PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

(1)

i

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI

SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA

KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA

KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Elsa Ariska

1401412275

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Elsa Ariska

NIM : 1401412275

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh Kemandirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.


(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Elsa Ariska, NIM 1401412275 yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

hari : Selasa

tanggal : 26 Juli 2016


(4)

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Elsa Ariska, NIM 1401412275, dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kota Semarang”, telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:

hari : Selasa


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS.Ar-Rad 13:11) 2. Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan maka apabila kamu:

sudah selesai suatu urusan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS.Al-Insyirah 94:6-8)

3. Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqarah2:153)

Karya ini kupersembahkan kepada: 1. Ayah, ibu, dan kakak


(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Swt sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang”. Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang sangat berguna bagi peneliti. Oleh karena itu perkenankan peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin penelitian dan pengesahan skripsi.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memperlancar penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Ali Sunarso, M.Pd. dan Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag., Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dam kesungguhan hati sehingga skripsi ini dapat terlaksana.

5. Sutji Wardhayani, S.Pd., M.Kes., Dosen Penguji Utama yang telah memberikan banyak arahan, saran, bimbingan sehingga skripsi ini lebih sempurna.

6. Dosen dan karyawan Jurusan PGSD FIP UNNES, yang telah memberi ilmu dan bantuan selama menjalani kehidupan akademik.

7. Riyatni S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Tugurejo 1, Dra. Suyatmi selaku Kepala Sekolah SDN Tugurejo 2, Juarni S.Pd selaku kepala sekolah SDN Tugurejo 3, Drs. Khoiri selaku Kepala Sekolah SDN Karanganyar 1, Tukijo S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SDN Randu Garut yang telah memberikan ijin penelitian.


(7)

vii

8. Guru kelas V SDN Tugurejo 1, SDN Tugurejo 2, SDN Tugurejo 3, SDN Karanganyar 1, SDN Randu Garut yang telah membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian serta memberi arahan dan motivasi kepada peneliti. 9. Seluruh pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

sebutkan satu persatu.

Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan bimbingan telah diberikan menajdi amal kebaikan dan mendapat berkah yang berlimpah dari Allah Swt. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 26 Juli 2016


(8)

viii

ABSTRAK

Ariska, Elsa 2016. Pengaruh Kemandirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. dan Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag. 168 halaman.

Observasi yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang di kelas V prestasi belajar IPA masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut diantaranya dipengaruhi oleh kemandirian belajar di sekolah. Hal ini ditunjukkan pada saat proses belajar berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan, membuat gaduh kelas. Sebagian besar siswa tidak membaca buku atau mengerjakan latihan soal yang ada dibuku kalau tidak diperintah guru. Siswa belum mempunyai tanggung jawab untuk belajar sendiri. Bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan tugas meskipun sudah diperintah guru

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang dan seberapa besar pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Kota Semarang tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 233. Pengambilan sampel menggunakan pendapat Musfiqon yaitu mengambil 20% dari total populasi. Dengan demikian, sampel penelitian ini sebanyak 45 siswa yang diambil secara cluster sampling. Ada dua variabel yang dikaji dlam penelitian, yaitu kemandirian belajar di sekolah sebagai variabel bebas dan prestasi belajar IPA sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, dan tes. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan tehnik deskriptif persentase dan analisis linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar di sekolah SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang dalam kategori masih rendah. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebesar 55,294 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA Kelas V Gugus Ki Hajar Dewanrara Kecamatan Tugu Kota Semarang. Besarnya pengaruh sebesar 65,6 % sedangkan 34,4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Berdasarkan penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kota Semarang.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Teori ... 10

2.1.1 Kemandirian Belajar di Sekolah ... 10

2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Belajar ... 10

2.1.1.2 Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian ... 12

2.1.1.3 Ciri-Ciri Kemandirian ... 15

2.1.1.4 Aspek Kemandirian ... 16

2.1.1.5 Pentingnya Kemandirian Belajar Bagi Peserta Didik ... 18

2.1.1.6 Indikator Kemandirian Belajar di Sekolah ... 19

2.1.1.7 Upaya Mengembangkan Kemandirian Belajar ... 20

2.1.2 Prestasi Belajar IPA ... 21


(10)

x

2.1.2.2 Pengertian Prestasi Belajar ... 24

2.1.2.3 Ciri-Ciri Prestasi Belajar ... 25

2.1.2.4 Pengertian Pembelajaran ... 28

2.1.2.5 Pembelajaran IPA... 29

2.1.2.6 Ruang Lingkup IPA ... 32

2.1.2.7 Tujuan Mata Pelajaran IPA ... 34

2.1.2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 34

2.2 Kajian Empiris ... 41

2.3 Kerangkan Berfikir... 50

2.4 Hipotesis ... 51

3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ... 52

3.2 Prosedur Prosedur Penelitian ... 52

3.3 Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ... 54

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Penelitian ... 55

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

3.6 Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 59

3.6.1 Angket ... 59

3.6.2 Tes ... 60

3.6.3 Dokumentasi ... 62

3.7 Uji Coba Instrumen ... 62

3.7.1 Angket ... 62

3.7.1.1 Validitas Isi ... 62

3.7.1.2 Validitas Konstruk ... 63

3.7.1.3 Reabilitas ... ... 65

3.7.2 Tes ... 66

3.7.2.1 Validitas Isi ... 66

3.7.2.2 Validitas Konstruk ... ... 67

3.7.2.3 Reabilitas ... ... 69

3.7.2.4 Daya Pembeda ... ... 70


(11)

xi

3.8 Analisis Data ... 77

3.8.1 Analisis Data Statistik Deskriptif ... 74

3.8.1.1 Kemandirian Belajar di Sekolah ... 74

3.8.1.2 Prestasi Belajar IPA ... 76

3.8.2 Analisis Data Awal/Uji Persyaratan... 78

3.8.2.1 Uji Lininearitas... 78

3.8.2.2 Uji Normalitas Data ... 78

3.8.3 Analisis Data Akhir ... 79

3.8.3.1 Persamaan Regresi ... 79

3.8.3.2 Uji Keberartian ... 79

3.8.3.3 Uji Koefisien Korelasi... 80

3.8.3.4 Uji Signifikansi korelasi ... 81

3.8.3.5 Koefisien Determinasi ... 82

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 83

4.1.1 Deskripsi Data Kemandirian Belajar di Sekolah ... ... 83

4.1.2 Deskripsi Data Prestasi Belajar IPA ... ... 85

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data Awal ... 87

4.1.3.1 Uji Linearitas ... 87

4.1.3.2 Uji Normalitas ... 87

4.1.4 Analisis Data Akhir ... 88

4.1.4.1 Uji Persamaan Regresi ... 88

4.1.4.2 Uji Keberartian ... 89

4.1.4.3 Uji Koefisien Korelasi... 89

4.1.4.4 Uji Signifikansi Korelasi ... 90

4.1.4.5 Koefisien Determinasi ... 90

4.2 Pembahasan ... 91

4.2.1 Pemaknaan Temuan ... 91

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ... 95

5. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 98


(12)

xii

5.2 Saran ... ... 100 DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN ... 106


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Pemetaan Ruang Lingkup Bahan Kajian untuk IPA SD/MI ... 33

2. Jumlah Populasi ... ... 57

3. Pedoman Pemberian Skor ... 60

4. Vaditas Konstruk Kemandirian Belajar di Sekolah ... ... 64

5. Validitas Konstruk Prestasi Belajar IPA ... ... 68

6. Daya Pembeda Tes Prestasi Belajar IPA ... ... 71

7. Taraf Kesukaran Tes Prestasi Belajar IPA ... ... 72

8. Pedoman Pemberian Interprestasi Koefisien Korelasi ... ... 81

9. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ... 84

10. Distribusi frekuensi prestasi belajar IPA ... 86


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Berfikir ... 50

2. Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... ... 56

3. Sampel ... ... 58

4. Diagram Distribusi Kategori Kemandirian Belajar di Sekolah ... 85


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 Kisi–Kisi Uji Coba Instrumen Angket Kemandirian ...105

2. Lampiran 2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar IPA ....107

3. Lampiran 3 Intrumen Uji Coba Angket ...108

4. Lampiran 4 Intrumen Uji Coba Tes ...111

5. Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes ...118

6. Lampiran 6 Daftar Siswa Uji Coba Instrumen ...119

7. Lampiran 7 Uji Validitas Konstruk dan Reabilitas Angket ...120

8. Lampiran 8 Uji Validitas Konstruk Tes ...121

9. Lampiran 9 Uji Reabilitas Tes ...122

10. Lampiran 10 Uji Daya Beda Tes...123

11. Lampiran 11 Uji Taraf Kesukaran ...124

12. Lampiran 12 Kisi-Kisi Instrumen Angket ...125

13. Lampiran 13 Instrumen Tes ...127

14. Lampiran 14 Angket Penelitian Kemandirian Belajar di Sekolah ...128

15. Lampiran 15 Tes Prestasi Belajar IPA ...131

16. Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Tes Prestasi Belajar IPA ...136

17. Lampiran 17 Daftar Kode Peserta Sampel Penelitian ...137

18. Lampiran 18 Data Kemandiriaan Belajar di Sekolah ...138

19. Lampiran 19 Data Prestasi Belajar IPA ...142

20. Lampiran 20 Uji Linearitas ...145

21. Lampiran 21 Uji Normalitas Data ...146

22. Lampiran 22 Uji Persamaan Regresi ...147

23. Lampiran 23 Uji Keberartian ...148

24. Lampiran 24 Uji Koefisien Korelasi ...149

25. Lampiran 25 Uji Signifikansi Korelasi ...150


(16)

xvi

27. Lampiran 27 Daftar Kode Peserta Catatan Lapangan ...152

28. Lampiran 28 Catatan Lapangan ...154

29. Lampiran 29 SK Dosen ...156

30. Lampiran 30 Validator Instrumen ...157

31. Lampiran 31 Surat telah melakukan uji coba instrumen...159

32. Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian ...160

33. Lampiran 33 Surat telah melakukan penelitian...166


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang diprogamkan pemerintah. Setiap warga negara Indonesia memiki hak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan pembangunan nasional. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Tujuan bangsa Indonesia secara eksplisit dijabarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa peserta didik harus mempunyai daya saing dalam menghadapi persaingan global. Pernyataan ini diperkuat dengan adanya PP No. 32 Tahun 2013 menyatakan peserta didik harus memiliki (a) kualifikasi mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (b) dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut; (c) memiliki kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Sejalan


(18)

2

dengan pendapat Sugiyono (2015:42) bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Tujuan pendidikan akan tercapai melalui proses belajar mengajar pada masing-masing mata pelajaran. Salah mata pelajaran inti di SD/MI adalah IPA.

Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menyatakan bahwa mata pelajaran IPA wajib diberikan pada siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran IPA pada jenjang SD/MI diharapkan dapat menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) sehingga tercipta pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang termuat dalam KTSP telah mengandung tujuan pembelajaran IPA yang dapat mengatasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. Tujuan pembelajaran IPA sudah jelas tentang tujuan adanya pembelajaran IPA. Namun pada kenyataannya, tujuan pembelajaran IPA hanya sebagian saja yang tercapai. Realita di lapangan menunjukkan bahwa siswa di jenjang SD/MI menganggap IPA adalah mata pelajaran yang sulit sehingga berdampak pada rendahnya kualitas belajar siswa.

Rendahnya kualitas belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan


(19)

3

proses belajar. Namun kenyataan tidak semua siswa yang mendapat prestasi belajar yang tinggi dan masih banyak siswa yang mendapat hasil belajar yang rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut diantaranya dipengaruhi oleh kemandirian belajar di sekolah. Keberhasilan belajar tidak boleh hanya mengandalkan kegiatan tatap muka dan tugas terstruktur yang diberikan oleh guru, akan tetapi terletak pada kemandirian belajar seorang siswa. Kemampuan menyerap dan menghayati pelajaran jelas diperlukan sikap dan kesediaan untuk mandiri. Siswa yang memiliki rasa kemandirian yang tinggi tentunya akan lebih bisa menempatkan dirinya di sekolah dan lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran. Siswa yang memiliki kemandirian belajar tidak hanya bergantung pada pembelajaran yang didominasi oleh guru.

Kemandirian adalah usaha untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita:2014:185). Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi peserta didik secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang. Oleh karena itu dengan adanya kemandirian peserta didik akan lebih bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Kemandirian seseorang diperoleh melalui proses perkembangan. Sejalan dengan dengan pendapat Fatimah (2010:143) mengemukakan bahwa kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan, dan individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi, sehingga individu pada akhirnya mampu berfikir dan bertindak sendiri.


(20)

4

Kemandirian ditandai dengan kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab. Kemadirian sangat penting dimiliki oleh peserta didik. Pendapat ini diperkuat oleh Kartini dan Dali (dalam Syafaruddin, 2012:147) mendefinisikan bahwa kemandirian adalah: hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.

Pentingnya kemandirian bagi peserta didik dapat dilihat dari fenomena-fenomena yang sangat membutuhkan perhatian dunia pendidikan. Fenomena yang terjadi dalam konteks belajar adalah peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar. Kemandirian siswa dalam belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu dikembangkan pada siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang di kelas V prestasi belajar IPA masih rendah . Hal ini ditunjukkan data nilai UTS dari 233 siswa hanya 107 siswa (46% ) yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal Minimal (KKM) yaitu 65, sedangkan sisanya 126 siswa (54%) nilainya di bawah KKM.

Wawancara yang dilakukan dengan dengan guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kota Semarang, masalah kemandirian belajar di sekolah siswa masih rendah. Kemadirian belajar di sekolah siswa 30%. Hal ini ditunjukkan pada saat proses belajar berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan, membuat gaduh kelas. Sebagian besar siswa tidak membaca buku atau mengerjakan latihan soal yang ada dibuku kalau tidak diperintah


(21)

5

guru. Siswa belum mempunyai tanggung jawab untuk belajar sendiri. Bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan tugas meskipun sudah diperintah guru.

Hal ini didukung, cara guru menyampaikan materi dan metode pembelajaran yang digunakan juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa satu dengan siswa yang lain memiliki kemampuan berbeda dalam menerima materi sehingga penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Namun, belum semua guru mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang dapat mengaktifkan dan menumbuhkan sikap inisiatif untuk belajar. Beberapa guru terlihat masih menggunakan metode ceramah yang dilanjutkan tanya jawab dan diskusi. Hal ini kurang tepat dalam pemilihan metode karena kemandirian belajar siswa kurang dioptimalkan sehingga pemahaman konsep dalam materi pembelajaran tersebut masih kabur yang berdampak pada prestasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan Pratistya Nor Aini & Abdullah Taman pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011” dapat disimpulkan Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi sebesar 0,359 harga koefisien determinasi (r2

x1y) sebesar 0,129 dan harga


(22)

6

0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Persamaan garis regresinya Y = 0,510X1 + 47,622. Oleh karena itu kemandirian belajar (X1) naik 1 satuan maka prestasi

belajar akuntansinya akan naik sebesar 0,510. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemandirian belajar dapat meningkatkan hasil belajar anak.

Penelitian lain yang dilakukan Endar Aditria Kurniawan, Sriyono, dan Siska Desy Fatmaryanti pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sikap Ilmiah dalam Metode Eksperimen Berbasis Verifikasi terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar memberikan sumbangan mandiri sebesar 59,9% peningkatan terhadap hasil belajar. Kemandirian siswa sangat perlu dikembangkan karena kemandirian memberikan pengaruh yang besar pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemadirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang”.

1.2

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemandirian belajar di sekolah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?


(23)

7

b. Bagaimanakah prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?

c. Adakah pengaruh antara kemandirian belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPA siswa kelas V Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?

Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah yang ditemukan peneliti yaitu prestasi belajar IPA yang rendah di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang. Berdasarkan observasi di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang, salah satu faktor yang menyebabkan prestasi belajar IPA rendah adalah kemandirian belajar di sekolah. Memahami permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.3

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui kemandirian belajar di sekolah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

b. Untuk mengetahui prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.


(24)

8

c. Untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.4

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak baik secara teoritis maupun praktis. Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat penelitian dapat disebutkan sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kemandirian belajar di sekolah.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1Manfaat bagi Guru:

1.4.2.1.1 Memberi masukan kepada guru untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kemandirian belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPA. 1.4.2.1.2 Guru dapat mengembangkan kemandirian belajar di sekolah siswa 1.4.2.2Manfaat bagi Siswa:

1.4.2.2.1 Mengembangkan kemandirian belajar di sekolah 1.4.2.2.2 Melatih kemandirian belajar di sekolah.


(25)

9

1.4.2.3.1 Memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang

1.4.2.3.2 Memberi pengalaman bagi peneliti mengenai bagaimana cara melakukan penelitian yang benar.


(1)

Kemandirian ditandai dengan kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab. Kemadirian sangat penting dimiliki oleh peserta didik. Pendapat ini diperkuat oleh Kartini dan Dali (dalam Syafaruddin, 2012:147) mendefinisikan bahwa kemandirian adalah: hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.

Pentingnya kemandirian bagi peserta didik dapat dilihat dari fenomena-fenomena yang sangat membutuhkan perhatian dunia pendidikan. Fenomena yang terjadi dalam konteks belajar adalah peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar. Kemandirian siswa dalam belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu dikembangkan pada siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang di kelas V prestasi belajar IPA masih rendah . Hal ini ditunjukkan data nilai UTS dari 233 siswa hanya 107 siswa (46% ) yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal Minimal (KKM) yaitu 65, sedangkan sisanya 126 siswa (54%) nilainya di bawah KKM.

Wawancara yang dilakukan dengan dengan guru kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kota Semarang, masalah kemandirian belajar di sekolah siswa masih rendah. Kemadirian belajar di sekolah siswa 30%. Hal ini ditunjukkan pada saat proses belajar berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan, membuat gaduh kelas. Sebagian besar siswa tidak membaca buku atau mengerjakan latihan soal yang ada dibuku kalau tidak diperintah


(2)

guru. Siswa belum mempunyai tanggung jawab untuk belajar sendiri. Bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan tugas meskipun sudah diperintah guru.

Hal ini didukung, cara guru menyampaikan materi dan metode pembelajaran yang digunakan juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa satu dengan siswa yang lain memiliki kemampuan berbeda dalam menerima materi sehingga penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Namun, belum semua guru mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang dapat mengaktifkan dan menumbuhkan sikap inisiatif untuk belajar. Beberapa guru terlihat masih menggunakan metode ceramah yang dilanjutkan tanya jawab dan diskusi. Hal ini kurang tepat dalam pemilihan metode karena kemandirian belajar siswa kurang dioptimalkan sehingga pemahaman konsep dalam materi pembelajaran tersebut masih kabur yang berdampak pada prestasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan Pratistya Nor Aini & Abdullah Taman pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011” dapat disimpulkan Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi sebesar 0,359 harga koefisien determinasi (r2x1y) sebesar 0,129 dan harga thitung 3,509 lebih besar dari ttabel 1,980. Hal ini ditunjukkan dengan sig (p)


(3)

0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Persamaan garis regresinya Y = 0,510X1 + 47,622. Oleh karena itu kemandirian belajar (X1) naik 1 satuan maka prestasi belajar akuntansinya akan naik sebesar 0,510. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemandirian belajar dapat meningkatkan hasil belajar anak.

Penelitian lain yang dilakukan Endar Aditria Kurniawan, Sriyono, dan Siska Desy Fatmaryanti pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sikap Ilmiah dalam Metode Eksperimen Berbasis Verifikasi terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar memberikan sumbangan mandiri sebesar 59,9% peningkatan terhadap hasil belajar. Kemandirian siswa sangat perlu dikembangkan karena kemandirian memberikan pengaruh yang besar pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemadirian Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang”.

1.2

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemandirian belajar di sekolah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?


(4)

b. Bagaimanakah prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?

c. Adakah pengaruh antara kemandirian belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPA siswa kelas V Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang?

Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah yang ditemukan peneliti yaitu prestasi belajar IPA yang rendah di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang. Berdasarkan observasi di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang, salah satu faktor yang menyebabkan prestasi belajar IPA rendah adalah kemandirian belajar di sekolah. Memahami permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.3

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui kemandirian belajar di sekolah siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

b. Untuk mengetahui prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.


(5)

c. Untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.4

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak baik secara teoritis maupun praktis. Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat penelitian dapat disebutkan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kemandirian belajar di sekolah.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1Manfaat bagi Guru:

1.4.2.1.1 Memberi masukan kepada guru untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kemandirian belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPA. 1.4.2.1.2 Guru dapat mengembangkan kemandirian belajar di sekolah siswa 1.4.2.2Manfaat bagi Siswa:

1.4.2.2.1 Mengembangkan kemandirian belajar di sekolah 1.4.2.2.2 Melatih kemandirian belajar di sekolah.


(6)

1.4.2.3.1 Memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPA SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tugu Kota Semarang

1.4.2.3.2 Memberi pengalaman bagi peneliti mengenai bagaimana cara melakukan penelitian yang benar.