KAJIAN Hubungan Frekuensi Anc, Dukungan Suami, Pekerjaan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

ISSN 2407-9189 The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 84 yaitu kebutuhan program pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan dan asupan zat besi diet kaya selama kehamilan yang perlu diperkuat sehingga dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Pengaruh orang lain disekitar ibu hamil dikaitkan dengan kejadian anemia. Ibu yang sedang hamil dan mereka bekerja perlu mendapat dukungan khusus dari suami atau keluarganya agar mereka lebih memperhatikan kandungannya Jika tidak ada dukungan dari suami atau keluarga maka ibu akan mengabaikannya, dalam penelitian Novita 2009 tentang hubungan dukungan suami tentang konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimerter III. Faktor yang lain yang juga dikaitkan dengan kejadian anemia adalah pekerjaan ibu hamil. Pekerjaan ini berkaitan dengan status ekonomi yang rendah. Hasil penelitian Khatod et al 2013 menyimpulkan bahwa prevalensi anemia meningkat pada ibu hamil dengan pendapatan yang rendah dan mengalami defisiensi zat gizi. Berdasarkan Riskesdas 2013, terdapat 37,1 ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gramdl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan 36,4 dan perdesaan 37,8. AKI di Kabupaten Pekalongan masih relatif tinggi, tercatat dalam empat tahun terakhir, yaitu pada tahun 2010 sejumlah 162100.000 KH, tahun 2011 sejumlah 105100.000 KH, dan kembali meningkat pada tahun 2012 sejumlah 184100.000 KH, tahun 2013 sejumlah 175100.000 KH dan tahun 2014 naik menjadi 243100.000 KH dan menjadi no.5 tertinggi di Propinsi Jawa Tengah Dinkes Kabupaten Pekalongan, 2015. Salah satu penyebab AKI di Pekalongan tahun 2014 yang merupakan penyebab kedua terbanyak yaitu perdarahan pasca persalinan yaitu 6 kasus dari 39 kasus 15,3. Salah satu penyebab perdarahan pada masa persalinan yaitu anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi ANC, dukungan suami, pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

2. KAJIAN

LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS JIKA ADA Anemia adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen, hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah SDM atau penurunan hemoglobin Hb dalam darah. Anemia juga sering didefinisikan sebagai penurunan kadar Hb dalam darah sampai dibawah rentang normal 13,5 grdl pria, 11,5 grdl wanita dan 11,0 grdl anak-anak Fraser 2003. Anemia adalah defisiensi kualitas atau kuantitas sel darah merah, yang menyebabkan penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen Holmes 2011, h. 188. Selama kehamilan, volume plasma maternal meningkat secara bertahap sebanyak 50 atau meningkat sekitar 1200 ml pada saat cukup bulan. Peningkatan sel darah merah total adalah sekitar 25 atau kira-kira 300 ml. Hemodilusi relatif ini menyebabkan penurunan konsentrasi Hb yang mencapai titik terendah pada trimester kedua kehamilan dan meningkat kembali pada trimester ketiga Fraser 2003. Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis Hb 6 g, mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini KPD. Saat persalinan gangguan His kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pada saat nifas terjadi terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi purperium, pengeluaran ISSN 2407-9189 The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 85 ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae Fraser, 2003. Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk: abortus, kematian intrauterin, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinteral, dan inteligensia rendah Fraser, 2003. Faktor yang berhubungan dengan anemia adalah faktor internal umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, kepatuhan dalam mengkonsumsi zat besi dan faktor eksternal frekuensi ANC, dukungan suami dan Pekerjaan. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Kasus anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan malnutrisi , hal ini karena keengganan ibu untuk menjalani pengawasan antenatal. Dengan ANC keadaan anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah anemia sudah ke tahap yang lanjut. Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab suami dalam kehamilan istri. Semakin tinggi dukungan yang diberikan oleh suami pada ibu untuk mengkonsumsi tablet zat besi semakin tinggi pula keinginan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi. Pekerjaan juga menentukan status ekonomi ibu hamil. Ibu yang tidak mempunyai pekerjaan cenderung susah untuk mendapatkan makanan yang mengandung zat besi. Hasil penelitian Sulistiyowati 1993 menyatakan bahwa 70 ibu hamil yang menderita anemia adalah ibu yang tidak bekerja. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamilk, pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

3. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 14

Hubungan Dukungan Suami pada Ibu Hamil dengan Frekuensi Kunjungan ANC di Puskesmas Ngoresan IMG 20150901 0001

1 1 1

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

0 1 13

30 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ANC DENGAN FREKUENSI ANC

1 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TENTANG KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 10

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI BPS TITIK KURNIATI LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI BPS TITIK KURN

0 0 9

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL TM III DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami dengan Kelengkapan Kunjungan ANC pada Ibu Hamil TM III di Puskesmas Jetis II Bantul Tahun 201

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami dengan Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu

0 0 12

1 HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS NGAM

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngam

0 0 11