. Tujuan penelltian ..............................................................................................4
1.3. Ruang lingkup ..................................................................................................4
. . ............................................................................................ 5
1.4. Manfaat penel~t~an
BAB I1. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................6
2.1. Manajemen Rantai Pasok Agroindustri ............................................................ 6
2.2. Kemitraan dalam Supply Chain Management .................................................7
2.3. Pengukuran kinerja Supply Chain ....................................................................8
2.4. Metode pengukuran kinerja SCM ..................................................................I1
2.5. Metode DEA untuk evaluasi SCM ................................................................. II
2.6. Metode SCOR untuk Evaluasi SCM ..............................................................16
2.7. Konsep Nilai Tambah ..................................................................................... 24
2.8. Fuzzy AHP untuk penentuan bobot metrik kinerja ......................................... 26
2.9. Analisis TOWS .............................................................................................. 31
2.10. Penelitian terdahulu dan posisi usulan penelitian ......................................... 33
BAB 111. METODE PENELITIAN ....................................................................... 36
3.1. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 36
..
3.2. Tata Laksana Penelltian .................................................................................. 38
. . ...............................................................................38
3.2.1. Prosedur penel~t~an
..
3.2.2. Lokasi dan Waktu Penel~t~an
................................................................39
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
..
3.3. Metode Anallsls Data ..................................................................................... 42
3.4.1. Analisis Rantai Pasok Sayuran dataran tinggi .....................................42

DAFTAR IS1 .............................................................................................................

3.4.2. Pemilihan Produk Unggulan

............................................................. 46

. .

3.4.3. Analisis Nlla~Tambah .......................................................................... 46
3.4.4. Pengukuran Kinerja dengan DEA ........................................................ 47
BAB IV . PERKEMBANGAN SAYURAN DAN HORTIKULTURA
INDONESIA .........................................................................................................52
4.1. Produksi Sayuran dan Hortikultura ................................................................52
4.2. Perkembangan Ekspor lmpor Sayuran dan Hortikultura................................53
4.3. Permasalahan Ekspor Sayuran dan Hortikultura ............................................ 58
4.3.1 .Permasalahan Internal ...................................................................... 58
4.3.2. Permasalahan Eksternal ........................................................................ 65
BAB V . PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN ................................................. 66
5.1. Alternatif Sayuran Unggulan .......................................................................... 66
5.2. Kriteria Pemilihan Sayuran Dataran Tinggi ................................................... 68
5.3. Pemilihan sayuran menggunakan MPE .......................................................... 69
5.4. Pewilayahan dan Budidaya Sayuran Terpilih ................................................. 71
5.4.1. Sentra Produksi Paprika di Pasir Langu, Kabupaten Bandung Barat ...71
5.4.2. Sentra Produksi Lettuce Head Di Kabupaten Garut ............................. 79
5.4.3. Sentra Produksi Brokoli di Cipanas, Kabupaten Cianjur ..................... 85
BAB VI . ANALISIS KONDISI RANTAI PASOK .............................................. 89
SAYURAN DATARAN TINGGI .........................................................................

89

6.1. Rantai Pasokan Paprika .................................................................................

89

6.1.1. Struktur Rantai Pasokan .......................................................................

89

6.1.2.Sasaran Rantai ...................................................................................... 95
6.1.3. Manajemen Rantai ................................................................................ 98
6.1.4. Sumberdaya Rantai .............................................................................

101

6.1.5. Proses Btsnts Rantai ........................................................................

103

.

.

6.1.6. Kunci Sukses ............................................................................... 107
6.1.7. Analisa Nilai Tambah ......................................................................... I09
6.2. Rantai Pasokan Lettuce head ........................................................................ 115
6.2.1. Struktur Rantai Pasokan .....................................................................

115

6.2.2. Sasaran Rantai .................................................................................... 125
6.2.3. Manajemen Rantai ....................................................................... 127
6.2.4. Sumberdaya Rantai ............................................................................. 130

.

.

...........................................................................132
6.2.5. Proses B ~ s n Rantai
~s
6.2.6. Performa Rantai .................................................................................. 138
6.2.7. Kunci Sukses ...................................................................................... 140

.

.

6.2.8. Analisis N~lalTambah ........................................................................
141
6.3. Rantai Pasokan Brokoli ............................................................................
148
6.3.1. Struktur Rantai Pasokan .....................................................................148
6.3.2. Manajemen Rantai .........................................................................

158

6.3.3. Proses Bisnis Rantai ........................................................................... 161
6.3.4. Kunci Sukses ...................................................................................... 164
6.3.5. Analisa Nilai Tambah .........................................................................165
BAB VII . DESAIN METRIK PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOKAN
DENGAN PENDEKATAN SCOR MODEL DAN FUZZY AHP ..................... 168
7.1. Proses Bisnis Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi ................................... 169
7.2. Faktor Peningkatan Kinerja .........................................................................

170

7.3. Atribut dan Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Sayuran Dataran
Tinggi ...........................................................................................................

171

7.4. Pemilihan metrik pengukuran kinerja rantai pasok dengan Fuzzy AHP ......176
BAB VIII . PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK SAYURAN
LETTUCE HEAD DENGAN PENDEKATAN DEA ......................................... 188
8.1. Metrik pengukuran kinerja rantai pasok Lettuce head ................................. 188
8.2. Pengukuran kinerja mitra tani Lettuce head dengan data envelopment
analysis ......................................................................................................... 191
8.3. Analisis Nilai Efisiensi Kinerja Mitra Tani Lettuce Head Pada
Tahun 2008 ................................................................................................... 193
BAB IX. ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KMERJA RANTAI
PASOK SAYURAN LETTUCE HEAD .............................................................. 202
9.1. Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok .................................................. 202
9.2. Analisis Kelembagaan Peningkatan Kinerja dan Nilai Tambah Petani
Sayuran ......................................................................................................... 209
9.3. Implikasi ManajerialIProgram Aksi ............................................................. 213
9.3.1 .Analisis kesenjangan ........................................................................... 213

. .

9.4. Ilnplikasi manajer~al/programaksi ...............................................................
214

BAB X . KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 219
10.1. Kesimpulan ................................................................................................. 219
10.2. Saran ........................................................................................................... 220
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
222
LAMPIRAN ...................................................................................................... 228

DAFTAR TABEL

Tabel l . Kontribusi PDB pada harga konstan dari tahun 2000-2005 .....................1
Tabel 2 . Kerangka metrik untuk mengevaluasi kinerja SCM ..............................10
Tabel 4 . Model Hierarki SCOR ............................................................................
21
Tabel 5 . Atribut Performa Manajemen Rantai Pasokan beserta Metrik Performa23
Tabel 6 . Definisi dan fungsi keanggotaan dari fuzzy number (Ayag, 2005b) ...... 29
Tabel 7 . Perbandingan dan posisi penelitian yang dilakukan ............................... 35
Tabel 8. Form Kegiatan Pasca Panen Mitra Petani-Perusahaan .........................

43

Tabel 9 . Form Kepemilikan dan Profil Kontrol .................................................. 44
Tabel 10. Prosedur Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami .......................... 47
Tabel 11. Total Produksi, lmpor dan Ekspor Sayuran di Indonesia Tahun 20022006 .......................................................................................................52
Tabel 12. Nilai ekspor kelompok komoditas sayuran Indonesia tahun 2003-2007
(dalam US$) ........................................................................................... 56
Tabel 13. Nilai ekspor kelompok komoditas sayuran Indonesia tahun 2003-2007
(dalam US$) ........................................................................................... 57
Tabel 14. Nilai Ekspor Komoditas Sayuran segarheku Indonesia (Kelompok HS
1996 6-Digit) ..........................................................................................

59

Tabel 15.Nilai Impor Komoditas Sayuran segarheku Indonesia (Kelompok HS
1996 6-Digit) ................................................................................... 60
Tabel 16. Daftar beberapajudul SNI untuk produk-produk hortikultura ............. 64
Tabel 17. Hasil pemilihan sayuran unggulan dataran tinggi ................................ 70
Tabel 18.Anggota rantai pasokan Paprika ........................................................... 92
Tabel 19. Standar Kualitas Paprika ................................................................. 94
Tabel 20 . Nilai Penjualan Paprika Koperasi Mitra Sukamaju .............................. 97
Tabel 21 . Kriteria Pemilihan Mitra ...................................................................... 98
Tabel 22 . Perhitungan nilai tambah untuk petani anggota koperasi ................... 110
Tabel 23 . Perhitungan nilai tambah untuk petani non anggota koperasi ............ 111
Tabel 24 . Perhitungan nilai tambah untuk Koperasi Mitra Sukamaju ............... 112
Tabel 25 . Perhitungan niIai tambah untuk bandar ...........................................

113

Tabel 26 . Perhitungan nilai tambah untuk bandar ..............................................114

Tabel 27 . Distribusi nilai tambah pada rantai pasok Paprika ............................. 115
Tabel 28 . Konsumen Perusahaan Lettuce Head .................................................117
Tabel 29 . Pemasok non sayur PT Saung Mirwan ...............................................118
Tabel 30 . Aktivitas anggota primer rantai pasok Lettuce head .......................... 122
Tabel 3 1 . Data permintaan Lettuce head di PT Saung Mirwan pada tahun 20042007.....................................................................................................

126

Tabel 32. Penilaian performa kemitraan ............................................................. 138
Tabel 33 . Perbandingan nilai tambah lettuce head semester 1 dan 2 tahun 2008

............................................................................................................. 144
Tabel 34. Nilai tambah fiesh cut lettuce head semester 1 dan 2 tahun 2008 .... 146
Tabel 35. Perhitungan nilai tambah untuk ritel .................................................. 147
Tabel 36 . Distribusi nilai tambah rantai pasok sayuran lettuce headcrop ......... 148
Tabel 37 Rite1 Pemasaran Brokoli Cipanas ........................................................ 149
Tabel 38 Aktivitas anggota primer rantai pasok Brokoli di UD ........................ 152
Tabel 39. Standar Kualitas Brokoli Cipanas .................................................... 154
Tabel 40 . Perhitungan Nilai Tambah Petani ....................................................... 165
Tabel 41 . Nilai Tambah Bandar ......................................................................... 166
Tabel 42 . Perhitungan Nilai Tambah Rite1 ....................................................... 167
Tabel 43 . Distribusi nilai tambah rantai pasok sayuran Brokoli ........................ 167
Tabel 44 . Metrik Level 1 dan Atribut Performa SCOR .................................... 172
Tabel 45 . Tabel Hierarki Metrik Performa Rantai Pasokan Saung Minvan ...... 175
Tabel 46 . Matrik perbandingan fuzzy dari level proses bisnis terhadap tujuan
pemilihan metrik kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi .............176
Tabel 47 . Matrik perbandingan fuzzy dari level parameter kinerja terhadap aspek
perencanaan pada proses bisnis rantai pasok sayuran dataran tinggi .. 176
Tabel 48. Matrik perbandingan fuzzy dari level atribut kinerja terhadap kualitas
pada level parameter kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi ....... 178
Tabel 49 . Matrik perbandingan fuzzy dari level metrik pengukuran kinerja
terhadap Reliability pada level atribut kinerja rantai pasok sayuran

.

.

dataran t~nggl.......................................................................................

178

Tabel 50. a-cut matriks perbandingan fuzzy pada level proses bisnis terhadap
tujuan (a = 0.5 dan

= 0.5)

.................................................................179

Tabel 5 1. a-cut matriks perbandingan fuzzy pada level parameter kinerja terhadap
aspek perencanaan pada proses bisnis rantai pasok sayuran dataran

.

.

tlnggl (a=0.5 dan p=0.5) .................................................................. 179
Tabel 52. a-cut Matrik perbandingan fuzzy dari level atribut kinerja terhadap
kualitas pada level parameter kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi
(a=0.5 dan p=0.5) ............................................................................ 179
Tabel 53. a-cut Matrik perbandingan fuzzy dari level metrik pengukuran kinerja
terhadap Reliability pada level atribut kinerja rantai pasok sayuran
dataran tinggi (a = 0.5 dan p = 0.5) ..................................................... 180
Tabel 54. Nilai eigen matriks perbandingan fuzzy pada level proses bisnis
terhadap tujuan ..................................................................................... 181
Tabel 55. Nilai eigen matriks perbandingan fuzzy pada level parameter kinerja
terhadap aspek perencanaan pada proses bisnis rantai pasok sayuran
dataran tinggi ....................................................................................... 182
Tabel 56. Nilai eigen Matrik perbandingan fuzzy dari level atribut kinerja
terhadap kualitas pada level parameter kinerja rantai pasok sayuran

.

.

dataran tlnggl .......................................................................................182
Tabel 57. Nilai eigen Matrik perbandingan fuzzy dari level metrik pengukuran
kinerja terhadap Reliability pada level atribut kinerja rantai pasok

.

.

sayuran dataran tlnggl .......................................................................... 183
Tabel 58. Bobot akhir pada level proses bisnis rantai pasok sayuran dataran tinggi

............................................................................................................. 184
Tabel 59. Bobot akhir pada level parameter kinerja rantai pasok sayuran dataran

.

.

tmggt ....................................................................................................

184

Tabel 60. Bobot akhir pada level atribut kinerja rantai pasok sayuran dataran

.

.

tlnggl .................................................................................................... 184
Tabel 61. Bobot akhir pada level metrik kinerja rantai pasok sayuran dataran

.

.

tlngg~....................................................................................................

185

Tabel 62. pembagian faktor input dan ouput untuk perhitungan DEA .............. 190
Tabel 63. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja petani semester 1
tahun 2008 ............................................................................................ 192

Tabel 64. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja petani semester 2
tahun 2008 .....................................................................................192
Tabel 65. Hasil perhitungan kinerja mitra tani Lettuce head pada dua semester di
tahun 2008 (dalam %) ......................................................................

193

Tabel 66. Peningkatan output dan penurunan input pada petani 1 selama semester
1 tahun 2008 (dalam%) ........................................................................ 194

Tabel 67. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja PT Saung Mirwan
semester 1 tahun 2008 .................................................................. 197
Tabel 68. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja PT Saung Mirwan
semester 2 tahun 2008 .................................................................... 197
Tabel 69. Hasil perhitungan kinerja PT Saung Mirwab dilihat dari dua jenis
produk Lettuce head di tahun 2008 ..................................................... 198
Tabel 70. Patok duga PT Saung Mirwan untuk Lettuce head krop tahun 2008.199
Tabel 71 Patok duga PT Saung Mirwan untuk Lettuce headfresh cut tahun 2008
Tabel 72 Penilaian Faktor Internal Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan .......... 205
Tabel 73 Penilaian Faktor Eksternal Peningkatan Rantai Pasokan .................... 206
Tabel 74. Altematif strategi peningkatan kinerja rantai pasok Lettuce head ..... 207
Tabel 75. Peran pemangku kepentingan rantai pasok sayuran Lettuce head ..... 21 1
Tabel 76. Kesenjangan antara kondisi kini dan harapan berdasarkan metrik
kineja ............................................................................................

213

Tabel 77. Implikasi manajeriallprogram aksi dan aktor yang diharapkan dapat
berperan

............................................................................................... 215

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Sistem Rantai Pasok ............................................................

6

Gambar 2 . Skema rantai pasok pertanian (Sumber: Van der Vorst. 2004) .......... 7
Gambar 3 . Skema Ruang Lingkup SCOR (Sz~pppplyChain Cozmcil) ................... 17
Gambar 4 . SCOR sebagai Model Referensi Proses Bisnis ................................. 17
Gambar 5. Membershipjmction fuzzy untuk nilai linguistik kriteria dan
alternatif (Ayag dan Ozdemir, 2006) ..........................................

31

Gambar 6 . Posisi Perusahaan pada Berbagai Kondisi (Marimin. 2004) ............ 32
Gambar 7 . Sistem Rantai Pasok Produk Hortikultura (Hadiguna, 2007) ........... 36
Gambar 8. Kerangka pemikiran penelitian .......................................................38

..

Gambar 9 . Diagram Alir Penel~t~an
................................................................... 41
Gambar 10. Kerangka Analisis Manajemen Rantai Pasokan ...............................42
Gambar 11. Operasi a-cut pada TFN............................................................... 50
Gambar 12. Grafik volume ekspor serta impor dari sub-sektor hortikultura 20002005 (Departemen Pertanian. 2007) ................................................. 54
Gambar 13. Grafik nilai ekspor serta impor dari sub-sektor hortikultura 20002005 (Departemen Pertanian. 2007) ............................................... 54
Gambar 14. Grafik nilai ekspor dan impor sayuran Indonesia 2003-2007 .......... 55
Gambar 15. Grafik Pareto Sayuran Unggulan Ekspor ......................................... 67
Gambar 16. Grafik Pareto Sayuran Unggulan Impor ........................................... 67
Gambar 17. Struktur Rantai Pasok Paprika .......................................................... 89
Gambar 18 . Rantai Pasok Leattuce Head ........................................................... 119
Gambar 19. Pola Aliran Produk dan Informasi Rantai Pasokan Brokoli ........... 153
Gambar 2 0. Mekanisme pengelolaan Brokoli di STA Cigombong ................... 162
Gambar 21 . Struktur hierarki pemilihan metrik kinerja rantai pasok sayuran

.

.

dataran tlnggi .................................................................................. 177
AHP ~netrik
Gambar 22 . Bobot akhir hasil analisis dengan ~endekatanfuzz~
kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi .................................... I87
Gambar 23 . Model pengukuran dengan DEA ................................................189
Gambar 24 . Reference Conzparison antara petani 1 dengan benchntark pada
semester satu tahun 2008 (dalam %) ..............................................195

Gambar 25 . Reference Comparison antara petani I dengan benchtnark pada
semester dua tahun 2008 (dalam %) ............................................... 196
Gambar 26 . Posisi pelaku rantai pasok sayuran Lettuce head............................207
Gambar 27 . Rantai Pasok Sayuran menurut Processor sebagai Champion1
Perusahaan Penghela ...................................................................... 210
Gambar 28. Konfigurasi Kelembagaan Rantai Pasok Sayuran Lettuce Head .... 211

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner penelitian
Lampiran 2. Perhitungan MPE pada pernilihan sayuran dataran tinggi unggulan
Lampiran 3. Kuisioner AHP
Lampiran 4. Prosedur Instalasi Program Data Envelopment Analysis (Sofhvare
Banxia 'ffontier3')

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. L a t a r belaltang
Pertanian merupakan sektor yang mempunyai kontribusi cukup besar
terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006 sektor pertanian berkontribusi
sebanyak 13% terhadap nilai PDB nasional dan meningkat pada catur wulan I
tahun 2007 menjadi 13,7%. Hortikultura sebagai salah satu sektor pertanian
memberikan peningkatan kontribusi pada nilai PDB nasional berdasarkan harga
konstan sebesar Rp 35.334 juta pada tahun 2000 menjadi Rp 44.196 juta pada
tahun 2005. Rata-rata pertumbuhan PDB hortikultura per tahun mencapai 4,6%.
Tren permintaan produk hortikultura seperti sayuran, buah-buahan dan bunga juga
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tabel 1 menunjukkan kontribusi
hortikultura pada nilai PDB berdasarkan barga konstan dari tahun 2000-2005.
Tabel 1. Kontribusi PDB pada harga konstan dari tahun 2000-2005
Komoditas
Hortikultura
Buah-buahan
Sayuran
Biofarmasi
Bunga

2000
19.079
13.145
364
2.746

2001
19.951
13.786
383
2.886

PDB (Juta Rupiah)
2002
2003
22.1 19
21.149
13.550
15.404
384
423
2.622
3.370

2004
22.740
15.336
534
3.406

2005
22.460
16.395
2.007
3.334

Sumber : Ditjen Horikultura, 2006

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi penghasil hortikultura terbesar di
Indonesia. Produksi hortikultura khususnya sayuran di Jawa Barat mencapai 3,1
ton per tahunnya dari 23 jenis sayuran yang dibudidayakan. Luas areal tanaman
sayuran di Jawa Barat mencapai 1,l juta ha dan tingkat optimalisasi pemanfaatan
lahan baru mencapai 75% (Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2007).
Potensi luas panen sayuran di Jawa Barat lebih terkonsentrasi pada beberapa
daerah. Konsentrasi luas panen sayuran dengan pangsa >I0 % terdapat di
Kabupaten Bandung dan Garut (sayuran dataran tinggi) serta Bekasi (dataran
rendah), Sumedang (tinggi dan rendah). Beberapa wilayah dengan pangsa > 5%
terdapat di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Bogor (sayuran dataran tinggi) dan

Cirebon (sayuran dataran rendah) (BI, 2007). Dataran tinggi Jawa Barat
(Bandung, Garut, Bogor, Cianjur dan Tasikmalaya) terletak pada daerah
agroklimat basa dengan rata-rata bulan basah 8-10 bulan dengan curah hujan ratarata tahunnya lebih dari 2000 mm, sehingga kawasan ini cocok untuk
pertumbuhan dan produksi sayuran dataran tinggi antara lain Paprika, Brokoli,
Lettuce, Sawi, Kentang, Wortel, Kubis, dan lain-lain (Dinas Pertanian Jabar,

2006).
Peningkatan daya saing produk adalah faktor kunci untuk mengembangkan
usaha sayuran di Indonesia. Produk hortikultura seperti sayuran, buah-buahan dan
bunga merupakan produk-produk yang mudah rusak. Daya saing produk sayuran
dapat ditingkatkan melalui peningkatan nilai tambah, operasi bisnis dan pelayanan
konsumen mulai dari kegiatan budidaya, distribusi dan pemasaran.
Peningkatan daya tahan dan daya saing sangat penting, mengingat
persaingan yang ketat produk sayuran dataran tinggi di pasar domestik.
Penyebabnya adalah produk sayuran dataran tinggi Indonesia masih terkendala
dalam jaminan kesinambungan atas kualitas produk, minimnya jumlah pasokan,
dan ketepatan waktu pengiriman. Penyebab lainnya adalah belum efektif dan
efisiennya kinerja rantai pasok komoditi sayuran dataran tinggi di Indonesia.
Menurut Morgan et al. (2004) kendala utama dalam rantai pasok sayuran dataran
tinggi adalah perencanaan, sosialisasi, pengiriman dan ekspektasi. Karena itu,
manajemen rantai pasok memegang peranan penting dan perlu dilakukan dengan
baik.
Manajemen rantai pasok adalah keterpaduan antara perencanaan, koordinasi
dan kendali seluruh proses dan aktivitas bisnis dalam rantai pasok untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dengan biaya termurah (Chopra dan Meindel,
2007). Rantai pasok lebih ditekankan pada seri aliran dan transformasi produk,
aliran informasi dan keuangan dari tahapan bahan baku sampai pada pengguna
akhir (Handfield, 2002), sementara manajemen rantai pasok menekankan pada
upaya memadukan kumpulan rantai pasok (Van der Vorst, 2004). Produk
pertanian secara umum mempunyai karakteristik antara lain : (1) produk mudah
rusak, (2) budidaya dan pemanenan sangat tergantung iklim dan musim, (3)
kualitas bervariasi dan (4) bersifat kamba, beberapa produk sangat sulit diangkut

dan dikelola sebab ukuran dan kompleksitas dari produk. Empat faktor ini perlu
dipertimbangkan dalam merancang dan menganalisis Agri-SCM, dan sebagai
konsekuensi, Agri-SCM menjadi lebih sulit dibanding SCM secara umum
(Yandra et. a[., 2007).
Beberapa pelaku agribisnis dan agroindustri di Indonesia melakukan
perdagangan dan proses pengolahan sekaligus. Produk pertanian segar, seperti
sayuran, buah-buahan dan bunga, diperoleh dari kebun sendiri atau dipasok oleh
kelompok tani sekitar melalui mekanisme kemitraan. Disamping itu, terdapat
bermacam-macam bentuk bisnis dengan rantai yang panjang oleh berbagai pelaku
tengah (middlemen) yang memasarkan produk baik pada pasar lokal, regional dan
nasional serta ekspor ke Iuar negeri.
Sistem pengukuran kinerja (perfomtance meastrrement system) diperlukan
sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi jaringan rantai pasok. Desain
rantai pasok produk hortikultura yang optimal dapat dibedakan untuk masingmasing rantai pasok tergantung strategi kompetisi dan karakteristik pasar, produk
dan produksi. Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendukung perancangan
tujuan, evaluasi kinerja, dan menentukan langkah-langkah ke depan baik pada
level strategi, taktik dan operasional (Van der Vorst, 2006). Untuk itu, penelitian
mengenai model pengukuran kinerja manajemen rantai pasok hortikultura perlu
dilakukan.
Penelitian ini berfokus .pads produk sayuran yang diarahkan pada pasar
institusi khususnya pasar swalayan. Seperti di negara-negara lain, pasar swalayan
di Indonesia belum menembus perdagangan ritel sayur dan buah segar secepat
makanan olahan dan semi-olahan sehingga estimasi industri mengenai pangsa
perdagangan ritel sayur dan buah segar hanya berkisar antara 10-15 persen untuk
pasar swalayan. Memang angka ini masih minim, tetapi sepuluh tahun yang lalu,
angka ini hampir nol. Angka ini kemungkinan akan bertambah dengan terjadinya
transformasi perdagangan ritel secara menyeluruh (Laporan Bank Dunia, 2007).
Penelitian ini berusaha untuk menjawab beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan perancangan model pengukuran kinerja manajemen rantai pasok
sayuran dataran tinggi yaitu: ( I ) Jenis produk sayuran dataran tinggi yang
berpotensi untuk ditingkatkan kinerja rantai pasoknya; (2) Gambaran struktur

rantai pasokan dan analisis rantai nilai tambah produk sayuran dataran terpilih; (3)
Rancangan model pengukuran kinerja rantai pasok sayuran dataran tinggi terpilih
dan implementasinya; serta (4) Strategi peningkatan kinerja rantai pasok sayuran
dataran tinggi terpilih.
1.2. Tujuan penelitian

Studi peningkatan kinerja manajemen rantai pasok sayuran dataran tinggi
di Jawa Barat bertujuan sebagai berikut:
1)

Mengembangkan kriteria dan alternatif pemilihan sayuran dataran tinggi
yang berpotensi untuk ditingkatkan kinerja rantai pasoknya.

2)

Mengidentifikasi struktur rantai pasok dan nilai tambah produk sayuran
dataran tinggi yang dapat ditingkatkan kinerja rantai pasoknya.

3)

Merancang dan mengimplementasikan pengukuran kinerja rantai pasok
sayuran terpilih.

4)

Merumuskan strategi peningkatan rantai pasok sayuran terpilih.

1.3. Ruang lingkup

Kajian manajemen rantai pasokan produk sayuran ini mencakup integrasi
aliran barang dan informasi mulai dari sumber bahan baku (petani) hingga
pengiriman produk ke konsumen institusi. Cakupan manajemen rantai pasok
sebenamya sangat luas, dengan keterbatasan waktu dan kendala lainnya,
penelitian difokuskan untuk merancang model pengukuran kinerja rantai pasok
produk sayuran dataran tinggi pada beberapa pelaku usaha di Jawa Barat seperti
Garut, Bandung dan Bogor/Cianjur sebagai objek studi. Penelitian dibatasi pada
beberapa produk sayuran terpilih. Studi ini menekankan pada dampak
keanggotaan petani/kelompok tani bagi kinerja rantai pasokan sayuran. Ruang
lingkup analisis mencakup :

I)

Produk sayuran dataran tinggi yang mempunyai keunggulan ekspor.

2)

Identifikasi struktur rantai pasok sayuran dataran tinggi terpilih.

3)

Analisis dan penilaian kinerja pada masing-masing pelaku rantai pasok.

4) Analisis strategi peningkatan kinerja rantai pasok.

1.4. Manfaat penelitian
Model pengukuran kinerja yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi para pengambil keputusan untuk mengukur kinerja manajemen
rantai pasokan produk sayuran terpilih dan menilai keberadaan petani/kelompok
tani dalam rantai pasokan produk sayuran terpilih dan dapat dijadikan dasar dalam
merumuskan strategi pengembangan manajemen rantai pasokan sayuran terpilih.
Penelitian ini juga diharapkan memherikan informasi awal yang berguna dalam
pengembangan topik-topik penelitian lanjutan bagi para akademisi dan peneliti
mengenai manajemen rantai pasok produk hortikultura khususnya sayuran.

BAB 11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Rantai Pasok Agroindustri

Manajemen Rantai Pasok (Supply Cliain Management) dipopulerkan
pertama kalinya pada tahun 1982 sebagai pendekatan manajemen persediaan yang
menekankan pada pasokan bahan baku. Pada tahun 1990-an, isu manajemen rantai
pasok telah menjadi agenda para manajemen senior sebagai kebijakan strategis
perusahaan. Para manajer senior menyadari bahwa keunggulan daya saing perlu
didukung oleh aliran barang dari hulu dalam ha1 ini pemasok hingga hilir dalam
ha1 ini pengguna akhir secara efisien dan efektif. Tentunya secara bersamaan akan
mengalir pula informasi. Ada beberapa tahapan yang harm dilalui oleh aliran
barang dari hulu hingga hilir, yaitu pemasok, pabrik, distribusi, rite1 dan
konsumen akhir. Hal ini dapat diilustrasikan dalam Gambar 1.
Pengelolaan rantai pasok ini dikenal dengan istilah ~nanajemen rantai
pasok. Manajemen rantai pasok adalah keterpaduan antara perencanaan,
koordinasi dan kendali seluruh proses dan aktivitas bisnis dalam rantai pasok
untuk menghantarkan nilai superior dari konsumen dengan biaya termurah kepada
pelanggan. Rantai pasok lebih ditekankan pada seri aliran bahan dan inforinasi,
sedangkan manajemen rantai pasok menekankan pada upaya memadukan
kumpulan rantai pasok (Van der Vorst, 2004). Pada tingkat agroindustri,
manajemen rantai pasok memberikan perhatian pada pasokan, persediaan dan
transportasi pendistribusian.

Gambar 1. Skema Sistem Rantai Pasok
(Van der Vorst, 2004)

Menurut Austin (1981) agroindustri menjadi pusat rantai pertanian yang
berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian di pasar.
Agroindustri membutuhkan pasokan bahan baku yang berkualitas dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan. Menurut Brown (1994) untuk mendapatkan
pasokan bahan baku yang berkualitas diperlukan standar dasar komoditas,
sedangkan kuantitas pasokan perlu mem