merupakan  variabel  moneter  yang  cukup  penting  dan  digunakan  sebagai indikator  bagi  kebijakan  moneter  terhadap  perekonomian,  maka  penyelesaian
kasus  multikolinearitas  dilakukan  tanpa  menghilangkan  salah  satu  variabel indepennya.  Oleh  karena  itu,  digunakan  metode  Restricted  Ridge  Regression
RRR untuk  penyelesaian kasus multikolinearitas yang terjadi. Dalam  tugas  akhir  ini,  akan  dibahas  langkah-langkah  untuk  estimasi
Restricted Ridge Regression RRR yang merupakan kombinasi dari Restricted Least Square RLS dan Ordinary Ridge Regression ORR dan penerapan RRR
untuk mengatasi masalah multikolinearitas yang terjadi pada data uang primer.
B. Batasan Masalah
Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari pembahasan, maka perlu  dibuat  pembatasan  masalah  yaitu  dianggap  bahwa  asumsi  klasik  yang
lain  tetap  terpenuhi  sehingga  difokuskan  pada  permasalahan  multikolinearitas dan  cara  penanganan  pelanggaran  asumsi  tersebut  dengan  Restricted  Ridge
Regression RRR.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  maka  yang  menjadi  pokok permasalahan adalah :
1. Bagaimana langkah-langkah estimasi Restricted Ridge Regression RRR?
2. Bagaimana  penerapan  Restricted  Ridge  Regression  RRR  dalam
mengatasi masalah multikolinearitas?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di  atas, tujuan dari penulisan tugas  akhir ini adalah :
1. Mengetahui langkah-langkah estimasi Restricted Ridge Regression RRR.
2. Mengetahui  penerapan  Restricted  Ridge  Regression  RRR  dalam
mengatasi masalah multikolinearitas.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan tugas akhir ini diantaranya: 1.
Bagi Penulis Membuka  wawasan  teoritis  maupun  praktis  pada  kajian  ilmu  Ridge
Regression,  khususnya  Restricted  Ridge  Regression  dalam  mengatasi masalah mulitkolinearitas.
2. Bagi Jurusan Matematika FMIPA UNY
Menambah  kelengkapan  koleksi  pustaka  dan  menjadi  referensi  untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi linear,  metode  kuadrat  terkecil,  restriksi  linear,  multikolinearitas,  regresi  ridge,
uang primer, dan koefisien korelasi ganda.
A. Matriks
1. Pengertian Matriks
Menurut  G.  Hadley  1992,  matriks  adalah  suatu  susunan  persegi panjang  dari  bilangan-bilangan  yang  diatur  dalam  baris  dan  kolom.
Matriks yang  memiliki      baris  dan     kolom  dapat  ditulis  sebagai
berikut:
[ ]   [
] 2.1
dimana menyatakan elemen matriks
yang berada pada baris ke-i dan kolom ke-j.
Contoh matriks berukuran       adalah:
[ ]
2. Jenis-jenis Matriks
Terdapat beberapa jenis matriks, yaitu:
11
a. Matriks Persegi
Matriks  persegi  adalah  matriks  yang  memiliki  baris  dan  kolom
sama banyak. Matriks persegi B berordo
dapat dituliskan sebagai:
[ ]
2.2
Dalam  matriks  persegi  di  atas,  elemen merupakan elemen diagonal utama.
b. Matriks Diagonal
Matriks  diagonal  adalah  matriks  persegi  dimana  semua  elemen selain  elemen  diagonal  utamanya  bernilai  nol.  Bentuk  umum  dari
matriks diagonal adalah:
[ ]
2.3
c. Matriks Segitiga
Matriks  segitiga  atas  upper  triangular  adalah  matriks  persegi dimana  semua  elemen  di  bawah  diagonal  utamanya  bernilai  nol.
Bentuk umum matriks segitiga atas berukuran adalah:
[ ]
2.4
12 Matriks  segitiga  bawah  lower  triangular  adalah  matriks
persegi dimana semua elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol. Bentuk umum matriks segitiga bawah berukuran
adalah:
[ ]
2.5
Sebuah  matriks  baik  yang  merupakan  segitiga  atas  maupun  yang merupakan segitiga bawah dinamakan matriks segitiga triangular.
d. Matriks Identitas
Matriks  identitas  ordo yang  ditulis  dengan     atau
adalah matriks  persegi  yang  elemen-elemennya  bernilai  satu  sepanjang
diagonal  utama  diagonal  dari  kiri  atas  menuju  kanan  bawah  dan elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai nol. Bentuk matriks
identitas adalah:
[ ]
2.6
Contoh matriks identitas dengan ukuran 4 4:
[ ]
Jika matriks A adalah suatu matriks berukuran
, maka dan
2.7
13
e. Matriks Simetris
Matriks simetris adalah matriks persegi yang elemennya simetris secara  diagonal.  Matriks
dikatakan  simetris  jika untuk
semua dan   ,  dengan
menyatakan  unsur  pada  baris  ke dan
kolom  ke .  Matriks  yang  simetris  dapat  dikatakan  pula  sebagai
matriks  yang  transposenya  sama  dengan  dirinya  sendiri.  Contoh
matriks simetris yaitu:
[ ]
3. Operasi matriks
a. Jumlah Unsur Diagonal Suatu Matriks
R.K. Sembiring 1995 menjelaskan bahwa bila adalah suatu
matriks  persegi  dengan  ukuran ,  maka  jumlah  unsur  diagonal
matriks dilambangkan      , adalah
∑ 2.8
Lambang adalah singkatan dari trace dalam bahasa Inggris.
b.
Penjumlahan Matriks
Steven  J.  Leon  2001  menjelaskan  bahwa  jika [
]  dan [
] keduanya adalah matriks      , maka jumlah       adalah matriks
yang elemen ke-ij adalah untuk setiap pasang
i,j. Maka penjumlahan matriks dapat dituliskan sebagai: [
]   [ ]   [
] 2.9
14 Contoh penjumlahan matriks adalah:
[ ]   [
]     [ ]
c.
Pengurangan Matriks
Steven  J.  Leon  2001  juga  menjelaskan  bahwa  jika didefinisikan  sebagai
,  maka  ternyata  bahwa didapat  dari  mengurangi  entri  pada
dari  setiap  entri  dari     yang seletak.  Jika
[ ]  dan      [
],  maka  pengurangan  matriks dapat dituliskan sebagai:
[ ]   [
]   [ ]
2.10 Contoh pengurangan matriks adalah:
[ ]   [
]     [ ]
d.
Perkalian Skalar
Howard Anton 2000 menjelaskan jika adalah suatu matriks
dan adalah  suatu  skalar,  maka  hasil  kali      adalah  matriks  yang
diperoleh  dengan  mengalikan  setiap  anggota  dari dan  . Perkalian
matriks  dengan  skalar  menghasilkan  sebuah  matriks  baru  yang elemennya  adalah  hasil  perkalian  setiap  elemen  matriks  aslinya
dengan skalar. Dalam notasi matriks jika [
], maka [
] 2.11
15 e.
Perkalian Matriks Charles G. Cullen 1993 mendefinisikan bahwa jika  A adalah
matriks  berukuran dan     adalah  matriks  berukuran         ,
maka  hasil  kali adalah  matriks     berukuran         yang  unsur-
unsurnya adalah:
… ∑
2.12 Perkalian matriks hanya bisa dilakukan jika banyaknya kolom
matriks  yang  pertama  sama  dengan  banyaknya  baris  matriks  yang kedua. Contoh perkalian matriks:
Matriks berukuran         dikalikan  matriks     berukuran
maka hasil perkalian matriks    berukuran       .
[ ] [
]   [ ]
f.
Transpose Matriks
Steven  J.  Leon  2001  mendefinisikan  transpose  dari  suatu matriks
berorde         adalah  matriks     berorde         yang didefinisikan oleh:
2.13 untuk
dan                .  Transpose  dari  matriks dinyatakan oleh
.
16 Akibat  dari  2.13  terlihat  bahwa  baris  ke-
dari
memiliki
entri-entri  yang sama dengan entri-entri dari kolom ke- dari   , dan
kolom ke- dari
memiliki entri-entri  yang sama dengan entri-entri dari baris ke-
dari  .
Contoh matriks [
], maka [
]
Beberapa sifat transpose matriks:
a b
c , dengan   sembarang skalar
d g.
Determinan Matriks
Jika adalah  matriks  berukuran
,  fungsi determinan  matriks
dapat  ditulis  dengan           atau     .  Secara
matematisnya ditentukan dengan: ∑
2.14 dengan
, ...,
merupakan himpunan {           }.
Jika adalah  matriks  berukuran
yang mengandung sebaris bilangan nol, maka
. Contoh:
[ ], maka
17 Jika
adalah  matriks  segitiga,  maka       adalah  hasil kali elemen-elemen diagonal utama, yaitu
.
Contoh: [
], maka
Jika adalah  sebarang  matriks  persegi,  maka
, dimana    adalah transpose dari  .
Contoh: [
] , maka
. [
] , maka
. Jadi,
. Jika
dan adalah  matriks  persegi  yang  ordonya
sama, maka .
h. Invers Matriks
Howard Anton 2000 menjelaskan bahwa jika adalah suatu
matriks  persegi  berukuran dan  jika  suatu  matriks     yang
berukuran  sama disebut  invers  balikan  dari     jika  dipenuhi
, maka   bisa dibalik dan   disebut invers dari  . Invers dari
dilambangkan dengan . Contoh suatu matriks
yaitu: [
] Diperoleh
[ ]
18 Jika
dan     adalah  matriks-matriks  yang  dapat  dibalik  yang ukurannya sama, maka
a dapat dibalik
b
Jika adalah sebuah matriks yang dapat dibalik, maka
a dapat dibalik dan
b untuk
c Untuk  skalar   ,  dimana       ,  maka      dapat  dibalik  dan
i. Matriks Ortogonal
Menurut Dumairy 2012, matriks ortogonal  ialah matriks  yang apabila  dikalikan  dengan  matriks  transposenya  menghasilkan  matriks
satuan  identitas. Matriks ortogonal dapat dituliskan sebagai:
2.15 karena persamaan 2.15, maka
2.16 Sifat matriks ortogonal:
1 Invers matriks ortogonal juga matriks ortogonal
2 Hasil kali matriks-matriks ortogonal juga matriks ortogonal
3 Jika   matriks ortogonal, maka det        atau det
19 Contoh matriks ortogonal
berukuran        yaitu: [
]
j. Matriks Definit Positif
Menurut  Steven  J.  Leon  2001,  suatu  matriks  simetris berorder
disebut matriks definit positif apabila untuk
semua vektor tak nol .
Menurut Searle 1971, suatu matriks yang berukuran
dikatakan  definit  positif  jika  dan  hanya  jika
dan
untuk setiap vektor tidak nol.
k. Matriks Definit Semi Positif
Searle  1971  mendefinisikan  suatu  matriks yang  berukuran
dikatakan  definit  semi  positif  jika  dan  hanya  jika  kondisi- kondisi berikut dipenuhi:
1. matriks simetris
2. untuk setiap vektor   tidak nol.
3. untuk paling sedikit satu vektor tidak nol.
l. Matriks definit negatif
Menurut  Steven  J.  Leon  2001,  suatu  matriks  simetris berorder
disebut matriks definit negatif apabila untuk
semua vektor tak nol .
20
4. Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Howard Anton 2001 menjelaskan bahwa jika adalah matriks      ,
maka vektor tak nol dinamakan vektor eigen  eigenvector dari
jika
adalah kelipatan skalar dari , yakni:
2.17 untuk suatu skalar
. Skalar   dinamakan nilai eigen eigenvalue dari dan
dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan .
5. Turunan Matriks Greene, 2012
Turunan  matriks  sangat  diperlukan  dalam  pembahasan  Restricted Ridge Regression RRR. Misalkan terdapat dua vektor
dan  , dengan
[ ]
maka 2.18
[ ]
maka 2.19
dan maka
2.20
21 Bukti:
1.
[ ]
[ ]                                       2.21
2.
[ ]
[ ]
2.22
Jadi, terbukti
Misalkan fungsi linier 2.23
dengan [
]
Setiap elemen dari
adalah
2.24 Di mana
adalah elemen-elemen baris ke-i dari , maka
22 [
] [
] 2.25
Sehingga 2.26
Suatu persamaan
[ ] [
] 2.27
2.28
Jika diambil turunan parsial  terhadap elemen-elemen X  akan diperoleh hasil
sebagai berikut:
2.29
Jika  diperhatikan  hasil  di  atas, merupakan  elemen-elemen  dari  hasil  matiks
dan  vektor   ,  yaitu      dan
23 memberikan  suatu  vektor  kolom  dengan
elemen.  Jadi  hasil  di  atas  dapat diringkas sebagai berikut:
2.30
B. Metode Pengganda Lagrange
Metode  Pengganda  Lagrange  Lagrange  Multipliers  adalah  metode yang digunakan untuk menentukan nilai maksimum atau minimum dari suatu
fungsi  yang  dibatasi  oleh  suatu  kendalahambatanpembatas  tertentu. Misalkan yang akan dicari adalah nilai maksimum atau minimum dari fungsi
dengan kendala               . Maka langkah yang dilakukan
adalah menyusun fungsi Lagrange yang dinyatakan sebagai berikut: 2.31
dimana adalah  pengganda  Lagrange.  Selanjutnya,  menerapkan  syarat
adanya nilai maksimum atau minimum, yaitu:
Permasalahan  di  atas  dapat  diperluas  untuk -variabel. Misalkan fungsi
objektifnya  mempunyai  bentuk dan  kendala
, maka fungsi Lagrange-nya menjadi: 2.32
Sehingga syarat adanya nilai maksimum atau minimum adalah: ...
24
C. Regresi