Analisis Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat

Manajemen penggunaan lahan dilakukan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan yang berpotensi terhadap bencana dan mengatur jarak antara daerah berzona aman dan bahaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari ancaman bahaya ketika bencana datang dan upaya mengurangi risiko kerugian kehidupan dan properti. Perencanaan penggunaan lahan sangat berguna bagi masyarakat yang masih berkembang dan memiliki lahan yang belum dikembangkan Smith, 1996.

1.5.1.5. Analisis Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD pada tahun 2015, kerentanan adalah kondisi atau karakteristik biologis, geografis, hukum, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat tersebut untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan menanggapi dampak ancaman atau bahaya tertentu. Kapasitas atau kemampuan adalah sumberdaya, pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang atau masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan dan mempersiapkan diri, mencegah, dan memitigasi, menanggulangi dampak buruk, atau dengan cepat memulihkan diri dari bencana. Menurut Benson 2007, kelompok-kelompok yang terpinggirkan secara ekonomi dan sosial dalam masyarakat biasanya menangggung akibat paling parah dari bencana alam. Pertanyaan mengenai kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam konteks bahaya alam merupakan pertanyaan yang sangat penting dalam memahami dampak bencana yang mungkin akan terjadi dan membuat pilihan tentang cara kita akan melibatkan diri. Secara lebih umum, kerentanan sosial ekonomi sekarang juga dipandang memegang kunci penting dalam memahami kemiskinan dan merancang program-program penanggulangan kemiskinan. Vulnerability and Capacity Assessment and Analysis VCA mempertimbangkan secara luas tekanan-tekanan lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, kelembagaan dan politis yang menyebabkan terciptanya kerentanan. Berikut ini merupakan tiga kategori utama kerentanan eksternal. a. Kecenderungan tren biasanya jangka panjang dan berskala besar. Contoh- contohnya antara lain tren dalam jumlah penduduk, perolehan dan penggunaan sumberdaya termasuk konflik mengenai sumberdaya, ekonomi nasional dan internasional, pemerintahan dan politik, teknologi dan lingkungan misalnya, perubahan iklim. b. Guncangan-guncangan, antara lain gangguan kesehatan manusia misal, epidemi, guncangan dari alam misal, bencana yang dipicu oleh bahaya alam, gejolak-gejolak ekonomi misal, perubahan yang pesat dalam nilai tukar, konflik dan gangguan kesehatan terhadap tanaman hewan piaraan. Hal tersebut dapat menghancurkan aset secara langsung misalnya dalam keadaan banjir dan badai. Guncangan-guncangan ini juga dapat memaksa orang untuk menjual atau menukar aset mereka sebagai bagian dari strategi pengatasan masalah. Ketangguhan terhadap guncangan dan tekanan eksternal merupakan faktor yang penting dalam keberlanjutan penghidupan. c. Sifat musiman tercermin melalui perubahan harga-harga, produksi, ketersediaan pangan, peluang kerja dan kesehatan yang tergantung musim. Hal ini adalah beberapa sumber kesulitan hidup yang terbesar dan yang paling sering dirasakan oleh orang miskin. VCA adalah komponen penting dalam analisis risiko bencana, yang bertujuan untuk: - mengidentifikasi kelompok-kelompok yang rentan bahaya; - mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat mereka rentan dan bagaimana mereka terpengaruh; - mengkaji kebutuhan dan kapasitas dan memberdayakannya untuk mengkaji hal ini; dan - memastikan bahwa proyek-proyek, program-program dan kebijakan- kebijakan menjawab kebutuhan ini melalui intervensi ditargetkan atau pencegahan dan mitigasi dampak-dampak kerugian yang mungkin akan timbul.

1.5.1.6. Tantangan dan Peluang Bencana

Dokumen yang terkait

IMPLIKASI PARIWISATA BENCANA (DISASTER TOURISM) TERHADAP KAPASITAS MASYARAKAT DESA Implikasi Pariwisata Bencana (Disaster Tourism) Terhadap Kapasitas Masyarakat Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Dalam Menghadapi Bencana.

0 6 18

IMPLIKASI PARIWISATA BENCANA (DISASTER TOURISM) TERHADAP KAPASITAS MASYARAKAT DESA SUGIHWARAS, Implikasi Pariwisata Bencana (Disaster Tourism) Terhadap Kapasitas Masyarakat Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Dalam Menghadapi Bencana.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1 14 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 13

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.

0 2 17

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 0 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 16