44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan penelitian adalah Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Mengingat Ponorogo memiliki dinamika yang cukup
tinggi terkait dengan kehidupan remajanya. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS Ponorogo Jumlah penduduk remaja mencapai 204.885 jiwa
atau 22 persen dari total penduduk sebanyak 919.392 jiwa. Perlu diketahui, lembaga-lembaga pendidikan baik sekolah umum maupun pondok pesantren
di Ponorogo sangat banyak menampung santri, pelajar dan mahasiswa dari luar berbagai daerah di nusantara.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dasar karena hanya bertujuan untuk pemahaman mengenai suatu masalah saja. Sedangkan jenis penelitiannya
adalah kualitatif deskriptif sehingga penelitian ini hanya mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang
sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. Menurut Bentuknya dan strategi penelitian ini adalah penelitian terpancang dengan studi
kasus tunggal, dikatakan penelitian terpancang sebab peneliti sudah memilih dan menentukan variabel tertentu sebagai fokus utamanya sebelum memasuki
lapangan studinya. Penelitian dikatakan sebagai studi kasus tunggal karena penelitian terarah pada satu karakteristik, artinya penelitian ini dilakukan pada
satu sasaran satu lokasi, atau satu subjek Sutopo: 2002: 110-112.
45
C. Sumber Data
Menurut Lincoln dan Guba dalam Abas: 2008: 55 sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa
human
dan
nonhuman
. Sumber
human
diperoleh dengan wawancara atau observasi dengan mencatat tanda-tanda
nonverbal
yang ditransmisikan ketika wawancara ataupun observasi berlangsung. Sumber human dalam penelitian ini antara lain adalah remaja yang
aktif dalam studinya baik yang sedang belajar di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi dan pengelola
media massa. Sumber
nonhuman
mencakup dokumen, tempat dan aktivitas kehidupan.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sumber data
human
manusia dengan menggunakan metode p
urposive sampling
. Teknik ini dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi
realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting berkaitan dengan permasalahan yang
sedang diteliti. Teknik ini memberi kesempatan maksimal pada kemampuan peneliti untuk menyusun teori yang dibentuk dari lapangan dengan sangat
memperhatikan kondisi
lokal dengan
kekhususan nilai-nilai
idiografisnyaSutopo: 2002: 44.
D. Teknik Pengumpulan Data