Faktor-faktor yang mempengaruhi etika bisnis Islam pedagang Pasar Ciputat
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA BISNIS ISLAM
PEDAGANG PASAR CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum
Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah
Hafiz Juliansyah
NIM. 107046 102043
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
FACTORS AFFECTING THE APPLICATION OF ISLAMIC BUSINESS
ETHICS CIPUTAT MARKET TRADERS
By: Hafiz Juliansyah
Abstract
The purpose of this research was to analyze the factors that affect the
application of Islamic business ethics Ciputat market traders. These factors consist of
unity, equilibrium, free will, responsibility, and benevolence. This research used by
the questionnaires. Questionnaires was distributed to the the merchant market
Ciputat as much as 84 (eighty four) questionnaires. Number of questionnaires
returned was 84 (eighty four) questionnaires. The methods of data analysis which
used was factor analysis is to find a relationship (interrelationship) among a number
of variables that mutually independent with each other so that it can be made one or
a set of fewer variables than the number of initial variables.
The results of this study indicate that there are two factors that are formed. The
first factor consists of variables benevolence, equlibrium, and responsibility, which
can explain 47.140% of the total diversity of research items. The second factor
consisting of free will and unity may explain 20.095% of the total diversity of
research items. Thus, the cumulative two form factors can account for 67.234% of the
total diversity of the items.
Key notes: business ethics of Islam, factor analysis, markets, unity, equlibrium, free
will, responsibility, benevolence
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN ETIKA BISNIS
ISLAM PEDAGANG PASAR CIPUTAT
Oleh: Hafiz Juliansyah
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
penerapan etika bisnis Islam pedagang pasar Ciputat. Faktor-faktor tersebut terdiri
dari tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan ihsan. Penelitian ini
menggunakan data primer melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada pedagang
pasar Ciputat sebanyak 84 (delapan puluh empat) kuesioner. Kuesioner yang
terkumpul sejumlah 84 (delapan puluh empat) kuesioner. Metode analisis data
dilakukan dengan metode analisis faktor yaitu untuk menemukan hubungan
(interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu
dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang
lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang
terbentuk. Faktor pertama terdiri dari variabel ihsan, keseimbangan, dan tanggung
jawab, yang mampu menjelaskan 47.140 % dari keragaman total item-item penelitian.
Faktor kedua yang terdiri dari kehendak bebas dan tauhid dapat menjelaskan 20.095
% dari keragaman total item-item penelitian. Jadi, kumulatif dua faktor terbentuk
dapat menerangkan sebesar 67.234 % dari total keragaman item-item.
Kata kunci: etika bisnis Islam, analisis faktor, pasar, tauhid, keseimbangan, kehendak
bebas, tanggung jawab, ihsan
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Nama
: Hafiz Juliansyah
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 Juli 1987
Alamat
: Jl. Dewi Masjid Al Khasiun No. 28 Rt. 002/002
Cipayung – Ciputat, Tangerang Selatan
Telpon
: 08998272734
Email
: [email protected]
Riwayat Pendidikan:
TK Aisiyah Ciputat
1993
SD Negeri Ciputat II
1994 – 2000
SMP IT Rafah Bogor
2000 – 2003
SMU IT Rafah Bogor
2004 – 2006
Pelatihan-Pelatihan:
Kursus Bahasa Inggris di LIA Ciputat
2009 – 2010
Kursus Komputer di Nurul Fikri Ciputat
2009
iii
Pengalaman Organisasi:
1. Kepala Divisi Kajian dan Keilmuan HMI Komisariat Syariah Cabang Ciputat
(Periode 2007 – 2008)
2. Kepala Divisi Kajian dan Keilmuan LKBHMI Cabang Ciputat
(Periode 2008 – 2009)
3. Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
(DPMU) Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Periode (2009 – 2010)
4. Bendahara Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Konsentrasi Perbankan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah (Periode 2009 – 2010)
5. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah UIN
Syarif Hidayatullah (Periode 2010 – 2011)
Data Orang Tua:
Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, yaitu pasangan dari:
Nama Ayah
: Fachruddin Noor
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Sumiarsih
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Dewi Masjid Al Khasiun No. 28 Rt. 002/002
Cipayung – Ciputat, Tangerang Selatan
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas berjuta-juta barokah yang
selalu diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah
satu syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah pada konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas
bantuan dan do’a kepada:
1.
Ibunda Sumiarsih dan Ayahanda Fachruddin Noor tercinta yang senantiasa
memberikan kasih, sayang, semangat, dan do’a.
2.
Nenekku yang tercinta, Hj. Munimah binti H. Mursyid yang selalu memberikan
semangat dan doa’nya.
3.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.
4.
Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.
5.
Bapak Dr. Hasanudin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing 1 yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu bagi penulis.
v
6.
Bapak Fahmi Ahmadi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing 2 yang dengan sabar
telah menuntun dan mengarahkan penulis agar dapat menyelesaikan Skripsi.
7.
Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Jurusan Perbankan
Syariah, terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya.
8.
Seluruh pihak Manajemen dan seluruh pedagang PD Pasar Niaga Kerta Raharja
Pasar Ciputat atas partisipasinya sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dengan baik.
9.
Keluarga Bpk. Drs. Suryanto dan Ibu Rismoyati, terima kasih atas semangat
dan doa’nya.
10.
Eka Putri Pertiwi, SE, terima kasih selalu menemani dan membatu dalam proses
penelitian ini I Love you Full.
11.
Kakak-kakakku tercinta, Wendy Fauzi beserta istri,
dan Winda Novianty
beserta suami, terima kasih atas do’a dan cintanya.
12.
Adik-adikku tercinta, Fachri Rahman Hakim, dan Chairul Aziz terima kasih atas
do’a dan cintanya.
13.
Tante-tante dan om-omku tercinta, Zainul, Netty Herawati, Tengku Sri Suryani,
dan Neutron Afriansyah.
14.
Kepala Sekolah SD Islam Al Khasiun, Bpk. Bachrudin yang telah memberikan
kesempatan penulis dalam mengamalkan ilmu.
15.
Seluruh dewan guru SD Islam Al Khasiun, terima kasih atas doa dan
semangatnya.
vi
16.
Amias, Azka, dan Nadra serta keluarga, terima kasih atas doa’, dukungan, serta
semangatnya.
17.
Teman-teman seperjuangan Trisakti, Arif Soleh (Joni) dan RM Dwima Rizki
Rudjito, terima kasih juga untuk dukungan dan do’anya.
18.
Teman-teman kosan yang berada di Kertamukti, Hariri dan Ega, terima kasih
atas doa dan dukungannya.
19.
Semua teman-teman Perbankan Syariah angkatan ’07.
20.
Seluruh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Perbankan Syariah Periode 2010
– 2011, terima kasih atas dukungan dan doa’nya.
21.
Seluruh keluarga besar HMI Komisariat Fakultas Syari’ah dan Hukum terima
kasih untuk semua dukungannya.
22.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
selesainya Skripsi ini.
Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran-saran
yang sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Akhir
kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 15 Februari 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...................................... 7
C. Perumusan Masalah ................................................................. 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 9
E. Tinjauan Studi Terdahulu ....................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Etika Bisnis Islam ................................................................... 17
1. Definisi Etika Bisnis Islam ............................................... 17
2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ...................................... 19
3. Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam ................................... 23
a. Keesaan (Tauhid) ........................................................ 24
b. Keseimbangan (Equilibrium) ...................................... 25
c. Kehendak Bebas (Free Will) ....................................... 27
d. Tanggungj Jawab (Responsibility) ............................. 29
e. Kebajikan (ihsan) ........................................................ 30
B. Pasar ........................................................................................ 32
1. Pengertian Pasar ................................................................ 32
viii
2. Mekanisme Pasar .............................................................. 33
3. Etika Pemasaran ................................................................ 36
C. Kerangka Pemikiran................................................................ 39
D. Hipotesis ................................................................................. 40
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Wilayah Penelitian .................................................................. 41
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 42
C. Teknik Penetuan Sempel......................................................... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44
1.
Sumber Data .................................................................... 44
2.
Teknik Pengumpulan Data .............................................. 44
E. Metode Analisis Data .............................................................. 44
1.
Uji Kualitas Data ............................................................. 45
2.
Uji Analisis Faktor .......................................................... 46
F. Oprasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya............... 53
BAB IV
GAMBARAN UMUM PASAR CIPUTAT
A. Latar Belakang Berdirinya Pasar Ciputat................................ 62
1.
Sejarah Pasar Ciputat ...................................................... 62
2.
Perkembangan Pasar Ciputat ........................................... 63
3.
Permasalahan Pasar Ciputat ............................................ 64
B. Landasan Hukum .................................................................... 68
C. Landasan Oprasional ............................................................... 69
D. Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................... 70
E. Sasaran dan Tujuan PD Pasar Ciputat .................................... 71
F. Visi dan Misi PD Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Ciputat ... 72
G. Struktur Organisasi PD pasar ciputat ..................................... 73
ix
H. Daya Dukung dan Tampung PD Pasar Ciputat ....................... 73
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ......................................................... 80
B. Uji Kualitas Data..................................................................... 88
C. Uji Analisis Faktor .................................................................. 94
1.
Proses Analisis Faktor ..................................................... 94
2.
Pengujian Kelayakan Variabel ........................................ 96
3.
Proses Faktoring .............................................................. 97
D. Interpretasi Hasil Analisis Faktor ........................................... 105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 108
B. Keterbatasan .......................................................................... 109
C. Implikasi ............................................................................... 109
D. Saran ..................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 112
LAMPIRAN....................................................................................................... 115
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ukuran Ketetapan Kaiser Mayer Olkin ............................................. 49
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian........................................................... 58
Tabel 5.1 Karakteristik Data Kuesioner............................................................. 80
Tabel 5.2 Analisis Regresi ................................................................................. 83
Tabel 5.3 Koefisien ............................................................................................ 84
Tabel 5.4 Uji Validitas Tauhid........................................................................... 89
Tabel 5.5 Uji Realibilitas Tauhid ....................................................................... 89
Tabel 5.6 Uji Validitas Keseimbangan .............................................................. 90
Tabel 5.7 Uji Realibilitas Keseimbangan .......................................................... 90
Tabel 5.8 Uji Validitas Kehendak Bebas ........................................................... 91
Tabel 5.9 Uji Realibilitas Kehendak Bebas ....................................................... 92
Tabel 5.10 Uji Validitas Tanggung Jawab ......................................................... 92
Tabel 5.11 Uji Realibilitas Tanggung Jawab ..................................................... 93
Tabel 5.12 Uji Validitas Ihsan ........................................................................... 93
Tabel 5.13 Uji Realibilitas Ihsan........................................................................ 94
Tabel 5.14 KMO and Bartlett’s Test .................................................................. 96
Tabel 5.15 Communalities ................................................................................. 97
Tabel 5.16 Total Variance Explained ................................................................ 98
Tabel 5.17 Component Matrix ......................................................................... 101
Tabel 5.18 Rotated Component Matrix ............................................................ 103
Tabel 5.19 Component Transpormation Matrix .............................................. 104
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 39
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Ciputat .................................................. 73
Gambar 4.2 Ruang Dagang Pasar Ciputat ......................................................... 77
Gambar 4.3 Ruang Dagang Per Kios ................................................................. 77
Gambar 4.4 Ruang Dagang Per Los .................................................................. 78
Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 81
Gambar 5.2 Usia Responden.............................................................................. 81
Gambar 5.3 Pendidikan Responden ................................................................... 83
Gambar 5.4 Suku Responden ............................................................................. 85
Gambar 5.5 Jenis Dagangan Responden ............................................................ 86
Gambar 5.6 Lama Berdagang Responden ......................................................... 87
Gambar 5.7 Screen Plot ................................................................................... 100
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bisnis selalu memainkan peranan penting dalam kehidupan ekonomi dan
sosial bagi semua orang di sepanjang abad dan semua lapisan masyarakat.
Agama Islam sejak awal lahirnya, mengizinkan adanya bisnis, karena
Rasulullah SAW sendiri pada awalnya juga berbisnis dalam jangka waktu yang
cukup lama.1 Di dalam hal perdagangan atau bisnis, Rasulullah memberikan
apresiasi yang lebih, seperti sabda beliau ”Perhatikan olehmu sekalian
perdagangan, sesungguhnya di dunia ini perdagangan itu ada Sembilan dari
sepuluh pintu rezeki”.2 Namun, Rasulullah tidak begitu saja meninggalkan
tanpa aturan, kaidah, ataupun batasan yang harus diperhatikan dalam
menjalankan perdagangan atau bisnis. Di antara nilai-nilai yang penting dalam
perdagangan atau bisnis adalah sifat kasih sayang yang telah dijadikan Allah
sebagai trade mark.
Islam menghendaki perdagangan yang berlangsung bebas dan bebas dari
distorsi pasar. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan semua pihak
dan Islam mengatur agar kegiatan ekonomi di pasar berjalan secara adil.
1
Alwi Shihab, Islam Inklusif, (Bandung: Mizan, 1999), h.172
2
Achyar Eldine, Etika Bisnis Islam, Jurnal Khazanah, Vol 3 No 3, Edisi Oktober, 2007, h. 282
2
Pasar mendapatkan kedudukan yang penting dalam perekonomian Islam.
Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga
yang adil. Oleh Karena itu, Islam menekankan adanya moralitas seperti
persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Implementasi
nilai-nilai tersebut merupakan tanggung jawab bagi setiap pelaku pasar. Bagi
seorang muslim, nilai-nilai ini ada sebagai refleksi dari keimanannya kepada
Allah, bahkan Rasulullah memerankan dirinya sebagai muhtasib di pasar.
Beliau menegur langsung transaksi perdagangan yang tidak mengindahkan
moralitas.
Dengan mengacu pada Al- Qur’an dan praktek kehidupan pasar pada masa
Rasulullah dan para sahabatnya, Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa ciri khas
kehidupan pasar yang Islami adalah :
1.
Orang harus bebas keluar masuk pasar. Memaksa orang untuk menjual
barang dagangan tanpa ada kewajiban untuk menjual merupakan tindakan
tidak adil dan ketidakadilan itu dilarang.
2.
Adanya informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan.
3.
Unsur-unsur monopilistik harus dilenyapkan dari pasar. Kolusi antar
penjual dan pembeli harus dihilangkan. Pemerintah dibolehkan melakukan
intervensi.
4.
Adanya kenaikan dan penurunan harga yang disebabkan oleh naik
turunnya tingkat permintaan dan penawaran.
3
5.
Adanya homogenitas dan standarisasi produk agar terhindar dari
pemalsuan produk, penipuan, dan kecurangan kualitas barang.
6.
Terhindar dari penyimpangan terhadap kebebasan ekonomi yang jujur,
seperti sumpah palsu, kecurangan menakar, dan niat yang buruk dalam
perdagangan. Pelaku pasar juga dilarang menjual barang-barang yang
haram3.
Akan tetapi kenyataan yang kita hadapi sekarang di masyarakat,
bahwasanya telah terjadi pergeseran etika dalam dagang atau bisnis. Salah satu
contoh maraknya para pedang mengurangi timbangannya, dijualnya ayam
bangkai (tiren) dan daging gelongongan4. Hal ini menandakan timbulnya gejala
merosotnya rasa solidaritas, tangung jawab sosial dan tingkat kejujuran serta
adanya persaingan yang tidak sehat dan berbagai masalah bisnis lainnya. Ketika
terjadi pergeseran tersebut, maka terjadilah suatu penyimpangan-penyimpangan
didalam hubungan bisnis.
Pada masa rasulullah, nilai-nilai moralitas sangat diperhatikan dalam
kehidupan pasar. Bahkan sampai pada masa awal kerasulannya, beliau adalah
seorang pelaku pasar yang aktif, dan kemudian menjadi seorang pengawas pasar
3
Akhmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam “Analisis Terhadap Aspek Moral Pelaku Bisnis”,
Jurnal Hukum Islam, Vol IV No. 2, Desember 2005, h. 122
4
Gatra.com Saturday, 9 July 2005, diakses pada tanggal 9 November 2010
4
yang cermat sampai akhir hayatnya. Beliau telah memulai pengalaman
dagangnya sejak usia 12 tahun,5
Dalam ekonomi Islam yang berlandasan ketuhanan, maka tujuan akhir
pencapaiannya adalah ridho Allah SWT, dengan tetap memegang syariat Islam
dalam segala akitivitasnya, begitu pula dengan aktivitas ekonomi yang tidak
dapat pula dipisahkan dengan nilai-nilai keIslaman.6
Etika bisnis Islam bertujuan mengajarkan manusia untuk menjalin
kerjasama, tolong menolong, dan menjauhkan diri dari sikap dengki dan
dendam serta hal-hal yang tidak sesuai dengan syariah7. Etika bisnis dalam
Islam juga berfungsi sebagai controlling (pengatur) terhadap akitifitas ekonomi
pedang, karena secara filosofi etika mendasarkan diri pada nalar ilmu dan
agama untuk menilai. Landasan penilaian ini dalam praktek kehidupan di
masyarakat sering kita temukan bahwa secara agama terdapat nilai mengenai
hal-hal baik, buruk atau jahat, seperti pihak yang mendzhalimi dan terdzhalimi.8
Dengan kenyataan di atas, maka prinsip pengetahuan akan etika bisnis
Islam mutlak harus dimiliki oleh setiap individu yang melakukan kegiatan
ekonomi baik itu seorang pebisnis atau pedagang dalam menjalankan aktivitas
5
Afzalurrahman, Muhammad Sebaga Pedagang, terj. Dewi Nurjulianti, (Jakarta: Yayasan Swarna
Bhumy,1997), h. 5
6
Yusuf Qordhowi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 31
7
Qordhowi, Norma…………….., h. 5
8
Muslich, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: EKONISIA, 2004), Cet 1, h. 29
5
ekonominya, untuk menghindarkan diri dari berbagai macam tindakan yang
dilarang oleh Allah SWT.
Dengan demikian setiap orang tidak boleh merugikan orang lain demi
kepentingan diri sendiri (vested interest). Sebab , seolah-olah dia menghisap
darahnya dan membuka jalan kehancuran untuk dirinya sendiri. Misalnya
mencuri, menyuap, berjudi, menipu, mengaburkan, mengelabui, riba, pekerjaan
lain yang diperoleh dengan jalan yang tidak dibenarkan. Tetapi apabila sebagian
itu diperoleh atas dasar saling suka sama suka, maka persyaratan dalam
perdagangan yang ditegaskan dalam al Qur’an telah dijalani.9
Ada bebarapa bentuk transaksi yang dapat dikategorikan terlarang, yaitu10:
1.
Tidak jelasnya takaran dan spesifikasi barang yang dijual.
2.
Tidak jelas bentuk barangnya.
3.
Informasi yang diterima tidak jelas sehingga pembentukan harga tidak
berjalan dengan mekanisme yang sehat.
4.
Penjual dan pembeli tidak hadir di pasar sehingga perdagangan tidak
berdasarkan harga pasar.
Model-model transaksi di atas hendaknya menjadi perhatian serius dari
pelaku
pasar
muslim.
Penegakan
nilai-nilai
moral
dalam kehidupan
perdagangan di pasar harus disadari secara personal oleh setiap pelaku pasar.
Artinya, nilai-nilai moralitas merupakan nilai yang sudah tertanam dalam diri
9
Yusuf Qordhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Terjemahan Muamammal Hamidy ( Surabaya:
Bina Ilmu, 1993), h. 38.
6
para pelaku pasar, karena ini merupakan refleksi dari keimanan kepada Allah.
Dengan demikian seseorang boleh saja berdagang dengan tujuan mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi dalam Islam, bukan sekedar mencari
besarnya keuntungan melainkan dicari juga keberkahan. Keberkahan usaha
merupakan kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang
wajar dan diridai oleh Allah swt. Untuk memperoleh keberkahan dalam jualbeli, Islam mengajarkan prinsip-prinsip moral sebagai berikut11:
1.
Jujur dalam menakar dan menimbang.
2.
Menjual barang yang halal.
3.
Menjual barang yang baik mutunya.
4.
Tidak menyembunyikan cacat barang.
5.
Tidak melakukan sumpah palsu.
6.
Longgar dan murah hati.
7.
Tidak menyaingi penjual lain.
8.
Tidak melakukan riba.
9.
Mengeluarkan zakat bila telah sampai nisab dan haulnya.
Permasalahannya,
apakah
faktor-faktor
etika
bisnis
Islam
telah
diperaktekan sesuai dengan al-qur’an dan sunnah nabi Muhammad oleh para
pelaku ekonomi di era globalisas sekarang ini?
10
Mujahidin. Etika Bisnis…………., h. 120
11
Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta,
1997), h. 23
7
Maka dengan melihat realitas yang ada di atas penulis sangat tertarik dan
tergugah untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam penelitian skripsi
dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Etika Bisnis
Islam Pedagang di Pasar Ciputat”.
B.
Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
Beberapa masalah yang dapat penulis identifikasikan adalah sebagai berikut:
1.
Apakah konsep tauhid mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
2.
Apakah konsep kesimbangan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
3.
Apakah konsep kehendak bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
4.
Apakah konsep tanggung jawab yang dimiliki pedagang pasar Ciputat
mempunyai pengaruh yang signifikan penerapan etika bisnis Islam
pedagang di pasar Ciputat?
5.
Apakah konsep ihsan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
Dalam perdagangan atau bisnis terdapat etika dan norma-norma yang
harus berfungsi membatasi ruang gerak dari bisnis tersebut, sehingga tidak
terjadi saling merugikan atau prilaku bisnis yang negatif. Etika bisnis dalam
Islam adalah etika bisnis yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
8
Sebagai pedagang yang beragama Islam sudah seharusnya menjalankan etika
bisnis Islam dalam kegiatan perdagangannya yang sesuai dengan tuntunan
Muhammad SAW. Agar pembahasan skripsi ini terarah, maka penulis perlu
memberikan batasan-batasan. Penulis hanya membatasi penelitian ini pada
faktor-faktor mana saja dari etika bisnis Islam yang paling kuat pengaruhnya
terhadap pedagang dalam penjalankan roda perniagaannya.
Gambar 1.1
Identifikasi Masalah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis Islam
Tauhid
C.
Keseimbangan
Kehendak
Bebas
Tanggung
Ihsan
Jawab
Perumusan Masalah
Masalah yang dapat penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh variabel tauhid terhadap penerapan etika bisnis
Islam pedagang di pasar Ciputat?
2.
Bagaimana pengaruh variabel keseimbangan terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
3.
Bagaimana pengaruh variabel kehendak bebas terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
9
4.
Bagaimana pengaruh variabel tanggung jawab terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
5.
Bagaimana pengaruh variabel ihsan terhadap penerapan etika bisnis Islam
pedagang di pasar Ciputat?
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat bukti empiris
mengenai:
a.
Pengaruh tingkat tauhid yang dimiliki pedagang pasar Ciputat
terhadap penerapan etika bisnis Islam.
b.
Pengaruh tingkat keseimbangan pedagang pasar Ciputat mempunyai
terhadap penerapan etika bisnis Islam.
c.
Pengaruh prinsip kehendak bebas yang dimiliki pedagang pasar
Ciputat terhadap penerapan etika bisnis Islam.
d.
Pengaruh prinsip tanggung jawab yang dimiliki pedagang pasar
Ciputat terhadap penerapan etika bisnis Islam.
e.
Pengaruh prinsip ihsan pedagang pasar Ciputat terhadap penerapan
etika bisnis Islam.
2.
Dan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
a.
Bagi Penulis
10
Penelitian ini di samping memberikan dan menambah pengetahuan
penulis tentang etika bisnis Islam, juga merupakan apresiasi tehadap
teori–teori yang pernah penulis dapatkan selama menempuh
pendidikan program strata satu di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b.
Bagi Pedagang
Memberikan dan menambah wawasan mereka tentang ekonomi
Islam khususnya tentang etika bisnis Islam yang selalu Rasulullah
junjung.
c.
Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat menjadi sumber dan menambah khazanah ilmu
pengetauan
bagi
kalangan
akademisi
dalam
menunjang
akademisnya.
E.
Tinjauan Studi Terdahulu
Etika bisnis Islam telah mendorong beberapa peneliti untuk mengadakan
penelitian terhadap etika bisnis Islam pada pedagang. Namun, dalam beberapa
penelitian terdahulu ini sangat sedikit sekali membahas tentang faktor-faktor
etika dalam berdagang, yang
hanya penulis temukan mengenai tingkat
keagamaan dan prilaku pedagang. Penelitian tentang etika bisnis Islam telah
11
dilakukan oleh para peneliti diantaranya adalah Ahmad Faiz (2009), dan Erik
Lesmana (2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Erik Lesmana Konsentrasi Perbankan
Syari’ah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010) adalah tentang Pemahaman
Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalaf analisis korelasi Rank
Spearman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel
independen (tingkat persaingan usaha) dan (pemahaman etika bisnis Islam)
dengan variabel dependen (perilaku dagang muslim). Penelitian yang dilakukan
terhadap para pedagang muslim di pasar Ciputat ini memberikan hasil bahwa
tingkat persaingan usaha memiliki hubungan yang nyata dan searah dengan
perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat. Begitu juga dengan variabel
etika bisnis Islam yang memiliki hubungan yang nyata dan searah dengan
perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat.
Penalitian mengenai Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Prilaku
Pedagang di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan dilakukan oleh Ahmad
Faiz. Konsentrasi Perbankan Syari’ah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009.
Penelitian ini mengggunakan teknik survei dengan pendekatan kuantitatif dan
menggunakan analisia regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan lima
dimensi dari variabel agama yang dikembangkan oleh Djamaludin Ancok dari
rumusan Glock dan Stark yang membagi keagamaan menjadi lima dimensi :
dimensi akidah Islam, dimensi keperibadatan, dimensi akhlaq, dimensi ilmu,
12
dan dimensi penghayatan. Berdasarkan hasil uji statistikk dengan uji f
mengindikasikan bahwa variabel dimensi akidah Islam, dimensi keperibadatan,
dimensi ikhlaq, dimensi ilmu, dan dimensi penghayatan berpengaruh terhadap
perilaku pedagang secara simultan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, hasil peneliti yang
satu tidak sama dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan tingkat ekonomi, subjek penelitian, variabel penelitian, dan metode
penelitian. Sehingga sampai saat ini masih tetap dilakukan penelitian mengenai
etika bisnis Islam guna mengetahui secara pasti faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi etika bisnis Islam para pedagang beserta cara
penerapannya.
Untuk itu dalam penelitian ini, saya sebagai penulis mengkaji tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pedagang dalam menjalankan etika bisnis
Islam yaitu dengan membentuk faktor yang paling dominan mempengaruhi
pedang pasar Ciputat dalam menjalankan etika bisnis Islam. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel yang
terdiri dari tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan ihsan
sedangkan penelitian terdahulu hanya fokus pada variabel agama yang di bagi
kedalam lima dimensi dalam melihat prilaku pedagang dan tempat penelitian.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis faktor
yaitu untuk mengelompokkan lima variabel etika bisnis Islam pedagang
menjadi satu atau beberapa faktor, sedangkan teknik analisis pada penelitian
13
terdahulu pada umumnya untuk menganalisis pengaruh dan atau hubungan antar
variabel.
F.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi
pembahasan menjadi lima bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari sub bab. Untuk
menjadikan pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami, adapun sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu, dan sistematika
penulisan.
BAB II
: KAJIAN TEORITIS
Dalam bab in terdiri dari empat sub bab. Sub bab yang
pertama menjelaskan tentang etika bisnis Islam terlebih
dahulu, dan di dalamnya terdapat penjabaran mengenai
definisi, dasar hukum, aksioma dasar, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku etis dalam Islam. Sub bab yang
kedua menjelaskan tentang pasar yang di dalamnya juga
terdapat pembahasan mengenai pengertian, mekanisme pasar,
14
dan etika pemasaran. Sub bab yang ketiga menjelaskan
tentang kerangka pemikiran. Dan sub bab yang keempat
menjelaskan tentang hipotesis penelitian.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari enam sub bab. Sub bab yang pertama
menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian. Sub bab yang
kedua menjelaskan tentang keterbatasan penelitian. Sub bab
yang ketiga menjelaskan tentang teknik penentuan sampel.
Sub bab yang keempat menjelaskan tentang teknik
pengumpulan data
di dalamnya terdapat penjelasan
mengenai sumber data dan teknik pengumpulan data. Sub
bab yang kelima menjelaskan tentang metode analisis data di
dalamnya terdapat penjabaran mengenai uji kualitas data dan
uji analisis faktor. Sub bab yang keenam menjelaskan tentang
operasionalisasi variabel.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas gambaran umum dari objek penelitian
penulis yaitu PD Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Ciputat.
Bab ini terdiri dari delapan sub bab. Sub bab yang pertama
menjelaskan tentang latar belakan berdirinya pasar Ciputat,
di
dalamnya
terdapat
penjabaran
mengenai
sejarah
berdirinya, perkembangan pasar Ciputat, dan permasalahan
15
pasar Ciputat. Sub bab yang kedua menjelaskan tentang
landasan hokum. Sub bab yang ketiga menjelaskan tentang
landasan operasional. Sub bab yang keempat menjelaskan
tentang tugas pokok dan fungsi. Sub bab yang kelima
menjelaskan tentang sasaran dan tujuan. Sub bab yang
keenam menjelaskan tentang visi dan misi. Sub bab yang
ketujuh menjelaskan tentang struktur organisasi Dan sub bab
yang kedelapan menjelaskan tentang daya dukung dan daya
tamping pasar Ciputat.
BAB V
: PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil dari penganalisaan variabelvariabel yang diperoleh untuk mendapatkan perhitungan dan
kesimpulan yang tepat terhadap penelitian. Bab ini terdiri
dari tiga sub bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang
karakteristik responden. Sub bab kedua menjelaskan tentang
hasil uji kualitas data. Dan sub bab ketiga menjelaskan
tentang hasil uji analisis faktor.
BAB VI
: PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari empat sub
bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang kesimpulan. Sub
bab kedua menjelaskan tentang keterbatasan penelitian. Sub
bab ketiga menjelaskan tentang implikasi penelitian. Sub bab
16
keempat berisi saran. Bab ini juga disertai dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran penelitian yang dibutuhkan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Etika Bisnis Islam
1.
Definisi Etika Bisnis Islam
Istilah etika, secara teoritis dapat dibedakan ke dalam dua
pengertian. Pertama, etika berasal dari kata Yunani ethos yang artinya
kebiasaan (custom) atau karakter (character). Dalam pengertian ini, etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat yang
diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lain. Kedua, secara terminologis etika merupakan studi
sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk, harus, benar, salah dan
lain sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita untuk
mengaplikasikan atas apa saja. Di sini etika dapat dimaknai sebagai dasar
moralitas seseorang dan di saat bersamaan juga sebagai filsufnya dalam
berperilaku1.
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya
perilaku manusia. Di Indonesia, studi tentang masalah etis dalam bidang
ekonomi dan bisnis sudah akrab dengan nama “etika bisnis, sejalan
1
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 4
18
dengan kebiasaan umum dalam istilah bahasa Inggris yaitu “Business
Ethics”.2 Namun, pada dasarnya istilah tersebut menunjuk kepada studi
tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis yang akan
dibahas dalam penelitian ini.
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan etika bisnis sebagai
seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis
berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis
berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus
komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna
mencapai tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.3 Sedangkan titik sentral
etika Islam adalah menentukan kebebasan manusia untuk bertindak dan
bertanggung jawab karena kepercayaannya terhadap kemahakuasaan
Tuhan. Hanya saja kebebasan manusia itu tidaklah mutlak, dalam arti,
kebebasan yang terbatas. Dengan kebebasan tersebut manusia mampu
memilih antara yang baik dan jahat, benar dan salah, halal dan haram.4
Islam, sebagai agama rahmat li al-‘alamin yang bersifat universal
dan komprehensif, dalam arti, bila dikontekskan dengan taraf-taraf
tersebut tidak akan pernah membedakan antara taraf yang satu dengan
yang lain. Demi kemaslahatan semua kalangan, Islam mengajarkan
2
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, (Malang: Penerbit UIN-Malang Press,
2007), h.9
3
Badroen, Etika Bisnis .........., h.70
4
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, ter.M. Saiful Anam dan Muhammad
Ufuqul Mubin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h.35
19
manusia agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam segala
aktivitas kehidupan. Oleh karena itu, apabila etika dikaitkan dengan
masalah bisnis, maka dapat digambarkan bahwa Etika Bisnis Islam adalah
norma-norma etika yang berbasiskan al-Qur’an dan Hadis yang harus
dijadikan pedoman oleh siapa pun dalam aktivitas bisnis.
2.
Dasar Hukum Etika Bisnis Islam
Pada awalnya aturan mengenai perilaku ekonomi yang islami
ditetapkan oleh Al Qur’an. Jadi, secara etik al Qur’an mengatur perilaku
ekonomi dalam bidang produksi, konsumsi, distribusi dan sirkulasi.
Hukum Allah dalam Al Qur’an terbagi dalam dua bagian yaitu yang
terang (muhkam) dan yang mutasyabih (samar). Hukum mutasyabih yang
ditemukan oleh ummat Islam di zaman Rasulallah telah dijelaskan lewat
Sunnah. Setelah Al Qur’an, Sunnah merupakan aturan kedua yang
mengatur perilaku manusia. Sunnah adalah praktek-praktek yang
dicontohkan oleh Rasulallah saw, serta ucapan-ucapannya (hadist).
Keterangan-keterangan dalam sunnah memiliki formasi yang lebih
operasional yang merupakan bentuk praktek dari konsep-konsep Al
Qur’an. Sunnah menguraikan bagaimana tata cara zakat, bentuk kerja
sama ekonomi, perdagangan, pembelanjaan harta dan sebagainya. Dalam
konteks waktu, sunnah menjelaskan perilaku ekonomi masa lampau.
20
Dengan kerangka hukum Islam yang dapat menjangkau semua dimensi
waktu terdapat istilah-istilah ijma dan qiyas5.
Pandangan al-Qur’an tentang bisnis dan etika bisnis dari sudut
pandang isinya, lebih banyak membahas tema-tema tentang kehidupan
manusia baik pada tataran individual maupun kolektivitas. Hal ini
dibuktikan bahwa, tema pertama dan tema terakhir dalam al-Qur’an
adalah mengenai perilaku manusia.6 Sebagai sumber nilai dan sumber
ajaran, al-Qur’an pada umumnya memiliki sifat yang umum (tidak
terperinci), karena itu diperlukan upaya dan kualifikasi tertentu agar dapat
memahaminya.
Adapun pandangan Al-Qur’an mengenai bisnis etika bisnis adalah
terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain sebagai berikut7:
a. Surat at-Taubah (9): 111 ditegaskan bahwa, ”Sesungguhnya Allah
membeli dari orang-orang mukmin harta dan jiwa mereka... Siapakah
yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka bergembiralah
dengan jual-beli yang kamu lakukan. Dan itulah kemenangan yang
besar.
5
6
7
Muhammad, dan Lukman Fauroni, Visi al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta: Salemba
Diniyah, 2002), diakses melalui www.google.com pada 13 November 2010.
Fazlur Rahman, Membangkitkan Kembali Visi al-Qur’an: Sebuah Catatan Otobiograif, Jurnal
Hikmah, No. IV, Juli-Oktober, 1992
Lukman Fauroni, Rekonstruksi Etika Bisnis: Perspektif Al Qur’an, IQTISAD Journal of Islamic
Economics, Vol. 4, No. 1, Muharram 1424 H/March 2003, h. 94
21
b. Bekerja juga dikaitkan dengan iman, pernyataan ini terdapat dalam
surat Al-Furqan (25): 23 yang menegaskan bahwa “Amal-amal yang
tidak disertai iman tidak akan berarti di sisiNya”.
c. Di dalam al-Qur’an juga ada beberapa terma yang berkaitan dengan
konsep bisnis. Diantaranya adalah kata : al Tijarah, al-bai’u,
tadayantum, dan isytara.
1) Terma tijarah, yang bermakna berdagang, berniaga. Dalam alQur’an terma tijarah ditemui sebanyak delapan kali dan
tijaratuhum sebanyak satu kali. Bentuk tijarah terdapat dalam
surat al- Baqarah (2): 282, an-Nisa (4): 29, at-Taubah (9): 24, anNur (24): 37, Fatir (35): 29, as-Shaff (61): 10, pada surat al-Jum’ah
(62): 11 (disebut dua kali). Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang
petunjuk transaksi yang menguntungkan dan perniagaan yang
bermanfaat, sehingga pelakunya akan mendapatkan keuntungan
besar dan keberhasilan yang kekal. Perniagaan dimaksud adalah
tetap dalam keimanan, keikhlasan amal kepada Allah dan berjihad
dengan
jiwa
dan
harta
dengan
menyebarkn
agama
dan
meninggikan kalimat-Nya.8
2) Terma al-bai’u, yang bermakna menjual. Dalam al-Qur’an terma
bai’ ditemui sebanyak dua kali yaitu pertama, terdapat dalam surat
8
Akhmad Nur Zaroni, Bisnis dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan dalam Kehidupan
Ekonomi), MAZAHIB, Vol. IV, No. 2, Desember 2007.
22
Al-Baqarah (2): 254 yang menyerukan agar membelanjakan serta
mendayagunakan harta benda sesuai dengan keimanan dan
bertujuan untuk mencari keuntungan sebagai bekal di hari kiamat.
Kedua, surat Al-Baqarah (2): 275 memberikan pengertian tentang
jual beli yang halal dan larangan untuk memperoleh atau
mengembangkan harta benda dengan jalan riba.9
3) Terma tadayantum, yang disebutkan satu kali pada surat AlBaqarah (2): 282. Ayat ini digunakan dalam pengertian muamalah
yakni jual beli, utang piutang, sewa menyewa dan lain sebagainya
yang jika dilakukan tidak secara tunai hendaknya pencatatan
dengan benar.10
4) Terma isytara, kata isytara dengan berbagai ragamnya terdapat
sebanyak dua puluh lima kali. Secara umum kata isytara dan
berbagai ragamnya lebih banyak mengandung makna transaksi
antara manusia dengan Allah atau transaksi sesama manusia yang
dilakukan karena dan untuk Allah, atau juga transaksi dengan
tujuan keuntungan manusia walaupun dengan menjual ayat-ayat
Allah.11
9
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
11
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
10
23
3.
Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam
Ajaran etika dalam Islam pada prinsipnya manusia dituntut untuk
berbuat baik pada dirinya sendiri, kepada sesama manusia dan lingkungan
alam disekitarnya, dan kepada Tuhan selaku penciptaNya. Oleh karena itu,
untuk dapat berbuat baik pada semuanya itu, manusia di samping diberi
kebebasan (free will), hendaknya ia memperhatikan keesaan Tuhan
(tauhid), prinsip keseimbangan (tawazun = balance) dan keadilan (qist).
Di samping tanggung jawab (responsibility) yang akan diberikan di
hadapan Tuhan.12 Lima konsep inilah yang disebut dengan aksioma13 yang
terdiri atas prinsip-prinsip umum yang terhimpun menjadi satu kesatuan
yang terdiri atas konsep-konsep Keesaan (tauhid), Keseimbangan
(equilibrium),
Kehendak
bebas
(free
will),
Tanggung
jawab
ekonomi
dalam
(responsibility), dan Kebajikan (ihsan).14
Untuk
menentukan
kaidah-kaidah
perilaku
masyarakat Islam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membangun sistem aksioma dengan tepat agar mencerminkan pandangan
Islam tentang etika. Pandangan ini dapat membentuk dasar generalisasi
ilmiah tentang suatu ilmu ekonomi Islam. Untuk mengubahnya menjadi
suatu alat operasional yang berupa analisis ilmiah, suatu filsafat etika
12
Djakfar, Etika Bisnis………., h.11
Aksioma adalah hal yang sudah menjadi umum dan jelas kebenarannya. Lihat. Faisal Badroen, Etika
Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h.88
14
Haider Naqvi, Etika…………, h. 13
13
24
harus disusutkan menjadi sekumpulan aksioma yang kemudian dapat
berlaku sebagai suatu titik mula pembuat kesimpulan logis mengenai
kaidah-kaidah sosial dan perilaku ekonomi yang secara Islami absah.15
Perangkat aksioma menguatkan prinsip dasar etika Islam yang
sasarannya menghasilkan suatu tatanan sosio-ekonomi yang padu,
seimbang, dan realistis. Pandangan ini diikhtisarkan dengan tepat oleh
kelima aksioma sebagai berikut:
a. Keesaan (Tauhid)
Konsep ini dimaksudkan bahwa sumber utama etika Islam
adalah kepercayaan total dan murni terhadap keesaan Tuhan.16
Konsep tauhid merupakan dimensi vertikal Islam, ia memadukan
berbagai aspek dalam kehidupan manusia yaitu politik, ekonomi,
sosial, dan keagamaan (religius) serta menekankan gagasan
mengenai konsistensi dan keteraturan.17 Hubungan vertical ini
merupakan wujud penyerahan diri manusia secara penuh tanpa
syarat di hadapan Tuhan, dengan menjadikan keinginan, ambisi,
serta perbuatannya tunduk pada perintahNya.18
Dengan mengintegrasikan aspek religius dengan aspek-aspek
lainnya, seperti ekonomi, akan menimbulkan perasaan dalam diri
15
Haider Naqvi, Etika…………, h. 74
Djakfar, Etika Bisnis………..., h. 12
17
Haider Naqvi, Etika…………, h. 78
18
Djakfar, Etika Bisnis………..., h. 12
16
25
manusia bahwa ia akan selalu merasa direkam segala aktivitas
kehidupannya, termasuk dalam aktivitas berekonomi sehingga dalam
melakukan segala aktivitas bisnis tidak akan mudah menyimpang
dari segala ketentuanNya. Perhatian terus-menerus untuk memenuhi
kebutuhan etik dan dimotivasi oleh ketauhidan kepada Tuhan Yang
Maha Esa akan meningkatkan kesadaran individu mengenai insting
altruistiknya, baik terhadap sesama manusia maupun alam
lingkungannya. Ini berarti, konsep tauhid akan memiliki pengaruh
yang paling mendalam terhadap diri seorang muslim.19
b. Keseimbangan (Equilibrium)
Keseimbangan atau ‘adl (keadilan) menggambarkan dimensi
horizontal ajaran Islam, dan hubungan dengan harmoni segala
sesuatu di alam semesta.20 Hukum dan keteraturan yang terlihat pada
alam semesta mencerminkan keseimbangan harmonis. Tatanan ini
pula yang dikenal dengan sunnatullah.
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam
mengharuskan untuk berbuat adil, tak terkecuali kepada pihak yang
tidak disukai. Islam mengharuskan penganutnya untuk berlaku adil
dan berbuat kebajiakan. Dan bahkan berlaku adil harus didahulukan
dari kebajikan. dalam perniagaan, persyaratan adil yang paling
19
20
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Isla
PEDAGANG PASAR CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum
Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah
Hafiz Juliansyah
NIM. 107046 102043
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
FACTORS AFFECTING THE APPLICATION OF ISLAMIC BUSINESS
ETHICS CIPUTAT MARKET TRADERS
By: Hafiz Juliansyah
Abstract
The purpose of this research was to analyze the factors that affect the
application of Islamic business ethics Ciputat market traders. These factors consist of
unity, equilibrium, free will, responsibility, and benevolence. This research used by
the questionnaires. Questionnaires was distributed to the the merchant market
Ciputat as much as 84 (eighty four) questionnaires. Number of questionnaires
returned was 84 (eighty four) questionnaires. The methods of data analysis which
used was factor analysis is to find a relationship (interrelationship) among a number
of variables that mutually independent with each other so that it can be made one or
a set of fewer variables than the number of initial variables.
The results of this study indicate that there are two factors that are formed. The
first factor consists of variables benevolence, equlibrium, and responsibility, which
can explain 47.140% of the total diversity of research items. The second factor
consisting of free will and unity may explain 20.095% of the total diversity of
research items. Thus, the cumulative two form factors can account for 67.234% of the
total diversity of the items.
Key notes: business ethics of Islam, factor analysis, markets, unity, equlibrium, free
will, responsibility, benevolence
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN ETIKA BISNIS
ISLAM PEDAGANG PASAR CIPUTAT
Oleh: Hafiz Juliansyah
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
penerapan etika bisnis Islam pedagang pasar Ciputat. Faktor-faktor tersebut terdiri
dari tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan ihsan. Penelitian ini
menggunakan data primer melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada pedagang
pasar Ciputat sebanyak 84 (delapan puluh empat) kuesioner. Kuesioner yang
terkumpul sejumlah 84 (delapan puluh empat) kuesioner. Metode analisis data
dilakukan dengan metode analisis faktor yaitu untuk menemukan hubungan
(interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu
dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang
lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang
terbentuk. Faktor pertama terdiri dari variabel ihsan, keseimbangan, dan tanggung
jawab, yang mampu menjelaskan 47.140 % dari keragaman total item-item penelitian.
Faktor kedua yang terdiri dari kehendak bebas dan tauhid dapat menjelaskan 20.095
% dari keragaman total item-item penelitian. Jadi, kumulatif dua faktor terbentuk
dapat menerangkan sebesar 67.234 % dari total keragaman item-item.
Kata kunci: etika bisnis Islam, analisis faktor, pasar, tauhid, keseimbangan, kehendak
bebas, tanggung jawab, ihsan
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Nama
: Hafiz Juliansyah
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 Juli 1987
Alamat
: Jl. Dewi Masjid Al Khasiun No. 28 Rt. 002/002
Cipayung – Ciputat, Tangerang Selatan
Telpon
: 08998272734
: [email protected]
Riwayat Pendidikan:
TK Aisiyah Ciputat
1993
SD Negeri Ciputat II
1994 – 2000
SMP IT Rafah Bogor
2000 – 2003
SMU IT Rafah Bogor
2004 – 2006
Pelatihan-Pelatihan:
Kursus Bahasa Inggris di LIA Ciputat
2009 – 2010
Kursus Komputer di Nurul Fikri Ciputat
2009
iii
Pengalaman Organisasi:
1. Kepala Divisi Kajian dan Keilmuan HMI Komisariat Syariah Cabang Ciputat
(Periode 2007 – 2008)
2. Kepala Divisi Kajian dan Keilmuan LKBHMI Cabang Ciputat
(Periode 2008 – 2009)
3. Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
(DPMU) Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Periode (2009 – 2010)
4. Bendahara Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Konsentrasi Perbankan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah (Periode 2009 – 2010)
5. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah UIN
Syarif Hidayatullah (Periode 2010 – 2011)
Data Orang Tua:
Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, yaitu pasangan dari:
Nama Ayah
: Fachruddin Noor
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Sumiarsih
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Dewi Masjid Al Khasiun No. 28 Rt. 002/002
Cipayung – Ciputat, Tangerang Selatan
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas berjuta-juta barokah yang
selalu diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah
satu syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah pada konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas
bantuan dan do’a kepada:
1.
Ibunda Sumiarsih dan Ayahanda Fachruddin Noor tercinta yang senantiasa
memberikan kasih, sayang, semangat, dan do’a.
2.
Nenekku yang tercinta, Hj. Munimah binti H. Mursyid yang selalu memberikan
semangat dan doa’nya.
3.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.
4.
Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.
5.
Bapak Dr. Hasanudin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing 1 yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu bagi penulis.
v
6.
Bapak Fahmi Ahmadi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing 2 yang dengan sabar
telah menuntun dan mengarahkan penulis agar dapat menyelesaikan Skripsi.
7.
Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Jurusan Perbankan
Syariah, terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya.
8.
Seluruh pihak Manajemen dan seluruh pedagang PD Pasar Niaga Kerta Raharja
Pasar Ciputat atas partisipasinya sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dengan baik.
9.
Keluarga Bpk. Drs. Suryanto dan Ibu Rismoyati, terima kasih atas semangat
dan doa’nya.
10.
Eka Putri Pertiwi, SE, terima kasih selalu menemani dan membatu dalam proses
penelitian ini I Love you Full.
11.
Kakak-kakakku tercinta, Wendy Fauzi beserta istri,
dan Winda Novianty
beserta suami, terima kasih atas do’a dan cintanya.
12.
Adik-adikku tercinta, Fachri Rahman Hakim, dan Chairul Aziz terima kasih atas
do’a dan cintanya.
13.
Tante-tante dan om-omku tercinta, Zainul, Netty Herawati, Tengku Sri Suryani,
dan Neutron Afriansyah.
14.
Kepala Sekolah SD Islam Al Khasiun, Bpk. Bachrudin yang telah memberikan
kesempatan penulis dalam mengamalkan ilmu.
15.
Seluruh dewan guru SD Islam Al Khasiun, terima kasih atas doa dan
semangatnya.
vi
16.
Amias, Azka, dan Nadra serta keluarga, terima kasih atas doa’, dukungan, serta
semangatnya.
17.
Teman-teman seperjuangan Trisakti, Arif Soleh (Joni) dan RM Dwima Rizki
Rudjito, terima kasih juga untuk dukungan dan do’anya.
18.
Teman-teman kosan yang berada di Kertamukti, Hariri dan Ega, terima kasih
atas doa dan dukungannya.
19.
Semua teman-teman Perbankan Syariah angkatan ’07.
20.
Seluruh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Perbankan Syariah Periode 2010
– 2011, terima kasih atas dukungan dan doa’nya.
21.
Seluruh keluarga besar HMI Komisariat Fakultas Syari’ah dan Hukum terima
kasih untuk semua dukungannya.
22.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
selesainya Skripsi ini.
Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran-saran
yang sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Akhir
kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 15 Februari 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...................................... 7
C. Perumusan Masalah ................................................................. 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 9
E. Tinjauan Studi Terdahulu ....................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Etika Bisnis Islam ................................................................... 17
1. Definisi Etika Bisnis Islam ............................................... 17
2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ...................................... 19
3. Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam ................................... 23
a. Keesaan (Tauhid) ........................................................ 24
b. Keseimbangan (Equilibrium) ...................................... 25
c. Kehendak Bebas (Free Will) ....................................... 27
d. Tanggungj Jawab (Responsibility) ............................. 29
e. Kebajikan (ihsan) ........................................................ 30
B. Pasar ........................................................................................ 32
1. Pengertian Pasar ................................................................ 32
viii
2. Mekanisme Pasar .............................................................. 33
3. Etika Pemasaran ................................................................ 36
C. Kerangka Pemikiran................................................................ 39
D. Hipotesis ................................................................................. 40
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Wilayah Penelitian .................................................................. 41
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 42
C. Teknik Penetuan Sempel......................................................... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44
1.
Sumber Data .................................................................... 44
2.
Teknik Pengumpulan Data .............................................. 44
E. Metode Analisis Data .............................................................. 44
1.
Uji Kualitas Data ............................................................. 45
2.
Uji Analisis Faktor .......................................................... 46
F. Oprasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya............... 53
BAB IV
GAMBARAN UMUM PASAR CIPUTAT
A. Latar Belakang Berdirinya Pasar Ciputat................................ 62
1.
Sejarah Pasar Ciputat ...................................................... 62
2.
Perkembangan Pasar Ciputat ........................................... 63
3.
Permasalahan Pasar Ciputat ............................................ 64
B. Landasan Hukum .................................................................... 68
C. Landasan Oprasional ............................................................... 69
D. Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................... 70
E. Sasaran dan Tujuan PD Pasar Ciputat .................................... 71
F. Visi dan Misi PD Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Ciputat ... 72
G. Struktur Organisasi PD pasar ciputat ..................................... 73
ix
H. Daya Dukung dan Tampung PD Pasar Ciputat ....................... 73
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ......................................................... 80
B. Uji Kualitas Data..................................................................... 88
C. Uji Analisis Faktor .................................................................. 94
1.
Proses Analisis Faktor ..................................................... 94
2.
Pengujian Kelayakan Variabel ........................................ 96
3.
Proses Faktoring .............................................................. 97
D. Interpretasi Hasil Analisis Faktor ........................................... 105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 108
B. Keterbatasan .......................................................................... 109
C. Implikasi ............................................................................... 109
D. Saran ..................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 112
LAMPIRAN....................................................................................................... 115
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ukuran Ketetapan Kaiser Mayer Olkin ............................................. 49
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian........................................................... 58
Tabel 5.1 Karakteristik Data Kuesioner............................................................. 80
Tabel 5.2 Analisis Regresi ................................................................................. 83
Tabel 5.3 Koefisien ............................................................................................ 84
Tabel 5.4 Uji Validitas Tauhid........................................................................... 89
Tabel 5.5 Uji Realibilitas Tauhid ....................................................................... 89
Tabel 5.6 Uji Validitas Keseimbangan .............................................................. 90
Tabel 5.7 Uji Realibilitas Keseimbangan .......................................................... 90
Tabel 5.8 Uji Validitas Kehendak Bebas ........................................................... 91
Tabel 5.9 Uji Realibilitas Kehendak Bebas ....................................................... 92
Tabel 5.10 Uji Validitas Tanggung Jawab ......................................................... 92
Tabel 5.11 Uji Realibilitas Tanggung Jawab ..................................................... 93
Tabel 5.12 Uji Validitas Ihsan ........................................................................... 93
Tabel 5.13 Uji Realibilitas Ihsan........................................................................ 94
Tabel 5.14 KMO and Bartlett’s Test .................................................................. 96
Tabel 5.15 Communalities ................................................................................. 97
Tabel 5.16 Total Variance Explained ................................................................ 98
Tabel 5.17 Component Matrix ......................................................................... 101
Tabel 5.18 Rotated Component Matrix ............................................................ 103
Tabel 5.19 Component Transpormation Matrix .............................................. 104
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 39
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Ciputat .................................................. 73
Gambar 4.2 Ruang Dagang Pasar Ciputat ......................................................... 77
Gambar 4.3 Ruang Dagang Per Kios ................................................................. 77
Gambar 4.4 Ruang Dagang Per Los .................................................................. 78
Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 81
Gambar 5.2 Usia Responden.............................................................................. 81
Gambar 5.3 Pendidikan Responden ................................................................... 83
Gambar 5.4 Suku Responden ............................................................................. 85
Gambar 5.5 Jenis Dagangan Responden ............................................................ 86
Gambar 5.6 Lama Berdagang Responden ......................................................... 87
Gambar 5.7 Screen Plot ................................................................................... 100
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bisnis selalu memainkan peranan penting dalam kehidupan ekonomi dan
sosial bagi semua orang di sepanjang abad dan semua lapisan masyarakat.
Agama Islam sejak awal lahirnya, mengizinkan adanya bisnis, karena
Rasulullah SAW sendiri pada awalnya juga berbisnis dalam jangka waktu yang
cukup lama.1 Di dalam hal perdagangan atau bisnis, Rasulullah memberikan
apresiasi yang lebih, seperti sabda beliau ”Perhatikan olehmu sekalian
perdagangan, sesungguhnya di dunia ini perdagangan itu ada Sembilan dari
sepuluh pintu rezeki”.2 Namun, Rasulullah tidak begitu saja meninggalkan
tanpa aturan, kaidah, ataupun batasan yang harus diperhatikan dalam
menjalankan perdagangan atau bisnis. Di antara nilai-nilai yang penting dalam
perdagangan atau bisnis adalah sifat kasih sayang yang telah dijadikan Allah
sebagai trade mark.
Islam menghendaki perdagangan yang berlangsung bebas dan bebas dari
distorsi pasar. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan semua pihak
dan Islam mengatur agar kegiatan ekonomi di pasar berjalan secara adil.
1
Alwi Shihab, Islam Inklusif, (Bandung: Mizan, 1999), h.172
2
Achyar Eldine, Etika Bisnis Islam, Jurnal Khazanah, Vol 3 No 3, Edisi Oktober, 2007, h. 282
2
Pasar mendapatkan kedudukan yang penting dalam perekonomian Islam.
Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga
yang adil. Oleh Karena itu, Islam menekankan adanya moralitas seperti
persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Implementasi
nilai-nilai tersebut merupakan tanggung jawab bagi setiap pelaku pasar. Bagi
seorang muslim, nilai-nilai ini ada sebagai refleksi dari keimanannya kepada
Allah, bahkan Rasulullah memerankan dirinya sebagai muhtasib di pasar.
Beliau menegur langsung transaksi perdagangan yang tidak mengindahkan
moralitas.
Dengan mengacu pada Al- Qur’an dan praktek kehidupan pasar pada masa
Rasulullah dan para sahabatnya, Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa ciri khas
kehidupan pasar yang Islami adalah :
1.
Orang harus bebas keluar masuk pasar. Memaksa orang untuk menjual
barang dagangan tanpa ada kewajiban untuk menjual merupakan tindakan
tidak adil dan ketidakadilan itu dilarang.
2.
Adanya informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan.
3.
Unsur-unsur monopilistik harus dilenyapkan dari pasar. Kolusi antar
penjual dan pembeli harus dihilangkan. Pemerintah dibolehkan melakukan
intervensi.
4.
Adanya kenaikan dan penurunan harga yang disebabkan oleh naik
turunnya tingkat permintaan dan penawaran.
3
5.
Adanya homogenitas dan standarisasi produk agar terhindar dari
pemalsuan produk, penipuan, dan kecurangan kualitas barang.
6.
Terhindar dari penyimpangan terhadap kebebasan ekonomi yang jujur,
seperti sumpah palsu, kecurangan menakar, dan niat yang buruk dalam
perdagangan. Pelaku pasar juga dilarang menjual barang-barang yang
haram3.
Akan tetapi kenyataan yang kita hadapi sekarang di masyarakat,
bahwasanya telah terjadi pergeseran etika dalam dagang atau bisnis. Salah satu
contoh maraknya para pedang mengurangi timbangannya, dijualnya ayam
bangkai (tiren) dan daging gelongongan4. Hal ini menandakan timbulnya gejala
merosotnya rasa solidaritas, tangung jawab sosial dan tingkat kejujuran serta
adanya persaingan yang tidak sehat dan berbagai masalah bisnis lainnya. Ketika
terjadi pergeseran tersebut, maka terjadilah suatu penyimpangan-penyimpangan
didalam hubungan bisnis.
Pada masa rasulullah, nilai-nilai moralitas sangat diperhatikan dalam
kehidupan pasar. Bahkan sampai pada masa awal kerasulannya, beliau adalah
seorang pelaku pasar yang aktif, dan kemudian menjadi seorang pengawas pasar
3
Akhmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam “Analisis Terhadap Aspek Moral Pelaku Bisnis”,
Jurnal Hukum Islam, Vol IV No. 2, Desember 2005, h. 122
4
Gatra.com Saturday, 9 July 2005, diakses pada tanggal 9 November 2010
4
yang cermat sampai akhir hayatnya. Beliau telah memulai pengalaman
dagangnya sejak usia 12 tahun,5
Dalam ekonomi Islam yang berlandasan ketuhanan, maka tujuan akhir
pencapaiannya adalah ridho Allah SWT, dengan tetap memegang syariat Islam
dalam segala akitivitasnya, begitu pula dengan aktivitas ekonomi yang tidak
dapat pula dipisahkan dengan nilai-nilai keIslaman.6
Etika bisnis Islam bertujuan mengajarkan manusia untuk menjalin
kerjasama, tolong menolong, dan menjauhkan diri dari sikap dengki dan
dendam serta hal-hal yang tidak sesuai dengan syariah7. Etika bisnis dalam
Islam juga berfungsi sebagai controlling (pengatur) terhadap akitifitas ekonomi
pedang, karena secara filosofi etika mendasarkan diri pada nalar ilmu dan
agama untuk menilai. Landasan penilaian ini dalam praktek kehidupan di
masyarakat sering kita temukan bahwa secara agama terdapat nilai mengenai
hal-hal baik, buruk atau jahat, seperti pihak yang mendzhalimi dan terdzhalimi.8
Dengan kenyataan di atas, maka prinsip pengetahuan akan etika bisnis
Islam mutlak harus dimiliki oleh setiap individu yang melakukan kegiatan
ekonomi baik itu seorang pebisnis atau pedagang dalam menjalankan aktivitas
5
Afzalurrahman, Muhammad Sebaga Pedagang, terj. Dewi Nurjulianti, (Jakarta: Yayasan Swarna
Bhumy,1997), h. 5
6
Yusuf Qordhowi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 31
7
Qordhowi, Norma…………….., h. 5
8
Muslich, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: EKONISIA, 2004), Cet 1, h. 29
5
ekonominya, untuk menghindarkan diri dari berbagai macam tindakan yang
dilarang oleh Allah SWT.
Dengan demikian setiap orang tidak boleh merugikan orang lain demi
kepentingan diri sendiri (vested interest). Sebab , seolah-olah dia menghisap
darahnya dan membuka jalan kehancuran untuk dirinya sendiri. Misalnya
mencuri, menyuap, berjudi, menipu, mengaburkan, mengelabui, riba, pekerjaan
lain yang diperoleh dengan jalan yang tidak dibenarkan. Tetapi apabila sebagian
itu diperoleh atas dasar saling suka sama suka, maka persyaratan dalam
perdagangan yang ditegaskan dalam al Qur’an telah dijalani.9
Ada bebarapa bentuk transaksi yang dapat dikategorikan terlarang, yaitu10:
1.
Tidak jelasnya takaran dan spesifikasi barang yang dijual.
2.
Tidak jelas bentuk barangnya.
3.
Informasi yang diterima tidak jelas sehingga pembentukan harga tidak
berjalan dengan mekanisme yang sehat.
4.
Penjual dan pembeli tidak hadir di pasar sehingga perdagangan tidak
berdasarkan harga pasar.
Model-model transaksi di atas hendaknya menjadi perhatian serius dari
pelaku
pasar
muslim.
Penegakan
nilai-nilai
moral
dalam kehidupan
perdagangan di pasar harus disadari secara personal oleh setiap pelaku pasar.
Artinya, nilai-nilai moralitas merupakan nilai yang sudah tertanam dalam diri
9
Yusuf Qordhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Terjemahan Muamammal Hamidy ( Surabaya:
Bina Ilmu, 1993), h. 38.
6
para pelaku pasar, karena ini merupakan refleksi dari keimanan kepada Allah.
Dengan demikian seseorang boleh saja berdagang dengan tujuan mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi dalam Islam, bukan sekedar mencari
besarnya keuntungan melainkan dicari juga keberkahan. Keberkahan usaha
merupakan kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang
wajar dan diridai oleh Allah swt. Untuk memperoleh keberkahan dalam jualbeli, Islam mengajarkan prinsip-prinsip moral sebagai berikut11:
1.
Jujur dalam menakar dan menimbang.
2.
Menjual barang yang halal.
3.
Menjual barang yang baik mutunya.
4.
Tidak menyembunyikan cacat barang.
5.
Tidak melakukan sumpah palsu.
6.
Longgar dan murah hati.
7.
Tidak menyaingi penjual lain.
8.
Tidak melakukan riba.
9.
Mengeluarkan zakat bila telah sampai nisab dan haulnya.
Permasalahannya,
apakah
faktor-faktor
etika
bisnis
Islam
telah
diperaktekan sesuai dengan al-qur’an dan sunnah nabi Muhammad oleh para
pelaku ekonomi di era globalisas sekarang ini?
10
Mujahidin. Etika Bisnis…………., h. 120
11
Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta,
1997), h. 23
7
Maka dengan melihat realitas yang ada di atas penulis sangat tertarik dan
tergugah untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam penelitian skripsi
dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Etika Bisnis
Islam Pedagang di Pasar Ciputat”.
B.
Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
Beberapa masalah yang dapat penulis identifikasikan adalah sebagai berikut:
1.
Apakah konsep tauhid mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
2.
Apakah konsep kesimbangan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
3.
Apakah konsep kehendak bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
4.
Apakah konsep tanggung jawab yang dimiliki pedagang pasar Ciputat
mempunyai pengaruh yang signifikan penerapan etika bisnis Islam
pedagang di pasar Ciputat?
5.
Apakah konsep ihsan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan etika bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
Dalam perdagangan atau bisnis terdapat etika dan norma-norma yang
harus berfungsi membatasi ruang gerak dari bisnis tersebut, sehingga tidak
terjadi saling merugikan atau prilaku bisnis yang negatif. Etika bisnis dalam
Islam adalah etika bisnis yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
8
Sebagai pedagang yang beragama Islam sudah seharusnya menjalankan etika
bisnis Islam dalam kegiatan perdagangannya yang sesuai dengan tuntunan
Muhammad SAW. Agar pembahasan skripsi ini terarah, maka penulis perlu
memberikan batasan-batasan. Penulis hanya membatasi penelitian ini pada
faktor-faktor mana saja dari etika bisnis Islam yang paling kuat pengaruhnya
terhadap pedagang dalam penjalankan roda perniagaannya.
Gambar 1.1
Identifikasi Masalah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis Islam
Tauhid
C.
Keseimbangan
Kehendak
Bebas
Tanggung
Ihsan
Jawab
Perumusan Masalah
Masalah yang dapat penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh variabel tauhid terhadap penerapan etika bisnis
Islam pedagang di pasar Ciputat?
2.
Bagaimana pengaruh variabel keseimbangan terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
3.
Bagaimana pengaruh variabel kehendak bebas terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
9
4.
Bagaimana pengaruh variabel tanggung jawab terhadap penerapan etika
bisnis Islam pedagang di pasar Ciputat?
5.
Bagaimana pengaruh variabel ihsan terhadap penerapan etika bisnis Islam
pedagang di pasar Ciputat?
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat bukti empiris
mengenai:
a.
Pengaruh tingkat tauhid yang dimiliki pedagang pasar Ciputat
terhadap penerapan etika bisnis Islam.
b.
Pengaruh tingkat keseimbangan pedagang pasar Ciputat mempunyai
terhadap penerapan etika bisnis Islam.
c.
Pengaruh prinsip kehendak bebas yang dimiliki pedagang pasar
Ciputat terhadap penerapan etika bisnis Islam.
d.
Pengaruh prinsip tanggung jawab yang dimiliki pedagang pasar
Ciputat terhadap penerapan etika bisnis Islam.
e.
Pengaruh prinsip ihsan pedagang pasar Ciputat terhadap penerapan
etika bisnis Islam.
2.
Dan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
a.
Bagi Penulis
10
Penelitian ini di samping memberikan dan menambah pengetahuan
penulis tentang etika bisnis Islam, juga merupakan apresiasi tehadap
teori–teori yang pernah penulis dapatkan selama menempuh
pendidikan program strata satu di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b.
Bagi Pedagang
Memberikan dan menambah wawasan mereka tentang ekonomi
Islam khususnya tentang etika bisnis Islam yang selalu Rasulullah
junjung.
c.
Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat menjadi sumber dan menambah khazanah ilmu
pengetauan
bagi
kalangan
akademisi
dalam
menunjang
akademisnya.
E.
Tinjauan Studi Terdahulu
Etika bisnis Islam telah mendorong beberapa peneliti untuk mengadakan
penelitian terhadap etika bisnis Islam pada pedagang. Namun, dalam beberapa
penelitian terdahulu ini sangat sedikit sekali membahas tentang faktor-faktor
etika dalam berdagang, yang
hanya penulis temukan mengenai tingkat
keagamaan dan prilaku pedagang. Penelitian tentang etika bisnis Islam telah
11
dilakukan oleh para peneliti diantaranya adalah Ahmad Faiz (2009), dan Erik
Lesmana (2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Erik Lesmana Konsentrasi Perbankan
Syari’ah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010) adalah tentang Pemahaman
Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalaf analisis korelasi Rank
Spearman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel
independen (tingkat persaingan usaha) dan (pemahaman etika bisnis Islam)
dengan variabel dependen (perilaku dagang muslim). Penelitian yang dilakukan
terhadap para pedagang muslim di pasar Ciputat ini memberikan hasil bahwa
tingkat persaingan usaha memiliki hubungan yang nyata dan searah dengan
perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat. Begitu juga dengan variabel
etika bisnis Islam yang memiliki hubungan yang nyata dan searah dengan
perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat.
Penalitian mengenai Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Prilaku
Pedagang di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan dilakukan oleh Ahmad
Faiz. Konsentrasi Perbankan Syari’ah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009.
Penelitian ini mengggunakan teknik survei dengan pendekatan kuantitatif dan
menggunakan analisia regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan lima
dimensi dari variabel agama yang dikembangkan oleh Djamaludin Ancok dari
rumusan Glock dan Stark yang membagi keagamaan menjadi lima dimensi :
dimensi akidah Islam, dimensi keperibadatan, dimensi akhlaq, dimensi ilmu,
12
dan dimensi penghayatan. Berdasarkan hasil uji statistikk dengan uji f
mengindikasikan bahwa variabel dimensi akidah Islam, dimensi keperibadatan,
dimensi ikhlaq, dimensi ilmu, dan dimensi penghayatan berpengaruh terhadap
perilaku pedagang secara simultan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, hasil peneliti yang
satu tidak sama dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan tingkat ekonomi, subjek penelitian, variabel penelitian, dan metode
penelitian. Sehingga sampai saat ini masih tetap dilakukan penelitian mengenai
etika bisnis Islam guna mengetahui secara pasti faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi etika bisnis Islam para pedagang beserta cara
penerapannya.
Untuk itu dalam penelitian ini, saya sebagai penulis mengkaji tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pedagang dalam menjalankan etika bisnis
Islam yaitu dengan membentuk faktor yang paling dominan mempengaruhi
pedang pasar Ciputat dalam menjalankan etika bisnis Islam. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel yang
terdiri dari tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan ihsan
sedangkan penelitian terdahulu hanya fokus pada variabel agama yang di bagi
kedalam lima dimensi dalam melihat prilaku pedagang dan tempat penelitian.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis faktor
yaitu untuk mengelompokkan lima variabel etika bisnis Islam pedagang
menjadi satu atau beberapa faktor, sedangkan teknik analisis pada penelitian
13
terdahulu pada umumnya untuk menganalisis pengaruh dan atau hubungan antar
variabel.
F.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi
pembahasan menjadi lima bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari sub bab. Untuk
menjadikan pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami, adapun sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu, dan sistematika
penulisan.
BAB II
: KAJIAN TEORITIS
Dalam bab in terdiri dari empat sub bab. Sub bab yang
pertama menjelaskan tentang etika bisnis Islam terlebih
dahulu, dan di dalamnya terdapat penjabaran mengenai
definisi, dasar hukum, aksioma dasar, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku etis dalam Islam. Sub bab yang
kedua menjelaskan tentang pasar yang di dalamnya juga
terdapat pembahasan mengenai pengertian, mekanisme pasar,
14
dan etika pemasaran. Sub bab yang ketiga menjelaskan
tentang kerangka pemikiran. Dan sub bab yang keempat
menjelaskan tentang hipotesis penelitian.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari enam sub bab. Sub bab yang pertama
menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian. Sub bab yang
kedua menjelaskan tentang keterbatasan penelitian. Sub bab
yang ketiga menjelaskan tentang teknik penentuan sampel.
Sub bab yang keempat menjelaskan tentang teknik
pengumpulan data
di dalamnya terdapat penjelasan
mengenai sumber data dan teknik pengumpulan data. Sub
bab yang kelima menjelaskan tentang metode analisis data di
dalamnya terdapat penjabaran mengenai uji kualitas data dan
uji analisis faktor. Sub bab yang keenam menjelaskan tentang
operasionalisasi variabel.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas gambaran umum dari objek penelitian
penulis yaitu PD Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Ciputat.
Bab ini terdiri dari delapan sub bab. Sub bab yang pertama
menjelaskan tentang latar belakan berdirinya pasar Ciputat,
di
dalamnya
terdapat
penjabaran
mengenai
sejarah
berdirinya, perkembangan pasar Ciputat, dan permasalahan
15
pasar Ciputat. Sub bab yang kedua menjelaskan tentang
landasan hokum. Sub bab yang ketiga menjelaskan tentang
landasan operasional. Sub bab yang keempat menjelaskan
tentang tugas pokok dan fungsi. Sub bab yang kelima
menjelaskan tentang sasaran dan tujuan. Sub bab yang
keenam menjelaskan tentang visi dan misi. Sub bab yang
ketujuh menjelaskan tentang struktur organisasi Dan sub bab
yang kedelapan menjelaskan tentang daya dukung dan daya
tamping pasar Ciputat.
BAB V
: PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil dari penganalisaan variabelvariabel yang diperoleh untuk mendapatkan perhitungan dan
kesimpulan yang tepat terhadap penelitian. Bab ini terdiri
dari tiga sub bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang
karakteristik responden. Sub bab kedua menjelaskan tentang
hasil uji kualitas data. Dan sub bab ketiga menjelaskan
tentang hasil uji analisis faktor.
BAB VI
: PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari empat sub
bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang kesimpulan. Sub
bab kedua menjelaskan tentang keterbatasan penelitian. Sub
bab ketiga menjelaskan tentang implikasi penelitian. Sub bab
16
keempat berisi saran. Bab ini juga disertai dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran penelitian yang dibutuhkan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Etika Bisnis Islam
1.
Definisi Etika Bisnis Islam
Istilah etika, secara teoritis dapat dibedakan ke dalam dua
pengertian. Pertama, etika berasal dari kata Yunani ethos yang artinya
kebiasaan (custom) atau karakter (character). Dalam pengertian ini, etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat yang
diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lain. Kedua, secara terminologis etika merupakan studi
sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk, harus, benar, salah dan
lain sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita untuk
mengaplikasikan atas apa saja. Di sini etika dapat dimaknai sebagai dasar
moralitas seseorang dan di saat bersamaan juga sebagai filsufnya dalam
berperilaku1.
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya
perilaku manusia. Di Indonesia, studi tentang masalah etis dalam bidang
ekonomi dan bisnis sudah akrab dengan nama “etika bisnis, sejalan
1
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 4
18
dengan kebiasaan umum dalam istilah bahasa Inggris yaitu “Business
Ethics”.2 Namun, pada dasarnya istilah tersebut menunjuk kepada studi
tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis yang akan
dibahas dalam penelitian ini.
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan etika bisnis sebagai
seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis
berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis
berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus
komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna
mencapai tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.3 Sedangkan titik sentral
etika Islam adalah menentukan kebebasan manusia untuk bertindak dan
bertanggung jawab karena kepercayaannya terhadap kemahakuasaan
Tuhan. Hanya saja kebebasan manusia itu tidaklah mutlak, dalam arti,
kebebasan yang terbatas. Dengan kebebasan tersebut manusia mampu
memilih antara yang baik dan jahat, benar dan salah, halal dan haram.4
Islam, sebagai agama rahmat li al-‘alamin yang bersifat universal
dan komprehensif, dalam arti, bila dikontekskan dengan taraf-taraf
tersebut tidak akan pernah membedakan antara taraf yang satu dengan
yang lain. Demi kemaslahatan semua kalangan, Islam mengajarkan
2
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, (Malang: Penerbit UIN-Malang Press,
2007), h.9
3
Badroen, Etika Bisnis .........., h.70
4
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, ter.M. Saiful Anam dan Muhammad
Ufuqul Mubin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h.35
19
manusia agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam segala
aktivitas kehidupan. Oleh karena itu, apabila etika dikaitkan dengan
masalah bisnis, maka dapat digambarkan bahwa Etika Bisnis Islam adalah
norma-norma etika yang berbasiskan al-Qur’an dan Hadis yang harus
dijadikan pedoman oleh siapa pun dalam aktivitas bisnis.
2.
Dasar Hukum Etika Bisnis Islam
Pada awalnya aturan mengenai perilaku ekonomi yang islami
ditetapkan oleh Al Qur’an. Jadi, secara etik al Qur’an mengatur perilaku
ekonomi dalam bidang produksi, konsumsi, distribusi dan sirkulasi.
Hukum Allah dalam Al Qur’an terbagi dalam dua bagian yaitu yang
terang (muhkam) dan yang mutasyabih (samar). Hukum mutasyabih yang
ditemukan oleh ummat Islam di zaman Rasulallah telah dijelaskan lewat
Sunnah. Setelah Al Qur’an, Sunnah merupakan aturan kedua yang
mengatur perilaku manusia. Sunnah adalah praktek-praktek yang
dicontohkan oleh Rasulallah saw, serta ucapan-ucapannya (hadist).
Keterangan-keterangan dalam sunnah memiliki formasi yang lebih
operasional yang merupakan bentuk praktek dari konsep-konsep Al
Qur’an. Sunnah menguraikan bagaimana tata cara zakat, bentuk kerja
sama ekonomi, perdagangan, pembelanjaan harta dan sebagainya. Dalam
konteks waktu, sunnah menjelaskan perilaku ekonomi masa lampau.
20
Dengan kerangka hukum Islam yang dapat menjangkau semua dimensi
waktu terdapat istilah-istilah ijma dan qiyas5.
Pandangan al-Qur’an tentang bisnis dan etika bisnis dari sudut
pandang isinya, lebih banyak membahas tema-tema tentang kehidupan
manusia baik pada tataran individual maupun kolektivitas. Hal ini
dibuktikan bahwa, tema pertama dan tema terakhir dalam al-Qur’an
adalah mengenai perilaku manusia.6 Sebagai sumber nilai dan sumber
ajaran, al-Qur’an pada umumnya memiliki sifat yang umum (tidak
terperinci), karena itu diperlukan upaya dan kualifikasi tertentu agar dapat
memahaminya.
Adapun pandangan Al-Qur’an mengenai bisnis etika bisnis adalah
terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain sebagai berikut7:
a. Surat at-Taubah (9): 111 ditegaskan bahwa, ”Sesungguhnya Allah
membeli dari orang-orang mukmin harta dan jiwa mereka... Siapakah
yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka bergembiralah
dengan jual-beli yang kamu lakukan. Dan itulah kemenangan yang
besar.
5
6
7
Muhammad, dan Lukman Fauroni, Visi al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta: Salemba
Diniyah, 2002), diakses melalui www.google.com pada 13 November 2010.
Fazlur Rahman, Membangkitkan Kembali Visi al-Qur’an: Sebuah Catatan Otobiograif, Jurnal
Hikmah, No. IV, Juli-Oktober, 1992
Lukman Fauroni, Rekonstruksi Etika Bisnis: Perspektif Al Qur’an, IQTISAD Journal of Islamic
Economics, Vol. 4, No. 1, Muharram 1424 H/March 2003, h. 94
21
b. Bekerja juga dikaitkan dengan iman, pernyataan ini terdapat dalam
surat Al-Furqan (25): 23 yang menegaskan bahwa “Amal-amal yang
tidak disertai iman tidak akan berarti di sisiNya”.
c. Di dalam al-Qur’an juga ada beberapa terma yang berkaitan dengan
konsep bisnis. Diantaranya adalah kata : al Tijarah, al-bai’u,
tadayantum, dan isytara.
1) Terma tijarah, yang bermakna berdagang, berniaga. Dalam alQur’an terma tijarah ditemui sebanyak delapan kali dan
tijaratuhum sebanyak satu kali. Bentuk tijarah terdapat dalam
surat al- Baqarah (2): 282, an-Nisa (4): 29, at-Taubah (9): 24, anNur (24): 37, Fatir (35): 29, as-Shaff (61): 10, pada surat al-Jum’ah
(62): 11 (disebut dua kali). Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang
petunjuk transaksi yang menguntungkan dan perniagaan yang
bermanfaat, sehingga pelakunya akan mendapatkan keuntungan
besar dan keberhasilan yang kekal. Perniagaan dimaksud adalah
tetap dalam keimanan, keikhlasan amal kepada Allah dan berjihad
dengan
jiwa
dan
harta
dengan
menyebarkn
agama
dan
meninggikan kalimat-Nya.8
2) Terma al-bai’u, yang bermakna menjual. Dalam al-Qur’an terma
bai’ ditemui sebanyak dua kali yaitu pertama, terdapat dalam surat
8
Akhmad Nur Zaroni, Bisnis dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan dalam Kehidupan
Ekonomi), MAZAHIB, Vol. IV, No. 2, Desember 2007.
22
Al-Baqarah (2): 254 yang menyerukan agar membelanjakan serta
mendayagunakan harta benda sesuai dengan keimanan dan
bertujuan untuk mencari keuntungan sebagai bekal di hari kiamat.
Kedua, surat Al-Baqarah (2): 275 memberikan pengertian tentang
jual beli yang halal dan larangan untuk memperoleh atau
mengembangkan harta benda dengan jalan riba.9
3) Terma tadayantum, yang disebutkan satu kali pada surat AlBaqarah (2): 282. Ayat ini digunakan dalam pengertian muamalah
yakni jual beli, utang piutang, sewa menyewa dan lain sebagainya
yang jika dilakukan tidak secara tunai hendaknya pencatatan
dengan benar.10
4) Terma isytara, kata isytara dengan berbagai ragamnya terdapat
sebanyak dua puluh lima kali. Secara umum kata isytara dan
berbagai ragamnya lebih banyak mengandung makna transaksi
antara manusia dengan Allah atau transaksi sesama manusia yang
dilakukan karena dan untuk Allah, atau juga transaksi dengan
tujuan keuntungan manusia walaupun dengan menjual ayat-ayat
Allah.11
9
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
11
Zaroni, Bisnis………….. Vol. IV, No. 2
10
23
3.
Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam
Ajaran etika dalam Islam pada prinsipnya manusia dituntut untuk
berbuat baik pada dirinya sendiri, kepada sesama manusia dan lingkungan
alam disekitarnya, dan kepada Tuhan selaku penciptaNya. Oleh karena itu,
untuk dapat berbuat baik pada semuanya itu, manusia di samping diberi
kebebasan (free will), hendaknya ia memperhatikan keesaan Tuhan
(tauhid), prinsip keseimbangan (tawazun = balance) dan keadilan (qist).
Di samping tanggung jawab (responsibility) yang akan diberikan di
hadapan Tuhan.12 Lima konsep inilah yang disebut dengan aksioma13 yang
terdiri atas prinsip-prinsip umum yang terhimpun menjadi satu kesatuan
yang terdiri atas konsep-konsep Keesaan (tauhid), Keseimbangan
(equilibrium),
Kehendak
bebas
(free
will),
Tanggung
jawab
ekonomi
dalam
(responsibility), dan Kebajikan (ihsan).14
Untuk
menentukan
kaidah-kaidah
perilaku
masyarakat Islam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membangun sistem aksioma dengan tepat agar mencerminkan pandangan
Islam tentang etika. Pandangan ini dapat membentuk dasar generalisasi
ilmiah tentang suatu ilmu ekonomi Islam. Untuk mengubahnya menjadi
suatu alat operasional yang berupa analisis ilmiah, suatu filsafat etika
12
Djakfar, Etika Bisnis………., h.11
Aksioma adalah hal yang sudah menjadi umum dan jelas kebenarannya. Lihat. Faisal Badroen, Etika
Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h.88
14
Haider Naqvi, Etika…………, h. 13
13
24
harus disusutkan menjadi sekumpulan aksioma yang kemudian dapat
berlaku sebagai suatu titik mula pembuat kesimpulan logis mengenai
kaidah-kaidah sosial dan perilaku ekonomi yang secara Islami absah.15
Perangkat aksioma menguatkan prinsip dasar etika Islam yang
sasarannya menghasilkan suatu tatanan sosio-ekonomi yang padu,
seimbang, dan realistis. Pandangan ini diikhtisarkan dengan tepat oleh
kelima aksioma sebagai berikut:
a. Keesaan (Tauhid)
Konsep ini dimaksudkan bahwa sumber utama etika Islam
adalah kepercayaan total dan murni terhadap keesaan Tuhan.16
Konsep tauhid merupakan dimensi vertikal Islam, ia memadukan
berbagai aspek dalam kehidupan manusia yaitu politik, ekonomi,
sosial, dan keagamaan (religius) serta menekankan gagasan
mengenai konsistensi dan keteraturan.17 Hubungan vertical ini
merupakan wujud penyerahan diri manusia secara penuh tanpa
syarat di hadapan Tuhan, dengan menjadikan keinginan, ambisi,
serta perbuatannya tunduk pada perintahNya.18
Dengan mengintegrasikan aspek religius dengan aspek-aspek
lainnya, seperti ekonomi, akan menimbulkan perasaan dalam diri
15
Haider Naqvi, Etika…………, h. 74
Djakfar, Etika Bisnis………..., h. 12
17
Haider Naqvi, Etika…………, h. 78
18
Djakfar, Etika Bisnis………..., h. 12
16
25
manusia bahwa ia akan selalu merasa direkam segala aktivitas
kehidupannya, termasuk dalam aktivitas berekonomi sehingga dalam
melakukan segala aktivitas bisnis tidak akan mudah menyimpang
dari segala ketentuanNya. Perhatian terus-menerus untuk memenuhi
kebutuhan etik dan dimotivasi oleh ketauhidan kepada Tuhan Yang
Maha Esa akan meningkatkan kesadaran individu mengenai insting
altruistiknya, baik terhadap sesama manusia maupun alam
lingkungannya. Ini berarti, konsep tauhid akan memiliki pengaruh
yang paling mendalam terhadap diri seorang muslim.19
b. Keseimbangan (Equilibrium)
Keseimbangan atau ‘adl (keadilan) menggambarkan dimensi
horizontal ajaran Islam, dan hubungan dengan harmoni segala
sesuatu di alam semesta.20 Hukum dan keteraturan yang terlihat pada
alam semesta mencerminkan keseimbangan harmonis. Tatanan ini
pula yang dikenal dengan sunnatullah.
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam
mengharuskan untuk berbuat adil, tak terkecuali kepada pihak yang
tidak disukai. Islam mengharuskan penganutnya untuk berlaku adil
dan berbuat kebajiakan. Dan bahkan berlaku adil harus didahulukan
dari kebajikan. dalam perniagaan, persyaratan adil yang paling
19
20
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Isla