TELAAH TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

4 profitabilitas. Yang kedua memberikan masukan bagi pengembangan penerapan corporate sosial responsibility pada perusahaan dan meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, serta sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial perusahaan. Yang ketiga menambah studi literatur mengenai corporate sosial responsibility terhadap profitabilitas perusahaan.

2. TELAAH TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Profitabilitas Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan Brigham Houston, 2006, dimana rasio ini digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini. Selain itu keuntungan profitabilitas sangat penting bagi perusahaan bukan saja untuk terus mempertahankan pertumbuhan bisnisnya namun juga memperkuat kondisi keuangan perusahaan. Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi Brigham Houston, 2006. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total asset, maupun modal sendiri Sartono, 5 2005. Tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. ROA Return On Assets adalah rasio yang diperoleh dengan membagi labarugi bersih dengan total asset. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial dan efisiensi secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA semakin efektif pada pengolaan aset perusahaan dan semakin baik pula prospek bisnisnya. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility CSR adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab organisasi di bidang hukum Darwin, 2004 dalam Anggraini, 2006. Menurut The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, Corporate Sosial Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat.Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari 6 masyarakat konsumen sehingga hal yang wajar jika masyarakat mempunyai harapan tertentu terhadap perusahaan. Dauman dan Hargreaves 1992 dalam Hasibuan 2001 menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut : 1. Basic responsibility BR Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius. 2. Organization responsibility OR Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan ”Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di sekitarnya. 3. Sociental responses SR Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaandapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan. Tanggung jawab perusahaan tidak hanya terbatas pada kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Adapun Teuku dan Imbuh 1997 dalam Nur Cahyonowati,2003 mendeskripsikan tanggung jawab sosial sebagai 7 kewajiban organisasi yang tidak hanya menyediakan barang dan jasa yang baik bagi masyarakat, tetapi juga mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik, dan juga memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana mereka berada. Sedangkan menurut Ivan Sevic Hasibuan, 2001 tanggung jawab sosial diartikan bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab pada tindakan yang mempengaruhi konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial adalah suatu bentuk pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan perusahaan, atas dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas operasionalnya, dan mungkin sedikit-banyak berpengaruh terhadap masyarakat internal maupun eksternal dalam lingkungan perusahaan. Selain melakukan aktivitas yang berorientasi pada laba, perusahaan perlu melakukan aktivitas lain, misalnya aktivitas untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya, menjamin bahwa proses produksinya tidak mencemarkan lingkungan sekitar perusahaan, melakukan penempatan tenaga kerja secara jujur, menghasilkan produk yang aman bagi para konsumen, dan menjaga lingkungan eksternal untuk mewujudkan kepedulian sosial perusahaan. Pengaruh CSR Terhadap Profitabilitas Hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan profitabilitas telah menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak, sehingga timbul pokok pikiran yang menghasilkan prediksi yang berbeda-beda. Seperti yang dinyatakan Herremans et.al 1993 dalam Januarti 2005 menyebutkan beberapa pokok pikiran mengenai hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan 8 profitabilitas, antara lain: a pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan konvensional, berpendapat bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan dan akan menghilangkan peluang perolehan laba untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, sehingga akan menurunkan profitabilitas, b Biaya tambahan khusus untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan menghasilkan dampak netral terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan tambahan biaya yang dikeluarkan akan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut, c Pokok pikiran yang memprediksi bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berdampak positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR, Sudharto 2008 membagi perusahaan menjadi empat kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR. Keempat kategori tersebut adalah perusahaan minimalis, perusahaan ekonomis, perusahaan humanis, dan perusahaan reformis. Perusahaan minimalis merupakan perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk kategoriini. Perusahaan ekonomis adalah perusahaan yang memiliki keuntungan yang tinggi,namun anggaran CSR-nya rendah.Perusahaan humanis, yaitu perusahaan yang meskidengan profit rendah, proporsi anggaran CSR-nya relatif tinggi.Terakhir perusahaanreformis, yakni perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang tinggi.Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban melainkan sebagai peluang untuk lebih maju Sudharto, 2008. Penelitian tentang CSR sering menggunakan ukuran-ukuran yang berbeda. 9 Lindawati, Felicia, dan Budianto 2008 menggunakan indeks return shareholders dan stakeholders dalam mengukur CSR. Penelitian mereka menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap ROI. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Nelling dan Web 2006 menemukan bahwa ada hubungan negatif antara CSR dengan kinerja keuangan. Pengaruh Biaya Kesejahteraan Karyawan Terhadap Profitabilitas Biaya kesejahteraan karyawan diberikan sebagai kompensasi atas hasil kerja pegawai selama bekerja. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kesejahteraan karyawannya dapat berupa insentif, tunjangan-tunjangan, maupun pensiun. Apabila kepedulian sosial perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan ini mampu meningkatkan kinerja penjualan, maka hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya profit perusahaan. Namun apabila kepedulian sosial perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan justru menurunkan penjualan karena kenaikan harga produk, maka hal ini dapat menurunkan profitabilitas perusahaan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Januarti dan Apriyanti 2005 menunjukkan hasil Biaya Kesejahteraaan Karyawan dan Biaya untuk Komunitas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap ROA. Sementara Septiana 2012 menunjukkan biaya kesejahteraan katyawan berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nistantya 2010 menunjukkan biaya kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut H a :Biaya kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 10 Model Penelitian Gambar 1 Model Penelitian

3. METODE PENELITIAN