PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE TENTANG SEKS DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI KALANGAN REMAJA.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE
TENTANG SEKS DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KALANGAN REMAJA

Oleh :

Dewi Irawati Tampubolon
4123141022
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP
Dewi Irawati Tampubolon dilahirkan di Balige, pada tanggal 11 Januari 1994.
Ibu bernama Serti Hutagaol dan Ayah bernama Resman Tampubolon dan
merupakan anak ke-empat dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk
SD HKBP NO.2 Balige dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 4 Balige, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Balige dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Reguler,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 22 Juni 2016. Selama perkuliahan,
penulis aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi baik intra maupun ekstra
kampus, yaitu IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi), UKMKP (Unit
Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan), dan HMJ (Himpunann Mahasiswa
Jurusan).

iii

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALIGE

TENTANG SEKS DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KALANGAN REMAJA
Dewi Irawati Tampubolon
4123141022

ABSTRAK
Pengetahuan remaja tentang seks dan kesehatan reproduksi masih rendah
sehingga mereka dapat membuat persepsi yang salah yang berakibat pada
tindakan yang salah pula yang berkaitan dengan seks dan kesehatan reproduksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Balige tentang seks dan kesehatan reproduksi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu persepsi siswa terhadap seks dan kesehatan reproduksi.
Sampel adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige dengan jumlah
total sebanyak 181 siswa, siswa laki-laki sebanyak 91 siswa dan siswa perempuan
sebanyak 90 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang
berjumlah 40 yang telah divalidasi terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige tentang seks dan
kesehatan reproduksi di kalangan remaja adalah baik. Berdasarkan kategori skor
angket pada rentang interval 112-142 di kategorikan baik. Sedangkan rata-rata

skor angket pada siswa perempuan 126,5 dan untuk skor angket pada siswa lakilaki 118,2. Simpulan penelitian adalah mayoritas siswa XI IPA SMA Negeri 1
Balige memiliki persepsi yang baik dimana setiap indikator persepsi telah
mencerminkan persepsi yang baik.

Kata kunci: Persepsi, Seks, Kesehatan Reproduksi

iv

Perception Of Student Grade XI Science SMA NEGERI 1 BALIGE
About Sex and Reproduction Healthness Among Teens

Dewi Irawati Tampubolon
4123141022

ABSTRACT
Teenagers knowledge about sex and reproduction healthness is still low,
so they had wrong perception that caused wrong behave involved about sex and
reproduction healthness. This research is aimed to know perception of student
grade XI Science SMA Negeri 1 Balige about sex and reproduction healthness.
This kind of research is a descriptive research. Variabel that used in this research

is single variable that perception of student about sex and reproduction healthness.
The sample is all student grade XI Science SMA Negeri 1 Balige with total 181
students, 91 boys and 90 girls. The instrumen of research that used is 40 quesioner
that validated first. The result of research shows that is a good perception of
student grade XI Science SMA Negeri 1 Balige about sex and reproduction
heathness among teens. Based quesioner, get interval score 112-142, categorated
good. Average quesioner score for girls is 126,5 and for boys 118,2. The
conclusion of research is major of student XI Science SMA Negeri 1 Balige has a
good perception.

Key word: Perception, Sex, Reproduction Healthness

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunianya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul
“Persepsi Siswa Kelas XI IPA Di SMA Negeri 1 Balige Tentang Seks dan
Kesehatan Reproduksi Di Kalangan Remaja” disusun untuk memperoleh gelar

sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini, teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada
kedua orangtua tercinta, Ayahanda Resman Hutagaol, Ibunda Serti Hutagaol,
kakak-kakak tercinta Marlina Tampubolon, Dinar Tampubolon, abang Jefri
Tampubolon dan adik Surya Elizabeth Tampubolon, Kekasih Debby Andreas
Manullang serta seluruh sanak keluarga yang sudah memberikan dorongan, doa
dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
setulusnya kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat
kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si,
Ibu Dra. Nuraini Harahap, M.Si dan Ibu Selvia Dewi Pohan, S.Pd., M,Si selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Bapak Hendro Pranoto, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan
biologi FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Penghargaan
juga disampaikan kepada Bapak Makmur Siahaan, M.Si sebagai kepala sekolah,

Bapak H. Siahaan sebagai guru biologi yang telah membantu dalam penelitian ini.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada semua teman-teman dalam
pelayanan di UKMKP, HMJ, dan teman-teman di kelas Biologi Dik C 2012.

vi

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan informasi
kepada para pembaca, sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperkaya
cakrawala pendidikan.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Dewi Irawati Tampubolon
NIM. 4123141022


iv

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
v
vi
viii

xi
xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3
4
4

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Persepsi
2.1.2 Pengertian Seks
2.1.3 Pendidikan Seks
2.1.4 Perilaku Seksual Remaja
2.1.5 Perilaku Seksual Remaja Yang Tidak Wajar
2.1.6. Sebab-Sebab Terjadinya Penyimpangan Seksual
2.1.7 Dampak Perilaku Seksual
2.1.8 Cara Menghindari Dorongan Seksual
2.1.9 Seks Bebas
2.1.10 Penyakit Menular Seksual (PMS)
2.1.11 Kontrasepsi
2.1.12 Kesehatan Reproduksi Remaja
2.1.13 Menstruasi
2.1.14 Kebersihan Organ Reproduksi Perempuan Dan Laki-laki
2.1.15 Perubahan Fisik Pada Masa Remaja

5
5
5

6
6
8
9
11
12
15
15
16
18
19
20
21
22

v

2.1.16 Keputihan
2.1.17 Fertilisasi
2.2 Kerangka Konsep


24
25
26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Alat Pengumpul Data
3.4 Jenis Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data

27
27
27
27
30
30
30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Hasil Penelitan

32
32
52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

65
65
65

DAFTAR PUSTAKA

66

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Persepsi siswa tentang membahas seks adalah sesuatu
hal yang tabu

30

Gambar 4.2 Persepsi siswa tentang hubungan seks perlu dihindari
karena hanya melampiaskan nafsu saja

31

Gambar 4.3 Persepsi siswa tentang kedewasaan dapat diukur dengan
melakukan hubungan seks

31

Gambar 4.4 Persepsi siswa tentang remaja yang merasakan gejolak
seksual merupakan bukan hal yang normal

31

Gambar 4.5 Persepsi siswa tentang membahas seks dengan orangtua
bukanlah hal yang penting

32

Gambar 4.6 Persepsi siswa tentang video porno merupakan
penyimpangan seksual

32

Gambar 4.7 Persepsi siswa tentang berkhayal tentang seks merupakan
hal yang normal

33

Gambar 4.8 Persepsi siswa tentang melakukan seks sebelum menikah
perlu dihindari untuk mencegah kehamilan

33

Gambar 4.9 Persepsi siswa tentang melakukan hubungan seks adalah
bukti cinta dari pasangan

34

Gambar 4.10 Persepsi siswa tentang melihat video porno adalah
cara menambah pengetahuan tentang seks

34

Gambar 4.11 Persepsi siswa tentang melakukan masturbasi/onani
merupakansalah satu bentuk penyimpangan seksual

35

Gambar 4.12 Persepsi siswa tentang perlunya bertanya tentang
seks kepada orangtua dan guru

35

Gambar 4.13 Persepsi siswa tentang hubungan seksual hanya boleh
dapat dilakukan sesudah menikah

36

Gambar 4.14 Persepsi siswa tentang keteratikan terhadap lawan jenis
adalah hal yang normal

36

ix

Gambar 4.15 Persepsi siswa tentang remaja yang melakukan kontak
fisik dengan pacar adalah hal yang wajar

37

Gambar 4.16 Persepsi siswa tentang remaja memberikan ciuman
kepada pacar bukanlah perilaku seksual

37

Gambar 4.17 Persepsi siswa tentang berpelukan dan mencium
dengan lawan jenis adalah perbuatan yang tidak boleh
dilakukan sama sekali meskipun suka sama suka

38

Gambar 4.18 Persepsi siswa tentang perilaku seks bebas di kalangan
remaja adalah hal yang wajar

38

Gambar 4.19 Persepsi siswa tentang melakukan hubungan seks
dengan siapa saja dan tidak seorangpun dapat melarangnya 39
Gambar 4.20 Persepsi siswa tentang menolak pacar ketika diajak
ke tempat yang sepi

39

Gambar 4.21 Persepsi siswa tentang menolak pacar yang mengajak
melakukan hubungan suami istri adalah keharusan

40

Gambar 4.22 Persepsi siswa tentang menggunakan peralatan
makan penderita AIDS akan membuat tertular

40

Gambar 4.23 Persepsi siswa tentang lingkungan perlu dijaga agar
tidak terkena bakteri yang dapat menyebabkan HIV/AIDS 41
Gambar 4.24 Persepsi siswa tentang cara paling ampuh untuk
menghindari agar tidak terkena AIDS adalah tidak
melakukan seks bebas

41

Gambar 4.25 Persepsi siswa tentang berjabat tangan dan memeluk
penderita AIDS akan membuat tertular

42

Gambar 4.26 Persepsi siswa tentang menghindari HIV/AIDS
perlu karena sampai saat ini belum ditemukan obatnya

42

Gambar 4.27 Persepsi siswa tentang menggunakan kondom dapat
mencegah HIV/AIDS

43

Gambar 4.28 Persepsi siswa tentang berganti-ganti pasangan dapat
menyebabkan infeksi menular seksual
Gambar 4.29 Persepsi siswa tentang memakai celana dalam yang

43

x

mudah menyerap keringat dan tidak terlalu ketat
merupakan cara menjaga kesehatan reproduksi

44

Gambar 4.30 Persepsi siswa tentang perlunya memahami cara
menjaga kesehatan reproduksi

44

Gambar 4.31 Persepsi siswa tentang berdiskusi dengan teman,
dengan orang lebih tua dapat menambah pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi

45

Gambar 4.32 Persepsi siswa tentang organ seksual merupakan organ
yang vital, maka harus dijaga sebaik-baiknya

45

Gambar 4.33 Persepsi siswa tentang wanita yang sudah mengalami
pubertas setiap bulan akan mengalami menstruasi

46

Gambar 4.34 Persepsi siswa tentang kehamilan tak akan terjadi jika seks
dilakukan sekali

46

Gambar 4.35 Persepsi siswa tentang pendidikan seksual seharusnya
diberikan sedini mungkin

47

Gambar 4.36 Persepsi siswa tentang pendidikan seksual adalah hal
yang tabu karena berisi materi yang vulgar

47

Gambar 4.37 Persepsi siswa tentang pendidikan seksual
memberikan manfaat kepada remaja untuk berperilaku
normatif sehingga terhindar dari berbagai penyimpangan
seksual

48

Gambar 4.38 Persepsi siswa tentang penggunaan kondom dapat
mencegah penularan infeksi menular seksual

48

Gambar 4.39 Persepsi siswa tentang memperkenalkan alat kontrasepsi
pada remaja berarti mengijinkan seks bebas

49

Gambar 4.40 Persepsi siswa tentang homoseksual merupakan kelainan
seksual yang perlu dihindari

49

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Penggolongan Pernyataan Dalam Angket

26

Tabel 3.2 Skor Skala Likert

27

Tabel 3.3 Penyebaran Soal Indikator Angket

27

Tabel 4.2 Kategori skor angket

29

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Angket

66

Lampiran 2. Bobot masing-masing angket

69

Lampiran 3. Tabel kategori skor angket

70

Lampiran 4. Skor angket siswa perempuan

71

Lampiran 5. Skor angket siswa laki-laki

73

Lampiran 6. Tabulasi Skor Angket Siswa Perempuan Kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Balige tentang Seks dan Kesehatan
Reproduksi di Kalangan Remaja T.P
2015/2016

74

Lampiran 7. Tabulasi Skor Angket Siswa Laki-laki Kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Balige tentang Seks dan Kesehatan
Reproduksi di Kalangan Remaja T.P 2015/2016

75

Lampiran 8. Jumlah Siswa Laki-laki yang menjawab di tiap butir
pernyataan

76

Lampiran 9. Jumlah Siswa Perempuan yang menjawab di tiap
butir pernyataan
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian

77
78

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Remaja didefenisikan sebagai masa peralihan atau transisi dari masa anakanak menuju masa dewasa (Notoatmodjo, 2007). Masa remaja diawali oleh masa
pubertas. Pada masa pubertas salah satu yang terjadi adalah kematangan organorgan seksual. Salah satu masalah penting yang dihadapi remaja sehubungan
dimulainya kematangan seksual adalah risiko terjadinya hubungan seksual
menyimpang, risiko ini dapat terjadi ketika remaja kurang dalam pengetahuan
seks dan kesehatan reproduksi (Utama dan Falasifah, 2013). Kerentanan remaja
dalam menghadapi masalah seksualitas timbul seiring dengan perkembangan
remaja yang sedang dalam masa transisi (Prihartini, dkk, 2002)
Sebagai remaja, secara fisiologis dan psikologis mereka merasakan adanya
dorongan seksual, ketidaktahuan remaja mengenai seks dan kesehatan reproduksi,
membuat remaja mengalami masalah kesehatan reproduksi seperti mengalami
infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS, kehamilan di usia sangat muda yang
sering diakhiri dengan tindakan aborsi. Seperti data yang diperoleh dari PKBI
(Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Bali, menunjukkan bahwa sekitar
15 juta remaja usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya, ini berarti remaja
melakukan hubungan seks dan mengalami kehamilan dalam usia yang sangat
muda (Citrawathi, 2013).
Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia juga melakukan survei,
sebanyak 13% remaja perempuan tidak tahu tentang perubahan fisiknya dan 40%
tidak

mengetahui

kapan

masa

subur

seorang

perempuan

dan

yang

memprihatinkan, pengetahuan remaja tentang cara paling penting untuk
menghindari infeksi HIV masih terbatas, hanya 14% remaja perempuan dan 95%
remaja laki-laki menyebutkan pantang berhubungan seks, 18% remaja perempuan
dan 25% remaja laki-laki menyebutkan menggunakan kondom, serta 11% remaja
perempuan dan 8% remaja laki-laki menyebutkan membatasi jumlah pasangan
sebagai cara menghindari HIV/AIDS (Pakasi dan Reni, 2013). Banyak remaja

1

2

yang yang tidak dapat mengendalikan dorongan seksualnya pada masa
pubertasnya sehingga

remaja terjerumus ke jurang kehancuran moral dan

spiritual. Kebebasan seks dikalangan remaja semakin merajalela tidak saja di
kota-kota besar tetapi juga di kota-kota kecil bahkan telah merambah ke
kampung-kampung (Dewi, 2012).
Penelitian juga dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI di 4 Kota besar
yaitu Medan, Jakarta Pusat, Bandung dan Surabaya pada tahun 2011
menunjukkan bahwa 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah
melakukan hubungan seks sebelum menikah dan 6,9% responden telah melakukan
hubungan seks sebelum menikah (Siregar, dkk, 2012). Seks bebas memiliki
banyak konsekuensi, misalnya penyakit menular seksual (PMS), infeksi,
infertilitas, dan kanker. Tidak heran semakin banyak kasus kehamilan sebelum
menikah, meningkat pula kasus pengguguran kandungan (aborsi) dan penyakit
kelamin atau penyakit menular seksual (Dianawati, 2003).
Banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan seks bebas, tetapi
sebenarnya remaja tidak boleh disalahkan seutuhnya dengan keadaan tersebut.
Fakta yang terjadi ketika saya melakukan diskusi dengan remaja di SMA Negeri 1
Balige bahwa remaja masih kurang dalam pengetahuan seks dan kesehatan
reproduksi. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi karena penyampaian
informasi mengenai hal tersebut masih dianggap tabu dan tidak sopan untuk
dibicarakan dan tidak adanya pendidikan seks diajarkan di sekolah. Hal inilah
yang membuat para remaja mencari tahu sendiri mengenai informasi seks dan
kesehatan reproduksi. Informasi yang salah tentang seks dapat mengakibatkan
pengetahuan dan persepsi mereka mengenai seluk-beluk seks dan kesehatan
reproduksi itu sendiri menjadi salah. Hal ini menjadi salah satu indikator
meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remaja saat ini.
Pandangan atau persepsi kaum remaja tentang seks dan kesehatan
reproduksi masing-masing berbeda. Namun demikian, seaneh-anehnya pandangan
mereka tentang seks dan kesehatan reproduksi tersebut, pandangan ini benarbenar hidup dikalangan mereka dan tidak sedikit dari mereka yang melakukan halhal aneh tentang seks tersebut dalam menjalani masa remajanya. Hal yang perlu

3

diketahui bahwa cara seseorang mempersepsi sesuatu akan menentukan sikap dan
tindakannya terhadap objek persepsinya (Dianawati, 2003).
Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Setianti dan Hanny (2009).
Penelitian tersebut lebih menekankan pada pengetahuan alat-alat reproduksi lakilaki dan perempuan, hasil penelitian tersebut tidak menggambarkan bagaimana
persepsi siswa mengenai kesehatan reproduksi, padahal dengan mengetahui
persepsi siswa mengenai kesehatan reproduksi akan membantu mencegah
beberapa masalah yang ada, seperti masalah seks bebas, kehamilan yang tidak di
inginkan, ataupun masalah aborsi . Dari beberapa penjelasan di atas peneliti
tertarik untuk meneliti tentang persepsi siswa SMA Kelas XI IPA di SMA Negeri
1 Balige Tentang Seks dan Kesehatan Reproduksi Di Kalangan Remaja, untuk
mengetahui bagaimana pemahaman, pandangan, perilaku tentang seks, serta
bagaimana usaha mereka untuk mencegah diri terhadap seks bebas yang sedang
marak sekarang ini. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan sebelumnya, perbedaan tersebut mengenai waktu, tempat, dan
responden, sehingga diharapkan dengan penelitian ini didapatkan hasil yang
berbeda dengan penelitian sebelumnya.

1.2. Identifikasi Masalah
Kurangnya pemahaman remaja tentang seks dan kesehatan reproduksi, dan
tidak adanya pendidikan seks yang seharusnya sangat penting diberikan kepada
anak-anak remaja.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan untuk menghindari penafsiran yang
berbeda dan terlalu luas, maka penulis membatasi masalah yaitu, hanya
membahas mengenai persepsi Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Balige
Tentang Seks dan Kesehatan Reproduksi di Kalangan Remaja.

4

1.4. Rumusan Masalah
Bagaimana persepsi Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Balige tentang
seks dan kesehatan reproduksi ?

1.5. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui persepsi Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Balige
tentang seks dan kesehatan reproduksi.

1.6. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan,
khususnya Biologi tentang seks dan kesehatan reproduksi remaja.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, yang
meliputi: bagi siswa, dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai
seks dan kesehatan reproduksi remaja dan memiliki persepsi positif mengenai
seksualitas remaja, bagi guru, khususnya guru Biologi

dapat lebih intensif

memberikan layanan informasi tentang seks dan kesehatan reproduksi remaja agar
siswa memiliki persepsi positif mengenai seksualitas remaja, bagi sekolah,
sekolah dapat lebih meningkatkan pendidikan dan pengetahuan mengenai seks
dan kesehatan reproduksi remaja pada siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata skor angket pada siswa perempuan
126,5 dan untuk skor angket pada siswa laki-laki 118,2. Berdasarkan kategori skor
angket skor tersebut dikategorikan baik. Jadi peneliti dapat menyimpulkan,
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Balige tentang seks dan kesehatan
reproduksi di kalangan remaja adalah baik, artinya siswa memahami tentang seks
dan kesehatan reproduksi dibuktikan dengan jawaban siswa di tiap indikatornya.

5.2 Saran
Penulis menyarankan, siswa SMA Negeri 1 Balige perlu diadakan
komunikasi, informasi, edukasi kepada remaja tentang seks dan kesehatan
reproduksi sehingga dapat mencegah dampak negatif

yang ditimbulkan dari

persepsi remaja yang mendukung terhadap perilaku seksual. Bagi institusi
pendidikan hendaknya memasukkan kurikulum mengenai kesehatan reproduksi
yang dapat membantu para remaja menemukan solusi terpercaya dari masalah
kesehatan reproduksi sehingga dapat menghindarkan remaja dari hal-hal yang
dapat merusak kesehatan mereka. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan hubungan persepsi tentang seks dan kesehatan reproduksi remaja, perlu
menghubungkannya dengan faktor-faktor yang lain seperti faktor sosial, budaya
dan spiritual.

66

DAFTAR PUSTAKA
Barata, (2012), Seks Bebas, Jurnal, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
Bono, E.D., (2007), How To Have A Beautiful Mind, Penerbit Kaifa, Bandung
Boyke, (2010), It’s All About Sex, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta
Citrawathi, D.M., (2013), Faktor Determinan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja (PKRR) Di SMP, Jurnal Biologi Universitas
Pendidikan Ganesha, Bali
Dariyo, A., (2002), Psikologi Perkembangan Remaja, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta
Dewi, H.E., (2012), Memahami Perkembangan Fisik Remaja, Penerbit Gosyen,
Yogyakarta
Dianawati, A., (2003), Pendidikan Seks Untuk Remaja, Penerbit PT Kawan
Pustaka, Depok
Djaali, H., Pudji, M., (2008), Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, Penerbit PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Evlyn, M.R.H., Dewi E.S., (2007), Hubungan Antara Persepsi Tentang Seks Dan
Perilaku Seksual Remaja Di SMA Negeri 3 Medan, Jurnal Keperawatan
Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2
Fidyawati, (2012), Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan
Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri SMPN 1 Seyegen Sleman
Yogyakarta, Karya Tulis Ilmiah, Yogyakarta
Hasan, S., Abu, N., (2012), Lets Talk About Love, Penerbit Tiga Serangkai,
Jakarta
Kartono, K., (2009), Patologi Sosial, Penerbit Rajawali Press, Jakarta
Kasdu, D., (2005), Solusi Problem Wanita Dewasa, Penerbit Puspa Swara, Jakarta
Lestari, T.W., Elisa, U., dan Suparmi, (2013), Kesehatan Reproduksi, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta
Manuaba, I.A.C., Ida, B.G.F.M., dan Ida, B.G.M, (2009), Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Notoatmodjo, S., (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Remaja, Penerbit
Rineka Cipta, Yogyakarta

67

Pakasi, D.T., dan Reni, K., (2013), Antara Kebutuhan Dan Tabu : Pendidikan
Seksualitas dan Kesehatan Bagi Remaja di SMA, Jurnal Kesehatan,
17(2):79-89
Prihartini, T., Sartini, N., dan, Tina, A., (2002), Hubungan Antara Komunikasi
Efektif Tentang Seksualitas Dalam Keluarga Dengan Sikap Remaja Awal
Terhadap Pergaulan Bebas Antar Lawan Jenis, Jurnal Psikologi, 2002,
NO.2:124-139
Rahmawati, V.E., Ninik, A., dan Suyati, (2011), Hubungan Pemanfaatan
Beberapa Jenis Media Massa dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Pada Remaja Kelas XI SMA, Jurnal Kebidanan, Jombang
Rakhmawati, E., dan Suripto., (2012), Pengaruh Komunikasi Orangtua-Remaja
Dan Layanan Informasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Kesehatan
Reproduksi Pada Remaja, Jurnal Kesehatan, Semarang
Rihardini, T., Yolanda, Z.S., (2012) Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks
Pranikah Di SMA “X”, Jurnal Kebidanan, Volume 1 Nomor 1
Rufti, K., (2014), Did You Know, Penerbit Sadean Laris Publisher, Jakarta
Sapitri, A., Elly, D., dan Herbet, S., (2013) Hubungan Metakognitif Tentang
Kesehatan Reproduksi Dengan Persepsi Perilaku Seksual Siswa SMA SeKota Medan Tahun 2013, Thesis, Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan, UNIMED
Sari, K.P., (2010), Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Ditinjau Dari persepsi
Kualitas Komunikasi Orangtua Dan Remaja, Skripsi, Program Studi
Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta
Sarwono, (2010), Psikologi Remaja, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta
Setianti, Y., dan Hanny, H., (2009), Tanggapan Siswa Madrasah Tsanawiyah
Mathlaul Ulum Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja, Laporan Akhir
Penelitian Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas padjajaran, UNPAD
Siregar, N.A.K., Asfriyati., Arma, A.J.A., (2012),
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Seksual Narapidana Remaja Pria Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II B Balige Kabupaten Toba Samosir 2012, Jurnal
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat USU dan Staf Pengajar Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta

68

Sunaryo, (2004), Psikologi Untuk Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Utama, I.B., Falasifah, A.Y., (2013), Picture Of Reproductive Health Awareness
In Students At High School “X” Bantul, Scientific Writing Study Program
Nursing, University Of Muhammadiyah Yogyakarta 2013, Yogyakarta
Wicaksono, P., (2015), Persepsi Siswa Terhadap pelaksanaan Pendidikan Seksual
Di SMA Ibu Kartini Semarang Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, Jurusan
Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang, Semarang
Widyastuti, Y., Anita, R., dan Yuliasti, E.P., (2009), Kesehatan Reproduksi,
Penerbit Fitramaya, Yogyakarta
Wijaya, Y.S., (2015),
Pengaruh Layanan Informasi Tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja (KKR) Terhadap Persepsi Siswa Tentang Seksualitas
Remaja Pada Siswa X-9 SMA PGRI I PATI, Skripsi, Jurusan Bimbingan
Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
Semarang
Wulanda, A.F., (2011), Biologi Reproduksi, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Siswa SMA Negeri 5 Medan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

2 48 50

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 2 13

KETERKAITAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN PERILAKU SEKS PRA NIKAH PADA SISWA-SISWI KELAS XI DI SMA PGRI 1 KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

0 1 12

Undercover Informasi Seks Remaja (Studi Deskriptif Perilaku Remaja Tentang Informasi Seks Di Kalangan Siswa-Siswi SMA Negeri 21 Surabaya)

0 0 19

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SISWA KELAS XI TENTANG PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA PIRI I YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 10

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap Remaja Putri Kelas XI tentang Dampak

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

0 0 10