55
3. Masalah Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemberian Kredit Dan Cara
Mengatasinya
Permasalahan di dalam pemberian kredit terutama pada kredit dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan pada BPR pada umumnya dan PT. BPR Wira
Ardana Sejahtera Sukoharjo pada kususnya adalah ketidaklancaran debitur dalam pengembalian pinjamannya.
PT. BPR Wira Ardana Sejahtera Sukoharjo dalam menilai kredit bermasalahmengacu pada kualitas produktif, yaitu membagi kredit menjadi kredit
lancar, dalam pengawasan khusus, kurang lancar, diragukan, dan kredit mancet. Factor waktu penyelesaian kewajiban oleh debitur menjadi ukuran dari kualitas
tersebut. Kategori “Kredit lancar” berarti debitur lancar dalam membayar angsuran
pokok dan atau kurang bunga. Kategori “Kurang lancar” berarti terdapat angsuran pokok dan atau
bunga dari 90 hari sampai kurang dari 180 hari. Apabila ada perbaikan angsuran pokok dan atau bunga dari debitur sebelum jatuh tempo maka kualitas kredit
meningkat menjadi lancar. Kategori “pengawasan khusus” berarti terdapat tunggakan angsuran
pokok dan atau bunga kurang dari 90 hari. Apabila ada perbaikan angsuran
56
pokok dan atau bunga dari debitur sebelum jatuh tempo maka kualitas kredit meningkat menjadi lancar.
Kategori “ diragukan” berarti terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga dari 180 hari sampai kurang dari 270 hari. Apabila ada perbaikan
angsuran pokok dan atau bunga dari debitur sebelum jatuh tempo maka kualitas kredit menjadi lancar.
Ka tegori “mancet” berarti terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau
bunga lebih dari 270 hari. Dalam kredit mancet apabila ada perbaikan angsuran dari debitur atau melunasi tunggakan tepat jatuh tempo maka kredit mancet akan
meningkat kualitasnya hanya sampai pada kurang lancar, setelah 3 tiga bulan berturut-turut mengangsur sesuai perjanjian, kredit mancet baru bisa dikatakan
lancar. Tindakan yang dilakukan terhadap PT. BPR Wira Ardana Sejahtera
Sukoharjo terhadap kategori diatas tetap mengedepankan azas kekeluargaan dan secara administrasi perkreditan. Tindakan pertama-tama secara langsung
menagih terus-menerus, pemanggilan debitur dan melalui program pembinaan kredit dengan menyelidiki faktor apa yang menyebabkan keterlambatan
pembayaran tersebut dan juga berusaha untuk memulihkan usaha debitur dengan cara mencarikan jalan keluar yang terbaik.
Di PT. BPR Wira Ardana Sejahtera Sukoharjo juga dapat melakukan upaya penyelamatan kredit dengan :
1. Penjadwalan Kembali